Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN II

“AGAMA”

OLEH:
Kelompok 1
ALISA SARMADANIAH.L 105121100120
ANDINI PUTRI ANGGRAENI RUMORO 105121101120)
KEBIDANAN

JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Agama ” tepat pada waktunya.

Kami sangat bersyukur karena mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu sebagai pemenuh
tugas makalah Al-Islam Kemuhammadiyahan II yang bertemakan “Agama”. Selain itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami untuk
merampungkan makalah ini sampai selesai.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada
semua pihak. Dan jangan lupa kritik serta sarannya terhadap makalah ini dalam rangka perbaikan
makalah-makalah yang akan datang.

Makassar, 19 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Agama..............................................................................................................3
B. Ruang Lingkup Agama......................................................................................................4
C. Macam-Macam Agama......................................................................................................5
D. Hubungan Manusia dengan Agama..................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................iv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Banyak agama memiliki mitologi, simbol,
dan sejarah suci yang di maksudkan untuk menjelaskan makna hidup yang menjelaskan asal-usul
kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang
memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang di sukai. Menurut beberapa
perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Secara khusus, agama di definisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan
tindakan-tindakan yang di wujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam
menginterpretasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang di rasakan dan di yakini sebagai
yang gaib dan suci. Bagi para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran mengenai kebenaran
tertinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup selamat di
dunia dan di akhirat. Semua agama pasti mempunyai tujuan untuk keselamatan dan kebaikan
para penganutnya. Agama berisi tentang aturan antara hal-hal yang di perbolehkan atau di larang.
Dengan aturan tersebut haruslah di patuhi oleh semua penganutnya. Karena aturan-aturan
tersebut dapat menyelamatkan para penganutnya dari masalah-masalah yang berkaitan dengan
duniawi atau masalah akhir kehidupan. Oleh karena itu untuk memahami betapa pentingnya
agama itu sendiri bagi makhluk hidup, kami menyusun makalah ini sebaik mungkin dengan judul
dan tema “Agama”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, diperoleh rumusan masalah sebagi berikut:
1. Apa pengertian dari Agama?
2. Apa saja ruang lingkup Agama?
3. Apa saja macam-macam Agama?
4. Apa hubungan manusia dengan Agama?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari agama
2. Untuk mengetahui ruang lingkup agama
3. Untuk mengetahui macam-macam agama
4. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan agama

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Banyak agama memiliki mitologi, simbol,
dan sejarah suci yang di maksudkan untuk menjelaskan makna hidup yang menjelaskan asal-usul
kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang
memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang di sukai. Menurut beberapa
perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.

Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang
apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktik
agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi,
pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa,
musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia. Agama juga
mungkin mengandung mitologi.

Kata agama kadang-kadang di gunakan bergantian dengan iman, sistem kepercayaan atau
kadang-kadang mengatur tugas. Namun, dalam kata-kata Émile Durkheim, agama berbeda dari
keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata sosial". Émile Durkheim juga
mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau
beberapa prinsip-prinsip agama pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-
prinsip agama mereka mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur
sinkretisme.

Definisi Agama
Agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan
dunia gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya,
dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara khusus, agama di definisikan
sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang di wujudkan oleh suatu

3
kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang di
rasakan dan di yakini sebagai yang gaib dan suci. Bagi para penganutnya, agama berisikan
ajaran-ajaran mengenai kebenaran tertinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-
petunjuk untuk hidup selamat di dunia dan di akhirat. Karena itu pula agama dapat menjadi
bagian dan inti dari sistem-sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang
bersangkutan, dan menjadi pendorong serta pengontrol bagi tindakan-tindakan para anggota
masyarakat tersebut untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran
agamanya.

B. Ruang Lingkup Agama


Secara istilah agama berarti undang-undang atau peraturan-peraturan yang mengikat
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan
hubungan manusia dengan alam yang teratur dan damai.
Oxford Student Dictionary (1978) mendefenisikan agama (realigion) dengan “ the belief in the
exitence of supranatural ruling power, the creator and controller of the universe” yaitu suatu
kepercayaan akan keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural yang menciptakan dan
mengendalikan alam semesta.
Menurut Abu Ahmadi, agama menurut bahasa ada 2 arti, yaitu:
1. Agama berasal dari bahasa sanskerta yang diartikan dengan haluan, peraturan, jalan atau
kebaktian kepada Tuhan.
2. Agama terdiri dari 2 kata yaitu A, berarti tidak, dan Gama berarti kacau balau, tidak
teratur. Jadi agama berarti tidak kacau balau yang berarti teratur.
Sebuah agama secara umum meliputi tiga persoalan pokok, yaitu:
1. Keyakinan (credial) yaitu keyakinan akan adanya suatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan mencipta alam.
2. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukanya.
3. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta
yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut.

4
C. Macam-Macam Agama
1. Agama Langit (Samawi)
“Agama Langit” terdiri dari dua kata: Agama dan Langit. “Langit” berasal dari bahasa
Arab, “sama” yang artinya langit. Jadi, Agama Samawi berarti “Agama Langit”, sebagaimana
para penulis Muslim mengartikan “Agama Langit” adalah agama yang berbasis wahyu Ilahi yang
diturunkan dari langit (Tuhan) melalui para nabi atau rasul sejak Nabi Adam yang jumlahnya
tidak diketahui secara pasti. Menurut Abdullah Ali “Agama Langit” atau. Agama Samawi adalah
agama yang di wahyukan kepada para rasul, yaitu agama yang di turunkan dari tempat yang
tinggi. Agama Samawi yang di sebutkan dalam literature ada empat, yaitu agama Hanif, agama
Yahudi, agama Nasrani, dan agama Islam. Agama-agama tersebut di bawa oleh para nabi yaitu
Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad.
Pandangan Ali yang mengatakan bahwa “Agama Langit”, yaitu agama-agama yang di
turunkan Allah agar menjadi petunjuk bagi manusia. Secara konkrit Rasjidi menyebut “Agama
Langit” ada tiga, yaitu agama Yahudi, Agama Nasrani dan Agama Islam. Adapun agama-agama
selain tiga itu Rasjidi menyebutnya dengan Agama Alamiyah.
Ciri-ciri Agama Samawi, yaitu :
1. Agama ini memiliki kitab suci yang otentik (ajarannya bertahan/asli dari Tuhan)
2. Mempunyai nabi/rasul yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut dari
wahyu yang diterima
3. Agama samawi /wahyu dapat dipastikan kelahirannya
4. Ajarannya serba tetap
5. Kebenerannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia,masa, dan keadaan.

2. Agama Bumi (Ardhi)


“Agama Bumi” atau dalam bahasa Arab di sebut Agama Ardhi adalah agama yang
berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran seseorang yang kemudian di terima secara
global, serta tidak memiliki kitab suci dan bukan berlandaskan wahyu. Endang Saifuddin
Anshari mendefinisikan bahwa “Agama Bumi” (agama ardli [din ardli], agama budaya, agama
filsafat, agama pemikiran, agama bukan-wahyu [non-revealed religion], agama alami [natural
religion, din thabi’i]) adalah agama hasil ciptaan manusia.

5
Agus Hakim mendefinisikan “Agama Bumi”, dengan sebutan Agama Thabi’y adalah
agama yang timbul dari angan-angan khayal manusia belaka. Dinamai Agama Thabi’y adalah
karena timbulnya agama yang demikian hanya semata-mata dorongan dari Thabiat manusia yang
ingin beragama, ingin mengabdi dan memuja kepada sesuatu yang di anggapnya maha kuasa atas
dirinya dan bukan berasal dari wahyu Ilahi.
Agama bumi yaitu: Agama Hindu, Agama Buddha, Agama Majusi dan semua alirannya
serta semua agama dan aliran kepercayaan yang timbul dari khayal manusia semata, yang bukan
merupakan wahyu Ilahi.
Ciri-ciri Agama Bumi/Ardhi ,yaitu :
1. Agama di ciptakan oleh tokoh agama
2. Tidak memiliki kitab suci
3. Tidak memiliki nabi sebagai penjelas agama ardhi
4. Berasal dari daerah dan kepercayaan masyarakat
5. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya
6. Konsep ketuhanannya yaitu Panthaisme, dinamisme dan animisme.

D. Hubungan Manusia dengan Agama


Agama berasal dari bahasa Sansekerta yang erat hubungannya dengan agama Hindu dan
Budha. Akar kata agama gam (pergi) yang mendapat awalan a; I; dan u dan akhiran a sehingga
menjadi agama; igama dan ugama. Agama artinya peraturan, tatacara, upacara hubungan
manusia dengan raja; Igama artinya peraturan tata cara, upacara dalam hubungan dengan dewa-
dewa; sedang ugama ialah peraturan, tata cara dalam berhubungan antar manusia.
Menurut agama Islam, manusia di ciptakan di bumi untuk beribadah kepada Allah. Selain
itu, manusia diciptakan di bumi sebagai khalifah atau pemimpin di bumi. Dengan perannya
tersebut, manusia di harapkan untuk:
1. Sadar sebagai mahluk individu yaitu mahluk hidup yang berfungsi sebagai mahluk yang
paling utama di antara mahluk-mahluk lain. Sebagai mahluk utama di muka bumi, manusia
diingatkan perannya sebagai khaifah dibumi dan mahluk yang diberi derajat lebih daripada
mahluk lain yang ada di bumi.

6
Sesuai dengan firman Allah:

۞ Jِ‫ت‬J‫ ا‬J Jَ‫ ب‬JِّJ‫ ي‬Jَّ‫ط‬J‫ل‬J‫ ا‬J‫ن‬Jَ J‫ ِم‬J‫ ْم‬Jُ‫ه‬J‫ ا‬J Jَ‫ ن‬J‫ ْق‬J‫ َز‬J‫ر‬Jَ J‫ َو‬J‫ ِر‬J‫ْح‬J Jَ‫ ب‬J‫ ْل‬J‫ ا‬J‫ َو‬JِّJ‫ ر‬J Jَ‫ ب‬J‫ ْل‬J‫ ا‬J‫ ي‬Jِ‫ ف‬J‫ ْم‬Jُ‫ه‬J‫ ا‬J Jَ‫ ن‬J‫ ْل‬J‫ َم‬J‫ َح‬J‫و‬Jَ J‫ َم‬J‫ َد‬J‫ آ‬J‫ ي‬Jِ‫ ن‬Jَ‫ ب‬J‫ ا‬J Jَ‫ ن‬J‫ ْم‬J‫ َّر‬J‫ َك‬J‫ ْد‬J Jَ‫ ق‬Jَ‫ ل‬J‫و‬Jَ
ِ J‫ ْف‬Jَ‫ ت‬J‫ ا‬Jَ‫ ن‬J‫ ْق‬Jَ‫ ل‬J‫ َخ‬J‫ن‬Jْ J‫ َّم‬J‫ ِم‬J‫ ٍر‬J‫ ي‬Jِ‫ ث‬J‫ َك‬J‫ى‬Jٰ Jَ‫ ل‬J‫ َع‬J‫ ْم‬Jُ‫ه‬J‫ ا‬Jَ‫ ن‬J‫ ْل‬JَّJ‫ ض‬Jَ‫ ف‬J‫َو‬
‫اًل‬J‫ ي‬J‫ض‬
Artinya :
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan
di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S. Al-Isra: 70)

2. Sadar bahwa manusia adalah mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia harus
mengadakan interelasi dan interaksi dengan sesamanya. Itulah sebabnya Islam mengajarkan
perasamaan.

J‫ ْم‬Jُ‫ ت‬J‫ ْن‬J‫ ُك‬J‫ ْذ‬Jِ‫ إ‬J‫ ْم‬J‫ ُك‬J‫ ْي‬Jَ‫ ل‬J‫ َع‬Jِ ‫ هَّللا‬J‫ت‬ Jَ J‫ َم‬J‫ ْع‬Jِ‫ ن‬J‫ا‬J‫ و‬J‫ ُر‬JJJJ‫ ُك‬J‫ ْذ‬J‫ ا‬J‫و‬Jَ Jۚ J‫ا‬J‫ و‬JJJJُ‫ ق‬JَّJ‫ ر‬Jَ‫ ف‬Jَ‫ اَل ت‬J‫و‬Jَ J‫ً ا‬J‫ع‬J‫ ي‬J‫ ِم‬J‫ َج‬Jِ ‫ هَّللا‬J‫ ِل‬JJJْJ‫ ب‬J‫ح‬Jَ Jِ‫ ب‬J‫ا‬J‫ و‬J‫ ُم‬JJJ‫ص‬J Jِ Jَ‫ ت‬J‫ ْع‬J‫ ا‬J‫و‬Jَ
J‫ َن‬J‫ ِم‬J‫ ٍة‬J‫ َر‬JJ‫ ْف‬J‫ ُح‬J‫ ا‬Jَ‫ ف‬J ‫ش‬ Jَ J‫ى‬Jٰ Jَ‫ ل‬J‫ َع‬J‫ ْم‬Jُ‫ ت‬J‫ ْن‬J‫ ُك‬J‫ َو‬J‫ً ا‬J‫ن‬J‫ ا‬J‫ َو‬J‫خ‬Jْ Jِ‫ إ‬J‫ ِه‬JJِ‫ ت‬J‫ َم‬J‫ ْع‬Jِ‫ ن‬Jِ‫ ب‬J‫ ْم‬Jُ‫ ت‬J‫ح‬Jْ Jَ‫ ب‬J ‫ص‬J Jْ Jَ ‫ أ‬Jَ‫ ف‬J‫ ْم‬J‫ ُك‬Jِ‫ب‬J‫ و‬J Jُ‫ل‬Jُ‫ ق‬J‫ن‬Jَ J‫ ْي‬Jَ‫ ب‬J‫ف‬
Jَ Jَّ‫ل‬Jَ‫ أ‬JJَ‫ ف‬J‫ ًء‬J‫ ا‬J‫ َد‬JJ‫ ْع‬Jَ‫أ‬
Jَ Jِ‫ ل‬J‫ َذ‬Jٰ J‫ َك‬Jۗ J‫ ا‬Jَ‫ ه‬J‫ ْن‬J‫ ِم‬J‫ ْم‬J‫ ُك‬J‫ َذ‬Jَ‫ ق‬J‫ ْن‬Jَ‫ أ‬Jَ‫ ف‬J‫ ِر‬J‫ا‬Jَّ‫ن‬J‫ل‬J‫ا‬
J‫ َن‬J‫ و‬J‫ ُد‬Jَ‫ ت‬J‫ ْه‬Jَ‫ ت‬J‫ ْم‬J‫ ُك‬Jَّ‫ ل‬J‫ َع‬Jَ‫ ل‬J‫ ِه‬Jِ‫ت‬J‫ ا‬Jَ‫ي‬J‫ آ‬J‫ ْم‬J‫ ُك‬Jَ‫ ل‬Jُ ‫ هَّللا‬J‫ن‬Jُ JِّJ‫ ي‬Jَ‫ ب‬Jُ‫ ي‬J‫ك‬
Artinya :
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-
musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Ali Imran: 103)

3. Sadar manusia adalah hamba Allah SWT. Manusia sebagai mahluk yang berketuhanan,
memiliki sikap dan watak religius yang perlu dikembangkan. Manusia harus selalu beribadah
keapada Allah karena merupakan tugasnya untuk beribadah kepada Allah.
Sesuai dengan firman Allah:
ُ ِ‫ٰ َذلِ ُك ُم هَّللا ُ َربُّ ُك ْم ۖ اَل إِ ٰلَهَ إِاَّل هُ َو ۖ خَ ال‬
‫ق ُكلِّ َش ْي ٍء فَا ْعبُ ُدوهُ ۚ َوهُ َو َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء َو ِكي ٌل‬

7
Artinya :
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain
Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.
(Q.S. Al An’aam: 102).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia
yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Banyak agama memiliki
mitologi, simbol, dan sejarah suci yang di maksudkan untuk menjelaskan makna hidup
yang menjelaskan asal-usul kehidupan atau alam semesta.
2. Sebuah agama secara umum meliputi tiga persoalan pokok, yaitu:
Keyakinan (credial) yaitu keyakinan akan adanya suatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan mencipta alam.
Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukanya.
Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam
semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut.
3. Macam-macam agama yakni : agama langit dan agama bumi.
4. Agama artinya peraturan, tatacara, upacara hubungan manusia dengan raja; Igama artinya
peraturan tata cara, upacara dalam hubungan dengan dewa-dewa; sedang ugama ialah
peraturan, tata cara dalam berhubungan antar manusia.
Menurut agama Islam, manusia di ciptakan di bumi untuk beribadah kepada Allah. Selain
itu, manusia diciptakan di bumi sebagai khalifah atau pemimpin di bumi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nurmadiah. 2019. Manusia dan Agama. Jurnal Pendais, 1(1), 39-40.


Noer, Kautsar Azhari. “Agama Langit versus Agama Bumi: Sebuah Telaah atas Klasifikasi
Agama-Agama”. Titik temu, Jurnal dialog peradaban 3. No. 2. 2011.
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama diakses pada tanggal 19 Maret 2021
http://dosen.stiealanwar.ac.id/file/content/2018/09/1.Pengertian_Dan_Ruang_Lingkup_Agama_d
inda.pdf diakses pada tanggal 19 Maret 2021

iv

Anda mungkin juga menyukai