WB
Kelompok 1
1.Adelia Cahya Kinanti
2.Bella Anggi Regita
3.Fani Euis Kusnita
4.Oktiya Nuhidayah
Definisi PDA
Duktus arteriosus paten adalah terbukanya duktus arteriosus
yang secara fungsional menetap beberapa saat setelah lahir.
Penutupan fungsional duktus, normalnya terjadi segera
setelah lahir. Akan tetapi, pada bayi yang lahir premature,
duktus paten biasanya mempunyai susunan anatomi yang
normal dan keterbukaan merupakan akibat dari hipoksia dan
imaturitas. Duktus yang tetap terbuka setelah bayi cukup
bulan berusia beberapa minggu jarang menutup secara
spontan.
Anatomi jantung
B.Non farmakologi
d. Restriksi cairan dan diet rendah natrium untuk mengurangi beban
jantung
e. Bedah, yaitu dengan pemotongan atau pengikatan duktus
f. Kateterisasi jantung
Asuhan Keperawatan anak PDA
Pengkajian :
1. Identitas
PDA sering ditemukan pada neonatus, tapi secara fungsional menutup pada 24 jam pertama setelah kelahiran. Sedangkan secara
anatomic menutup dalam 4 minggu pertama. PDA ( Patent Ductus Arteriosus) lebih sering insidens pada bayi perempuan 2 x lebih
banyak dari bayi laki-laki. Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar 15 %. PDA juga bisa diturunkan secara genetik dari
orang tua yang menderita jantung bawaan atau juga bisa karena kelainan kromosom
2.Keluhan Utama
Pasien dengan PDA biasanya merasa lelah, sesak napas
3. Riwayat penyakit sekarang
Pada pasien PDA, biasanya akan diawali dengan tanda-tanda respiratory distress, dispnea, tacipnea, hipertropi ventrikel kiri, retraksi
dada dan hiposekmia
4. Riwayat penyakit terdahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur atau ibu menderita infeksi dari rubella.
5. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit PDA karena PDA juga bisa diturunkan secara genetik dari
orang tua yang menderita penyakit jantung bawaan atau juga bisa karena kelainan kromosom
6. Riwayat Psikososial
Meliputi tugas perasaan anak terhadap penyakitnya, bagaimana perilaku anak terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya,
perkembangan anak, koping yang digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga dan
penyesuaian keluarga terhadap stress.
7. Activity Daily Life (ADL)
Nutrisi
Kebutuhan ASI/ cairan/ susu pada bayi pada hari pertama bayi lagi banyak tidur terjadi penurunan berat badan 10% BBVL kembali 7-
10 kg. EliminasiMekonium
Istirahat Tidur: Lebih banyak tidur
Aktifitas :Kurang aktif dalam bergerak.
Personal Hygiene: Untuk kebersihan diri dalam batas normal
Asuhan Keperawatan anak PDA
8. Keadaan umum: baik
Kesadaran : Kompos mentis, GCS 15 (E4M6V5)
Nadi (+) Normal : 100-140x/menit
RR (+) Normal: 20-40x/menit
9. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Brakhiosefali, simetris, UUB menonjol (-)
Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut.
Mata :Cekung(), Pupil bulat isokor, reflek cahaya +/+, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-).
Hidung : Sekret (-), napas cuping hidung ()
Telinga : Sekret (-).
Mulut: Mukosa mulut, bibir, lidah kering (-), sianosis (-)
Leher : Pembesaran JVP (-).
Paru-paru
Inspeksi : Apnea, retraksi dada -
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi :Vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing ().
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordi di ICS IV-VV Thrill+ Aktivitas RV=LV Aktivitas LV=RV
Auskultasi: S1: tunggal S2: tunggal
Bising sistolik : kontinyu + grade IV/6 di ICS I1-I1, Thrill +, gallop-
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi :Lemas, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus normal (5-36x/menit)
Lipat paha dan genitalia: -
Ekstremitas: Akral dingin (-), sianosis (-), edema (-).
Asuhan Keperawatan anak PDA
10. Pemeriksaan penunjang (diagnostik)
A. Analisis Gas Darah Arteri
Biasanya menunjukkan kejenuhan yang normal karena paru overcirculation.
Duktus arteriosus besar dapat menyebabkan hipercorbia dan hipoksemia dari CHF dan ruang udara
penyakit(atelektasis atau intra alveolar cairan/pulmonary edema)
B. Foto Thorax
Pada PDA kecil bayangan jantung normal
Pada PDA besar terjadi kardiomegali(atrium dan ventrikel kiri membesar secara signifikan) dan gambaran
vaskuler paru meningkat.
C. Ekhokardiografi
Rasio atrium kiri terhadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi
pratern(disebabkan oleh peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari paru kiri ke kanan)
D. Pemeriksaan Ekho 2D dan Doppler berwarna
Untuk mengevaluasi aliran darah dan arahnya
Dapat divisualisasi adanya PDA dan besarnya shunt
Bila terdapat kecurigaan PVOD dibutuhkan pemeriksaan angiografi
E. EKG (Elektrokardiografi)
Sesuai tingkat keparahan:
1.PDA kecil tidak ada abnormalitas
2.PDA lebih besar,hipertrofi ventrikel kiri
F. Kateterisasi jantung
Hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil ECHO atau Doppler yang meragukan atau bila ada
kecurigaan defek tambahan lainnya.
Asuhan Keperawatan anak PDA
11. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
Pemberian obat-obatan:
Furosemid, yaitu obat diuretic yang paling sering digunakan pada penderita gagal jantung. Cara kerjanya yaitu dengan
menghambat kembali natrium dan klorida pada tubulus distal dan lengkung henle di ginjal. Obat ini diberikan secara intravena
atau intramuscular dengan dosis awal 1-2 mg/kg. biasanya setelah diberikan obat ini akan menyebabkan dieresis cepat dan
perbaikan segera status klinis, terutama jika ada gejala kongestif paru. Efek sampingnya adalah tubuh mungkin akan kekurangan
kalium sehingga pe nambahan kalium klorida dibutuhkan dan dapat meyebabkan kontraksi diruangan cairan ekstraseluler.
Digoksin. Digunakan untuk meningkatkan gaya dan kecepatan kontraksi miokardium dan mengendalikan aritmia jantung dengan
membatasi hantaran pulsa melalui nodus AV selama fibrilasi dan flutter atrium. Efek sampingnya jika kelebihan dosis yaitu
kontraksi ventrikel premature, disosiasi atrum- venrikel disertai blok jantung total, takikarsi atrium paroksimal, fibrilasi ventrikel,
rasa lelah, disorientasi, gangguan penglihatan, dan kejang.
Indometacin. Merupakan inhibitor prostaglandin yang dapat memudahkan penutupan duktus. Efek sampingnya adalah perubahan
sementara pada fungsi ginjal, pengingkatan insiden hilangnya darah samar melalui saluran cerna, dan menghambat fungsi
trombosit selama 7-9 hari. kontraindikaso.
Pemakaian indometacin adalah:
Nitrogen urea darah > 30 mg/dl
Kadar kreatinin >1.8 mg/dl
Keluaran urine < 0.6 ml/kg/jam selama 8 jam terakhir
Jumlah trombosit <60000/mm3 karena aktivitas trombosit yang memanjang
Hemates feses >+3, dan lain-lain.
b. Nonfarmakologi
Restriksi cairan dan diet rendah natrium untuk mengurangi beban jantung
Bedah, yaitu dengan pemotongan atau pengikatan duktus
Kateterisasi jantung 8
Asuhan Keperawatan anak PDA
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah jantung b.d malformasi jantung
Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian
oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel
Asuhan Keperawatan anak PDA
Intervensi:
Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer,
warna dan kehangatan kulit
Tegakkan derajat sianosis (sirkumonal, membran mukosa,
clubbing)
Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachypnea,
sesak, mudah lelah, periobrital edema, dan hepatomegali)
Kolaborasi pemberian digoxin sesuai order, dengan
menggunakan teknik pencegahan bahaya toksisitas)
Asuhan Keperawatan anak PDA
Implementasi:
Mengobservasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi
perifer, warna dan kehangatan kulit
Menegakkan derajat sianosis (sirkumonal, membran mukosa,
clubbing)
Memonitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachypnea,
sesak, mudah lelah, periobrital edema, dan hepatomegali)
Kolaborasi pemberian digoxin sesuai order, dengan
menggunakan teknik pencegahan bahaya toksisitas
Asuhan Keperawatan anak PDA
Evaluasi:
S : keluarga klien mengatakan bahwa keadaan klien sudah
mulai membaik
O : tanda-tanda kembali normal
A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : kaji curah jantung
E : bisa
R : sebagian masih bisa dilakukan
Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb