NAMA KELOMPOK 6 :
1. IIN OKTAFIA
2. ISTIKOMAH
3. IVAN BAGUS
4. TRI HANDAYANI S. (1701044)
A. Latar belakang
perubahan social ekonomi yang begitu cepat dan situasi social politik Indonesia
yang tidak menentu menyebakan semakin tingginya angka pengangguran, kemiskinan
dan kejahatan. Kondisi ini dapat meningkatkan angka kejadian gangguan mental dalam
kehidupan manusia, aspek lingkungan adalah salah satu aspek yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia oleh karena itu perlu mendapatkan pehatian khusus untuk
menjaga dan memelihara kesehatan manusia.
Lingkungan sendiri dapat memberikan dampak baik secara fisik dan psikologis
pada seseorang. Kondisi lingkungan dan pengalaman yang tidak menyenangkan
berpengaruh besar tehadap kemampuan adaptasi dengan gangguan fisik dan mental.
Lingkungan tersebut juga berpengaruh terhadap keberhasilan proses perawatan yang
nantinya akan menentukan keberhasilan perawatan dan pengobatan
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Membekali pasien kemampuan untuk kembali ke masyarakat dan dapat menjalankan
kehidupan fisik dan social seoptimal mungkin.
2. Tujuan khusus
a. Pengertian terapi lingkungan
b. Tujuan terapi lingkungan
c. Karakteristik terapi lingkungan
d. Aspek-aspek lingkungan fisik
e. Jenis- jenis kegiatan terapi lingkungan
f. Macam-macam terapi lingkungan
g. Peran perawat dalam terapi lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
3. Aspek Sosial
4. Aspek Emosional
Perawat harus menciptakan iklim emosional yang positif dengan menunjukkan sikap
yang tulus, jujur atau dapat dipercaya, bersikap spontan dalam memenuhi kebutuhan
klien, empati, peka terhadap perasaan dan kebutuhan klien. Misal : saya tenang disini
5. Aspek Spiritual
Aspek ini ditunjukan untuk memaksimalkan manfaat dari penggalaman, pengobatan
dan perasaan damai bagi klien. Sehingga perlu disedikan sarana ibadah seperti kitab
suci dan ahli agama.
F. Macam-MacamTerapi Lingkungan
Model terapi rehabilitasi yang dapat digunakan untuk membantu seseorang melepaskan
diri dari kecanduaan dan merubah perilakunya menjadi lebih baik.
1. Klien harga rendah diri (low self esteem) , Depresi (depression), Bunuh diri (suicide).
a. Syarat lingkungan secara psikologis harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
- Ruangan aman dan nyaman.
- Terhindar dari alat-alat yang dapat digunakan untuk mencederai diri sendiri atau orang
lain.
- Alat-alat medis, obat-obatan, dan jenis cairan medis di lemari dalam keadaan terkunci.
- Ruangan harus ditempatkan di lantai satu dan keseluruhan ruangan mudah dipantau oleh
petugas kesehatan.
- Tata ruangan menarik dengan cara menempelkan poster yang cerah dan meningkatkan
gairah hidup pasien.
- Warna dinding cerah.
- Adanya bacaan ringan, lucu, dan memotivasi hidup.
- Hadirkan musik ceria, tv, dan film komedi
b. Lingkungan sosial :
- Komunikasi terapeutik dengan cara semua petugas menyapa pasien sesering mungkin.
- Memberikan penjelasan setiap akan melakukan kegiatan keperawatan atau kegiatan
medis lainnya.
- Menerima pasien apa adanya jangan mengejek serta merendahkan
- Meningkatkan harga diri pasien
- Membantu pasien dalam berinteraksi dengan keluarganya.
- Sertakan keluarga dalam rencana asuhan keperawatan, jangan membiarkan pasie
sendiri terlalu lama di ruangannya.
2. Pasien dengan Amuk
a. Lingkungan fisik :
- Ruangan aman, nyaman, dan mendapat pencahayaan yang cukup.
- Pasien satu kamar, satu orang, bila sekamar lebih dari satu jangan dicampur antara yang
kuat dengan yang lemah
- Ada jendela berjeruji dengan pintu dari besi terkunci.
- Tersedia kebijakan dan prosedur tertulis tentang protocol pengikatan dan pengasingan
secara aman, serta protocol pelepasan pengikatan.
b. Lingkungan Psikososial :
- Komunikasi terapeutik, sikap bersahabat dan perasaan empati.
- Observasi pasien tiap 15 menit.
- Jelaskan tujuan pengikatan atau pengekangan secara berulang-ulang.
- Penuhi kebutuhan fisik pasien.
- Libatkan keluarga.
Jadi perawat dalam memenuhi kebutuhan klien berdasarkan pada identitas masalah baik
kebutuhan fisik dan emosional. Perawat yang berperan sebagai mothering care tidak hanya
memenuhi kebutuhan klien tetapi memfasilitasi klien agar mengembangkan kemampuan baru
untuk menyesuaikan dengan lingkungan. Dengan demikian klien dapat memahami dan
menerima situasi yang sedang dialaminya dan termotifasi untuk mengubah perilaku maladptif
menjadi prilaku adaptif. Perawat juga membantu klein mengenal batasan dan menerima
resiko akibat perilakunya. Perawat memperlakukan klien sebagai individu yang unik sehingga
dalam memberikan asuhan keperawatan ia harus memperhatikan kondisi dan tingkat
perkembangan klien.
Sebagai perencana perawat sebelumnya memberikan asuhan keperawatan terlebih dahulu
harus melakukan pengkajian untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi klien dan
situasi ruangan yang dibutuhkan.
Sebagai koordinator perawat harus dapat mengatur dan mengorganisasi semua kegiatan
supaya rencana yang ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Perawat harus memberikan
penjelasan kepada klien dan keluarga agar mereka dapat berperan aktif dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan kita, yang diciptakan
untuk pengobatan termasuk fisik dan sosial. Suatu manipulasi ilmiah pada lingkungan
yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada perilaku pasien dan untuk
mngembangkan keterampilan emosional dan sosial.
Tujuan terapi lingkungan ini membantu individu untuk mengembangkan rasa harga
diri, mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, membantu
belajar mempercayai orang lain, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.
Komponen yang harus diperhatikan dalam terapi lingkungan adalah fisik, intelektual,
sosial, emosional dan spiritual.
B. Saran
Sebagai seorang perawat yang bertugas dalam terapi lingkungan harus dapat menilai
diri tentang kesadaran diri, kekuatan, dan kemampuan dalam hal pengetahuan dan
kebudayaan karena itu sangat membantu untuk bertoleransi terhadap perilaku-perilaku
yang ditujukan oleh pasien.