Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 10

Anggita Dwi Oktarina (190101077)


Citra Cahaya (190101085)
Evvie Yuliasari Pratiwi (190101084)
Muhammad Fathin (190101078)
Muhammad Firdiansyah (190101080)
Retno Rahayu Ningsih (190101082)
PROSES TERJADINYA MANUSIA
 Manusia adalah makhluk Allah, ia tidaklah muncul dengan sendirinya atau
berada oleh dirinya sendiri. Hal ini sebagaimana tercantum dalam
beberapa ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an surah al-‘Alaq ayat 2

Artinya : “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”.


Menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan dari segumpal darah, dan
masih banyak lagi ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa yang
menciptakan manusia adalah Tuhan. Jadi manusia adalah makhluk ciptaan
Allah yang berbeda dengan makhluk lainnya.

 Dalam Al-Qur’an banyak ditemukan gambaran yang membicarakan


tentang manusia dan makna filosofi dari penciptaannya. Manusia
merupakan makhluk yang sempurna dan sebaik-baiknya ciptaan yang
dilengkapi dengan akal pikiran.
 Jika dilihat dari keunikan yang lain, manusia adalah makhluk
ciptaan Allah Swt. Yang berbeda dengan makhluk ciptaan
lainnya di muka bumi ini yang terdiri dari dwi manusia
material manusia dan non materialnya yaitu al-jism, yang
berasal dari saripati manusia tanah (min tin). Hal ini
tergambar di dalam Al-Qur’an yaitu surah Al-Hijr ayat 29:
 
  Artinya : Maka apabila aku telah menyempurnakan
kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-
Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

 Dalam Al-Qur’an banyak ditemukan gambaran yang


membicarakan tentang manusia dan makna filosofi dari
penciptaannya. Manusia merupakan makhluk yang sempurna
dan sebaik-baiknya ciptaan yang dilengkapi dengan akal
pikiran.
 Sejalan dengan proses penciptaan manusia yang
terdiri dari aspek fisik dann rohani. Karena dalam
proses penciptaan manusia, manusia tidak hanya terdiri
dari unsur rohani yang berpotensi untuk menjalankan
perintah-perintah dari sang pencipta. Sebagaimana
Allah berfirman dalam Q.S Al-Mu’minun 12-14

 Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan


manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudia kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik.
A. Pengertian Penciptaan Manusia
 Dalam al-Qur’an kata “penciptaan” disebut dengan kholaqa-yakhluqu-
Khalqan yang memiliki arti secara bahasa membuat, menciptakan,
mengukur dan memperhalus. Kemudian, makna ini berkembang dengan
arti menciptakan tanpa contoh sebelumnya. Kata Khalaqa dalam
berbagai bentuknya memberikan penekanan tentang kehebatan dan
kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya. Seperti menciptakan langit dan
bumi beserta isinya yang dijelaskan dalam surat al-Kahfi ayat 51.

 Sedangkan kata “manusia” dalam al-Qur’an disebut dengan an-Nas yang


memiliki arti manusia, manusia diciptakan Allah dari dua unsur yaitu
jasmani dan rohani. Jasmani adalah jasad yang terdiri dari unsur yang
bersifat materi seperti susunan organ tubuh, sedang unsur yang kedua
adalah imateri tidak nampak yaitu ruh. Antara jasmani dan ruh
mempunyai hubungan yang erat dalam membentuk manusia seutuhnya,
ia disebut manusia apabila adanya ruh atau keduanya bersatu, tetapi
sebaliknya bila keduanya berpisah maka ia disebut mati, keduanya tidak
dapat disebut maka ia disebut mati, keduanya tidak dapat disebut
manusia melainkan jasad saja atau ruh saja.
B. Proses Kejadian Manusia

1. Menurut Al-Qur’an

Al-quran menguraikan tentang kejadian manusia dalam dua tahap. Tahap pertama
adalah tentang kejadian manusia pertama. Dan tahap kedua tentang kejadian
manusia keturunan dari manusia pertama tadi.

 pertama, permulaannya dijadikan Allah seorang manusia (Adam), setelah itu baru
dijadikan Allah istrinya (Siti Hawa) dari bahan yang sama. Dari kedua manusia ini
lah dikembangkan keturunannya yang amat banyak.
 Kedua, yang mula-mula dijadikan Allah ini adalah jasadnya, yang dijadikannya
daripada tanah.
 Ketiga, setelah kejadian jasad ini sempurna barulah ditiupkan oleh Allah ke
dalamnya ruh ciptaan-Nya

 Adapun tentang kejadian manusia keturunan manusia pertama, al-quran


menjelaskan
 pertama, keturunan manusia pertama ini dijadikan Allah dari air mani.
 Kedua, air yang dijelaskan al-quran adalah air mani yang memancar dan
bercampur dari pihak laki-laki. Tampaknya unsur “campuran” ( amsyaz) yang
dikatakan Al-qur’an.
 Ketiga, menurut informasi Al-Qur’an, bahwa sel yang akan
jadi manusia disimpan dalam suatu tempat (qarar), yaitu
di sekitar daerah kandungan ibu. Tempat ini merupakan
tempat yang aman, yaitu tempat yang stabil dan serasi.
Qarar yang disebut Al-Qur’an, sudah barang tentu
menunjukkan tempat dimana anak manusia bisa
berkembang, yaitu kandungan. Dalam kandungan ini anak
akan berkembang dengan baik dan sempurna sampai
nanti lahir ke dunia.
 Keempat, perkembangan di dalam rahim ibunya
berlangsung secara bertahap, yaitu air mani menjadi
segumpal darah, darah ini menjadi sekerat daging, daging
itu oleh Allah SWT dijadikan tulang, tulang itu dibalut
dengan daging lagi, sesudah itu terbentuklah makhluk
yang lain sifatnya dari yang proses tadi, yaitu manusia.
 Kelima, setelah sampai pada waktunya manusia yang ada
dalam rahim ibunya akan lahir sebagai bayi.
 Firman ALLAH SWT. Tentang kejadian manusia

 1. QS. Al-Nisa,4:1
 Artinya: “hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhan-Mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan istrinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak..” (QS.
Al-Nisa,4:1)

2. Q.S. Al-Hijr 15-28


 Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Tuhan-Mu berfirman kepada para malaikat : “Dan
sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk” (Q.S. Al-Hijr 15-28
 
 3. QS. As-Sajdah 32:8-9)
 Artinya: kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptannya)-Nya ke
dalam (tubuh) nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu,
(tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (QS. As-Sajdah 32:8-9)

 4. (QS. Al-Mu’min, 40:67


 Artinya: “Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak,
kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),
kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, diantara kamu yang diwafatkan
sebelum itu. (kamu perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan
dan supaya kamu memahami (nya). (QS. Al-Mu’min, 40:67)
 5. QS. Al-Mu’minun :14

 Artinya: “ Dan sesungguhnya kami telah


menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah (12). Kemudian Kami jadikan saripati itu
air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim) (13). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS.
Al-Mu’minun :14)
C. Pembentukkan Janin dalam Perspektif Al-Qur’an

 6 fase/tahapan penting. Fase-fase tersebut meliputi fase


nutfah, alaqah, mudghah, idhzaman, lahman, khalaqan
akhar

1. Nutfah
Ayat 12 pada surah Al-Mu’minun menjelaskan mengenai
penciptaan manusia pertama kali di bumi yaitu nabi Adam
a.s beliau diciptakan oleh Allah SWT secara langsung dengan
bahan materi tanah (saripati tanah) yang berasal dari seluruh
tempat di muka bumi (tafsir al-Muyassar). Surah ke-13
menjelaskan bahwa tahap pertama pembentukan janin
disebut nutfah. Nutfah merupakan pencampuran sel sperma
dengan sel ovum (nuthfah amsyi) atau disebut dalam ayat
adalah air mani. Tidak dapat dikatakan sebagai nutfah jika
belum terjadi pencampuran antara air mani pria dan wanita.
 2. Alaqah
Alaqah diartikan sebagai sesuatu yang melekat terhadap
suatu yang lainnya. Alaqah memiliki struktur dan fungsi
tubuh mirip lintah, yaitu menempel dan mendapatkan
makanan dari inangnya. Segumpal darah yang melekat
kuat pada dinding rahim bagaikan akar yang kokoh
menamcap di tanah dengan serabutnya. Ayat-ayat Al-
Qur’an yang menjelaskan mengenai tahapan ini yaitu: Al-
Alaq (96:2), Al-Hajj (22:5), dan Al-Ghafir (40:67).

 Firman Allah SWT

 Artinya: “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal


darah”.(QS. Al-Alaq, 92:2)
3. Mudgah
 Mudgah diartikan sebagai sepotong daging yang terkunyah. Daging

tersebut jika diamati dengan miskrokop nampak semacam gambar


bekas gigitan. Pada tahap ini ditandai dengan peningkatan jumlah
sel secara drastis. Mudgah memiliki karakteristik beberapa
jaringannya tidak dapat dibedakan. Hal tersebut terjadi disebabkan
jaringan-jaringan tersebut akan berubah menjadi plasenta. Ayat-
ayat yang menjelaskan mengenai tahapan mudgah terdapat pada:
Al-Mu’minun (23:14) dan Al-Hajj (22:5).
 Firman Allah SWT:

 Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
4. Idhzaman
Idhzaman, pada tahap ini tulang-belulang dibentuk. Tahap ini
memiliki makna yang sangat berarti karena pada tahap ini janin
akan memiliki struktur internal. Janin akan memiliki keteraturan
bentuk walaupun tulang-belulang yang dibentuk masih tergolong
tulang lunak. Ayat yang menjelaskan mengenai tahap ini adalah Al-
Mu’minun (23:14)
 Firman Allah SWT:

 Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun :14
5. Lahman
 Lahman, tahap ini menjelaskan mengenai terbungkusnya tulang-

belulang dengan otot/daging (Mustafa Al-Maragi). Lahman merujuk


pada daging segar. Hal ini bebeda dengan mudgah. Mudgah bukan
merupakan daging segar, namun sepotong daging yang dikunyah.
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai tahap ini adalah Al-
Mu’minun (23:14).

 6. Khalaqan Akhar

 Khalaqan akhar merupakan fase terakhir proses pembentukan janin


dalam perspektif Al-Qur’an. Pada tahap ini bentuk janin sudah dapat
disebut seperti manusia. Tahap ini menjelaskan bahwa proses
terakhir pembentukan janin berbeda keseluruhan dengan ciri dan
sifat serta keadaan dari proses penciptaan janin dalam proses-
proses sebelumnya (Hisham Thalbah, 2009: 57). Hal yang paling
penting pada fase ini ditandai dengan ditiupkannya ruh sehingga
membuatnya dapat bernafas. Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
tahap ini adalah QS. Al-Mu’minun (23:14) dan QS. As-Sajadah (32:
8-9).

 Firman Allah SWT:

 Artinya: “kemudian Dia menjadikan keturunannya


dari saripati air yang hina. Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh
(ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu
sedikit sekali bersyukur”. (QS. As-Sajadah 32: 8-9).

Anda mungkin juga menyukai