Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ernike Astri Friscila

NIM : 200114135

Prodi : S1 Keperawatan B

Matkul: Keperawatan anak

Dosen : Ns. Yulia Agustina, M.Kep

“Bagaimanakah merawat anak yang hospitalisasi dengan berkebutuhan khusus seperti


cerebral palsy, autisme dan down syndroma?”

Merawat anak sudah menjadi kewajiban bagi setiap orangtua. Hanya saja, bagi orangtua
yang memiliki anak berkebutuhan khusus, tugas ini mungkin akan terasa jauh lebih berat
dibanding orangtua dengan anak normal pada umumnya. Yang perlu diingat adalah setiap
keluarga memiliki caranya sendiri dalam merawat anak dengan kondisi khusus tersebut. Namun
yang jelas, merawat anak berkebutuhan khusus butuh waktu, tenaga, empati, dan kesabaran yang
lebih banyak dibanding anak-anak pada umumnya.

Kita sebagai perawat dapat melakukan pendekatan Family Centered Care, dimana tidak
hanya memfokuskan asuhan keperawatan kepada anak sebagai klien atau individu dengan
kebutuhan biologis, pisikologi, sosial, dan spiritual (biopsikospritual) tetapi juga melibatkan
keluarga sebagai bagian yang konstan dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak.

Family Centered Care didefinisikan oleh Association for the Care of Children's Health
(ACCH) sebagai filosofi dimana pemberi perawatan mementingkan dan melibatkan peran
penting dari keluarga, dukungan keluarga akan membangun kekuatan, membantu untuk
membuat suatu pilihan yang terbaik, dan meningkatkan pola normal yang ada dalam
kesehariannya selama anak sakit dan menjalani penyembuhan. Perawat sebagai tenaga
professional perlu melibatkan orangtua dalam perawatan anak. Adapun peran perawat dalam
menerapkan Family Centered Care adalah sebagai mitra dan fasilitator dalam perawatan anak
dirumah sakit.

Tujuan penerapan konsep Family Centered Care dalam perawatan anak dengan
berkebutuhan khusus adalah memberikan kesempatan bagi orangtua untuk merawat anak mereka
selama proses hospitalisasi dengan pengawasan dari perawat sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu bertujuan untuk meminimalkan trauma selama perawatan anak dirumah sakit dan
meningkatkan kemandirian sehingga peningkatan kualitas hidup dapat tercapai.
Oleh karena itu, dalam menjalankan sistem perawatan kesehatan, keluarga dilibatkan
dalam membuat keputusan, mengasuh, mendidik, dan melakukan pembelaan terhadap hak anak-
anak mereka selama menjalani masa perawatan. Keputusan keluarga dalam perawatan anak
merupakan suatu pertimbangan yang utama karena keputusan ini didasarkan pada mekanisme
koping dan kebutuhan yang ada dalam keluarga. Dalam pembuatan keputusan, perawat
memberikan saran yang sesuai namun keluarga tetap berhak memutuskan layanan yang ingin
didapatkannya.

Kerjasama antara perawat dan orangtua dalam pelayanan di rumah sakit sangat penting.
Anak-anak dengan kebutuhan khusus merasakan manfaat dari kemampuan orangtua dan perawat
dalam mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi program. Hal yang harus diutamakan
adalah kalaborasi dengan bidang yang lain untuk menunjang proses perawatan. Selalu
memberikan informasi yang jelas kepada orangtua pun penting, hal tersebut bertujuan untuk
mengurangi kecemasan yang dirasakan orangtua terhadap perawat anak mereka.

Dukungan yang lain yang dapat diberikan kepada keluarga adalah dukungan antar
keluarga. Hal ini harus diterapkan pada perawatan anak-anak dengan kebutuhan khusus misalnya
cerebral palsy, down syndrome atau autisme. Perawat memfasilitasi keluarga untuk mendapatkan
dukungan dari keluarga lain yang juga memiliki masalah yang sama mengenai anak mereka.
Dukungan antara keluarga ini berfungsi untuk saling memberikan dukungan dan menjalin
hubungan persahabatan, bertukar informasi mengenai kondisi dan perawatan anak dan
memanfaatkan dan meningkatkan sistem pelayanan yang ada untuk kebutuhan perawatan anak
mereka.

Sistem pelayanan kesehatan yang fleksibel didasarkan pada pemahaman bahwa setiap
anak memiliki kebutuhan terhadap layanan kesehatan yang berbeda maka layanan kesehatan
yang ada harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kelebihan yang dimiliki oleh anak dan
keluarga. Oleh karena itu, tidak hanya satu intervensi kesehatan untuk semua anak tetapi lebih
dari satu intervensi yang berbeda untuk setiap anak.

Selain itu, ruang bermain juga diperlukan, hal tersebut akan membantu anak beradaptasi
selama perawatan dirumah sakit. Kegiatan bermain akan memberikan stimulasi perkembangan
motorik halus, kasar, personal sosial dan bahasa pada anak. Kegiatan bermain akan meimbulkan
perasaan relaks pada anak dan meminimalkan kebosanan selama perawatan. Anak dengan
bermain diharapkan dapat mengekspresikan kekreatifan dan perasaannya.

Anda mungkin juga menyukai