Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ESSAI

KEGUNAAN ASAM FOLAT PENTING UNTUK


MENGHINDARI NEURAL TUBE DEFECTS

DI SUSUN OLEH:
NAMA: SAGIFA ANOVIANTY
NIM: H1A014071
JUMLAH KATA: 1.417 KATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MATARAM
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu keadaan yang sangat penting bagi perempuan dan
keluarganya. Seorang ibu hamil agar kandungannya dalam keadaan yang sehat perlu menjaga

pola makan sehari-hari. Ini dibutuhkan untuk perkembangan janin agar terlahir sehat
sehingga diperlukaan perhatian yang ekstra seperti makanan yang hendak dikonsumsi.
Namun tak banyak juga ibu-ibu hamil yang tidak mengetahui akan pentingnya kandungan
makanan yang dikonsumsinya sehari-hari untuk kelangsungan hidup janin mereka.
Seorang ibu hamil untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan janinnya haruslah
dibarengi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang baik dan seimbang.
Sumber nutrisi tersebut dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran, daging serta
makanan lainnya yang mengandung komponen dari gabungan kalori, protein, vitamin dan
mineral.
Asam folat adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk
menunjang kehamilannya. Di dalam tubuh produksi asam folat hanya berkisar 5-10 mcg
sedangkan saat masa kehamilan asam folat dibutuhkan hingga mencapai 300-400 mcg/hari
untuk proses perkembangan dan pembentukan organ janin. Maka dari itu jika seorang wanita
hamil kekurangan asam folat ia lebih beresiko melahirkan bayi cacat seperti NTD atau Neural
Tube Defects (Hanafiah, 2006).
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Asia Pasific
Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2007 bahwa wanita usia subur Indonesia beresiko
60% atau 15 dari 10.000 melahirkan dengan NTD (Neural Tube Defects) dibandingkan
dengan negara maju seperti Amerika Utara yang hanya memiliki tingkat NTD 5 dari 10.000
kelahiran (Green et all, 2007)
Oleh sebab itu maka essai ini akan membahas peran asam folat pada masa kehamilan
untuk menghindari bayi dengan resiko NTD

BAB II
ISI
Neural Tube Defects (NTD) atau cacat tabung saraf adalah kelainan pada janin
dimana terjadi kegagalan penutupan tabung saraf tulang belakang pada bulan pertama

kehamilan terutama hari ke-28 paska-konsepsi. Neural Tube Defects terjadi akibat
kekurangan konsumsi asam folat, dimana ini berfungsi untuk pembentukan sel baru. Kelainan
ini sering terjadi dikarenakan si ibu biasanya belum mengetahui dirinya hamil.
Apabila kurang mengonsumsi asam folat juga akan mengakibatkan kadar homosistein
meningkat dalam darah yang menjadi faktor preklamsia. Bayi yang menderita NTD
kebanyakan akan mengalami spina bifida (kelainan tulang belakang) yang biasanya dapat
bertahan hidup hingga dewasa dengan berbagai kesulitan sedangkan bayi yang lahir dengan
menderita anencephaly (tidak menutupnya tulang kepala) umumnya meninggal sebelum atau
segera saat dilahirkan (Felicia, Felix dan William,2010).
Mengonsumsi asam folat terbukti dapat mereduksi resiko NTD sebanyak 70% yaitu
0,4 mg tiap harinya sebulan sebelum memasuki masa kehamilan dan dilanjutkan Trimester
pertama. Dosis asam folat untuk wanita normal adalah 50-100 mcg. Pada makanan, ini
mengandung 1.000 mcg atau 1 mg asam folat dan dalam bentuk suplemen adalah 0,4-0,8 mg.
Jika mengonsumsi asam folat lebih dari 1.000 mcg dapat menimbulkan kerusakan saraf sebab
vitamin B12 yang juga berperan dalam sintesis DNA tertutup atau kurang kadarnya dalam
tubuh akibat kadar asam folat yang berlebihan.
Asam folat merupakan kelompok dari vitamin B larut air yang baik dikonsumsi pada
saat sebelum dan setelah masa kehamilan untuk menghindari bayi lahir cacat. Kandungan
folat dapat ditemukan dalam bayam, roti, sereal, brokoli, kembang kol, kacang hijau,
kentang, nasi merah, pasta, keju, kacang mente, susu, yogurt, telur, salmon dan daging
(Gandy, Angela dan Michelle, 2006)
Perlu diketahui bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung folat saja tidak
cukup sebab nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya tidak hanya dari makanan itu
sendiri. Oleh karenanya diperlukan juga untuk mengosumsi vitamin atau suplemen dengan
kandungan asam folat yaitu vitamin B tiap harinya. Selain bermanfaat bagi janin yang
dikandung, ini juga berdampak buat ibu hamil untuk terhindar dari anemia megaloblastik.
Tingginya kasus NTD dikarenakan kadar asam folat dalam tubuh ibu hamil sedikit.
Arisman, 2010 mengatakan asam folat yang terdapat pada makanan yang diolah kurang baik
adalah salah satu penyebabnya. Seperti halnya sayuran hijau yang awalnya banyak
mengandung sumber asam folat namun setelah diolah kandungan asam folat didalamnya

menjadi berkurang karena hilang selama proses pemasakan. Seorang yang tidak
mengonsumsi daging juga berkemungkinan beresiko kekurangan asam folat.
Adapun beberapa faktor sebagai penyebab kurangnya asupan asam folat pada ibu
menurut Hanafiah, 2006 adalah: Terjadinya eritropoiesis karena anemia hemolitik yang
menyebabkan kebutuhan asam folat menjadi meningkat dan akhirnya menyebabkan
defisiensi asam folat, gangguan pencernaan yang menyebabkan terhambatnya penyerapan
asam folat di usus dan juga keadaan mual dan hamil kembar dapat menyebabkan kebutuhan
asam folat meningkat
Kurangnya asam folat pada janin juga bisa dilihat dari lingkar kepala bayi baru lahir.
Dari hasil penelitian yang dilakukan asam folat ini juga berfungsi untuk perkembangan otak
sejak dalam bentuk embrio. Ini adalah salah satu cara mendeteksi kekurangan asam folat
sebab 600 mcg asam folat berperan dalam memperngaruhi perkembangan otak yang sehat
selama kehamilan dan menghindari perkembangan sel-sel jaringan utama agar tidak
berkembang lambat. Kandungan asam folat di dalam darah ibu berdampak pada proses
perkembangan neuron otak yang terjadi pada minggu ke-20 hingga ke-36 sekitar 26,5 persen
terhadap ukuran ligkar kepala janin (Jundra dan Ari, 2012)
Di indonesia peningkatan NTD ini disebabkan juga oleh pola konsumsi makanan
masyarakat yang telah beralih senang mengonsumsi makanan praktis cepat saji yang padahal
kita ketahui sendiri bahwa itu sangat sedikit akan kandungan folat. Selain itu buah-buahan
import yang dijual di pasaran hampir tidak mengandung folat lagi. Karena itulah penderita
yang kekurangan vitamin ini akan tampak lemas, pucat, letih dan lesu.
Di negara maju seperti Amerika pencegahan NTD ini telah dilakukan dengan
mengeluarkan program fortifikasi. Pemerintah Amerika melipatgandakan kandungan asam
folat dalam gandum yang memang adalah makanan pokok mereka. Oleh sebab itu resiko
NTD lebih rendah dibandingkan dengan di Indonesia (Wibowo, 2008)
Untuk memenuhi konsumsi asam folat pada negara berkembang sangat sulit, ini
dikarenakan negara berkembang biasanya sangat susah utuk memenuhi status gizi yang baik
melalui makanan. Karena masih banyak warga negaranya belum bisa membeli makanan
dengan gizi yang baik oleh karena keadaan ekonomi mereka yang tidak mencukupi.
Padahal makanan sehat yang bervariasi dan seimbang untuk wanita hamil seperti buahbuahan dan sayuran yang baik dikonsumsi dalam 5 porsi per hari dan makanan yang

mengandung lemak jenuh juga gula penting untuk menjaga janin tetap sehat (Gandy, Angela
dan Michelle, 2006).
Alternatif yang dapat dilakukan yaitu mulai mengonsumsi suplemen yang
mengandung asam folat. Folat dalam bentuk monoglutamat hanya terdapat dalam suplemen
dan ini lebih stabil untuk diserap ke dalam tubuh dibandingkan dengan memakan makanan
yang mengandung folat karena masih harus melalui proses absorbsi dan aktivasi folat
(Whitney dan Rolfes, 2012)
Sedangkan pengobatan untuk kasus NTD menurut Hanafiah, 2006 ada beberapa cara
yaitu diberikan asam folat oral sebanyak 300-400 mcg/hari dan vitamin khusus jika
kekurangan asam folat ringan, memberikan asam folat sebanyak 500-1000 mcg/hari untuk
penyembuhan anemia ringan secara oral jika keadaan bertambah berat diberikan secara
parenteral sebab absorbsi pada usus tidak dapat dilakukan dan jika terdapat wanita yang
memiliki riwayat melahirkan bayi dengan kasus NTD maka dianjurkan untuk mengkonsumsi
asam folat sebanyak 4 mg/hari selama masa kehamilan.
Lancet pada tahun 2008 menganalisis dan meringkas intervensi gizi esensial di
Indonesia. Analisis ini mengarahkan pada pemberian nasehat dan promosi yang salah satunya
yaitu tentang suplemen zat besi folat bagi kaum ibu dan cakupan mengenai fortifikasi
makanan. Dari analisis ini kemudian Lancet merekomendasikan pemberian suatu zat besi
folat dan suplemen mikronutrien ganda. Oleh sebab itu Kebijakan Nasional Indonesia yakni
untuk mulai menyediakan suplemen zat besi folat khususnya kepada semua ibu hamil dan ini
diperlukan dalam cakupan yang luas.
Program lain yang sedang direncanakna yakni mendirikan sistem pemantauan atau
pengawasan yang bertujuan untuk menilai kecukupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh
ibu pada masa kehamilannya dan sebelum hamil. Selain program tersebut pemerintah juga
akan melakukan fortifikasi pangan nasional dengan meningkatkan fortifikasi tepung terigu
dimana telah direkomendasikan oleh WHO dengan Standar Nasional Indonesia.
Pada pelaksanaan Seribu Hari Untuk Negeri oleh DEPKES diberikan pesan khusus
terhadap ibu hamil yang berisikan tentang mengatur dan menjaga pola makan selama masa
kehamilan yakni makan makanan 1 porsi lebih banyak dan beraneka ragam terutama daging
dari sebelum hamil, periksa kehamilan setidaknya 4 kali dan minum tablet tambah darah
minimal 90 tablet selama kehamilan untuk mengindari anemia.

Selain cara diatas untuk menangani kasus NTD pada kominitas khususnya di
Indonesia Made, Agus dan Surudarma 2012 menyumbangkan beberapa pendapat yakni
mengadakan penyuluhan mengenai manfaat asam folat bagi kehamilan dan untuk
menghindari terjadinya kecacatan otak berat, memberikan asupan asam folat 0,4 mg/hari
pada wanita yang sedang hamil muda sampai pada trimester pertama kehamilan dikarenakan
konsepsi atau kehamilan sulit untuk ditebak dan yang terakhir meningkatkan promosi
makanan yang bergizi baik untuk dikonsumsi pada masa kehamilan dan makanan yang kaya
asam folat dan vitamin B12.

BAB III
KESIMPULAN

Neural Tube Defects (NTD) adalah gagal terbentuknya sistem saraf tabung dan salah
satunya dapat menyebabkan anencephaly dan spina bifida pada janin akibat kekurangan
konsumsi asam folat pada trimester pertama masa kehamilan.
Kasus NTD di Amerika lebih rendah daripada di Indonesia dikarenakan pemerintah
Amerika telah menjalankan program fortifikasi gandum, dimana gandum adalah salah satu
sumber asam folat. Sedangkan di Indonesia makanan pokoknya yang bukan gandum
memiliki tingkat NTD lumayan tinggi selain itu dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan
pengetahuan masyarakatnya.
Saat ini pemerintah Indonesia sedang merencanakan program pemberian suplementasi
asam folat, pemantauan keadaan nutrisi dan fortifikasi pangan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Analisis

Lanskap

Kajian

Negara

Indonesia.

2010

[Available

at:

http://www.who.int/nutrition/landscape_analysis/IndonesiaLandscapeAnalysisCountryAs
sessmentReport_Bahasa.pdf] (Accessed April 20th 2015)
Arisman, 2010. Buku ajar ilmu gizi: Gizi dalam daur kehidupan. Edisi 2. Jakarta: EGC
Center

for

Disease

Control

and

Prevention

available

at:

http://www.cdc.gov/Features/FolicAcid/ (Accessed April 17th 2015)


Felicia, Devi., Felix, C.F., William, J.I. 2010. Suplementasi Asam Folat sebagai Upaya
Pencegahan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kedokteran Ilmiah. Vol:1 No.1
Gandy, J.W., Angela, M., Michelle, H. 2006. Oxford Handbook of Nutrition and
Dietetics. Oxford University Press, Inc., New York
Green et all ,2007. Red cell folate and predicted neural tube defect rate in three Asian
cities.
Hanafiah, T.M. 2006. Perawatan Antenatal dan Peranan Asam Folat dalam Upaya
Meningkatkan

Kesejahteraan

Ibu

Hamil

dan

Janin.

[Available

at:

http://www.library.usu.ac.id] (Accessed April 19th 2015)


Jundra, D.,Ari, Artini. 2012. Kontribusi Asam Folat dan Kadar Haemoglobin pada Ibu
Hamil Terhadap Pertumbuhan Otak Janin di Kabupaten Karawang Tahun 2011. Jurnal
Kesehatan Reproduksi Vol.3 No.2. [Available at: ejournal.litbang.depkes.go.id]
Made, W.D., Agus B.N., Surudarma, W. 2012. Pemberian Tablet Asam Folat Bagi Ibu Ibu
Usia Produktif Di Desa Abiansemal Bandung. [Available at: www.portalgaruda.org]
(Accessed: April 21st 2015)
Neural

Tube

Defects

(NTDs):

Condition

Information

Availale

at:

http://www.nichd.nih.gov/health/topics/ntds/conditioninfo/ (Accessed April 17th 2015)


Seribu Hari Untuk Negeri oleh Depkes. 2012. [Available at: http://www.gizi.depkes.go.id]
(Accessed May 3rd 2015)
What

is

Folid

Acid?

Available

at:

http://womenshealth.gov/publications/our-

publications/fact-sheet/folic/acid/ (Accessed April 17th 2015)

Whitney, E., Rolfes, S.R. 2012. Understanding Nutrition Ed.13th. PreMediaGlobal.


Wibowo, Noroyono. 2008. Kurang Asam Folat Anak Bisa Cacat. Humas Universitas
Indonesia. [Available at: http://www.ui.ac.id] (Accessed April 19th 2015)

Anda mungkin juga menyukai