Anda di halaman 1dari 6

SAP

CARA MENGATASI DEPRESI BABY BLUES PASCA-MELAHIRKAN PADA IBU

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topic : Mengatasi depresi pasca melahirkan

2. Pokok Bahasan : Cara Mengatasi Depresi baby blues pasca melahirkan

3. Tempat : Ruang Kuliah II

4. HARI/ TANGGAL : Senin/ 5 Mei 2014

5. WAKTU : 11.00 - selesai

6. SASARAN : Ibu Nifas/ Ibu menyusui

7. Tujuan :

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan Cara mengatasi depresi baby blues pasca melahirkan selama ± 60

menit, klien mampu menerapkan cara mengatasi depresi baby blues pasca persalianan secara

mandiri.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan , klien mampu menyebutkan:

a. Pengertian depresi baby blues pasca melahirkan

b. Memahami depresi pasca melahirkan

c. Mampu mengatasi depresi pasca melahirkan

d. Mengenali penyebab terjadinya baby blues


8. Isi / materi

Kegiatan
No Waktu Tahap kegiatan
Penyuluh Sasaran
1 15 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
2. Mengenal para konselor/
3. Menyampaikan topik dan penyuluh
tujuan penkes 3. Mendengarkan penyuluh
menyampaikan topic dan
tujuan
4. Kontrak waktu tentang 4. Menyetujui kesepakatan
penkes waktu pelaksanaan
pendidikan penkes
2 30 Menit Kegiatan inti 1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan
pengetahuan klien tentang pengetahuannya tentang
materi penyuluhan materi penyuluhan
2. Menjelaskan materi 2. Mendengarkan penyuluh
penyuluhan kepada klien menyampaikan materi
dengan menggunakan 3. Menanyakan hal-hal
leaflet yang tidak dimengerti
3. Memberikan kesempatan dari materi penyuluhan
pada klien untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti dari
materi yang dijelaskan
penyuluh 4

3 15 menit Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan


kepada sasaran tentang yang diajukan penyuluh
materi yang sudah
disampaikan penyuluh
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengankan
penyuluhan yang telah penyampaian kesimpulan
disampaikan sasaran
3- Menutup acara dan 34. Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup acara
dan menjawab salam

11. Kegiatan Penyuluhan

12. Kriteria evaluasi

i. Ibu dapat mengerti Pengertian depresi baby blues pasca melahirkan

ii. Ibu dapat memahami depresi pasca melahirkan

iii. Ibu mampu mengatasi depresi pasca melahirkan

iv. Ibu dapat mengenali penyebab terjadinya baby blues


MATERI

1. Pengertian

Depresi pasca-melahirkan adalah subjek saat setiap orang kelihatannya mempunyai


pendapat sendiri-sendiri . Seperti menyusui , ini adalah topic yang berkaitan dengan emosi dan
imajinasi meskipun tidak berkaitan langsung . meskipun demikian sifatnya yang emosional tidak
selalu membuat depresi pasca-melahirkan mudah dimengerti , terutama kedudukannya diantara
bidang ilmu , seperti kandungan psikiatri, dan sosiologi. Sewaktu memikirkan sesungguhnya
depresi pasca-melahirkan itu karena tidak lain adalah suatu pengalaman-pengalaman saat
ancangan subjektif lebih kuat daripada riset objektif dalam memberikan arti.

Satu hal yang relevan gangguan pasca persalinan kadang-kadang dapat sangat serius,
seperti dari depresi psikosis puerperal, suatu akibat ekstrem dari gangguan pasca melahirkan
adalah keadaan yang langka , tetapi menakutkan saat mengalaminya dapat kehilangan realita dan
membahayakan diri sendiri maupun bayinya. Depresi itu sendiri juga kadang-kadang membuat
beberapa wanita sangat murung sehingga persepsinya tentang realita menjadi terganggu , bahkan
sampai ke batas saat mereka ingin bunuh diri.

Gejala depresi pasca-melahirkan berupa kemarahan atau kurang nafsu makan , barangkali
terlalu sibuk dengan merawat dan mencemaskan keadaan bayi, atau barangkali sama sekali tidak
mengharapkan depresi itu terjadi pada diri anda. Dan kenyataannya bahwa depresi terjadi dalam
banyak bentuk yang dapat membingungkan. Sebagai contoh “baby blues” membuat wanita
menangis segera setelah melahirkan tetapi pada umumnya tidak dianggap serius.

Depresi dapat berkembang perlahan dari “baby blues” atau mulai timbul beberapa
minggu atau bulan setelah melahirkan. Berapa lama berakhirnya sangat bervariasi beberapa
wanita merasakan keadaan yang paling buruk setelah tiga atau enam bulan , sementara bukti
anekdokal dari beberapa konselor pasca-melahirkan mengatakan bahwa beberapa wanita pulih
kembali pada saat bayi berusia Sembilan bulan.

Depresi pasca melahirkan ini dapat diakibatkan karena kelelahan pasca-melahirkan, sulit
tidur,gelisah , ketegangan dan panic , bingung atau pemikiran obsesif, merasa terasing, perasaan
sedih dan sakit, perasaan bersalah dan tidak berharga, ansietas,ketakutan dan fobia, gangguan
makan dan minum , kehilangan libido.

Baby blues (murung)

Baby blues dipercaya mengenai lebih dari separuh seluruh wanita, biasanya dianggap
sebagai normal dan tidak perlu dikhawatirkan . keadaan ini kadang disebut sebagai day 4 blues
karena sangat sering terjadi pada hari ke-4 meskipun juga dapat muncul pada hari ketiga atau
kelima setelah melahirkan atau bahkan sesudahnya .
Baby blues tidak mungkin disalahartikan , muncul dalam bentuk yang didalam novel-
novel roman disebut badai tangisan yang penuh nafsu . kesedihan ini yang mendasar ini dapat
menyerang dengan tiba-tiba sehingga terasa hampir seperti kesedihan fisik , dan keadaan ini
barangkali mempunyai kaitan dengan perubahan hormone yang menyertai munculnya ASI ,
kondisi ini disebut demam susu.
Keadaan baby blues perlu dilihat dalam konteks sebagai bagian dari gejolak emosi yang
terjadi selama hari-hari awal sesudah melahirkan. Hormone memang dasarnya , tetapi beberapa
reaksi emosional yang keras bisa dibenarkan sesudah menghadapi tantangan kehamilan dan
kegembiraan melahirkan . Namun, apabila blues ini tidak kunjung reda, keadaan ini dapat
berkembang menjadi depresi pasca-melahirkan .

2. Penyebab terjadinya baby blues syndrome

1. Perubahan hormonal. Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen dan


progesterone yang drastis, dan juga disertai penurunan kadar hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid yang menyebabkan mudah lelah, penurunan mood, dan perasaan tertekan.

2. Fisik. Hadirnya si kecil dalam keluarga menyebabkan pula perubahan ritme kehidupan
sosial dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh si kecil sepanjang siang dan malam sangat
menguras energi ibu, menyebabkan berkurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi
penurunan ketahanan dalam menghadapi masalah.

3. Psikis. Kecemasan terhadap berbagai hal, seperti ketidakmampuan dalam mengurus si


kecil, ketidak mampuan mengatasi dalam berbagai permasalahan, rasa tidak percaya diri
karena perubahan bentuk tubuh dari sebelum hamil serta kurangnya perhatian keluarga
terutama suami ikut mempengaruhi terjadinya depresi.

4. Sosial. Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh adaptasi. Rasa
keterikatan yang sangat pada si kecil dan rasa dijauhi

3. Cara Mengatasi baby blues

1. Tidak membiarkan diri terus menerus dalam kesedihan atau merasa tidak berdaya
2. Meyakini diri sendiri mampu merawat dan mengasuh bayi
3. Tidak merasa sendiri bahwa ada keluarga yang siap membantu
4. Konsultasi kepada psikolog apabila depresi yang dialami sudah terlalu berat
5. Bergabunglah dengan komunitas ibu untuk berbagi pengalaman dan perasaan
6. Manfaatkan waktu luang untuk relaksasi
DAFTAR PUSTAKA

Marshall, Fiona. 2004. Mengatasi depresi pasca-melahirkan. Jakarta: Arcan


Juwono, Lilian. 2004. Coping with postnatal depression.Jakarta: Arcan
______.______.Mengatasi baby blues.(online) tersedia : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/
Kelahiran/psikologi/mengatasi.baby.blues/001/007/269/1/1

Anda mungkin juga menyukai