Anda di halaman 1dari 3

HIPERTIROID

1. Pengertian Hipertiroid

 Hipertiroid adalah sebuah kondisi yang terjadi ketika fungsi kelenjar tiroid menjadi tidak
normal sehingga menyebabkan produksi dan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan.
Keadaan hipertiroid dapat menyebabkan thyrotoxicosis. Thyrotoxicosis didefinisikan sebagai
keadaan saat kelebihan hormon tiroid. (http://hmpd.fk.ub.ac.id/hipertiroid-thyrotoxicosis/)
 Hipertiroid adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif.
(https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_Hormon_HIPERTIROID
%20patofisiologi.pdf)
 Menurut Martin A. Walter, hipertiroid adalah kondisi umum yang
berkaitan denganmeningkatnya morbiditas dan mortalitas, khususnya yang disebabkan oleh
komplikasikardiovaskuler. Sebagian besar disebabkan oleh penyakit graves, dengan nodul
toksik soliter dangoiter multinodular toksik menjadi bagian pentingnya walaupun dengan
frekuensi yang sedikit.
 Definisi Hipertiroid adalah kadar HT dalam darah yang berlebihan. (Corwin, 2000: 263).
Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari
produksi hormone tiroid yang berlebihan. (Doenges, M. E, 2000: 708).

2. Etiologi

Etiologi Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis atau hipotalamus.
Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena
umpan balik negative HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat malfungsi
hipofisis memberikan gambaran kadar HT dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan
balik negative dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan
memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan. (Corwin, J. E, 2000: 263).

3. Patofisiologi
Hipotalamus akan menghasilkan TRH (Tirotropin Releasing Hormone). TRH akan merangsang sel
tirotropin di hipofisis anterior untuk menghasilkan TSH (Thyroid Stimulating Hormone). TSH akan
merangsang sel folikel di kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormone thyroid yang dapat
berupa tri-iodothyronine (T3) dan tetra-iodothyronine/thyroxine (T4).

Dalam hal ini tubuh memiliki sistem homeostasis yang baik dengan mekanisme umpan balik
negative. Hormon tiroid yang dilepaskan akan memberikan umpan balik negative ke
hipotalamus dan hipofisis anterior untuk mengurangi pelepasan TRH dan TSH sehingga produksi
hormon tiroid tidak menjadi berlebihan dalam darah. Apabila terdapat abnormalitas pada aksis
ini tentunya akan berdampak terhadap jumlah hormon yang beredar dalam darah sehingga
dapat terjadi abnormalitas kadar tiroid dalam darah, bisa penurunan atau peningkatan.
(http://hmpd.fk.ub.ac.id/hipertiroid-thyrotoxicosis/)

4. Manifestasi Klinis

1. Umum :Berat badan turun, keletihan, apatis, berkeringat, dan tidak tahan panas

2. Kardiovaskuler ;Palpitasi, sesak nafas, angina,gagal jantung, sinustakikardi, fibrilasi atrium,


nadi kolaps.

3.Neuromuskular : Gugup,gelisah, agitasi, tremor, koreoatetosis,psikosis, kelemahan otot,


secara emosional mudah terangsang (hipereksitabel), iritabel dan terus menerus merasa
khawatir, Serta tidak dapat duduk diam .

4.Gastrointestinal : penderita mengalami peningkatan selera makan dan konsumsi makanan,


penurunan berat badan yang progresif, kelelahan otot yang abnormal, perubahan defekasi
dengan konstipasi atau diare, serta muntah.

5.Reproduksi : Oligomenorea, infertilitas

6.Kulit : warna kulit penderita biasanya agak kemerahan (flushing) dengan warnah salmon yang
khas dan cenderung terasa hangat, lunak serta basah.. namun demikian, pasien yang berusia
lanjut mungkin kulitnya agak kering, tangan gemetarPruritus, eritema Palmaris, miksedema
pretibial, rambut tipis..

7. Struma : Difus dengan/tanpa bising, nodosa

8.Mata : lakrimasi meningkat,kemosis (edeme konjungtiva), proptosis, ulserasi


kornea,optalmoplegia, diplobia, edema pupil, penglihatan kabur.

(https://www.slideshare.net/FitriCahyanti1/hipertiroid-ppt)

Anda mungkin juga menyukai