PENDAHULUAN
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan
kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.
Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti halnya berbagai
Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded
social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada
masyarakat pekerja di sektor formal.
Sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam rangka memberikan jaminan
sosial kepada rakyat, pemerintah perlu mengambil kebijakan radikal berupa memobilisasi
dana jangka panjang dalam jumlah yang cukup besar secara bertahap kepada empat Badan
Penyelenggara Jaminan Nasional yang dalam hal ini diambil alih oleh BPJS
Ketenagakerjaan.
Melalui lembaga BPJS Ketenagakerjaan itulah, para tenaga kerja informal seperti
petani, nelayan dan lainnya mendapatkan jaminan sosial berupa jaminan pemeliharaan
kesehatan, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan pensiun, dan jaminan
kematian. Pemupukan modal untuk program jaminan sosial, di samping sangat bermanfaat
bagi rakyat terutama pekerja di sektor informal, juga terbukti efektif mendukung program
pembangunan infrastruktur, memperluas lapangan kerja, menekan angka kemiskinan dan
meningkatkan daya tahan negara menghadapi badai krisis ekonomi keuangan global.
1
Dengan adanya Jamsostek, para karyawan dapat bekerja lebih tenang sehingga dapat
meningkatkan produktifitas kerja serta telah sesuai dengan hukum Islam yang berdasarkan
dalil yang telah disebutkan dan sesuai dengan apa yang dicontohkan pada masa Rasul SAW
tentang jamsostek dari baitul mal, sehingga dapat memberi ketenangan dan produktifitas
kerja karyawan.
Namun hingga kini masih banyak perusahaan yang membandel terhadap kewajiban
ikut Jamsostek. Mereka enggan mendaftarkan karyawannya sebagai peserta program
Jamsostek. Padahal perihal kewajiban ini sudah disosialisasikan oleh pemerintah. Dari
berbagai daerah dilaporkan banyak kejadian kecelakaan kerja. Tak jarang, kecelakaan kerja
itu berujung kematian pekerja. Celakanya, keluarga korban tidak mendapatkan kompensasi
apa pun. Perusahaan seolah lepas tanggung jawab. Kematian pekerja hanya dianggap
sebagai risiko biasa dalam bisnis.
Padahal dalam paradigma bisnis modern, jaminan sosial bagi pekerja adalah bentuk
hak asasi manusia. Dengan demikian, perusahaan yang tidak mengikutsertakan pekerja
dalam program Jamsostek sama artinya mengabaikan aturan hukum sekaligus melanggar
hak asasi manusia. Maka, perusahaan yang membandel seperti itu harus ditindak tegas.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu :
C. Tujuan Penulisan
2
3. Untuk mengetahui program – program yang ada pada BPJS Ketenagakerjaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asuransi Ketenagakerjaan
Asuransi Tenaga Kerja adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,dengan menerima premi asuransi,
kepada perusahaan untuk keselamatan kerja, maka karyawan ialah memperoleh tingkat
kesejahteraan yang cukup memadai, dan juga dapat menegembangkan potensi dirinya
dengan aman dan nyaman serta melakukan aktivitasnya secara maksimal karena merasa
dirinya maupun keluarganya terlindungi. Melalui faktor inilah produktivitas kerja dapat
mudah ditingkatkan.
Secara garis besar, asuransi tenaga kerja terdiri dari tiga macam, yaitu :
1. Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung
yang menderita kerugian barang atau benda miliknya, kerugian mana terjadi karena
bencana atau bahaya terhadap mana pertanggungan ini diadakan, baik kerugian itu
berupa :
b) Kekurangan nilainya
4
Penanggung tidak harus membayar ganti rugi kepada tertanggung kalau selama
jangka waktu perjanjian obyek pertanggungan tidak mengalami bencana atau bahaya
yang dipertanggungkan.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah perjanjian tentang pembayaran uang dengan nikmat dari premi
dan yang berhubungan dengan hidup atau matinya seseorang termasuk juga
perjanjian asuransi kembali uang dengan pengertian catatan dengan perjanjian
dimaksud tidak termasuik perjanjian asuransi kecelakaan (yang masuk dalam
asuransi kerugian) berdasarkan pasal I a Bab I Staatblad 1941 - 101).
Term assurance adalah bentuk dasar dari asuransi jiwa, yaitu polis yang
menyediakan jaminan terhadap risiko meninggal dunia dalam periode waktu
tertentu.
5
b) Whole Life Assurance (Asuransi Jiwa Seumur Hidup)
Merupakan tipe lain dari asuransi jiwa yang akan membayar sejumlah uang
pertanggungan ketika tertanggung meninggal dunia kapan pun. Merupakan
polis permanen yang tidak dibatasi tanggal berakhirnya polis seperti pada
term assurance. Karena klaim pasti akan terjadi maka premium akan lebih
mahal dibanding premi term assurance dimana klaim hanya mungkin terjadi.
Polis whole life merupakan polis substantif dan sering digunakan sebagai
proteksi dalam pinjaman.
Pada tipe ini, jumlah uang pertanggungan akan dibayarkan pada tanggal akhir
kontrak yang telah ditetapkan.
3. Asuransi Sosial
6
C. Program BPJS Ketenagakerjaan
3) Santunan upah selama tidak bekerja (6 bulan pertama 100%, 6 bulan kedua
75%, dan seterusnya hingga sembuh 50%)
4) Santunan kematian akibat kecelakaan kerja sebesar 48x upah yang dilaporkan
oleh perusahaan atau peserta
5) Bantuan beasiswa utuk 1 org anak dari peserta yang meninggal dunia atau
mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan kerja sebesar Rp. 12 juta
1) Memberikan manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika
peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja, apaabila tenaga kerja
meninggal maka otomatis ahli waris akan menerima santunan baik berupa
uang pemakaman ataupun santunan uang. Dengan begitu, keluarga yang
ditinggalkan tidak akan terlantar dan bisa melanjutkan kehidupan mereka.
7
2) Santunan kematian, Manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris
ketika peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja, santunan
tersebut diberikan secara berkala 24 bulan. Santunan berkala 24 x Rp200 ribu
= Rp4,8 juta yang dibayar sekaligus serta biaya pemakaman sebesar Rp. 3jt
3) Bantuan beasiswa 1 orang anak diberikan kepada setiap peserta yang telah
memasuki masa iur paling singkat 5 tahun yang diberikan sebanyak Rp12
juta. Total keseluruhan manfaat jaminan kematian yang diterima sebesar
Rp36 juta.
2) Manfaat JHT adalah berupa uang tunai yang besarnya merupakan nilai
akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya, yang dibayarkan secara
sekaligus apabila peserta mencapai usia pensiun atau meninggal dunia atau
mengalami cacat total tetap, dimana yang dimaksud usia pensiun termasuk
peserta yang berhenti bekerja karena mengundurkan diri, terkena PHK dan
sedang tidak aktif bekerja di manapun atau peserta yang meninggalkan
wilayah Indonesia untuk selamanya.
2) Manfaat pensiun hari tua, Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada
peserta (yang memenuhi iuran minimum 15 tahun yang setara dengan 180
bulan) saat memasuki usia pensiun sampai dengan meninggal dunia
3) Manfaat pensiun janda atau duda, berupa uang tunai bulanan yang diberikan
kepada janda/duda yang menjadi ahli waris (terdaftar di BPJS
Ketenagakerjaan) sampai dengan meninggal dunia atau menikah lagi
4) Manfaat pensiun cacat, berupa uang tunai bulanan yang diberikan kepada
peserta(kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi paling sedikit 1
bulan menjadi peserta dan density rate minimal 80%)
5) Manfaat pensiun anak, berupa uang tunai bulanan yang diberikan kepada
anak yang menjadi ahli waris peserta (maksimal 2 orang anak yang
didaftarkan pada program pensiun) sampai dengan usia anak mencapai 23
tahun
6) Manfaat pensiun orang tua, manfaat yang diberikan kepada orang tua
(bapak/ibu) yang menjadi ahli waris peserta lajang dapat diterima secara
berkala setiap bulannya dengan nilai maksimal dapat mencapai 40% dari
upah.
Tujuan utama dari BPJS Ketenakerjaan tentunya adalah memberikan jaminan dan
perlindungan sosial bagi pekerja di seluruh Indonesia. Melalui berbagai programnya, BPJS
Ketenagakerjaan berusaha memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Dengan adanya jaminan dan perlindungan sosial, tentunya para
pekerja juga akan lebih merasa ‘aman’ dan tidak perlu khawatir jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Resiko yang mungkin terjadi saat bekerja seperti sakit, pemutusan
9
hubungan kerja, kecelakaan kerja, pensiun, hingga kematian bisa menjadi lebih ringan jika
kita mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan sangat penting untuk dimiliki para pekerja karena hal ini akan
meringankan beban Anda ketika menghadapi risiko terkait pekerjaan yang kerap kali terjadi
di luar kendali Anda. Selain manfaat-manfaat di atas, ada juga manfaat berupa bantuan
pinjaman uang muka ketika membeli rumah, beasiswa pendidikan untuk anak pekerja atau
karyawan yang tidak mampu, berbagai pelatihan untuk menurunkan risiko pada kecelakaan
kerja, dan manfaat lainnya.
Karena BPJS memiliki yang namanya program – program perlindungan dasar yang
dapat menjamin masa depan anda sebagai seorang pekerja yang handal. Contohnya adalah
solusi dari resiko yang kemungkinan terjadi pada sebuah pekerjaan, seperti sakit, kecelakaan
kerja, kematian, pensiun, dan lain sebagainya. Sehingga para pekerja tersebut tidak akan
menanggung beban yang dialami secara sendirian. Dan akan dibantu oleh adanya program
BPJS Ketenagakerjaan.
BAB III
10
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, sangat jelas bahwa BPJS Ketenagakerjaan sangat penting
untuk dimiliki para pekerja karena hal ini akan meringankan beban ketika menghadapi risiko
terkait pekerjaan yang kerap kali terjadi di luar kendali. Selain manfaat-manfaat di atas, ada
juga manfaat berupa bantuan pinjaman uang muka ketika membeli rumah, beasiswa
pendidikan untuk anak pekerja atau karyawan yang tidak mampu, berbagai pelatihan untuk
menurunkan risiko pada kecelakaan kerja, dan manfaat lainnya.
11