Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan penyertaannya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan
judul “ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TERAPI LINGKUNGAN”
Didalam pembuatan makalah ini kami menyadari sungguh bahwa kami
memiliki banyak kekurangan, dengan itu kami berharap agar pembaca dapat
memberikan saran dan masukan yang bersifat membangun sehingga
kedepannya kami dapat menjadi lebih baik.
Harapan kami semoga,makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan bisa
menambah wawasan bagi para membaca.
Terimakasih .
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................1
PRAKATA...........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Tujuan.........................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. PengertianTterapi Lingkungan....................................................................6
B. Karakteristik Terapi Lingkungan................................................................6
C. Askep-Askep Lingkungan Terapi..............................................................8
D. Jenis-Jenis Terapi Lingkungan....................................................................8
E. Macam-Macam Terapi Linkungan..............................................................8
F. Peran Perawat Dalam Peran Lingkungan..................................................10
Kesimpulan..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Terapi Lingkungan
1. Orientation
2. Assetation
3. Accupation
4. Reecreation
Sedangkan Menurut Stuart dan Sundeen :
1. Aspek Fisik
Menciptakan lingkungan fisik yg aman dan nyaman. Gedung
permanen, mudah di jangkau, lengakap dengan kamar tidur, ruang
tamu, ruang makan, kamar mandi dan wc. Struktur dan tatanan dalam
gedung di rancang sesuai dengan kondisi dan jenis penyakit serta tingkat
perkembangan klien. Misalnya: Ruang perawatan anak didesain dengan
gambar-gambar kartun atau idola anak-anak yg berbeda dengan ruang
dewasa.
3. Aspek Sosial
4. Aspek Emosional
5. Aspek Spiritual
Aspek ini ditunjukan untuk memaksimalkan manfaat dari
penggalaman, pengobatan dan perasaan damai bagi klien. Sehingga perlu
disedikan sarana ibadah seperti kitab suci dan ahli agama.
Perawat dalam terapi ini dapat sebagai leader atau bekerja sama
denagn orang lain yang ahli dalam bidangnya karena harus sesuai
dengan bakat dan minat, serta memberikan kesempatan pada klien
untuk menyalurkan atau mengekspresikan perasaannya.
Pet Therapy
Plant Therapy
E. Macam-Macam Terapi Lingkungan
Model ini sangat umum dikenal oleh masyarakat serta biasanya dilakukan
dengan pendekatan agama atau moral yang menekankan tentang dosa dan
kelemahan individu. Model terapi seperti ini sangat tepat diterapkan pada
lingkungan masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai
keagamaan dan moralitas di tempat asalnya, karena model ini berjalan
bersamaan dengan konsep baik dan buruk yang diajarkan oleh agama.
Maka tidak mengherankan apabila model terapi moral inilah yang
menjadi landasan utama pembenaran kekuatan hukum untuk berperang
melawan penyalahgunaan narkoba
Model ini memakai konsep dari program terapi komunitas, dimana adiksi
terhadap obat-obatan dipandang sebagai fenomena penyimpangan sosial
(social disorder). Tujuan dari model terapi ini adalah mengarahkan
perilaku yang menyimpang tersebut ke arah perilaku sosial yang lebih
layak. Hal ini didasarkan atas kesadaran bahwa kebanyakan pecandu
narkoba hampir selalu terlibat dalam tindakan a-sosial termasuk tindakan
kriminal. Kelebihan dari model ini adalah perhatiannya kepada perilaku
adiksi pecandu narkoba yang bersangkutan, bukan pada obat-obatan yang
disalah gunakan. Prakteknya dapat dilakukan melalui ceramah, seminar,
dan terutama terapi berkelompok (encounter group).
Model ini menyatakan bahwa perilaku adiksi obat adalah hasil sosialiasi
seumur hidup dalam lingkungan sosial atau kebudayaan tertentu. Dalam
hal ini, keluarga seperti juga lingkungan dapat dikategorikan sebagai
“lingkungan sosial dan kebudayaan tertentu”.
· Lingkungan Fisik
Proses Keperawtan
b. Lingkungan sosial :
a. Lingkungan fisik :
b. Lingkungan Psikososial :
PENUTUP
Kesimpulan
Saran