PERKEMBANGAN KASUS
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. A usia kehamilan 40 minggu >1 hari. Dan penulis
melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan BBL.
Biodata Ny. A umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan SD (tamat), pekerjaan IRT. Biodata
Suami Tn. R umur 35 tahun, agama Islam, Pendidikan SD (tamat), pekerjaan Petani, alamat
Ibu mengatakan saat ini tidak mempunyai keluhan apapun, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
20-06-2020 Tafsiran Persalinan (TP) 26-03-2021 Periksa ANC teratur di Posyandu yaitu
trimester I sebanyak 1 kali, trimester II sebanyak 3 kali, trimester III sebanyak 2 kali. Pada
kunjungan pertama pergerakan janin aktif dirasakan ibu dalam 12 jam terakhir > 10 kali. Pola
nutrisi makan 3-4 kali sehari dengan porsi kecil dengan menu bervariasi seperti nasi, ikan,
sayuran tempe, telur, dan tidak ada makanan yang dipantrang, ibu mengkonsumsi air putih ± 10
gelas, ibu tidak mempunyai alergi terhadap makanan. Eliminasi BAB 1-2 kali sehari dan
konstipasi, BAK 7-8 kali sehari. Aktifitas sehari-hari melakukan pekerjaan rumah seperti
mengurus anak, memasak, membereskan rumah. Pola istirahat tidur siang ± 2 jam dan tidur
malam ± 7 jam. Riwayat Imunisasi Toxoid (TT) ibu mengaku sudah suntik 3 kali, Ibu
sebelumnya menggunakan Kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Berat badan ibu sebelum hamil 60 kg.
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan anaknya yang ketiga, anak pertama lahir pada tahun
2004, lahir spontan dirumah, ditolong oleh Bidan dan paraji, berat badan saat lahir 3000 gram,
jenis kelamin laki-laki, tidak ada penyulit dan masalah saat kehamilan dan persalinan. Dan anak
kedua lahir pada tahun 2014, lahir spontan dirumah, ditolong oleh Bidan dan paraji, berat badan
saat lahir 3200 gram, jenis kelamin laki-laki, tidak ada penyulit dan masalah saat kehamilan dan
persalinan Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit apapun, ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan sepeti DM, Asma dll, ibu tidak mempunyai keturunan kembar. Ibu rajin
mengkonsumsi tablet Fe setiap hari diminum pada malam hari menggunakan air putih, ibu tidak
jamu-jamuan, ibu tidak merokok. Personal hygine, ibu mandi 2-3 kali, mengganti pakaian sehari
2-3 kali, ganti celana dalam 3-4 kali sehari, gosok gigi 2-3 kali sehari. Rencana tempat bersalin
di Puskesmas, pengambil keputusan dan penyandang oleh suami, ibu tinggal serumah dengan
Keadaan umum ibu baik, tinggat kesadaran composmentis, emosional stabil, tekanan darah
100/80 mmHg, nadi 80x/m, suhu 36,5◦C, pernapasan 20x/m, berat badan sekarang 70 kg,
kenaikan berat badan 10 kg, tinggi badan 147 cm, Indek Masa Tubuh (IMT) 32,4 LILA 27 cm,
pemeriksaan fisik muka tidak oedema, kelopak mata tidak ada kelainan, konjungtiva tidak
anemis, sklera putih, bibir tidak sianosis, tidak kering, gusi tidak berdarah, tidak ada caries pada
gigi. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada pembesaran vena jugularis. Payudara simetris, puting susu menonjol, tidak
kemerahan, tidak ada benjolan, belum ada pengeluaran colostrum, tidak ada rasa nyeri saat
ditekan. Abdomen tidak ada bekas luka operasi, ada linea nigra, pembesaran sesuai usia
kehamilan, tidak ada benjolan, Tinggi Fundus Uteri (MCD) 30 cm, palpasi leopold I TFU
pertengahan prosesus xipoideus dan pusat, teraba bagian janin bulat, lunak, tidak melenting yaitu
bokong, leopold II kiri teraba bagian teraba bagian janin kecil-kecil janin yaitu ekstremitas janin,
bagian kanan, janin panjang, keras, ada tahanan yaitu punggung janin, leopold III teraba bagian
janin bulat, keras, melenting, konvergen. Taksiran berat janin (TBJ) 2.790 gram, puntum
maximum sebelah kanan disamping bawah pusat, DJJ 140 x/m, irama regular. Ekstremitas
bawah tidak oedema, tidak ada kelainan sendi, tidak kemerahan, tidak ada varises, refleks fatela
Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin saat ini dalam keadaan
baik. Ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan. Menganjurkan ibu untuk makan yang
bergizi seperti sayur hijau yang mengandung zat besi seperti bayam, buah-buahan yang
mengandung banyak vitamin, dan telur, tempe,tahu ikan, hati ayam yang mengandung banyak
protein. Ibu mengerti dan mengkonsumsinya. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada
kehamilan seperti tekanan darah tinggi, bengkak pada muka dan kaki, nyeri perut yang hebat,
sakit kepala terus-menerus, pandangan kabur, perdarahan, dll. Ibu mengerti dan sering
membacanya di buku KIA. Memberitahu kepada ibu untuk selalu mengkonsumsi tablet Fe 2x1
pagi hari atau malam hari sebelum tidur dengan air putih jangan menggunakan air teh karena
akan menurunkan penyerapan zat besi, ibu harus mengkonsumsinya agar kebutuhan ibu
terpenuhi. Ibu mengerti dan selalu meminumnya. Menganjurkan ibu untuk sering jalan-jalan pagi
hari disekitar rumah untuk merilekskan otot-otot. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
Menganjurkan ibu untuk segera mempersiapkan persalinan yaitu memilih tempat bersalin,
tenaga kesehatan, tranfortasi, tabungan dana, dan donor darah. Ibu mengerti. Menganjurkan ibu
untuk melakukan perawatan payudara dengan menggunakan kapas dan baby oil/ bisa dibersihkan
pada saat mandi. Ibu mengerti dan akan melakukannya. Menganjurkan ibu untuk melakukan
Ibu datang ke puskesmas pada tanggal 27 maret 2021 pukul 21:40 WIB, ibu mengatakan sudah
merasakan mulas sejak pukul 08:00 WIB setiap 3x dalam 10 menit lamanya 20 detik dan ibu
mengatakan sudah keluar lendir bercampur darah yang sejak pukul 18:00 WIB. Ibu mengatakan
ini merupakan kehamilan yang ketiga, belum pernah keguguran. Riwayat kesehatan ibu
mengatakan dirinya tidak mempunyai riwayat penyakit apapun. Ibu dan keluarga tidak
mempunyai riwayat penyakit berat seperti jantung, asama, DM, dan lain-lain. Ibu dan keluarga
tidak mempunyai keturunan bayi kembar. Ibu mengatakan makan terakhir pada pukul 17:00
WIB dengan nasi, dan sayur porsi sedang habis minum terakhir pada pukul 21:35 WIB dan baru
saja minum teh manis dan air putih. Ibu mengatakan terakhir BAB tadi sore pukul 16:00 WIB
pernafasan 20 x/m, BB 70 kg, kenaikan BB 10 kg, TB 147 cm, pemeriksaan fisik muka tidak
oedema, tidak pucat, kelopak mata tidak ada kelainan, sklera putih, konjungtiva tidak anemis.
Hidung bersih. Bibir tidak kering, tidak sianosis, gusi tidak berdarah, tidak ada caries pada gigi.
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening. Payudara bersih, puting susu menonjol, tidak ada benjolan,
tidak ada rasa nyeri saat ditekan, sudah ada pengeluaran kolostrum. Abdomen tidak ada bekas
luka operasi, kandung kemih kosong. Tinggi Fundus Uteri (MCD) 30 cm, palpasi leopold I TFU
pertengahan prosesus xipoideus dan pusat, teraba bagian janin bulat, lunak, tidak melenting yaitu
bokong, leopold II kiri teraba bagian teraba bagian janin kecil-kecil janin yaitu ekstremitas janin,
bagian kanan, janin panjang, keras, ada tahanan yaitu punggung janin, leopold III teraba bagian
janin bulat, keras, melenting, konvergen divergen, leopold IV perlimaan 2/5 bagian. Puntum
maximum sebelah kanan disamping bawah pusat, DJJ 135 x/m, irama regular. His 4x dalam 10
menit selama 45 detik. Ekstremitas bawah tidak oedema, tidak ada kelainan sendi, tidak
kemerahan, tidak ada varises, refleks fatela kanan/kiri (+/+). Genitalia tidak ada varises, tidak
oedema, tidak ada pembengkakan kelenjar bartholini. Pemeriksaan dalam vulva vagina tidak ada
kelainan, portio lunak, tipis, pembuk aan 5 cm, ketuban (-) , presentasi kepala, penurunan hodge
Ibu G3P2A usia kehamilan 40 minggu >1 hari inpartu kala 1 fase aktiv normal
pembukaan 5 cm. Keadaan ibu dan janin baik untuk saat ini. Ibu dan keluarga sudah mengertahui
hasil pemeriksaan. Menganjurkan ibu untuk miring kiri dan kanan untuk mempercepat
penurunan kepala. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya. Menganjurkan ibu untuk makan
untuk menambah energi saat bersalin. Ibu lebih memilih minum teh manis. Menyiapkan alat
partuset (umbilical, 2 klem, gunting tali pusat, gunting episiotomi, ½ koher) hacting set (jarum
otot, jarum kulit, cutget, nahpuder, pinset) resusitasi set dan perlengkapan ibu dan bayi. Alat-alat
sudah siap. Memantau ibu TTV (tekanan darah, nadi, suhu) setiap 4 jam sekali, (DJJ dan his
setiap 30 menit sekali, dan pemeriksaan dalam setiap 4 jam sekali atau jika ada indikasi.
Observasi dilakukan. Memberitahu ibu tentang persalinan dan ibu harus menunggu 5 cm lagi
pembukaan. Ibu mengerti. Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu dengan menarik nafas dari
hidung dan mengeluarkannya dari mulut. Ibu bisa melakukannya. Melakukan dokumentasi hasil
pemeriksaan.
Ibu mengatakan mulas semakin kuat dan ada dorongan ingin BAB yang tak tertahan.
Keadaan umum ibu nampak gelisah karena nahan mulas. TD 120/80 mmHg, nadi 80 x/m, suhu
37 ◦C, pernafasan 20 x/m. Abdomen, DJJ 150 x/m reguler, his 5x dalam 10 menit lamanya 50
detik, kandung kemih kosong. Ada tanda dan gejala kala II yaitu adanya dorongan ibu untuk
meneran, vulva membuka, perineum menonjol, ada tekanan anus. Pada pemeriksaan dalam vulva
vagina pembukaaan serviks lengkap (10 cm), portio sudah tidak teraba, ketuban (-), presentasi
kepala, UUK kanan depan, penurunan kepala hodge IV, tidak ada molase.
Ibu G3P2A0 usia kehamilan 40 minggu >1 hari inpartu kala II normal
Janin tunggal hidup intra uterin presentasi kepala
Memberitahu ibu dan keluarga bahwa saat ini pembukaan sudah lengkap dan ibu akan segera
melahirkan dan diperbolehkan untuk meneran apabila ada mulas dan dorongan ibu meneran yang
kuat. Ibu mengetahui bahwa ibu akan melahirkan. Menjaga privasi ibu dengan menutup tirai dan
pintu. Ruangan bersalin sudah tertutup. Mengatur sesuai posisi dengan keinginan ibu dan
menganjurkan keluarga untuk membantu posisi ibu senyaman mungkin. Ibu ingin posisi
setengah duduk. Memberi suport kepada ibu dan menganjurkan keluarga untuk terus mendukung
ibu agar dapat melalui proses persalinan dengan tenang. Keluarga mensuport ibu. Meminta ibu
untuk mengedan ketika ada mulas dengan cara panjangan kearah perut, gigi ketemu gigi dan
kedua tangan menarik kedua kaki lalu membukanya, menarik nafas dari hidung dan mengedan
tanpa ada suara seperti sedang BAB keras. Ibu mengerti dan siap mengedan ketika ada mulas.
Mengecek kembali kelengkapan alat partuset dan obat, APD dll. Semua perlengkapan sudah
siap, dan siap untuk digunakan. Mencuci tangan memakai APD. Memeriksa DJJ disela-sela his
DJJ 147 x/m. Saat ada his ibu dipimpin meneran jika tidak ada his ibu istirahat, memberikan
dukungan kepada ibu. Memimpin meneran sampai kepala bayi nampak 5-6 xm di depan vulva
dan kain sudah terpasang dibawah bokong ibu. Tangan kanan melindungi perineum dan tangan
kiri menekan verteks kepala bayi. Mengecek lilitan tali pusat pada leher bayi. Ada lilitan tali
pusat., lilitan tali pusat dipotong. Menunggu hingga kepala bayi memutar faksi luar dengan
sendirinya. Kepala bayi sudah memutar dengan sendirinya. Melakukan biparietal. Membawa
kepala bayi kebawah untuk mengeluarkan bahu depan dan keatas untuk mengeluarkan bahu
belakang. Bahu depan dan bahu belakang sudah lahir. Melakukan sangga susur untuk melahirkan
bayi seluruhnya. Bayi lahir spontan pukul 23:40 WIB, jenis kelamin laki-laki tidak langsung
menangis, rangsang taktil (+), isap lendir, tonus otot kuat, pucat, menangis kuat, IMD (+) ,
melakukan palpasi, tidak ada janin kedua. Menyuntikan oxytosin 10 IU secara IM di paha kanan
ibu segera 1 menit setelah bayi lahir untuk merangsang fundus uteri berkontarksi. Ibu sudah
diberikan injeksi Oxytosin. Menjepit tali pusat dengan umbilical dan klem kemudian memotong
tali pusat diantara kedua klem dengan jarak 2-3 cm. Tali pusat sudah terpotong. Menempelkan
badan bayi ke badan ibu untuk segera dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) lalu menyelimuti
ibu dan bayinya. Bayi sudah ditempelkan ke dada ibu. Melakukan dokumentasinhasil
pemeriksaan.
Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya dan ibu masih merasa terasa mulas.
Keadaan umum baik dan tampak lelah, kesadaran composmentis, emosional stabil, tinggi fundus
2 jari diatas pusat, kontreaksi uterus baik, uterus teraba keras, kandung kemih kosong. Tali pusat
tampak di vulva dan belum ada tanda-tanda pelepasan plasenta seperti semburan darah, tali pusat
Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik, dan akan
segera mengeluarkan plasenta. Ibu mengetahuinya. Kandung kemih kosong. Memberitahu ibu
jika merasakan mulas untuk tarik nafas dan jangan mengedan. Ibu mengerti. Melakukan PTT
(peregangan tali pusat terkendali) pada saat ada his tangan kanan meregangkan tali pusat, dan
tangan kiri menahan uterus dorso cranial secara bersamaan sampai ada tanda-tanda pelepasan
plasenta seperti semburan darah, tali pusat memanjang dan uterus globuler, tangan kanan
melakukan putaran searah tangan kiri menyangga plasenta. Plasenta lahir pukul 23:50 WIB.
Melakukan masase fundus uteri selama ± 15 detik. Memeriksa kelengkapan plasenta sisi
maternal : kotiledon lengkap, diameter 20 cm tebal 3 cm, selaput korion dan amnion lengkap, sisi
fetal : insersi tali pusat berada di marginalais, panjang 45 cm. Mengevaluasi jumlah perdarahan
dan mengecek apakah ada laserasi jalan lahir atau tidak. Tidak ada laserasi jalan lahir.
Ibu mengatakan merasa lelah tetapi senang karena persalinan berjalan dengan lancar dan bayinya
sehat.
Keadaan umum ibu baik tampak lelah, keadaan emosional stabil, kesadaran composmentis,
TTV : TD 120/80 mmHg , suhu 36,5◦C, nadi 80 x/m, Respirasi 20 x/m. Tinggi fundus uteri 1 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan ±100 cc. Tidak ada
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik. Ibu mengetahui
hasil pemeriksaan. Mengejari ibu untuk melakukan masase uterus apabila kontraksi uterus tidak
baik atau lembek. Ibu mengerti dan bisa melakukannya. Membersihkan dan merapikan ibu
setelah tindakan selesai dengan air DTT. Ibu sudah rapih dan bersih. Melakukan penimbangan
berat badan dan mengukur panjang badan bayi. Sudah dilakukan BB 3000 gram PB 50 cm.
Membereskan alat dan mendekontaminasikan alat partuset yang direndam air klorin 0,5% selama
10 menit, lalu di cuci menggunakan air sabun dan dibilas mnggunakan air mengalir dan
keringkan. Setelah kering sterilkan. Alat sudah dirapihkan. Menganjurkan suami dan keluarga
untuk memberikan ibu minum dan makan, ibu mengerti. Memberikan terapi obat (antibiotic
amoxilin 3x1, paracetamol 3x1, vit A 1x) pada ibu. Ibu akan meminumnya. Memberitahu ibu
tanda bahaya kala IV yaitu uterus lembek, perdarahan terus menerus, panjangan kabur, nyeri
uluhati, demam tinggi, sakit kepala hebat. Ibu mengerti. Melakukan pemantauan 2 jam yaitu
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Terlampir dalam
Ibu mengatakan tidak ada keluhan. 2 jam post partum ibu bisa miring kiri dan kanan, 3 jam post
partum ibu sudah bisa duduk. 6 jam post partum ibu sudah bisa turun dari tempat tidur dan
berjalan ke kamar mandi di bantu oleh keluarga. Ibu tidak merasakan pusing saat berjalan ke
kamar mandi. Ibu mengatakan sudah makan 2 kali pada pukul 02:00 dengan nasi dan goreng
tempe porsi sedang, serta minum air putih dan teh manis. Dan makan ke 2 pada pukul 05:30
WIB dengan bubur ayam porsi sedang, serta minum air putih habis 1 botol. Ibu mengatakan telah
meminum obat (antibiotic amoxilin 3x1, pasidol 3x1, vit A, Fe 1x1). Istirahat ibu mengatakan
semalam susah tidur dan hanya ½ jam. Aktivitas ibu saat ini hanya tiduran dan menyusui
bayinya. Ibu sudak BAK dan belum BAB. Ibu mengatakan sudah mengganti pembalut 2 kali
pada saat ke kamar mandi. Pengeluaran lochea berwana merah segar. Ibu sudah pernah menyusui
Dari hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik, tingkat kesadaran composmentis, keadaan
emmosional stabil, TTV : TD 110/70 mmHg, suhu 36,5 ◦C, respirasi 21 x/m, nadi 80 x/m. Wajah
tidak oedema, dan tidak pucat. Mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterik.
Hidung bersih. Mulut dan bibir tidak sianosis, lembab. Leher tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis. Payudara simetris, bersih, tidak ada benjolan, puting
susu menonjol, ASI keluar sedikit (asi colostrum). Abdomen tidak ada bekas luka operasi,
kontraksi baik, kandung kemih kosong, TFU 2 jari dibawah pusat, DRA (diastasi recti
abdominalis) teraba rongga 3 jari. Ekstremitas bawah tidak oedema tidak kemerahan, tidak ada
varises, refleks fatela kiri dan kanan +/+. Anogenital tidak ada kelainan, pengeluaran lochea
Memberitahu kepada ibu bahwa ibu dalam keadaan baik. Ibu mengerti. Mengajari ibu teknik
menyusui dengan benar yaitu badan bayi menempel pada badan ibu, posisikan ibu dengan
nyaman, keluarkan asi sedikit dan oleskan pada daerah puting, masukan puting sampai daerah
areola ke mulut bayi, setelah selesai oleskan kembali asi ke daerah puting, sendawakan bayi
dengan cara menepuk punggung bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung. Ibu mengerti.
Memberitahu kepada ibu tentang cara membersihkan daerah kemaluan dari depan ke belakang
dan menggunakan air mengalir. Ibu mengerti dan akan melakukannya. Menganjurkan ibu untuk
makan-makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi yang mengandung banyak serat dan cairan.
Ibu mengerti. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup atau ketika bayi sedang tidur ibu ikut
tidur. Ibu mengerti. Menganjurkan ibu untuk lebih banyak mengkonsumsi protein seperti telur
rebus untuk mempercepat penyembuhan luka jahitan. Ibu mengerti dan akan memakannya.
Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya nifas seperti panas saat BAK, payudara terasa sakit
saat disentuh danbengkak, pandagan kabur, bengkak di sekitar wajah, kaki dan tangan,
pengeluaran vagina berbau busuk dan banyak. Ibu mengerti dan sudah mengetahui tanda-tanda
nifas. Memberitahu ibu untuk jangan takut BAK dan BAB. Ibu mengerti. Memberitahu ibu jika
ASI keluar sedikit itu bukan masalah karena ASI keluar banyak pada 3 hari setelah persalinanan.
Ibu mengerti. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya untuk merangsang
keluarnya ASI. Melakukan pijat oksitosin untuk memperbanyak pengeluaran ASI. Sudah
dilakukan. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan rumah atau apabila ada keluahan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat ini, ibu mengakatakan makan 3x sehari dengan sayur,
telur dan tempe, tidak ada makanan pantrangan apapun. Ibu masih mengkonsumsi zat besi. Pola
istirahat tidur siang ibu ±1 jam karena mengikuti waktu tidur bayi, dan ibu tidur malam 5 jam.
Bayi menyusu sangat kuat. Aktivitas sehari-hari ibu sudah melakukan pekerjaan rumah dibantu
oleh keluarga. Sudah tidak ada pengeluaran lochea, ibu sudah BAB 1 kali dan tidak keras., BAK
5 kali jernih.
Keadaan umum ibu baik, tingkat kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TTV : TD
120/70 mmHg, suhu 36,7◦C N 80x/m R 20x/m. Muka tidak oedema. Mata konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikhterik. Mulut dan bibir tidak sianosis, lembab. Leher tidak ada
pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis. Payudara simetris tidak ada
benjolan, puting susu menonjol. Abdomen tidak ada bekas luka operasi, palpasi TFU
pertengahan pusat dan simpisis, kandung kemih kosong, DRA (diastasi recti abdominalis) teraba
rongga 2 jari. Ekstremitas bawah tidak oedema, tidak ada varises, tidak kemerahan. Vagina tidak
ada pengeluaran lochea, tidak ada luka jahitan, tidak oedema, tidak kemerahan, tidak ada
pengeluara pus.
Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik. Ibu
mengerti. Mengedukasi kepada ibu tentang cara menyusui yang benar yaitu badan bayi
menempel pada badan ibu, posisikan ibu dengan nyaman, keluarkan asi sedikit dan oleskan pada
daerah puting, masukan puting sampai daerah areola ke mulut bayi, setelah selesai oleskan
kembali asi ke daerah puting, sendawakan bayi dengan cara menepuk punggung bayi untuk
mengeluarkan udara dari lambung.menganjurkan ibu untuk mengatur pola makan, makan 3x
sehari dengan nasi, sayura seperti bayam, kangkung, brokoli, buncis dll, buah-buahan yang
mengandung banyak vitamin seperti jeruk, apel, pisang dll, dan tidak ada makanan yang
dipantang. Ibu mengerti. Menganjurkan ibu untuk lebih banyak minum air putih yaitu >10 gelas
karena untuk kebutuhan menyusuinya. Ibu akan melakukannya. Menganjurkan ibu untuk
menjaga kebersihan daerah kemaluan dengan cara membersikannya menggunakan air bersih,
dari depan kebelakang hingga bersih dan mengeringkannya agar tidak lembab. Ibu sudah
melakukannya. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa di
campuri makanan tambahan apapun karena ASI banyak keuntunganya yaitu mengandung banyak
gizi yang dibutuhkan oleh bayi, dan pemberian ASI bisa menghemat ekonomi. Ibu mengerti dan
Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda hipotermi seperti tangan dan kaki teraba dingin, gerakan
bayi aktif, menangis kuat, mau menyusu, tidak ada perubahan pada tali pusat.
Keadaan umum baik, suhu 36,5ºC , pernafasan 41 x/menit, denyut jantung 141 x/menit,
berat 3000 gram, panjang badan 50 cm, jenis kelamin laki-laki. Warna kulit kemerahan.
Pemeriksaan kepala tidak ada caput sucadeneum, tidak ada chepal hematoma, tidak makrocepal
tidak mikrocepal, lingkar kepala CFO 32 cm, CMO 32 cm, CSOB 31 cm, tidak ada pelebaran
sutura. Mata simetris, kelopak mata tidak ada oedema, bersih, sklera putih, tidak ada kolobama,
tidak ada glukoma kongenital, tidak ada katarak kongenital, tidak ada pelebaran epikantus.
Telinga ada, daun telinga lentur, telinga sejajar dengan mata, terdapat lubang telinga, tidak ada
pengeluaran cairan. Hidung ada, lubang ada ,tidak ada kotoran, tidak ada pernafasan cupping
hidung. Mulut tidak labioshzis, genatoshizis, palatoshizis, labio genato palato shizis, ada reflek
rooting, ada reflek sucking dan reflek swallowing. Leher tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening dan thyroid, pergerakan normal, tidak ada lipatan kulit berlebih, ada reflek tonic neck.
Bahu tidak fraktur, tidak ada paralisi fleksus bracialis, tidak ada pembekakan, tidak ada
kelainan.ekstremitas atas simetris, tidak polidaktili, sindaktili, adaktili, terdapat reflek grapsing,
dan ada reflek moro. Dada lingkar dada 34 cm, tidak terlihat tulang rusuk dan strenum, tidak ada
retraksi dinding dada, nodul payudara jelas. Abdomen membulat, bising usus ada, tidak ada
pendarahan pada tali pusat, tidak ada hernia umbilicalis, tidak ada hernia inguinalis.
Anogenetalia jenis kelamin perempuan, ada lubang uretra, labia mayor menutupi labia minor,
terdapat lubang vagina, tidak ada pengeluaran cairan. Ekstremitas bawah tidak ada kelaianan,
tidak adaktili, sindaktili, polidaktili, rajah kaki lebih dari ⅓, ada reflek babinski, ada reflek
steping. Punggung tidak ada medula spinalis, tidak ada spinabifida. Kulit terdapat verniks dan
Menjelaskan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum bayi baik. ibu dan
keluarga mengetahuinya. Membersihkan tubuh bayi dan menjaga kehangatan bayi dengan
meletakkan bayi ditempat yang hangat, dan memakaikan pakaian bersih dan kering, sarung
tangan, sarung kaki dan topi. Memberikan injeksi vitamin K 0,5 ml pada paha kiri 1/3 bagian
luar secara intramuscular untuk mencegah terjadinya perdarahan otak. Sudah diberikan.
Memberikan suntik HB-0 pada paha kanan 1/3 bagian Memberikan salep mata pada bayi dari
mata bagian luar sampai mata bagian dalam untuk mencegah terjadinya infeksi. Sudah diberikan.
Melakukan konseling perawatan bayi terutama mencegah bayi kedinginan yaitu dengan tetap
menjaga kehangatan bayi diantaranya dengan menempatkan bayi ditempat hangat atau di tutup
menggunakan selimut, serta selalu memakaikan topi/penutup kepala. Ibu mengerti dan akan
melakukannya. Menjelaskan kepada ibu tentang perawatan tali pusat, yaitu tidak membubuhi tali
pusat dengan bumbu-bumbu apapun, Mengganti kassa tali pusat setiap kali mandi dengan kassa
kedinginan pada tangan dan kaki. Tali pusat belum puput , BAK lebih dari 6 kali sehari, BAB 1-
2 kali sehari berwarna kuning terang. Bayi terlihat memakai gurita menutupi dada dan perutnya.
Keadaan umum baik, kulit kemerahan, gerakan aktif, denyut janjung 142 x/menit, suhu 36,5˚C,
pernafasan 44 x/m, tidak ada kelainan fisik pada bayi, reflek bayi normal, lingkar kepala 32 cm,
Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini bayi ibu dalam keadaan
baik. Ibu terlihat senang mendengarnya. Memastikan pada ibu apakah bayinya mendapatkan ASI
cukup tanpa diberikan makanan pendamping ASI. Ibu mengerti dan mengatakan bayinya
diberikan ASI saja. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara
jangan membiarkan bayi bersentuh langsung dengan benda dingin, misalnya lantai, atau tangan
yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin. Segera keringkan bayi setelah
mandi untuk mengurangi penguapan dan menjaga lingkungan sekitar bayi tetap hangat. Ibu
mengerti dan akan melakukannya. Memberitahukan kembali kepada ibu dan keluarga mengenai
tanda-tanda bahaya pada bayi yaitu Pernafasan cepat ≥ 60 x/menit, bayi tidak mau menyusu,
suhu bayi ≤ 36,5 ˚C atau ≥ 37,5 ˚C, bayi tidak BAB selama 3 hari dan tidak BAK selama 24
jam, warna kulit kuning dan kebiruan, menangis lemah dan merintih, bayi kejang. Jika ibu
menemukan tanda-tanda bahaya tersebut pada bayi maka ibu dan keluarga segera menghubungi
tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan segera. Memberi tahukan kepada ibu untuk
tidak memakaikan gurita kembali pada banyikan karena pemakaian gurita pada bayi membuat
lambung bayi tertekan sehingga pada saat bayi menyusu akan menyebabkan gumoh atau
keluarnya kembali air susu yang sudah ditelan. Ibu mengerti dan akan melakukannya.
Memberitahu kepada ibu untuk tidak memakaikan gurita pada bayi karena bisa menyebabkan
bayi tidak nyaman karena tekanan pada dinding perut dan bisa menyebabkan bayi sesak juga
mengganggu pertumbuhan organ tubuh bayi, mengganggu proses pernafasan dan akan
menyebabkan bayi gumoh. Ibu mengerti dan melonggarkan gurita. Menjadwalkan ibu untuk
kunjungan ulang 1 minggu kemudian untuk dilihat perkembangan bayinya. Ibu mengerti dan