1
SENI BUDAYA BANTEN
2
SENI BUDAYA BANTEN
3
SENI BUDAYA BANTEN
4
SENI BUDAYA BANTEN
A. BATIK BANTEN
B. RAMPAK BEDUG
C. PENCAK SILAT
5
SENI BUDAYA BANTEN
6
RAMPAK BEDUG
7
RAMPAK BEDUG
8
RAMPAK BEDUG
9
RAMPAK BEDUG
Bedugterbuat dari sepotong batang
kayu besar dengan panjang berkisar
satu meter atau lebih. Bagian tengah
batang dilubangi sehingga berbentuk
sebuah tabung besar. Ujung batang
yang berukuran lebih besar ditutup
dengan kulit binatang yang berfungsi
sebagai membran (selaput gendang)
untuk dapat menghasilkan suara.
10
RAMPAK BEDUG
11
RAMPAK BEDUG
12
RAMPAK BEDUG
13
RAMPAK BEDUG
14
RAMPAK BEDUG
15
RAMPAK BEDUG
16
RAMPAK BEDUG
17
RAMPAK BEDUG
18
RAMPAK BEDUG
Awalnya dalam
tradisi ngadu
bedug
tersebut,
bedug yang
ditabuh
berada di
bawah dan
diinjak kaki
penabuhnya.
19
RAMPAK BEDUG
20
RAMPAK BEDUG
21
RAMPAK BEDUG
22
RAMPAK BEDUG
23
RAMPAK BEDUG
24
RAMPAK BEDUG
H. ILEN lahir di
Pandeglang, pada tanggal
1 Juli 1940, saat ini
tinggal di Kampung Juhut,
Kecamatan Karang
Tanjung, Kabupaten
Pandeglang.
25
RAMPAK BEDUG
26
RAMPAK BEDUG
27
RAMPAK BEDUG
28
RAMPAK BEDUG
29
RAMPAK BEDUG
1. Fungsi Religi
= menyemarakkan bulan suci
Ramadhan, Tarawihan, sebagai
pengiring Takbiran, peringatan waktu
sahur, dan Marhabaan.
30
RAMPAK BEDUG
31
RAMPAK BEDUG
3. Fungsi Hiburan
= saat ini seni cenderung lebih
berperan untuk menghibur penikmat
seni karena kebutuhan masyarakat
yang haus akan hiburan dari waktu
ke waktu semakin meningkat.
32
RAMPAK BEDUG
4. Fungsi Komunikasi
= sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan moral yang
terkandung dalam sebuah
pertunjukan seni, misalnya tentang
kerjasama yang baik dan solid dalam
tim kesenian (kelompok seniman).
33
RAMPAK BEDUG
4. Fungsi Komunikasi
= nilai positif yang terkandung
seperti sikap pemberani, percaya
diri, gotong royong, toleransi, serta
kekompakan di antara pemain musik
dan penari sehingga menciptakan
sebuah harmonisasi.
34
RAMPAK BEDUG
5. Fungsi Komersil
= mata pencaharian (jasa/profesi)
sebagai pemusik, penari, maupun
pelatih seni Rampak Bedug untuk
memeriahkan acara atau event
seperti pernikahan, khitanan,
peresmian gedung, pesta rakyat, dan
sebagainya.
35
RAMPAK BEDUG
36
RAMPAK BEDUG
37
RAMPAK BEDUG
38
RAMPAK BEDUG
39
RAMPAK BEDUG
40
RAMPAK BEDUG
41
RAMPAK BEDUG
42
RAMPAK BEDUG
43
RAMPAK BEDUG
44
RAMPAK BEDUG
45
RAMPAK BEDUG
47
RAMPAK BEDUG
48
RAMPAK BEDUG
49
RAMPAK BEDUG
50
RAMPAK BEDUG
51
RAMPAK BEDUG
52
RAMPAK BEDUG
55
RAMPAK BEDUG
57
RAMPAK BEDUG
a. Lagu Bubuka
58
RAMPAK BEDUG
59
RAMPAK BEDUG
60
RAMPAK BEDUG
61
RAMPAK BEDUG
63
RAMPAK BEDUG
64
RAMPAK BEDUG
65
RAMPAK BEDUG
66
RAMPAK BEDUG
1. Pencak Silat
= merupakan unsur kepribadian
bangsa Indonesia yang dimiliki dari
hasil budi daya yang turun temurun,
dikenal sebagai seni bela diri
tradisional asli Indonesia.
68
RAMPAK BEDUG
1. Pencak Silat
= beberapa gerak dasar pencak silat
yang biasa digunakan sebagai gerak
pokok dalam pertunjukan seni
Rampak Bedug adalah kuda-kuda,
catrok, selup, kelid, gibas, dan lain-
lain.
69
RAMPAK BEDUG
2. Nuansa Islami
= asal mula bedug itu sendiri
merupakan alat komunikasi bagi
umat Islam sebagai penanda
datangnya waktu shalat, serta sering
ditabuh selama bulan Ramadhan
atau menjelang hari raya (takbiran).
70
RAMPAK BEDUG
2. Nuansa Islami
= musik atau lagu religi dalam
pertunjukan seni rampak bedug
selalu mengedepankan unsur islami,
seperti al-madad, shalawatan,
shalawat annabi sholu alaih, dan
lain-lain.
71
RAMPAK BEDUG
2. Nuansa Islami
= beberapa gerakan dalam seni
Rampak Bedug pun banyak
memperhatikan unsur islaminya,
contohnya: tidak ada gerakan
menonjol pada bagian pinggul yang
dibawakan oleh para penari
perempuan.
72
RAMPAK BEDUG
73
RAMPAK BEDUG
74
RAMPAK BEDUG
75
RAMPAK BEDUG
76
RAMPAK BEDUG
77
RAMPAK BEDUG
78
RAMPAK BEDUG
Aspek-aspek Koreografi:
a. Aspek Isi
b. Aspek Bentuk
c. Aspek Teknik
d. Aspek Proyeksi
79
RAMPAK BEDUG
a. Aspek Isi
= pokok dari tema atau masalah dari
sebuah karya tari, dapat ditangkap
melalui gerak-gerak yang
diungkapkan oleh para penari.
80
RAMPAK BEDUG
a. Aspek Isi
= melalui isi inilah para penata tari
akan terbimbing dalam menemukan
gerak serta menentukan langkah-
langkah yang berkaitan dengan
dramatik, dinamika, serta
penokohan.
81
RAMPAK BEDUG
a. Aspek Isi
= saat mengkreasikan pertunjukan
seni Rampak Bedug, harus
memperhatikan unsur islami, gerak
silat, dan menabuh atau memukul
bedugnya.
82
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
= bentuk atau wujud dalam sebuah
karya tari adalah terjemahan dari isi
dan merupakan penyatuan dari
berbagai elemen yang dihadirkan di
dalam ruang (di atas panggung)
berupa: (a) gerak, (b) desain lantai,
(c) dinamika, dan (d) dramatik.
83
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A. Elemen Gerak
Unsur-unsur dalam gerak tari:
1. Tenaga
2. Ruang
3. Waktu
84
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A.1. Elemen Gerak – Tenaga
= intensitas tekanan atau aksen dan
kualitas pengaliran energi untuk
mewujudkan gerak yang diharapkan.
85
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A.2. Elemen Gerak – Ruang
= bentuk dan arah gerak yang
disesuaikan dengan tuntutan
kesesuaiannya baik dengan ruang
pribadi maupun ruang umum.
86
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A.2. Elemen Gerak – Ruang
= ruang pribadi adalah ungkapan gerak
tubuh yang berkaitan dengan volume
(ukuran besar kecilnya), terbuka dan
tertutupnya gerak, level (ukuran tinggi
rendahnya posisi tubuh) pada saat
melakukan gerakan dalam keadaan di
tempat.
87
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A.2. Elemen Gerak – Ruang
= ruang umum adalah ungkapan gerak
tubuh “ruang pribadi”, yang dilakukan
berkesinambungan sehingga
menimbulkan perpindahan tempat,
atau yang disebut dengan arah hidup
(arah bergerak).
88
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A.3. Elemen Gerak – Waktu
A.3.a. Irama
A.3.b. Ritme
A.3.c. Tempo
89
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A.3. Elemen Gerak – Waktu
A.3.a. Irama
= ukuran/ketetapan waktu yang
dijadikan sebagai patokan atau
pijakan/rel pada saat melakukan
gerak (lambat, sedang, cepat)
90
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A.3. Elemen Gerak – Waktu
A.3.b. Ritme
= pengaturan waktu melakukan
rangkaian gerak dalam patokan
irama tertentu
91
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
A.3. Elemen Gerak – Waktu
A.3.c. Tempo
= ukuran waktu yang dipergunakan
dalam melakukan suatu ragam gerak
tari, yang diukur oleh perasaan
penari disesuaikan dengan rasa
irama/musikalitasnya
92
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
B. Elemen Desain Lantai
= garis yang dilalui oleh penari di
atas lantai atau garis di lantai yang
dibuat oleh formasi penari kelompok.
93
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
B. Elemen Desain Lantai
Ada 2 macam pola dasar:
1. pola lantai garis lurus
2. pola lantai garis lengkung
94
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
B. Elemen Desain Lantai
1. pola lantai garis lurus
= formasi yang dibuat membentuk
garis lurus yaitu ke depan, belakang,
samping, serong, huruf V, segitiga,
segi empat, huruf T, atau zig zag.
95
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
B. Elemen Desain Lantai
2. pola lantai garis lengkung
= dimodifikasi lengkung ke depan,
samping, belakang, serong,
melingkar, angka 8, huruf S,
lingkaran, gelombang, atau arah
yang tidak beraturan
96
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
C. Elemen Dinamika
Segala bentuk perubahan karena
adanya variasi-variasi di dalam gerak
tari, berupa penggunaan tenaga
dalam gerak, tempo, tinggi rendah,
pergantian posisi penari, serta
perubahan suasana.
97
RAMPAK BEDUG
b. Aspek Bentuk
D. Elemen Desain Dramatik
Tahap emosional untuk mencapai
titik klimaks dalam sebuah tarian
agar lebih menarik dan tidak
terkesan monoton.
98
RAMPAK BEDUG
c. Aspek Teknik
= sarana atau alat untuk mencapai
sasaran terwujudnya isi dan bentuk.
Penata tari diharapkan memiliki
dasar teknik gerak yang baik dan
kuat, serta bekal gaya (style) tari
etnis yang ada di Nusantara.
99
RAMPAK BEDUG
c. Aspek Teknik
= pemilihan penari juga memegang
peran penting karena keberhasilan
penata tari sangat tergantung pada
penarinya yang menjadi ujung
tombak pada sebuah pertunjukan
tari.
100
RAMPAK BEDUG
d. Aspek Proyeksi
= hubungan magis antara bentuk
sajian karya tari dengan penonton.
Penarilah yang memegang peran
penting karena ide seorang
koreografer diterjemahkan oleh
penari dan diungkapkan melalui
gerak tarian.
101
RAMPAK BEDUG
d. Aspek Proyeksi
= pemilihan gerak yang tepat dan
cermat sesuai dengan tema garapan
menjadi hal yang utama dengan
harapan pesan-pesan penata tari
tersampaikan kepada para penonton
102
RAMPAK BEDUG
103
RAMPAK BEDUG
a. Eksplorasi
= pengalaman untuk menanggapi
beberapa obyek atau peristiwa, baik
melalui panca indera maupun
imajinasi (khayalan).
104
RAMPAK BEDUG
b. Improvisasi
= penemuan gerak secara spontan,
diawali dari gerak sederhana hingga
mengisi ruang, mengolah level,
mengisi suara musik, mengisi tempo
dan ritme.
105
RAMPAK BEDUG
c. Evaluasi
= memilih gerak-gerak hasil
eksplorasi dan improvisasi
sebelumnya yang disesuaikan
dengan tema garapan.
106
RAMPAK BEDUG
d. Pembentukan/Komposisi
= mengemas bagaimana beberapa
gerak menjadi satu kesatuan/
rangkaian, sudah diarahkan pada
tema, bentuk, struktur, irama, ritme,
dan tempo yang disesuaikan dengan
tema garapan.
107
RAMPAK BEDUG
108
RAMPAK BEDUG
110
RAMPAK BEDUG
111
RAMPAK BEDUG
113
RAMPAK BEDUG
Membantu menghidupkan
perwatakan atau karakter penari
Menjaga dan memberi nilai tambah
pada segi estetika
114
RAMPAK BEDUG
115
RAMPAK BEDUG
117
RAMPAK BEDUG
118
RAMPAK BEDUG
119
RAMPAK BEDUG
a. Rias Baku
= Rias yang tidak bisa diubah/
dikreasikan, biasanya digunakan
untuk tarian tentang tokoh cerita
pewayangan, seperti : Tari Gatotkaca,
Tari Srikandhi Mustakaweni, Tari
Anoman, dan lain-lain.
120
RAMPAK BEDUG
121
RAMPAK BEDUG
122
RAMPAK BEDUG
123
RAMPAK BEDUG
1.Rias wajah korektif : memperbaiki
bagian-bagian wajah yang kurang
sempurna.
2.Rias wajah karakter: menggambarkan
dan memperjelas tokoh karakter tari
tersebut.
3.Rias wajah fantasi: mewujudkan angan-
angan atau imajinasi karakter penari
tersebut.
124
RAMPAK BEDUG
125
RAMPAK BEDUG
126
RAMPAK BEDUG
a. Pakaian Dasar
= pakaian yang digunakan sebagai
dasar sebelum mengenakan pakaian
pokoknya, seperti setagen, korset,
rok dalam, atau straples.
127
RAMPAK BEDUG
b. Pakaian Kaki
= pakaian yang dikenakan pada
bagian kaki, misalnya binggel,
gongseng, kaos kaki, sepatu, dan
lain-lain.
128
RAMPAK BEDUG
c. Pakaian Tubuh
= pakaian pokok yang dikenakan
oleh para penari pada bagian tubuh
mulai dari dada sampai pinggul.
Misalnya kain, rok, kemeja, mekak,
rompi, kace, rapek, ampok-ampok,
simbar dada, selendang, dan
sebagainya.
129
RAMPAK BEDUG
d. Pakaian Kepala
= pakaian yang dikenakan pada
bagian kepala. Misalnya berbagai
macam jenis tata rambut (hairdo)
dan riasan bentuk rambut (gelung
tekuk, gelung konde, gelung keong,
gelung bokor, dan sejenissnya)
130
RAMPAK BEDUG
e. Perlengkapan (accessories)
= perlengkapan yang melengkapi ke
empat pakaian tersebut di atas untuk
memberikan efek dekoratif pada
karakter yang dibawakan. Misalnya
perhiasan gelang, kalung, ikat pinggang,
kamus timang/slepe ceplok, deker
(gelang tangan), kaos tangan, bara
samir, dan lain-lain.
131
RAMPAK BEDUG
132
RAMPAK BEDUG
133
RAMPAK BEDUG
134
RAMPAK BEDUG
Berdasarkan pemanfaatannya,
properti dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. hand prop
b. stage prop
135
RAMPAK BEDUG
a. hand prop
= segala peralatan yang dipakai atau
dimainkan oleh seorang penari,
misalnya kipas, saputangan,
selendang/sampur, panah, keris,
pedang, tameng, gada, tombak,
kendi, boneka, sabit, caping, tali,
payung, bokor, dan sebagainya.
136
RAMPAK BEDUG
a. hand prop
= dalam pemakaian property jenis ini
yang perlu diperhatikan adalah
mengusahakan agar alat tersebut
bisa menyatu dengan gerak, dan
sesuai dengan isi garapan tarinya.
137
RAMPAK BEDUG
b. stage prop
= segala peralatan yang ditata di
atas panggung untuk membantu
penampilan garapan tarinya, seperti
bingkai, trap, gapura, pepohonan,
sekat, juntaian kain, dan lain-lain.
138
RAMPAK BEDUG
139
RAMPAK BEDUG
140
RAMPAK BEDUG
Skenario pertunjukan:
a. Tema
b. Judul
c. Sinopsis
d. Uraian pementasan
141
RAMPAK BEDUG
a. Tema
= memilih tema yang tepat dan
sesuai dengan konsep pertunjukan.
Misalnya, tema dengan nuansa
islami, yaitu kegiatan para remaja di
bulan suci Ramadhan.
142
RAMPAK BEDUG
b. Judul
= bertujuan untuk memberikan
identitas kepada karya seni, judul
biasanya terintegrasi dari tema
garapan yang diangkat.
143
RAMPAK BEDUG
c. Sinopsis
= suatu ringkasan tentang jalan
cerita yang akan ditampilkan secara
garis besar.
144
RAMPAK BEDUG
c. Sinopsis
“Di suatu sore, sekelompok pemuda pemudi melakukan tradisi
Ngabuburit, adalah istilah yang berasal dari bahasa Sunda,
burit artinya waktu menjelang malam hari atau waktu Maghrib.
Jadi ngabuburit selama bulan puasa ini adalah menunggu
atau menghabiskan waktu hingga menjelang waktu Adzan
Maghrib tiba, yaitu saat berbuka puasa. Para pemuda pemudi
mengisi ngabuburit ini dengan berbagai kegiatan hingga
mereka lupa akan rasa lapar dan haus selama berpuasa. Dan
ternyata kegiatan yang paling asyik adalah ngadulag atau
menabuh bedug berirama sambil sesekali menari mengikuti
irama tabuhan. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok
dan kegiatan ini dilakukan dengan penuh rasa gembira”.
145
RAMPAK BEDUG
d. Uraian pementasan
= dasar koreografi untuk membuat
suatu gerak tari dan komposisi
dalam seni Rampak Bedug
146
RAMPAK BEDUG
d. Uraian pementasan
147
SUMBER REFERENSI
Buku Muatan Lokal Budaya Banten SENI RAMPAK
BEDUG untuk SMA/MA/SMK; Penyusun: Tanti Febrianti,
M.Pd & Haris Suharyan, S.Si; Penerbit: Dinas
Pendidikan Provinsi Banten (2014)
148