Dosen Pengampu :
Sutrisno,S.Kep.,Ners.,M.KM
KELOMPOK 4 :
Ayu Rizki Lestari 190101023 Retno Rahayu 190101082
Belly Brinka 190101075 Triana Wulandari 190101060
Diana Nuraini 190101072 M. Akhyar Alfajri 190101087
Eva Apriana 190101003 Wika Karlina 190101074
Eva Mardiana 190101069
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang tepat pada
waktunya yang berjudul “Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman AIDS”.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan
baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha
sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sutrisno,S.Kep.,Ners.,M.KM selaku
dosen mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif. Semoga Tuhan yang senantiasa
memberkati segala usaha yang telah diihktiarkan.
Kami pada akhirnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini ke depannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan Lingkungan Baik Fisik Dan Biologis Pemukiman Penduduk Indonesia Belum Baik,
Baru Scbagian Kecil Penduduk Yang Menikmati Ait Bersih Dari Fasilitas Penyehatan
Lingkungan. Hal Ini Berakibat Masih Tingginya Angka Kesakitan Dan Kematian Karena
Berbagai Penyakit Termsuk Diantaranya Oleh Penyakit Menular. Peningkatan Keschatan
Lingkungan Dimaksudkan Untuk Perbaikan Mutu Lingkungan Hidup Yang Dapat Menjamin
Keschatan. Melalui Kegiatan Peningkatan Sanitasi Dasar Serta Pencegahan Dan Penanggulangan
Kondisi Fisik Dan Biologis Yang Tidak Baik, Termasuk Berbagai Akibat Sampingan
Pembangunan. Semua Kegiatan Penyehatar Lingkungan Dan Pemukiman Yang Dilakukan Olch
Staf Puskesmas, Sebaiknya Dilaksanakan Dengan Mengikutscrtakan Masyarakat Secara
Bergotong-Royong.
Pemberantasan AIDS melalui hospes dan agen tidak dapat dilakukan, karena belum
ditemukan vaksin clan obat penangkal terhadap AIDS. Satu-satunya jalan ialah merubah
lingkungan untuk memutuskan rantai penularan . Ada tiga cara penularan AIDS, yakni melalui
hubungan seksual, transfusi darab, dan congenita, sebingga upaya pencegahan perlu diarahkan
untuk mengubah perilaku seksual masyarakat (terutama yang memiliki risiko tinggi),
menghindarkan infeksi melalui donor darah, organ, dan speima serta upaya pencegahan infeksi
perinatal sebelum ibu hamil.
Berhubung kasus-kasus di Indonesia sebagian besar "Imported cases" yakni penderita yang
datang dari luar negeri, maka perlu pengawasan dan penelitian terhadap pendatang dari luar
negeri misalnya dengan suatu ketentuan semacam Undang-undang Penyakit Karantina. Dari
Instruksi Menteri Kesehatan No. 72 tahun 1988 dan Keputusan Ditjen PPM & PLP No. 286-
1/PD.03.04 menunjukkan bahwa strategi pemberantasan AIDS di Indonesia diarahkan kepada
penemuan kasus dan penyelidikan epidemiologis dalam upaya pencegahan penyakit AIDS.
Upaya lain yang perlu digalakkan ialah pencegahan melalui penyuluhan masyarakat risiko
tinggi .
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyakit menular?
2. Apa pengertian hiv/aids?
3. Apa Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular?
4. Bagaimana penyehatan lingkungan?
5. Bagaimana Pencegahan Dan Pemberantasan AIDS?
C. Tujuan
1. Apa pengertian penyakit menular ?
2. Apa pengertian hiv/aids ?
3. Apa Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular ?
4. Bagaimana penyehatan lingkungan ?
5. Bagaimana Pencegahan Dan Pemberantasan hiv?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Menular, Kejadian Luar Biasa (KLB), dan Wabah Penyakit
Menular
1. Penyakit Menular
Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya, yang berasal
dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditransmisikan kepada pejamu (host) yang
rentan. Penyakit menular (Communicable Desease) adalah penyakit yang disebabkan oleh
adanya agen penyebab yang mengakibatkan perpindahan atau penularan penyakit dari orang atau
hewan yang terinfeksi, kepada orang atau hewan yang rentan (potential host), baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui perantara (vector) atau lingkungan hidup.
Kejadian Luar Biasa (KLB) ialah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian
umum dan mungkin menimbulkan kchebohan ketakutan di kalangan masyarakat, atau menurut
pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang berarti (bermakna) dari kejadian
kesakitan/ kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun tertentu. Selain itu. KLB
adalah kejadian yang melebihi keadaan
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dan keaduan yang lazim pada waktu dan dierah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 thun 1984 temamg wabah penyakit
yang menular) Suatu wabah dapat terbutas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu
serangan penyakit) lingkup yang lebih Juas (epidemi) atau bahkan lingkup global (pandemi)
Kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah dari suatu kasus penyakit tertentu yang
secara nyats melebihi dari jumlah yang diperkirakan.
B. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Surveilans epidemiologi suatu penyakit dapat diartikan sebaga kegiatan pengumpulan data/
informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan kematian dan penyebarannya serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan
suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat
dikatakan: Pengumpulan Data Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
Untuk dapat memonitor/ mengamati distribusi penyakit menular di dalam masyarakat wilayah
kerja Puskesmas, dilakukan pencatatan peristiwa kesakitan dan kematian yang diakibutkan oleh
penyakit menular tersebut.
Pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data mengenai peristiwa kesakitan dan
kematian penyakit menular/ penyakit tidak menulan ini di dalam wilayah kerja serta
menggunakannya sebagai informasi untuk monitoring/pengamatan distribusi penyakit dan
mengambil tindakan di dalam wilayahnya disebut surveilans. Puskesmas harus mempunyai
sisterm surveilans untuk penyakit-penyakit ini, serta menggunakan informasi yang dapat
diungkapkan untuk memonitor masalah penyakit menular di dalam masyarakat wilayah kerja.
Untuk pemantauan penyakit menular tertentu yang menjadi masalah kesehatan di wilayah
Puskesmas disajikan dalam PWS Mingguan Penyakit (contoh PWS penyakit campak, diare,
DBD, dil). Dengan penggunaan Pws penyakit secara mingguan ini dapat dikenali/ diketahui
secara dini kenaikan distribusi suatu penyakit menular tertentu menurut tempat (Desa), dan
waktu adalah Minggu.
Program Lingkungan Sehat Bertujuan Untuk Mewujudkan Mutu Lingkungan Hidup Yang
Lebih Sehat Melalui Pengembangan System Kesehatan Kewilayahan Untuk Menggerakkan
Pembangunan Lintas Sektor Berwawasan Keschatan. Adapun Kegiatan Pokok Untuk Mencapai
Tujuan Tersebut Meliputi:
Sebagai Gambaran Pencapaian Tujuan Program Lingkungan Schat Disajikan Dalam Per
Kegiatan Pokok Melalui Indikator Yang Telah Disepakati Serta Beberapa Kegiatan Yang
Dilaksanakan Sebagai Berikut:
Adanya Perubahan Paradigma Dalam Pembangunan Sektor Air Mirum Dan Penyehatan
Lingkungan Dalam Penggunaan Prasarana Dan Sarana Yang Dibangun, Melalui Kebijakan Air
Minum Dan Penyehatan Lingkungan Yang Ditandatangani Oleh Bappenas, Departemen
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri Serta Departemen Pekerjaan Umum Sangat Cukup
Signifikan Terhadap Penyelenggaraan Kegiatan Penyediaan Air Bersih Dan Sanitasi Khususnya
Di Daerah.
Kondisi Keschatan Lingkungan Pada Sekolah Dititik Beratkan Pada Aspek Hygiene,
Sarana Sanitasi Di Sekolah Yang Erat Kaitannya Dengan Kondisi Fisik Bangunan Sekolah.
B. Rumah Sehat
Pada Tahun 2006, Cakupan Rumah Sehat Mencapai 69. Kegiatan Yang Dilakukan:
Menyusun Persyaratan Kualitas Udara Di Dalam Rumah Serta Menyusun Petunjuk Pelaksanaan
Monitoring Kualitas Udara Di Dalam Rumah.
-Sarana Sanitasi Meliputi Sarana Air Bersih, Sarana Pembuangan Kotoran, Sarana Pembuagan
Air Limbah, Dan Sarana Pembuangan Sampah.
Faktor Risiko Lingkungan Dan Perilaku Masyarakat Merupakan Satu Kesatuan Yang
Memiliki Hubungan Timbal Balik Yang Berpengaruh Terhadap Gangguan Keschatan
Masyarakat Dan Keschatan Lingkungan. Fokus Pelaksanaan Yang Perlu Dilakukan Baik Melalui
Fasilitasi Kepada Para Pengelola Program, Advokasi Dan Sosialisasi Kepada Para Pengambil
Keputasan Daerah Adalah Sebagai Berikut:
Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat Perlu Dikaji Secara Cermat Dan Mendalam, Dengan
Metode Pendekatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (Adkl) Dan Metode Epidemiologi.
Metode Analisis Dampak Keschatan Lingkungan (Adkl) Ini Dapat Dipergunakan Untuk
Identifikasi Dampak Potensial Dari Suatu Hubungan Antara Parameter Lingkungan, Media
Lingkungan, Penduduk Yang Terpajan Dan Dampaknya Terhadap Keschatan
Saut Ini Penurunan Kualitas Udara Terutama Di Kota-Kota Besar Telah Menjadi Masalah Yang
Membutuhkan Pemanganan Serius Mengingat Sudah Pada Tingkat Yang Dapat Mengganggu
Keschatan Masyarakat.Penurunan Kulitas Udara Terjadi Karena Emisi Yang Masuk Ke Udara
Melebihi Daya Dukung Lingkungan.
Belum ada penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu dilakukan pencegahan Human
Immunodeficiency Virus (HIV) untuk mencegah terjadinya Human Immunodeficiency Virus
(HIV), bisa dilakukan dengan melakukan penkes menjelaskan tentang:
a. Melakukan abstinensi seks/melakukan hubungan kelamin dengan pasangan yang terinfeksi
b. Memeriksa adanya virus paling lambat 6 bulan setelah hubungan seks terakhir yang tidak
terlindungi
c. Menggunakan pelindung jika berhubungan dengan orang yang tidak jelas status Human
Immunodefieciency Virus (HIV) nya
c. Menyelidiki di lapangan untuk mengetahui benar atau tidaknya laporan yang masuk
a.Mempertinggi nilai kesehatan, ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan
dan usaha kesehatan lingkungan (sanitasi).
b. Memberi vaksinasi/imunisasi, merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam.
Yaitu :
1). Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin ( bibit penyakit yang telah
dilemahkan), sehingga tubuh akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya pemberian vaksin
BCG, DPT, campak, dan hepatitis.
2). Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang mengandung antibodi. Contohnya
pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).
c). Pemeriksaan kesehatan berkala Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya
suatu penyakit, sehingga munculnya wabah dapat dideteksi sedini mungkin.
d). Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mengembangkan sentra rujukan
penyakit, sentra pelatihan penanggulangan penyakit, sentra regional untuk kesiapsiagaan
penanggulangan KLB wabah.
e). Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk memantapkan jejaring lintas
program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk percepatan
program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi,
pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.
f). Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk dilakukan melalui penyusunan,
review, sosialisasi, dan advokasi produk hukum penyelenggaraan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit di tingkat pusat hingga desa.
BAB III
PENUTUP
Jadi program PMS ( Penyakit Menulat Seksual ) program yang bertujuan untuk mencegah
penyakit yang di tularkan melalui hubungan seksual, program ini bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan, kematian serta mencegah akibat lebih lanjut penyakit menular seksual tersebut.
Salah satu penyakit menular seksual adalah Human Immunodefeciency Virus (HIV) yang mana
HIV ini merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan
oleh rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Jumhana, sumatri, AIDS - petunjuk untuk petugas kesehatan, Ditjen PPM & PLP jakarta