Anda di halaman 1dari 58

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “N” G 2 P1 A 0 USIA 34

TAHUN DENGAN USIA KEHAMILAN 9-10 MINGGU


DI PUSKESMAS PEMBANTU BATU 5
TANJUNGPINANG
TAHUN 2022

LAPORAN KASUS
UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MENYELESAIKAN
MATA KULIAH PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN 1 (PKK 1)

OLEH:
NIDIA ARIANI
NIM : P07224220 2001

DOSEN PEMBIMBING:
Respatiningrum, SST., M.Keb
NIP. 19850517 201012 2 004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL LAPORAN : ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY


“N” G2 P1 A0 USIA 34 TAHUN DENGAN USIA
KEHAMILAN 9-10 MINGGU DI PUSKESMAS
PEMBANTU BATU 5 TANJUNGPINANG TAHUN
2022

NAMA MAHASISWA : NIDIA ARIANI

NIM : PO7224220 2001

JURUSAN : D-III KEBIDANAN

TANJUNGPINANG, 07 FEBRUARI 2022

DOSEN PEMBIMBING CI LAPANGAN

RESPATININGRUM, SST., M.Keb ZAIMAH DWI H, SST


NIP. 19850517 201012 2 004 NIP. 19750720 200212 2 006

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
petunjuk dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang
berjudul “ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “N” G 2 P 1 A 0

USIA 34 TAHUN DENGAN USIA KEHAMILAN 9-10 MINGGU DI


PUSKESMAS PEMBANTU BATU 5 TANJUNGPINANG TAHUN 2022”
Penulisan laporan kasus ini sebagai salah satu syarat Menyelesaikan mata kuliah
Tugas Akhir PKK 1. Pembuatan laporan kasus ini tidak akan terlaksana tanpa adanya
kerjasama, bantuan, dukungan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Yth :
1. Ibu Rahmadona., M.Keb selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Tanjungpinang.
2. Ibu Respatiningrum, SST., M.Keb selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam penyusunan laporan
ini.
3. Ibu Zaimah Dwi H, SST selaku CI Lapangan yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini serta pelaksanaan
dalam memberikan asuhan.
4. NY. “N“yang bersedia menjadi klien dalam pembuatan laporan tugas ini.

Penulis menyadari Laporan Kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkannya.

Tanjungpinang, 07 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................i


KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus ...................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
TINJAUAN TEORI ................................................................................................ 3
A. Kehamilan .................................................................................................... 3
a. Tanda Kehamilan ..................................................................................... 3
b. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil ............................................................... 7
c. Asuhan Kebidanan Kehamilan ............................................................... 22
d. Pemeriksaan Penunjang .......................................................................... 28
e. Pendokumentasian .................................................................................. 33
BAB III ................................................................................................................. 35
TINJAUAN KASUS ............................................................................................. 35
A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil ........................................................... 35
BAB IV ................................................................................................................. 44
PEMBAHASAN KASUS ..................................................................................... 44
BAB V................................................................................................................... 47
PENUTUP ............................................................................................................. 47
A. Kesimpulan ................................................................................................ 47
B. Saran ........................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 49
LAMPIRAN .......................................................................................................... 50

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang
wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi
perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya
hidup sehat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim ibu. Kehamilan akan memicu perubahan baik secara anatomis,
fisiologis, maupun biokimia. Adanya perubahan tersebut akan sangat
mempengaruhi kebutuhan gizi ibu hamil yang bertujuan untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan janin.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu
asuhan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko
tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya
kehamilan yang beresiko tinggi sebagai salah satu penyebab kematian ibu
hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka
kematian ibu.
Ketidakpatuhan dalam pemeriksaan ANC dapat menyebabkan
tidak dapat diketahuinya berbagai macam kehamilan risiko tinggi yang
dapat mempengaruhi keberlangsungan kehamilan atau komplikasi hamil
sehingga tidak segera dapat diatasi yang akan mengakibatkan Angka
Kematian Ibu (AKI) meningkat (Marmi, 2014).
Manajemen kebidanan merupakan proses pertolongan yang
dilakukan seseorang yang berprofesi sebagai bidan secara sistematis untuk
membantu menyelesaikan persoalan kesehatan seorang pasien dengan
tepat. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi

1
seorang bidan dalam rangka memberikan arah/kerangka dalam menangani
kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil pasien
Ny “N” usia kehamilan 9-10 minggu dengan kehamilan fisiologis yang
mungkin akan penulis berikan pendidikan tentang seputar kesehatan.
Dengan dilakukan pengkajian ini semoga dapat menurunkan AKI yang
merupakan salah satu target Kementerian Kesehatan.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara
ilmiah serta dapat mengimplementasikan antara teori yang didapat
dengan kasus yang ada dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada
Ny “N” usia 34 tahun G2P1A0 dengan usia kehamilan 9-10 minggu
dengan keadaan normal di Puskesmas Pembantu Batu 5
Tanjungpinang tahun 2022.
b. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan Pegkajian Data, pengumpulan data melalui
anamnesa, melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan
pemeriksaan penunjang.
b. Menganalisa data, merumuskan diagnosa, masalah pada klien, serta
memberikan kebutuhan kepada klien.
c. Menyusun perencanaan tindakan dan Evaluasi.

C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus


1. Tempat
Tinjauan kasus ini dilaksanakan di Puskesmas Pembantu Batu 5,
kota Tanjungpinang.
2. Waktu
Pelaksanaan tinjauan kasus dilakukan pada tanggal 3 Februari
2022.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
a. Tanda Kehamilan
Menentukan kehamilan yang sudah lanjut memang tidak sukar,
tetapi menentukankehamilan awal seringkali tidaklah mudah, terutama
bila pasien baru mengeluh terlambathaid beberapa minggu saja.
Keadaan ini akan lebih sulit lagi bila pasien sengajamenyembunyikan
kehamilannya, misal unwanted pregnancy atau sebaliknya pada
orangyang sangat ingin hamil. Akhirnya semua ini bergantung pada
kemampuan bidan untukmengenal tanda dan gejala kehamilan
ditambah dengan interpretasi hasil pemeriksaanlaboratotium. Secara
klinis tanda-tanda kehamilan dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu
tanda yang tidak pasti/probable signs dan tanda-tanda kepastian hamil.

 Tanda yang tidak pasti (probable signs)


Indikator mungkin hamil adalah karakteristik-karakteristik
fisik yang bisa dilihat atau sebaliknya diukur oleh pemeriksa dan
lebih spesifik dalam hal perubahan-perubahan psikologis yang
disebabkan oleh kehamilan. Semakin banyak tanda tidak pasti
ditemukan semakin besar kemungkinan kehamilan. Tanda-tanda
tidak pasti adalah sebagai berikut:
a. Amenorhea
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila
sudah kawin mengeluh terlambat haid, maka pikirkan bahwa
dia hamil, meskipun keadaan stres, obat-obatan,penyakit
kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.
b. Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa
tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam

3
kedokteran sering dikenal morning sickness karena munculnya
sering kali pagi hari. Mual dan muntah diperberat oleh
makanan yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita
yang tidak stabil. Untuk mengatasinya penderita perlu diberi
makanan-makanan yang ringan, mudah dicerna dan jangan
lupa menerangkan bahwa keadaan ini masih dalam batas
normal orang hamil. Bila berlebihan dapat pula diberikan obat-
obat anti muntah.
c. Mastodinia
Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara
disebabkan payudara membesar. Vaskularisasi bertambah,
asinus dan duktus berproliferasi karena pengaruh estrogen dan
progesterone.
d. Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama,
biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
e. Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam,
disebabkan karenadesakan uterus ke cranial.
f. Konstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat
juga karena perubahan pola makan.
g. Perubahan Berat Badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat
badan, karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah.
Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu meningkat
sampai stabil menjelang aterm.
h. Perubahan temperature basal
Kenaikan terperatur basal lebih dari 3 minggu biasanya
merupakan tanda telah terjadinya kehamilan.

4
i. Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain chloasma yakni warna kulit yang
kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah
tulang pipi, terutama pada wanita dengan warna kulit tua.
Biasanya muncul setelah kehamilan 16 minggu. Pada daerah
areola dan putting payudara, warna kulit menjadi lebih hitam.
Perubahan- perubahan ini disebabkan oleh stimulasi MSH
(Melanocyte Stimulating Hormone). Pada kulit daerah
abdomen dan payudara dapat mengalami perubahan yang
disebut strie gravidarum yaitu perubahan warna seperti
jaringan parut. Diduga ini terjadi karena pengaruh
adrenokortikosteroid. Kadang-kadang timbul pula
teleangiektasis karena pengaruh estrogen tinggi.
j. Perubahan payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi
kolustrom, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
k. Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan
konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya
globular. Perubahan perubahan pada serviks
1. Tanda goodells
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks terasa
lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat
memberikan dampak ini.
2. Tanda Mc Donald
Fundus uteri dan serviks bias dengan mudah difleksikan
satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya
jaringan isthmus.

5
3. Terjadi pembesaran abdomen
Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke 16
karena pada saat ituuterus telah keluar dari rongga pelvis
dan menjadi rongga perut.
4. Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh
perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.
5. Pemeriksaan tes biologi kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana
kemungkinan positif palsu.
l. Mengidam
Menginginkan makanan makanan tertentu. Hal ini terjadi
pada bulan bulan pertama

 Tanda pasti kehamilan


Indkator pasti hamil adalah penemuan penemuan keberadaan janin
secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi
kesehatan yang lain.
a. Denyut jantung janin
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Pada orang gemuklebihnlabat. Dengan stetoskop ultrasonic
(Doppler), DJJ dapat dingarkan lebih awal lagi sekitar minggu
ke 12. Melakukan auskultasi pada janin juga mengentifikasi
bunyi-bunyi yang lain seperti: bising tali pusat, bising uterus dan
nadi ibu
b. Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. biasannya menjadi
jelas setelah minggu ke 22. Gerakan janin dapat dirasakan
dengan jelas setelah minggu 24.

6
 Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil
1) Tanda hegar
Dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan
lain di dinding perut diatas simpisis pubis, maka terasa korpus
uteri seakan-akan terpisah dengan serviks (istmus sangat
lembek pada kehamilan) pada kehamilan 6-8 minggu dengan
pemeriksaan bimanual sudah dapat diketahui tanda hegar ini.
2) Tanda piscaseck
Tanda piscaseck adalah suatu pembesaran uterus yang tidak
rata hingga menonjol jelas kejurusan uterus yang membesar
(uterus dalam keadaan hamil tumbuh cepat pada tempat
implantasinya)
3) Tanda Braxton hicks
Uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah berkontraksi
.kontraksi yang tidak teratur tanpa nyeri disebut Kontraksi
Braxton Hicks. Adanya kontraksi Braxton Hicks ini
menunjukkan bahwa kehamilan bukan kehamilan ektopik
4) Tanda ballotement
Pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air ketuban jauh
lebih banyak sehingga dengan menggoyangkan uterus atau
sekonyong-konyong uterus ditekan maka janin akan melenting
dalam uterus, keadaan inilah yang disebut dengan Ballotement.
5) Tanda Chadwick
Adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.

b. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil


A. Perubahan Pada Sistem Reproduksi
1. Uterus
Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi
jaringan, hormon progesteron berperan untuk

7
elastisitas/kelenturan uterus. Taksiran kasar pembesaran uterus
pada perabaan tinggi fundus:
a. Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
b. Kehamilan 8 minggu : telur bebek
c. Kehamilan 12 minggu : telur angsa
d. Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
e. Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
f. Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
g. Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
h. Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
i. Kehamilan 36 minggu: sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi


sulit ditentukan pada kehamilan trimester I memanjang dan
lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian
dengan korpus, dan pada kehamilan akhir, di atas 32 minggu
menjadi segmen bawah uterus. Serviks uteri mengalami
hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan
akibat progesteron (tanda Goodell).
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan
memberikan gejala keputihan. Ismus uteri mengalami
hipertropi kemudian memanjang dan melunak yang disebut
tanda Hegar. Berat uterus perempuan tidak hamil adalah 30
gram, pada saat mulai hamil maka uterus mengalami
peningkatan sampai pada akhir kehamilan (40 minggu)
mencapai 1000 gram (1 kg).

8
Gambar Pembesaran uterus menurut umur kehamilan.

2. Vagina/vulva.
Pada ibu hamil vagina terjadi
hipervaskularisasimenimbulkan warna merah ungu kebiruan
yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah
menjadi lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5
sehingga menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina terutama infeksi jamur. Hypervaskularisasi pada
vagina dapat menyebabkan hypersensitivitas sehingga dapat
meningkatkan libido atau keinginan atau bangkitan seksual
terutama pada kehamilan trimester dua.
3. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh
plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen.
Selama kehamilan ovarium tenang/ beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.

9
B. Perubahan Pada Payudara.
Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu
perkembangan duktus (saluran) air susu pada payudara. sedangkan
hormon progesterone menambah sel-sel asinus pada payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)
menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara,
serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara
membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi
kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat
pengaruh melanofor, puting susu membesar dan menonjol.
Hypertropi kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aeola mamae
disebut tuberkel.
Montgomery yang kelihatan di sekitar puting susu. Kelenjar
sebasea ini berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan
puting susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan
sabun. Puting susu akan mengeluarkan kholostrum yaitu cairan
sebelum menjadi susu yang berwarna putih kekuningan pada
trimester ketiga.

C. Perubahan Pada System Endokrin


Progesteron:
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh
corpus luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh
plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama hamil dan menjelang
persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum
diperkirakan 250 mg/hari. Aktivitas progesterone diperkirakan:
1. Menurunkan tonus otot polos:
a. Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual

10
b. Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan
lambat, menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya
ibu hamilmengalami konstipasi.
c. Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas
menurun.
d. Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan
terjadi statis urine.
2. Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic
menurun sehingga terjadi dilatasi vena.
3. Meningkatkan suhu tubuh
4. Meningkatkan cadangan lemak
5. Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan
alveolar menurun.
6. Memicu perkembangan payudara

Estrogen
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium.
Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan
kadarnya meningkat beratus kali lipat, out put estrogen maksimum 30–
40 mg/hari.Kadar terus meningkat menjelang aterm. Aktivitas estrogen
adalah :
1) Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
2) Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara
3) Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan
menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas
persendian meningkat.
4) Retensi air
5) Menurunkan sekresi natrium.

11
Kortisol
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan
pada kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi
harian 25mg/hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein
sehingga tidak bersifat aktif.Kortisol secara simultan merangsang
peningkatanproduksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu
pada insulin, misalnya jaringan tidak bisa menggunakan insulin, hal ini
mengakibatkan tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak insulin.
Sel- sel beta normalpulau Langerhans pada pankreas dapat memenuhi
kebutuhan insulin pada ibu hamil yang secara terus menerustetap
meningkat sampai aterm. Ada sebagian ibu hamil mengalami
peningkatan gula darah hal ini dapat disebabkan karena resistensi
perifer ibu hamil pada insulin.

Human Chorionic gonadotropin (HCG)


Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda
hormon ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh
plasenta. HCG dapat untuk mendeteksi kehamilan dengandarah ibu
hamil pada 11 hari setelah pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu
hamil pada 12–14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCGpada ibu
hamil mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan.
Kadar HCG tidak boleh dipakai untuk memastikan adanya kehamilan
karena kadarnya bervariasi, sehingga dengan adanya kadar HCG yang
meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan tanda
kemungkinan hamil. Kadar HCG kurang dari 5mlU/mldinyatakan
tidak hamil dan kadar HCG lebih 25 mlU/ml dinyatakan kemungkinan
hamil.Apabila kadar HCG rendah maka kemungkinan kesalahan
HPMT, akan mengalami keguguran atau kehamilan ektopik.
Sedangkan apabila kadar HCG lebih tinggi dari standart maka
kemungkinan kesalahan HPMT, hamil Mola Hydatidosa atau hamil
kembar.HCG akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6 mg

12
setelah keguguran, sehingga apabila ibu hamil baru mengalami
keguguran maka kadarnya masih bisa seperti positif hamil jadi hati–
hati dalam menentukan diagnosa, apabila ada ibu hamil yang
mengalami keguguran untuk menentukan diagnosa tidak cukup dengan
pemeriksaan HCG tetapi memerlukan pemeriksaan lain.

Human Placental Lactogen


Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat
seiring dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan.Hormon ini
mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin.HPL juga bersifat
diabetogenik sehingga menyebabkan kebutuhan insulin padawanita
hamil meningkat.

Relaxin
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan,
kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologis belum
jelas, diduga berperan penting dalam maturasi servik.

Hormon Hipofisis.
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan,
namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan
kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar
prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat
ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan
dengan rangsangan pada puting pada saat bayi mengisap puting susu
ibu untuk memproduksi ASI.

D. Perubahan Pada Kekebala


Pada ibu hamil terjadi perubahan pH pada vagina, sekresi
vagina berubah dari asam menjadi lebih bersifat basa sehingga
pada ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi pada vagina. Mulai

13
kehamilan 8 minggu sudah kelihatan gejala terjadinya kekebalan
dengan adanya limfosit–limfosit. Semakin bertambahnya umur
kehamilan maka jumlah limfosit semakin meningkat. Dengan
tuanya kehamilan maka ditemukan sel–sel limfoid yang berfungsi
membentuk molekul imunoglobulin. Imunoglobulin yang dibentuk
antara lain : Gamma–A imunoglobulin: dibentuk pada kehamilan
dua bulan dan baru banyak ditemukan pada saat bayi dilahirkan.
Gamma–G imunoglobulin: pada janin diperoleh dari ibunya
melalui plasenta dengan cara pinositosis, hal ini yang disebut
kekebalan pasif yang diperoleh dari ibunya. Pada janin ditemukan
sedikit tetapi dapat dibentuk dalam jumlah banyak pada saat bayi
berumur dua bulan. Gamma–M imunoglobulin: ditemukan pada
kehamilan 5 bulan dan meningkat segera pada saat bayi dilahirkan.

E. Perubahan Pada Sistem Pernapasan


Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya
terjadi pada umur kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan
oleh karena uterus yang semakin membesar sehingga menekan
usus dan mendorong keatas menyebabkan tinggi diafragma
bergeser 4 cm sehingga kurang leluasa bergerak. Kebutuhan
oksigen wanita hamil meningkat sampai 20%, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan oksigen wanita hamil bernapas
dalam.Peningkatan hormon estrogen pada kehamilan dapat
mengakibatkan peningkatan vaskularisasi pada saluran pernapasan
atas.Kapiler yang membesar dapat mengakibatkan edemadan
hiperemia pada hidung, faring, laring, trakhea dan bronkus.Hal ini
dapat menimbulkan sumbatan pada hidung dan sinus, hidung
berdarah (epstaksis) dan perubahan suara pada ibu hamil.
Peningkatan vaskularisasi dapat juga mengakibatkan membran
timpani dan tuba eustaki bengkak sehingga menimbulkan
gangguan pendengaran, nyeri dan rasa penuh pada telinga.

14
F. Perubahan Pada Sistem Perkemihan
Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan
ureter membesar, tonus otototot saluran kemih menurun. Kencing
lebih sering (poliuria), laju filtrasi glumerulus meningkat sampai
69 %. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran
uterus yang terjadi pada trimester I dan III, menyebabkan
hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. kadar kreatinin,
urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
dianggap normal. Wanita hamil trimester I dan III sering
mengalami sering kencing (BAK/buang air kecil) sehingga sangat
dianjurkan untuk sering mengganti celana dalam agar tetap kering.

G. Perubahan Pada Sistem Pencernaan


Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual
dan muntah-muntah, Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari
disebut Morning Sickness. Selain itu terjadi juga perubahan
peristaltic dengan gejala sering kembung, dan konstipasi. Pada
keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak
sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).Aliran
darah ke panggul dan tekanan vena yang meningkat dapat
mengakibatkan hemoroid pada akhir kehamilan. Hormon estrogen
juga dapat mengakibatkan gusi hiperemia dan cenderung mudah
berdarah. Tidak ada peningkatan sekresi saliva, meskipun banyak
ibu hamil mengeluh merasa kelebihan saliva (ptialisme), perasaan
ini kemungkinan akibat dari ibu hamil tersebut dengan tidak sadar
jarang menelan saliva ketika merasa mual sehingga terkesan saliva
menjadi banyak. Ibu hamil trimester pertama sering mengalami
nafsu makan menurun, hal ini dapat disebabkan perasaan mual dan
muntah yang sering terjadi pada kehamilan muda. Pada trimester
kedua mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan
semakin meningkat.

15
H. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama
adalah perubahan maternal, meliputi:
1. Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
2. Terjadi hemodilusi sehingga menyebabkan anemia relative,
hemoglobin turun sampai 10 %.
3. Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
4. Tekanan darah sistolik maupun diastolik padaibu hamil
trimester I turun 5 sampai 10 mm Hg, hal ini kemungkinan
disebabkan karena terjadinya vasodilatasi perifer akibat
perubahan hormonal pada kehamilan.Tekanan darah akan
kembali normal pada trimester III kehamilan.
5. Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I,
menetap sampai akhir kehamilan
6. Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
7. Trimester kedua denyut jantung meningkat 10-15 kali
permenit, dapat juga timbul palpitasi.
8. Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan

I. Perubahan Sistem Integument


Ibu hamil sering mengalami perubahan pada kulit yaitu
terjadi hiperpigmentasi atau warna kulit kelihatan lebih gelap. Hal
ini disebabkan karena adanya peningkatan Melanosit Stimulating
Hormon (MSH). Hiperpigmentsi dapat terjadi pada muka , leher,
payudara, perut, lipat paha dan aksila. Hiperpigmentasi pada muka
disebut kloasma gravidarum biasanya timbul pada hidung, pipi dan
dahi. Hiperpigmentasi pada perut terjadi pada garis tengah
berwarna hitam kebiruan dari pusat kebawah sampai sympisis yang
disebut linea nigra.

16
Perubahan keseimbangan hormon pada ibu hamil dapat
juga menimbulkan perubahan berupa penebalan kulit, pertumbuhan
rambut maupun kuku. Perubahan juga terjadi pada aktifitas
kelenjar meningkat sehingga wanita hamil cenderung lebih banyak
mengeluarkan keringat maka ibu hamil sering mengeluh
kepanasan. Peregangan kulit pada ibu hamil menyebabkan elastis
kulit mudah pecah sehingga timbul striae gravidarum yaitu garis–
garis yang timbul pada perut ibu hamil. Garis–garis pada perut ibu
berwarna kebiruan disebut striae livide. Setelah partus striae livide
akan berubah menjadi striae albikans. Pada ibu hamil multigravida
biasanya terdapat striae livide dan striae albikans.

J. Perubahan Metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkatsampai 15%
sampai 20 % pada akhir kehamilan,terjadi juga hiper trofitiroid
sehingga kelenjar tyroid terlihat jelas pada ibu hamil. BMR akan
kembali seperti sebelum hamil pada hari ke 5 atau ke 6 setelah
persalinan. Peningkatan BMR menunjukkan adanya peningkatan
kebutuhan oksigen. Vasodilatasi perifer dan percepatan aktivitas
kelenjar keringat membantu melepaskan panas akibat peningkatan
metabolisme selama hamil.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari
(hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui), apabila karbohidrat kurang
maka mengambil cadangan lemak ibu untuk memenuhi kebutuhan.
Seorang ibu hamil sering merasa haus terus, nafsu makan
bertambah dan kecil (BAK) dan kadang–kadang mengalami
glukosuria (ada glukosa pada urine) sehingga menyerupai diabetes
militus (DM). Hasil pemeriksaan glukosa tolerence test pada
kehamilan sebaiknya dilakukan dengan teliti agar jelas diketahui
ibu hamil tersebut mengalami DM atau hanya karena perubahan
hormon dalam kehamilannya.

17
Pembatasan karbohidrat pada ibu hamil tidak dibenarkan
karena dikawatirkan akan mengakibatkan gangguan pada
kehamilan,baik kesehatan ibu hamil maupun perkembangan janin.
Ibu hamil muslim yang menginginkan puasa pada bulan Romadhon
supaya konsultasi dengan tenaga kesehatan. Ibu hamil trimester III
sebaiknya tidak berpuasa karena dapat mengakibatkan dehidrasi
atau malnutrisi pada janin.Ibu hamil puasa selama 12 jam dapat
mengakibatkan hipoglikemia dan produksi keton dalam tubuh
dengan gejala lemah, mual dan dehidrasi sampai dapat
mengakibatkan gagal ginjal. Kebutuhan protein 1 gram/kg BB/hari
untuk menunjang pertumbuhan janin, diperlukan juga untuk
pertumbuhan badan,kandungan dan payudara. Protein juga
diperlukan untuk disimpan dan dikeluarkan pada saat laktasi.
Hormon somatomammotropin mempunyai peranan untuk
pembentukan lemak dan payudara. Lemak disimpan juga pada
paha, badan dan lengan ibu hamil. Kadar kolesterol plasma
meningkatsampai 300 g/100ml.

K. Perubahan Sistem Muskuloskeletal


Bentuk tubuh ibu hamil berubah secara bertahap
menyesuaikan penambahan berat ibu hamil dan semakin besarnya
janin, menyebabkan postur dan cara berjalan ibu hamil berubah.
Bentuk tubuh ibu hamil berubah secara bertahap menyesuaikan
penambahan berat ibu hamil dan semakin besarnya janin,
menyebabkan posturdan cara berjalan ibu hamil. Postur ibu hamil
hiperlordosis sehingga menyebabkan rasa cepat lelah dan sakit
pada punggung. Postur tubuh hiperlordosis dapat terjadi karena ibu
hamil memakai alas kaki terlalu tinggi sehingga memaksa tubuh
untuk menyesuaikan maka sebaiknya ibu hamil supaya memakai
alas kaki yang tipis dan tidak licin, selain untuk kenyamanan juga
mencegah terjadi kecelakaan atau jatuh terpeleset.

18
L. Perubahan Darah Dan Pembekuan Darah.
Volume darah pada ibu hamil meningkat sekitar 1500 ml
terdiri dari 1000 ml plasma dan sekitar 450 ml Sel Darah Merah
(SDM). Peningkatan volume terjadi sekitar minggu ke 10 sampai
ke 12. Peningkatan volume darah ini sangat penting bagi
pertahanan tubuh untuk: hipertrofi sistem vaskuler akibat
pembesaran uterus, hidrasi jaringan pada janin dan ibu saat ibu
hamil berdiri atau terlentang dan cadangan cairan untuk mengganti
darah yang hilang pada saat persalinan dan masa nifas.
Vasodilatasi perifer terjadi pada ibu hamil berguna untuk
mempertahankan tekanan darah supaya tetap normal meskipun
volume darah pada ibu hamil meningkat. Produksi SDM
meningkat selama hamil, peningkatan SDM tergantung pada
jumlah zat besi yang tersedia. Meskipun produksi SDM meningkat
tetapi haemoglobin dan haematokritmenurun, hal ini disebut
anemia fisiologis.Ibu hamil trimester II mengalami penurunan
haemoglobin dan haematokrit yang cepat karena pada saat ini
terjadi ekspansi volume darah yang cepat.Penurunan Hb paling
rendah pada kehamilan 20 minggu kemudian meningkat sedikit
sampai hamil cukup bulan. Ibu hamil dikatakan anemi apabila Hb
< 11 gram % pada trimester I dan III, Hb < 10,5 gram % pada
trimeter II.
Kecenderungan koagulasi lebih besar selama hamil, hal ini
disebabkan oleh meningkatnya faktor – faktor pembekuan darah
diantaranya faktor VII, VIII, IX , X dan fibrinogen sehingga
menyebabkan ibu hamil dan ibu nifas lebih rentan terhadap
trombosis.

19
M. Perubahan Berat Badan (Bb) Dan Imt
Ibu hamil diharapkan berat badannya bertambah, namun
demikian seringkali pada trimester I berat badan (BB) ibu hamil
tetap dan bahkan justru turun disebabkan rasa mual , muntah dan
nafsu makan berkurang sehingga asupan nutrisi kurang mencukupi
kebutuhan. Pada kehamilan trimester ke II ibu hamil sudah merasa
lebih nyaman biasanya mual muntah mulai berkurang sehingga
nafsu makan mulai bertambah maka pada trimester II ini BB ibu
hamil sudah mulai bertambah sampai akhir kehamilan.
Peningkatan BB selama hamil mempunyai kontribusi penting
dalam suksesnya kehamilan maka setiap ibu hamil periksa harus
ditimbang BB. Sebagian penambahan BB ibu hamil disimpan
dalam bentuk lemak untuk cadangan makanan janin pada trimester
terakhir dan sebagai sumber energi pada awal masa menyusui.Ibu
hamil perlu disarankan untuk tidak makan berlebihan karena
penambahan BB berlebihan pada saat hamil kemungkinan akan
tetap gemuk setelah melahirkan maka konsultasi gizi sangat
diperlukan pada ibu hamil.Peningkatan BB pada trimester II dan III
merupakan petunjuk penting tentang perkembangan
janin.Peningkatan BB pada ibu hamil yang mempunyai BMI
normal (19,8 -26) yang direkomendasikan adalah 1 sampai 2 kg
pada trimester pertama dan 0,4 kg per minggu. Keperluan
penambahan BB semua ibu hamil tidak sama tetapi harus melihat
dari BMI atau IMT sebelum hamil.Penambahan BB selama hamil
dan perkembangan janin berhubungan dengan BB dan TB ibu
sebelum hamil (BMI/IMT). Cara menghitung IMT adalah BB
sebelum hamil (dalam kg) dibagi TB (dalam meter) pangkat 2,
misalnya seorang ibu hamil BB sebelum hamil 50 kg dan TB 150
cm maka IMT adalah 50/(1,5)2 = 22,22 termasuk normal.

20
Rekomendasi rentang peningkatan Berat Badan Total ibu hamil.
No Kategori berat terhadap Peningkatan total yang
tinggi sebelum hamil direkomendasikan.
Pon Kilogram
1. Nilai BMI <19,8 28-40 12,5-18
2. Normal BMI 19,8-26 25-35 11,5-16
3. Tinggi BMI >26-29 15-25 7-11,5
4. Gemuk BMI >29 ≥ 15 ≥7
Sumber: Bobak,2004. Tabel 1 diatas memberi gambaran bahwa penambahan
berat badan (BB) ibu hamil tidak harus selalu sama, tetapi disesuaikan dengan
Body Massa Index (BMI) ibu hamil tersebut.

N. Perubahan Sistem Persarafan


Perubahan persarafan pada ibu hamil belum banyak
diketahui. Gejala neurologis dan neuromuskular yang timbul pada
ibu hamil adalah: Terjadi perubahan sensori tungkai bawah
disebabkan oleh kompresi saraf panggul dan stasis vaskular akibat
pembesaran uterus.
1. Posisi ibu hamil menjadi lordosis akibat pembesaran uterus,
terjadi tarikan saraf atau kompresi akar saraf dapat
menyebabkan perasaan nyeri.
2. Edema dapat melibatkan saraf perifer, dapat juga menekan
saraf median di bawah karpalis pergelangan tangan, sehingga
menimbulkan rasa terbakar atau rasa gatal dan nyeri pada
tangan menjalar kesiku, paling sering terasa pada tangan yang
dominan.
3. Posisi ibu hamil yang membungkuk menyebabkan terjadinya
tarikan pada segmen pleksus brakhialis sehingga timbul
akroestesia (rasa baal atau gatal di tangan).
4. Ibu hamil sering mengeluh mengalami kram otot hal ini dapat
disebabkan oleh suatu keadaan hipokalsemia.

21
5. Nyeri kepala pada ibu hamil dapat disebabkan oleh vasomotor
yang tidak stabil, hipotensi postural atau hipoglikemia.

c. Asuhan Kebidanan Kehamilan


Pelayanan Asuhan Kebidanna Kehamilan minimal 5T, meningkat
menjadi 7T, dan sekarang menjadi 12T, sedangkan untuk daerah
gondok dan endemik malaria menjadi 15T yakni:
1. Timbang berat badan tinggi badan
Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil
pengukuran <145 cm. Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata
antara 6,5-16 kg.
2. Tekanan darah
Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Deteksi tekanan
darah yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala hipertensi
dan preeklamsi. Apabila turun di bawah normal kita pikirkan
kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar systole/diastole:
110/80-120/80 mmHg.
3. Pengukuran tinggi fundus uteri
Menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas
sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh
ditekan).

22
Tinggi Fundus Uteri Menurut Usia Kehamilan
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
(Minggu)
12 3 jari di atas simpisis
16 Pertengahan antara pusat dan simpisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Sejajar dengan pusat
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan antara pusat dan prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari di bawah prosesus xiphoideus (px)
40 Pertengahan antara pusat dan prosesus xiphoideus (px)
Sumber:Sulistyawati, 2011

4. Pemberian tablet tambah darah (Tablet Fe)


Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan
nifas, karena masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan
pertumbuhan janin.
5. Pemberian imunisasi TT
Untuk melindungi dari tetanus neonatorum. Efek samping TT yaitu
nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat
penyuntikan.
Interval dan Masa Perlindungan TT
Pemberian Imunisasi Selang Waktu Masa Perlindungan
Pemberian Minimal
T1 - -
T2 4 minggu setelah T1 3 Tahun
T3 6 bulan setelah T2 5 Tahun
T4 1 tahun setelah T3 10 Tahun
T5 1 tahun setelah T3 25 Tahun
Sumber: PP-IBI, 2016

23
6. Tentukan Persentasi Janin Dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16
minggu atau 4 bulan dengan normal DJJ adalah 120-160×/menit.
(Hani U, Kusbandiyah J, Yulifah R, 2011)
Langkah-langkah menggunakan leopold yaitu :
a. Leopold I
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin ada di
fundus
a. Leopold II
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah
kanan atau kiri ibu.
b. Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah
uterus.
c. Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang sudah ada di
bawah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk
panggul atau belum.

24
Gambar pemeriksaan Leopold
7. Pemeriksaan HB
Pemeriksaan HB dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang
pertama kali, lalu diperiksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan
HB adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu
hamil.
8. Pemeriksaan protein urine
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Protein
urine ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklamsi.
Pemeriksaan Protein Urine
Keadaan Urine Hasil Penilaian
Tidak ada keruh Negatif (-)
Keruh ringan tidak berbutir (0,01-0,05 gr/dl) Positif 1+
Keruh dan berbutir (0,05-0,2 gr/dl) Positif 2+
Keruh dan berkeping-keping (0,2-0,5 gr/dl) Positif 3+
Keruh dan bergumpal (>0,5 gr/dl) Positif 4+
Sumber : Indrayani, 2011

25
9. Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL/PMS
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory untuk
mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular seksual,
antara lain syphilish.
10. Pemeriksaan urine reduksin
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan
indikasi penyakit gula/ DM atau riwayat penyakit gula pada
keluarga ibu dan suami.

Keadaan Urine Hasil Penilaian


Tetap biru atau sedikit kehijauan agak keruh Negatif (-)
Hijau Kekuningan (0,5-1% glukosa) Positif 1+
Kuning keruh (1-1,5% glukosa) Positif 2+
Warna jingga dan keruh (2-3.5% glukosa) Positif 3+
Merah keruh (>3.5% glukosa) Positif 4+
Sumber : Indrayani, 2011

11. Perawatan Payudara


Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan
payudara yang ditunjukkan kepada ibu hamil
12. Senam ibu hamil
Bermanfaat untuk menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang
berperan dalam proses mekanisme persalinan, membentuk sikap
tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-
keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas, serta memperoleh
cara melakukan kontraksi dan relaksasi yang sempurna
13. Pemberian obat malaria
Pemberian obat malaria diberikan khusus untuk pada ibu hamil
didaerah endemik malaria atau kepada ibu dengan gejala khas
malaria yaitu panas tinggi disertai menggigil.

26
14. Pemberian kapsul minyak beryodium
Kekurangan yodium dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
dimana tanah dan air tidak menggandung unsure yodium. Akibat
kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondong dan kretin yang
ditandai dengan:
a. Gangguan fungsi mental
b. Gangguan fungsi pendengaran
c. Gangguan kadar hormone yang rendah
15. Temu wicara
A. Defenisi Konseling
Merupakan suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk
menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik
mengenali dirinya dalam usahanya untuk memahami dan
mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya.
B. Prinsip-prinsip konseling
Ada 5 prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu:
1) Keterbukaan
2) Empati
3) Dukungan
4) Sikap dan respon positif
5) Setingkat atau sama derajat
C. Tujuan konseling pada antenatal care
1) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai
upaya preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
2) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan
kehamilan, penolong persalinan yang bersih dan aman atau
tindakan klinik yang mungkin diperlukan.

27
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan HB Dan Golongan Darah pada Ibu Hamil
Pemeriksaan HB dan Golongan Darah ini
merupakan salah satu komponen dari pemeriksaan
laboratorium sederhana pada ibu hamil. Pemeriksaan
laboratorium HB bertujuan untuk mendeteksi adanya
anemia gravidarum. Pemeriksaan golongan darah ibu hamil
bertujuan untuk mengetahui status golongan darah ibu,
sehingga apabila diperlukan penatalaksanaan
kegawatdaruratan obstetri, atau diperlukan untuk rujukan,
maka donor hidup atau pun donor pasif dari bank darah
sudah bisa dipersiapkan. Sehingga penatalaksanaan yang
sifatnya membutuhkan donor darah, sudah dapat
dipersiapkan atau dikaji kemungkinannya sejak dini.
Menurut Riskesdas Tahun 2012, bahwa kekurangan
gizi pada ibu hamil juga masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian
khusus. Prevalensi pada ibu hamil masih cukup tinggi, yaitu
40,1%. Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan
antenatal komprehensif dan berkualitas, termasuk
menangani masalah anemia pada ibu hamil. Untuk
menecegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus
mendapat tablet tambah darah dan asam folat minimal 90
tablet, selama kehamilan, yang diberikan sejak kontak
pertama.
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil
dilakukan minimal sekali pada trimester 1 dan sekali pada
trimester ketiga. Pemeriksaan kadar hemoglobin pada
trimester dua dilakukan atas indikasi. Pemeriksaan HB pada
ibu hamil bertujuan untuk mengetahui apakah ibu hamil
anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi

28
anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan
tumbuh kembang janin. Pemeriksaan golongan darah ibu
hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah
ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor
darah sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi
kegawatdaruratan. Pemeriksaan golongan daraah sebaiknya
dilakukan sejak kunjungan antenatal pertama.
Pemeriksaan hemoglobin (HB) artinya jumlah
hemoglobin darah yang diukur dalam gram per desiliter
g/dl atau gram/100 ml. Nilai normal HB pada ibu hamil
adalah 12,5-15,5 gr/dl. Secara fisiologis HB pada
kehamilan turun hingga 2 gram sampai usia kehamilan
sekitar 30 minggu (penurunan paling rendah pada usia 30-
32 minggu) kemudian meningkat sedikit sampai kehamilan
cukup bulan. Penurunan HB pada ibu hamil merupakan hal
yang normal, dan ini merefleksikan peningkatan massa
plasma yang melebihi dari peningkatan massa sel darah.
Hal ini disebut hemokonsentrasi atau hemodilusi. Puncak
hemodilusi adalah umur kehamilan 32 minggu, sehingga
terjadi penurunan HB fisiologis. Golongan darah ibu harus
diketahui untuk berjagajaga apabila terjadi kejadian yang
mengharuskan ibu mendapatkan tranfusi darah darurat, atau
antisipasi keperluan tranfusi darah apabila seksio sesaria
atau sebagai antisipasi apabila terjadi perdarahan post
partum.

2. Pemeriksaan Protein Urin dan Gukosa Urin pada Ibu


Hamil
Protein urin dan Glukosa urin ini merupakan salah
satu komponen dari pemeriksaan laboratorium sederhana
pada ibu hamil. Pemeriksaan laboratorium Protein urin

29
bertujuan untuk mendeteksi adanya keadaan pre
eklampsi/eklampsi. Pemeriksaan Glukosa urin ibu hamil
bertujuan untuk mengetahui status DM pada ibu, sehingga
apabila diperlukan penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetri, kolaburasi atau diperlukan untuk rujukan maka
bisa dipersiapkan sejak dini. Pemeriksaan proteinuria
bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi obstetri
preeklampsia/eklampsia. Karena proteinuri menjadi salah
satu diantara trias tanda preeklampsia (hipertensi, udema,
dan proteinuri). Selain itu pemeriksaan proteinuria juga
bertujuan untuk mengetahui status ginjal. Pemeriksaan
protein urin juga merupakan antisipasi terhadap adanya
komplikasi obstetri preeklampsi/eklampsi, maka bisa
dilakuka upaya pencegahan maupun penatalaksanaan yang
tepat. Pemeriksaan glukosa pada ibu hamil, mendeteksi
adanya penyakit pesenyerta DM pada ibu hamil, melalui
pemeriksaan laboratorium sederhana.
pemeriksaan Protein urin pada ibu hamil dilakukan
pada trimester kedua dan ketiga, atas indikasi. Pemeriksaan
protein urin juga harus segera dilakukan apabila ditemukan
salah satu tanda trias preeklampsi, yaitu hipertensi atau
udem. Pre eklampsi merupakan hipertensi yang didiagnosis
berdasarkan protein urin.
 jika protein urin 1+, dan tekanan darah 140/90
mmHg, maka interpretasinya adalah preeklampsi
ringan.
 Apabila hipertensi dengan tekanan darah sistol
>160 mmHg, tekanan darah diastol >110 mmHg
dan protein urin 2+ atau 3+ (merupakan protein
setara>0,3 gram/L atau 0,3 gram/24 jam pada

30
pemeriksaan dipstik, menunjukkan keadaan
preeklampsi berat.

Hipertensi menyebabkan vasospasme arteriol aferen


yang menurunkan aliran darah ginjal, menimbulkan udema
sel endotelial kapiler glomerulus, sehingga memungkinkan
protein plasma terutama dalam bentuk albumin, tersaring
masuk ke dalam urin, menyebabkan terjadinya protein urin.
Kerusakan ginjal diperlihatkan dengan penurunan kreatinin
dan peningkatan serum kreatinin serta kadar asam urat.
Oliguri terjadi jika kondisi tersebut memburuk yang
merupakan tanda-tanda preeklampsi berat dan kerusakan
ginjal. Maka pemeriksaan protein urin menjadi komponen
yang penting untuk deteksi dini pada keadaan preeklamsi.
Ibu hamil yang dicurigai menderita DM, misalnya
mempunyai riwayat keluarga DM, pertumbuhan janin
cenderung lebih besar dari usia kehamilan, progress
pertumbuhan janin sangat cepat, maka lakukan
Pemeriksaan glukosa urin. DM merupakan kondisi medis
yang paling sering terjadi pada kehamilan dan terjadi kira-
kira 4/1000 kehamilan. DM merupakan penyakit penyerta
yang memperburuk keadaan kehamilan. DM
menggambarkan gangguan metabolik dengan berbagai
etiologi yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein normal. Keadaan ini ditandai dengan
meningkatnya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia)
dan ekskresi glukosa melalui urin (glukosuria) yang terjadi
akibat gangguan sekresi insulin dan atau aktivitas insulin.
Risiko terjadinya malformasi atau kecacatan meningkat
secara signifikan pada ibu hamil dengan DM pada trimester
I, dan risiko bayi besar (makrosomia), sindrom distress

31
pernafasan meningkat pada ibu hamil DM trimester III.
Sehingga ibu hamil dengan DM meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi persalinan. Pertumbuhan janin harus
diobservasi dengan cermat. Kehamilan juga memperburuk
keadaan DM, serta meningkatkan potensi hipertensi pada
ibu hamil. Interpretasi adanya DM pada ibu hamil, jika
hasil pemeriksaan glukosa urin dengan visual atau dipstik
menunjukkan ≥1+. Pada keadaan ibu hamil dengan
preeklampsi dan DM harus dilakukan penatalaksanaan yang
tepat, lakukan deteksi dampak atau komplikasi kehamilan.
Apabila ditemukan kelainan yang ditemukan dari
pemeriksaan penunjang/pemeriksaan laboratorium, maka
harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan
bidan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk
sesuai sistem rujukan.

Pemeriksaan Protein Urine


Keadaan Urine Hasil
Penilaian
Tidak ada keruh Negatif (-)
Keruh ringan tidak berbutir (0,01-0,05 gr/dl) Positif 1+
Keruh dan berbutir (0,05-0,2 gr/dl) Positif 2+
Keruh dan berkeping-keping (0,2-0,5 gr/dl) Positif 3+
Keruh dan bergumpal (>0,5 gr/dl) Positif 4+
Sumber : Indrayani, 2011

32
Pemeriksaan Glukosa Urine
Keadaan Urine Hasil Penilaian
Tetap biru atau sedikit kehijauan agak keruh Negatif (-)
Hijau Kekuningan (0,5-1% glukosa) Positif 1+
Kuning keruh (1-1,5% glukosa) Positif 2+
Warna jingga dan keruh (2-3.5% glukosa) Positif 3+
Merah keruh (>3.5% glukosa) Positif 4+
Sumber : Indrayani, 2011

e. Pendokumentasian
Dokumentasi Asuhan Kebidanan yang dilakukan dan dibuat
dengan metode SOAP. Dokumentasi asuhan kebidanan adalah
catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan, pasien,
keluarga pasien, dan klinik kesehatan yang mencatat tentang
hasil pemeriksaan, prosedur pengobatan pada pasien dan
pendidikan pada pasien dan respon pasien terhadap semua
kegiatan yang telah dilakukan (Chapman, 2006).
Metode pendokumentasian dalam asuhan kebidanan adalah
SOAP, yang merupakan salah satu metode dokumentasian yang
ada, SOAP merupakan singkatan dari:

S = Subjektif
Menggambarkan hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesa.

O = Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium, tes diagnostik dan dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung assesment.

33
A = Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subjektif (langkah II, III dan VI)

P = Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari rencana dan evaluasi
assesment (langkah IV, V dan VII).

Alasan Pemakaian Dokumentasi asuhan kebidanan (SOAP)


a. Metode dokumentasi SOAP merupakan perkembangan
informasi yang sistematis mengorganisir penemuan dan
kesimpulan seorang bidan menjadi suatu rencana asuhan.
b. Metode ini merupakan intisari dari proses penatalaksanaan
kebidanan untuk tujuan mengadakan pendokumentasian
asuhan.
c. SOAP merupakan urutan- urutan yang dapat membantu
bidan dalam mengorganisasikan pikiran dalam memberikan
asuhan yang komprehensif (Simatupang, 2006).

34
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


NY. “N” G2P1A0 USIA 34 TAHUN DENGAN USIA KEHAMILAN
9-10 MINGGU DI PUSKESMAS PEMBANTU BATU 5 TAHUN 2022

Nama Pengkaji : Nidia Ariani Hari/Tanggal : 03 Februari 2021


NIM : PO7224220 2001 Pukul : 10.05 WIB
Tempat : Puskesmas Pembantu Batu 5

I. SUBJEKTIF
1) Biodata
Nama ibu : Ny. N Nama Suami : Tn. D
Umur : 34 tahun Umur : 36 tahun
Suku/Bangsa : Melayu Suku/Bangsa : Melayu
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Gatot Subroto Gg. Putri Mayang Sari I No. 23
Gol.darah :O
2) Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilan
Keluhan Utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3) Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun Baunya : Amis
Siklus : 28 hari Warnanya : Merah
Lamanya : 7 hari Jumlahnya : 3 kali ganti pembalut (sedang)
HPHT : 23-11-2021 TP : 30-08-2022
UK : 9-10 minggu

35
4) Riwayat Kehamilan Sekarang
(a) Trimester I
Periksa ke : Bidan
Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan
Asuhan :-
Obat-obatan :-
(a) Trimester II
Periksa ke :-
Keluhan :-
Asuhan :-
Obat-obatan :-
(b) Trimester III
Periksa ke :-
Keluhan :-
Asuhan :-
Obat-obatan :-
5) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu

Hamil Tahun Usia Jenis Tempat Penolon Komplikasi JK/BB/PB Nifas


Ke Kehami Persalinan Bersalin g pada Dan
lan ibu/bayi Keadaan
Bayi

1 2018 39 mg Normal Pustu Bidan Tidak ada P/2,7 Normal


Spontan kg/Hidup
2 H A M I L I N I

6) Riwayat Penyakit yang Menyertai Kehamilan Saat Ini


Tidak ada
7) Riwayat Operasi yang Berhubungan dengan Kandungan
Tidak ada
8) Riwayat Operasi yang Tidak Berhubungan dengan Kandungan
Tidak ada

36
9) Riwayat Alergi Makanan /Obat-obatan
Tidak ada alergi
10) Riwayat TT
a. TT 1 : Bayi
b. TT 2 : Kelas 1 SD
c. TT 3 : Kelas 3 SD
d. TT 4 : Catin
e. TT 5 : Hamil anak pertama
11) Riwayat Penyakit Keluarga
Dm : Tidak ada Gangguan sel darah : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada Cacat bawaan : Tidak ada
Asma : Tidak ada Lain-lain : Tidak ada
12) Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :1
Status Perkawinan : Sah
Umur Waktu Kawin : 29
Brp lama kawin baru hamil : 1 tahun
13) Riwayat Kontrasepsi
Rencana penggunaan : Ada
Jenis KB yang akan digunakan : Suntik 3 bulan
Jenis KB yang pernah digunakan : Suntik 1 bulan
Masalah Dalam penggunaan KB : Tidak ada
Kapan berhenti jadi akseptor : Tidak ada
Alasan berhenti jadi akseptor : Tidak ada
14) Riwayat Psikologi
Keadaan emosional : Stabil
Pandangan ibu terhadap kehamilan : Senang
Pandangan suami terhadap kehamilan : Senang
Jenis kelamin yang diinginkan : Laki-laki
Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami

37
15) Perencanaan Persiapan Persalinan
Tempat akan bersalin : Pustu
Penolong persalinan : Bidan
Transportasi : Sepeda motor
Nama calon pendonor darah : Adik kandung
Pendamping persalinan : Suami
Penjaga anak lainnya di rumah : Mertua
16) Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a) Pola Nutrisi
(1) Makanan
Jenis makanan : Nasi, ikan, tempe, tahu, sayuran
Frekuensi : 4 kali sehari
Masalah : Tidak ada
(2) Minuman
Jenis minuman : Air putih, susu
Frekuensi : 8-10 gelas sehari
Masalah : Tidak ada
b) Pola Eliminasi
(1) BAK
Frekuensi : 6-7 kali sehari
Warna : Kuning jernih
Masalah : Tidak ada
(2) BAB
Frekuensi : 1 kali sehari
Warna : Kuning kecoklatan
Konstipasi : Tidak ada
Masalah : Tidak ada
c) Pola istirahat
Tidur siang : 1 jam sehari
Tidur malam : 8 jam sehari
Masalah : Tidak ada

38
d) Pola Seksualitas
Berapa kali berhubungan : 1 kali sehari
e) Personal Hygiene
Keramas : 1 kali sehari
Mandi : 3 kali sehari
Gosok gigi : 3 kali sehari
Ganti pakaian dalam : 2-3 kali sehari
f) Pola Olahraga
Senam hamil : Ada
Jalan pagi : Ada
Keluhan : Tidak ada
g) Penggunaan Obat, Rokok dan Alkohol
Obat yang digunakan : Tidak ada
Perokok : Tidak ada
Tujuan penggunaan : Tidak ada
Alkohol : Tidak ada
h) Riwayat Transfusi Darah
Tidak pernah
i) Riwayat Test HIV/AIDS
-
j) Riwayat Tes Hepatitis
-

II. OBJEKTIF
1) Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik Tinggi Badan : 159 cm
Kesadaran : Composmentis Lila : 32,5 cm
BB sebelum Hamil : 65 kg Tekanan Darah : 128/86 mmHg
BB sekarang : 66,4 kg Temperatur : 36,4oC
Pernafasan : 22 kali/menit Nadi : 95 kali/menit

39
2) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
a) Kepala
Rambut : Hitam dan tidak rontok
Kebersihan : Bersih
b) Muka
Oedema : Tidak ada
Pucat : Tidak pucat
Chlosma Gravidarum : Tidak ada
c) Mata
Sclera : Putih
Konjungtiva : Merah muda
d) Hidung
Bentuk : Simetris
Polip : Tidak ada
e) Telinga
Bentuk : Simetris
Pengeluaran : Tidak ada
f) Mulut
Stomatitis : Tidak ada
Gigi Berlubang : Tidak ada
Carries gigi : Tidak ada
Kebersihan lidah : Bersih
g) Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembengkakan
Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
h) Dada
Pembesaran : Ada
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran : Belum ada
Areola : Hyperpigmentasi

40
Benjolan : Tidak ada
Puting : Menonjol
i) Jantung
Bunyi : Teratur
Lain-lain : Tidak ada
j) Paru-paru
Bunyi nafas : Tidak ada bunyi wheezing dan
ronkhi
Lain-lain : Tidak ada
k) Abdomen
Luka bekas operasi : Tidak ada
Strie gravidarum : Ada
Pembesaran perut : Sesuai usia kehamilan
Linea : Nigra
l) Genetalia
Perinium : Tidak ada Varises : Tidak ada
Haemoroid : Tidak ada Pengeluaran : Tidak ada
Warna : Tidak ada Keluhan : Tidak ada
m) Ekstremitas
Atas Bawah
Oedema : Tidak ada Oedema : Tidak ada
Kuku : Bersih Varises : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada Kaku sendi : Tidak ada
n) Palpasi
Leopold I : Ballotement (+)
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
TBJ : Tidak dilakukan
TFU : Tidak dilakukan

41
o) Auskultasi
DJJ : Tidak dilakukan
Frekuensi : Tidak dilakukan
Irama : Tidak dilakukan
p) Perkusi
Reflex patella ka/ki : (+)/(+)
q) Pemeriksaan Panggul Luar
Distansia spinarum : 24 cm
Konjugata externa : 19 cm
Distansia Cristarum : 27 cm
Lingkar panggul : 85 cm
r) Pemeriksaan Laboratorium
HB : 12,6 g/dl Glukosa urine : Negatif
Protein urin : Negatif Lain-lain : Tidak ada

III. ASSASMENT
Diagnosa : Ny.N usia 34 tahun G2P1A0 dengan usia
kehamilan 9-10 minggu dengan keadaan ibu tidak
KEK dan keadaan janin normal.
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Penkes tanda bahaya TM I, Penkes pola istirahat,
Penkes pemberian obat, Penkes pola nutrisi,
Penkes ketidaknyamanan ibu pada trimester I,
serta Penkes kunjungan ulang.
Tindakan potensial : Tidak ada
Tindakan segera : Tidak ada

IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, dengan keadaan umum ibu
dan janin baik, tekanan darah 128/86 mmHg, suhu 36,4°C, dan berat
badan 66,4 kg. Hasilnya ibu mengerti dan memahami hasil pemeriksaan.

42
2. Memberikan ibu terapi obat Fe (30 tablet dengan dosis 1 x 1, diminum
pada malam hari) dan Kalk (30 tablet dengan dosis 1 x 1 diminum pada
pagi hari). Hasilnya ibu mengerti dan menerima obat yang diberikan serta
bersedia untuk meminumnya.
3. Memberitahu ibu tanda bahaya pada Trimester I kehamilan seperti:
Perdarahan Pada Kehamilan Muda, sering Muntah terus dan tidak bisa
makan, selaput kelopak mata pucat, dan demam yang tinggi. Hasilnya ibu
mengerti dan memahaminya.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 8 jam perhari dan
menganjurkan ibu untuk tidak melakukan kerja berat dan segera
beristirahat jika sudah merasakan capek. Hasilnya ibu mengerti dan
bersedia melakukannya.
5. Menjelaskan pada ibu ketidaknyamanan ibu pada Trimester I ini seperti
adanya Mual muntah pada pagi hari, Sering BAK, Gatal dan kaku pada
jari, Hidung tersumbat atau berdarah, Pica atau ngidam, Kelelahan atau
fatique, Keputihan, Keringat bertambah, Palpitasi atau rasa berdebar-
debar, Ptyalism (sekresi air ludah yang berlebihan), dan Sakit kepala.
Hasilnya ibu mengerti dan memahaminya.
6. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan
bergizi. Ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran hijau (brokoli,
bayam, sawi, kale, dan kubis), kacang-kacangan (Kedelai, kacang
panjang, kacang polong, kacang tanah), buah-buahan (jeruk, pepaya,
mangga, melon, alpukat, stroberi, pisang, dan kiwi), ikan, telur, dan
daging. Ibu dianjurkan makan dengan porsi sedikit tetapi sering. Hasilnya
ibu mengerti dan memahami apa yang sudah dijelaskan
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi.
Namun, jika ibu ada keluhansegera datang. Hasilnya ibu mengerti dan
bersedia.

43
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS
Pada tanggal 3 Februari 2022 pukul 10.05 WIB, Ny. N datang ke
Puskesmas Pembantu Batu 5 kemudian penulis melakukan pengkajian pada Ny.N
didapatkan umur 34 tahun, agama islam, suku Melayu, pendidikan terakhir S1,
pekerjaan swasta dan golongan darah O. Nama suami Tn. D, Umur 36 tahun,
agama islam, suku Melayu, pendidikan terakhir S1, pekerjaan karyawan swasta,
alamat rumah saat ini di Jl. Gatot Subroto Gg Putri Mayang Sari I No. 23.

Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu mengalami menstruasi


pertama kali pada umur 12 tahun, siklus menstruasi 28 hari dan teratur setiap
bulannya, lama menstruasi 7 hari berwarna merah segar, ibu mengganti
pembalutnya 3× ganti perharinya. Hari pertama haid terakhir tanggal 23
September 2021, kemudian penulis menghitung tafsiran persalinan yaitu pada
tanggal 30 Agustus 2022.

Penulis melakukan pengkajian pada riwayat kehamilan, persalinan,dan nifas yang


lalu, ibu mengatakan bahwa hamil anak pertama pada tahun 2018, jenis persalinan
normal, tempat bersalin di Pustu, penolongnya bidan, tidak ada komplikasi,
dengan jenis kelamin perempuan, beratnya 2.700 gram serta riwayat nifasnya
normal. Imunisasi TT ibu lengkap. Selama kehamilan ibu tidak memiliki riwayat
penyakit apapun, keluarga ibu tidak mempunyai penyakit keturunan, ibu tidak
pernah mengalami operasi yang berhubungan serta tidak berhubungan dengan
kandungan, ibu tidak memiliki alergi obat dan makanan.

Riwayat perkawinan ibu pada saat ini merupakan perkawinan yang pertama, status
perkawinan sah, umur waktu kawin 29 tahun, ibu mengatakan setelah menikah
kurang lebih lamanya 1 tahun kawin baru hamil. Riwayat kontrasepsi sebelumnya
ibu mengatakan menggunakan suntik 1 bulan. Ibu nantinya ingin menggunakan
kontrasepsi suntik 3 bulan. Riwayat psikologi ibu dan suami mengatakan bahagia
akan kehamilan ini.

44
Pola kebiasaan sehari-hari, ibu mengatakan bahwa ia makan 4 kali sehari
dengan porsi ½ piring sedang, jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu yaitu nasi,
ikan, tempe, sayur dan tahu. Dalam satu hari ibu minum sekitar ±8-10 gelas,
dengan jenis minuman yaitu air putih dan susu. Untuk pola eliminasi, ibu buang
air kecil sebanyak 6-7 kali sehari, bewarna kuning jernih, dan tidak ada masalah
dalam buang air kecil. Ibu buang air besar sebanyak 1 kali sehari dengan
konsistensi berserat dan lunak, bewarna kuning kecokelatan dan tidak ada masalah
dalam buang air besar. Ibu mengatakan tidur siang selama 1 jam perhari dan tidur
malam 8 jam dan tidak ada masalah dalam tidur. Selama hamil ibu keramas
sebanyak 1 kali sehari, mandi 3 kali sehari, gosok gigi 3 kali sehari, serta
mengganti pakaian dalam 2-3 kali sehari. Selama hamil ibu melakukan olahraga
jalan pagi. tidak memilki kebiasaan minum obat, merokok, dan minum alcohol.
Selanjutnya pengkaji melakukan pengumpulan data objektif pada ibu dengan
melakukan pemeriksaan kepada ibu dengan hasil keadaan umum ibu baik,
kesadaran ibu composmentis, tekanan darah 128/86 mmHg, berat badan sebelum
hamil 65 kg, berat badan setelah hamil 66,4 Kg, tinggi badan 159 cm, LILA 32,5
cm, nadi 95 ×/menit, suhu 36.4 ᵒC, serta pernafasan 22×/menit. Pada pemeriksaan
fisik, didapatkan keadaan ibu baik, pembesaran perut sesuai kehamilan, puting
susu menonjol, serta konjungtiva berwarna merah muda.

Pemeriksaan leopold tidak dilakukan dikarenakan usia kehamilannya baru


memasuki 9-10 minggu. Pemeriksaan genetalia dalam keadaan baik, dan reflex
patella pada kedua kaki positif. Setelah pemeriksaan fisik dilakukan maka
selanjutnya dilakukan juga pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
laboratorium yaitu pengecekan kadar haemoglobin belum dilakukan maka ibu
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
Hasil anamnesa dan pemeriksaan didapatkan diagnose Ny. N G2 P1 A0 usia
kehamilan 9-10 minggu. Adapun asuhan yang diberikan kepada ibu adalah
memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan, memberitahukan ibu
mengenai pola nutrisi, memberitahukan kepada ibu mengenai terapi obat Fe,
memberitahu ibu ketidaknyamanan pada trimester pertama kehamilan,

45
memberitahu ibu tanda bahaya pada trimester I kehamilan, menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi makanan yang bernutrisi selama kehamilan, menganjurkan
ibu untuk istirahat, dan memberitahu ibu tentang waktu kunjungan ulang 1 bulan
lagi atau jika ada keluhan.

46
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, Kehamilan merupakan proses yang normal, alamiah yang
diawali dengan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin dan dimulai
sejak konsepsi sampai persalinan. Terdapat tanda tanda kehamilan yaitu tanda
dugaan hamil, tanda kemungkinan hamil dan tanda pasti hamil.
Setelah dilakukan pengkajian data baik data subjektif yang didapat
melalui anamnesa secara lengkap dan menyeluruh, maupun data objektif yang
didapat dengan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan dan
pemeriksaan penunjang kepada Ny “N”.
Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dari data tersebut didapat data subjektif Ny. N umur 34 tahun G2 P1 A0,
dengan usia kehamilan 9-10 minggu, HPHT ibu pada tanggal 23-11-2021
dan tafsiran persalinan ibu pada tanggal 30-08-2022.
2. Dari data Ny. N didapat data objektif dengan keadaan umum: baik,
kesadaran: composmentis, tekanan darah: 128/86 mmHg, nadi: 95×/menit,
suhu: 36.4ᵒC, pernafasan: 22×/menit, BB sebelum hamil: 65kg, BB setelah
hamil: 66,4kg, tinggi badan: 159 cm, LILA: 32,5 cm.
3. Dari pengkajian yang dilakukan terhadap Ny. N maka didapatkan diagnose
Ny.N G2 P1 A0, usia kehamilan 9-10 minggu, dengan keadaan ibu dan janin
baik.
4. Adapun asuhan yang dapat diberikan kepada Ny. N yaitu Adapun asuhan
yang diberikan kepada ibu adalah memberitahukan kepada ibu mengenai
hasil pemeriksaan, memberitahukan ibu mengenai pola nutrisi,
memberitahukan kepada ibu mengenai terapi obat Fe, memberitahu ibu
tanda bahaya pada trimester I kehamilan, memberitahu ibu
ketidaknyamanan pada trimester pertama kehamilan, menganjurkan ibu
untuk istirahat, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang

47
bernutrisi selama kehamilan, dan memberitahu ibu tentang waktu
kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.

B. Saran
 Bagi penulis
Agar penulis dapat mengimplementasikan antara teori dan praktek yang di
dapatkan di Puskesmas Pembantu Batu 5 serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan secara langsung, dan
mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dari asuhan kebidanan
kehamilan.

 Bagi Klien
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi
pada kehamilan nya, dan para ibu hamil melakukan asuhan kebidanan
kepada bidan terutama untuk menjaga dan menambah pengetahuan
sehingga pencapaian perannya sebagai ibu. diharapkan agar ibu selalu
memperhatikan nasihat maupun saran yang diberkan oleh tenaga
kesehatan.

48
DAFTAR PUSTAKA
Nisa, Fadilla. 2014. Tanda-Tanda Kehamilan.

Eka, Erina. 2018. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Malang: Penerbit Wineka


Media

“Asuhan Kebidanan”. 2011. http://repo.poltekkes-


medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1299/4/BAB%20II.pdf

Ludmila. 2018. Konsep Dasar Kehamilan.

Tyastuti, Siti dkk. 2016. Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan. Kemenrian


Kesehatan Republik Indonesia.

Bryar, Rosamund, 1995. Theory for Midwifery Practice, Macmillan. Houndmills.

Diane MF, Cooper MA, 2009. Myles Buku Ajar Bidan Edisi 14, Jakarta: EGC

Nurhiba. 2020. “Metode Pendokumentasian Asuhan Kebidanan –Soap”,


https://nurhibatullah.blogspot.com/2017/01/metode-pendokumentasian-
asuhan.html, diakses pada 12 Februari 2022 pukul 22.30.

Ayue, Heti Ira. 2019. Modul Praktik Kebidanan Fisiologis Holistik Pada
Kehamilan. Palangka Raya: Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.

49
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Sibling Rivalry


Sub Pokok Bahasan : Apakah Sibling Rivalry bisa diatasi?
Sasaran : Ibu hamil
Tanggal : 11 Februari 2022
Tempat : Puskesmas Pembantu Batu 5
Penyuluh : Nidia Ariani

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Sibling Rivalry, diharapkan
ibu yang telah mempunyai anak sebelumya dapat mengerti dan bisa mengatasi
permasalahan Sibling Rivalry di sekitar anak-anak mereka.

B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan mengenai Sibling Rivalry, diharapkan
ibu mampu :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sibling Rivalry.
2. Menjelaskan macam-macam Faktor penyebab Sibling Rivalry pada ibu
hamil.
3. Menjelaskan cara mengatasi Sibling Rivalry

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Metode

50
E. Media
Poster
F. Kegiatan Penyuluhan

No KEGIATAN Respon Ibu Hamil Waktu


1. Pendahuluan : a. Membalas salam
Memberi salam pembuka dan perkenalan diri b. Mendengarkan
a. Menjelaskan tujuan c. Memberi respon 10 menit
b. Kontrak waktu
c. Memberikan poster

2. Penjelasan :
a. Menjelaskan pengertian Sibling Rivalry
b. Faktor penyebab dan factor yang
mempengaruhi Sibling Rivalry
c. Cara Mengatasi Sibling Rivalry
Mendengarkan 25 menit
dengan penuh
perhatian

3. Penutup : a. Menanyakan hal


a. Tanya jawab yang belum jelas 15 menit
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan b. Aktif bersama
c. Memberikan salam penutup menyimpulkan
c. Membalas salam

G. Evaluasi
Metode evaluasi : Tanya Jawab

51
H. Materi Penyuluhan Sibling Rivalry
Sibling rivalry atau persaingan antar saudara kandung dapat ditandai
dengan perkelahian (verbal atau fisik), ejekan, berkompetisi untuk mendapatkan
perhatian, hingga perasaan cemburu. Sibling rivalry sering kali dimulai bahkan
sebelum anak kedua lahir, dan berlanjut saat anak-anak tumbuh dan bersaing
untuk segala hal mulai dari mainan hingga perhatian. Ketika anak-anak mencapai
tahap perkembangan yang berbeda, kebutuhan mereka yang berkembang dapat
secara signifikan memengaruhi bagaimana mereka berhubungan satu sama lain.
Sibling merupakan Perasaan tidak nyaman yang ada pada anak berkaitan
dengan kehadiran orang asing yang semula tidak ada (dalam hal ini adalah
saudara yang dilahirkan oleh ibunya yang dianggap mengancam posisi anak
sebelumnya, ditujukan dengan perasaan iri hati). Sedangkan Sibling rivalry adalah
kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan
perhatian dari satu kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan atau
suatu yang lebih (Lusa, 2010).
Faktor Penyebab Sibling Rivalry
1) Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka,
sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka.
2) Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau
mendengarkan dari orang tua mereka.
3) Anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh
kedatangan anggota keluarga baru/ bayi.
4) Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat
mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama
lain.
5) Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai
pertengkaran.

Faktor yang Mempengaruhi Sibling Rivalry


1) Anak-anak saling berkompetisi untuk menunjukkan bahwa mereka
bisa lebih baik dari saudaranya

52
2) Anak-anak merasa mendapatkan perhatian dan penerimaan yang tidak
sama dengan saudaranya
3) Anak-anak mungkin merasa hubungan dengan orang tua mereka
semakin jauh dengan kehadiran saudaranya
4) Anak-anak mungkin tidak tahu cara yang baik untuk memperoleh
perhatian saudaranya
5) Anak-anak yang marah, bosan, atau lelah mudah untuk memulai
perkelahian

Cara Mengatasi Sibling Rivalry


1) Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2) Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3) Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4) Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara
satu sama lain.
5) Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa
terjadi.

53
54

Anda mungkin juga menyukai