DISUSUN OLEH :
1811040023
2018/2019
FORMAT DOKUMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengkajian
a. Data Umum
1) Nama KK : Tn. F
2) Usia : 31 tahun
3) Pendidikan : SLTP
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) Alamat : Desa Sempor Lor, RT 02 RW 03, Kec.
Kaligondang, Kab. Purbalingga
6) Komposisi Anggota Keluarga :
7) Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= An.N
= Meninggal
8) Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. F adalah keluarga inti. Menurut Effendi (1998) keluarga inti
adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
9) Latar belakang budaya
Keluarga Tn.F berasal dari suku jawa sehingga tidak mempunyai perbedaan
dalam adat istiadat. Meskipun memiliki adat istiadat dari jawa, untuk hal
kesehatan keluarga Tn.F lebih percaya dengan tenaga kesehatan, artinya
keluarga Tn.F tidak pernah menggunakan metode pengobatan komplementer
karena saat ada anggota keluarga yang sakit diperiksakan ke bidan atau
puskesmas.
10) Status kelas sosial
Menurut identifikasi karakteristik keluarga sejahtera dari Depkes RI, keluarga
Tn.F termasuk dalam keluarga sejahtera III. Mata pencaharian Tn.F adalah,
bekerja di bengkel sedangkan Ny.I tidak bekerja karena mengurus rumah
tangga. Pendapatan per bulan Tn.F sebanyak ± Rp.2.000.000 Tingkat status
sosial ekonomi keluarga Tn.F yaitu marginal karena keluarga tidak
mempunyai tabungan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b. Riwayat dan tahap perkembangan
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.F saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
prasekolah. Tn.F berusia 31 tahun, Ny.I 26 tahun, dan anak pertamanya yaitu
An. N 5 tahun dan anak kedua An.A berusia 4 bulan.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi oleh Tn.F dan Ny.I pada tahap
anak usia prasekolah adalah membangun sikap yang sehat mengenal diri
sendiri sebagai makhluk yang sedang bertumbuh.
3) Riwayat keluarga inti
Menurut Ny.I di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular dan
penyakit keturunan. Semua keluarganya sedang sehat.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mangalami sakit berat yang
memungkinkan mereka perlu perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan
dirumah yang lama, dan tidak ada yang memiliki penyakit kronis ataupun
keturunan.
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Didasarkan dari kriteria rumah sehat Depkes RI rumah Tn.F memiliki skor
911 yang menandakan rumah Tn.F termasuk dalam rumah yang tidak sehat
dan dari data pengkajian rumah Tn.F memiliki luas rumah 9x10 m tipe rumah,
jumlah ruangan 7, jumlah jendela 5, jarak septic tank dengan sumber air ≥10
meter, dan keluarga Tn.F menggunakan sumber air dari PAM. Berikut denah
rumah keluarga Tn.F yang dapat dilihat pada gambar 1:
U
Kamar
Ruang Makan Mandi
Ruang Tamu
Dapur
Rumah Tn.F jika dinilai dengan indeks keluarga sehat mendapatkan skor 0,7
yang artinya keluarga Tn.F termasuk dalam pra sehat.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan kurang lebih 300 meter. Lingkungan
sekitar rumah rata-rata masyarakat bekerja sebagai buruh dan petani.
Lingkungan rumah aman sehingga resiko terjadinya tindak kejahatan rendah,
tingkat pelayanan kesehatan juga stabil.
3) Mobilitas geografis keluarga
Tn.F sudah ±7 tahun menikah dengan Ny.I. Selama menikah Tn.F tidak
pernah berpindah tempat tinggal. Selalu tinggal di desa Sempor Lor dari awal
menikah hingga sekarang ±7 tahun. Selama ±7 tahun tinggal di desa Sempor
Lor, keluarga Tn.F sudah dapat beradaptasi dengan baik dengan warga sekitar
karena menurut keluarga Tn.F warga di desa Sempor Lor baik dan sering
berkomunikasi satu sama lain.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.F biasanya bisa berkumpul di sore hari karena pagi dan siang
sibuk dengan aktivitas masing-masing, Tn.F bekerja di bengkel, sedangkan
yang selalu di rumah Ny.I yaitu mengurus rumah dan An.N dan An.A yang
belum sekolah. Tn.F dan Ny.I cukup aktif mengikuti perkumpulan warga
seperti ikut arisan dan perkumpulan rutin RT tiap bulan. Ny.I juga selalu
datang setiap diundang dalam acara posyandu seperti program BKB dan lain-
lain. Persepsi keluarga terhadap masyarakat sekitarnya warga baik karena
saling membantu dan juga sering bertukar informasi.
5) Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat saat ini adalah 4 yaitu Tn.F, Ny.I, An.N
dan An.A. Jika ada masalah keluarga Tn.F menyelesaikannya dengan
bermusyawarah bersama. Keluarga Tn.F memiliki kartu jaminan kesehatan
kartu pubalingga sehat jika sakit biasanya keluarga Tn.F memeriksakan diri ke
mantri/bidan desa. Hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan cukup
baik.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi efektif/dua arah saling memuaskan/atau ada yang ditutupi
2) Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu oleh kepala keluarga (Tn.F),
namun biasanya melalui diskusi terlebih dahulu.
3) Struktur peran
Dalam keluarga Tn.F berperan sebagai kepala keluarga dan bekerja di bengkel
sampai sore hari. Ny.I bekerja sebagai ibu rumah tangga yang merawat rumah
dan anggota keluarganya. Sedangkan An.N adalah anak pertama di keluarga
Tn.F yang memiliki aktivitas bermain dengan teman/tetangga karena belum
sekolah, dan An.A masih berumur 4 bulan.
4) Nilai atau norma keluarga
Nilai-nilai yang dianut dalam keluarga Tn.F sesuai dengan nilai-nilai yang
terdapat dalam agama islam. Budaya yang dianut adalah budaya jawa.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga Tn.F saling menyayangi satu sama lain. Setiap anggota keluarga juga
saling menghormati satu sama lain. Tn.F dan Ny.I selalu mendukung dan
saling terbuka satu sama lain tidak ada yang ditutupi selama ada masalah
selalu dibicarakan dengan baik-baik bersama keluarga. Tidak terjadi konflik di
keluarga Tn.F dengan anggota keluarga lainnya.
2) Fungsi sosialisasi
Interkasi dalam keluarga Tn.F berjalan dengan baik. Keluarga Tn.F juga selalu
bersosialisasi dengan baik dengan tetangga dan masyarakat, keluarga Tn.F
juga selalu bertegur sapa, berbincang-bincang dengan tetangga di lingkungan
sekitar rumah.
3) Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn.F biasa hidup sederhana, makan dengan bahan makanan yang
adadengan frekuensi 2x atau 3x sehari. Setelah dilakukan pengkajian
terhadap Tn.F tidak mengalami gangguan kesehatan dan kondisi kesehatan
sekarang baik-baik saja tetapi Tn.F merokok sedangkan dirumah ada
anaknya yang masih berumur 5 tahun dan 4 bulan. Hasil pengkajian pada
Ny.I tidak mengalami gangguan kesehatan, namun untuk masalah
menyusui Ny.I asinya tidak keluar sehingga anak kedua An.A diberi susu
formula dan sudah di kasih makan pisang. Sedangkan pada An.N dan
An.A tidak ada masalah kesehatan.
b) Mengambil keputusan
Dalam pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan untuk mengatasi
masalah kesehatan keluarga Tn.F bermusyawarah dahulu dengan keluarga.
Jika merasa ada keluarga yang sakit langsung dibawa ke mantri/bidan
desa.
c) Merawat anggota keluarga
Cara merawat yang dilakukan keluarga Tn.F yaitu apabila ada anggota
keluarga yang sakit ialah dengan cara memberi makan, minum obat dari
bidan/tenaga kesehatan, dan selalu menjaga kenyaman dan istirahat
anggota keluarga yang sakit
d) Memelihara lingkungan
Lingkungan di dalam rumah keluarga Tn.F cukup bersih, hanya saja
memang sedikit berantakan karena adanya mainan anaknya yang
berserakan. Pembuangan sampah dan menjaga kebersihan kandang ternak
juga selalu dilakukan berapa kali seminggu agar tidak meningkatkan
resiko masalah kesehatan dalam keluarga.
e) Menggunakan sumber/fasilitas kesehatan
Keluarga Tn.F sudah mempunyai asuransi jaminan kesehatan, Ny.I
mengatakan jika ada keluarga yang sakit selalu dibawa ke mantri/bidan
desa.
4) Fungsi reproduksi
Tn.F memiliki 2 anak. Untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga Ny.I
menggunakan alat kontrasepsi IUD.
5) Fungsi ekonomi
Mata pencaharian Tn.F adalah bekerja di bengkel dengan pendapatan per
bulan ± Rp.2.000.000 dari penghasilannya tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan sehari-hari keluarga. Dalam
upaya peningkatan status kesehatan keluarga, keluarga Tn.F selalu
memanfaatkan kegiatan yang ada di masyarakat seperti posyandu balita,
posbindu agar keluarga tetap sehat.
f. Stress dan Koping
1) Stressor jangka pendek dan panjang
Ny.I mengatakan untuk saat ini stressor yang dialami oleh keluarga adalah
ketika memikirkan hutang.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Untuk mengatasi stressor yang ada biasanya Ny.I berdiskusi dengan Tn.F
untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah yang ada.
3) Strategi koping yang digunakan
Ny.I mengatakan selalu berpikir positif karena setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Ny.I mengatakan jika masalah keluarga yang bersifat bersama maka diselekan
dengan musyawarah atau diskusi. Tapi jika masalah pribadi misalnya dengan
suami kadang diam saja cara menyelesaikannya.
g. Pemeriksaan Fisik
Level 1 Level 1
Domain IV : Domain 3 :
Pengetahuan Perilaku
tentang kesehatan
Level 2
Level 2 Kelas R : Bantuan
Kelas Q : Koping
Perilaku sehat
Level 3
Level 3 Intervensi :
Intervensi : - 5250 :
- 1606 : dukungan
partisipasi pengambilan
dalam keputusan
keputusan
perawatan
kesehatan
3. Keluarga 3. Keluarga
mampu mampu
merawat merawat
Level 1 Level 1
Domain VI : Domain 5 :
Kesehatan Keluarga
keluarga
Level 2
Level 2 Kelas X :
Kelas X : Perawatan
Kesejahteraan sepanjang hidup
keluarga
Level 3
Level 3 Intervensi :
Intervensi : - 7140 :
- 2609 : dukungan
dukungan keluarga
keluarga
selama
perawatan
4. Keluarga 4. Keluarga
mampu mampu
memodifikasi memodifikasi
lingkungan lingkungan
;
Level 1 Level 1
Domain III : Domain 5 :
Kesehatan Keluarga
Psikososial
Level 2
Level 2 Kelas X :
Kelas M : Perawatan
Kesejahteraan sepanjang hidup
psikologis
Level 3
Level 3 Intervensi :
Intervensi : - 7140 :
- 1209 : dukungan
Motivasi keluarga
5. Keluarga 5. Keluarga
mampu mampu
memanfaatkan memanfaatkan
fasilitas fasilitas
kesehatan kesehatan
Level 1 Level 1
Domain IV : Domain 6 : Sistem
Pengetahuan kesehatan
tentang kesehatan
& perilaku Level 2
Kelas B :
Level 2 Manajemen
Kelas Q : Perilaku informasi
sehat
Level 3
Level 3 Intervensi :
Intervensi : - 7910 :
- 1633 : konsultasi
partisipasi
dalam latihan
Level 1 Level 1
Domain IV : Domain 3 :
Pengetahuan Perilaku
tentang kesehatan
dan perilaku Level 2
Kelas R : Bantuan
Level 2 koping
Kelas Q : Perilaku
sehat Level 3
Intervensi :
Level 3 - 5250 :
Intervensi : dukungan
-1625 : Perilaku pengambilan
berhenti keputusan
merokok
3. Keluarga 3. Keluarga
mampu merawat mampu
merawat
Level 1
Domain VI : Level 1
Kesehatan Domain 3 :
keluarga Perilaku
Level 2 Level 2
Kelas X : Kelas S :
Kesejahteraan Pendidikan pasien
keluarga
Level 3
Level 3 Intervensi :
Intervensi : - 5510 :
- 2609 : pendidikan
dukungan kesehatan
keluarga
selama
perawatan
4. Keluarga 4. Keluarga
mampu mampu
memodifikasi memodifikasi
lingkungan lingkungan
Level 1 Level 1
Domain V : Domain 4 :
Kondisi kesehatan Keamanan
yang dirasakan
Level 2
Level 2 Kelas V :
Kelas U : Manajemen resiko
Kesehatan dan
kualitas hidup Level 3
Intervensi :
Level 3 - 6480 :
Intervensi : manajemen
- 2009 : status lingkungan
kenyamanan :
lingkungan
5. Keluarga 5. Keluarga
mampu mampu
memanfaatkan memanfaatkan
fasilitas fasilitas
kesehatan kesehatan
Level 1 Level 1
Domain IV : Domain 6 : Sistem
Pengetahuan kesehatan
tentang kesehatan
dan perilaku Level 2
Kelas B :
Level 2 Manajemen
Kelas Q : Perilaku informasi
sehat
Level 3
Level 3 Intervensi :
Intervensi : - 7910 :
- 1603 : perilaku konsultasi
pencarian
kesehatan
b. Skoring
TUK 4
a. Mendiskusikan dengan
keluarga tentang
menciptakan atau
memodifikasi
lingkungan yang aman
apabila ada anggota
keluarga yang perokok
b. Menganjurkan
keluarga untuk
memotivasi anggota
keluarga perokok agar
mengubah pola hidup
menjadi sehat
TUK 5
a. Menjelaskan kepada
keluarga tentang
fasilitas kesehatan yang
dapat digunakan dan
manfaatnya
b. Mengajarkan kepada
keluarga untuk
menggunakan fasilitas
kesehatan jika terjadi
sesuatu pada anggota
keluarga