Anda di halaman 1dari 7

-The ​basal metabolic rate (BMR)​ is the amount of energy that is

expended at rest in a neutral environment after the digestive system has


been inactive for about 12 hours. It is the rate of one’s metabolism when
waking in the morning after “fasting” during sleep

Efek fisiologis hormon tiroid tercantum di bawah ini:

-Meningkatkan ​basal metabolic rate (BMR)


-Bergantung pada status metabolik, dapat menyebabkan lipolisis atau
sintesis lipid
-Merangsang metabolisme karbohidrat
-Anabolisme protein. Hormon tiroid juga dapat menyebabkan
katabolisme protein dalam dosis tinggi
-Efek permisif pada katekolamin
-Pada anak-anak, hormon tiroid bekerja secara sinergis dengan hormon
pertumbuhan untuk merangsang pertumbuhan tulang
-Pengaruh hormon tiroid di SSP penting. Selama masa prenatal,
dibutuhkan untuk pematangan otak. Pada orang dewasa, dapat
memengaruhi mood. Hipertiroidisme dapat menyebabkan
hipereksitabilitas dan iritabilitas. -Hipotiroidisme dapat menyebabkan
gangguan memori, kecepatan bicara, dan kantuk.
-Hormon tiroid memengaruhi kesuburan, ovulasi, dan menstruasi

Koma miksedema adalah​ kondisi hilangnya fungsi otak akibat sangat


rendahnya kadar hormon tiroid di dalam darah dalam waktu lama
(hipotiroidisme). gagal mempertahankan homeostasis. defek
termoregulasi (hipotermia)
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279007/

-Hipotiroid kongentital
-Hipotiroid akuisital.
Berdasarkan disfungsi organ yang terjadi
-Hipotiroid primer : berhubungan dengan defek pada kelenjar tiroid yang
mengakibatkan penurunan sintesis dan sekresi hormon tiroid.
-Hipotiroid sentral : berhubungan dengan penyakit yang mempengaruhi
produksi hormon TRH (thyrotropin releasing hormone) oelh hipotalamus
atau produksi hormon tirotropin (TSH) oleh hipofisis.
Berdasarkan gejala yang terjadi, dikenal juga istilah hipotiroid klinis dan
hipotiroid subklinis.

Etiologi
1. Kongenital
-Biasa dijumpai di daerah defisiensi asupan yodium endemis.
-pada anak-anak HK disebabkan oleh agenesis atau disgenesis
kelenjar tiroid. disgenesis kelenjar tiroid berhubungan dengan
mutasi pada gen PAX8 dan thyroid trascription factor 1 dan 2
2. Hipotiroid akuisital
-disebabkan oleh berbagai faktor, kekurangan yodium dalam
makanan yang paling utama
3. Autoimun
Autoimun tiroiditis Hashimoto.
-Infiltrasi limfosit pada kelenjar tiroid
-antibodi tiroid dalam sirkulasi darah
4. Operasi/radiasi
misal radioterapi eksternal apda head and neck cancer, terapi
yodium ardioaktif pada tirotoksitosis (​Tirotoksikosis​ adalah kondisi
ketika kelenjar tiroid terlalu aktif, sehingga terlalu banyak memproduksi
hormon tiroksin.​), paparan yoidum radioaktif yang tidak disengaja,
infiltrasi besi di kelenjar tiroid pada hemokromatosis (​Hemokromatosis
adalah​ penyakit ketika kadar zat besi di dalam tubuh terlalu berlebihan​)
5. Bahan kimia dan obat-obatan
Bahan kimia/obat (misal : amiodaron, litium, interferon)
menyebabkan hipotiroid dengan cara mempenagruhi produksi
hormon tiroid atau mempengaruhi autoimunitas kelenjar tiroid.

Patofisiologi
-gangguan sintesis hormon tiroid
-gangguan pada respon jaringan terhadap hormon tiroid
Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut :
a.Hipotalamus mensintesis dan mensekresikan TRH yang
meransang hipofisis anterior
b. Hipofisis anterior mensintesis dan mensekresikan tirotropin
(TSH) yang merangsang kelenjar tiroid
c. Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid (triiodothyronin =T3
dan tetraiodothyronin =T4= tiroksin) yang merangsang
metabolisme jaringan meliputi:
-konsumsi oksigen
-produksi panas tubuh
-fungsi saraf
-metabolisme protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-vitamin
serta kerja hormon lain

● dalam darah hampir semua hormon tiroid terikat protein


plasma (thyroxine-binding globulin)
● Kelenjar tiroid satu2nya penghasil hormon tiroid
● Prosesnya membutuhkan yodium dan asam amino tirosin,
yodium dalam aliran darah diambil oleh kelenjar dan
dimasukkan dalam molekul tiroglobulin, proses ini
dikendalikan TSH
● jiak yodium atau TSH tidak cukup, mengakibatkan
penurunan hormon tiroid.
● jika kadar tiroksin tinggi maka terjadi penurunan produksi
TSH dan TRH

HIPOTIROID KLINIS
● Perjalanan penyakit biasanya terjadi secara perlahan
● Gejala yang timbul tergantung pada kelainan yan g
mendasari serta berat ringannya hipotiroid.
gejala secara umum
● Kelelahan
● Sering mengantuk
● Pelupa
● Kesulitan belajar
● Kulit kering dan gatal
● Rambut dan kuku rapuh
● Wajah bengkak
● Konstipasi
● Nyeri otot
● Penambahan berat badan
● anemia
● hilangnya libido
● menstruasi banyak
● peningkatan frekuensi keguguran pada ibu hamil.
Jika tidak diobati, dapat menyebabkan
● suara serak
● bengkak di wajah
● alis hilang/tiptis
● denyut jantung lambat
● gangguan pendengaran
● anemia
Hipotiroid berat
● koma mixedema
● kejang (ataksi serebral)
● Penurunan pendengaran
● suara berat/serak
● Gerakan sangat lambat
Hipotiroid subklinis
● Paling umum terjadi pada wanita dewasa, lanjut usia, populasi
cukup iodium, orang2 dengan antibodi terhadap tiroid peroksidase
● Berdasarkan nilai TSH dibagi menjadi 2 yakni hipotiroid subklinis
berat dan ringan.
● a. Hipotiroid subklinis ringan : peningkatan TSH ringan kadar TSH
3-10 mU/L
b. Hipotiroid subklinis berat : peningkatan TSH berat yaitu kadar
TSH > 10 mU/l
● Biasanya asimptomatis, beberapa mengalami gejala ringan yang
biasanya lebih ringan dibandingkan pasien hipotiroid klinis dan
berkaitan dengan kadar TSH yang lebih tinggi.
● Gejala yang dilaporkan
a. Kulit kering
b. Ingatan lebih buruk
c. Berpikir lebih lambat
d. Otot lemah
e. Cepat lelah
f. Sering terjadi keram otot
g. Suara yang lebih dalam dan serak
h. Sering merasa kedinginan
i. Konstipasi
● tidak ditemukan gejala pada pasien hipotiroid subklinis dengan
nilai TSH 3.5-10 mU/L dengan eutiroid (​Eutiroid​ adalah keadaan
dimana fungsi kelenjar tiroid dalam keadaan normal.​)
● Jarang ditemukan pembesaran kelenjar

DIAGNOSIS
● Nilai TSH merupakan pemeriksaan utama dalam menegakkan
diagnosa hipotiroid
● Pemeriksaan diulang beberapa minggu kemudian untuk konfirmasi
● Abnormalitas nilai TSH dapat terjadi karena penyakit lain.
● Peningkatan TSH merupakan indikasi bahwa kelenjar tiroid tidak
memproduksi hormon tiroid dengan jumlah yang cukup.
● Pengukuran nilai T3 tidak disarankan oleh American Association of
Clinical Endocrinologists (AACE) dalam penelitian hipotiroid.
AACE mengelompokkan beberapa tingkatandalam menentukan
derajat hipotiroid.

● Hipotiroid dan koma miksedema yang sangat parah secara khusus


dikaitkan dengan kadar antrium yang rendah dalam darah
bersamaan dengan peningkatan hormon ADH, serta pemburukan
fungsi ginjal yang terjadi secara akut karena sejumlah penyebab.
● Hipotiroid tanpa benjolan atau massa pada kelenjar tiroid tidak
memerlukan pencitraan tiroid, namun jika diduga ada abnormalitas
dari pemeriksaan fisik dapat direkomendasikan pencitraan
diagnostik.

● Scan kelenjar tiroid pada kasus hipertiroid merupakan studi


pencitraan yang dilakukan sebagai evaluasi awal untuk
menentukan besar, bentuk, letak serta jenis dari hipertiroid.
Scan kelenjar tiroid dilakukan menggunakan detektor
kamera gamma, untuk memperoleh hasil pencitraan yang
akan diolah menggunakan teknik Region of Interest (ROI).
Unsur Radioaktif yang digunakan untuk scan kelenjar tiroid
adalah Teknesium-99 metastabil (Tc99m) perteknetat.
Radiofarmaka disuntikan secara intravena pada lipatan
lengan pasien kemudian akan mengikuti aliran darah ke
seluruh tubuh (Bushberg, 2002). Penyebaran radiofarmaka
ke seluruh tubuh disebut biodistribusi

● Adanya antibodi thd tiroid peroksidase (TPO) menunjukkan nodul


tiroid disebabkan oleh tiroiditis autoimun, namun jika ada keraguan
dapat dilakukan biopsi aspirasi jarum halus.

Anda mungkin juga menyukai