Anda di halaman 1dari 16

Assalamualaikum wr.

wb
“MASALAH KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA”

KELOMPOK 5:
ANGGITA DWI OKTARINA (190101077)
BERLIYANA DELA PUTRI (190101053)
DIANA NURAINI (190101072)
ELVIRA ROSYANTI (190101050)
ENDANG USWATUN ANNISA (190101071
ERLIANI DELIMA DAULAY (190101063)
GEDE ARTA DARALITA (190101067)
MARIA ULFA (190101066)
NURUL QOMARIAH (190101059)
TRIANA WULANDARI (190101060)
A. Ketenagakerjaan

Menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang


ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum,selama, dans sesudah masa kerja.

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang penting dalam pembangunan


ekonomi karena tenaga kerja merupakan salah satu balas jasa faktor
produksi.Pertumbuhan ekonomi yang tinggi membutuhkan penambahan
investasi dan kebijakan ekonomi yang kondusif merupakan hal
penting.Dengan penambahan investasi baru diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya juga dapat menciptakan
lapangan kerja baru.
B. KonsepTenaga Kerja

Konsep tenaga kerja sendiri diartikan sebagai penduduk dalam usia kerja
yang siap melakukan pekerjaan yaitu usia 15-65 tahun.
Dalam permasalahan ini tenaga kerja dikelompokkan menjadi:
 Tenaga kerja terididik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan jenjang
pendidikan yang tinggi.Contohnya dokter, guru, insinyur, perawat dan
sebagainya.
 Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memerlukan pelatihan dan
pengalaman.Contohnya sopir, montir dan sebagainya.
 Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang dalam
pekerjaannya tidak memerlukan pendidikan ataupun pelatihan terlebih
dahulu, contohnya tukang sapu, tukang sampah dan sebagainya.
C. Permasalahan Tenaga Kerja Di Indonesia

 Daya saing tenaga kerja


 Pasar kerja tenaga kerja
 Hubungan industrial
 Pengawasan dan perlindungan tenga kerja
 Link and mach
 Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
 Kesempatan kerja masih terbatas
 Upaya pekerja yang rendah
 Jaminan sosia tidak ada/keci
 Penganguran
 Kualitas tenaga kerja yang cenderung rendah
 Distribusi penduduk yang tidak bisa seimbang
 Tingkat perkembangan penduduk yang tinggi
D. Mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia

Dalam mengatasi ketenagakerjaan dan pengangguran dibutuhkan kebijakan-


kebijakan pemerintah yang mampu menurunkan angka pengangguran dan
mengatasi masalah ketenagakerjaan.

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak
pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang
dapat membuka lapangan kerja oleh karena kemampuan pemerintah sangatlah
terbatas akan hal itu. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek
pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja,
personalia, dan pengawasan.Oleh sebab itu, wirausahaan merupakan potensi
pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri.
:
Pratama Raharja menjelaskan tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah yakni :

 Menjamin adar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud
dan eksplotasi dapat dihindarkan.
 Menjada agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan
yang teratur dan stabil.
 Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan besar yang dapat mempengaruhi
pasar, agar mereka dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak
menjalankan praktik-praktik monopoli yang merugikan.
 Menyediakan barang public (public good) untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
 Mengawasi agar ekternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakt
dapat dihindari atau dikurangi.
Lebih dari 20 tahun terakhir ini menunjukan bahwa lapangan kerja baru
datangnya bukan dari jenis usaha besar tetapi berasal dari jenis usaha kecil.
Perusahaan kecil, muda dan berteknologi tinggi cenderung menghasilkan
pekerjaan baru lebih cepat dari pada perusahaan tua.

Ada 5 (Lima) Jenis Usaha Kecil yang bisa masuki, yakni Bisnis Eceran, Jasa, Bisnis
Distribusi, Agribisnis, atau Manufaktur.
1. Bisnis Jasa
Bisnis jasa dewasa ini merupakan yang terbesar dan cepat pertumbuhannya dalam
dunia bisnis kecil.
2. Bisnis Eceran
Adalah bentuk bisnis kecil yang ditekuni oleh wirausaha kecil. Bisnis eceran adalah
satu-satunya usaha yang menjual produk manufaktur yang langsung kepada
konsumen.
3. Bisnis Distribusi
Sama seperti bisnis jasa dan eceran, wirausaha kecil sudah mulai mendominasi
seluruh penjualan dalam jumlah besar. bisnis adalah satu-satunya bisnis yang
membeli barang dari pabrik atau produsen dana menjual kepada pedagang eceran. 
4. Agribisnis/ Pertanian
Pertanian barangkali adalah bentuk bisnis kecil yang tertua. Pada awalnya hasil
pertanian digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga, namun
lama-kelamaan menjadi sebuah bisnis yang cukup besar karena adanya
ketergantungan masyarakat satu sama lain.
5. Bisnis Manufaktur

 Bisnis manufaktur merupakan suatu bisnis kecil yang memerlukan modal


untuk investasi yang cukup besar dibandingkan dengan empat jenis bisnis
lainnya. Karena memerlukan tenaga kerja, teknologi dan bahan mentah untuk
mengoperasikannya.Pemerintah telah menetapkan Tiga Jalur Strategi
Pembangunan, yaitu:

 1) Pro-Pertumbuhan, untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan


melalui investasi.

 2) Pro-Lapangan Kerja, agar pertumbuhan ekonomi ddpat menciptakan


lapangan pekerjaan yang luas dengan menekankan pada investasi padat
pekerja.

 3) Pro-Masyarakat Miskin, agar pertumbuhan ekonomi dapat mengurangi


jumlah penduduk miskin dengan penyempurnaan system perlindungan
social,meningkatkan akses kepada pelayan dasar, dan melakukan
pemberdayaan masyarakat.
Secara umum dalam upaya mengatasi permasalahan-permasalahan yang
menyangkut tenaga kerja di indonesia dapat dilakukan cara berikut:

1. Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja untuk memasuki


pasar tenaga kerja. Rekomendasi kebijakan melalui:

a. Harmonisasi, standarisasi dan sertifikasi kompetensi melalui kerja sama


lintas sektor daerah dan Negara dalam kerangka keterbukaan pasar
b. Pengembangan program kemitraan antara pemerintah dengan dunia usaha
(baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah);
c. Pengembangan pola pendanaan pelatihan;
d. Penataan lembaga berbasis kopetensi;
e. Peningkatan kualitas sistem tata kelola program pelatihan untuk
mempercepat sertifikasi pekerja;
f. Identifikasi dan memilih sektor yang mempunyai nilai tambah dan
penyerapatan tenaga kerja yang tinggi.
2. Peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga
kerja dengan beberapa rekomendasi kebijakan:

a. Penataan lembaga berbasis kompetensi;


b. Peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga
kerja;
c. Peningkatan akses angkatan kerja pada sumber daya produktif dalam rangka
peningkatan keterampilan pekerja;
d. Mendorong pengembangan ekonomi produktif masyarakat.

3. Penciptaan tata kelola kelembagaan industrial yang harmonis dan


memperbaiki iklim ketenagakerjaan dengan beberapa rekomendasi kebijakan:

a. Meningkatkan tata kelola kelembagaan dan kerjasama hubungan


industrial;
b. Mewujudkan sistem pengupahan yang adil;
c. Meningkatkan perlindungan sosial bagi pekerja/buruh;
d. Peningkatan perlindungan tenaga kerja, menciptakan rasa keadilan
dalam dunia usaha dan pengembangan sistem pengawasan tenaga kerja.
E. RUU Ketenagakerjaan

Hukum ketenagakerjaan di Indonesia diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan. Hukum ketenagakerjaan mengatur tentang segala
hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan
sesudah kerja. Tujuan dari dibentuknya hukum ketenagakerjaan adalah untuk :

• memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan


manusiawi;
• mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah;
• memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan; dan
• meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya
 hukum ketenagakerjaan juga mengatur hubungan antara tenaga kerja dengan
pengusaha. Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara
pengusaha dan pekerja/buruh. Hubungan kerja terdiri dari dua macam yaitu
hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan
hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
Perjanjian kerja yang dibuat tersebut dapat dilakukan secara tertulis atau lisan.
Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis harus dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Mengenai hubungan
kerja tersebut diatur di Bab IX Pasal 50-66 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Perjanjian kerja yang dibentuk antara pengusaha dan
pekerja/buruh haruslah berlandaskan dan sesuai dengan substansi dari UU No.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan peraturan hukum lainnya yang
terkait.
f. Data lulusan pengangguran

 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), menurut pendidikan yang


ditamatkan, dari 9,77 juta angka pengangguran terbuka, 13,55 persen lulusan
SMK, 9,86 persen lulusan SMA, 8,08 persen lulusan diploma, 7,35 persen
lulusan universitas, 6,46 persen lulusan SMP, dan 3,61 persen lulusan SD.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada penduduk usia 20-24 tahun
sebesar 17,66% pada Februari 2021, meninkat 3,36% dibandingkan periode
yang sama tahun lalu sebesar 14,3%. Sarjana di indoensia yang menganggur
Jumlahnya mencapai 2.305.093 orang hingga Februari 2021
g. Prakerja di indonesia

 Prakerja adalah program bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi


para pekerja/buruh yang dirumahkan, pencari kerja, serta pelaku
usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan dan/atau pekerja
yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Pra-Kerja sebenannya
diperuntukan bagi siapapun, bukan hanya mereka yang terkena
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
 Syarat dan ketentuan mendaftar kartu pra kerja adalah sebagai berikut ini:
• WNI (Warga Negara Indonesia) yang dapat dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP).
• Telah berusia diaatas 18 tahun.
• Tidak sedang sekolah atau kuliah.
• Informasi mengenai syarat dan ketentuan secara lengkap bisa lihat di
https://www.prakerja.go.id/syarat-ketentuan.

 Manfaat Kartu Pra Kerja


• Dapat membantu meringankan biaya pelatihan yang biasanya ditanggung
pihak pekerja dan perusahaan.
• Dapat mengurangi biaya dalam mencari informasi tentang pelatihan.
• Dapat mendorong keberkerjaan seseorang melalui pengurangan mismatch.
• Dapat menjadikan komplemen dari pendidikan formal.
Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai