Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA GERONTIK PADA Tn.

A
DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN PATUK LOR, TIRTORAHAYU,
GALUR, KULON PROGO

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta
Stase Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh:
Anggraini Endah K, S.Kep
090206070

PROGRAM PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2010
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, dosen pembimbing lapangan Keperawatan Gerontik
menerangkan bahwa :

Anggraini Endah K, S.Kep


090206070

Benar-benar telah menyelesaikan laporan ”ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


GERONTIK PADA Tn.A DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN PATUK LOR,
TIRTORAHAYU, GALUR, KULON PROGO” yang disahkan pada :

Hari :
Tanggal :

Adapun hasil dari laporan ini diharapkan menjadi periksa dari dosen pembimbing dan mahasiswa
yang bersangkutan.

Yogyakarta, 4 Agustus 2010


Dosen Pembimbing

Suratini, S.Kep.Ns
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya
sehingga Iman dan Islam tetap terjaga.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, tabiin, dan
tabiut yang senantiasa istiqomah di jalanNya. Berkah dan Rahmat Allah serta pertolongan-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Keperawatan Keluarga ” ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA GERONTIK PADA Tn. A DENGAN HIPERTENSI DI
DUSUN PATUK LOR, TIRTORAHAYU, GALUR, KULON PROGO”.
Penulisan laporan ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak. Atas
bantuan, bimbingan, dan arahan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang selalu mendukung baik berupa material maupun spiritual, sehingga
dengan doa-doa yang selalu dilantunkan, penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
lancar.
2. Suratini, S.Kep.,Ns selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan,
bimbingan dan semangat dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat
lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 4 Agustus 2010

Anggraini Endah K, S.Kep


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA GERONTIK PADA Tn. A DENGAN
HIPERTENSI DI DUSUN PATUK LOR TIRTORAHAYU
GALUR KULON PROGO

PENGKAJIAN KELUARGA DENGAN LANSIA


A. Data Umum
1. Nama Kepala keluarga : Tn. A
2. Alamat dan Telpon : Dusun Patuk Lor, Tirtorahayu, Galur, Kulon Progo
3. Komposisi keluarga
No. Nama Jns Kelamin Hub dg KK Umur Pendidikan
1. Tn. A Laki-laki KK 72 Tahun SMP
2. Ny. I Perempuan Istri 68 Tahun SD

Genogram

Keterangan :
: laki-laki : Tn.A dg HT : meninggal

: perempuan : tinggal 1 rumah


4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari Tn. A dan Ny. I yang
sama-sama sudah berusia lanjut.
5. Suku
Keluarga Tn. A merupakan keluarga dari suku Jawa, Indonesia. Tidak ada keyakinan
yang diyakini keluarga yang bertentangan dengan kesehatan.
6. Agama
Tn. A dan Ny. I menganut agama yang sama yaitu agama Islam, kebiasaan ibadah dan
ikut pengajian warga biasa diikuti oleh Tn. A dan Ny.I
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan yang diperoleh Tn. A berasal dari hasil berdagang Ny. I, dan hasil
panen sedikit, kadang-kadang Tn. A mendapatkan uang dari anaknya. Keluarga Tn. A
termasuk keluarga yang berkecukupan.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. A tidak pernah melakukan rekreasi karena Tn. A dan Ny. I sudah tua.
Aktivitas yang biasa mereka lakukan hanya duduk nonton TV atau tiduran di rumah.
Sedangkan Ny. I berdagang di pasar mbabrik.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. I berada pada tahap keluarga dengan usia lanjut.
Dengan tugas perkembangan : mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan,
menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi oleh keluarga.
3. Riwayat keluarga inti
Ny. I dan Tn. A mengatakan bahwa riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini,
termasuk riwayat perkembangan, kejadian-kejadian dan pengalaman-pengalaman
kesehatan yang unik, keterkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan :
a. Tn. A mengatakan tidak mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, tetapi pernah
menderita tekanan darah tinggi. Keluhan yang sekarang ini dirasakan oleh Tn. A
kadang pegal-pegal di daerah tengkuk, sering pusing dan mengalami kesulitan
berjalan.
b. Ny. I mengatakan kalau periksa tensinya tidak pernah tinggi.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan ada tidak mengetahui ada/ tidak anggota keluarga lain yang
menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. A memiliki 4 kamar, Ny. I dan Tn. A jika siang hari lebih sering
tiduran di rumah sambil menonton televisi. Tn. A dan Ny. I hanya tinggal berdua karena
anak-anaknya sudah berkeluarga semua. Pencahayaan dan ventilasi dalam rumah cukup,
lantai tegel, bangunan rumahnya permanen. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
Tn. A dan Ny. I berasal dari sumur gali yang diberi pompa air listrik. Pembuangan
sampah dilakukan dengan cara di buang di tempat pembuangan sampah kemudian
dibakar. Halaman rumah ada beberapa tanaman buah, seperti pohon pisang, mangga.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn. A tinggal di pedesaan dengan lingkungan masyarakat yang harmonis.
Rumah yang ditempati adalah rumah tipe hunian. Keluarga Tn. A dan Ny. I termasuk ke
luarga yang berkecukupan. Pekerjaan Tn. A adalah bertani tapi sekarang hanya di rumah
dan Ny. I berdagang. Pelayanan kesehatan yang ada adalah puskesmas, balai pengobatan
dan klinik atau RS. Jarak rumah dengan fasilitas ekonomi (swalayan, toko, apotik,
warung dan pasar) cukup jauh.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A tinggal di tempat tersebut sudah puluhan tahun yaitu sejak menikah,.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. A dan Ny. I aktif mengikuti kegiatan yang diadakan di masyarakat, seperti pengajian
lansia, shalat berjamaah, pengajian bapak-bapak.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan, seperti Jamkesmas. Keluarga Tn. I merasa
masih mampu membayar tenaga kesehatan. Sumber pendukung saat membutuhkan
bantuan adalah anak-anaknya.

D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Dalam menyampaikan pesan, keluarga biasanya membicarakannya dengan langsung.
Komunikasi yang digunakan oleh keluarga dengan bahasa jawa.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. A tetapi sebelum mengambil
keputusan Tn. A selalu meminta pendapat anak dan menantunya.
3. Struktur peran
a. Struktur peran formal
 Tn. A : sebagai kepala keluarga, pemimpin anggota keluarga dan pengambilan
keputusan.
 Ny. I : sebagai ibu rumah tangga, mencari nafkah dengan berdagang di pasar
mbabrik.
b. Struktur peran informal
Sejak mengalami kesusahan berjalan, Tn. A kesehariannya di rumah kadang jalan-
jalan ke sawah, sedangkan Ny. I bertugas untuk mengurus rumah dan memasak untuk
dimakan sehari-hari dan mencari nafkah dengan berdagang di pasar mbabrik.
c. Analisa model peran
Semua anggota keluarga mempunyai peran dan tugas sendiri-sendiri. Peran dalam
keluarga optimal karena Tn. A dan Ny. I sudah merasa mampu untuk membesarkan
anak-anaknya sehingga menjadi orang-orang yang sukses dan mapan. Semua anak
hidup rukun dan kadang-kadang suka menengok Ny.A dan Tn. I
4. Nilai dan norma budaya
Pentingnya nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah dengan makan teratur, istirahat
yang cukup, selalu beramal dan senantiasa berdoa dan shalat 5 waktu.
E. Fungsi keluarga
1 Fungsi afektif
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga senantiasa merasakan adanya keterkaitan saling
membutuhkan diantara anggota keluarga dan mampu memenuhi kebutuhan tersebut
meskipun memerlukan waktu yang tidak cepat. Interaksi antar anggota keluarga sangat
terbuka sehingga terjadi sikap saling menghormati.
2 Fungsi sosialisasi
Interaksi atau hubungan dalam keluarga cukup harmonis. Jika ada suatu permasalahan
dalam keluarganya, biasanya langsung dimusyawarahkan agar masalah tidak berlanjut
lama. Tidak ada sikap otonomi dalam keluarga yang ada adalah kesadaran untuk
melakukan pekerjaan sesuai dengan tugasnya.
3 Fungsi perawatan keluarga
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut (Friedmann 1998):
a. Mengenal masalah kesehatan
DS :
- Tn. A mengatakan tidak mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, tetapi pernah
menderita tekanan darah tinggi
- Keluhan yang sekarang ini dirasakan oleh Tn. A pegal-pegal di daerah tengkuk,
pusing dan mengalami kesulitan berjalan karena kaki sebelah kanan lemas.
- Tn. A mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya.
- Tn. A masih mempunyai kebiasaan merokok
- Tn. A mengatakan belum begitu mengetahui tentang larangan untuk penderita
tekanan darah tinggi atau hipertensi misalnya makanan serta penyebab dari
hipertensi sendiri. Keluarga Ny. I mengatakan sudah mengurangi garam-garaman
yang merupakan salah satu penyebab tekanan darah menjadi naik jika
memasakkan makanan untuk Tn. A

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat


DS :
- Tn. A mengatakan jika badannya mulai tidak terasa enak hanya beristirahat.
- Tn. A mengatakan jika dengan beristirahat tidak ada perubahan maka akan periksa
ke klinik dokter praktek, atau puskesmas, begitu juga dengan anggota keluarga
yang lain.

c. Memberi perawatan sederhana pada anggota keluarga yang sakit


DS :
- Ny. I mengatakan sudah mengurangi garam- garaman untuk memasakkan Tn. A
- Ny. I mengatakan sudah menyuruh Tn. A untuk makan timun, tapi Tn. A sudah
tidak kuat
DO : -

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat (modifikasi


lingkungan)
DS :
- Ny. I selalu masak sendiri dan selalu makan makanan yang telah dimasak.
- Ny. I mengatakan jarang makan bersama-sama, jika ingin makan seringnya
sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan.

e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan


DS : Ny. I mengatakan berobat ke rumah sakit/ puskesmas jika sakit.

4 Fungsi Reproduksi
Ny. I memiliki 7 orang anak, 2 orang anak telah meninggal dan 5 orang anak lainnya
telah memiliki keluarga. Ny. I tidak menggunakan metode apapun untuk mengendalikan
jumlah kelahiran karena pada jaman dulu belum ada metode KB yang seperti sekarang.

5. Fungsi Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik sandang, pangan dan papan berasal dari
hasil berdagang, sedikit dari hasil panen dan uang dari anak-anaknya. Keluarga merasa
hasil dari bertani dan berdagang sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
Keluarga Tn. A tidak terlalu khawatir dengan penyakitnya. Saat ini Tn. A lebih
banyak pasrah kepada Allah SWT, Tn. A sering mengeluh pegal-pegal di tengkuk dan
seirng pusing
b. Stressor jangka panjang
Stessor jangka panjang dalam keluarga adalah keadaan Tn. A dan Ny. I yang semakin
tua apalagi Tn. A saat ini kesusahan dalam berjalan..
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn. A dan Ny. I mengatakan selalu pasrah kepada Allah SWT dan menerima keadaan
sekarang sebagai ujian. Keluarga menganggap keadaan Tn.A bukan sebagai masalah
serius karena setiap orang tua pasti akan sakit-sakitan.
d. Strategi koping yang digunakan
Startegi koping yang digunakan adalah musyawarah dan berdoa.

F. Harapan keluarga
Keluarga berharap selalu diberikan kesehatan dan rejeki yang cukup serta hidup bahagia di
dunia dan akhirat.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Tinjauan Sistem
a. Keadaan Umum : Baik
b. Integumen : Kulit terlihat sedikit keriput. Kuku kaki dalam keadaan bersih dan
keadaan turgor kulit menurun
c. Sistem hemopietik : Tidak ada tanda-tanda memar dan wajah tidak tampak pucat
kemerahan
d. Kepala : Rambut beruban, kulit kepala terlihat cukup bersih.
e. Mata : daya penglihatan masih bagus
f. Telinga : Masih mampu mendengar dengan baik meskipun ada penurunan
pendengaran
g. Mulut dan Tenggorokan : Sudah susah untuk makan makanan yang agak
keras ,Nampak beberapa Gigi yang ompong serta tidak ada peradangan di
tenggorokan
h. Leher dan bagian payudara : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada masa
abnormal pada dada
i. Sistem pernafasan : Pernafasan dada normal, tidak ada wheezing dan tidak memiliki
riwayat asma, tidak ada penggunaan otot tambahan untuk bernafas
j. Sistem kardiovaskuler : Tidak ada edema
k. Sistem gastrointestinal : Pola makan 2 – 3 kali sehari dengan lauk dan sayuran yang
telah disediakan, frekuensi BAB 1x/hari, konsistensi lembek
l. Sistem perkemihan :Tn. A sudah tidak bisa menahan kencing
m. Sistem Genetoreproduksi : Tidak ada keluhan dibagian genital
n. Sistem musculoskeletal : kaku dari lutut sampai kaki kanan
o. Sistem saraf pusat :-
p. Sistem endokrin : Tidak ada tanda-tanda pembesaran goiter

2. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


a. Psikososial
Tn. A dan Ny.I masih sering mengikuti kegiatan masyarakat, seperti pengajian,
pertemuan ibu-ibu PKK dan shalat berjamaah. Hubungan keluarga Tn. A dan
tetangga sekitar baik, tidak ada masalah.

Identifikasi Masalah Emosional :

Pertanyaan 1 :
 Apakah klien mengalami sulit tidur ? tidak
 Apakah klien sering merasa gelisah ? tidak
 Apakah ada gangguan/masalah atau banyak pikiran? tidak
 Apakah klien sering was-was atau khawatir? tidak

Kesimpulan: Tidak ada masalah emosional pada klien.

b. Spritual :
Tn. A dan Ny. I mengatakan masih rutin menjalankan shalat 5 waktu dan mengikuti
pengajian warga.

3. Pengkajian depresi
a. Inventaris depresi beck
1) Kesedihan: tidak merasa sedih
2) Pesimisme: tidak begitu pesimis tentang masa depan
3) Rasa kegagalan: tidak merasa gagal
4) Ketidakpuasan: tidak merasa tidak puas
5) Rasa bersalah: saya tidak merasa benar-benar bersalah
6) Tidak menyukai diri sendiri: tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
7) Membahayakan diri sendiri: tidak punya pikiran mengenai membahayakan diri
sendiri
8) Menarik diri dari sosial: tidak kehilangan minat pada orang lain
9) Keragua-raguan: berusaha mengambil keputusan
10) Perubahan gambaran diri: tidak merasa tampak lebih buruk dari sebelumnya
11) Kesulitan kerja: telah menolong diri sendiri dengan keras untuk melakukan
sesuatu
12) Keletihan: tidak lebih lelah dari biasanya
13) Anoreksia: nafsu makan tidak buruk dari biasanya

Penilaian : nilai 3 adalah tidak ada depresi

b. Skala depresi geriatrik (yesavage)


1) Puas dengan kehidupan: ya
2) Telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan: ya
3) Merasa hidup ini kosong: tidak
4) Sering merasa bosan: Ya
5) Mempunyai semangat yang baik setiap saat: Ya
6) Takut sesuatu yang buruk terjadi pada diri sendiri: ya
7) Bahagia disebagian besar hidup: ya
8) Sering merasa tidak berdaya: tidak
9) Lebih senang dirumah daripada pergi keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru:
ya
10) Mempunyai banyak masalah dengan daya ingat dibanding kebanyakan orang:
tidak
11) Hidup sekarang ini menyenangkan: ya
12) Merasa tidak berharga: tidak
13) Merasa penuh semangat: ya
14) Merasa bahwa keadaan tidak ada harapan: tidak
15) Berpikir orang lebih baik keadaannya daripada diri sendiri: tidak

Penilaian: jumlah nilai 4 artinya tidak depresi

4. Fungsional Klien
a. KATZ Indeks :
Termasuk kategori yang manakah klien ?
1) Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah dan mandi.
2) Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi yang lain.
3) Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
4) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
5) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu lagi fungsi yang lain.
6) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu lagi fungsi lain.
7) Ketergantungan untuk semua fungsi diatas.

Kesimpulan : Tn. A dalam KATZ indeks masuk dalam kategori A


(Mandiri, dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah dan mandi)

b. Modifikasi dari BARTEL indeks :


No Kriteria Dngn Mandiri Keterangan
bantuan
1 Makan 10 Frekuensi : 2- 3 kali
Jumlah : 1 porsi
Jenis : nasi, lauk, sayur
2 Minum 10 Frekuensi : 7-8 kali
Jumlah : 5-7 gelas
Jenis : air putih dan teh
3 Berpindah dari kursi 15 -
roda ke tempat tidur,
sebaliknya
4 Personal toilet ( cuci 10 Frekuensi : 2 kali
muka, menyisir rambut,
gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 10 Frekuensi : 2 kali
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 15 Frekuensi : 2 kali
7 Jalan di permukaan 10 Frekuensi : 3-4 kali
datar
8 Naik turun tangga -
9 Mengenakan pakaian 10 Frekuensi : 2 kali
10 Kontrol bowel (BAB) 10 Frek : 1 kali
Konsistensi : lunak, keras.
11 Kontrol Bladder (BAK) 10 Frek : 3-4 kali
Warna : kuning
12 Olah raga 10 Frek: 1 minggu 3-4 kali
Jenis: jalan-jalan pagi
13 Rekreasi/pemanfaat 10 Nonton TV, 1-2 kali
waktu luang
Total Mandiri = 130 termasuk dalam kategori mandiri

5. Pengkajian status mental Gerontik


a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan Short Postabel Status Mental
Questioner (SPSMQ)
Daftar pertanyaan/ kuesioner :
Benar Salah No Pertanyaan
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ini ?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Dimana alamat anda ?
√ 5 Berapa umur anda ?
√ 6 Kapan anda lahir (minimal tahun terakhir) ?
√ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
√ 8 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 9 Siapa nama ibu anda ?
√ 10 Kurangi 3 dari 20, dan seterusnya dikurangi 3
8 2 Total = 8 (salah 2)
Interpretasi Hasil : salah 2 : termasuk fungsi intelektual utuh

b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam) :

No Aspek Nilai max Nilai Kriteria


Kognitif klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
a. Tahun = 2010
b. Musim = kemarau
c. Tanggal = 4
d. Hari = Rabu
e. Bulan = Agustus
2 Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
a. Negara Indonesia
b. Propinsi D.I.Yogyakarta,
c. Kab kulonprogo
d. Tirto rahayu
e. Patuk Lor
3 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) masing-masing benda
waktu 1 detik.
a. Meja
b. Gelas
c. TV
4 Perhatian dan 5 4 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100, kemudian dikurangi 7
sampai 5 tingkat dibawahnya:
a. 100- 7 = 93
b. 93 – 7 = 86
c. 86 – 7 = 79
d. 79 – 7 = 65
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada no.2 tadi. Point 1 untuk
tiap obyek jika benar.
6 Bahasa 9 9  Tunjukkan satu benda dan Tanya
nama benda tsb:
a. Pena
b. Buku
 Minta klien mengulangi kata :
a. Tak ada
b. Jika
c. Tetapi.
 Minta klien mengikuti perintah :
a. ambil kertas di tangan
b. lipat dua
c. taruh lantai.
 Perintahkan sesuatu, misal
tutuplah kedua mata anda.
 Perintahkan untuk menulis satu
kalimat, dan menyalin gambar:
a. Menulis satu kalimat “Saya
sudah mandi”
b. Menyalin gambar “bunga”
Total 30 29
Interpretasi Hasil : 26 = termasuk Aspek kognitif dari fungsi mental baik.

6. Pengkajian Skala Resiko Dekubitus


a. Braden
Persepsi 1 2 3 4
sensori Tebatas penuh Sangat terbatas Agak terbatas Tidak terbatas
Kelembaba 1 2 3 4
n Lembab konstan Sangat lembab Kadang lembab Jarang lembab
Aktivitas 1 2 3 4
Ditempat tidur Di kursi Kadang berjalan Jalan keluar
ruangan
Mobilisasi 1 2 3 4
Imobil penuh Sangat terbatas Kadang terbatas Tidak terbatas
Nutrisi 1 2 3 4
Sangat jelek Tidak adekuat Adekuat Sempurna
Gesekan 1 2 3 Total score:
dan cubitan masalah Masalah Tidak ada 21
potensial masalah
Kesimpulan: 21 artinya tidak mempunyai resiko terjadi dekubitus
b. Norton
Kondisi fisik 1 2 3 4
Sangat buruk buruk Sedang baik
Kesadaran 1 2 3 4
soporus delirium Apatis CM
Aktivitas 1 2 3 4
Hanya tidur Hanya duduk Dengan bantuan Mandiri
Mobilitas 1 2 3 4
Tdk bisa bergerak Sangat terbatas Sedikit terbatas bebas
Inkontinensia 1 2 3 4
selalu sering Kadang Tidak ada
Total score 20
Kesimpulan: tidak ada resiko dekubitus
7. Pengkajian Resiko Jatuh
a. Postural hipotensi
Tekanan darah dalam 3 posisi:
Tidur : 165/100 mmHg
Duduk : 150/90 mmHg
Berdiri : 140/90 mmHg
Kesimpulan: penurunan yang terjadi tidak lebih dari 20 mmHg artinya tidak ada
resiko jatuh

b. Fungtional reach test


Hasil: 5 inchi, Kesimpulan: ada resiko jatuh

c. The time up and go test


Hasil: < 10 detik, Kesimpulan: artinya ada resiko jatuh (ringan)

d. Faktor resiko jatuh akibat mobilisasi


Keterangan Kriteria Skore
Usia >70 tahun 1
Status mental - 0
Riwayat jatuh dalam 1 bulan terakhir 1-2 kali 2
Eliminasi - 0
Gangguan pengelihatan - 0
Mobilisasi Kesukaran berjalan, 1
sempoyongan
Obat beresiko Menggunakan 1 obat 1
Hospitalisasi - 0
Penggunaan alat - 0
Total score 5
Hasil: 5 artinya ada resiko jatuh
ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. DS : Ketidakmampu Resiko
- Tn. A mengatakan tidak mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, tetapi pernah menderita tekanan an melakukan komplikasi
darah tinggi perawatan
- Tn. A mengatakan pegal-pegal di daerah tengkuk, pusing dan mengalami kesulitan berjalan karena anggota
kaki sebelah kanan lemas. keluarga yang
- Tn. A mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya. mengalami
- Tn. A masih mempunyai kebiasaan merokok hipertensi
- Tn. A mengatakan belum begitu mengetahui tentang larangan untuk penderita tekanan darah tinggi
atau hipertensi misalnya makanan serta penyebab dari hipertensi sendiri.
- Ny. I mengatakan sudah mengurangi garam-garaman jika memasakkan makanan untuk Tn. A
- Tn. A juga mengatakan hanya istirahat kalau pusing
DO :
- TD: 165/100 mmHg
2. DS : Ketidakmampu Penatalaksana
- Tn. A mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya an melakukan an regimen
- Ny. I mengatakan sedikit mengerti bagaimana diit bagi penderita hipertensi perawatan terapeutik
- Tn.A mengatakan hanya memakan makanan yang dimasak sendiri. keluarga dengan tidak efektif
- Ny. I sudah mengurangi garam-garaman jika ingin mengantarkan makanan untuk Tn. A hipertensi
- Ny. A mengatakan sudah menganjurkan Tn. A untuk sering makan timun
DO :
- TD : 165/100 mmHg

TABEL SKORING
1. Resiko komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan perawatan anggota keluarga yang mengalami hipertensi
Kriteria Skoring Pembenaran
Sifat masalah : aktual 3/3 x 1 = 1 Masalah aktual karena saat dikaji masalah tersebut sudah ada, tetapi keluarga tidak
mengantisipasi kemungkinan masalah-masalah yang lebih besar yang disebabkan oleh
ketidakmampuan keluarga dalam melakukan perawatan pada keluarga dengan
hipertensi.
Kemampuan masalah dapat ½x2=1 Kebiasaan klien yang dapat mendorong kekambuhan akan terulang kembali saat klien
diubah : Sebagian merasakan dalam keadaan sehat.
Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Kemungkinan timbulnya masalah dapat diatasi dengan memberikan penyuluhan
dicegah : Cukup kepada klien dan keluarga.
Menonjolnya masalah : ada 1/1 x 1 = 1 Klien merasa keadaan tersebut sudah berlangsung lama dan tidak ada kejadian yang
masalah tetapi tidak perlu mengakibatkan suatu kondisi yang parah.
ditangani
Total 3 2/3

2. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan pada
penderita hipertensi
Kriteria Skoring Pembenaran
Sifat masalah : aktual 3/3 x 1 = 1 Masalah aktual tetapi keluarga tidak mengantisipasi kemungkinan masalah-masalah
yang lebih besar yang disebabkan oleh ketidakmampuan keluarga dalam melakukan
perawatan pada keluarga dengan hipertensi (Tn. A).
Kemampuan masalah dapat ½x2=1 Terdapat sumber daya yang memadai sehingga keluarga dapat melakukan tindakan
diubah : Sebagian untuk mengatur diet bagi penderita hipertensi
Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Masalah-masalah komplikasi yang diakibatkan dari hipertensi dapat dicegah dengan
dicegah : Cukup memberikan penyuluhan.
Menonjolnya masalah : 0/1 x 1 = 0 Kebiasaan dalam mengatasi masalah yang sederhana menyebabkan masalah tidak
Masalah tidak dirasakan dianggap serius oleh klien dan keluarga.
Total 2 2/3

PRIORITAS MASALAH
1. Resiko komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan perawatan anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
2. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan pada
penderita hipertensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Resiko Setelah Setelah dilakukan 1. Secara verbal 1. Pengertian hipertensi Jelaskan kepada Tn. A dan
komplikasi dilakukan kunjungan selama Tn. A dan adalah keadaan dimana keluarga tentang :
berhubungan tindakan 1x30 menit keluarga seseorang mengalami - Pengertian, tanda dan
dengan keperawatan diharapkan keluarga mampu peningkatan tekanan gejala, penyebab
ketidakmampua selama 1 Tn. A mampu menjawab darah diatas 140/90 komplikasi dan
n melakukan minggu mengenal masalah pertanyaan mmHg. pencegahan dari
perawatan keluarga Ny.I ditandai dengan: mengenai : 2. Penyebab hipertensi hipertensi.
anggota keluarga mampu - Menjelaskan - pengertian, adalah kegemukan, malas - Motivasi Tn. A dan
yang mengalami melakukan pengertian tanda dan berolah raga, stress, keluarga untuk
hipertensi. perawatan hipertensi gejala, konsumsi garam yang memodifikasi
terhadap Tn. - Menjelaskan penyebab berlebihan dan lingkungan ditandai
A tanda dan gejala komplikasi dan mengkonsumsi alcohol. dengan keluarga Tn. A
hipertensi pencegahan 3. Tanda dan gejala khususnya Ny. I mampu
- Menjelaskan dari hipertensi. hipertensi adalah sakit mengurangi masakan
penyebab 2. Tn. A dan kepala, pusing, mimisan, dengan bumbu yang
hipertensi keluarga tengkuk terasa pegal, banyak garam dan
- Menjelaskan menyatakan kelelahan, mual, muntah, banyak istirahat.
kembali akibat mau berusaha sesak nafas dan - Jenis-jenis tamuan
hipertensi untuk pandangan menjadi kabur. tradisional yang dapat
- Menyatakan mau mengubah pola 4. Komplikasi dari digunakan untuk
berusaha untuk hidup. hipertensi adalah manurunkan tekanan
mengubah pola 3. Keluarga Tn. A gangguan penglihatan, darah tinggi.
hidup melaksanakan gangguan syaraf, gagl - Cara membuat ramuan
- Keluarga Tn. A upaya jantung, gangguan otak, tradisional untuk
melaksanakan pencegahan dan gagal ginjal, serangan hipertensi.
upaya penatalaksanaa jantung dan stroke. - Motivasi klien untuk
pencegahan dan n penyakit 5. Pencegahan hipertensi : mencoba ramuan
penatalaksanaan hipertensi. - Diet rendah tradisional tersebut.
penyakit 4. Keluarga Tn. A garam/kolesterol/lemak
hipertensi mampu jenuh.
- Keluarga Tn. A memodifikasi - Mengurangi asupan
mampu lingkungan garam kedalam tubuh.
memodifikasi ditandai dengan - Ciptakan keadaan rileks.
lingkungan keluarga Tn. A - Melakukan olah raga
ditandai dengan mampu secara teratur.
keluarga Tn. A mengurangi - Berhenti merokok dan
mampu masakan konsumsi alcohol.
mengurangi dengan bumbu 6.Jenis-jenis ramuan
masakan dengan yang banyak tradisional untuk
bumbu yang garam dan hipertensi :
banyak garam banyak  Buah mengkudu/pace :
dan banyak istirahat. 1 buah ukuran sedang
istirahat. 5. Tn. A dan yang sudah cukup tua
- Keluarga Tn. A keluarga (masak), Cuci bersih
mau mencoba menyatakan dan diiris-iris atau
membuat ramuan akan mencoba diparut, kemudian peras
tradisional ramuan airnya. Air perasan
hipertensi untuk tradisional diminum sekaligus.
Tn. A untuk hipertensi Diminum 2-3 x sehari
- Keluarga Tn. A yang telah  Daun apokat segar 5 - 7
secara rutin diajarkan. lembar, Cuci bersih,
memeriksakan tambahkan air 2 gelas
kesehatanya kemudian rebus sampai
diperoleh 1 gelas
larutan. Minum
sekaligus atau dibagi
menjadi 2 kali minum
pagi dan sore.
 Daun seledri (15 batang
direbus, diminum
airnya dibagi untuk 2
kali minum sehari atau
dimakan dengan seluruh
daunnya).
 Buah belimbing masak
(dimakan 3-6 buah
sehari).
 Buah belimbing wuluh
(3 buah direbus dan
diambil airnya,
diminum setelah makan
pagi).
 Umbi bawang putih (2
siung dikunyah dan
ditelan dan minum air
matang 1 cangkir,
lakukan 3 x sehari).
 Mentimun (dimakan
atau diambil airnya, 2-3
x 2 buah sehari).
Penatalaksanaan Setelah Setelah dilakukan 1. Secara verbal 1. Makanan yang boleh Diskusikan pada Tn. A dan
regimen dilakukan kunjungan selama Tn. A dan dikonsumsi oleh keluarga tentang :
terapeutik tidak tindakan 1x30 menit keluarga penderita hipertensi - Pengertian diit bagi
efektif keperawatan, diharapkan keluarga mampu antara lain : penderita hipertensi.
berhubungan selama 1 Tn. A mampu menjawab  Sumber kalori : Beras, - Jelaskan tujuan diit bagi
dengan minggu mengenal masalah pertanyaan tales, kentang, penderita hipertensi.
ketidakmampua keluarga Tn. ditandai dengan: dengan benar macaroni, mie, bihun, - Jelaskan perbedaan diit
n keluarga A mampu - Tn. A dan mengenai: tepung-tepungan, hipertensi dengan diit
melakukan melakukan keluarga mengerti - Makanan yang gula. biasa.
perawatan pada program diit hipertensi boleh dan yang  Sumber protein - Jelaskan makanan yang
penderita terapi - Tn. A mengerti tidak boleh hewani : boleh dikonsumsi bagi
hipertensi penyembuhan makanan yang dikonsumsi oleh daging,ayam,ikan,sem penderita hipertensi.
yang boleh dan tidak penderita ua terbatas kurang - Jelaskan makanan yang
memuaskan. boleh dikonsumsi hipertensi. lebih 50 gram perhari, tidak boleh dikonsumsi
bagi penderita - Menjelaskan telur ayam,telur bebek bagi penderita hipertensi
hipertensi tentang paling banyak satu - Jelaskan pengaturan diit
- Keluarga Tn. A modifikasi butir sehari, susu bagi penderita
mampu lingkungan yang tanpa lemak. hipertensi.
melakukan harus dilakukan  Sumber protein nabati - Jelaskan cara memasak
perawatan bagi penderita : Kacang-kacangan yang baik pada
sederhana hipertensi. kering seperti tahu, penderita hipertensi.
ditandai dengan 2. Keluarga mau tempe, oncom.
keluarga Tn. A mengubah dan  Sumber lemak :
mengubah dan melaksanakan Santan kelapa encer
melaksanakan upaya diit bagi dalam jumlah
upaya diit bagi penderita terbatas.
penderita hipertensi.  Sayuran yang tidak
hipertensi. 3. Tn. A menimbulkan gas
- Keluarga Tn. A menyatakan seperti bayam,
mampu akan rutin kangkung, buncis,
memodifikasi memeriksakan kacang panjang,
lingkungan kesehatan ke taoge, labu siam,
ditandai dengan pelayanan oyong, wortel.
Ny.I mampu kesehatan.  Buah-buahan : Semua
mengurangi buah kecuali nangka,
masakan dengan durian, hanya boleh
bumbu yang dalam jumlah
banyak garam terbatas.
dan menerapkan  Bumbu : Pala, kayu
diit hipertensi manis, asam, gula,
bawang merah,
bawang putih, garam
tidak lebih 15 gram
perhari.
 Minuman :Teh encer,
coklat encer, juice
buah.
2. Makanan yang tidak
boleh dikonsumsi oleh
penderita hipertensi :
 Makanan yang
banyak mengandung
garam.
 Makanan yang
banyak mengandung
kolesterol/makanan
dari hewani.
 Makanan yang
banyak mengandung
lemak jenuh.
 Makanan yang
banyak menimbulkan
gas.
- Modifikasi lingkungan
salah satunya adalah
dengan mengurangi
masakan dengan bumbu
yang banyak garam.
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi TT/ Tanggal/ Waktu
Resiko komplikasi a. Menjelaskan kepada Tn. A dan S : - Keluarga mengatakan bahwa Tn. A sering terkena 9 Agustus 2010
hipertensi karena tekanan darah > 140/90 mmHg.
berhubungan dengan keluarga tentang pengertian, tanda Waktu : 15.00-15.30
- Keluarga mengatakan sudah tiap hari
ketidakmampuan dan gejala, penyebab komplikasi
membuat menu yang rendah garam.
melakukan perawatan dan pencegahan dari hipertensi.
- Tn. A mengatakan tanda tekanan darah
anggota keluarga b. Memotivasi Tn. A dan keluarga
tinggi adalah kepala pusing dn tengkuk
yang mengalami untuk memodifikasi lingkungan
terasa sakit.
hipertensi ditandai dengan keluarga Ny.I
O : - Keluarga mendengarkan dengan antusias
mampu mengurangi masakan
setiap penjelasan yang diberikan.
dengan bumbu yang banyak garam
- Keluarga mampu menjawab setiap
dan banyak istirahat
pertanyaan yang diajukan dengan benar.
A : - Keluarga mengerti dan mampu menjelaskan
kembali materi yang telah disampaikan
- Keluarga akan membuat menu dengan
rendah garam dan banyak sayuran.
- Masalah Resiko komplikasi berhubungan
dengan ketidakmampuan melakukan
perawatan anggota keluarga yang
mengalami hipertensi teratasi sebagian
P :Lanjutkan intervensi
- Jelaskan bahan-bahan tradisional yang dapat
digunakan untuk menurunkan tensi
- Ajarkan cara membuat ramuan tradisional
untuk menurunkan tensi
- Periksa tekanan darah TTD
Anggraini Endah K
S : - Tn. A mengatakan akan meminta istrinya
untuk membelikan salah satu bahan yang
c. Menjelaskan jenis-jenis ramuan dapat digunakan untuk menurunkan tensi 11 Agustus 2010
tradisional yang dapat digunakan - Tn. A mengatakan akan mencoba untuk Pukul 15.00-15.30
untuk menurunkan tekanan darah meminum parutan timun WIB
tinggi. - Tn. A mengeluh tengkuknya pegel
d. Mendemonstrasikan Cara O : - Tn. A dan keluarga terlihat serius
membuat ramuan tradisional untuk memperhatikan penjelasan dan demonstrasi
hipertensi. mahasiswa
e. Memotivasi klien untuk mencoba - TD : 165/100 mmHg
A: Masalah resiko komplikasi belum teratasi
P : - Pertahankan intervensi
- Pantau tekanan darah Ny.I TTD
Anggraini Endah K
Penatalaksanaan a. Mendiskusikan pada Tn. A dan S :- Keluarga mengatakan bahwa penderita 16 Agustus 2010
regimen terapeutik keluarga tentang pengertian diit hipertensi harus membatasi asupan Pukul : 16.00-16.30
tidak efektif bagi penderita hipertensi. makanan yang asin WIB
berhubungan dengan b. Menjelaskan tujuan diit bagi -Keluarga mengatakan mengerti dengan
ketidakmampuan penderita hipertensi. penjelasan yang diberikan
keluarga melakukan c. Menjelaskan perbedaan diit O : -Keluarga antusias mendengarkan penjelasan
perawatan pada hipertensi dengan diit biasa. yang disampaikan.
penderita hipertensi d. Menjelaskan makanan yang boleh - Keluarga aktif bertanya.
dikonsumsi bagi penderita A : - Keluarga telah mengerti diet bagi penderita
hipertensi. hipertensi
e. Menjelaskan makanan yang tidak - Keluarga akan membatasi menu makan
boleh dikonsumsi bagi penderita yang terlalu asin.
hipertensi -Masalah Penatalaksanaan regimen
f. Menjelaskan pengaturan diit bagi terapeutik tidak efektif berhubungan dengan
penderita hipertensi. ketidakmampuan keluarga melakukan
g. Mejelaskan cara memasak yang perawatan pada penderita hipertensi teratasi. TTD
baik pada penderita hipertensi. P:- Anggraini Endah K

Anda mungkin juga menyukai