Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGATASI SYNDROM BABY BLUS

M.S.HIDAYATULLAH
14420202071

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
Pokok Pembahasan : SYNDROM BABY BLUS
Sub pokok pembahasan : Cara Mengatasi Depresi baby blues pasca
melahirkan
Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/tanggal : Selasa,31-8-2021
Tempat :-
Pukul : 10:00 - Selesai
Penyuluh : M.S.HIDAYATULLAH
1. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan Cara mengatasi depresi baby blues pasca
melahirkan selama ± 60 menit, klien mampu menerapkan cara mengatasi
depresi baby blues pasca persalianan secara mandiri
 Tujuan Khusus
a.       Pengertian depresi baby blues pasca melahirkan

b.      Mengenali penyebab terjadinya baby blues pasca melahirkan

c.       Mampu mengatasi depresi baby blues pasca melahirkan

2. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
Tahap Kegiatan
No Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
1 15 menit Pembukaan 1.  Membuka acara 1.     Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam
2.  Memperkenalkan 2.     Mengenal para
diri konselor/ penyuluh
3.     Mendengarkan
3.  Menyampaikan penyuluh
topik dan tujuan menyampaikan topic
penkes dan tujuan
4.     Menyetujui
kesepakatan waktu
4.  Kontrak waktu pelaksanaan
tentang penkes pendidikan penkes
2 30 Menit Kegiatan inti 1.  Mengkaji ulang 1.     Menyampaikan
pengetahuan klien pengetahuannya
tentang materi tentang materi
penyuluhan penyuluhan
2.  Menjelaskan materi 2.     Mendengarkan
penyuluhan kepada penyuluh
klien dengan menyampaikan
menggunakan leaflet materi
3.  Memberikan 3.     Menanyakan hal-
kesempatan pada hal yang tidak
klien untuk dimengerti dari
menanyakan hal-hal materi penyuluhan
yang belum
dimengerti dari
materi yang
dijelaskan penyuluh
4
3 15 Evaluasi 1.  Memberikan 1.      Menjawab
menit pertanyaan kepada pertanyaan yang
sasaran tentang diajukan penyuluh
materi yang sudah
disampaikan
penyuluh 2.      Mendengankan
2.  Menyimpulkan penyampaian
materi penyuluhan kesimpulan
yang telah
disampaikan sasaran34.      Mendengarkan
3- Menutup acara dan penyuluh menutup
mengucapkan salam acara dan menjawab
salam

3. Media
a. Banner
b. Leaflet
4. Metode Penyuluhan
c. Ceramah
d. Tanya jawab
5. Setting Tempat

: Moderator

: Poster

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

6. Pengorganisasi
e. Penyuluh : M.s Hidayatullah

Pembagian Tugas
a. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari
awal sampai akhir
b. Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
c. Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
d. Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir

7. Evaluasi
Prosedur                    : Post test
Jenis tes                    : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan    :
a) Ibu dapat mengerti Pengertian depresi baby blues pasca melahirkan

b) Ibu dapat memahami depresi pasca melahirkan

c) Ibu  mampu mengatasi depresi pasca melahirkan

d) Ibu dapat mengenali penyebab terjadinya baby blues

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Depresi pasca-melahirkan adalah subjek saat setiap orang kelihatannya
mempunyai pendapat sendiri-sendiri . Seperti menyusui , ini adalah topic yang
berkaitan dengan emosi dan imajinasi meskipun tidak berkaitan langsung .
meskipun demikian sifatnya yang emosional tidak selalu membuat depresi pasca-
melahirkan mudah dimengerti , terutama kedudukannya diantara bidang ilmu ,
seperti kandungan psikiatri, dan sosiologi. Sewaktu memikirkan sesungguhnya
depresi pasca-melahirkan itu karena tidak lain adalah suatu pengalaman-
pengalaman saat ancangan subjektif lebih kuat daripada riset objektif dalam
memberikan arti.

Satu hal yang relevan gangguan pasca persalinan kadang-kadang dapat


sangat serius, seperti dari depresi psikosis puerperal, suatu akibat ekstrem dari
gangguan pasca melahirkan adalah keadaan yang langka , tetapi menakutkan saat
mengalaminya dapat kehilangan realita dan membahayakan diri sendiri maupun
bayinya. Depresi itu sendiri juga kadang-kadang membuat beberapa wanita sangat
murung sehingga persepsinya tentang realita menjadi terganggu , bahkan sampai
ke batas saat mereka ingin bunuh diri.

Gejala depresi pasca-melahirkan berupa kemarahan atau kurang nafsu


makan , barangkali terlalu sibuk dengan merawat dan mencemaskan keadaan bayi,
atau barangkali sama sekali tidak mengharapkan depresi itu terjadi pada diri anda.
Dan kenyataannya bahwa depresi terjadi dalam banyak bentuk yang dapat
membingungkan. Sebagai contoh “baby blues” membuat wanita menangis segera
setelah melahirkan tetapi pada umumnya tidak dianggap serius.

Depresi dapat berkembang perlahan dari “baby blues” atau mulai timbul
beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan. Berapa lama berakhirnya sangat
bervariasi beberapa wanita merasakan keadaan yang paling buruk setelah tiga atau
enam bulan , sementara bukti anekdokal dari beberapa konselor pasca-melahirkan
mengatakan bahwa beberapa wanita pulih kembali pada saat bayi berusia
Sembilan bulan.

Depresi pasca melahirkan ini dapat diakibatkan karena kelelahan pasca-


melahirkan, sulit tidur,gelisah , ketegangan dan panic , bingung atau pemikiran
obsesif, merasa terasing, perasaan sedih dan sakit, perasaan bersalah dan tidak
berharga, ansietas,ketakutan dan fobia, gangguan makan dan minum , kehilangan
libido.
Baby blues (murung)

Baby blues dipercaya mengenai lebih dari separuh seluruh wanita,


biasanya dianggap sebagai normal dan tidak perlu dikhawatirkan . keadaan ini
kadang disebut sebagai day 4 blues karena sangat sering terjadi pada hari ke-4
meskipun juga dapat muncul pada hari ketiga atau kelima setelah melahirkan atau
bahkan sesudahnya .

Baby blues tidak mungkin disalahartikan , muncul dalam bentuk yang


didalam novel-novel roman disebut badai tangisan yang penuh nafsu . kesedihan
ini yang mendasar ini dapat menyerang dengan tiba-tiba sehingga terasa hampir
seperti kesedihan fisik , dan keadaan ini barangkali mempunyai kaitan dengan
perubahan hormone yang menyertai munculnya ASI , kondisi ini disebut demam
susu.
Keadaan baby blues perlu dilihat dalam konteks sebagai bagian dari
gejolak emosi yang terjadi selama hari-hari awal sesudah melahirkan. Hormone
memang dasarnya , tetapi beberapa reaksi emosional yang keras bisa dibenarkan
sesudah menghadapi tantangan kehamilan dan kegembiraan melahirkan . Namun,
apabila blues ini tidak kunjung reda, keadaan ini dapat berkembang menjadi
depresi pasca-melahirkan .

2. Penyebab terjadinya baby blues syndrome


1. Perubahan hormonal. Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen
dan progesterone yang drastis, dan juga disertai penurunan kadar hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan mudah lelah,
penurunan mood, dan perasaan tertekan.
2. Fisik. Hadirnya si kecil dalam keluarga menyebabkan pula perubahan ritme
kehidupan sosial dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh si kecil
sepanjang siang dan malam sangat menguras energi ibu, menyebabkan
berkurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi penurunan ketahanan dalam
menghadapi masalah.
3. Psikis. Kecemasan terhadap berbagai hal, seperti ketidakmampuan dalam
mengurus si kecil, ketidak mampuan mengatasi dalam berbagai
permasalahan, rasa tidak percaya diri karena perubahan bentuk tubuh dari
sebelum hamil serta kurangnya perhatian keluarga terutama suami ikut
mempengaruhi terjadinya depresi.
4. Sosial. Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh adaptasi.
Rasa keterikatan yang sangat pada si kecil dan rasa dijauhi

3. Cara Mengatasi baby blues


1. Tidak membiarkan diri terus menerus dalam kesedihan atau merasa tidak
berdaya
2. Meyakini diri sendiri mampu merawat dan mengasuh bayi
3. Tidak merasa sendiri bahwa ada keluarga yang siap membantu
4. Konsultasi kepada psikolog apabila depresi yang dialami sudah terlalu
berat
5. Bergabunglah dengan komunitas ibu untuk berbagi pengalaman dan
perasaan
6. Manfaatkan waktu luang untuk relaksasI
DAFTAR PUSTAKA

Marshall, Fiona. 2004. Mengatasi depresi pasca-melahirkan. Jakarta: Arcan


Juwono, Lilian. 2004. Coping with postnatal depression.Jakarta: Arcan
Dira IKPA, Wahyuni AAS. (2016). Prevalensi dan Faktor Risiko Depresi
Postpartum di Kota Denpasar Menggunakan Edinburgh Postnatal Depression
Scale. E. Jurnal Medika. Vol. 5. No.7
Evawati, A., Diyan, I., Zuhrotul, E.Y., (2015). Hubungan Dukungan Suami dengan
Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Primipara Usia Muda di Desa Ajung
Kabupaten Jember. [Skripsi Ilmiah]. Jember: Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Kelahiran/psikologi/mengatasi.baby.blues/001/007/269/1/1

Anda mungkin juga menyukai