Pendahuluan
Untuk itu diperlukan wadah yang dapat membantu dan menaungi ide-ide cemerlang
dan kreatif tersebut. Untuk tingkat internasional organisasi yang mewadahi bidang HKI
adalah WIPO (World Intellectual Property Organization).
Pembahasan
Hak Atas Kekayaan Intelektual merupakan hak atas kekayaan yang timbul sebagai
hasil dari kemampuan intelektual manusia (melalui daya cipta, rasa, dan karsa) yang terwujud
dalam karya-karya dibidang ilmu pengetahuan, seni, sastra, dan teknologi. HKI merupakan
hak yang timbul akibat tindakan kreatif manusia yang menghasilkan karya-karya inovatif
yang dapat diterapkan dalam kehidupan manusia serta diekspresikan kepada khalayak umum
dalam berbagai bentuknya, yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang
kehidupan manusia.
Dalam HKI terdapat konsep kekayaan (property), karena karya (creation) di bidang
IPTEK, seni, dan sastra itu dihasilkan melalui pengorbanan tenaga, waktu, dan biaya,
disamping itu HKI memberi manfaat (nilai) ekonomi bagi pemegang hak atas kekayaan
intelektual tersebut.
Prinsip Keadilan
Prinsip Ekonomi
HKI merupakan bentuk kekayaan bagi pemiliknya dan dari kepemilikan tersebut akan
mendatangkan keuntungan, misalnya dalam bentuk royalty atau technical fee
Prinsip Kebudayaan
Adanya pengakuan atas kreasi, karya cipta manusia melalui sistem HKI merupakan
perwujudan suasana yang mendorong lahirnya ciptaan baru dibidang iptek, seni, dan
sastra yang bermanfaat bagi peningkatan peradaban manusia
Prinsip Sosial
Karena hukum mengatur kepentingan manusia sebagai warga masyarakat, jadi manusia
dalam hubungannya dengan manusia lain yang sama-sama terikat dalam satu ikatan
kemasyarakatan. Sehingga pemberian hak kepada perseorangan atau suatu persekutuan
pada dasarnya kepentingan seluruh masyarakat tetap terpenuhi.
Hak paten
Merek
Menurut UU No 28 Tahun 2014, Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul
secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tidak sembarang orang memiliki hak cipta. Sebab hak cipta diatur dalam peraturan
undang-undang di HKI. Melihat hak cipta menyangkut sesuatu ciptaan dari seseorang atau
proses, maka dibagi dalam hak ekonomi serta hak moral. Guna memberikan hak total kepada
Anda yang memang berhak untuk memperoleh HKI tersebut. Hak ekonomi disini maksunya
ialah hak yang dimiliki pencipta untuk mendaptkan manfaat ekonomi. Pemegang hak cipta
memiliki hak ekonomi untuk melakukan penerbitan ciptaan, penggandaan ciptaan dalam
segala bentuknya, penerjemah ciptaan, dan lain-lain. Hak moral yang dmaksud disini yaitu
hak yang melindungi kepentingn pribadi si pencipta yang melekat secara abadi pada diri
pencipta, sebagai untuk menggunakan nama aslinya atau samarannya, mengubah ciptaannya
sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat, mengubah judul dan anak judul ciptaan,
mempertahankan hak nya dalam hal terjadi distrosi ciptaan, dan lain-lain.
Beberapa prinsip dasar hak cipta cipta yang harus diperhatikan antara lain :
1) Hak cipta melindungi ide yang telah berwujud dalam bentuk tertulis atau bentuk material
yang lain, dan harus asli
Di Indonesia, jangka waktu perlindungan hak cipta secara umum adalah sepanjang
hidup penciptanya ditambah 50 tahun atau 50 tahun setelah pertama kali diumumkan atau
dipublikasikan atau dibuat, kecuali 20 tahun setelah pertama kali disiarkan untuk karya
siaran, atau tanpa batas waktu untuk hak moral pencantuman nama pencipta pada ciptaan dan
untuk hak cipta yang dipegang oleh Negara atas folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang
menjadi milik bersama (UU 19/2002 bab III dan pasal 50).
Ciptaan yang dapat dilindungi hak cipta di Indonesia adalah ciptaan dalam bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup :
Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu.
Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan
Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni klagrafi, seni
pahat dll.
Arsitektur
Peta
Seni batik
Sinema tografi
Ciptaan hasil pengalih wujudan seperti terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai
(misalnya buku yang berisi kumpulan karya tulis, himpunan lagu yang direkam dalam
satu media, serta komposisi berbagai karya tari pilihan), dan database dilindungi
sebagai ciptaan tersendiri tanpa mengurangi hak cipta atas ciptaan asli (UU 19/2002
pasal 12).
b. apabila terjadi sengketa tentang hak cipta, umumnya ciptaan yang telah didaftarkan
berkedudukan hukum lebih kuat, fakta pembuktiannya lebih akurat.
c. pelimpahan hak cipta/pewarisan dan sebagainya lebih mudah dan mantap apabila telah
terdaftar.
e) Dorongan dan imbalan dari Inovasi dan Penciptaan, HAKI merupakan bentuk
kompensasi dan dorongan bagi orang untuk mencipta, hal ini dapat menguntungkan
masyarakat dalam jangka panjang
Penegakan hukum atas hak cipta biasanya dilakukan oleh pemegang hak cipta dalam hukum
perdata, namun ada pula sisi hukum pidana. Sanksi pidana secara umum dikenakan kepada
aktivitas pemalsuan yang serius, namun kini semakin lazim pada perkara-perkara lain. Dalam
ketentuan Hukum Pidana berikut ini adalah pasal – pasal yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, bagi orang – orang yang melanggar hak cipta :
“Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara masing – masing
paling singkat 1 (satu) bulan dan atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah)
atau pidana penjara paling lama 7 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah)”
“Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada
umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipenjara paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)”
“Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan
komersil suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan
atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).”
Selain itu di Indonesia masalah hak cipta juga diatur dalam Undang – undang yaitu, Undang
– Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta dalam pasal 1 ayat 1
disebutkan bahwa hak cipta adalah “hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberika izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan – pembatasan menurut peraturan perundang – undangan yang
berlaku”. Hak Eksklusif disini mengandung pengertian bahwa tidak ada pihak lain yang
boleh melakukan kegiatan pengumuman atau memperbanyak karya cipta tanpa seizin
pencipta, apalagi kegiatan tersebut bersifat komersil.
Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan
suatu gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili
di dalam ciptaan tersebut, sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan Tokoh kartun
anak – anak melarang salinan kartun tersebut atau menciptakan tokoh tersebut, namun tidak
melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh secara umum.
http://www.hakkekayaanintelektual.com/hak-kekayaan-intelektual-mengenal-hak-cipta/
http://bookish15.blogspot.co.id/2015/07/makalah-hak-cipta.html
https://nindavf.wordpress.com/2013/06/04/makalah-hak-cipta/
http://kitaklik-ya.blogspot.co.id/2013/05/artikel-haki-hak-atas-kekayaan.html
http://dinnirwanrusti20.blogspot.co.id/2014/09/makalah-hak-atas-kekayaan-intelektual.html