Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 5

1. Bella Anggi Regita 190101032


2. Eva Apriana 190101003
3. Fani Euis Kusnita 190101002
4. Lisa Safrida 190101024
5. Putri Tyanarani 190101036
6. Vina Sintya 190101045
Keperawatan Jiwa
Terapi Lingkungan
Pendahuluan
• Lingkungan dan situasi rumah sakit yang asing serta pengalaman perawatan yang
tidak menyenangkan akan memberi pengaruh yang besar terhadap kemampuan
adaptasi pasien dengan gangguan fisik dan gangguan mental.
• Pasien dengan gangguan mental seringkali mendapat isolasi sosial, diasingkan
lingkungan, terbuang dari keluarga dan mendapat perlakuan fisik yang kurang
manusiawi sehingga upaya-upaya dalam memodifikasi lingkungan menjadi sangat
penting.
• Upaya terapi harus bersifat komprehensif, holistik, dan multidisipliner. Selain terapi
fisik (Farmakotheraphy), terapi psikologis (Psykoterapy), juga perlu mengupayakan
optimalisasi aspek lingkungan melalui penerapan konsep-konsep psikologi lingkungan
Terapi lingkungan adalah suatu
tindakan penyembuhan pasien
dengan gangguan jiwa melalui
Pengertian manipulasi unsur yang ada di
lingkungan dan berpengaruh
terhadap proses penyembuhan.
Aspek Terapi Lingkungan
a. Lingkungan Fisik: Ada 3 aspek yang mempengaruhi
terwujudnya lingkungan fisik : lingkungan fisik tetap,
lingkungan fisik semi tetap, lingkungan fisik tidak
tetap.

b. Lingkungan Psikososial: prinsip yang perlu diyakini


petugas kesehatan yaitu
Lanjutan
✓ Tingkah laku dikomunikasikan dengan jelas untuk mempertahankan
perubahan tingkah laku pasien.
✓ Perubahan tingkah laku pasien tergantung pada perasaan pasien
sebagai anggota kelompok dan pasien dapat mengikuti atau mengisi
kegiatan.
✓ Kegiatan sehari-hari mendorong interaksi antar pasien.
✓ Mempertahankan kontak dengan lingkungan, misalnya adanya
kalender harian, adanya nama-nama tempat (kamar tidur, dapur, dan lain-
lain), adanya papan nama dan tanda pengenal bagi petugas kesehatan.
Macam-Macam Terapi Lingkungan

1.Terapi rekreasi
2. Terapi kreasi seni
3. Pettherapy
4. Planttherapy
Tujuan Terapi
a. Meningkatkan pengalaman positif pasien khususnya yang
mengalami gangguan mental
b. Meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang
lain.
c. Menumbuhkan sikap percaya pada orang lain.
d. Mempersiapkan diri kembali ke masyarakat.
e. Mencapai perubahan yang positif
Karakteristik Terapi Lingkungan
a) Pasien merasa akrab dengan lingkungan yang diharapkan.
b) Pasien merasa senang/nyaman dan tidak merasa takut di
lingkungannya
c) Kebutuhan-kebutuhan fisik pasien mudah dipenuhi.
d) Lingkungan rumah sakit/bangsal bersih.
e) Lingkungan menciptakan rasa aman dari terjadinya luka akibat
impuls-impuls pasien.
f) Adanya poses petukaran infomasi.
g) Penekanan pada sosialisasi dan interaksi kelompok dengan focus
komunitas teraupetik.
h) Kebutuhan fisik klien mudah terpenuhi.
a) Pencipta lingkungan yang aman
dan nyaman
b) Penyelenggara proses sosialisasi
Peran
c) Sebagai teknisi perawatan
d) Sebagai leader atau pengelola Perawat
dalam pelaksanaan terapi lingkungan
Terapi Lingkungan dalam Kondisi Khusus
Pasien rendah diri,depresi, bunuh diri; syarat lingkungan secara
psikologis:

a.Ruangan aman dan nyaman


b. Terlindata dari alat alat yang dapat di gunakan untuk mencederai
diri lain
c. Alat-alat medis, obat-obatan, dan jenis cairan medis di lemari
dalam keadaan terkunci
d. Ruangan harus di tempatkan di lantai satu dan keseluruhan
petugas kesehatan
Lanjutan
e. Tataruangan menarik dengan cara menempelkan
poster yang cerah dan cara menigkatkan gaya hidup
pasien
f. Warna dinding cerah
g. Adanya bacaan ringan, lucu, dan memotivasi hidup
h. Hadirkan musik ceria, tv, dan film komedi
i. Adanya lemari khusus untuk menyimpan barang-
barang pribadi pasien
Syarat Lingkungan Sosial

a. Komunikasi terapeutik dengan cara semua petugas menyapa pasien


sesering mungkin
b. Memberikan penjelasaan setiap akan dilakukan kegiatan
keperawatan atau kegiatan medis lainnya
c. Menerima pasien apa adanya, jangan mengejek atau merendahkan
d. Meningkatkan harga diri pasien
e. Membantu menilai dan meningkatkan hubungan sosial secara
bertahap
f. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan keluarganya
g. Sertakan keluarga dalam rencana asuhan keperawatan, jangan
biarkan pasien sendiri terlalu lama di ruangannya
Pasien amuk; syarat lingkungan fisik :

a. Ruangan aman, nyaman dan dapat pencahayaan yang cukup


b. Pasien satu kamar satu orang, bila sekamar lebih dari satu
jangan di campur antara yang kuat dan yang lemah
c. Ada jendela berjeruji dengan pintu dari besi terkunci
d. Tersedia kebijakan dan tertulis tentang protokol pengikatan
dan pengasingan secara aman, serta protokol pelepasan
pengikatan
Syarat Lingkungan Psikososial

a. Komunikasi terapiutik, sikap


bersahabat dan perasaan empati
b. Observasi pasien tiap 15 menit
c. Jelaskan tujuan
pengikatan/pengekangan secara
berulang-ulang.
d. Penuhi kebutuhan fisik pasien
Fase Kerja

Klien dibantu untuk melakukan eksplorasi diri


1. Perawat memperhatikan data subyektif dan data obyektif
2. Klien dibantu utk mengembangkan pengetahuan ttg diri dan
didorong melakukan perubahan perilaku yg disfungsional.
Fase Terminasi

1. Dilakukan setelah perawat dan klien menyepakati masalah


keperawatan telah teratasi (mereda) dan lebih terkendali.
2. Klien merasa lebih baik dan melaporkan peningkatan fungsi
pribadi, sosial, atau pekerjaan.
3. Tujuan terapi telah tercapai.
Proses Terapi Lingkungan
• 1. Memberi kesempatan, dukungan, pengertian kepada klien agar
berkembang sbg pribadi yg bertanggung jawab.
• 2. Klien dipaparkan pd peraturan, harapan,Proses Terapi Lingkungan
• 3. Klien dipaparkan pd peraturan, harapan, tekanan peer, dan interaksi
sosial.
• 4. Perawat mendorong komunikasi dan pembuatan keputusan,
meningkatkan harga diri, belajar keterampilan dan perilaku baru
Terimakasih

Jika ada pertanyaan


kami persilahkan

Anda mungkin juga menyukai