Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

OLEH :

NI MADE AYU WIDYASARI

P07120018086

3.3 / DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

2020
STRATEGI PELAKSANAAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

TUM :

Pasien dapat beerinteraksi dengan orang lain.

A. SP 1 : Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Fase Orientasi

1. Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Ayu Widya, ibu bisa memanggil saya Widya,
saya mahasiswa D3 Keperawatan dari politeknik kesehatan denpasar, hari ini saya
praktek pagi di ruangan ini dari pukul 07.30-14.00 dan saya yang akan merawat ibu
selama ibu disini, boleh saya tau nama ibu siapa? Dan ibu senangnya dipanggil apa?
2. Bagaimana perasaan ibu tari hari ini ?
3. Baiklah ibu tari hari ini saya ingin berdiskusi bersama ibu tentang pengalaman ibu dan
tentang keluarga ibu, apakah ibu tari bersedia?
4. Kita mau berdiskusi dimana bu? Dan mau berapa lama bu?
5. Baiklah bu kita berdiskusi disini saja, bagaimana kalau kita berdiskusi 15 menit saja?
Fase Kerja
1 Bagaimana kalau sekarang kita mulai diskusinya, bagaimana perasaan ibu saat ini?
2 Kenapa ibu menangis?
3 Saya mengerti perasaan ibu saat ini kalau ibu sangat merindukan kehadiran suami dan
anak ibu, tetapi ibu harus mencoba mengikhlaskan semuanya karena semua ini sudah
jalan Tuhan dan saya yakin ibu pasti akan tetap kuat dan selalu semangat.
4 Ibu boleh saja terus menangis untuk meluapkan semua kesedihan ibu tetapi jika menangis
terus atau bersedih terlalu lama ibu tidak merasa lelah?
5 Nah jika ibu merasa lelah cobalah ibu untuk menerima semua kenyataan yang ada kalau
suami ibu sudah tiada, apakah ibu ingin tau bagaimana cara meredakan kesedihan ibu
sehingga ibu merasa lebih tenang?
6 Baiklah, jika ibu tidak tau bagaimana caranya maukah ibu menerima saran dari saya
7 Begini, jika ibu merasa sangat sedih dan menangis ibu tidak terkontrol ibu bisa menarik
napas dalam agar ibu bisa lebih tenang lagi, ibu bisa lansung ikuti instruksi saya ya bu,
jadi begini:
 Cobalah Ibu untuk tenang dan santai
 Duduk atau berdiri, menegakkan punggung, dan sedikit mengangkat dagu.
 Di awal-awal latihan letakkan telapak tangan kiri di perut dan tangan kanan sedikit
di bawah diafragma
 Tarik nafas melalui hidung secara perlahan-lahan sampai ke perut, rasakan tangan
kiri terangkat seolah-olah perut mengembang seperti balon
 Tahan nafas selama 3 detik
 Lalu hembuskan secara perlahan melalui hidung, rasakan seolah-olah jari-jari
tangan terlipat satu sama lain karena dada dan lambung membentuk sebuah celah.
8 Wah bagus sekali ibu jadi cara ini ibu bisa gunakan jika ibu merasa sangat sedih dan
menangis ibu tidak terkontrol, apakah ibu mengerti ?
Fase Terminasi
1 Bagaimana perasaan ibu setelah kita berdiskusi kurang lebih selama 15 menit?
2 Bisakah ibu menceritakan kembali lagi apa saja yang sudah kita diskusikan tadi?
3 Bagus sekali ibu, jadi jika ibu terus mengingat masa lalu ibu cobalah ibu untuk menerima
semua kenyataan karena ini sudah diatur oleh tuhan dan jika ibu susah mengontrol saat
menangis ibu bisa menenangkan diri dengan cara tarik napas dalam yang sudah saya
ajarkan ya bu?
4 Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu. Bagaimana kalau kegiatan teknik rilaksasi ibu
masukkan kedalam jadwal kegiatan ibu? Ibu setuju?
5 Nah, disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan (Perawat menunujuk
kolom di buku kegiatan Ny.T), Ibu bisa mengisi kegiatan teknik relaksasi nafas dalam
pada kolom kegiatan. Kira-kira jam berapa Ibu nanti melakukan teknik ini Bu?. Baiklah,
Ibu bisa mengisi jam di kolom waktu
6 Cara mengisi buku kegiatan ini : jika Ibu melakukannya tanpa dibantu atau tanpa
diingatkan oleh orang lain Ibu tulis “M” disini, jika Ibu di bantu atau diingatkan Ibu tulis
“B” dan jika Ibu tidak melakukannya Ibu tulis “T”.Apa Ibu paham Bu? Nanti ibu jangan
lupa mengisi buku kegiatan ini ya
7 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 15 menit dan sekarang
sudah 15 menit Bu”Kapan Ibu ingin kita melanjutkan perbincangan kita?, bagaimana
kalau besok kita membicarakan tentang bagaimana cara agar ibu bisa mengobrol dengan
banyak orang di luar kamar ibu?
8 Baiklah, kalau begitu sekarang ibu istirahat dulu.Sebelum saya permisi apa ada yang
ingin Ibu tanyakan?
9 Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya Bu. Selamat Pagi
B. SP 2 : Pasien mampu menyebutkan penyebab menarik diri

Fase Orientasi

1. Selamat pagi ibu Gita? Apakah ibu masih mengingat saya bu?
2. Iya benar sekali bu, saya kemari pagi mengobrol di ruangan ini bersama ibu, masih nama
ingat nama saya buk gita?
3. Wah benar sekali saya intan, bagaimana kabar ibu hari ini
4. ibu hari ini saya ingin berdiskusi lagi bersama ibu sesuai dengan janji kita kemarin
tentang bagaimana cara ibu bisa mengobrol dengan orang lain yang ada diluar kamar ibu
agar ibu tidak merasa kesepian dan bersedih lagi apakah ibu bersedia?
5. Ibu mau berdiskusi dimana dan berapa lama?
Fase Kerja
1. Baiklah bu, kita mulai berdiskusi ya?
2. Ibu, orang terdekat ibu siapa ya?
3. Tetapi suami ibu sudah tiada selain suami ibu siapa ya?
4. Apakah ibu tidak merasakan kesepian?
5. Apakah ibu tidak ingin mengobrol dengan teman-teman disini ataupun perawat-perawat
yang ada disini?
6. Mengapa ibu tidak mau?
7. Apakah ibu merasa nyaman jika terus-terusan menyendiri dan selalu merasa sedih?
8. Nah jika tidak nyaman mengapa ibu tidak mencoba untuk mengobrol bersama mereka?
9. Jika ibu tetap seperti ini apakah ibu tau akan berakibat seperti apa?
10. Begini ibu jika ibu terus mengurung diri disini tanpa berkomunikasi dengan orang lain
ibu akan hanyut dengan kesedihan ibu tetapi jika ibu bisa mengobrol dengan orang lain
ibu melupakan semua permasalahan ibu dan ibu akan merasa lebih bersemangat
11. Apakah ibu ingin mengetahui cara mengobrol bersama teman-teman dan perawat yang
ada disini?
12. Begini ibu jika ibu ingin mengobrol dengan orang lain yang ada disini ibu bisa mengajak
mereka berkenalan, apakah ibu tau bagaimana cara berkenalan?
13. Ibu bisa lansung praktikan bersama saya ya, jadi ibu cobalah tersenyum kepada meraka
lalu berjabat tangan dan sebutkann nama ibu lalu Tanya nama mereka, apakah ibu
mengerti?
14. Nah bagus sekali begitulah caranya bu, apakah ibu bersedia untuk mempraktekannya
dengan saya terlebih dahulu?
15. Iya bagus sekali bu, begitulah caranya bu, tidak terasa kita sudah berdiskusi selama 15
menit, bagaimana perasaan ibu setelah kita berdiskusi?
16. Bisakah ibu menceritakan kembali apa saja yang sudah kita diskusikan?
17. Bagus sekali ibu, jadi ibu bisa menghilangkan rasa kesepian ibu dengan cara
berkomunikasi dengan orang lain yang diawali dengan berkenalan
Fase Terminasi
1. Bu diskusi kita hari ini sudah selesai sesuai dengan janji kita, kita berdiskusi selama 15
menit dan sekarang kita sudah berdiskusi selama 15 menit, ingat ya bu untuk mengisi
buku kegiatan dengan kegiatan kita hari ini ya buk apakah bisa kita bertemu lagi besok
untuk membiacarakan dampak dari cara ibu berkenalan?
2. Sebelum saya tutup diskusi ini, apakah ada pertanyaan bu?
3. Jika tidak saya permisi dulu ya bu, terimakasih

SP 3 : Pasien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian


menarik diri.

Fase Orientasi

1 Selamat pagi buk, masih ingat dengan saya?


2 Iya benar sekali buk
3 Hari ini kita akan mengobrol bagaimana dampak ibu saat ibu mencoba untuk kenalan,
kurang lebih diskusi kita selama 15 menit, ibu ingin mengobrol dimana ya?
4 Baiklah buk, bagaimana kabar ibu?

Fase Kerja
5 Ibu, kita mulai ya diskusinya, apakah ibu sudah mempraktekan cara berkenalan yang saya
sudah ajarkan kepada ibu?
6 Bagaimana perasaan ibu setelah melalukan hal tersebut?
7 Bagus sekali buk, ibu bisa mempraktekan ini lagi ya bu agar ibu tidak bersedih lagi, ibu
bisa menadapatkan temana mengobrol dan ibu tidak merasa kesepian lagi ya bu

Fase Terminasi
8 Sudah 15 menit kita berdiskusi, apakah ibu bersedia untuk bertemulagi dengan saya besok
untuk berdiskusi tentang hubungan sosial yang bisa ibu kembangakan melalu praktek cara
berkenalan, apakah ibu bersedia?
9 Apakah ada pertanyaan buk/
10 Jika tidak saya permisi dulu ya bu, terimaksih
SP 4 : Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.

Fase Orientasi

1. Selamat pagi buk tari, bagaimana kabarnya buk?


2. Obatnya sudah diminum? Ibu sudah makan siang??
3. Hari ini kita berduskisi lagi ya buk tentang perkembangan hubungan sosial ibu melali praktek
perkanalan, kurang lebih kita berdiskusi selama 15 menit di ruangan ini apakah ibu bersedia?

Fase Kerja
4. Bailah bu jika ibu bersedia lansung saja kita mulai berdiskusi, kegiatan sosial apa saja yang
ibu sudah lakuakan diluar kamar ibu?
5. Wah bagus sekali buk, ibu sudah bisa melakukan gotong royong dilikungan rumah sakit
bersama teman-teman dan ibu sudah bisa melakukan hobby ibu yaitu bernyanyi bersa teman
ibu
Fase Terminasi
6. Baiklah bu diskusi kita akhiri, pertemuan selanjutnya saya akan mengevaluasi semua diskusi
kita selama 4 hari ini apakah ibu bersedia?
7. Ada pertanyaan bu?
Jika tidak, saya permisi selamat siang bu

SP 5 :Pasien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial.

Fase Orientasi

1. Selamat siang bu gita bagaimana kabarnya?


2. Pertemuan hari ini saya akan mengevaluasi diskusi-diskusi kita sebekumnya, bagaimana
perasaan ibu setelah bisa melakukan hubungan sosial?

Fase Kerja
Evaluasi pasien
1. Bagus sekali ibu, semoga ibu selalu bersemangat ya bu

Fase Terminasi
1 Saya permisi dulu ya bu, terimakasih

Anda mungkin juga menyukai