Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Arbitrase menurut para ahli

1. Subekti
Arbitrase adalah penyelesaian atau pemutusan sengketa oleh seorang hakim atau para

hakim berdasarkan persetujuan bahwa para pihak akan tunduk pada atau menaati

keputusan yang diberikan oleh hakim yang mereka pilih.


2. H. Priyatna Abdurrasyid
Arbitrase adalah suatu proses pemeriksaan suatu sengketa yang dilakukan secara

yudisial seperti oleh para pihak yang bersengketa, dan pemecahannya akan didasarkan

kepada bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak.


3. H.M.N. Purwosutjipto
Menggunakan istilah perwasitan untuk arbitrase yang diartikan sebagai suatu

peradilan perdamaian, di mana para pihak bersepakat agar perselisihan mereka

tentang hak pribadi yang dapat mereka kuasai sepenuhnya diperiksa dan diadili oleh

hakim yang tidak memihak yang ditunjuk oleh para pihak sendiri dan putusannya

mengikat bagi keduabelah pihak.


4. Abdulkadir Muhammad
Arbitrase merupakan badan peradilan swasta di luar lingkungan peradilan umum yang

dikenal khusus dalam dunia perusahaaan. Arbitrase adalah peradilan yang dipilih dan

ditentukan sendiri secara sukarela oleh pihak-pihak pengusaha yang bersengketa.

Penyelesaian sengketa di luar pengadilan merupakan kehendak bebas pihak-pihak

yang bersengketa. Kehendak bebas ini dituangkan dalam perjanjian tertulis yang

mereka buat sebelum atau sesudah terjadi sengketa sesuai dengan asas kebebasan

berkontrak dalam hukum perdata.

5. Frank Elkoury dan Edna Elkoury


Suatu proses yang mudah atau simple yang dipilih oleh para pihak secara sukarela

yang ingin agar perkaranya diputus oleh juru pisah yang netral sesuai dengan pilihan

mereka di mana keputusan berdasarkan dalil-dalil dalam perkara tersebut. Para pihak

setuju sejak semula untuk menerima putusan tersebut secara final dan mengikat.
6. Mertokusumo
arbitrase adalah suatu prosedur penyelesaian sengketa di luar pengadilan berdasarkan

persetujuan para pihak yang berkepentingan untuk menyerahkan sengketa mereka

kepada seorang wasit atau arbiter. Arbiter adalah orang-orang yang memiliki keahlian

(expertise).
Secara sederhana, arbitrase adalah persetujuan para pihak yang berjanji

sebelumnya apabila terjadi pertikaian diantara mereka, maka mereka setuju untuk

menyelesaikannya dengan jalan arbitrase di mana pihak ketiga yang netral diberikan

wewenang menyelesaikan pertikaian tersebut.

Pengertian Arbitrase Syariah menurut para ahli

1. Abdul Karim Zaidan


Penunjukkan secara sukarela dari dua orang yang bersengketa akan seseorang yang

mereka percaya untuk menyelesaikan sengketa.


2. Satria Effendi M. Zen
suatu penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh hakam yang dipilih atau ditunjuk

secara sukarela oleh dua orang yang bersengketa untuk mengakhiri sengketa antara

mereka dan dua belah pihak akan menaati penyelesaian oleh hakim/para hakim yang

mereka tunjuk itu.


Secara sederhana, Arbitrase syariah adalah suatu mekanisme penyelesaian sengketa

diluar pengadilan berdasarkan persetujuan para pihak yang berkepentingan untuk

menyerahkan sengketa yang ditempuh melalui lembaga arbitrase syariah dalam hal

sengketa tersebut merupakan sengketa yang berhubungan dengan sengketa bisnis

syariah yang bersifat perdata secara umum.

Pengertian Arbitrase menurut Hukum

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1, yang berbunyi: ”Penyelesaian

perkara di luar pengadilan atas dasar perdamaian atau melalui Arbitrase tetap
diperbolehkan, akan tetapi putusan Arbiter hanya mempunyai kekuatan eksekutorial

setelah memperoleh izin atau perintah untuk eksekusi (executoir) dari pengadilan.”
2. Dalam Undang-Undang No.30/1999,tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

Sengketa, dirumuskan dalam BAB I, pasal 1 ayat (1) Bahwa Arbitrase adalah cara

penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada

perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.
3. Undang-undang No. 1 Tahun 1950, yang mengatur tentang acara dalam tingkat

banding terhadap putusan-putusan wasit, dengan demikian orang yang ditunjuk

mengatasi sengketa tersebut adalah wasit atau biasa disebut “arbiter”.


4. Ketentuan arbitrase juga (secara implisit) terdapat dalam Pasal 377 HIR dan Pasal 705

Reglemen Acara untuk Daerah Luar Jawa dan Madura (Rechtsreglement

Buitengewesten yang disingkat RBg). Dalam Pasal 377 HIR dan Pasal 705 RBg

disebutkan bahwa: “Jika orang Indonesia atau orang Timur Asing menghendaki

perselisihan mereka diputus oleh juru pisah maka mereka wajib memenuhi peraturan

pengadilan yang berlaku bagi orang Eropa.”


5.

Anda mungkin juga menyukai