BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
data secara lengkap dan sistematis terhadap mesyarakat untuk dikaji dan
jumlah sampel sebanyak 160 KK. Dari pengumpulan data didapatkan bahwa
dengan masyarakat mayoritas bekerja dari pagi sampai sore hari dengan jenis
Sebagian warga mempunyai tingkat pendidikan sekolah dasar, hal ini cukup
hanya satu minggu, dan saat pengkajian ada beberapa rumah yang kosong
karena pada saat dikaji pemilik rumah sedang bekerja atau sedang ada
terbuka pada saat dilakukan pengkajian, hal ini merupakan ancaman saat
dilakukan pengkajian.
1. Ibu Hamil
adalah prevensi primer yaitu pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil
yaitu pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang dan gizi kurang balita,
Upaya terakhir sebagai prevensi tersier adalah terus memotivasi ibu untuk
pertumbuhannya.
3. Lansia
Kesehatan lansia merupakan prioritas masalah berikutnya. Penyakit
organ pada lansia. Oleh karena itu, diadakan Posyandu Lansia sebagai
tekanan darah yang tinggi. Oleh karena itu, sebagai prevensi primer telah
dan gula darah erta cek body fit peserta, untuk menanggulangi penyakit
hipertensi lansia maka diadakan senam lansia yang telah di hadiri oleh
UKS agar supaya siswa tidak lagi mengkonsumsi jajan tidak sehat adalah
dari penyuluhan tersebut saat ini masih belum dirasakan artinya masih
yang hanya satu minggu, dan saat pengkajian ada beberapa rumah yang
kosong karena pada saat dikaji pemilik rumah sedang bekerja atau sedang
yang kurang terbuka pada saat dilakukan pengkajian, hal ini merupakan
jarang melakukan kerja bakti. Kerja bakti dilakukan hanya saat mendekati
hari-hari besar nasional atau hari kemerdekaan. Hasil survey 160 KK,
B. Diagnose Keperawatan
sumber kekuatan yaitu adanya kerjasama yang baik antar anggota dalam
tepat waktu. Akan tetapi secara garis besar ditemukan beberapa hambatan
Tetapi disamping itu semua, adanya dukungan dan bimbingan yang cukup
Desa Karanggedang diperoleh bahwa sebagian besar bayi dan balita rajin
orang (12.5%), akseptor IUD sebanyak 117 orang (12%), akseptor kondom
Terdapat 5 ibu hamil dengan risiko tinggi yaitu usia >35 tahun, KEK, paritas
banyak, jarak kehamilan >10 tahun. Hasil wawancara dengan warga Desa
penyuluhan tentang jajanan sehat, cuci tangan dan gosok gigi. Orang tua siswa
C. Perencanaan
(Mubarak, 2005).
Setelah dilakukan pengkajian dan dirumuskan diagnosa keperawatan
Purwokerto dengan aparat pemerintah desa, RW, RT, Bidan Desa, Puskesmas
Kutawis, SD, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta masyarakat Desa
adalah kurangnya waktu dan kesiapan dalam proses perencanaan. Akan tetapi
kesehatan akan tidak teratasi bila tidak ada dukungan yang berkesinambungan
dari aparat pemerintah desa, RW, RT, Bidan Desa Puskesmas Kutawis, SD,
aula balai desa Karanggedang yang dilaksanakan tanggal 5 Juli 2018, dari
program untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada. POA yang disusun
pertemuan rutin desa, RT dan kegiatan sosial warga lainnya dalam bentuk
menghemat biaya. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, yang menyebutkan
D. Pelaksanaan
harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan
hal ini perilaku hidup sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan,
kebutuhan komunitas.
Perencanaan tindakan mulai dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 6 Juli
materi.
2. Pokja KIA, Pada ibu hamil, saat penyuluhan terdapat beberapa ibu yang
mendengarkan materi. Selain itu waktu kunjung ibu yang tidak serentak
bersama sehingga pada beberapa ibu ada yang tidak terpapar materi.
jarak septytank agar jauh dari sumber air. Tingkat ekonomi yang masih
dengan Bidan desa dalam kegiatan kelas ibu hamil, dan penyuluhan tentang
berkesinambungan.
88
E. Evaluasi
pada MMD II. Dalam setiap kegiatan dievaluasi dari awal sampai akhir
dimiliki adalah antusias para warga dalam menyimak materi yang diberikan,
89
karena menurut mereka materi yang diberikan sangat membantu dan dapat
manajemen kesehatan diri balita, ibu hamil dan lansia. Imlpementasi yang
gizi kurang dan penanganan balita sakit. Kekuatan yang ditemukan dari
penyuluhan tersebut adalah lokasi penyuluhan berada I balai desa dan masuk
pada kegiatan imunisasi yang dihadiri oleh bidan, kader dan ibu balita.
Kelemahan ibu sering diberi penyuluhan gizi kurang dan gizi seimbang
namun cuma sekilas pada ibu belum tahu cara menangani balita sakit di
rumah dengan benar. Tindaklanjut dari kegiatan ini yaitu ibu mengaplikasikan
apa yang sudah dijelaskan saat penyuluhan, meningkatkan peran aktif kader
dan gizi pada ibu hamil dan adanya senam hamil. Kekuatan yang ditemukan
dari kegiatan tersebut adalah Lokasi penyuluhan berada di posko PKN Ners
UMP di hadiri oleh ibu kader dan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi
mendengarkan materi. Selain itu waktu kunjung ibu yang tidak serentak
bersama sehingga pada beberapa ibu ada yang tidak terpapar materi..
90
dilakukan secara rutin tiap minggu sekali. Tindak lanjut kegiatan dapat dibuat
Penyuluhan pada ibu ibu Kader yaitu tentang dampak pernikahan dini
yang dilaksanakan dibalai desa saat kegiatan Rakor PKK. Kekuatannya yaitu
SADARI. Tindaklanjut kegiatan yang sudah dilakukan yaitu ibu ibu mampu
agar program yang telah dilakukan dapat ditetapkan dan berjalan dengan baik