Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KESEHATAN MASYARAKAT

“PENCATATAN DAN PELAPORAN”

DOSEN : IBU LAILIYANA, SKM, MKM

DISUSUN OLEH :

NOVI MUSTOVA (P031815401024)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN RIAU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEBIDANAN
PEKANBARU
2020
TUGAS

1. Pelajari buku Kia, buat ringkasan apa saja informasi yang bisa didapat terkait kesehatan
ibu dan anak yang dicatat dalam buku KIA.

Informasi terkait Kesehatan Ibu dan anak yang ada di dalam buku KIA terdiri dari :
A. BAGIAN IBU
 Identitas keluarga
Indentitas keluarga meliputi biodata ibu, suami, alamat dan indentitas anak.
 Ibu hamil
Bagian ini berisi mengenai jadwal kunjungan pada ibu hamil ; pelayanan apa yang harus ibu
dapatkan pada saat pemeriksaaan kehamilannya ; perawatan sehari-hari yang wajib ibu
penuhi seperti kebutuhan gizi, istirahat, kebersihan diri, dan aktivitas fisik ; hal-hal yang
harus dihindari pada saat hamil ; tentang persiapan untuk melahirkan atau bersalin ; apa-apa
saja tanda bahaya pada kehamilan ; masalah lain pada masa kehamilan ; tanda awal
persalinan .
 Ibu bersalin
Bagian ini berisi mengenai proses melahirkan yang dapat ibu baca ; tanda bahaya pada saat
persalinan.
 Ibu nifas
Bagian ini berisi tentang perawatan selama masa nifas ; jadwal kunjungan pada masa nifas;
hal-hal yang harus dihindari selama masa nifas; cara menyusui bayi yang baik dan benar;
posisi menyusui; posisi menyusui bayi kembar; cara memerah dan menyimpan ASIP; tanda
bahaya selama masa nifas; dan keluarga berencana yang dapat ibu baca dan pahami.

Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu


 Ibu Hamil
Catatan ini dapat diisi oleh petugas kesehatan dan apabila ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan harus diisi pada bagian ini agar informasi tentang pemeriksaan ibu waktu
kehamilan lengkap dan berkesinambungan dari tenaga kesehatan.
 Ibu Bersalin dan BBL
Pada bagian ini setelah ibu melahirkan diisi oleh petugas kesehatan yang ada sesuai dengan
data yang didapat dari pemeriksaan.
 Ibu Nifas
Pada bagian ini diisi oleh tenaga kesehatan dari hasil pemeriksaan pada saat ibu kunjungan
selama masa nifasnya.

Keterangan Persalinan dan keterangan kelahiran anak


Diisi oleh petugas kesehatan dan penolong persalinan yang menjadi saksi pada saat
persalinan.

B. BAGIAN ANAK
 Identitas Anak
 BBL (bayi kurang dari 1 bulan)
Bagian ini berisi mengenai tanda bayi lahir dengan sehat; pelayanan pada BBL oleh petugas
kesehatan; perawatan bayi baru lahir meliputi IMD, cara menjaga bayi agar tetap hangat;
perawatan tali pusat, dan pelayanan kesehatan pada BBL dari kunjungan neonatus; tanda
bahaya pada BBL.
 Bayi dan Anak (umur 1 bulan – 5 tahun)
Berisi tanda anak sehat; cara memantau pertumbuhan dan perkembangan anak; pola asuh
pada anak; perawatan anak sehari-hari seperti kebersihan anak, perawatan gigi; kebersihan
lingkungan, cara menghindari anak dari bahay, perawatan anak apabila sakit, dan jadwal
pemberian anak imunisasi.
 Bagaimana mengatasi penyakit yang sering diderita anak di rumah ?
Bagian berisi cara orang tua mengatasi penyakit yang sering diderita anak dirumah dengan
cara merawat anak.
 Apa saja tanda bahaya pada anak sakit?
 Kapan anak harus segera dibawa kembali ke tempat pelayanan ?
 Apa saja obat pertolongan pertama yang perlu disediakan di rumah?
Bagian ini berisi pertolongan pertama yang harsu dilakukan orang tua pada saat anak sakit
seperti terjadi demam atau diare pada anak.
 Bagaimana mencegah agar anak tidak mengalami kecelakaan ?
 Kartu Menuju Sehat (KMS)
Kartu ini berfungsi untuk memantau pertumbuhan bayai apakah sesuai dengan usianya atau
tidak.
Catatan Pelayanan Kesehatan Anak
 Pemeriksaan Neonatus
Pemeriksaan dilakukan pada saat kunjungan neonatal
 Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi sesuai dengan umur bayi
 Pemberian Vit A
Pemberian vit A diberi pada usia anak 6 bulan sampai 5 tahun
 Anjuran Pemberian Rangsangan Perkembangan dan Nasihat Pemberian Makan
Anjuran ini berfungsi untuk merangsang perkembangan anak agak anak berkembang sesuai
dengan usianya, dan pemberian makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya.
Dan pada bagian ini ada cara menstimulasi anak sesuai dengan usianya, apa-apa saja yang
harus bisa dilakukan anak pada usainya.
 Catatan Penyakit dan Masalah Perkembangan
Apabila ada penyakit atau masalah perkembangan dapat di tulis pada bagian ini.
 Contoh Cara Membuat Makanan Bayi/Anak
Pada bagian ini ada cara membuat makanan bayi atau anak.

2. Buat ringkasan yang saudara ketahui tengan regsiter kohort ibu dan register kohort
anak.

Register Kohort Ibu

Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta
keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya
melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat ini
lebih difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi.

Manfaat register kohort ibu adalah Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu yang
terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.

Informasi yang dicatat, yaitu :

1) Diisi nomer urut.


2) Diisi nomer indeks dari family folder.
3) Diisi nama ibu hamil.
4) Diisi nama suami ibu hamil.
5) Diisi alamat ibu hamil.
6) Diisi umur ibu hamil.
7) Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu / tanggal HPL.
8) Factor resiko : diisi v ( rumput ) untuk ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.
9) Paritas diisi Gravidanya.
10) Diisi bila jarak kehamilan <>
11) Diisi bila BB ibu <>
12) Diisi bila TB ibu <>
13) Sampai dengan 17) Resiko tinggi : Diisi dengan tanggal ditemukan ibu hamil dengan
resiko tinggi, HB diperiksa dan ditulis hasil pemeriksaannya.
14) Pendeteksian faktor resiko : Diisi tangga ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh
tenaga kesehatan.
15) Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan.
16) Sampai dengan 22) Diisi tanggal imunisasi sesuai dengan statusnya.
23) Sampai dengan 34) Diisi umur kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut :
K I : Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada kehamilan 1 s/d 5
bulan dengan rambu – rambu O dan secara langsung juga akses dengan rambu –
rambu ◙
K 4 : Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya.
Untuk memperoleh K4 dapat memakai rumus 1 – 1 – 2 atau 0 – 2 – 2 dengan rambu-
rambu Δ
Perhatian : K4 tidak boleh pada usia kehamilan 7 bulan.
Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5 bulan pada bulan
berikutnya yaitu 6 bulan harus berkunjung atau dikunjungi agar tidak kehilangan K4.
Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada akhir kehamilannya periksa
di wilayah kita karena untuk melahirkan dan penduduk setempat bisa mendapatkan K1,
K4 dan sekaligus Akses apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan
jelas
Akses : Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan tidak memandang usia kehamilan
dengan rambu-rambu Ο.
35) Penolong Persalinan, diisi tanggal penolong persalinan tenaga kesehatan.
36) Diisi tanggal bila yang menolong bukan tenaga kesehatan.
37) Hasil akhir Kehamilan : Abortus diisi tanggal kejadian abortus.
38) Diisi lahir mati.
39) Diisi BB atau BBL <>
40) Diisi BB atau BBL > 2500 gram.
41) Keadaan ibu bersalin, diberi tanda v bila sehat.
42) Dijelaskan sakitnya.
43) Diisi sebab kematiannya.
44) Diisi sebab kematiannya.
45) Diisi v ( rumput ).
46) Diisi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan.
Register kohort anak

Kohort bayi merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
Manfaatnya adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan bayi yang terdeteksi di rumah tangga
yang teridentinfikasi dari data bidan.

 Kohort bayi

Kolom diisi sebagai berikut :

1) Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor urut ibu
pada register kohort ibu.
2) Diisi nomor indeks dari family folder.
3) Sampai dengan 7) Jelas.
8) Sampai dengan 9) Diisi angka berat bayi lahir dalam gram.
10) Diisi tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan.
11) Diisi tanggal pemeriksaan post neonatal oleh petugas kesehatan.
12) Sampai dengan 23) Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu : N
= naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik (BGT), BGM = Bawah garis merah.
24) Sampai dengan 35) Diisi tanggal bayi tersebut mendapat imunisasi.
36) Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal.
37) Diisi penyebab kematian bayi tersebut.
38) Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan.

 Kohort Balita.
Kolom diisi sebagai berikut :
1) Diisi nomor urut. Sebaliknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor urut ibu
pada register khort ibu.
2) Disi nomor indeks dari Family Folder.
3)  Sampai dengan 7) Jelas.
8) Sampai dengan 31) Dibagi 2, diisi hasil penimbangan dalam kg dan rambu gizi.
32) Sampai dengan 35) Diisi tanggal pemberian vitamin A bulan Februari dan Agustus.
36) Diisi tanggal bila ditemukan sakit.
37) Diisi penyebab sakit.
38) Diisi tanggal meninggal.
39) Diisi sebab meninggal.
40) Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang.
41) Diisi jenis kelamin tumbuh kembang.
42) Diisi bila ada keterangan penting tentang balita tersebut.
3. Buat ringkasan bagaimana analisa saudara tentang PWS KIA dalam hal kaitannya
dengan system pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Kaitan PWS KIA dengan system pencatatan laporan, Pemantauaan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat manjemen untuk melakukan pemantauan
program KIA di suatu wilayah kerja secara terus-menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut
yang cepat dan tepat. Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir
dengan komplikasi, bayi, dan balita. Kegiatan PWS KIA terdiri dari pengumpulan, pengolahan,
analisis dan interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program dan
pihak/instansi terkait dan tindak lanjut. (Dekes,2009).
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat advokasi, informasi dan komunikasi
kepada sektor terkait, khususnya lintas sektor setempat yang berperan dalam pendataan dan
penggerakan sasaran. Dengan demikian PWS KIA dapat digunakan untuk memecahkan
masalah teknis dan non teknis. Pelaksanaan PWS KIA harus ditindaklanjuti dengan upaya
perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA, intensifikasi manajemen program, penggerakan
sasaran dan sumber daya yang diperlukan dalam rangka meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan KIA. Hasil analisis PWS KIA di tingkat puskesmas dan kabupaten/kota dapat
digunakan untuk menentukan puskesmas dan desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula hasil
analisis PWS KIA di tingkat propinsi dapat digunakan untuk menentukan kabupaten/kota yang
rawan. Hasil analisis tersebut dapat berupa pencatatan dan pelaporan. Pengumpulan, pencatatan
dan pengolahan data merupakan kegiatan pokok dari PWS KIA. sistem pengumpulan dan
pelaporan data dapat terbantu dengan adanya PWS KIA khususnya pelaporan SP2TP yang
berhubungan dengan KIA.

Anda mungkin juga menyukai