Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN DOKUMENTASI ANALISA PROSES INTERAKSI

SP 1 PADA PASIEN DENGAN RPK

Oleh :

Acep Sugandi
214119095

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2019
DOKUMENTASI ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Initial klien : Ny. R


Usia klien : 32 tahun
Interaksi ke : 2
Lingkungan : Ruang Merpati
Deskripsi klien : Diagnosa Resiko Perilaku Kekerasan
Tujuan Interaksi : Mengontrol marah dengan Latih Nafas dalam dan Pukul Kasur/bantal
Waktu Interaksi : Jam 17.30

Analisa Berfokus Pada


No Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berfokus Pada Klien Landasan Teoritis
Perawat

1 P : ”Selamat siang bu, apa P : Memandang klien dan Perawat berharap klien Klien tampak senang dengan
kabar? masih inget dengan mengulurkan tangan menerima kedatangan kedatangan perawat
saya?” perawat, karena sudah
K : Ingat, sama pa Acep Sugandi K : Kontak mata, dan menjabat pertemuan ke-2 Klien menjawab dengan tepat
P : Iya betul nama saya Acep tangan dan tanpa berpikir panjang
Sugandi dari Stikes Jenderal P : Kontak mata, dan
Achmad Yani Cimahi, yang tersenyum
sedang praktik disini”
P : Bagimana perasaan hari ini? P : Memandang klien
K : “Gimana ya, senang” K : Menatap perawat Klien bersedia dengan baik
P : Kegiatannya hari ini apa aja P : Memandang klien mengungkapkan perasaannya
bu ? kepada perawat
K : “Pagi pagi jam 5 mandi, terus K : Memandang ke atas,
jam 7 makan, dan kemudian tampak tenang
ke rehab”
P : Kegiatan apa yang dilakukan P : Memperhatikan klien
di rehab bu ?
K : “Asmaul husna, senam terus K : Tampak antusias
main badminton”
P : Ibu masih merasakan P : Memandang klien
perasaan kesal /marah ?
K : “iya masih, saya kesal ke K : Tampak menahan emosi
suami, soalnya jarang
datang, dan ngasih ekonomi
selalu kurang”
P : Oh iya bu, sesuai janji saya P : Fokus, kontak mata baik ke Klien menunjukkan
tadi siang hari ini kita akan pasien kesediaannya untuk
bercakap-cakap lagi untuk berkomunikasi dengan perawat
berlatih cara mengontrol
marah dengan cara tarik
nafas dalam dan pukul
kasur/bantal, untuk waktunya
mau berapa lama bu ? Perawat memulai
K : “15 menitan” K : Mendengar dengan pembicaraan dengan
P : Iya boleh bu, untuk tempatnya seksama klien disertai dengan
boleh disini aja bu? P : Kontak mata dengan klien kontrak waktu dan
K : “Iya” K : Ekspresi muka datar tempat terlebih dahulu

2 P : Kalau begitu, mari kita mulai P : Kontak mata baik, Perawat berusaha Klien tampak aktif dan
ya bu, biasa apa yang perhatian penuh ke klien mengeksplorasi apa bersemangat saat berinteraksi
menyebabkan ibu marah ? K : Menatap perawat, tampak yang dirasakan klien dengan perawat
K : “saya marah karena suami ekpresif, muka tampak selama di rawat di RSJ
suka jarang datang, kadang kesal, mengekpresikan
juga telat, sehingga saya dengan tampak memukul-
suka mukul, dan ngelempar mukul
barang-barang, kalau suami
telat datang ke ruamah, lalu
saya mengomel-ngomel ke
suami”
P : Ketika ibu marah, apa yang P : Fokus pada pembicaraan
ibu rasakan bu ? klien
K : “Panas, disini, terus mata K : Menunjuk ke area dada
juga melotot” P : Fokus dan memandang
P : Setelah ibu marah-marah, klien
seperti yang dibilang ibu tadi
yaitu memukul, mengomel,
melempar barang, akibatnya
dari yang ibu lakukan itu apa
bu ?
K : ”Asbes rumah rusak karena di K : Tampak kesal,dan berluap
pukul-pukul, barang barang emosi
berantakan dan rusak”
P : Menurut ibu marah-marah P : Kontak mata baik,
seperti itu baik atau engga? tersenyum pada klien, dan
K : “Engga baik” mengankat 2 jempol tangan
P : Iya betul bu, engga baik ya, K : Tersenyum nada bicara
karena kalau kita lemah
melampiaskan marah-marah P : Fokus dengan pembicaraan
dengan cara memukul, kepada klien
melempar barang itu tidak
menyelesaikan masalah ya
bu, malah tambah kerusakan
di rumah ya bu, sekarang
saya akan ajarkan cara Klien mulai fokus dan paham
mengontrol marah yang atas penjelasan perawat
benar supaya tidak melukai
diri sendiri ataupun orang lain
K : “Iya” K : Mengangguk
P : Cara yang pertama yaitu P : Fokus dengan pembicaraan
dengan tarik nafas dalam, ibu dan memandang klien
bisa lihat saya dulu akan
contohkan caranya, ketika ibu
merasakan perasaan marah
ibu langsung duduk dengan
posisi rileks, simpan tangan
di paha, lalu ambil nafas
dalam dari hidung tahan
selama tiga detik kemudian
dihembuskan dari mulut
secara perlahan, coba ibu
praktekan sekarang
K : “Iya” K : Klien, mempraktekan tarik
P : Bagus bu, ibu bisa praktekan nafas dalam
tarik nafas dalam tersebut P : Memandang klien dan fouks
sampai 5 kali, hingga terhadap klien
perasaan marah hilang atau
berkurang, jika ibu masih
merasakan perasaan marah
juga, ibu bisa praktekan cara
yang kedua yaitu ibu bisa
pergi ke kamar, lalu ambil
bantal kemudian ibu
lampiaskan kemarahan ibu
dengan cara pukul bantal
tersebut, sekarang coba
praktekan bu
K : “Iya” K : Mengangguk, memukul
P : Iya bagus bu, lampiaskan bantal dan melampiaskan
kemarahan ibu sampe kemarahan
perasaan marah nya hilang P : Memandang klien
ya bu
3 P : Bagaimana perasaannya bu P : Kontak mata baik, Perawat berharap klien Klien tampak tenang terhadap
setelah kita bercakap-cakap tersenyum kepada klien dan dapat mengungkapkan interaksi.
hari ini? perhatian perasaannya setelah Klien menunjukkan jawaban
K : “Biasa aja” K : Klien tampak datar memperoleh informasi yang benar terhadap apa yang
P : Gimana senang engga bu ? P : Memandang klien dan berharap memahami dibicarakan
K : Iya senang bisa ngobrol K : Menganggukkan kepala apa yang di ucapkan
P : Bisa di sebutkan lagi apa P : Fokus pada pembicaraan perawat
yang sudah kita pelajari hari
ini ?
K : “Apa ya, tadi cara mengontrol K : Menjawab dengan intonasi Perawat mencoba
marah dengan tarik nafas biasa melihat kemampuan
dalam sama pukul bantal” klien untuk melakukan
P : Coba ibu praktekan lagi P : Memusatkan kepada klien kegiatan yang sudah di
caranya ajarkan
K : “Yang pertama duduk, K : Klien mempraktekkan tarik Klien tampak memahami apa
(mempraktekan tarik nafas nafas dalam dan pukul yang disampaikan perawat
dalam) lalu (memukul bantal)” bantal
P : Iya bagus bu, ibu bisa P : Memberikan perhatian Kesediaan klien untuk
mempraktekkannya, nanti kepada klien mengontrol marah
kalau ibu merasakan dengan caratariknafas
perasaan marah harus dalam dan pukul bantal
dipraktekkan ya, dan juga
harus latihan sendiri bu, biar
ibu tidak lupa
mempraktekkannya ketika
ibu merasakan marah, mau
bu nanti latihan sendiri cara
tadi ?
K : “Iya boleh, terserah bapak” K : Menundukkan kepala
P : Nanti mau latihan berapa kali P : Memandang klien
sehari bu?
K : “Terserah bapak aja” K : Klien tenang
P : Bagaimana kalau 2 kali P : Mendukung klien
perhari, pagi-pagi dan sore
hari
K : “Iya boleh” K : Mengangguk
P : Jangan lupa ya bu latihannya, P : Memandang klien
nanti saya akan evaluasi
kembali
K : “Iya saya akan latihan” K : Klien kontak mata baik
P : Iya bagus bu, hari jum’at kita P : Kontak mata dengan klien Perawat mengakhiri Klien berespon untuk
ketemu lagi ya bu, untuk kontrak dan membuat mengakhiri interaksi dengan
bercakap-cakap lagi dan kontrak baru dengan baik
berlatih cara mengontrol klien
marah dengan cara minum
obat yang teratur dengan
prinsip 5B
K : “Oh iya, boleh” K : Mengangguk
P : Untuk waktunya mau jam P : Kontak mata
berapa bu ?
K : “Gimana bapak aja” K : Tampak datar
P : Kalau pagi-pagi jam 9 an bisa P : Kontak mata baik
engga bu ?
K : “Iya bisa” K : Mengangguk
P : Untuk tempatnya mau di P : Memandang klien
ruangan ini lagi ?
K : “Iya dimana aja” K : Afek datar
P : Baik bu untuk saat ini kita P : Kontak mata baik dan Perawat mengakhiri
selesai ya bercakap- tersenyum interaksi dengan baik
cakapnya waktunya sudah 15
menit, sekarang bisa kembali
lagi ke kamar ibu, terimakasih
waktunya, Assalamualaikum
Wr. Wb.

Kesan perawat :
Perhatian dan fokus klien dalam proses perawatan sudah baik. Namun, terkadang emosi klien tampak meluap terlihat saat interaksi. Jadi, proses interaksi
dengan klien tetap dilanjutkan dengan perlu bimbingan agar klien latihan dan meluapkan emosi dengan cara yang benar yaitu tarik nafas dalam dan pukul
kasur/bantal, diperlukan evaluasi kegiatan SP 1 untuk menilai kemampuan klien dalam latihannya.

Cimahi, 4 Desember 2019


Perawat,

Acep Sugandi

Anda mungkin juga menyukai