1. Menurut Al-Qur’an
Al-quran menguraikan tentang kejadian manusia dalam dua tahap. Tahap pertama
adalah tentang kejadian manusia pertama. Dan tahap kedua tentang kejadian
manusia keturunan dari manusia pertama tadi.
pertama, permulaannya dijadikan Allah seorang manusia (Adam), setelah itu baru
dijadikan Allah istrinya (Siti Hawa) dari bahan yang sama. Dari kedua manusia ini
lah dikembangkan keturunannya yang amat banyak.
Kedua, yang mula-mula dijadikan Allah ini adalah jasadnya, yang dijadikannya
daripada tanah.
Ketiga, setelah kejadian jasad ini sempurna barulah ditiupkan oleh Allah ke
dalamnya ruh ciptaan-Nya
1. QS. Al-Nisa,4:1
Artinya: “hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhan-Mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan istrinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak..” (QS.
Al-Nisa,4:1)
1. Nutfah
Ayat 12 pada surah Al-Mu’minun menjelaskan mengenai
penciptaan manusia pertama kali di bumi yaitu nabi Adam
a.s beliau diciptakan oleh Allah SWT secara langsung dengan
bahan materi tanah (saripati tanah) yang berasal dari seluruh
tempat di muka bumi (tafsir al-Muyassar). Surah ke-13
menjelaskan bahwa tahap pertama pembentukan janin
disebut nutfah. Nutfah merupakan pencampuran sel sperma
dengan sel ovum (nuthfah amsyi) atau disebut dalam ayat
adalah air mani. Tidak dapat dikatakan sebagai nutfah jika
belum terjadi pencampuran antara air mani pria dan wanita.
2. Alaqah
Alaqah diartikan sebagai sesuatu yang melekat terhadap
suatu yang lainnya. Alaqah memiliki struktur dan fungsi
tubuh mirip lintah, yaitu menempel dan mendapatkan
makanan dari inangnya. Segumpal darah yang melekat
kuat pada dinding rahim bagaikan akar yang kokoh
menamcap di tanah dengan serabutnya. Ayat-ayat Al-
Qur’an yang menjelaskan mengenai tahapan ini yaitu: Al-
Alaq (96:2), Al-Hajj (22:5), dan Al-Ghafir (40:67).
Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
4. Idhzaman
Idhzaman, pada tahap ini tulang-belulang dibentuk. Tahap ini
memiliki makna yang sangat berarti karena pada tahap ini janin
akan memiliki struktur internal. Janin akan memiliki keteraturan
bentuk walaupun tulang-belulang yang dibentuk masih tergolong
tulang lunak. Ayat yang menjelaskan mengenai tahap ini adalah Al-
Mu’minun (23:14)
Firman Allah SWT:
Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun :14
5. Lahman
Lahman, tahap ini menjelaskan mengenai terbungkusnya tulang-
6. Khalaqan Akhar