Anda di halaman 1dari 9

RICKY DWI CAHYO

200114089
KOMUNIKASI KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DI RUMAH SAKIT

A. Pengertian
Proses pemindahan informasi dan pengertian antara 2 orang atau lebih, masing-masing
berusaha untuk memberikan arti pada pesan-pesan simbolik yang dikirim melalui suatu
media.
B. Prinsip dalam komunikasi
a. Komunikasi itu proses yang berjalan dua arah
b. Semua pesan mengandung makna dan saling berkaitan
c. Hubungan yang trejadi dapat bersifat simetris atau saling melengkapi
d. Semua orang pasti berkomunikasi
C. Komunikasi di Rumah Sakit
Komunikasi di sebuah institusi tidak lepas dari karakteristik, visi dan misi organisasi
tersebut. Industri jasa kesehatan – khususnya rumah sakit adalah organisasi yang sangat unik
dan kompleks karena adanya berbagai fungsi dan peranan di organisasi tersebut. Tujuan
komunikasi adalah mencapai tujuan organisasi.
Komunikasi di rumah sakit :
a. Umum : internal dan eksternal customer (pasien dan non pasien)
b. Khusus : pasien
D. Mengapa komunikasi di RS itu penting?
Pelayanan Medik di RS sifatnya multi disiplin, kondisi psikologis pasien yang labil dan
keterbatasan daya tahan emosi perawat terbatas.
E. Kadar penerimaan
Encode  Mengirim  Berita  Menerima  Decode
F. Prinsip komunikasi kepada pasien
Dikenal dengan singkatan CARE yaitu Complete, Accurate, Rapid, Emphathy
G. Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik merupakan cara untuk mengakomodasi agar petugas mampu
memperoleh pengetahuan tentang pasiennya. Bertujuan agar petugas dapat menghadapi,
mempersepsikan, bereaksi dan menghargai keunikan pasien yang pada akhirnya dapat
mempermudah pencapaian tujuan keperawatan.
Dalam komunikasi terapeutik ada usaha kedua belah pihak untuk saling memahami.
Perawat menggunakan kemampuan interpersonal untuk mengembangkan hubungan dengan
klien (pasien) yang akan menghasilkan pemahaman tentang klien (pasien) sebagai manusia
yang utuh.
Komunikasi terapeutik bukanlah apa yang dilakukan seseorang tetapi bagaimana
seseorang melakukan komunikasi dengan orang lain. Ciri hubungannya adalah saling
membantu.
Faktor dasar dalam menciptakan hubungan yang saling membantu :
- Petugas harus mengetahui tentang dirinya
- Petugas harus menunjukkan empatinya
- Klien (pasien) harus merasa bebas untuk mengeluarkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan dirinya dalam hubungan tersebut
a. Karakteristik Komunikasi terapeutik :
1. Genuiness (keikhlasan)
2. Empathy (empati)
3. Warmth (kehangatan)
b. Tahapan komunikasi terapeutik :
1. Orientation phase
- Tahap pertemuan pertama kali
- Teknik wawancara
- Sumber catatan medik dan catatan Keperawatan
- Fase saling memperhatikan antara Perawat dan pasien
- Awal pembentukan trust
- Kegiatan pokok : Testing, Building trust, Identification goal & problems,
Clarification of roles, Contract formation
2. Working phase
- Integrating communication with nursing action (menyatukan semua proses
komunikasi dengan tindakan perawatan)
- Establishing a climate for change (membangun suasana yang mendukung untuk
perubahan)

3. Termination phase
- Evaluating goal achievement
- Separation (perpisahan)
H. Aplikasi komunikasi dalam Asuhan Keperawatan
1. Komunikasi saat timbang terima
2. Interview / anamnesa
3. Komunikasi melalui komputer
4. Komunikasi tentang kerahasiaan
5. Komunikasi melalui sentuhan
6. Dokumentasi sebagai alat komunikasi
7. Komunikasi perawat dan tim kesehatan lain
I. Hambatan dalam komunikasi
1. Bahasa
2. Fisik
3. Manusia
4. Penerima
5. Abaikan informasi
6. Menilai sumber informasi
7. Persepsi yang berbeda
8. Organisasi
J. Prinsip keberhasilan komunikasi
1. Ada maksud dan tujuan yang jelas
2. Gagasan harus diluruskan sebelum diinformasikan
3. Perencanaan metode penyampaian
4. Jangan mengabaikan gagasan yang tidak jelas – mungkin berharga
5. Pahami psikologi individu maupun kelompok
6. Lakukan analisa mengapa individu/ kelompok berperilaku tertentu
7. Pahami – komunikasi harus berlangsung dua arah
K. Kiat berkomunikasi
1. Berhenti bicara
2. Ciptakan suasana tentram bagi pembicara
3. Tunjukkan minat untuk mendengarkan
4. Jauhkan gangguan
5. Empati kepada pembicara
6. Sabar
7. Tahan emosi
8. Menerima argumen maupun kritik dengan tenang
9. Ajukan pertanyaan
10. Tidak memotong pembicaraaan
L. 12 kaidah membina hubungan baik
1. Berusaha menyenangkan orang lain
2. Melatih diri untuk tersenyum
3. Perlakukanlah rekan - rekan sebagaimana anda ingin diperlakukan
4. Jangan lupa ucapkan terima kasih
5. Jadilah pendengar yang baik
6. Hindari pertengkaran
7. Berbicara sopan, terutama lewat telepon
8. Biasakan tepat waktu
9. Simpanlah persoalan diri sendiri
10. Selalu menepati janji
11. Berhati-hati dalam menanggapi keluhan orang lain
12. Bergembiralah
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

A. Definisi
Komunikasi intrapersonal adalah proses yang terjadi di dalam individu mulai dari
kegiatan menerima pesan atau informasi, mengolah, menyimpan dan menghasilkan
kembali
B. Proses
a. Sensasi
1.Definisi
Merupakan tahap awal penerimaan pesan atau informasi yang diterima oleh sensor
atau alat indera kita.
2.Sumber-sumber informasi yang di terima oleh indera :
- eksteroseptor : indera yang menerima informasi dari luar misalnya telinga, mata,
kulit, dlsb.
- .interoseptor : indera yang menerima informasi dari dalam misalnya sistem
peredaran darah, system ekskresi keringat, dlsb.
- proprioseptor : indera dari gerakan tubuh kita sendiri misalnya otot
3. Faktor yang mempengaruhi
- Faktor Situasional
- Faktor personal
b. Persepsi
1.Definisi
Pengalaman tentang obyek, peristiwa, hubungan-hubungan yang diperoleh dari
menyimpulkan informasi-informasi dan menafsirkan pesan yang diterima.
2.Faktor yang mempengaruhi
- Perhatian yaitu proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
- Faktor eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitas stimuli, kebaruan
(novelty), pengulangan.
Factor internal penarik perhatian adalah factor biologis yaitu factor kebutuhan
biologis pada saat itu; dan factor sosiopsikologis yeng meliputi minat, kebiasaan,
sikap.
-Faktor fungsional adalah yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu,
kerangka acuan seseorang yang semuanya merupakan factor personal.
- Faktor structural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek fisiologis pada individu

c. Memory
1. Definisi
Memori adalah system yang berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing
perilakunya
2. Jenis memori
- Recall
Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi tanpa struktur
yang jelas. Misalnya menyebutkan jenis-jenis benda.
- Recognition
Mengenal kembali sejumlah fakta. Contoh seperti pada pengenalan kembali
nama dari foto wajah, pilihan berganda pada tes obyektif.
- Relearning
Menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah diperoleh.
Redintegrasi
Merekonstruksi seluruh materi dengan petunjuk memori kecil.
3. Teori memori
- Disuse theory
Memori hilang kalau tidak pernah digunakan atau dilatih.
Interference theory
Data yang paling baru akan mengurangi memori data yang paling lama,
karena kapasitas memori yang terbatas.
- Information Processing Theory
Informasi mula-mula disimpan dalam sensory storage, kemudian masuk
dalam short time memory kemudian dikoding untuk dimasukkan dalam long
term memory.
d. Berpikir
1. Definisi
Berpikir adalah proses dalam pengambilan kesimpulan. Pada proses ini
melibatkan sensasi, persepsi dan memori.
2. Macam-macam Berfikir
- Deduktif
mengambil kesimpulan dari umum ke khusus.
- Induktif
mengambil kesimpulan daru hal yang khusus digeneralisir.
- Evaluati
menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya.
3. Fungsi Berfikir
- Menetapkan keputusan
Keputusan merupakan hasil berpikir; keputusan melibatkan berbagai
alternatif, keputusan melibatkan tindakan nyata.
- Memecahkan persoalan
- Berpikir kreatif

e. Ekspresi
Ekspresi adalah suatu ungkapan dalam diri seseorang biasanya berupa luapan emosi
maupun gerak tubuh.
Fungsi ekspresi :
- Mengetahui Kepribadian Seseorang
- Mengukur Emosional Seseorang
- Menghindari Kesalahpahaman
- Meyakinkan Seseorang
- Mewakili Komunikasi Verbal
- Pelengkap dalam Komunikasi
- Memahami Pola Pikir Orang Lain
- Sebagai Keterampilan dalam Komunikasi
NURSE-CLIENT RELATIONSHIP

A. Hubungan Perawat dan Klien


1. Interaksi P-K
2. Hubungan P-K
3. hubungan terapetik.
4. Hubungan interpersonal P-K
Hubungan P-K adlah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses keperawatan
Pada saat P-K berinteraksi  kesediaan untuk terlibat guna mencapai tujuan askep.
Dalam hubungan itu perawat menggunakan pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi
hubungan yang efektif..
a. Hubungan P-K hubungan yang direncanakan
Hubungan P-K adalah hubungan yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian tujuan klien
b. Hubungan P-K bersifat profesional yang diarahkan pada pencapaian tujuan.
c. Hubungan P-K hubungan interpersonal
Hubungan P-K merupakan hubungan interpersonal titik tolak saling memberi pengertian.
Persolan mendasar adanya saling membutuhkan dimana terjadi komunikasi pribadi antara
P-K dimana perawat membantu dan klien menerima bantuan
d. Hubungan P-K adalah sebuah pengalaman belajar
e. Hubungan P-K bukan hubungan social tetapi terapeutik bersifat personal,berfkus pada
klien dan mempunyai tujuan.
B. Perbedaan Hubungan Terapeutik dengan Hubungan Sosial
1. Hubungan Terapeutik
Perawat dengan klien.
Bertujuan, berfokus pada klien, klien membutuhkan bantuan.
Perawat aktif mendengarkan dan memberi respon, sikap menerima, memahami, dan
menyadarkan klien
2. Hubungan Sosial
Terjadi setriap hari dalam bergaulan bersifat dangkal dan tidak mempunyai tujuan.
Banyak terjadi dalam pekerjaan, aktifitas sosial. Pembicaraan tidak terfokus, tetapi
mengarah pada kebersamaan dan rasa senang dan dapatdirencana, tetapi juga tidak
direncanakan
C. Membangun Trust
Hubungan P-K, layaknya hubungan ibu dengan anaknya yang saling percaya.Perawat
berupaya meyakinkan diri bahwa kehadirannya diperlukan, perawat mempunyai
kemampuan membantu klien dalam menyelesaikan masalah.Banyak faktor yang
mempengaruhi mengapa pasien tidak terbuka/kurang percaya pada perawat diantaranya
perawat gagal meningkatkan partisipasi klien dalam askep,faktor persepsi perawat
memandang klien sekedar objek dan bukan subjek dan kesadaran diri perawat dalam
situasi hubungan
1. Tahapan Hubungan Perawat dan Klien
a. Tahap orientasi :
- Tujuan untuk membangun trust
- Dimulai saat pertama kali berhubungan
- Lima ciri pokok : testing, building trust, identification of problems and
goals, clarification of role, contract formation
b. Tahap Bekerja
- menyatukan proses komunikasi dengan tindakan keperawatan
- Membangun suasana yg mendukung untuk proses berubah.
c. Tahap terminasi
- Penilaian perncapaian tujuan dan perpisahan
- terminasi disampikan sejak awal/tdk mendadak

2. Faktor yang mempengaruhi klien dalam berhubungan


a. Perbedaan perkembangan
b. Perbedaan budaya
c. Perbedaan gender
d. Gangguan pendengaran
e. Gangguan penglihatan
f. Dying : Komunikasi khusus

D. Bahasa Tubuh
1. Gerak tubuh
2. Ekspresi wajah
3. Pandangan terfokus
4. Postur tubuh
5. Jarak tubuh dan keterdekatan
- 50 cm ( intim)
- 50 – 150 cm (hubungan kurang intim)
- 150 – 350 cm ( hubungan sosial)
- 350 cm (dihadapan orang banyak)
6. Sentuhan
7. Pakaian

Anda mungkin juga menyukai