Anda di halaman 1dari 26

Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja

Untuk Tiap Pelayanan


/ Upaya Pelayanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas sebagai lini terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat memiliki 3 kelompok besar upaya kesehatan yakni Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan jejaring.

Upaya Kesehatan Perorangan merupakan palayanan kesehatan yang diberikan


kepada individu baik berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya ini
biasanya diselenggarakan di dalam gedung puskesmas.

Di puskesmas Wosu upaya kesehatan perorangan ini dilaksanakan dalam


bentuk pelayanan kesehatan rawat jalan.

B. Tujuan Pedoman

Tujuan Pedoman Pelayanan Klinis ini adalah untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di puskesmas Lere’ea, sehingga
pada akhirnya menghasilkan pelayanan yang bermutu dan terukur.

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan klinis di Puskesmas Lere’ea meliputi:


1. Pendaftaran pasein
Sebelum mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau konsultasi kesehatan, pasien
terlebih dahulu mendaftarkan diri di bagian pendafaran untuk dicatatkan data
sosialnya dan dibuatkan rekam mediknya. Selanjutnya pasien akan diarahkan ke
poli yang dituju.

Page 1
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

2. Pemeriksaan pasien
Pemeriksaan pasien dilakukan di poli yang sesuai denga keluhan dan kondisi
pasien. Pemeriksaan dilakukan di BP umum, BP gigi, KIA atau ruang tindakan
terbatas
3. Pemeriksaan penunjang
Apabila dianggap perlu maka dokter yang memeriksa kondisi pasien dapat
merujuk pasien ke unit penunjang (laboratorium) untuk mendapatkan
pemeriksaan penunjang yang sesuai demi mendapatkan informasi lebih lengkap
mengenai kondisi pasien.
4. Konsultasi pasien
Pasien yang membutuhkan penjelasan mengenai kondisi kesehatannya yang lebih
rinci akan dirujuk ke unit terkait, misal Gizi, Psikologi, Kesehatan Lingkungan
5. Pelayanan obat
Apabila pasien sudah selesai diperiksa dan membutuhkan obat, maka pasien akan
diberi resep yang akan dibawa ke bagian farmasi untuk mendapatkan obat sesuai
dengn yang tertera dalam resep
6. Pelayanan Rehabilitasi medis
Apabila dipandang perlu untuk mempercepat pemulihannya, pasien dirujuk ke
fisioterapist untuk mendapatkan pelayanan yang lebih lanjut.

D. Batasan Operasional

1. Pasien rawat jalan


Pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kondisinya dapat pulang ke rumah
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dokter
untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap pasien
3. Konsultasi

Page 2
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

Upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien mengenai hal hal
yang harus diketahui berhubungan dengan kondisi kesehatannya
4. Upaya kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan yang dilakukan dengan sasaran kelompok masyarakat untuk
dapat bersama-sama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
5. Upaya kesehatan perorangan
Upaya kesehatan yang dilakukan dengan sasaran orang perorang untuk
meningkatkan atau memulihkan kesehatannya.

E. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,


Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan


Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tenaga


Kesehatan;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem


Kesehatan Nasional;

7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman


Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan


pada Jaminan Kesehatan Nasional;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik;

Page 3
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi

Page 4
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

BAB II
UPAYA PELAYANAN

A. KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


1. Tujuan
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah:
a. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbidity) di kalangan
ibu. Kegiatan program ini ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu selama
kehamilan, pada saat persalinan, dan saat ibu menyusui.
b. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan
pencegahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi dasar, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal.
Tujuan ini di tingkat Puskesmas harus dijabarkan lagi sesuai dengan masalah
kesehatan masyarakat dan faktor risiko yang berkembang di wilayah kerjanya.

2. Sasaran
Saran Kegiatan ini terbagi 2 yaitu :
a. Sasaran primernya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak–anak sampai
dengan usia lima tahun, yang jumlahnya didapatkan berdasarkan :
1) Pendataan langsung, yang dilakukan oleh staf Puskesmas, baik
menggunakan survei maupun menggunakan kader kesehatan setempat
sebagai informan.
2) Perkiraan (estimasi), ditetapkan berdasarkan hasil perkalian angka
standar. Angka standar ini ditetapkan dalam bentuk persentase oleh
Depkes Pusat berdasarkan proporsi kelompok penduduk dengan jumlah
seluruh penduduk di suatu wilayah. Dalam panduan sistem stratifikasi
Puskesmas, estimasi jumlah penduduk sasaran program ini ditetapkan

Page 5
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

berdasarkan persentase jumlah bayi dikalikan dengan jumlah seluruh


penduduk, misalnya di Bali:
a) Jumlah bayi 2,1% x jumlah penduduk setempat
b) Jumlah bayi lima tahun (balita) 4,6% x jumlah penduduk setempat
c) Jumlah ibu hamil 3,6% x jumlah penduduk setempat
Jumlah penduduk estimasi ini jauh lebih tinggi dari data riilnya, tetapi
jarang lebih rendah. Penetapan dengan cara estimasi ini lebih cocok
untuk perencanaan di tingkat propinsi, terutama untuk merencanakan
besarnya kebutuhan dana sarana/prasarana pelayanan
3) Pendekatan secara tidak langsung, dapat dilakukan dengan menghitung
jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan catatan Petugas
Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang melakukan survei PUS
setiap tahun di wilayah kerjanya. Berdasarkan jumlah PUS ini akan
diketahui berapa yang menjadi akseptor KB dan berapa yang tidak
memakainya karena ingin hamil atau sedang hamil. Penduduk sasaran
KIA adalah yang hamil, sedangkan yang belum hamil karena
menghadapi masalah infertilitas juga perlu dilayani dengan
menyediakan pelayanan kesehatan yang berbeda. Dari ibu yang hamil
akan ada bayi yang lahir, baik yang lahir mati, Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) dan lahir dengan berat badan normal, dan ditolong oleh tenaga
terlatih atau bukan. Jumlah bayi yang hidup secara kumulatif akan
menjadi sasaran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk diimunisasi
dan ditimbang secara rutin berat badannya sampai dengan usia lima
tahun. Ibu–ibunya akan menjadi sasaran pelayanan konseling pasca
persalinan. Pendekatan secara tidak langsung ini ditujukan agar
Puskesmas dapat mengetahui jumlah penduduk sasaran program KIA
dan Keluarga Berencana (KB), pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular (P3M) melalui imunisasi, gizi (melalui penimbangan dan

Page 6
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

pemberian sulfas ferrosus), penyuluhan kesehatan masyarakat pada saat


Posyandu.
b. Sasaran sekundernya adalah dukun bersalin dan kader kesehatan setempat
.
3. Ruang lingkup kegiatan
Kegiatan KIA terdiri dari kegiatan pokok dan integratif. Kegiatan integratif
adalah kegiatan program lain, misalnya kegiatan imunisasi yang merupakan
kegiatan pokok pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, yang
dilaksanakn karena mempunyai sasaran penduduk yang sama, yaitu ibu hamil
dan anak–anak sampai dengan usia lima tahun. Adapun kegiatan–kegiatan yang
dilakukan oleh KIA, yaitu:
a. Memeriksa kesehatan ibu hamil (Antenatal Care (ANC))
b. Mengamati Perkembangan dan pertumbuhan anak–anak balita; integrasi
dengan program gizi.
c. Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi
karena kekurangan protein dan kalori, serta memperkenalkan jenis makanan
tambahan (vitamin dan garam yodium); integrasi dengan program PKM
(melalui konseling) dan Gizi.
d. Memberikan pelayanan KB kepada PUS; integrasi dengan program KB.
e. Merujuk ibu–ibu atau anak–anak yang membutuhkan pengobatan; integrasi
dengan program pengobatan.
f. Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas;
integrasi dengan program perawatan kesehatan masyarakat.
g. Mengadakan pelatihan untuk dukun bersalin dan kader kesehatan Posyandu

Page 7
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

B. KELUARGA BERENCANA (KB)


1. Tujuan
Tujuan jangka panjang program KB adalah untuk menurunkan angka kelahiran
dan meningkatkan kesehatan ibu. Sehingga di dalam keluarganya akan
berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
2. Sasaran
Jumlah PUS yang menjadi sasaran program KB ini, ditetapkan berdasarkan
survei PUS yang dilaksanakan setiap tahunnya dan pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh PLKB di masing–masing desa.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Mengadakan penyuluhan KB baik di Puskesmas maupun di mayarakat (pada
saat kunjungan rumah, Posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa
wisma, dan sebagainya), termasuk konseling untuk PUS.
b. Penyediaan dan pemasangan alat–alat kontrasepsi, serta memberikan
pelayanan pengobatan efek samping KB.
c. Mengadakan kursus KB untuk dukun bersalin. Dukun bersalin diharapkan
dapat bekerjasama dengan Puskesmas dan menjadi motivator KB untuk ibu–
ibu yang mencari pertolongan pelayanan dukun bersalin. Kegiatan KB di
Puskesmas diitegrasikan ke dalam program KIA.

C. UPAYA PENINGKATAN GIZI


1. Tujuan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha
pemantauan status gizi kelompok–kelompok masyarakat yang mempunyai risiko
tinggi (seperti ibu hamil dan balita) dan pemberian makanan tambahan (PMT)
baik yang bersifat penyuluhan maupun pemulihan.

Page 8
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

2. Sasaran
Sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak–anak yang berusia di
bawah lima tahun. Penduduk yang tinggal di daerah rawan pangan perlu
mendapat perhatian Puskesmas.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Menimbang berat badan balita untuk memantau pertumbuhan anak, yang
dilakukan secara rutin setiap bulan, baik di Puskesmas maupun di Posyandu.
Indikator keberhasilan pemantauan status gizi balita digunakan SKDN yang
ditulis di buku Kartu Menuju Sehat (KMS), dengan penjelasan sebagai
berikut:
1) S = jumlah semua balita
2) K = anak yang mempunyai KMS
3) D = balita yang datang teratur ke tempat penimbangan
4) N = balita yang datang teratur dan berat badan (BB) naik
b. Pemeriksaan HB (dan BB) pada ibu hamil secara rutin. Kunjungan ibu hamil
ke Puskesmas untuk ANC dilakukan minimal empat kali sepanjang
kehamilannya.
c. PMT untuk balita yang kurang gizi. Penyuluhan PMT dilakukan melalui
demonstrasi pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara memasaknya.
PMT pemulihan dilakukan melalui pemberian makanan yang sifatnya
suplementasi (vitamin A, sulfas ferrosus, susu, dan sebagainya).
d. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat, yang diintegrasikan ke
dalam program KIA baik di Posyandu maupun di gedung Puskesmas.
e. Pembagian vitamin A untuk bayi 2x setahun, suplemen tablet besi (sulfas
ferrosus) untuk ibu hamil yang datang ke Puskesmas untuk ANC, dan
pemberian obat cacing untuk anak yang kurang gizi karena gangguan parasit
cacing.

Page 9
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

D. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)


1. Tujuan
Tujuan UKGM ini ada dua:
a. untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehtan gigi dan mulut
b. mempertinggi kesadaran kelompok–kelompok mayarakat tentang pentingnya
pemeliharaan gigi dan mulut.
2. Sasaran
Sasarannya adalah ibu hamil, anak–anak SD, dan masyarakat yang datang ke
Puskesmas dengan keluhan gangguan kesehatan gigi.dan mulut.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup program ini, yaitu:
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan perawatan gigi dan mulut secara
rutin, untuk anak–anak sekolah dan ibu hamil.
b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah.

E. UPAYA KESEHATAN KERJA


Berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan upaya kesehatan kerja di
Puskesmas merupakan salah satu kegiatan upaya pengembangan Puskesmas dalam
rangka memberikan perlindungan kesehatan kerja bagi masyarakat pekerja di wilayah
kerja Puskesmas. Bentuk nyata dari kegiatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan
pada masyakat pekerja yang berada di wilayah kerja Puskesmas terdiri dari bentuk
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan .
1. Pengertian Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar diperoleh produktifitas
kerja yang optimal.

Page 10
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

2. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Kerja


Ruang lingkup upaya kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara
pekerja dengan pekerja dan lingkungan kerjanya baik secara fisik maupun psikis
dalam cara / metode kerja, proses kerja dan kondisi kerja yang bertujuan untuk :
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di
semua lapangan pekerjaan yang setinggi tingginya baik secara fisik, mental
maupun kesejahteraan sosialnya.
b. Mencegah gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh
keadaan / kondisi lingkungan kerja.
c. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam melakukan pekerjaanya dari
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor – faktor yang
membahayakan kesehatan.
d. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaan.

3. Tujuan Upaya Kesehatan Kerja


a. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga
terjadi peningkatan status kesehatan dan peningkatan produktifitas kerja
melalui upaya kesehatan kerja
b. Tujuan Khusus
1. Peningkatan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan.
2. Peningkatan keselamatan kerja dengan mencegah pemajanan bahan
bahan yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat
serta penerapan prinsif - prinsif ergonomik

Page 11
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

3. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan


keluarganya yang belum terjangkau pelayanan kesehatan kerja (
underserverd)
4. Meningkatkan kemitraan melalui kerjasama lintas program, lintas sektor
dan LSM dalam upaya kesehatan kerja.

4. Sasaran
a. Sasaran Langsung
Sebagai sasaran langsung dari upaya kesehatan kerja di Puskesmas adalah
mayarakat pekerja di sektor kesehatan, antara lain : Puskesmas, Balai
Pengobatan, Laboratorium Kesehatan, Pos UKK dan Jaringan dokter
perusahaan bidang kesehatan kerja.
b. Sasaran tidak langsung
Sasaran tidak langsung diberikan kepada masyarakat pekerja diberbagai
sektor pembangunan, dunia usaha dan LSM.

5. Strategi
a. Upaya kesehatan kerja bagi pekerja dan keluarganya dikembangkan secara
terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan Puskesmas dan
rujukan.
b. Upaya kesehatan kerja dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna,
yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat
kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
c. Peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran serta
aktif masyarakat dengan menggunakan pendekatan PKMD.

Page 12
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

F. USAHA KESEHATAN JIWA (UKJ)


1. Pengertian Kesehatan Jiwa
adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh tenaga
Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam rangka
mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan
pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan
konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu
menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada
konseling jiwa di Puskesmas.
2. Tujuan
Program ini bertujuan untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara
optimal.
3. Sasaran
Sasarannya adalah penderita gangguan jiwa dan keluargnya yang datang ke
Puskesmas, termasuk pasien yang dirujuk oleh RS Jiwa (RSJ) untuk rehabilitasi
sosial.
4. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan UKJ, yaitu:
a. Mengenali penderita yang memrlukan pelayanan kesehatan psikiatri.
b. Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk pasien
ke RSJ.
c. Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa, kepada kelompok–kelompok
penduduk di wilayah kerja Puskesmas.
d. Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitasi sosial untuk penderita dan
keluarganya, setelah pasien dirawat di RSJ.

Page 13
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

G. KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PERKESMAS)


1. Pengertian :
a. Pelayanan keperawatan profesional
b. Perpaduan konsep kesehatan masyarakat dan keperawatan
c. Penekanan pada kelompok resiko tinggi
d. Upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
e. Klien sebagai mitra
2. Tujuan Upaya Perkesmas
a. Meningkatnya kemandirian individu, keluarga, kelompok/masyarakat
(rawan kesehatan)
b. untuk mengatasi masalah kesehatan/ keperawatannya
c. sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
3. Tatanan Pelayanan Perkesmas
a. Unit pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, dll)  Rawat Jalan, rawat Inap
b. Pusling
c. Rumah: Home Care  Meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat
anggota keluarga
d. Institusi Pendidikan  Screening kesehatan, Tindakan perawatan,
Pendidikan Kesehatan
e. Tempat Kerja/ Industri
f. Panti, dll
4. Fokus Sasaran Perkesmas
Fokus : Keluarga Rawan Kesehatan
Prioritas :
a. Keluarga Rentan Terhadap Masalah Kesehatan (Gakin)
b. Keluarga Risiko Tinggi ( Anggota Keluarga Bumil, Balita, Lansia,
Menderita Penyakit)
c. Kelompok Khusus: Balita, Lansia, Calon Jemaah Haji

Page 14
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

5. Kegiatan yang dilakukan


a. Memberikan pelayanan keperawatan secara menyuluruh kepada pasien atau
keluarganya di rumah pasien dengan mengikut sertakan masyarakat dan
kelompok masyarakat sekitarnya.
b. Membantu keluarga dan masyarakat mengenai kebutuhan kesehatannya
sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas
kemampuan mereka.
c. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,
peningkatan dan pemulihan kesehatan, individu dan keluarga.

H. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA DI PUSKESMAS


Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet
maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran jasmani
anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung
Promotif :
a. Pengadaan media informasi : leaflet/brosur, poster, VCD, dll
b. Pendataan kelompok OR : klub, fitness centre dll
c. Pertemuan sosialisasi-advokasi ttg kesehatan OR
d. Penyuluhan kelompok tentang kesehatan OR
e. Pelatihan teknis ttg kesehatan OR
Preventif :
a. Pembinaan kelomp OR : bumil, usila, PTM, jemaah haji, atlet, dll
c. Pengukuran kebugaran jasmani
d. Surveilans tentang kesehatan OR
Kuratif :
a. Sebagai tim medis kegiatan OR (P3K)
b. Konsultasi individu ttg kesehatan OR

Page 15
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

c. Pembentukan kelompok OR berdasarkan kondisi khusus: bumil, usila, haji,


penyandang cacat ,dll
Rehabilitatif :
Pembentukan kelompok latihan fisik untuk kelompok khusus: pasca stroke, PJK,
pasca cedera, napza dll (bekerjasama dengan RS/ konsultan rehabilitasi medik-
fisioterapi).
Pelatihan /Pendidikan
a. Pelatihan olahraga yang baik, benar , teratur , terukur dan terprogram bagi
berbagai usia
b. Pelatihan cara pemeriksaan kebugaran jasmani bagi masyarakat
c. Pelatihan gizi olahraga
d. Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi awam ,
instruktur olahraga
e. Pelatihan olahraga yang baik, benar , teratur , terukur dan terprogram bagi
berbagai usia sekolah Pelatihan cara pemeriksaan kebugaran jasmani
f. Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi guru
g. Pelatihan peningkatan prestasi atlet ditinjau dari aspek kesehatan dan kebugaran
h. Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi pelatih
3 Promosi /Sosialisasi Kesehatan Olahraga
a. Pola Hidup sehat dengan aktivitas fisik di berbagai kelompok masyarakat dan
usia Kebugaran jemaah haji melalui olahraga ( sebelum keberangkatan , selama
menunaikan ibadah haji dan sesudah kembali )
b. Pola Hidup sehat dengan aktivitas fisik serta berolahraga di berbagai usia sekolah
Jejaring penanganan cedera olahraga dalam event olahraga
c. Perilaku hidup sehat dalam meningkatkan dan mempertahankan prestasi atlet.

Page 16
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

I. UPAYA KESEHATAN MATA


adalah program pelayanan kesehatan mata terutama pemeliharaan kesehatan
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan
kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif
masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di tingkat Puskesmas adalah
sebagai berikut
Promotif : penyuluhan kesehatan indera penglihatan
reventif : deteksi dini/skrining gangguan penglihatan (katarak, glaukoma,
xerophthalmia, kelainan refraksi)
Kuratif : pelyanan kesehatan mata dasar dan rujukan

J. USAHA KESEHATAN LINGKUNGAN


1. Tujuan
Program ini bertujuan untuk menanggulangi dan menghilangkan unsur–unsur
fisik pada lingkungan, sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak
menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di masyarakat.
2. Sasaran
Sasarannya adalah tempat–tempat umum, seperti pasar, restoran, tempat ibadah,
sumber air minum penduduk, pembuangan air limbah, dan sebagainya. Sasaran
yang diperiksa pada tempat–tempat umum, selain lingkungan fisiknya
(pencemaran iar, pembuangan sampah, dan limbah lainnya) juga para pengolah
makanan (food handler). Mereka diperiksa fesesnya (rectal swab) untuk
mengetahui adanya carrier penyakit menular, seperti kolera, thypus abdominalis,
e–coli, dan sebagainya.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia
 Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga (Inpres Jaga)

Page 17
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

 Penyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan demontrasi pembuatan


jamban keluarga (kegiatan yang bersifat integratif)
b. Menyediakan air bersih
 Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan penduduk.
Misalnya dengan tes higiene air, kaporitisasi sumur jika diketahui sumur
tersebut tercemar e–coli dan bacil cholera.
 Penyuluhan melalui demonstrasi tentang pembuatan sumur.
 Penyediaan sumur pompa tangan (SPT) dangkal dan dalam, dan sarana
air minum lainnya.
 Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat
 Melakukan tes secara rutin pada air yang dikonsumsi masyarakat
(PDAM, sumur penduduk di daerah endemik kolera)
c. Pembuangan sampah
Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan kelompok–kelompok
masyarakat. Masyarakat digerakkan untuk melakukan pembuangan sampah
yang baik, sehingga sampah tidak lagi mencemari lingkungan pemukiman
mereka.
d. Pengawasan terhadap tempat–tempat umum
Pengawasan biasanya dilakukan di perusahaan–perusahaan limbah cair,
tempat pengolahan dan penjualan makanan, tempat–tempat umum, dan
sanitasi perumahan. Kegaiatan ini dikoordinasikan secara lintas sektoral,
terutama dengan camat.

K. USAHA KESEHATAN LINGKUNGAN


1. Tujuan
Program ini bertujuan untuk menanggulangi dan menghilangkan unsur–unsur
fisik pada lingkungan, sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak
menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di masyarakat.

Page 18
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

2. Sasaran
Sasarannya adalah tempat–tempat umum, seperti pasar, restoran, tempat ibadah,
sumber air minum penduduk, pembuangan air limbah, dan sebagainya. Sasaran
yang diperiksa pada tempat–tempat umum, selain lingkungan fisiknya
(pencemaran iar, pembuangan sampah, dan limbah lainnya) juga para pengolah
makanan (food handler). Mereka diperiksa fesesnya (rectal swab) untuk
mengetahui adanya carrier penyakit menular, seperti kolera, thypus abdominalis,
e–coli, dan sebagainya.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia
b. Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga (Inpres Jaga)
c. Penyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan demontrasi pembuatan jamban
keluarga (kegiatan yang bersifat integratif)
d. Menyediakan air bersih
1) Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan penduduk.
Misalnya dengan tes higiene air, kaporitisasi sumur jika diketahui sumur
tersebut tercemar e–coli dan bacil cholera.
2) Penyuluhan melalui demonstrasi tentang pembuatan sumur.
3) Penyediaan sumur pompa tangan (SPT) dangkal dan dalam, dan sarana
air minum lainnya.
4) Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat
5) Melakukan tes secara rutin pada air yang dikonsumsi masyarakat
(PDAM, sumur penduduk di daerah endemik kolera).
e. Pembuangan sampah
Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan kelompok–kelompok
masyarakat. Masyarakat digerakkan untuk melakukan pembuangan sampah
yang baik, sehingga sampah tidak lagi mencemari lingkungan pemukiman
mereka.

Page 19
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

f. Pengawasan terhadap tempat–tempat umum


Pengawasan biasanya dilakukan di perusahaan–perusahaan limbah cair,
tempat pengolahan dan penjualan makanan, tempat–tempat umum, dan
sanitasi perumahan. Kegaiatan ini dikoordinasikan secara lintas sektoral,
terutama dengan camat.

L. PENGOBATAN
1. Tujuan
Program pengobatan di Puskesmas merupakan bentuk pelayanan kesehatan
dasaryang bersifat kuratif. Masyarakat cenderung memanfaatkan pelayanan
Puskesmas hanya untuk mendapatkan pelayanan pengobatan. Tujuan program ini
adalah untuk memberikan pengobatan kepada masyarakat, khusus untuk
Puskesmas perawatan
2. Sasaran
Sasarannya adalah masyarakat di wilayah kerjanya yang mengunjungi
Puskesmas untuk mencari pengobatan
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan program ini, yaitu:
a. Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang
berobat jalan atau pelayanan rawat inap khusus untuk Puskesmas yang
mempunyai tempat tidur (Puskesmas perawatan).
b. Mengirim (merujuk) penderita ke pusat–pusat rujukan medis seduai dengan
jenis penyakit yang tidak mampu dilayani Puskesmas.
c. Menyelenggarakan Puskesmas keliling untuk menjangkau wilayah kerja
Puskesmas yang masih belum mempunyai Puskesmas pembantu atau
wilayah pemukiman penduduk yang masih sulit sarana transportasinya.

Page 20
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

M. PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)


1. Tujuan
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai kesehatan,
melalaui upaya promosi kesehatan, sehingga masyarakat dengan sadar mau
mengubauh perilakunya menjadi perilaku sehat.
2. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah kelompok–kelompok masyarakat yang berisiko
tertular penyakit, maupun masyarakat umum.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan secara berkala untuk kelompok–kelompom
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Penyuluhan dilakukan tidak hanya
mdengan ceramah, tetapi juga dengan menggunakan alat peraga dan media
(demonstrasi/peragaan), misalnya : cara mencampur oralit yang benar, proyek
percontohan (rumah sehat), pemutaran film tentang kependudukan /KB dan
kesehatan; melalui pertunjukan kesenian rakyat (wayang) dengan tema cerita
tentang hidup sehat dan penyebaran/pemasangan poster/leaflet/pamflet, dan
sebagainya.
Kegiatan ini dilakukan secara integratif untuk mendukung semua program
Puskesmas, sehingga sebaiknya dilakukan secara rutin dan semua staf Puskesmas
(idealnya) harus mampu melaksanakannya (everybody should do it), baik yang
sasarannya individu pasien maupun kelompok–kelompok masyarakat umum.
Namun, kenyataannya yang terjadi justru sebaliknya (nobody do it) kerena
berbagai kendala, kecuali apabila terjadi wabah (kejadian luar biasa (KLB)).
Dinkes Kabupaten/Kota juga menyediakan tenaga PKM yang akan diberikan bila
KLB terjadi, untuk membantu petugas Puskesmas mengembangkan program
penyuluhan untuk meningkatkan peran serta masyarakat.

Page 21
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

N. LABORATORIUM (LAB)
1. Tujuan
Program ini adalah program penunjang untuk beberapa program lain, seperti
pengobatan, KIA, P3M, KB, Kesehatan Lingkungan, dan Gizi. Tujuan program
ini adalah untuk memeriksa sediaan (spesimen) darah, sputum, feses, dan urin,
untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Sediaan air juga diperiksa oleh
laboratorium Puskesmas untuk mengetahui pencemaran air minum yang
dikonsumsi oleh masyarakat.
2. Sasaran
Sasarannya adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas (PCD) dan penderita
penyakit menular dan keluarganya yang dicari dirumahnya masing–masing
(ACD). Penyakit yang memerlukan ACD dan PCD di wilayah kerja Puskesmas,
ialah malaria, TBC, demam filariasis, diare, dan sebagainya.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kemampuan lab Puskesmas sangat bergantung dari tersedianya tenaga terampil
di Puskesmas, peralatan, dan reagensia. Kegiatannya meliputi:
a. Mempersiapkan dan memeriksa sediaan (spesimen) di Puskesmas, yaitu
sputum untuk diagnosis TBC, darah untuk malaria, feses untuk pemeriksaan
telur cacing, dan urin untuk tes kehamilan. Peningkatan lab di Puskesmas
yang terpencil, perlu mendapatkan perhatian agar dapat meningkatkan
efektivitas program pengobatan, KIA, kesehatan Lingkungan, dan P3M.
b. Mengirimkan sediaan untuk pemeriksaan lab ke tingkat pelayanan yang
lebih tinggi sesuai dengan kemampuan lab rujukan tersebut. Sediaan yang
tidak mampu diperiksa di Puskesmas dapat dibuat preparatnya kemudian
dikirim ke lab daerah/RS untuk pemeriksaan lebih lanjut, misalnya preparat
pap-smear.

Page 22
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

O. USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


1. Tujuan
Tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.
2. Sasaran
Sasaran primer program ini adalah murid–murid SD, SMP, dan SMA atau yang
sederajat, dan lingkungan sekolahnya. guru–guru olahraga dan kesehatan (Orkes)
adalah sasaran sekundernya. Mereka diharapkan mampu melakukan kegiatan
rutin program ini di sekolah masing–masing.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan–kegiatan yang dilakukan program ini, meliputi:
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara berkala.
b. Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (penyediaan air bersih,
jamban keluarga (JAGA), dan bak sampah).
c. Pendidikan kesehatan tentang kebersihan perseorangan, kesehatan gigi,
kesehatan lingkungan, dn sebagainya.
d. Mengembangkan kesehatan primer (P3K) di sekolah.
e. Imunisasi BCG dan DT untuk anak–anak SD kelas I dan VI.
f. Melaksanakan penimbangan anak yang baru masuk SD, untuk memantau
status gizinya.
guru–guru Orkes dilatih secara rutin oleh staf Puskesmas untuk menjadi guru
UKS. Koordinasinya perlu dilakukan dengan kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (DIKDA) di tingkat kecamatan. Indikator dampak untuk menilai
keberhasilan program UKS adalah turunnya angka absensi siswa karena sakit,
rendahnya angka careis dentis, dan tersedianya sarana kesehatan lingkungan
(seperti JAGA, air bersih, bak sampah, warung sekolah sehat, dan sebagainya).

Page 23
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

P. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


1. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
2. Melaporkan kasus penyakit menular
3. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk,
untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
4. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
5. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
6. Pemberian imunisasi
7. Pemberantasan vector
8. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

Q. UPAYA PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)
2. Pencatatan dan pelaporan mencakup:
3. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
4. Data ketenagaan di puskesmas
5. Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar
gedung puskesmas
6. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)

R. UPAYA PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT


Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:
1. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas
sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog,
seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi
dengan memanfaatkan media masa dan system informasi kesehatan
2. Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan sarasehan
kepemimpinan dibidang kesehatan

Page 24
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

3. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan,
dengan mengenali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui
rangkaian kegiatan:
4. Pendekatan kepada tokoh masyarakat
5. Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya
6. Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan
masalah kesehatan yang dihadapi
7. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang
terlatih
8. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat

Page 25
Akreditasi Puskesmas Pedoman Kerja
Untuk Tiap Pelayanan
/ Upaya Pelayanan

BAB III

PENUTUP

Pelayanan Merupakan sebagian dari keseluruhan upaya kesehatan yang dilakukan di


puskesmas, sehingga pelayanan klinis harus saling mendukung satu dengan yang lain
dengan upaya kesehatan yang lain di puskesmas.

Page 26

Anda mungkin juga menyukai