Disusun Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN 2021
ii
TAHUN 2022
Disusun Oleh
Menyetujui,
Disusun Oleh
Mengetahui,
Penguji I Penguji II
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus 32 Minggu ini
tepat pada waktunya.
Dalam laporan Kasus 32 Minggu ini, serangkaian pelaksanaan Asuhan
Kebidanan telah dilakukan pada ibu hamil mulai dari usia kehamilan 32 minggu,
persalinan, nifas serta neonatus, dan Asuhan Kebidanan KB pada Ny. ”S” yang
penulis laksanakan di lingkungan Gunungsari, wilayah kerja UPT Puskesmas
Gunungsari.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. H. Awan Dramawan, S.Pd., M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Mataram.
2. Bapak Ns. H.L. Wirawan Srigede. S.Kep selaku pimpinan UPT
Puskesmas Gunungsari yang telah memberi izin kepada mahasiswa
untuk praktik di UPT Puskesmas Gunungsari.
3. Syajaratuddur Faiqah, S.SiT., M.Kes. selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Mataram
4. Ati Sulianty, SST., M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Politeknik
Kesehatan Mataram.
5. Ibu HJ. Haerun Fahni, SST selaku bidan koordinator Puskemas
Gunungsari
6. Umi Latifah,SST selaku pembimbing lahan dalam mengerjakan kasus 32
minggu yang telah membimbing dan mendampingi selama melaksanakan
praktikum.
7. Ibu Erien Luthfia, M.Keb selaku pembimbing pendidikan yang telah
memberikan bekal semangat bimbingan dalam melaksanakan praktik.
8. Bidan dan seluruh keluarga besar UPT Puskesmas Gunungsari yang
telah berbagi ilmu kepada kami.
9. Seluruh Dosen Politeknik Kesehatan Mataram yang turut membimbing
dalam menyelesaikan kasus ini
v
10. Keluarga dari Ny. ”S” yang telah memberikan dukungan moril pada Ny.
”S” sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dengan petugas.
11. Ibu ku tercinta yang selalu ada dalam iringan langkah dan batinku, yang
selalu mendukung setiap langkah dalam hidupku, baik material maupun
spiritual.
12. Keluarga ku tersayang yang selalu membantu dan memberi dukungan.
13. Sahabat-sahabat ku yang ku sayang yang senantiasa meluangkan
waktunya untuk mau memberiku semangat dan motivasi.
14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis khususnya serta pembaca pada umumnya. Dan semoga
kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini
mendapatkan imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
Latar Belakang....................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................... 4
Tujuan umum.........................................................................................
Tujuan khusus ....................................................................................... 4
Manfaat ................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6
Konsep Teori ............................................................................. 6
Kehamilan......................................................................................... 6
Persalinan ............................................................................. 17
Bayi Baru Lahir ...................................................................... 33
Nifas ..................................................................................... 44
Keluarga Berencana .............................................................. 51
Konsep Manajemen Varney Dan Pendokumentasian Soap ......... 57
Konsep Manajemen Varney ............................................................. 57
Pendokumentasian SOAP ..................................................... 60
A. Situasi Pelayanan Kebidanan Pada Masa Pandemi Covid-19.......... 62
Tantangan Pelayanan Kebidanan Pada Masa Pandemi
Covid-19.................................................................................... ....... 62
Permasalahan........................................................................... ....... 63
Kendala yang dihadapi Bidan Pada Masa Pandemi
Covid-19................................................................................... ....... 63
Kendala Lain PMB dalam Memberikan Pelayanan Di Masa Pandemi
Covid-19 New Normal............................................... ....................... 63
Tantangan Pelayanan Kebidanan Pada Masa Pandemi
Covid-19................................................................................... ....... 64
Kendala yang Di Hadapi Bidan Pada Masa Pandemi
Covid-19.............................................................................. ............ .. 64
B. Pelayanan Kebidanan Pada Masa Pandemi Covid-19.................................. 66
Pedoman Pelayanan Kehamilan Selama Pandemi................ ...................... 66
vii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai bentuk aplikasi ilmu yang berkembang didapat selama kuliah
maka para mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan
Kebidanan diwajibkan untuk melakukan asuhan kebidanan mulai dari
kehamilan minimal 32 minggu (ANC), persalinan (INC), masa nifas (PNC),
perawatan bayi baru lahir (BBL), sampai KB.
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya
pembangunan berkelanjutan yang menjadi acuan dalam kerangka
pembanggunan dan perundingan negara-negara di dunia sebagai
pengganti pembangunan global Millenium Development Goals (MDGs)
yang telah berakhir di tahun 2015. SDGs memiliki beberapa tujuan,
diantaranya menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong
kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, dengan salah satu
tujuannya yaitu mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) hingga 70 per
100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2030.
Untuk menciptakan Tenaga Bidan Profesional yang berjiwa Nasional,
tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi (IPTEK),
maka pendidikan program DIII kebidanan melaksanakan kasus Kebidanan
Komprehensif. Hal ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan.
Mengingat masih tinggi angka kematian ibu dan anak di Indonesia
khususnya di NTB, untuk itu harus dicetak tenaga yang terampil dalam
memberikan asuhan ANC, INC, PNC, BBL, dan KB. Pemerintah dan
masyarakat telah melaksanakan berbagai upaya untuk memberikan
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan bersalin, sehingga melahirkan
bayi yang sehat. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas
mampu menurunkan AKI serta AKB yang telah lama di upayakan
pemerintah.
Berdasarkan survei antar sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan bahwa
secara nasional AKI di Indonesia kembali turun menjadi 305/100.000
kelahiran hidup dari 359/100.000 pada tahun 2012 yang berarti sudah
melampaui target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI
1. Kehamilan
a. Pengertian
1) Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dai saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehailan terbai
dalam 3 trimester dimana trimester pertama berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13 sampai ke 27),
dan trimester ketiga 13 minggu ( minggu ke 28 sapai ke 40) .
(Prawirohardjo, 2014)
1) Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan aterm ialah usia kehamilan antara
38 sampai 42 minggu dan ini merupakan periode dimana terjadi
persalinan normal. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut
kehamilan prematur. Kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu lengkap disebut sebagai postterm atau kehamilan lewat
waktu. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian;
masing-masing 1) kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12
minggu); 2) kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28
minggu); dan 3) kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40
minggu). Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable
(dapat hidup) (Prawirohardjo, 2009).
2) Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14–
28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke 36) (Saifuddin, 2010).
7
b. Etiologi
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi (Rismalinda,
2015).
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara
sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoon) yang dilanjutkan dengan
proses nidasi dan plasentasi (Mochtar, 2012).
c. Fisiologi
Kehamilan akan memicu perubahan baik secara anatomis,
fisiologis, maupunbiokimia. Adanya perubahan tersebut akan sangat
mempengaruhi kebutuhan giziibu hamil yang bertujuan untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan perkembanganjanin. Berikut ini
beberapa perubahan yang terjadi pada ibu hamil yang secaralangsung
ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kebutuhan gizi ibu :
1) Sistem Endrokin
Plasenta menghasilkan berbagai hormon yang sangat penting
untukkesinambungan kehamilan itu sendiri. Hormon yang
dihasilkan terdiri darihuman chorionic gonadotropin (hCG), human
plasental lactogen (hPL),human chorionic thyroptropin, estrogen,
progesterone
2) Saluran pencernaan
Penambahan hormon estrogen menyebabkan sekresi air ludah
bertambah dan sifatnya menjadi lebih asam. Hal ini relatif sering
menimbulkan kerusakan gigi (berlubang) sewaktu hamil.
3) Ginjal dan saluran kemih
Terdapat perubahan fungsi ginjal yang diakibatkan oleh Adreno
cortico tropic hormon (ACTH), Anti diuretic hormon (ADH), kortisol,
dan aldosteron. Piala ginjal melebar sampai 60 cc, sedangkan bila
tidak hamil 10 cc. Panjang dan berat ginjal bertambah 1-1,5 cm.
Glomerular filtration rate (GFR) meningkat sampai 50%. Aliran
plasma ginjal meningkat sampai 25- 50%.
8
4) Sistem kardiovaskular
Pembesaran uterus akan menekan pembuluh darah panggul dan
paha sehinggaaliran darah balik akan terganggu dan darah akan
mengumpul pada tungkaibawah, pada posisi tidur uterus akan
menekan vena cava sehingga akanmengurangi suplai darah ke
atrium.
5) Hati
Alkaline fosfatase serum meningkat dua kali lipat hal ini diduga
akibat penambahan isoenzim alkaline fosfotase plasenta. Kadar
albumin menurun lebih banyak dari pada globulin. Sehingga rasio
albumin globulin juga menurun tajam. Waktu pengosongan cairan
empedu lebih pendek, cairan lebih kental dan terkadang terjadi
statis sehingga berisiko terjadi batu empedu
(Suliatyoningsih, 2011).
j. Palpasi Abdomen
Pemeriksaan Leopoldmeliputi :
1) Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri,
menentukan usia kehamilan, menentukan
bagian janin yang ada pada fundus uteri.
2) Leopold II : Untuk menetukan bagian yang ada di
samping uterus, menetukan letak.
3) Leopold III : Untuk menentukan bagian janin yang
berada di uterus bagian bawah.
4) Leopold IV : Untuk menetukan seberapa jauh bagian
terendah janin masuk ke dalam panggul.
k. Cara Menghitung Berat Badan Janin Dalam Kandungan
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut
caraJonson, yaitu:
1) Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul
PBBJ = (TFU –11) x 155
2) Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
PBBJ = (TFU – 12) x 155
l. Cara Menentukan Umur Kehamilan
1) Dihitung dari tanggal haid terakhir.
2) Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “feeling
life” (quickening).
3) Menurut Spieggelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri
dari simfisis.
(Tabel 2.2: Menentukan umur kehamilan menurut Spieggelberg)
Umur Kehamilan TFU
22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm diatas simfisis
38 minggu 33 cm diatas simfisis
40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
13
n. Pemeriksaan Hemoglobin
Pemeriksaan Hb dilakukan 2 kali selama kehamilan, pada
trimester pertama dan pada kehamilan 30 minggu, karena pada
usia 30 minggu terjadi puncak hemodilusi. Ibu dikatakan anemia
ringan Hb < 11 gr%, dan anemia berat < 8 gr%. Dilakukan juga
pemeriksaan golongan darah, protein dan kadar glukosa pada
urine. Untuk saat ini anemia dalam kehamilan di Indonesia
ditetapkan dengan kadar Hb < 11 gr% pada trimester I dan III atau
Hb < 10,5 gr% pada trimester II. Anjuran program nasional
Indonesia adalah pemberian 60 mg/hari elemental besi dan 50 g
asam folat untuk profilaksis anemia. Program Depkes memberikan
90 tablet besi selama 3 bulan (Pengurus IBI, 2006).
o. Pertambahan Berat Badan Selama Hamil
1) Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida
sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg.
Distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
a) Payudara : 0,5 kg
b) Fat/lemak : 3,5 kg
c) Plasenta : 0,6 kg
d) Fetus : 3,4 kg
e) Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg)
f) Pembesaran uterus : 0,9 kg
g) Penambahan darah : 1,5 kg
h) Cairan ekstraseluler : 1,5 kg
Total : 12,5 kg
(Cunningham, 2006)
2) Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata antara 6,5 kg
sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya
anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih-lebih sayur mayur
dan buah-buahan (Wiknjosastro, 2009).
15
c. Fisiologis persalinan
Sebab-sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang
komplek. Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah
banyak mengungkapkan mulai dari berlangsungnya partus antara lain
penurunan kadar hormon progesterone dan estrogen. Progesteron
merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar hormon
ini terjadi 1-2 minggu sebelum persalinan. Kadar prostaglandin
meningkat menimbulkan kontraksi myometrium. Keadaan uterus yang
membesar menjadi tegang mengakibatkan iskemi otot-otot uterus yang
mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta berdegenerasi.
Tekanan pada ganglion servikale dari fleksus frankenhauser di belakang
servik menyebabkan uterus berkontraksi (Prawirohardjo, 2009).
d. Tahap-Tahap Persalinan
Berlangsungnya persalinan dibagi dalam 4 kala yaitu:
1) Kala I
Kala I persalinan di mulai sejak terjadinya kontraksi uterus
dan pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan
lengkap (10 cm).Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir
bercampur darah karena serviks mulai membuka dan
mendatar.Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah
kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran-
21
3) Fleksi Kepala
Pada awal persalinan kepala bayi dalam keadaan fleksi ringan.
Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah. Pada
pergerakan ini dagu dibawa lebih dekat kearah dada janin sehingga
ubun- ubun kecil lebih rendah dari ibun- ubun besar. Dengan adanya
fleksi, diameter suboksipito frontalis (11 cm) digantikan oleh
diameter suboksipito bregmatika (9,5 cm).
4) Putaran paksi dalam(internal rotation)
Ialah berputarnya oksiput ke arah depan, sehingga ubun -ubun
kecil berada di bawah symphisis (HIII). Faktor-faktor yang
mempengaruhi ialah perubahan arah bidang PAP dan PBP, bentuk
jalan lahir yang melengkung, kepala yang bulatdan lonjong.
5) Defleksi
Ialah mekanisme lahirnya kepala lewat perineum. Faktor
yang menyebabkan terjadinya hal ini ialah lengkungan
panggul sebelah depan lebih pendek dari pada yang
belakang. Pada waktu defleksi, maka kepala akan berputar ke
atas dengan suboksiput sebagai titik putar (hypomochlion)
dibawah symphisis sehingga berturut-turut lahir ubun-ubun
besar, dahi, muka dan akhirnya dagu.
6) Putaran paksi luar (external rotation)
Ialah berputarnya kepala menyesuaikan kembali dengan
sumbu badan (arahnya sesuai dengan punggung bayi).
7) Expulsi adalah lahirnya seluruh badan bayi
(Cunningham, 2005)
g. Tanda Tanda Persalinan
1) Tanda – tanda permulaan persalinan
a) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
b) Perasaan sering – sering atau susah kencing
c) Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah dari uterus
d) Keluar lender bercampur darah
2) Tanda tanda inpartu
a) Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering
dan teratur.
b) Keluar lendir bercampur darah lebih banyak
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
28
b) Pernapasan
Napas yang bunyi (grunting) terjadi karena udara yang
dikeluarkan bayi mengenai glotis yang tertutup sebagian
dan merupakan petunjuk terjadinya proses-proses yang
menyebabkan kolaps atau atelektasis. Stridor terjadi
karena berbagai sebab obstruksi jalan nafas, akan tetapi
pada bayi yang pernapasannya sangat lemah mungkin
tidak terdengar atau sulit didiagnosis.
c) Gerakan dinding dada yang asimetris pada pernapasan
terjadi pada beberapa lesi diafragma atau ruangan intra
pleura unilateral. Retraksi supra renal bisa terjadi pada
distres respirasi berat.
d) Mendengarkan suara jantung bayi dengan menggunakan
stetoskop, irama dan keteraturannya untuk mendeteksi
kelainan bunyi jantung, normalnya 120 – 160 kali/menit.
e) Pernapasan normalnya 40-60 kali/menit.
7) Abdomen
a) Inspeksi apakah ada pembesaran pada perut (membuncit
yang terjadi kemungkinan karena pembesaran hati, limfe,
tumor, asites). Pembesaran hati tampak dari
pemebesaran 1-2 cm di bawah batas kosta kanan.
Sedang limpa biasanya tidak teraba.
b) Hernia diafragmatika dapat menyebabkan abdomen
membentuk skapoid akibat protrusi isi abdomen ke dalam
rongga toraks. Usus yang tampak di permukaan usus
memberikan adanya obstruksi usus, khususnya bila
terjadi emesis bilius (muntah empedu) atau aspirat
lambung.
c) Periksa tali pusat, jangan sampai terjadi pedarahan dari
tali pusat, bernanah, ataupun berbau. Permukaan tali
pusat juga perlu diperhatikan, warna kemerahan disertai
suhu meningkat merupakan tanda infeksi tali pusat.
8) Alat kelamin
a) Wanita : bila cukup bulan. Labia mayora lebih menonjol
dibandingkan labia minora dan umumnya menutupi labia
39
11) Anus
Diperhatikan apakah ada lubang pada anus atau tidak, ini bisa
kita tunggu sampai bayi mengeluarkan mekonium dalam 24
jam (asuhan sayang bayi). Pastikan tidak terjadi atresia ani
dan obstruksi usus.
12) Kulit
a) Pada bayi prematur (usia kehamilan 23-28 minggu)
dengan sedikit lemak subkutan, kulit bayi akan transulen
dan terlihat vena-vena superfisial. Karena stratum
korneum sangat tipis, kulit bayi prematur mudah terluka
oleh karena tindakan atau manipulasi yang tampaknya
tidak berbahaya sehingga menyebabkan kerusakan
stratum korneum dan permukaan kasar.
b) Saat usia kehamilan 35-36 minggu, bayi dilapisi verniks.
Lapisan verniks tipis muncul pada kehamilan matur dan
biasanya menghilang pada postmatur.
c) Bayi postmatur memiliki kulit seperti kertas dengan kerut-
kerut tajam pada badan dan ekstremitas. Pada bayi
postmatur juga terdapat kuku jari atau pengelupasan kulit
pada distal ekstremitas.
d) Kulit bayi juga ditumbuhi oleh lanugo, yang banyak
terdapat pada punggung.
e) Perlu diinspeksi seluruh kulit untuk mencari adanya tanda
lahir, ataupun bercak-bercak pada kulit seperti milia
(papula keputihan 1-2 mm, umumnya ditemukan pada
wajah bayi) dan bercak mongol(suatu daerah
hiperpigementasi yang tidak menonjol (datar), lebih
banyak terjadi di seluruh pantat atau badan; umumnya
terjadi pada bayi kulit hitam atau oriental.
i. Perawatan Bayi Baru Lahir
Program dan Kebijakan Teknis, yaitu :
1) Kunjungan Neonatal I : 6- 48 jam setelah persalinan
2) Kunjungan Neonatal II : hari ke 3-7 setelah persalinan
3) Kunjungan Neonatal III : hari ke 8-28 setelah persalinan
(PWS KIA, 2009)
41
4. Nifas
a. Pengertian
Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus
selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi,
seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada
kehamilan dalam waktu 3 bulan (Wiknjosastro, 2009).
Masa nifas didefinisikan sebagai periode selama dan setelah
kelahiran. Namun secara popular, diketahui istilah tersebut
mencakup 6 minggu berikutnya saat terjadi involusi kehamilan
normal (Cunningham, 2006).
b. Etiologi
Lahirnya hasil konsepsi yang berada didalam rahim (Huliana,
2003).
c. Fisiologi
Setelah plasenta dilahirkan, tinggi fundus uteri kira-kira
setinggi pusat, segera setelah plasenta lahir, tinggi fundus uteri
kira-kira ± 2 jari di bawah pusat. Uterus menyerupai suatu buah
advokat gepeng berukuran panjang ± 15 cm, lebar ± 12 cm, dan
tebal ± 10 cm. Sedangkan pada bekas implantasi plasenta lebih
tipis dari bagian lain. Korpus uteri sekarang sebagian besar
merupakan miometrium yang dibungkus serosa dan dilapisi
desidua. Dinding anterior dan posterior menempel dengan tebal
masing-masing 4-5 cm. Oleh karena adanya kontraksi rahim,
pembuluh darah tertekan sehingga terjadi ischemia. Selama 2 hari
berikut uterus tetap dalam ukuran yang sama baru 2 minggu
kemudian turun kerongga panggul dan tidak dapat diraba lagi
44
f) Kulit
Setelah melahirkan, pigmentasi akan berkurang,
sehingga hiperpigmentasi pada muka, leher, payudara
dan lainnya akan menghilang secara perlahan-lahan.
2) Involusio uterus dan pengeluaran lochea
Dengan involusio uteri, maka lapisan lapisan luar dari desidua
yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua
yang mati akan keluar bersama-sama dengan sisa cairan, campuran
antara darah yang dinamakan lochea. Biasanya berwarna merah,
kemudian semakin lama semakin pucat, dan berakhir dalam waktu
3-6 minggu.
a) Lochea Rubra
Sesuai dengan namanya yang muncul pada hari pertama
post partum sampai hari ketiga. Warnanya merah yang
mengandung darah dan robekan/luka pada tempat
perlekatan plasenta serta serabut desidua dan korion.
b) Sanguenolenta
Yang muncul pada hari keempat sampai ketujuh,
berwarna putih campur merah kecoklatan.
c) Lochea Serosa
Berwarna kecoklatan, mengandung lebih sedikit darah,
banyak serum, juga leukosit. Muncul pada hari kelima
sampai hari kesembilan.
d) Lochea Alba
Warnanya lebih pucat, putih kekuning-kuningan dan
mengandung leukosit, selaput lendir servik serta jaringan
yang mati.Timbulnya setelah hari kesembilan.
3) Laktasi atau pengeluaran ASI
Selama kehamilan hormon estrogen dan progesteron
menginduksi perkembangan alveolus dan duktus laktiferus
didalam payudara dan juga merangsang produksi
kolostrum.Namun produksi ASI akan berlangsung sesudah
kelahiran bayi saat kadar hormon estrogen dan progesteron
menurun.
46
5) Perawatan payudara
a) Menjaga payudara tetap bersih
b) Menggunakan bra yang menyokong payudara
c) Rawat payudara bila bengkak atau lecet
d) Hubungan intim (suami istri): Begitu darah merah
sudah tidak lagi keluar, dan ibu tidak merasa ada
ketidaknyamanan, maka hubungan intim sudah dapat
dimulai atau sesuai dengan kepercayaan yang dianut
ibu.(Saifuddin, 2010)
g. Prognosa dan Komplikasi
1) Prognosis
Masa nifas normal, jika involusio uterus, pengeluaran
lochea, pengeluaran ASI dan perubahan sistem tubuh,
termasuk keadaan psikologis ibu normal (Saifuddin, 2010).
2) Komplikasi
Komplikasi pada masa nifas yang biasa terjadi adalah :
a) Infeksi nifas
b) Kelainan atau gangguan pada mammae
(1) Mastitis
(2) Bendungan ASI
(3) Kelainan puting susu
c) Sub involusio
d) Perdarahan nifas sekunder
e) Tromboflebitis
5. Keluarga Berencana (KB)
a. Pengertian
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai
kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,
pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan(Perawatan
Ibu Paska Melahirkan, 2003).
b. Tujuan
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu
atau pasangan suami istri untuk :
1) Mendapatkan obyek tertentu
2) Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
51
2) Kontrasepsi Suntikan
a) Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Salah satu
jenis KB suntik berdaya kerja lama adalah DMPA (Depot
Medroxyprogesterone Asetat) diberikan setiap 3 bulan
sekali dengan dosis 150 mg (Hanafi, 2004).
b) Jenis
Ada dua jenis kontrasepsi suntikan yaitu :
(1) Depomedroxyprogesteron asetat (DMPA) mengandung
150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan
cara di suntikkan IM (di daerah 1/3 sias atau bokong
ibu).
(2) Depo noreisteron enantat (Depo Noristerat) yang
menganmdung 200 mg Noretindron enantat diberikan
setiap 2 bulan dengan cara disuntikkan IM (Saifuddin,
2006).
c) Mekanisme kerja kontrasepsi suntikan
(1) Primer : mencegah ovulasi
Keadaan FSH dan LH menurun dan tidak terjadi
sentakan LH. Respon kelenjar hipofise terhadap
gonadotropin releasing hormon eksogenous tidak
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di
hipotalamus daripada di kelenjar hipofise. Penggunaan
kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan
hipoestrogenik.
(2) Sekunder :
(a) Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga
merupakan barier terhadap spermatozoa
(b) Membuat endometrium menjadi kurang baik dan
layak untuk implantasi dan ovum mempengaruhi
transpor ovum di dalam tuba falofi
53
d) Cara kerja
(1) Mencegah ovulasi, yaitu mencegah lepasnya sel telur
dari indung telur wanita.
(2) Mengantarkan lendir serviks/mulut rahim sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
(3) Menipiskan endometrium/selaput lendir sehingga tidak
siap untuk dibuahi/kehamilan
(4) Menipiskan endometrium/selaput lendir sehingga tidak
siap untuk dibuahi/kehamilan
(5) Menghambat transportasi gamet oleh tuba (Saifudin,
2006).
e) Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntikan tersebut memiliki
efektivitas yang tinggi 99%, dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan/tahun, asalkan penyuntikan dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan (Saifudin,
2006).
f) Keuntungan
(1) Praktis, efektif dan aman
(2) Sedikit efek samping
(3) Tidak mempengaruhi ASI untuk progesterone,
sehingga cocok digunakan untuk orang yang
menyusui.
(4) Dapat digunakan untuk perempuan usia> 35 tahun
sampai pra menopause, membantu mencegah kanker
endometrium dan kehamilan ektopik.
(5) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
(6) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul.
g) Keterbatasan/Efek samping
(1) Sering ditemukan gangguan haid seperti
(2) Siklus haid yang memendek atau memanjang.
(3) Perdarahan yang banyak atau sedikit.
(4) Perdarahan tidak teratur atau perdarahan becak
(spootting).
54
d) Kontra indikasi
(1) Kondisi hamil (diketahui atau diduga)
(2) Perdarahan yang tidak diketahui penyebabanya
4) Kontrasepsi Kondom/Barrier (penghalang)
a) Kondom (pria dan wanita)adalah metode yang mengumpulkan
air mani dan sperma di dalam kantung kondom dan
mencegahnya memasuki saluran reproduksi wanita. Kondom
pria harus dipakai setelah ereksi dan sebelum alat kelamin pria
penetrasi ke dalam vagina yang meliputi separuh bagian penis
yang ereksi. Tidak boleh terlalu ketat (ada tempat kosong di
ujung untuk menampung sperma). Kondom harus dilepas
setelah ejakulasi.
5) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
a) Profil
c. Rasa Khawatir bidan ketika terdapat pasien terdampak covid dan tidak
jujur
Imunisasi)
g. Pasien datang masih ada yang tdk memakai masker sehingga bidan harus
operasional cost
d. Jika ada komplikasi atau penyulit maka ibu hamil dirujuk untuk
pemeriksaan dan tata laksana lebih lanjut.
e. Pemeriksaan rutin (USG) untuk sementara dapat DITUNDA pada ibu
dengan PDP atau terkonfirmasi COVID-19 sampai ada rekomendasi
dari episode isolasinya berakhir. Pemantauan selanjutnya dianggap
sebagai kasus risiko tinggi.
f. Ibu hamil diminta mempelajari buku KIA untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mengenali TANDA BAHAYA pada
kehamilan. Jika ada keluhan atau tanda bahaya, ibu hamil harus
segera memeriksakan diri ke fasyankes.
g. Pengisian stiker P4K dipandu bidan/perawat/dokter melalui media
komunikasi.
h. Kelas Ibu Hamil ditunda pelaksanaannya di masa pandemi COVID-19
atau dapat mengikuti kelas ibu secara online.
i. Tunda pemeriksaan pada kehamilan trimester kedua. Atau
pemeriksaan antenatal dapat dilakukan melalui tele-konsultasi klinis,
kecuali dijumpai keluhan atau tanda bahaya.
j. Ibu hamil yang pada kunjungan pertama terdetekdi memiliki faktor
risiko atau penyulit harus memeriksakan kehamilannya pada
trimester kedua. Jika Ibu tidak datang ke fasyankes, maka tenaga
kesehatan melakukan kunjungan rumah untuk melakukan
pemeriksaan ANC, pemantauan dan tataksana faktor penyulit. Jika
diperlukan lakukan rujukan ibu hamil ke fasyankes untuk
mendapatkan pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut, termasuk
pada ibu hamil dengan HIV, Sifilis dan Hepatitis B.
k. Pemeriksaan kehamilan trimester ketiga HARUS DILAKUKAN
dengan tujuan utama untuk menyiapkan proses persalinan.
Dilaksanakan 1 bulan sebelum taksiran persalinan.
l. Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan
janinnya. Jika terdapat risiko/tanda bahaya (tercantum dalam buku
KIA), seperti mualmuntah hebat, perdarahan banyak, gerakan janin
berkurang, ketuban pecah, nyeri kepala hebat, tekanan darah tinggi,
kontraksi berulang, dan kejang. Ibu hamil dengan penyakit diabetes
mellitus gestasional, pre eklampsia berat, pertumbuhan janin
65
c. Bayi baru lahir dari ibu ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19:
67
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “S”
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS GUNUNGSARI
TAHUN 2022
d) Riwayat operasi
(1) Operasi atau luka pada pelvis : Tidak ada
(2) Transfusi darah : Tidak ada
e) Riwayat ginekologi
(1) Salpingectomy : Tidak ada
(2) Kehamilan ektopic : Tidak ada
(3) Operasi pada vagina, pelvic, uterus : Tidak ada
5) Riwayat menstruasi
a) Usia menarche : 16 tahun
b) Siklus menstruasi : + 28 hari
c) Lama menstruasi : 7-8 hari
d) Jumlah darah :3-4 kali ganti
pembalut / hari
e) Disminorhea : Tidak ada
6) Riwayat kontrasepsi
a) Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB suntik 3 bulan
b) Lama penggunaan : > 2 tahun
c) Rencana : KB suntik 3 bulan
7) Riwayat kehamilan ini
a) Hamil ke :4
b) HPHT : 23-06-2021
c) Umur kehamilan menurut ibu : 8 bulan
d) Pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan dan
sekarang gerakan janin masih dirasakan
e) Tanda bahaya/penyulit : Tidak ada
f) Riwayat ANC : kali, 3 kali di
Puskesmas labuapi, 2 kali di dr SpOG dan 4 kali di Posyandu
73
TABEL ANC
74
Penyulit Anak
Usia Jenis Tempat
kehamilan, Umur
No kehamil persalin Penolong Persali Hidup
persalinan, JK BB sekar
an an nan /mati
nifas ang
1 9 bulan Normal Bidan pkm Tidak ada
d) Personal Hygiene
Kebersihan diri Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2 kali sehari 2 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Cuci rambut 2 kali seminggu 2 kali seminggu
Ganti baju 1 kali sehari 1-2 kali sehari
b) Muka
Tidak pucat, tidak ada oedema pada frontalis, zigomatikum, maksila,
dan mandibularis.
c) Mata
Simetris, bersih, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus
d) Mulut dan gigi
Bersih, bibir lembab, gusi tidak berdarah gigi tidak berlubang, tidak
ada caries
e) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada pembendungan vena jugularis.
f) Payudara
Bentuk simetris, putting susu menonjol, areola hiperpigmentasi,
kolostrum (+/+), tidak ada tumor atau massa, tidak ada retraksi atau
dimpling, tidak ada nyeri tekan.
g) Abdomen
(1) Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea
nigra, tidak ada striae
(2) Palpasi
Leopold I : TFU 27 cm, teraba bokong pada fundus
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III :Presentasi kepala, kepala belum masuk
PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan
(3) Auskultasi
DJJ : (+)
Irama : 12-10-12 ( Teratur )
Frekuensi : 136 x/menit
PBBJ : 2,325 gram
h) Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
i) Ekstermitas atas dan bawah
Oedema : Tidak ada
Kekauan sendi : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Reflex patella : +/+
77
c. Analisa
1) Diagosa Kebidanan
G4 P2A1 H2, usia kehamilan 34 minggu + 0 hari, keadaan umum ibu
baik. Janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, keadaan
umum janin baik.
2) Masalah : Tidak ada
3) Kebutuhan : Tidak ada
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 16 Februari 2022, pukul 11.10 WITA)
1) Menjelaskan kepada ibu tentang tindakan dan pemeriksaan yang
akan dilakukan dan menginformasikan kepada ibu hasil
pemeriksaannya yaitu keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik,
tensi normal 110/70 mmhg, pemeriksaan fisik tidak ditemukan
kelainan, umur kehamilan ibu 8 bulan, posisi bayi sudah normal
dimana kepala berada di bawah, kepala belum masuk ke dalam
panggul, denyut jantung bayi normal dan tafsiran berat janin 2.325
gram.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
78
3) Pemeriksaan fisik
a) Muka
Tidak pucat, tidak ada oedema pada frontalis, zigomatikum, maxilaris,
mandibularis
b) Mata
Konjungtiva tidak pucat, scelera tidak ikterus
c) Mulut
Bibir lembab, tidak pecah-pecah, tidak pucat, lidah bersih, gusi tidak
berdarah, tidak ada karies pada gigi
d) Abdomen
(1) Inspeksi
Tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea nigra dan tidak ada
striae
(2) Palpasi
- Leopold I : TFU 28 cm, teraba bokong pada fundus.
- Leopold II : Punggung kanan
- Leopold III : Presentasi kepala, kepala sudah masuk
PAP
- Leopold IV : divergen , 4/5 bagian
PBBJ : 2.635 gram
(3) Auskultasi : DJJ (+), irama 12-12-11, frekuensi 140 x
/menit
e) Ekstermitas atas
Tangan tidak oedema, kuku tidak pucat
f) Ekstermitas bawah
Kaki tidak oedema, tidak ada varises, kuku tidak pucat
4) Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
G4 P2 A1 H2, umur kehamilan 35 minggu + 0 hari, keadaan umum ibu
baik. Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala, keadaan
umum janin baik .
2) Masalah
Tidak ada
3) Kebutuhan
Tidak ada
81
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 23 Februari 2022, pukul 11.05 WITA)
1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan, keadaan umum
ibu baik, tekanan darah normal yaitu 110/ 70 mmHg, keadaan janin
baik, denyut jantung positif dan normal, letak kepala, perkiraan
berat badan janin 2.635 gram dan umur kehamilan ibu sekarang
memasuki 8 bulan.
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan dan kondisi bayinya
2) Meminta ibu untuk menjelaskan kembali tanda-tanda bahaya yang
ibu ingat. Ibu mengatakan tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut
antara lain: pusing yang berlebihan, mual muntah terus-menerus,
bengkak kaki, tangan dan wajah bengkak, keluar darah dari
kemaluan, demam tinggi, keluar air ketuban sebelum waktunya,
pusing terus menerus, gerakan bayi dalam kandungan kurang atau
tidak bergerak. Menganjurkan ibu untuk segera mengunjungi
tenaga kesehatan bila mengalami tanda-tanda bahaya, atau bila
mengalami keluhan ketidaknyamanan.
Ibu mengerti mengenai penjelasan yang diberikan dan bersedia
melakukan apa yang disarankan.
3) Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan yaitu adanya
pengeluaran lendir bercampur darah, sakit pinggang menjalar ke
perut bagian bawah, keluar air terus menerus walaupun tidak ada
rasa sakit. Jika ada salah satu tanda di atas segera ke sarana
kesehatan terdekat
Ibu mengerti tentang tanda-tanda persalinan
4) Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat tablet tambah
darah yang diberikan oleh bidan 1 x 1 tablet setiap hari sebelum
tidur.
Ibu mengerti mengenai penjelasan yang diberikan dan bersedia
minum tablet tambah darah rutin setiap hari.
5) Menjadwalkan untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi
yaitu tanggal 2 Maret 2022
Ibu bersedia meluangkan waktu untuk melakukan pemeriksaan
selanjutnya dan ibu bersedia ke puskesmas sewaktu-waktu bila
ada keluhan atau tanda-tanda bahaya pada kehamilan
82
c) Mulut
Bibir lembab, tidak pecah-pecah, tidak pucat, lidah bersih,
gusi tidak berdarah, gigi tidak ada karies
d) Abdomen
(1) Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat
linea nigra dan tidak ada striae
(2) Palpasi
- Leopold : TFU 28 cm, teraba bokong pada
fundus.
- Leopold II : Punggung kanan
- Leopold III : Presentasi kepala, kepala sudah
masuk PAP
- Leopold IV : divergen, 4/5 bagian
PBBJ : 2.635 gram
(3) Auskultasi : DJJ (+) teratur, irama 12-11-11,
frekuensi 140 x / menit
e) Ekstermitas atas
Tangan tidak oedema, kuku tidak pucat
f) Ekstermitas bawah
Kaki tidak oedema, tidak ada varises, kuku tidak pucat
4) Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
c. Analisa (A)
1) Diagnosa Kebidanan
G4 P2 A1 H2, umur kehamilan 36 minggu + 0 hari, keadaan umum
ibu baik. Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala,
keadaan umum janin baik.
2) Masalah : Tidak ada
3) Kebutuhan : Tidak ada
84
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 2 Maret 2022, pukul 11.05 WITA)
1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan, keadaan umum
ibu baik, tekanan darah normal yaitu 100/ 70 mmHg, keadaan janin
baik, denyut jantung positif dan normal, letak kepala, perkiraan
berat badan janin 2.635 gram dan umur kehamilan ibu sekarang
memasuki 9 bulan.
Ibu mengerti hasil pemeriksaan yang sudah di jelaskan.
2) Menjelaskan pada ibu tentang body image dan body mekanik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan
melakukan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin.
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung
bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih
kebelakang. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil :
a) Duduk
Duduk dengan posisi punggung tegak. Atur dagu ibu dan tarik
bagian atas kepala seperti ketika ibu berdiri.
b) Berdiri
jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama. Berdiri dengan
menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus dari
telinga sampai ketumit kaki.
c) Berjalan
Jangan memakai sepatu ber-hak tinggi atau tanpa hak. Hindari
juga sepatu bertumit runcing karena mudah menghilangkan
keseimbangan. Bila ibu punya anak balita, usahakan supaya
tinggi pegangan keretanya sesuai untuk ibu.
d) Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun
tekuklah sebelah kaki dan pakailah guling, supaya ada ruangan
bagi bayi anda. Posisi miring juga menyenangkan, namun
jangan lupa memakai guling untuk menopang berat rahim
Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bulan, hindari tidur
telentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama
dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua kaki lebih
tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
85
4. Kunjungan ANC IV
Tanggal : Rabu, 9 Maret 2022
Jam : 11.00 WITA
Tempat : UPT Puskesmas Gunungsari
a. Subjektif (S)
1) Ibu mengatakan sering kencing
2) Ibu mengatakan sudah melakukan semua nasihat yang diberikan
pada kunjungan sebelumnya.
3) Ibu mengatakan pergerakan janin lebih dari 10 kali sehari
4) Ibu mengatakan belum merasakan tanda-tanda persalinan seperti
yang dijelaskan pada kunjungan sebelumnya.
86
1. KALA I
a. Data Subyektif
Identitas
Identitas Istri Suami
Nama Ny. “S” Tn. “F”
Umur 33 tahun 35 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Dagang Wiraswasta
Suku/Bangsa Sasak, Indonesia Sasak, Indonesia
Alamat Medas Desa
Anamnesa
1) Keluhan Utama
Ibu hamil 9 bulan datang ke Puskesmas mengatakan mengeluh
sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah dan pengeluaran
pervaginam keluar lendir bercampur darah
2) Riwayat Perjalanan Penyakit
Ibu hamil 9 bulan datang Puskesmas dengan keluhan sakit
pinggang menjalar ke perut bagian bawah sejak tanggal 11 Maret 2022
pukul 04.00 wita. pengeluaran lendir bercampur darah sejak tanggal 11
Maret 2022 pukul 04.00 WITA, pengeluaran air ketuban (+), gerakan
janin masih dirasakan aktif sampai sekarang.
3) Riwayat Perkawinan
a) Status perkawinan : Menikah
b) Lama perkawinan : 13 tahun
c) Menikah ke :1
90
5) Riwayat Kontrasepsi
a) KB yang digunakan sebelumnya : KB suntik 3 bulan
b) Keluhan selama menggunakan KB : tidak ada
c) Rencana KB : KB suntik 3 bulan
6) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat penyakit yang pernah / yang sedang di derita oleh
ibu
Penyakit Jantung : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Diabetes : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
HIV/AIDS : Non Reaktif
TBC : Tidak ada
Penyakit Ginjal : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Gangguan Mental : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
b) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit Jantung : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Diabetes : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
HIV/AIDS : Tidak ada
91
d) Leher
Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe,
kelenjar tiroid dan tidak ada bendungan vena
jugularis.
e) Payudara
Inspeksi : Bentuk simetris, putting susu menonjol, areola
hiperpigmentasi, dan tidak ada kemerahan atau
lesi.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada masa, tidak ada
pembengkakan/nyeri tekan, tidak ada
retraksi/dimpling dan terdapat pengeluaran
kolostrum.
f) Ektremitas
(1) Ekstremitas atas
Inspeksi : Simetris, tidak ada nyeri genggam, kuku
tidak pucat.
Palpasi : Tidak ada edema.
(2) Ekstremitas bawah
Inspeksi : Simetris, kuku tidak pucat, telapak kaki
tidak pucat.
Palpasi : Terdapat oedema
3) Pemeriksaan Obstetri
a) Abdomen
(1) Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat
linea nigra dan tidak ada striae lividae.
(2) Palpasi
- Leopold I : TFU 30 cm, teraba lunak, bulat dan tidak
melenting (bokong) janin di fundus
- Leopold II : Teraba bagian yang keras, panjang, dan
datar (punggung) janin di sebelah kanan
ibu.
94
2) Masalah
Ketidaknyamanaan akibat sakit pinggang menjalar ke perut bagian
bawah
3) Kebutuhan
Menjelaskan tentang ketidaknyamanaan yang dirasakan ibu
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 11 Maret 2022, pukul 07.50 WITA)
1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, yaitu ibu dalam
keadaan proses persalinan dan kondisi ibu dan janin baik
Ibu mengetahui tentang keadaannya.
2) Melakukan informed concent pad pasien
Suami sudah menandatangani informed concent
3) Memberikan dukungan moril, menghadirkan keluarga dekat ibu,
memberikan informasi proses persalinan, menghadirkan orang
terdekat ibu yaitu suami pasien.
Suami bersedia memberikan dukungan moril
4) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang tidak berlemak,
mudah dicerna dan sesuai dengan keinginan ibu saat his hilang.
Ibu bersedia makan roti, minum air putih dan air gula.
5) Mengajarkan pada ibu cara mengurangi rasa sakit yang timbul
yaitu ibu bisa menarik nafas dalam-dalam lewat hidung dan
menghembuskannya pelan-pelan lewat mulut dan melakukan
pemijatan pada bagian punggung ibu.. Selain itu, ibu bisa memilih
posisi yang nyaman misalnya berbaring kiri. Ibu sebaiknya
menghindari tidur terlentang karena rahim akan menekan
pembuluh darah yang ada dipunggung ibu sehingga bisa
menyebabkan janin ibu kekurangan oksigen.
Ibu mengerti tentang bagaimana cara mengurangi rasa sakit.
6) Mengajarkan ibu posisi yang baik selama persalinan yaitu
setengah duduk/jongkok, sebaiknya ibu tidak terlentang karena
tertekannya vena kava inferior menyebabkan oksigen ke janin
berkurang
Ibu brrsedia dan memilih posisi setengah duduk
96
7) Mengajarkan ibu cara mengedn yang baik dan benar yaitu dagu
menempel pada dada ibu, mata membuka melihat perut, tangan
diselipkan ke lipatan paha sampai batas siku, gig dirapatkan
kemudian menarik napas panjang lewat hidung dan hembuskan
lewat mulut.
Ibu bersedia engikuti anjuran bidan
8) Menyiapkan lingkungan, alat dan bahan serta kebutuhan ibu dan
bayi
a) Menyiapkan lingkungan yaitu ruangan yang bersih, nyaman
an menjaga privasi, keluasan mobilisasi serta menyiapkan
tempat sampah non infeksius dan infeksius
b) Menyipakan alat dan bahan serta obat-obatan u tuk partus
(1) Partus set : 1 ½ kochert, 1 gunting episiotomy, 1
gunting tali pusat, 2 buah klem Kelly, 2 pasang handscoon,
3 buah kasa, 1 benang tali pusat.
(2) Hecting set : 1 buah nalpoder, 1 catgut, 1 buah gunting
benang, 2 pinset anatomis, spuit 3 cc, lildocain, kas
secukupnya
(3) Alat penghisap lender/ delle 1 buah
(4) Alat resusitasi : tempat, atar, hangat, bersih, kain, 1
handuk bersih, lampu sorot 60 watt, alat resusitasi berupa
sungkup dan balon
(5) Obat-obatan : oksitosin 10 IU, spuit 3 cc, matergin 8
ampul, 0,2 ml (1-2 ampul) lidocain 2%, bhetadhine,
salepmata, vit K, HB0
Lingkungan, bahan, serta kebutuhan ibu dan bayi sudah di
siapkan.
9) Mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin setiap 1 jam dan
kemajuan persalinan setiap 4 jam dengan partograf.
97
LEMBAR OBSERVASI
Tgl/ HIS DJJ TTV Pengeluar Keluhan Keterangan
Jam Freke La Intenit + Frek TD N S an
nsi ma as /- Pervagina
m
Tgl 4x 45” Kuat + 12-11-12 120/7 80 36,5 Lendir Ibu mengeluh VT θ 8 cm eff
18-06- 140 x/mnt 0 campur sakit 75% selaput
2021 mmH darah pinggang ketuban (+),
Pukul g menjalar teraba kepala
11.30 keperut denominator
WITA bagian UUK didepan,
bawah. kepala ↓ H III,
tidak teraba
bagian kecil
janin dan tali
pusat.
Pukul 5x 50” Kuat + 11-12-12 80 Keluar Ibu mengeluh VT θ 10 cm eff
12.00 140 x/mnt lendir semakin 100% selaput
WITA bercampur sakit ketuban (-),
darah pinggang teraba kepala
semakin menjalar denominator
banyak keperut UUK di depan,
bawah kepala ↓ H III,
serasa ingin ttb bagian kecil
BAB janin dan tali
pusat
Kesimpulan
Tanggal 18 juni 2021, Pukul 12:00 WITA
1) Keadaan umum ibu baik, TD = 120/70 mmHg, N = 80 x/menit, S = 36,5
ºC R = 22x/menit
2) HIS 5x dalam 10 menit lamanya 50 detik dan intensitasnya kuat
3) DJJ (+), irama: (12-11-12), Frekuensi 140 x/menit
4) VT θ 10 cm, eff 100%, selaput ketuban (-), presentasi kepala,
denominator UUK didepan, penurunan kepala di H III, tidak teraba bagian
kecil janin dan tali pusat
98
Fase Aktif
a. Subyektif
Ibu mengatakan sudah tidak kuat lagi dengan rasa sakitnya yang semakin
sering dan bertambah kuat.
b. Obyektif
1) Keadaan umum ibu : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Respirasi : 22 x/menit
4) Pengeluaran lendir campur darah semakin banyak,ada dorongan ingin
meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka
5) HIS 5x dalam 10 menit lamanya 50 detik dan intensitasnya sedang
6) DJJ (+), irama 11-12-12 teratur, frekuensi 140 x/menit.
7) VT θ 10 cm, eff 100%, selaput ketuban (-), presentasi kepala,
denominator ubun-ubun kecil di depan, penurunan kepala di H II, tidak
teraba bagian kecil janin dan tali pusat
a. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
G2P1A0H1, umur kehamilan 38-39 minggu, janin tunggal, hidup,
intrauterin, presentasi kepala, keadaan umum ibu dan janin baik inpartu
kala I fase aktif.
2) Masalah
Ketidaknyamanaan akibat sakit pinggang menjalar ke perut bagian
bawah
3) Kebutuhan
Menjelaskan tentang ketidaknyamanaan yang dirasakan ibu
b. Penatalaksanaan
(Tanggal 18 juni 2021, pukul 12:00 WITA)
1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, yaitu ibu dalam keadaan
proses persalinan (VT 10 cm, TD 120/70 mmHg), keadaan ibu dan
janin baik.
Ibu mengetahui tentang keadaannya.
2) Memberikan dukungan moril, memberikan informasi proses persalinan,
menghadirkan orang terdekat ibu yaitu suami pasien.
Suami bersedia memberikan dukungan moril
99
3) Menyiapkan lingkungan, alat dan bahan, persiapan ibu dan bayi yaitu
menyiapkan lingkungan yaitu ruangan yang bersih, nyaman, dan
menjaga privasi ibu, pencahayaan yang dapat disesuaikan, tidak bising,
keluasan mobilisasi. Menyiapkan tempat sampah infeksius dan
noninfeksius, air DTT, larutan klorin 0,5%.
Sudah dilakukan
4) Menyiapkan alat dan obat-obatan untuk partus
a) Partus set: 1 buah setengah kocher, 1 gunting episiotomi, 1 gunting
tali pusat, 2 buah klem kelly, 2 pasang sarung tangan, 3 buah kassa,
1 benang tali pusat.
b) Heating set : 1 buah nalvuder, 1 buah jarum jahit, 1 buah gunting, 2
buah pinset anatomis, benang catgut, kasaa secukupnya.
c) Balon penghisap lendir
d) Obat-obatan : oksitosin 10 IU, metergin 0,2 mg, lidocain 2%, betadin,
spuit 3cc.
e) Alat resusitasi
f) Menyiapkan kebutuhan bayi yaitu baju, kain selimut, topi, sarung
tangan dan kaki.
Alat dan obat-obatan sudah disiapkan
5) Mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin setiap 1 jam dan kemajuan
persalinan setiap 4 jam dengan partograf.
2. KALA II
Tanggal : 20 April 2020
Pukul : 07.00 WITA
Tempat : Ruang Bersalin UPT BLUD Puskesmas Narmada
a. Subyektif
1) Ibu mengatakan sudah tidak kuat lagi dengan rasa sakitnya yang
semakin sering dan bertambah kuat.
2) Ibu mengatakan ingin BAB dan mengedan.
b. Obyektif
1) Keadaan umum ibu : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital :
a) Tekanan darah : 120/70 mmHg
b) Nadi : 80 x/menit
c) Suhu : 36,5 ºC
d) Respirasi : 22 x/menit
4) Pengeluaran lendir campur darah semakin banyak,ada dorongan ingin
meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka
100
JUMLAH 9 10
3. KALA III
Tanggal : 18 Juni 2021
Pukul : 12.10 Wita
Tempat : Ruang Bersalin polindes merembu
a. Subyektif
1) Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya
2) Ibu mengatakan perutnya masih mulas
3) Ibu mengatakan lelah setelah melewati proses persalinan dan kelahiran
bayinya
b. Obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaanumum : Baik
b) Kesadaran : Compos mentis
c) Emosi : Stabil
2) Pemeriksaan Fisik
a) Plasenta belum lahir
b) TFU sepusat
c) Kontraksi baik
d) Terlihat tali pusat di vulva
e) Kandung kemih kosong
f) Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu :
Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri (uterus globuler)
Adanya semburan darah
Tali pusat memanjang
c. Analisa
Kala III
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 18 Juni 2021 pukul 12.10 WITA)
1) Memberitahu ibu bahwa bayi sudah lahir, jenis kelaminperempan,
keadaan umum ibu dan janin baik.
Ibu senang dengan kelahiran bayinya
2) Memastikan tidak ada bayi kedua dengan meraba fundus uteri
Sudah dilakukan
3) Memberitahukan ibu bahwa ia akan disuntikkan oksitosin 10 IU untuk
mempercepat pengeluaran plasenta dan mencegah perdarahan.
Kemudian menyuntikkan oksitosin 10 IU segera setelah lahir di 1/3
103
paha kanan bagian luar. Mengkelm tali pusat 2-3 cm dari umbilikus bayi
dan kelm kedua 2 cm dari klem pertama. Setelah itu potong tali pusat
diantara kedua klem dengan tetap melindungi perut bayi agar tidak
terkena gunting. Selanjutnya mengikat tali pusat dengan kuat.
4) Inisiasi MenyusuDini atau membiarkan bayi diatas perut ibu untuk kontak
kulit. Bayi telah melakukan kontak kulit dengan ibu.
IMD sudah dilakukan
5) Menyelimuti bayi dengan kain hangat dan memasangkan topi bayi.
Sudah dilakukan
6) Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
7) Meletakkan satu tangan pada tepi atas sympisis untuk mendeteksi
kontraksi, sedangkan tangan yang lain menegangkan tali pusat
8) Melakukan peregangan tali pusat terkendali dengan cara meregangkan
tali pusat dengan tangan kanan dan tangan kiri menekan tepi atas
simfisis untuk mengetahui pelepasan plasenta
9) Menyuntikkan oksitosin 10 IU kedua di 1/3 paha kanan bagian luar.
10) Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, yaitu tali pusat
memanjang, terdapat semburan darah, perut ibu membundar. Tangan
kiri menekan uterus secara lembut kearah dorso kranial. Plasenta
dikeluarkan kearah bawah dan selanjutnya keatas sesuai dengan kurve
jalan lahir
11) Setelah plasenta lahir kedua tangan menerima plasenta kemudian
melakukan gerakan memutar searah jarum jam untuk mengeluarkan
selaput ketuban
12) Masase fundus uteri selama kurang lebih 15 detik dengan cara tangan
kiri berada diatas fundus dengan gerakan memutar
13) Memeriksa kelengkapan plasenta
14) Memeriksa robekan jalan lahir, ada robekan jalan lahir derajat 2.
15) Mengobservasi keadaan umum ibu, perdarahan dan kontraksi uterus
16) Setelah 1 jam di IMD, memberikan bayi suntikan Vit K, salep mata, dan
melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.
Kesimpulan
(Tanggal 18 Juni 2021 pukul 12:20 WITA)
1) Plasenta lahir lengkap secara schultze nampak bagian fetal terlebih dahulu,
plasenta lengkap baik kotiledon dan selaput korion maupun amnion, pastikan
plasenta lahir dengan diameter 20 x 20 x 3 cm,berat plasenta kurang lebih
500 gram serta panjang tali pusat kurang lebih 52cm
104
c. Analisa
Kala IV
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 18 Juni 2021 pukul 12.30 WITA)
1) Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan bayi
baik.
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
2) Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan penjahitan pada periniumnya
agar tidak terjadi perdarahan
Penjahitan sudah dilakukan
3) Menjelaskan pada ibu bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan ibu
akibat perutnya yang mulas adalah sesuatu yang normal, hal ini
disebabkan karena otot rahim ibu sedang berkontraksi dengan baik
untuk proses pemulihan ke keadaan sebelum hamil serta mencegah
terjadinya perdarahan.
Ibu mengerti tentang ketidaknyamanan yang dirasakan
105
turun dari tempat tidur (berdiri) dan berjalan, bila ibu merasa tidak
kuat maka istirahat.
b) Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene agar tidak terjadi
infeksi dan penyembuhan luka jahitan cepat sembuh, yaitu dengan
cara tetap membersihkan kemaluan seperti biasa dari depan ke
belakang, mengganti pakaian dalam jika basah, sering mengganti
pembalut 3 kali/hari.
c) Menjelaskan tentang tanda bahaya masa nifas seperti keluar darah
yang banyak dari jalan lahir, demam, bau busuk pada vagina,
pusing yang berlebihan, mengalami kesulitan dalam menyusui, kram
perut yang berlebihan, payudara bengkak, penglihatan mendadak
kabur, bengkak pada wajah dan tangan.
Ibu mengerti tentang penyuluhan yang diberikan
Kesimpulan
(Tanggal 20 April 2020 pukul 10:20 WITA)
1. Keadaan umum ibu baik, TD: 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, R: 22x/menit, S:
36,6 ºC
2. TFU 2 jari dibawah pusat
3. Kontraksiuterus baik
4. Kandung kemih kosong
5. Jumlah perdarahan ± 60 cc
6. Bayi sudah dilakukan pemeriksaan yaitu BB 3000 gram, PB 48 cm, LIKA 34
cm, LIDA 32 cm, LILA 11 cm, DJ 136 kali/menit, RR 52 kali/menit, S 36,6°
C, anus +
107
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Ubun-ubun normal (berupa ubun-ubun besar dan ubun-ubun kecil)
danberdenyut, terdapat sutura, tida ada molase, tidak ada
pembengkakan atau daerah yang cekung pada kepala, tidak ada
kelainan congenital, tidak terdapat capput suksedeneum dan sefal
hematoma, ukuran lingkar kepala normal
b) Mata
Bersih, simetris, tidak ada tanda-tanda infeksi, tida ada pengeluaran
perdarahan dari konjungtiva, tidak ada kelainan
c) Telinga
Lunak, tidak ada kelainan, letak kedua telinga sejajar dengan
kantung mata, tidak ada tanda-tanda infeksi
d) Hidung
Normal, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada pengeluaran
sekret
e) Mulut
Bersih, bibir tidak tampak sianosis, tidak ada labioskizis, tidak ada
palatoskizis, palatum lunak, tidak ada labiognato palatoskizis, reflex
rooting (+), reflex sucking (+), reflex swallowing (+)
109
f) Leher
Tidak ada pembengkakan atau gumpalan, dapat digerakkan ke kiri
dan ke kanan.
g) Dada
Simetris, tidak ada retraksi dinding dada saat bernafas bunyi nafas
pada paru-paru kanan dan kiri sama, respirasi normal,bunyi jantung
normal
h) Ekstremitas atas
Simetris, gerakan normal, jumlah jari tangan lengkap, tidak sianosis
pada kuku, tidak ada trauma lahir .
i) Abdomen
Lunak, datar, perut tidak kembung, tidak ada tonjolan atau
pembengkakan atau cekungan, tidak ada perdarahan tali pusat
maupun kelainan congenital
j) Genetalia
Jenis kelamin laki-laki,testis dan skrotum normal dan lengkap tidak
ada kelainan.
k) Ekstremitas bawah
Simetris, gerakan normal, jumlah jari kaki lengkap, tidak sianosis
pada kuku.
l) Punggung
Tidak ada pembengkakan dan cekungan (spina bifida kistik maupun
spina bifida okulta)
m) Anus
Berlubang, pengeluaran mekonium (+)
n) Kulit
Warna kemerahan, tidak ada tanda lahir, tidak ada pembengkakan
atau bercak-bercak hitam, terdapat vernik caseosa.
3) Refleks
a) Refleks Moro
Ada (Bayi kaget dan menggerakkan ekstremitasnya saat di tepukkan
suara)
b) Refleks Rooting
Ada (Saat bagian pinggir mulut bayi di sentuh atau di usap bayi
merespon dengan memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya untuk mencari sesuatu untuk di hisap).
c) Refleks Sucking
Ada (Saat puting susu di dekatkan dengan mulut bayi, bayi
melakukan gerakan menghisap.
110
d) Refleks Swallowing
Ada (Saat bayi mulai menghisap puting hingga areola ibu, bayi dapat
menelan ASI yang di hisapnya).
e) Refleks Palmar Graps
Ada (Saat jari telunjuk di taruh di bagian telapak tangan bayi, bayi
merespon dengan menggenggam).
f) Refleks Babinsky
Ada (Saat telapak kaki bayi di usap, bayi merespon dengan
menggerakkan ekstremitasnya).
c. Analisa
1) Diagnosa
Bayi Ny “T” neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan umur 1 jam
2) Kebutuhan : Tidak ada
3) Masalah : Tidak ada
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 18 Juni 2021 ,pukul 15.30 WITA)
1) Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang diperoleh, yaitu
keadaan umum bayi baik dan tidak ditemukan kelainan. BB bayi 3400gr,
PB 48 cm, Lika 34 cm, Lida 32 cm, Lila 11cm. Bayi bernafas normal
sebanyak 52 x/mnt, denyut jantung bayi normal sebanyak 136x/mnt,
suhu tubuh bayi normal yaitu 36,6 ºC. Dari hasil pemeriksaan fisik
terhadap bayi tidak terdapat kelainan/cacat bawaan.Ibu merasa senang
mengatahui hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan normal.
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan
2) Memberitahukan pada ibu bahwa bayi akan dinjeksi vitamin K 1
Phytomenadion 1 mg dengan dosis 0,1 cc secara IM pada 1/3 paha kiri
atas bagian luar yang berfungsi untuk mencegah terjadinya perdarahan
di kepala bayi, memberikan salep mata tetracycline 1 gramuntuk
mencegah terjadinya infeksi.
Bayi sudah diberi vitamin K1 dan salep mata.
3) Memberitahu pada ibu bahwa bayi akan diberikan imunisasi HB0 uniject
1 jam setelah pemberian vitamin K dipaha kanan yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya penyakit hepatitis.
Ibu mengerti penjelasan yang diberikan.
4) Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai :
a) Menjaga kehangatan bayi
- Jaga bayi tetap hangat dan tunda untuk memandikan bayi
sekurang-kurangnya 6 jam setelah lahir.
111
- Selimuti bayi dengan kain kering, ganti jika kain pakaian bayi
basah.
- Bayi jangan ditidurkan ditempat yang dingin atau banyak angin.
b) Pemberian ASI berupa :
- Susui bayi sesering mungkin dan setiap kali bayi
menginginkannya sedikitnya 10 kali sehari, pagi, siang maupun
malam.
- Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian bila
payudara yang pertama disusui sudah kosong.
- Jangan berikan makanan atau minuman selain ASI sampai bayi
berusia 6 bulan.
c) Perawatan tali pusat berupa :
- Jaga agar tali pusat selalu bersih dan kering, jika kotor bersihkan
tali pusat dengtan air matang lalu keringkan dengan handuk
badan bayi dan tali pusat tidak dibungkus. Pada saat mandi
dapat dibersihkan dengan air dan sabun kemudian dibersihkan
dengan air dan dikeringkan kembali.
- Jangan bubuhkan ramuan atau bahan lain pada tali pusat
d) Tanda-tanda bahaya, berupa:
- Kesulitan pemberian ASI, sulit menghisap, atau hisapan lemah.
- Kesulitan bernapas.
- Bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk menyusui.
- Kulit/bibir biru, atau seluruh tubuh bayi berwarna kuning.
- Suhu tubuh bayi terlalu panas atau dingin.
- Tangis atau prilaku abnormal atau tidak biasa.
- Muntah terus menerus, pembesaran perut, kotoran berwarna
hijau atau berdarah/lendir
- Mata bengkak atau mengeluarkan cairan
- Menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan bayinya bila
mengalami salah satu tanda bahaya tersebut.
Ibu mengerti tentang pendidikan kesehatan yang diberikan
dan bersedia melakukannya.
5) Menjadwalkan kunjungan ulang pada ibu yaitu 1 hari lagi tanggal 21 April
2020
Ibu bersedia untuk kunjungan selanjutnya tanggal 21 April 2020.
2. KUNJUNGAN NEONATAL I (KN I)
Hari/Tanggal : Minggu , 20 Juni 2021
Waktu : 14.30 WITA
Tempat : rumah pasien
112
a. Subyektif
1) Identitas
Nama : By Ny T
Tanggal lahir : 18 Juni 2021
Nama ibu : Ny T
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Alamat : Dusun rungkang, Desa Labuapi
2) Keluhan utama
Tidak ada
3) Riwayat Pre Natal
Kehamilan ibu merupakan kehamilan pertama, ibu biasa memeriksakan
kehamilannya di polindes dan dokter kandungan. Ibu dan suami
menerima dengan baik terhadap kehamilannya.
4) Riwayat Intra Natal
Bayi lahir pada tanggal 18 Juni 2021 pukul 12.10 WITA dengan cara
normal spontan di ruang bersalin polindes merembu.
b. Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Berat badan : 3400 gram
c) TTV
Laju nafas : 50 x/menit,
Laju jantung : 140 x/menit
Suhu : 36,5ºC
2) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
Tidak pucat, tidak ada sianosis
b) Mata
Bersih, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada
tanda-tanda infeksi
c) Telinga
Tidak ada pengeluaran secret dan tidak ada tanda-tanda infeksi
d) Hidung
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada pengeluaran sekret.
113
e) Mulut
Tidak ada oral trust, tidak ada pengeluaran liur berlebihan.
f) Dada
Tidak ada taikan dinding dada, bunyi jantung dan bunyi nafas
normal.
g) Abdomen
Tali pusat belum kering dan terawatt serta tidak ada tanda-tanda
infeksi
h) Genetalia
Tidak ada kelainan, BAB/BAK (+/+)
c. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan umur 2 hari
2) Kebutuhan : Tidak ada
3) Masalah : Tidak ada
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 22 April 2020, pukul 14.40 WITA)
1) Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa secara
keseluruhan bayinya baik dan normal dan berat badan bayi tetap yaitu
3400 gram.
Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.
2) Menjelaskan kepada ibu bahwa berat badan bayi pada 10 hari pertama
akan turun, tetapi setelah hari ke 10 minimal kenaikan berat badan bayi
yaitu 1 kg setiap bulannya, ibu juga harus menjaga kondisi bayi agar
berat badannya tidak turun.
Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan
3) Menganjurkan ibuuntuk tetap menjaga kehangatan bayi dengan cara
yaitu :
a) Menunda memandikan bayi minimal sampai 6 jam setelah bayi lahir
b) Menyelimuti bayi dengan kain kering dan bersih, segera ganti kain
atau pakaian bayi jika basah.
c) Bayi jangan diletakkan di tempat yang dingin (seperti ruang ber-AC,
dekat jendela atau kipas angin) dan jangan di tempat yang terlalu
panas. ( Panduan Buku KIA )
Ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayinya
114
c) Telinga
Tidak ada pengeluaran secret dan tidak ada tanda-tanda infeksi
d) Hidung
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada pengeluaran sekret.
e) Mulut
Tidak ada oral trust, tidak ada pengeluaran liur berlebihan.
f) Dada
Tidak ada taikan dinding dada, bunyi jantung dan bunyi nafas
normal.
g) Abdomen
Tali pusat sudah putus pada hari ke 5, kulit tempat insersi sudah
kering kering, tidak ada tanda-tanda infeksi
h) Genetalia
Bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
c. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan normalhari ke - 6
2) Masalah : Tidak ada
3) Kebutuhan : Tidak ada
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 26 Juni 2021, Pukul 16.40 WITA)
1) Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya
dan hasil pemeriksaan yang didapatkan bahwa BB bayinya 3400 gram,
DJ 136 x/mnt serta keadaan yang lainnya normal.
Ibu mengerti tentang keadaannya
2) Menjelaskan dan mengingatkan kembali ibu mengenai pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan.
Ibu bersedia
3) Mengajarkan ibucara perawatan tali pusat yaituibu harus menjaga tali
pusat bayi agar tetap bersih dan kering, jika tampak kotor dapat
dibersihkan dengan air hangat-hangat kuku, lalu dikeringkan dengan
handuk kering. Tali pusat tidak perlu ditaburi ramuan-ramuan/betadine
dan tidak perlu dibungkus. Pada saat memandikan bayi, tali pusat bayi
dibersihkan dengan air dan sabun, kemudian dibersihkan dengan air lagi,
lalu dikeringkan kembali. ( Panduan Buku KIA )
4) Menjelaskan kepada ibu mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap
bagi bayi sesuai usianya. Imunisasi berfungsi untuk membantu
terbentuknya kekebalan tubuh bayi terhadap virus dan bakteri dari luar,
117
d) Hidung
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada pengeluaran sekret.
e) Mulut
Tidak ada oral trust, tidak ada pengeluaran liur berlebihan.
f) Dada
Tidak ada taikan dinding dada, bunyi jantung dan bunyi nafas
normal.
g) Abdomen
Tali pusat sudah putus, tidak ada tanda-tanda infeksi
h) Genetalia
Bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
c. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
Neonatus normal umur 28hari
2) Masalah : Tidak ada
3) Kebutuhan : Tidak ada
d. Penatalaksanaan
(Tanggal 16 Juli 2021, Pukul 16.50 WITA)
1) Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya
dan hasil pemeriksaan yang didapatkan bahwa BB bayinya 4200
gramserta keadaan yang lainnya normal.
Ibu mengerti tentang keadaannya
2) Menjelaskan dan mengingatkan kembali ibu mengenai permasalahan
saat menyusui dan ASI eksklusif, dan pentingnya imunisasi dasar
lengkap bagi bayi sesuai usianya. Imunisasi berfungsi untuk membantu
terbentuknya kekebalan tubuh bayi terhadap virus dan bakteri dari luar,
sehingga terhindar dari penyakit.
3) Menjelaskan macam-macam imunisasi :
a) BCG
Mencegah penyakit tuberkolusis
Efek samping:Terjadi pembengkakan kecil sampai terbentuk abses
/luka pada daerah penyuntikan sebagai tanda berhasilnya
immunisasi.
b) DPT HB HIB
Mencegah penyakit difteri yang menyebabkan penyumbatan jalan
nafas, batuk rejan ( batuk 100 hari), tetanus, hepatitis B yang dapat
menyebabkan kerusakan hati, Infeksi HIB menyebabkan meningitis (
radang selaput otak)
119
1. KUNJUNGAN NIFAS I
Hari/Tanggal : Jumat, 18 juni 2021
Waktu : 14.45 WITA
Tempat : Rumah pasien
a. Subjektif (S)
Identitas Pasien
Identitas Istri Suami
Nama Ny “T” Tn “H”
Umur 22 tahun 27tahun
Suku/ bangsa Sasak / Indonesia Sasak / Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMP
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat lengkap Rungkang desa Rungkang desa
labuapi labuapi
Anamnesa Kebidanan
11) Keluhan utama
Tidak ada
12) Riwayat social ekonomi
j) Status pernikahan :Menikah (Sah)
Lamanya : 2 tahun
Menikah yang ke :1
k) Bahasa yang digunakan dirumah : Sasak
l) Kebiasaan hidup sehat : Ibu mengatakan
suaminya merokok
121
Penyulit Anak
Usia Jenis Tempat
kehamilan, Umur
No kehamil persalin Penolong Persali Hidup
persalinan, JK BB sekar
an an nan /mati
nifas ang
polinde 3,4
1 9 bulan Normal Bidan tidak ada P H 0 hari
s 00
h) Personal Hygiene
Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2 kali sehari 2-3 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Cuci rambut 2 kali seminggu 2 kali seminggu
Ganti baju 1 kali sehari 1-2 kali sehari
a. Subjektif (S)
1) Ibu mengatakan BAB 2 kali sehari dan BAK 4-5 kali sehari
2) Ibu menyusui bayinya secara teratur
3) Ibu mengatakan sudah meminum obat sesuai dengan anjuran yang
diberikan
126
4) Ibu sudah berani untuk melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu dan
kadang dibantu keluarga
5) Ibu mengatakan kurang istirahat, lama ibu tidur hanya 5-6 jam karena ibu
harus menyusui bayinya dan mengganti kain bayi
6) Ibu mengatakan darah yang keluar seperti darah menstruasi, warna darah
agak kecoklatan dan tidak berbau busuk
b. Obyektif (O)
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Emosi : Stabil
2) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu ̊
: 36,5 C
3) Pemeriksaan fisik
a) Wajah : Tidak pucat, tidak ada edema.
b) Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus.
c. Analisa
1) Diagnosa Kebidanan
P2A0H2 post partum normal hari ke 6
127
C. Kunjungan KB
1. Kunjungan KB I
Hari, tanggal : Minggu,18 juli 2021
Waktu : 16.30 WITA
Tempat : Via telpon
a. Subyektif (S)
1) Ibu mengatakan sebelumnya pernah menggunakan KB suntik 3 bulan
2) Ibu mengatakan tidak ada larangan dalam agama dan kepercayaan
untuk menggunakan alat kontrasepsi
3) Ibu mengatakan belum pernah berhubungan sejak melahirkan
4) Ibu mengatakan ingin menggunakan KB implan
b. Obyektif (O)
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Emosi : Stabil
2) Tanda-tanda vital
a) TekananDarah : 110/70 mmHg
b) Nadi : 82 x/menit
c) Suhu : 36,6 ºC
130
d) Respirasi : 24 x/menit.
3) Pemeriksaan fisik
a) Mata : Konjungtiva tidak pucat (anemis), sclera
tidak ikterus.
b) Payudara: Bentuk simetris, puting susu menonjol dan
tidak lecet, tidak ada retraksi/dimpling, tidak
teraba benjolan/massa, tidak ada terasa
nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, ada pengeluaran ASI pada kedua
payudara.
c) Abdomen : Tinggi fundus uteri tidak teraba, tidak ada
massa.
d) Ekstermitas : Kuku jari tangan dan kaki tidak pucat, tidak
bawah ada nyeri tekan, tida ada varises pada kaki
ibu, tida ada kemerahan pada betis ibu.
c. Analisa (A)
1) Diagnosa Kebidanan : Calon akseptor KB implan
2) Masalah : Tidak ada
3) Kebutuhan : Tidak ada
d. Penatalaksanaan (P)
Tanggal 18 Juli 2021, Pukul : 16.40 WITA
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaannya baik dengan
TTV normal dan pemeriksaan fisik normal.
2) Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang KB secara umum dan
berbagai jenis KB (satpel telapir)
Ibu memilih KB implan
3) Memberikan penjelasan yang lebih khusus lagi mengenai KB implan
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
4) Memberikan waktu pada ibu untuk berdiskusi dengan suami tentang
kontrasepsi yang digunakan dan memberitahu ibu untuk menggunakan
KB pada tanggal 6 September 2019.
Ibu bersedia untuk menggunakan KB pada tanggal 08 Agustus 2021.
2. KUNJUNGAN KB II
Hari, tanggal : Senin, 08 Agustus 2021
Waktu : 13.30 WITA
Tempat : Polindes
131
a. Subyektif (S)
1) Ibu mengatakan ingin menggunakan KB implan
2) Ibu mengatakan sudah mengetahui informasi tentang KB implan 3 bulan
3) Ibu mengatakan sudah mendapat persetujuan dai suami bahwa dirinya
akan menggunakan KB implan
b. Obyektif (O)
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Emosi : Stabil
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b) Nadi : 82 x/menit
c) Suhu : 36,6 ºC
d) Respirasi : 24 x/menit.
3) Pemeriksaan fisik
a) Wajah : Tidak pucat, tidak ada edema.
b) Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus.
c) Payudara : Bentuk simetris, puting susu menonjol, tidak
ada retraksi/dimpling, tidak teraba
benjolan/massa, tidak ada terasa nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
ada pengeluaran ASI pada kedua payudara.
d) Abdomen : Tinggi fundus uteri tidak teraba, tidak ada
massa.
c. Analisa (A)
1) Diagnosa Kebidanan : Akseptor KB implan
2) Masalah : Tidak ada
3) Kebutuhan : Tidak ada
d. Penatalaksanaan (P)
Tanggal 01 Juni 2020 pukul 14.00 WITA
1) Menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan dan
meminta persetujuan dari ibu. Ibu bersedia untuk dilakukan
pemeriksaan.
132
BAB IV
PEMBAHASAN
Kala III lamanya 5 menit, dengan 1 kali sunti oxytocin. Plasenta lahir kesan
lengkap, terdapat robekan pada jalan lahir yaitu derajat 1. Pada manajemen aktif
kala III penolong memberikan suntikan oxytocin pada ibu untuk merangsang
munculnya kontraksi pada uterus agar plasenta dapat lahir spontan, melakukan
peregangan tali pusat terkendali dan melakukan masase fundus uteri segera setelah
plasenta lahir. Asuhan yang diberikan telah sesuai dengan teori yang dinyatakan
oleh (JNPK-KR, 2009) dalam buku Asuhan Persalinan Normal bahwa manajemen
aktif kala III terdiri dari tiga langkah utama, yaitu pemberian oksitosin dalam satu
menit pertama setelah bayi lahir, melakukan peregangan tali pusat terkendali dan
masase fundus uteri.
Kala IV berjalan dengan normal, pada 2 jam pospartum tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,6 °C, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus
baik, kandung kemih kosong dan total perdarahan ± 70 cc. Pemantauan kala IV
dikatakan normal terlihat dari jumlah perdarahan yang masih dalam batas normal
sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh (Sulistyawati, 2010) yang menyatakan
perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.
Dari kala I sampai kala IV berlangsung selama 4 jam, sesuai dengan teori
(Rukiyah, 2009) yang menyatakan bahwa kala I sampai kala IV berlangsung selama
12 jam untuk Primigravida. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di
lahan praktek.
Pada saat kunjungan ketiga, yaitu pada nifas hari ke-28, TD 110/70
mmHg, nadi 82x/menit, suhu 36,5°C, TFU tidak teraba, kandung kemih
kosong, lochea alba, luka perineum sudah kering dan proses laktasi berjalan
lancar. Selain itu tidak ditemukan tanda bahaya masa nifas.
Dari masa nifas hari ke-1 sampai masa hari ke-28 semua berjalan
dengan baik sesuai dengan teori (Helen, Varney, 2007) yang menyatakan
bahwa segera setelah kelahiran TFU tetap terletak sejajar (1-2 ruas jari di
bawah) umbilikus selama 1 sampai 2 hari dan secara bertahap turun ke
dalam panggul sehingga tidak dapat dipalpasi lagi di atas simfisis pubis
setelah hari kesepuluh pasca partum. Jadi tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dengan praktek di lahan.
F. Keluarga Berencana (KB)
Dalam kasus ini pasien adalah sebagai pengambil keputusan akhir dalam
memilih alat kontrasepsei apa saja yang akan digunakan. Setelah kita
melakukan konseling mengenai alat kontrasepsi secara umum dan
menjelaskan kembali secara spesifik alat kontrasepsi apa yang cocok
digunakan oleh pasien berdasarkan data subjektif dan objektif yang kami
dapatkan langsung dari pasien. Namun kembali lagi kepada pasien untuk
mengambil keputusan alat kotrasepsi apa yang akan digunakan. Dan disini,
setelah diberikannya konseling mengenai alat kontrasepsi, pasien saya
berdiskusi dengan suaminya dalam mengambil keputusan. Pada akhirnya
pasien saya memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi yaitu KB implan.
Asuhan kebidanan yang saya berikan mulai dari asuhan Kehamilan,
persalinan, BBL, nifas dan Kb tidak sesuai dengan asuhan pada umumnya
dimana dilakukan pemeriksaan fisik dan pengkajian serta penatalaksanaan
secara langsung pada pasien, namun pada kondisi pandemi Covid 19 ini
saya h melakukan pengkajian online via telepon dan kunjungan rumah. Data
obyektif dari pasien di dapatkan dari buku KIA pasien dan informasi dari
Bidan yang bertugas. Kendala dari pandemi ini sangat berdampak negatif
bagi mahasiswa, terbatasnya kontak langsung antara mahasiswa dengan
pasien menyebabkan mahasiswa menjadi lemah dalam skill.
BAB V
139
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan kebidanan dalam kehamilan, penyusun telah mampu
menerapkan manajemen SOAP, meliputi:
1. Mahasiswa sudah mampu melakukan pengkajian data subyektif dengan benar
pada Ny.”I” dari asuhan ANC, INC, PNC, BBL, dan KB.
2. Mahasiswa sudah mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ny.”I” dari
asuhan ANC, INC, PNC, BBL, dan KB.
3. Mahasiswa sudah mampu menentukan diagnose kebidanan pada Ny.”I” dari
asuhan ANC, INC, PNC, BBL, dan KB.
4. Mahasiswa sudah mampu merencanakan tindakan serta pelaksanaan asuhan
kebidanan pada Ny.”I” dari asuhan ANC, INC, PNC, BBL, dan KB.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapatlah penulis mengajukan beberapa
saran, antara lain :
1. Untuk Institusi Pendidikan
Agar tetap membimbing dan membantu mahasiswa untuk memahami dan
menerapkan teori yang telah diberikan dari institusi sehingga mampu
memberikan asuhan yang sesuai dan mampu menganalisa kesenjangan antara
teori dengan praktek serta mengetahui sejauh mana mahasiswa mampu
menerapkan ilmu pendidikan yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah
sehingga dapat menjadi bahan analisa untuk pendidikan kasus 32 minggu yang
akan datang.
2. Untuk UPT BLUD Puskesmas Labuapi
Agar tetap mempertahankan pelayanan asuhan kebidanan yang telah diberikan
terkait masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat, khususnya
masalah yang terkait dengan kebidanan, sehingga dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik dan sesuai standar sehingga tetap tercermin citra
bidan yang profesional.
3. Untuk Mahasiswa
Agar meningkatkan kemampuan dalam menerapkan asuhan kebidanan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan neonatal serta
keluarga berencana dengan terus memperbaharui pengetahuannya yang pada
akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan.
140
4. Untuk Masyarakat
Agar tetap membina hubungan baik dengan tenaga kesehatan dan
fasilitas kesehatan yang ada, serta tetap pro-aktif terhadap tindakan atau
asuhan kebidanan yang diberikan dan diharapkan dapat mempertahankan
perawatan yang diberikan kepada ibu dan bayi, bila perlu untuk lebih
meningkatkan kualitas perawatan yang sesuai dengan standar kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gede. Dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
Dan KB Untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. EGC : Jakarta
Mochtar, Rustam. 2012. Synopsis Obstetri. EGC : Jakarta
PP-IBI.2006. Standar Pelayanan Kebidanan. Buku 1 : Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono.2009. Ilmu Bedah. YBPSP : Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono.2014. Ilmu Kebidanan Edisi 4. YBPSP : Jakarta
Rismalinda, 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. CV Trans Info Media
: Jakarta
Saifudin, Ab. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBP-SP :
Jakarta
Sulistyawati, Ari. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Salemba Medika :
Jakarta
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Andi :
Yogyakarta
Supariasa, Dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Kedokteran EGC : Jakarta
Varney, Helen Dan Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor. 2007. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4 Volume 1. EGC : Jakarta
Varney, Helen Dan Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor. 2007. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4 Volume 2. EGC : Jakarta
Wulanda, Ayu Febri. 2011. Biologi Reproduksi. Salemba Medika : Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
1. Partograf.................................................................................................
2. Satuan Penyuluhan Tanda bahaya TM III..............................................
3. Satuan Penyuluhan Nutrisi ibu hamil......................................................
4. Satuan Penyuluhan Senam Hamil..........................................................
5. Satuan Penyuluhan Tablet Fe................................................................
142
SATUAN PENYULUHAN
1. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu diharapkan mengerti tentang
tanda-tanda persalinan serta tanda – tanda bahaya dalam
persalinan.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
5. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu
penyuluhan dan
memperkenalkan
diri
3. Menjelaskantujuanp
enyuluhan
3. Menyimak
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
4. Menyimak
2 Isi 1. MenyebutkanMenjel 1. Memperhatikan 7 menit
askan pengertian
tanda bahaya
kehamilan
2. Menyebutkantanda-
tandabahayapada 2. Memperhatikan
trimester III
3. Menjawabsalam
6. SUMBER
1. Buku KIA
2. Depkes RI. 2001. Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan
Nifas
3. Mochtar, Rustam .2012. Synopsis Obstetri. EGC: Jakarta.
4. Wiknjosastro, H. 2009. IlmuKebidanan. YBPSP: Jakarta
7. EVALUASI
147
MATERI PENYULUHAN
TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III
A. Pengertian
Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu
dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan dapat terjadi kapan saja dan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan
anak yang dikandungnya sehat dan selamat.
B. Tanda-Tanda Bahaya Pada KehamilanTrimester III
1. Perdarahanpervaginam
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Yang
termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang
bahkan tidak ada sama sekali.
7. Nyeriperut yang hebat
Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam
kehamilan. Apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba
bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti
papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan
terjadinya solusio placenta. Nyeri perut yang hebat normal terjadi
pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi dari rahim ibu yang
akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus
dapat dibedakan apakah nyeri perut tersebut disebabkan karena
ibu akan melahirkan atau terjadi abrupsio plasenta.
151
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, ibu hamil dapat mengetahui dan
memahami tentang pentingnya nutrisi bagi ibu hamil.
B. Tujuan Khusus
Dengan diadakan penyuluhan tentang “Nutrisi pada Ibu Hamil” diharapkan bagi ibu
hamil untuk :
1. Mengetahui pengertian nutrisi pada ibu hamil
2. Mengetahui manfaat nutrisi untuk ibu hamil
3. Mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
4. Mengetahui makanan apa yang harus diperhatikan oleh ibu hamil
5. Mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil
6. Mengetahui menu seimbang untuk wanita hamil dan janin
7. Mengetahui cara mengolah makanan untuk ibu hamil
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Leaflet
152
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Respon Klien Media Metode
Waktu
1. Pembukaan - Memberi salam - Sasaran menjawab Ceramah
(2 menit) - Memperkenalkan salam.
diri - Sasaran mengerti
- Menyampaikan dengan penyuluhan
tujuan penyuluhan yang diadakan
- Sasaran
memperhatikan
apa yang
disampaikan.
- Sasaran bertanya
3. Penutup - Memberikan - Mengerti atas apa Ceramah
(3 menit) kesimpulan atas yang disimpulkan
apa yang dan menjawab
disampaikan dan pertanyaan dengan
menanyakan baik.
kembali materi - Menjawab salam
penyuluhannya penutup
kepada sasaran
- Menutup dengan
salam
G. Evaluasi
Setelah penyampaian materi penyuluhan berlangsung dengan baik, ibu hamil juga
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan secara lisan. Bentuk pertanyannya
adalah :
1. Ibu mampu menjelaskan tentang pengertian nutrisi pada ibu hamil.
2. Ibu mampu menjelaskan tentang manfaat nutrisi untuk ibu hamil.
153
H. Sumber
Proverawati, Atikah dan Asfuah, Siti. 2010. Buku ajar gizi untuk kebidanan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat
Soetjaningsih. 1994. Tumbuh kembang anak. Surabaya : EGC
Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI PADA IBU HAMIL
A. Pengertian Nutrisi
154
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008). Jadi
Nutrisi ibu hamil adalah zat-zat yang dibutuhkan ibu hamil untuh memenuhi
kebutuhan ibu dan janin yang berfungsi sebagai pertumbuhan dan perkembangan
pada ibu dan janin.
brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan
tomat.
8. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat
pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya),
daging dan hati.
9. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi
ibu hamil dari osteoporosis. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan
kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk
olahannya.
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, serta berat badan bayi lahir
rendah.
manusia atau binatang yang kelihatan dari ujung kaki sampai ujung rambut
(Depdiknas, 2002). Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud dengan indeks masa
tubuh adalah rasio antara berat badan dan tinggi badan yang diukur dari ujung
rambut sampai ujung kaki (Depdiknas, 2002).
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) merupakan suatu pengukuran yang
menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun
dinamakan “indeks”, IMT sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan
sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan
(dalam meter) (Marekensson, 2004). Rumus penghitungan Body Mass Index
(BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah
BMI = Weight / (Height)2
Keterangan :
BMI (Body mass index) : Indeks Massa Tubuh (kg.m-2)
Weight : Berat badan (kg)
Height : Tinggi badan (m)
Dengan IMT, akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan
normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa
berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
hamil, dan olahragawan. Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk
ketentuan FAO/WHO.
Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (WHO, 2012)
Classificasion BMI (kg/m2)
Principal cut-off points
Underweight < 18,50
Obese >30,00
Indeks massa tubuh di kategorikan kurus jika pembagian berat per kuadrat
tingginya kurang dari 18 kg/m2. Penyebabnya rata-rata dikarenakan konsumsi
energi lebih rendah dari kebutuhan yang mengakibatkan sebagian cadangan
energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan. Kerugiannya jika seseorang
masuk dalam kategori ini antara lain : (1) Penampilan cenderung kurang menarik,
(2) Mudah letih, (3) Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi
antara lain : penyakit infeksi, depresi, anemia dan diare, (4) Wanita kurus kalau
hamil mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah,
(5) Kurang mampu bekerja keras.
Indeks massa tubuh masuk ketegori normal jika pembagian berat per kuadrat
tingginya antara 18 sampai 25 kg/m2. Kategori ini bisa diwujudkan dengan
mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh. Sehingga
tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun penggunaan
lemak sebagai sumber energi.
Adapun cara untuk mempertahankan IMT dalam grid yang normal ini adalah
(1) Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi
seimbang. (2) Perlu kebiasaan olah raga yang teratur. (3) Tetap melakukan
kebiasaan fisik sehari-hari.
3. Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori berlebihan (kegemukan)
menjadi faktor primer kasus degeneratif dan metabolik sindrom. Beberapa studi
menunjukkan bahwa obesitas adalah risiko yang paling tinggi untuk penyakit
jantung, DM, dan beberapa jenis kanker.
Diet pada ibu hamil dalam artian mengurangi asupan makanan yang
dibutuhkan ibu sangat tidak dianjurkan, selain nutrisi yang dibutuhkan ibu
berkurang sekaligus asupan makanan buat janin juga berkurang. Dikhawatirkan
tumbuh dan kembang janin nantinya menjadi terhambat.
Bagi ibu yang berat badannya berlebih (overweight) dapat menyiasatinya
dengan mengurangi cara mengolah makanan dengan menggoreng atau
menumis, sehingga konsumsi minyak pada ibu hamil juga berkurang. Biasakan
sarapan pagi dengan kandungan makanan yang kaya nutrisi dan kurangi
kandungan lemaknya. Kebiasaan tidak sarapan pagi dapat meningkatkan
keinginan ibu untuk makan lebih banyak lagi (ngemil) dan biasanya makanan
yang dikonsumsi tidak lagi dapat terkontrol. Ganti cemilan ibu dengan buah-
buahan. Selanjutnya perbanyaklah minum air putih, minimal 8 gelas perhari.
Selain cairan yang cukup memang penting untuk tubuh, dapat pula mengurangi
keinginan ibu untuk ngemil.
Olahraga pada ibu hamil tidak dilarang. Tetapi dilakukan dengan tidak
berlebihan. Berjalan kaki di pagi hari merupakan olahraga yang murah dan
aman. Sekaligus dapat membakar kalori ibu sehingga ibu semakin segar dan fit.
Berfikirlah positif, sehingga ibu terhindar dari stress, sehingga bayi yang
diharapkan dapat lahir dengan baik dan sempurna.
161
8. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluha nibu diharapkan dapat mempraktekkan senam
hamil.
162
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu diharapkan mampu :
Menjelaskan pengertian senam hamil
Menyebutkan manfaat dan tujuan senam hamil
Menyebutkan prasyarat senam hamil
Menyebutkan jadwal dan waktu senam hamil
Mempraktekkan senam hamil
9. MATERI
1. Pengertian senam hamil
2. Manfaat senam hamil
3. Prasyarat senam hamil
4. Jadwal dan waktu senam hamil
5. Cara senam hamil
10. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
11. MEDIA
lembar balik
12. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu
13. SUMBER
Depkes RI. 1995. Pedoman Pelayanan Antenatal Ditingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta.
14. EVALUASI
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian senam hamil
2. Ibu mampu menyebutkan manfaat senam hamil
3. Ibumampumenyebutkan prasyarat senam hamil
4. Ibu mampu menyebutkan jadwal dan waktu senam hamil
5. Ibu mampu mendemonstrasikan senam hamil
MATERI PENYULUHAN
SENAM HAMIL
1. PENGERTIAN
Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil
untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk
menghadapi dan mempertahankan persalinan yang cepat, aman dan
spontan.
2. MANFAAT SENAM HAMIL
1. Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang
mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang,
bengkak kaki dll.
2. Mengurangi ketegangan otot-otot sendi sehingga mempermudah
kelahiran.
164
SATUAN PENYULUHAN
15. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang kebutuhan zat besi pada ibu hamil
selama 15 menit, diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang
kebutuhan zat besi pada ibu hamil.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
16. MATERI
1. Pengertian zat besi
2. Manfaat tablet zat besi bagi ibu hamil
3. Kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan
4. Efek samping tablet zat besi
5. Waktu dan cara minum tablet besi yang benar
6. Bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi
17. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
18. MEDIA
Leaflet
19. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu
tentang kebutuhan /
dosis zat besi
selama kehamilan
d. Menjelaskan efek
samping tablet zat
besi 9. Memperhatikan
e. Menjelaskan waktu
dan cara minum
tablet zat besi
f. Menjelaskan 10. Memperhatik
tentang bahan- an
bahan yang
mengandung zat
besi
11. Memperhatik
an
9. Menjawab salam
20. SUMBER
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina pustaka sarwono
prawirohardjo
2. Supandiman, Imam. 1997. Hematologi Klinik. Bandung : Alumni
3. Suseno, Tutu A, dkk. 2009. Kamus Kebidanan. Yogyakarta : Citra Pustaka
4. Utami, Sintha.2008.Info Penting Kehamilan. Jakarta : Dian Rakyat
169
21. EVALUASI
1. Ibu mampu menjelaskan tentang pengertian zat besi
2. Ibu mampu menjelaskan tentang manfaat tablet besi bagi ibu hamil
3. Ibu mampu menjelaskan tentang kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan
4. Ibu mampu menjelaskan tentang efek samping tablet zat besi
5. Ibu mampu menjelaskan tentang waktu dan cara minum tablet zat besi yang
benar
6. Ibu mampu menjelaskan tentang bahan-bahan makanan yang mengandung zat.
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah
(hemoglobin). Saat hamil, kebutuhan zat besi meningkat mencapai dua kali lipat dari
kebutuhan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil volume darah
meningkat hingga 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk
hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat pesat juga
memerlukan zat besi, Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi biasanya
dipengaruhi dari menu makan yang sehat dan seimbang. Tetapi dalam kehamilan,
suplai zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga diperlukan
suplemen berupa tablet besi.
Tablet zat besi atau tablet Tambah Darah (TTD) diberikan pada ibu hamil
sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa
kehamilan. Tablet Tambah Darah mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan
60 miligram besi elemental dan 0,25 mg asam folat.
Tablet tersebut wajib dikonsumsi oleh ibu-ibu hamil sebanyak sepuluh tablet
setiap bulannya untuk mengurangi gejala-gejala sakit saat masa kehamilan.
folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam
tubuh. Manfaat lain mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah
terpenuhinya kecukuoan vitamin A karena makanan sumber zat besi
umumnya adalah sumber vitamin A.
172
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang tanda
– tanda persalinan serta tanda – tanda bahaya
dalam persalinan
b. Tujuan Khusus : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu:
Menyebutkan tanda – tanda persalinan
Menyebutkan tanda – tanda bahaya dalam
persalinan
Menyebutkan bahaya yang mungkin terjadi jika
persalinan tidak ditolong oleh petugas
kesehatan
2. Metode :
Ceramah
Tanya jawab
3. Media :
Gambar
Buku KIA
4. Kegiatan :
173
- Sasaran
memperhatikan
apa yang
disampaikan
- Sasaran bertanya
3. Penutup - Memberikan - Mengerti atas apa - Cerama
(5 menit) kesimpulan atas apa yang disimpulkan h
yang disampaikan dan menjawab
dan menanyakan Pertanyaan dengan
kembali materi baik
penyuluhannya
- Menjawab salam
kepada sasaran
Penutup
- Menutup dengan
Salam
5. Sumber :
Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologis, Prof Dr
Rustam Muchtar, MPH
Ilmu Kebidanan
Acuan Kesehatan Maternal dan Neonatal
6. Evaluasi :
174
METERI PENYULUHAN
175
PERSALINAN
I.PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup kedunia luar dari jalan lahir maupun melalui jalan lain.
1. MATERI : terlampir
pengertian persalinan
persiapan persalinan
rencana ibu menghadapi persalinan
tanda-tanda persalinan
apa saja yang harus dibawa ke RS , puskesmas, Bidan , Pelayanan Kesehatan
persiapan ibu memilih persalinan secara alami / tidak
2. KEGIATAN :
LANGKAH SASARAN
1 Pendahuluan 2 menit m m
emberi salam enjawab
m salam
emperkenalkan diri m
enjawab
pertanyaan
2 Penyajian 15 menit Menjelaskan pengertian M
persalinan endengarkan
mengetahui apa itu dengan
persiapan persalinan seksama
Menjelaskan rencana ibu
menghadapi persalinan
Mempersiapkan ibu
mengenali tanda-tanda
persalinan
Mempersiapkan ibu apa
saja yang harus dibawa ke
RS , puskesmas, Bidan ,
Pelayanan Kesehatan
Mempersiapkan ibu
memilih persalinan secara
alami / tidak
3 Evaluasi 10 menit T P
anya jawab artisipasi aktif
M
emberikan kesempatan
bagi ibu untuk curah
pendapat
4 Penutup 3 menit M M
enyimpulkan materi emberi
bersama sama dengan kesimpulan
ibu M
M enjawab
emberi saran salam
3. METODE
Ceramah
Tanya jawab / curah pendapat
4. MEDIA
Buku KIA
5. EVALUASI
Secara lisan
Tanya
179
6. SUMBER
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Cetakan Ke III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-midwife-
practices-d3/asuhan/perubahan-dan-adaptasi-psikologis-dalam-kehamilan
diunduh 25 april 2011 10:16 PM
patriani-gift.blogspot.com/2009/03/perubahan-psikologi-pada-ibu-hamil.html
diunduh 25 april 2011 11:02 PM
MATERI PEMBAHASAN
180
A. PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan dan kelahiran adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung selama 14 jam, tanpa komplikasi baik ibu
maupun janin. (Saifudin, 2001).
B. PERSIAPAN PERSALINAN
Agar persalinan Anda berjalan lancar dan tidak lagi perlu khawatir terhadap
apa dan bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya
jika jauh-jauh hari Anda mempersiapkan kebutuhan persalinan tersebut. Berikut
beberapa hal yang wajib untuk Anda fikirkan dan Anda persiapkan ;
C. RENCANA PERSALINAN
1. Membuat rencana persalinan
a. tempat persalinan
b. memilih tenaga kesehatan terlatih
c. bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
d. transportasi apa yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan
tersebut
e. siapa yang akan menemani persalinan
f. berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
g. siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
2. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat
pembuat keputusan utama tidak ada
a. siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama
tidak ada saat terjadi kegawat daruratan
3. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan
a. dimana ibu akan melahirkan
b. bagaimana cara menjangkaunya
c. kemana ibu mau dirujuk
d. bagaimana cara mendapatkan dana
e. bagaimana cara mencari donor darah
D. TANDA-TANDA PERSALINAN
1. Sakit pada panggul dan tulang belakang, bumil akan merasakan sakit
berlebih pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan
oleh pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang.
2. Keluar lendir kental bercampur darah. Mulai keluar cairan lendir kental
sedikit lengket. Lendir ini dapat bercampur darah bila leher rahim dalam
proses membuka. Sebaiknya Anda segera berangkat ke rumah sakit dengan
membawa perlengkapan menginap yang sudah disiapkan sebelumnya.
3. Pecah ketuban. Muncul air ketuban dari vagina, bisa berupa rembesan
basah di celana atau mengucur deras sampai ke kaki Anda. Segeralah ke
rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan secepatnya.
4. Kontraksi rahim. Anda akan mengalami kontraksi rahim yang berturutan
selama 5 menit dan tidak hilang dalam 1 jam. Bedakan dari kontraksi palsu
yang biasanya datang secara tiba-tiba dan langsung hilang.
5. Rahim membuka. Persalinan ditandai dengan membukanya rahim, mulai
bukaan 1 sampai 10. Fase bukaan ini secara medis diartikan berapa cm
ukuran pembukaan pada mulut rahim. Bukaan ke-1, artinya mulut rahim
telah membuka 1 cm, sedangkan bukaan sempurna ditandai dengan
membukanya mulut rahim selebar 10 cm sehingga dapat dilewati oleh kepala
bayi.
SATUAN PENYULUHAN
Pokokbahasan : PerawatanBayi
Sub pokokbahasan : Tanda Bahaya Bayi
Sasaran : Ny. “I”
TanggalPelaksanaan : Rabu, 10 Maret 2021
Waktu : 09.00 wita
Tempat : ruang KIA
Penyuluh : Diah nela orinal
A. Tujuan :
1. Tujuanumum : Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat merawat bayinya
dengan baik.
2. Tujuankhusus : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu
a. Mengetahui tanda-tanda bayi sakit
b. Melakukan penanganan yang tepat bila bayi sakit
B. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. Kegiatan :
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu
E. Evaluasi :
a. Ibumengetahuitanda-tanda bayi sakit
b. Ibu mampu memberi penanganan bila bayi sakit
MATERI PENYULUHAN
TANDA-TANDA BAYI SAKIT UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
185
A. Kejang
1. Tandadangejala
a. Adanyariwayatkejang
b. Tremor disertaikesadaranmenurun
c. Tangisanmelengking
d. Gerakan yang tidakterkendali
e. Gerakan bola mata yang berputar-putar
f. Kakuseluruhtubuh
2. Penanganan
a. Cegahdehidrasidengancaratetapmenyusuibayi
b. Suhubayidijaga agar tetaphangat
c. Segeramembawabayikepuskesmasatautenagakesehatanterdekat
B. Hipotermi
1. Tandadangejala
a. Seluruhbadanterabadingindisertaigerakantubuhbayi yang kurang normal
b. Suhubayi ≤36oC
c. Bayimengantuk
d. Ada bagiantubuh yang berwarnamerahdanmengeras
2. Penanganan
a. Jaga agar bayitetaphangatataudibungkusdengankainhangat
b. Beri ASI seseringmungkinsesuaikeinginanbayi
c. Cegahinfeksi
d. Segerabawabayikepuskesmasatautenagakesehatanterdekat
C. Diare
1. Tandadangejala
a. Bayibuang air besar>5 kali dalamsehari
b. Adanyadarahdantinja
c. Bayireweldangelisah
d. Mata cekung
e. Cubitanpadakulitperutkembalinya lama
2. Penanganan
a. Berikan ASI lebihseringdan lama daribiasanya
b. Berikancairantambahansepertioralitdanataulaurangula garam (LGG)
sebanyak yang bayikehendaki
c. Jikabayimuntah, tunggulahselama 10 menitkemudianlanjutkanpemberian
ASI kembali, Oralitatau LGG
d. SegerabawabayikePuskesmasatautenagakesehatanterdekat
D. KemungkinanInfeksiBakteri
1. Tandadangejala
186
a. Kejang
b. Adanyagangguannafas
c. Suhubayi> 37,5oC
d. Bayimengantuk
e. Gerakanbayilemahataukurangdari normal
f. Malas sampaitidakmauminumataumenyusu
2. Penanganan
a. Jaga agar tubuhbayitetaphangat
b. Berikan ASI seseringmungkinsesuaikebutuhanbayi
c. SegerabawabayikePuskesmasatau Tenaga kesehatanterdekat.
187
A. Tujuan :
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang ASI Eksklusif, peserta
penyuluhan mampu mengerti mengenai Pentingnya ASI Eksklusif dan memiliki
kemauan untuk memberikan ASI Ekskluisf pada bayi secara baik dan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu:
a. Mengetahui pentingnya ASI eksklusif
b. Mampu menyebutkan perbedaan ASI dengan susu formula
c. Mampu mempraktikkan kembali posisi menyusu dan perlekatan menyusu yang
baik dan benar.
B. Media penyuluhan : Leaflet, phantom bayi dan payudara
C. Metode penyuluhan : Ceramah, demo dan tanya jawab
D. Materi :
1. Kandungan ASI Eksklusif
2. Perbedaan ASI eksklusif dengan susu formula
3. Posisi menyusui dan perlekatan menyusu yang benar
E. Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN PESERTA
188
Terlampir)
3. Evaluasi 10.25 - 1. Menanyakan pada 1. Bertanya
10.29 WITA peserta adakah mengenai materi
. ( 4 menit ) pertanyaan yang yang tidak
ingin disampaikan dimengerti
2. Menjawab 2. Memahami
pertanyaan jawaban atas
pertanyaan yang
diajukan
3. Meminta beberapa 3. Peserta
peserta untuk memperagakan di
memperagakan depan
kembali materi
yang didemokan
secara sederhana
4. Penutup 10.29-10.30 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
WITA salam
( 1 menit )
F. Sumber
Heather . Welford .2001 . Menyusui Bayi Anda . Penerbit : Dian Rakyat
Klein, Susan.2011. Panduan Lengkap Kebidanan. Yogyakarta: Palmall
Mayles. 2009. Buku Ajar Bidan Edisi 14. Jakarta: EGC
Simkin, P, dkk. 2007.Kehamilan, Melahirkan, & Bayi. Jakarta : Arcen
LAMPIRAN MATERI
ASI EKSLUSIF, POSISI DAN TEKNIK MENYUSUI
190
mendapat cukup air susu untuk ditelan. Begitu air susu keluar, ibu akan
mendengar bayi menelan setiap kali ia menghisap. (Simkin, dkk. 2007).
Tanda-tanda Bayi Menempelkan mulutnya dengan tidak efektif:
1) Bibir bayi maju seolah ia menghisap dengan sedotan
2) Kepala bayi tidak lurus dengan badannya
3) Bayi hanya menyusu pada putting, tidak menyusu pada areola dengan putting
susu masuk jauh ke dalam mulutnya
4) Pipinya tampak cekung, seolah tidak banyak jaringan payudara yang mengsisi
5) mulutnya. Ibu mendengar bunyi cik-cik selama menyusui
6) Bayimenyusu dengan ringan, cepat, dan gugup. Tidak menyusu dengan
sungguh-sungguh dan teratur
7) Ibu tidak mendengarnya menelan (Riksani,2012).
192
SATUAN PENYULUHAN
1) TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu diharapkan mengerti tentang mobilisasi pada
masa nifas.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
5) KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien
14. Memperhatik
an
15. Memperhatik
an
3 Penutup 10.Memberikan pertanyaan 10. Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan.
11.Menyimpulkan materi
11. Menyimak
12.Salam penutup
12. Menjawab salam
6) SUMBER
1. Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis ObstetriJilid 1. Jakarta: EGC
2. Saifuddin, AB. 2010. BukuAcuanNasionalPelayananKesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP-SP
3. Wiknjosastro, Hanifa. 2006. IlmuKebidanan. Jakarta: YBP-SP
194
7) EVALUASI
1. Ibu mengetahui pengertianmobilisasidini
2. Ibu mampu menyebutkanmanfaatmobilisasidini
3. Ibu mampu menyebutkantahapanmobilisasidini
4. Ibu mampu melakukanmobilisasidini
195
MATERI PENYULUHAN
MOBILISASI DINI
A. PENGERTIAN
Mobilisasi dini adalah aktivitas yang segera dilakukan setelah beristirahat
beberapa jam (±2jam) dengan beranjak dari tempat tidur ibu (pasca
persalinan normal) Ida Bagus Manuaba, 1991.
B. MANFAAT MOBILISASI DINI
1. Melancarkan pengeluaran lochea dan mengurangi infeksi puerperium
2. Mempercepat involusio uteri
3. Melancarkan fungsi alat gastro intestinal dan perkemihan
4. Melancarkan peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran metabolisme
C. TAHAPAN MOBILISASI DINI
1. Setelah melahirkan (normal) ibu harus istirahat selama 2 jam, ibu boleh
melakukan mobilisasi diatas tempat tidur dengan cara miring kiri dan
kanan, kemudian duduk dan berjalan sedikit-sedikit dengan berpengan
disekitar tempat tidur.
2. Setelah merasa cukup kuat, ibu boleh jalan-jalan sendiri tanpa bantuan.
3. Ibu mampu menjelaskan tentang jumlah yang disarankan peng-
konsumsian asam folat.
196
SATUAN PENYULUHAN
1) TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat memehami tentang imunisasi dasar
pada anak
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
a. Menjelaskan penggertian imunisasi.
b. Menjelaskan macam macam imunisasi
c. Menjelaskan kapan imunisasi di lakukan
2) MATERI
1. Pengertain imunisasi
2. Macam macam imunisasi dasar
3. Waktu pemberian imunisasi
4. Manfaat imunisasi
5. Keadaan yang muncul setelah imunisasi
3) METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
4) MEDIA
1. Buku KIA
5) KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu
197
d. Menjelaskan manfaat
18. Memperhatik
imunisasi
an
e. Menjelaskan keaadaan
yang muncul setelah
imunisasi
19. Memperhatik
an
20. Memperhatik
an
6) SUMBER
198
MATERI
IMUNISASI
1. Pengertianimunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada
bayi dan dari suatu penyakit tertentu.
2. Macam macam imunisasi
a. Imunisas iBCG berfungsi untuk mencegah anak terkena kuman
tuberculosis yang dapat menyerang paru-paru dan selaput otak dan
dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian.
b. Imunisasi polio untuk melindungi bayi dari penyakit polio lumpuhlayu ).
Penyakit menular ini disebabkan oleh virus dalam saluran pencernaan
dan tenggorokan dan dapat mengakibatkan kelumpuhan kaki, tangan,
maupun lumpuhnya otot pernafasan yang menyebabkan kematian.
c. Imunisasi Hepatitis B ( HB ) untuk melindungi bayi dari penyakit Hepatitis
B dan kerusakan hati.
d. Imunisasi DPT untuk melindungi bayi dari penyakit Differi, Pertussis (
Batuk Rejan atau batuk 100 hari) Dan Tetanus.
e. Imunisasi campak untuk melindungi bayi dari penyakit campak
3. Waktu pemberian imunisasi
a. 0-7 hari diberikan imunisasi HB0
b. 1 Bulan diberkan imunisasi BCG dan Polio 1
c. 2 bulan di berikan imunisasi DPT, Hepatitis B, Hib 1 dan Polio 2
d. 3 bulan diberikan imunisasi DPT, Hepatitis, Hib 2 dan polio 3
e. 4 bulan diberikan imunisasi DPT, Hepatitis B, Hib 3, Polio 4 dan IPV
f. 9 bulan diberikan imunisasi campak
g. 18 bulan diberikan imunisasi DPT, Hepatitis B, Hib
h. 24 BulanCampak
199
SATUAN PENYULUHAN
A. Tujuan :
1. Tujuan Umum : Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti
tentang tanda tandabahaya masa nifas
2. Tujuan Khusus : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
- Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
- Menjelaskan bagaimana penanganan jika
mengalami tanda bahaya pada masa nifas
B. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
C. Media :
a. Buku KIA
D. Kegiatan :
No. Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu
1. Pembukaan - Memberi salam pembuka - Menjawab 5 menit
dan perkenalan diri salam
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
- Kontrak waktu
2. Isi Penjelasan : - Mendengarkan 15 menit
- Tanda-tanda bahaya dan
pada ibu nifas memperhatikan
- Penanganan jika
mengalami tanda bahaya
pada masa nifas
202
F. Evaluasi :
a. Ibu mampu menjelaskan tanda-tanda bahaya pada masa nifas
b. Ibu harus menjelaskan bagaimana penanganan yang harus ia lakukan jika
mengalami salah satu tanda-tanda bahaya tersebut.
203
MATERI PENYULUHAN
TANDA TANDA BAHAYA IBU NIFAS
SATUAN PENYULUHAN
TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan Keluarga Ny.”I” memahami tentang KB secara
umum.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
b. Menyebutkan pengertian KB
c. Menyebutkan tujuan KB
d. Menyebutkan macam-macam KB dan efek sampingnya
22. MATERI
a. Pengertian KB
b. Manfaat KB
c. Macam-macam KB
23. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
24. MEDIA
1. Gambar
25. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu
penyuluhan dan
memperkenalkan
diri
23.Menjelaskan tujuan
penyuluhan
24.Menyebutkan materi 23. Menyimak
yang akan diberikan
24. Menyimak
2 Isi 1. Menyebutkan 21. Memperhatikan 7 menit
pengertian KB
2. Menyebutkan tujuan 22. Memperhatikan
KB
3. Menyebutkan 23. Memperhatikan
macam-macam KB
dan efek
sampingnya
3 Penutup 16.Memberikan 1. Menjawab 5 menit
pertanyaan tentang pertanyaan
materi yang telah
disampaikan.
17.Menyimpulkan
materi
18.Salam penutup 2. Menyimak
3. Menjawab salam
26. SUMBER
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
27. EVALUASI
a. Ibu mampu menyebutkan pengertian KB
b. Ibu mampu menyebutkan tujuan KB
c. Ibu mampu menyebutkan macam-macam KB dan efek sampingnya
206
MATERI PENYULUHAN
KB SECARA UMUM
1. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan.
2. Manfaat KB
1. Untuk ibu : dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran ibu mendapat
manfaat berupa :
a. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang
kali dalam waktu yang terlalu pendek
b. Peningkatan kesehatan mental dan sosial untuk mengasuh anak
dan beristirahat.
2. Untuk anak yang dilahirkan
a. Memberikan kesempatan dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang
mengandungnya berada dalam keadaan sehat.
b. Sesudah lahir anak tersebut memperoleh perhatian, pemeliharaan dan
makanan cukup karena kehadirannya diinginkan dan direncanakan.
3. Untuk ayah :
a. Ayah dapat memperbaiki kondisi fisiknya
b. Memberikan kesempatan untu memperbaiki kesehatan mental dan sosial
karena kecemasan berkurang serta banyak waktu terluang untuk keluarga.
4. Untuk seluruh keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk
memperoleh perhatian dan pendidikan.
Hari puncak
Hari terakhir adanya lendir licin, mulur dan ada perasaan
basah.
c) Keuntungan
Dalam kendali wanita
Memberikan kesempatan pada pasangan menyentuh tubuhnya
Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
Memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan
kehamilan
Dapat digunakan mencegah kehamilan
d) Kekurangan
Membutuhkan komitmen
Perlu diajarkan oleh spesialis KB alami
Dapat membutuhkan 2-3 siklus untuk mempelajari metode
Infeksi vagina dapat dapat menyulitkan identifikasi lendir yang
subur
Membutuhkan pantang
4) Metode Amenorhoe Laktasi (MAL)
a) Pengertian
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu
Ibu (ASI) yang efektif selama 6 bulan. MAL sebagai alat
kontrasepsi bila : menyusui secara penuh, belum haid sejak
proses persalinan, umur bayi kurang dari 6 bulan
b) Cara kerja
209
c) Kekurangan
Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi
dan tumpahan sperma selama senggama
Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual
Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat
dan setelah interupsi coitus
Tidak melindungi dari penyakit menular seksual
Kurang efektif untuk mencegah kehamilan
6) Kondom Pria
a) Definisi
Merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan seperti lateks yang dipasang pada penis saat
berhubungan seksual.
b) Cara kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur
dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang
dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah
kedalam saluran reproduksi perempuan
c) Keuntungan
Tidak menggangu produksi ASI
Dapat digunakan dengan kontrasepsi lain untuk mencegah
IMS.
Tidak menggangu kesehatan klien
Tidak ada efek samping sistemik
Murah dan dapat di beli secara umum
d) Kekurangan
Efektifitas tidak terlalu tinggi
Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi
Agak mengganggu hubungan seksual
7) Kondom Wanita
a) Definisi
Merupakan kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh
perempuan, berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam
kemaluan wanita.
b) Keuntungan
Hampir sama dengan kondom pria
211
c) Kekurangan
Hampir sama dengan kondom pria
2. Kontrasepsi Hormonal
a. Kontrasepsi Pil
1) Pil kombinasi
a) Definisi
Merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon sintetis estrogen
dan progesteron.
b) Cara kerja
Menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir
serviks, pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum
c) Keuntungan
Tidak menggangu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang
Dapat digunakan pada saat remaja hingga menopause
Mudah dihentikkan setiap saat
Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium,
kanker endometrium, kista ovarium, acne, desminorhoe.
d) Kekurangan
Mahal, dan membosankan karena digunakan setiap hari
Mual pada 3 bulan pertama
Perdarahan bercak atau perdarahan, pada 3 bulan pertama
Pusing
Nyeri payudara
Kenaikan berat badan
Tidak mencegah PMS
Tidak boleh untuk ibu menyusui
Dapat meningkatkan tekanan darah sehingga resiko stroke
2) Pil Progestin
a) Definisi
Merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon sintetis progesteron.
b) Cara kerja
212
Lebih mahal
Sering timbul perubahan pola haid
Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya
sendiri
Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakkannya
karena kurang mengenalnya
2) Komplikasi lain
a) Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari
setelah pemasangan.
b) Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia.
c) Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila
pemasangannya benar).
d) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
3) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti pasangan.
4) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan
IMS memakai AKDR. PRP Dapat memicuin fertilitas.
5) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan
dalam pemasangan AKDR. Sering kali perempuan takut
selama pemasangan.
6) Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah
pemasangan SKDR. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari.
7) Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas
kesehatan yang terlatih yang harus melepaskan AKDR.
8) Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi
apabila AKDR dipasang segera sesudah melahirkan).
9) Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi
AKDR untuk mencegah kehamilan normal.
10) Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu
ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan
jarinya ke dalam vagina. Sebagian perempuan tidak mau
melakukan hal ini.
d. Waktu penggunaan
217
d. Kontrasepsi Mantap
Melalui tindakan operasi kecil dengan cara mengikat dan memotong saluran
telur pada istri atau saluran sperma pada suami. Dapat dilakukan paad 24-48
jam pasca persalinan, pasca keguguran, masa interval.
215
2. 11 Laporan Kasus 32
Agustus minggu, BAB 1-II ANC
(Syajaratudd
2021 ur Faiqah
SST.,M.Kes)
2. 11
agustus
2021 Laporan Kasus 32 (Rika
minggu, BAB 1-II ANC Apriani.SST)
3. 11
Agustus
2021
217
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
1 Selasa, Kontrak Melakukan kontrak Melakukan kontrak Ibu hamil Ibu hamil
16 waktu waktu dengan ibu waktu dengan ibu dan dosen dan dosen
Februari pembimbing
dan hamil dan dosen hamil dan dosen bersedia (Syajaratud
2021
(Rika
mencari pembimbing pembimbing melakukan dur Faiqah (Ita
Afriani,
pasien Mencari pasien ibu Mencari pasien ibu kontrak SST.,M.Kes Zurriati)
SST)
)
ibu hamil hamil hamil waktu
Ibu hamil
sudah ada
218
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
k
Ibu
bersedia
dating
kembali
kunjungan
ulang1ming
gulagi
223
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
k
225
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
227
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
ya
230
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
ya
235
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
a
237
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
Ibumengerti
penyuluhan
yang
238
TandaTangan
Hari / Kunjunga
No RencanaKegiatan PelaksanaanKegiatan Sasaran Evaluasi Pembimbing Pembimbi
Tanggal n Pasien
Pendidikan ngLahan
diberikan
dan
bersedia
melakukann
ya
239