1. Vitamin
a. Vitamin E
berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat
menyebabkan kerusakan kromosom atau jaringan sel bayi, terutama paling rawan terjadi
pada tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin E dapat ditemukan pada gandum, sayuran hijau,
biji-bijian, kedelai, minyak biji kapas, dan minyak jagung.
b. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI. Kekurangan vitamin
A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi prematur dan perlambatan pertumbuhan
janin serta rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan. Dampak negatif kekurangan vitamin
A dapat dicegah dengan mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna
hijau atau kuning.
c. Vitamin B1
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI. Kekurangan vitamin
A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi prematur dan perlambatan pertumbuhan
janin serta rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan. Dampak negatif kekurangan vitamin
A dapat dicegah dengan mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna
hijau atau kuning.
d. Vitamin C
merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk
membentuk kolagen serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil disarankan mengkonsumsi 85 miligram per
hari. Sumber vitamin C didapat dari tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli.
e. Vitamin D
berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi
tulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D terdapat pada
ssusu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.
f. Vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi. Pada
umumnya kekurangan vitamin K jarang terjadi, karena vitamin K terdapat pada banyak jenis
makanan dan juga disintesis oleh bakteri usus.
2. Mineral
a. Zat besi
Dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin, terutama hemodilusi, pemasukan harus
adekuat selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil memerlukan 800 mg atau 30-
50 gram/hari. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi akan
berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini, rendahnya berat badan bayi saat
dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan kematian bayi sebelum dilahirkan.
Sumber zat besi diperoleh dari hati, sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran
berwarna hijau tua.
b. Kalsium
diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, vitamin D membantu penyerapan kalsium,
kebutuhan 30-40 g/hari untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dan total
kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium dapat diperoleh
dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang kedelai kering atau basah,
dan brokoli segar.
c. Asam folat
Anemia akibat kekurangan asam folat disebut anemia megaloblastik yang akan
menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung lama akan berdampak pada
kerusakan organ-organ tubuh. Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil
menyebabkan kelahiran cacat, gangguan saraf, atau gangguan perkembangan kecerdasan
(retardasi mental). Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per hari
selama kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470 ug per hari pada
trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, dan ayam.
d. Kolin
merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh ibu hamil, terutama pada
minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini dapat meningkatkan kemampuan bayi untuk
membentuk hubungan antarneuron yang sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat dari
kuning telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati, otak, ginjal, dan jantung.
e. Zinc(Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat zinc yang rendah akan
menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak normal. Zinc berperan untuk meningkatkan
sistem imun dan memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan, penciuman, dan pengecap).
Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur, ayam, seafood, susu, dan kacang-
kacangan.
f. Iodium
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram dalam bentuk garam
beryodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotirodisme yang berkelanjutan
menjadi kretinisme.
1. Abortus(keguguran)
2. BBLR ( Berat bayi lahir rendah)
3. Prematur
4. Lahir mati
5. KEP
6. Anemia zat besi
7. Terhambatnya pertumbuhan otak janin
8. Bayi mudah terkena infeksi
B. Gizi lebih :
1. Bayi besar
2. Preeklampsia
1) Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung bahan tambahan makanan yang
kurang aman
2) Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena mengandung kuman yang
berbahaya untuk janin
3) Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein yang dapat meningkatkan
tekanan darah
4) Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi seperti yang banyak mengandung gula, lemak
misalnya: keripik, cake
5) Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh: nangka (matang dan mentah), kol,ubi jalar,
karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil
6) Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena mengandung energi tinggi, yang berakibat
pada berat badan ibu hamil meningkat berlebihan dan bayi lahir besar
pengertian
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yangsesuai dengan kebutuhan gizi ibu
hamil
Contoh makanan :
Pagi
Nasi
Sayur bayem
Tempe
Buah-buahan
Siang
Nasi
Sayur kangkung
Ikan goring
Buah-buahan
Malam
Nasi
Tahu
Buah-buahan