Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEGIATAN TERAPI KREATIVITAS

“BERKEBUN”

Oleh :

1. AdyPratama
2. DodyKurniawan
3. EgarSamudera
4. IdhoQodri
5. JefryansyahRiduan
6. Minarti
7. RahmadGani
8. RendraKurniawan
9. Rio BagusPratama

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2018/2019
Proposal Terapi Kreatifitas Berkebum ; Bercocok Tanam

A. Latar Belakang Masalah


Sebagian manusia terkadang mengalami masalah kejiwaan, dimana pada masa
ini seseorang mengalami penurunan kemampuan, baik fisik, mental dan social
secara bertahap sampai tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi dan itu
adalah masa yang kurang menyenangkan. Anggapan terhadap klien dengan
gangguan jiwa adalah bingung dan tidak peduli terhadap lingkungan, kesepian
dan tidak bahagia, pikun, dan tidak berguna bagi masyarakat. Namun
kenyataannya tidak semua klien dengan gangguan jiwa seperti demikian.
Oleh karena itu perawat harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien
dengan gangguan jiwadalam memecahkan masalah dan mengurangi rasa putus
asa, rendah diri, rasa keterbatasan akibat dari ketidakmampuan dan kelainan
yang dideritanya. Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi dalam
perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam
proses penyembuhan dan ketenangan para klien dengan gangguan jiwa
Terapi Kreativitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut klien dengan
gangguan jiwa dapat beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri
sendiri, banyak aktivitas dan lebih mandiri. Salah satu terapi Kreativitas pada
klien dengan gangguan jiwa adalah terapi berkebun yaitu terapi dengan
menggunakan berkebun secara terapeutik untuk meningkatkan fungsi fisik,
psikologis, kognitif, perilaku dan fungsi sosial serta meningkatkan hubungan
yang terapeutik, juga dapat memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status
fisik dan mental.
Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan kepercayaan serta
rasa aman dan membuat klien dengan gangguan jiwamerasa lebih baik
dengan memanfaatkan waktu luang luangnya, terutama ketika berada dirumah.
Jenis terapi berkebun adalah: kegiatan bercocok tanam, merawat dan
memelihara tanaman sehingga energi yang di keluarkan akan menghasilkan
keringat.
B. Topik
Terapi Kreativitas : Terapi berkebun

C. Tujuan
1. TujuanUmum
Setelah selesai mengikuti terapi Kreativitas (berkebun) klien mampu
beradaptasi terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi Kreativitas (berkebun) diharapkan klien dapat:
a. Meningkatkan interaksi social dengan orang lain, meningkatkan rasa
kasih saying terhadap seseorang dan lingkungan.
b. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
c. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang
dihadapi.
d. Meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga.
e. Mengubah perilaku.
f. Mengembangkan kreatifitas.
g. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.

D. Proses Seleksi
1. Karakteristik Klien
a. Klien yang sudah mampu membina hubungan saling percaya dengan
perawat
b. Klien yang sudah diajarkan cara menghardik secara individu
c. Klien sudah mampu berkomunikasi
d. Klien bersedia mengikuti terapi aktivitas
2. Penyeleksian
Sebelum diadakan terapi Kreativitas, Perawat menyeleksi klien yang tidak
bisa mengikuti terapi, dengan konta indikasi sebagai berikut :
a. Klien dengan gangguan perilaku kekerasan
b. Klien dengan gangguan orientasi realita (orang, tempat, & waktu)
c. Klien dengan gangguan resiko bunuh diri
3. Data Klien
a. Karakteristik klien
Dilakukan pada pasien dengan kondisi:
1) Pasien yang bias bergerak dan sehat secara fisik
2) Defisit fungsional pada fisik, psikologis atau fungsional mental
3) Marah besar dan kesepian
4) Gangguan emosi dan perilaku
5) Stress dan kecemasan
6) Gangguan kepribadian
b. Proses seleksi
Setelah dilakukan oleh terapi selama pengkajian dan observasi serta
wawancara dengan menggunakan pedoman pengkajian fisik psikososial,
masalah emosional, spiritual.

E. Pengorganisasian
1. Waktu&TempatPelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 24 November 2018
Jam : 10.30-11.30 WIB
Tempat : HalamanBelakangRuanganCendrawasih
2. Tim Terapi & Klien
 Tim Terapi
1. Ady Pratama
2. Dody Kurniawan
3. Egar Samudera
4. Idho Qodri
5. Jefryansyah Riduan
6. Minarti
7. Rahmad Gani
8. Rendra Kurniawan
9. Rio Bagus Pratama
 Jumlah Perawat & Klien
1. Jumlah Klien 5 Orang
2. Klien Cadangan 1 Orang
3. Jumlah Perawat 9 Orang

a. Uraian Tugas
Leader: Egar Samudera
Tugas :
Ø Membuka acara
Ø Memimpin kegiatan.
Ø Memotivasi peserta.
Ø Menjelaskan tujuan terapi berkebun.
Ø Menjelaskan langkah-langkah terapi berkebun.
Ø Melaksanakan dan mengontrol jalannya terapi berkebun
Ø Menutup acara

Co-Leader : Dody Kurniawan


Tugas :
Ø Mendampingi dan membantu leader menjalankan tugasnya.
Ø Mengambil alih tugas Leader jika leader pasif.

Fasilitator : Rendra Kurniawan, Ady Pratama, Rahmad Gani, Rio Bagus P,


Jefryansyah Riduan, Idho Qodri
Tugas :
Ø Mempertahankan keikutsertaan klien
Ø Memfasilitasi dan memotivasi klien untuk ikut Berkebun

Observer : Minarti, Jefryansyah Riduan


Tugas :
Ø Mencatat anggota yang pasif/aktif, respon verbal dan non verbal,
kejadian penting selama terapi.
Ø Mengidentifikasi issue penting selama terapi berkebun
Ø Memberikan umpan balik selama proses kegiatan dari mulai persiapan
sampai selesai.

F. Tata Tertib
1. Peserta bersedia mengikuti terapi berkebun.
2. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta tidak diperkenankan makan dan minum selama terapi
4. Perserta yang mengacaukan jalannya terapi akan dikeluarkan.
5. Jika ingin mengajukan pertanyaan peserta mengangkat tangan dan bicara
setelah dipersilahkan.
6. Waktu terapi dapat berubah sesuai dengan kondisi peserta
7. Peserta yang ingin keluar dari acara untuk keperluan ijin dahulu kepada
pemimpin acara.

G. Antisipasi Masalah
1. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa pamit
a. Usahakan dalam keadaan terapeutik
b. Tanyakan alasan meninggalkan kegiatan
c. Berikan penjelasan kepada klien bahwa klien dapat ikut kembali apabila
klien mau
2. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan kepada klien tersebut bahwa kegiatan ini ditunjukkan
pada klien yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada waktu khusus buat mereka
c. Bila klien memaksa ingin keluar, izinkan & beri waktu
3. Bila ada peserta yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan,
fasilitator mengingatkan dan mengarahkan.
4. Bila peserta pasif, fasilitator memotivasi untuk mengikuti kegiatan.
5. Bila leader bloking maka co-leader yang mengambil jalan cara
H. Langkah Kegiatan
Persiapan
Klien diatur membentuk persegi
Metode
Dinamika kelompok.
Alat Bantu:
Tanah kosong
Cangkul
Ember
Air
Gayung
Pupuk
BibitPohonmanga danAlpukat

1. Fase Orientasi (5 menit)


a. Leader membuka acara.
b. Melakukan perkenalan (terapis dan klien).
c. Leader menyampaikan tujuan langkah-langkah terapi berkebun
d. Leader membuat validasi kontrak.
e. Co-Leader membaca tata tertib.

2. Fase Kerja (30 menit)


a. Pelaksanaan terapi berkebun
b. Leader memimpin peserta dan terapis untuk menggali tanah sedalam 15-20
cm.
c. Lalutanah yang sudah di gali di isi dengan bibit pohon jambu/mangga
d. Selanjutnya di tutup kembali dengan tanah
e. Lalu di beripupuk
f. Serta di siram air
g. Leader membuat kesimpulan.
3. FaseTerminasi (10 menit)
a. Leader menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti terapi berkebun.
b. Leader menanyakan / melakukan evaluasi materi.
c. Leader memberikan tugas/rencana tindak lanjut.
d. Leader membuat kontrak untuk yang akan datang
e. Leader menutupacara.

I. Perilaku Yang Diharapkan


1. Persiapan:
a. Fasilitator
Ø Mengidentifikasi masalah yang dialami klien sebelum terapi berkebun
dilakukan.
Ø Mengatur setting tempat/ruangan untuk terapi berkebun.
b. Klien:
Ø Siap untuk mengikuti terapi berkebun
Ø Mengetahui aturan permainan terapi berkebun
Ø Hadir 10 menit sebelum terapi dimulai.

2. Proses
a. Terapis
Ø Melaksanakan terapi berkebun sampai dengan selesai.
Ø Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
b. Klien
Ø Mengikuti terapi berkebun sampai dengan selesai.
Ø Klien aktif mengikuti terapi berkebun dengan ceria.

3. Hasil
1) Fasilitator
ØMenjalankan tugas dengan baik sesuai rencana atau modifikasi saat acara
2) Klien
Ø Mengungkapkan rasa senang dan lebih santai.
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Waktu pelaksanaan telah disepakati dengan pembimbing lahan
b. Proposal kreatifitas telah dipersiapkan, sarana dan prasarana sudah
dikonfirmasi dengan pembimbing lahan
c. Topik telah disepakati dengan pembimbing lahan
d. Pasien mendengarkan dan memperhatikan cara membuat telur asin
2. Evaluasi Proses
a. Pasien mampu membuat kerajinan
b. Pasien dapat hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Alat dan media yang digunakan dapat dipersiapkan dan digunakan
dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 80% pasien dapat bekerja sendiri
b. Minimal 80% yang hadir aktif bekerja
c. 80% pasien yang hadir merasa senang mengikuti kreatifitas yang
diberikan

K. Penutup.
Demikian proposal Terapi Berkebun ini kami susun sebagai media penuntun dalan
pelaksanaan Terapi Kreativitas yang akan dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung pada praktek Stase Keperawatan Jiwa Program Studi
Profesi Ners Konversi. Besar harapan kami agar terapi berkebun ini berjalan
dengan lancar dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terkait, terutama
pada klien. Atas kerjasama yang baik dan dukungannya kami mengucapkan
terima kasih.
DOKUMENTASI KEGIATAN TERAPI KREATIVITAS "BERKEBUN"

Hari : Sabtu
Tanggal : 24 November 2018
Jam : 10.30-11.30 WIB
Tempat : Halaman Belakang Ruangan Cendrawasih

Memberikan Pendapat dari Hasil


No. Inisial Klien Menggali Menanam Menyiram Keterangan
Kerja

Anda mungkin juga menyukai