Anda di halaman 1dari 13

FORMAT PENGUMPULAN DATA

Kecamatan : Batang Kapas

Kelurahan : Nagari IV Koto Mudiak

Kelompok : Kampung Tuik

Tehnik Pengumpulan Data

1. Wawancara
a. Sumber Data : Puskesmas
b. Wawancara Ke :1
c. Tanggal dan Waktu Wawancara : 28 Februari 2023/10.30 WIB
d. Tempat Wawancara : Puskesmas IV Koto Mudiak
e. Yang di wawancarai : Bidan desa
f. Hasil Wawancara
No Hasil Wawancara Tanda Tangan Pihak Yang
Diwawancarai

1. a) Pembinaan kader, yang termasuk


pembinaan kader di kampung tuik yaitu
perbaharuan ilmu atau refresing kader
dan pembinaan kader (membuat nuget
dari ikan tamban).
b) Pemberian edukasi oleh stunting dan gizi
pada balita yang diberikan oleh ahli gizi
dan bidang promkes.
c) Penimbangan berat badan pada bulan
Februari, dan Maret pemberian makanan
tambahan(PMT).
d) Setiap nagari mengadakan kegiatan,
terutama untuk anak stanting (1 tahun 2
kali) tergantung dana dari nagari dan
kegiatan diadakan bertepatan dengan
pemberian vit A yaitu pada bulan februari
dan agustus.
e) Pemberian tablet tambah darah.
f) Intervensi dilakukan dari 1000 hari
pertama kehidupan.
g) Pemberian penyeluhan tentang Kesehatan
reproduksi di KUA pada calon pengantin.
h) Pelayanan ibu hamil antenatal care (ANC)
terpadu dengan 6 kali pemeriksaan selama
kehamilan.
i) Memastikan ketersediaan jamban pada
setiap rumah warga.
j) Pemeriksaan kecacingan sebagai bentuk
upaya pencegahan stunting.
k) Memastikan anak stunting tidak ada
penyakit penyerta.
l) Adanya pernikahan dini di kampung tuik
yaitu 1 pernikahan dini.
m) Masih kurangnya kesadaran masyarakat
untuk mencuci tangan
n) Sudah tersedianya jamban sehat pada
setiap keluarga.
o) jumlah penduduk 1.204, laki laki= 613
dan perempuan: 591.
p) jumlah ibu hamil: 13 orang.
q) jumlah anak: 309 dengan anak yang
stunting di flamboyant 1 terdapat 7 orang
sedangkan plamboyan 4 terdapat 5 orang
. dengan stunting.
2. Studi Dokumentasi
a. Sumber data : Puskesmas
b. Data Yang Dikumpulkan
Hasil Studi Dokumentasi Tanda Tangan
Pembimbing
3. Wawancara
a. Sumber Data : Puskesmas Pembantu
b. Wawancara Ke :2
c. Tanggal dan Waktu Wawancara : 28 Februari 2023/10.30 WIB
d. Tempat Wawancara : Pustu IV Koto Mudiak
e. Yang di wawancarai : Bidan desa
f. Hasil Wawancara

No Hasil Wawancara Tanda Tangan Pihak Yang


Diwawancarai

1. - Pemberdayaan masyarakat
seperti berikan MPASI dalam
10 hari dengan menu berbeda"
(nasi+ayam+sayur+buah),
kemudian pada hari terakhir
ditimbang berat badan anak.
Hasil dari kegiatan kurang
maksimal karna ortu kurang
peduli (Pola asuh dirumah)
- ada pernikahan dini 1 orang
- adanya layanan kesehatan gizi
ibu dan anak dengan
programnya seperti ibu-ibu
diajarkan memasak naget ikan
- sebagian ada melakukan PHBS,
dan sebagian lagi tidak ada
4. Studi Dokumentasi
a. Sumber data : Puskesmas pembantu
b. Data Yang Dikumpulkan
Hasil Studi Dokumentasi Tanda Tangan
Pembimbing
5. Wawancara
a. Sumber Data : ketua kader
b. Wawancara Ke :1
c. Tanggal dan Waktu Wawancara : 28 Februari 2023/10.30 WIB
d. Tempat Wawancara : rumah ketua kader
e. Yang di wawancarai : ketua kader
f. Hasil Wawancara

No Hasil Wawancara Tanda Tangan Pihak Yang


Diwawancarai

1.
- Kegiatan posyandu dilakukan satu kali dalam sebulan dengan
lancar

- Kehadiran posyandu di kampung tuik Flamboyan 4 dan


Flamboyan 1 hadir semua.

- Ada kegiatan khusus yang diberikan untuk stunting adalah


pemberian makanan tambahan.

- Sebagian masyarakat ada yang mengetahui dan memahami


tentang stunting dan ada pula sebagian yang kurang memahami
tentang stunting pada ana
6. Studi Dokumentasi
a. Sumber data : ketua kader
b. Data Yang Dikumpulkan
Hasil Studi Dokumentasi Tanda Tangan Pembimbing
7. Wawancara
a. Sumber Data : Perangkat nagari/ kampung
b. Wawancara Ke :1
c. Tanggal dan Waktu Wawancara : 28 Februari 2023/10.30 WIB
d. Tempat Wawancara : kantor wali nagari tuik IV
e. Yang di wawancarai : syahmiyardi (kepala nagari)
f. Hasil Wawancara
No Hasil Wawancara Tanda Tangan Pihak Yang
Diwawancarai

1.
- Program daerah upaya pencegahan stunting berupa
pembagian nutrisi yang berguna untuk mencegah stunting
dengan cara bantuan yang di berikan oleh pemerintah nagari
seperti susu, kacang-kacangan, nabati, protein, dan memberi
dana stunting keposyandu
- Program tersebut dilaksanakan seperti setiap tahun dari tahun
2000 sampai sekarang yang mana dimana dana tersebut
disalurkan oleh pemerintah nagari baik makanan dan untuk
posyandu
- Dana digunakan bantuan bentuk makanan yang dibuat oleh
nagari perdistribusiannya ke posyandu dan warga dan atau
masyarakat yang terkena stunting untuk mengurangi stunting
tersebut
- Sumber pangan nagari IV koto mudiek yaitu Dari sayur atau
tanaman yang ditanam sendiri dan hewani dari sungai dan laut
yang ada disekitar
- Dan untuk air bersih ada di PDAM dan air galon. PDAM
digunakan untuk mencuci mandi dll dan untuk air galon
digunakan untuk minum dan masak
- Ada yaitu kegiatan pkk (pembinaan kesejahteraan) warga
yang biasanya melakukan kegiantan tersebut oleh ibuk-ibuk Dan
ada program tanam
-
8. Studi Dokumentasi
a. Sumber data : wali nagari
b. Data Yang Dikumpulkan

Hasil Studi Dokumentasi Tanda Tangan Pembimbing


TABEL ANALISA DATA

NO DATA MASALAH

1 a. Data hasil wawancara a. Masalah yang terdapat di Puskesmas


A. Wawancara dengan Puskesmas dan Pustu b. Masalah yang terdapat di Korong
- Pengadaan penyeluhan c. Masalah yang terdapat di Kader Posyandu :
- Kurangnya keterampilan yang dimiliki kader posyandu
Terdapat 2 Jenis Kegiatan, Yaitu: dalam pengukuran antropometri, inovasi MPASI dan
a. Spesifik ( Dari Puskesmas ) pencatatan data bayi yang mengalami stunting
- Intervensi dilakukan dari 1000 hari pertama - Kurangnya pelatihan kader untuk meningkatkan
kehidupan. kemampuan kader dalam memberikan pelayanan.
- Pemberian zat besi tambahan di sekolah dalam - Kurangnya kegiatan penyuluhan pentingnya gizi baik
bentuk tablet Fe pada remaja putri. untuk ibu hamil dan balita untuk mencegah stunting.
- Pemberian penyeluhan tentang Kesehatan
reproduksi di KUA pada calon pengantin.
- Bayi yang baru lahir harus dan wajib mendapatkan
inisiasi menyusui dini (IMD).
- Bayi yang berumur 0 sampai 6 bulan harus
mendapatkan ASI eksklusif. Pemantauan dilakukan
2 kali setahun yaitu pada bulan Februari dan
Agustus.
- Bayi yang berumur 6 sampai 24 bulan harus
dipastikan makanan pendamping ASI (MPASI)
harus cukup dengan cara penyeluhan.
- Pemberian vitamin A, rutin setiap bulan Februari
dan Agustus.
- Pemberian obat cacing

b. Sensitif
- Memastikan ketersediaan jamban pada setiap rumah
warga.
- Memastikan anak yang menderita stunting ada
jaminan Kesehatan.
- Pemeriksaan kecacingan sebagai bentuk upaya
pencegahan stunting.
- Memastikan anak stunting tidak ada penyakit
penyerta
- Melakukan edukasi kepada ibu balita yang terkena
stunting.

d. Sasarannya
- sebanyak 416, namun yang tercapai pada tahun
2022 sebanyak 393 (94,5%).
- Terindikasi stunting menurut data pada bulan
Agustus 2022 sebanyak 76 pada kenagarian IV
Koto Mudiek.
- Adanya pernikahan dini pada Nagari IV Koto
Mudiek
- Adanya penyakit anemia pada ibu sebanyak 6 orang.
- Tidak adanya pemeriksaan pada kasus kecacingan,
namun adanya pencegahan dalam bentuk obat cacing.
Ada, dalam bentuk kelas ibu hamil dan layanan poli
setiap hari. Ada, dalam bentuk posyandu

B. Wawancara dengan Kantor Wali Nagari/Jorong


- Di daerah Nagari IV Koto mudiek, yaitu pembagian
nutrisiKorlap berupa pemberian sosialisasi untuk kader
posyandu.
- Pemerintah daerah berupa pemberian dana untuk balita
yang terkena stunting.
- Sumber pangan didaerah ini berupa sayuran itu didapat
dari luar kabupaten sedangkan untuk kebutuhan nabati
dan hewani didapatkan dari dalam daerah.
- Sumber air bersih di daerah ini dikategorikan layak
pakai rata-rata warga memakai sumur bor.
- Di daerah ini terdapat dasawisma berupa pondok
tanaman berkhasiat.

C. Wawancara dengan Kader


- Di Kamp. Tuik terdapat 2 posyandu yang aktif
melakukan kegiatan imunisasi tiap bulan pada minggu
ke dua. Yaitu posyandu Flamboyan 1 dan Flamboyan
4.
- Banyak balita yang mengikuti kegiatan imunisasi balita
di posyandu Flamboyan 1 dan Flamboyan 4.Tetapi
hanya beberapa yang tidak mengikuti imunisasi
dikarenakan kesibukan orang tua.
- Kegiatan pencegahan stunting digiatkan karena ada
beberapa kasus stunting di Kamp. Tuik.
- Diperkirakan hanya 10-7 balita yang mengalami
stunting berdasarkan data tahun lalu, tetapi kader tidak
melakukan pendataan yang lengkap terhadap balita
yang mengalami stunting.
- Kader posyandu memiliki ketrampilan yang cukup
seperti pengukuran BB dan TB bayi (antropometri),
dan inovasi MPASI dari bahan pangan lokal.
- MPASI yang diberikan pada balita umumnya dibuat
homemade oleh bidan.
- Kurangnya pelatihan kader posyandu di Kamp. Tuik
untuk meningkatkan ketrampilan masing-masing
anggota kader disebabkan kurangnya SDM yang
memfasilitasi kegiatan pelatihan kader. Data hasil
observasi
- Saat dilakukan pengkajian, alat yang digunakan kader
untuk pengukuran antropometri sangat minim dan
kurang layak. Sehingga memungkinkan terdapatnya
kesalahan saat pengukuran.
A. TABEL PLANING OF ACTION (POA) / RENCANA KEGIATAN

N Masalah
o Kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan Metode Alokasi Dana Penanggung
Tempat Jawab
1 Kurangnya Memberikan Meningkatkan Ibu hamil Ceramah
kegiatan edukasi tentang gizi pengetahuan dan Ibu dan Tanya
penyuluhan ibu hamil dan masyarakat tentang yang jawab
pentingnya dampak kurang gizi gizi bumil dan memiliki
gizi baik pada masa balita balita
untuk ibu kehamilan dan 1000
hamil dan HPK
balita untuk
mencegah
stunting.
2 Kurangnya Diseminasi ilmu untuk Meningkatkan Kader Ceramah
keterampilan kader : pengayaan pengetahuan dan posyandu dan
yang dimiliki tentang pengukuran keterampilan kader demonstrasi
kader posyandu antropometri posyandu dalam
dalam pengukuran
pengukuran antropometri
antropometri,
inovasi MPASI
dan pencatatan
data bayi yang
mengalami
stunting.

Anda mungkin juga menyukai