Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DANAU RAWAH
Jalan Lintas Palangkaraya-Buntok,Desa Bukit Batu RT 003,Kode Pos 73553
Email : puskesmasdanaurawah2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PELAYANAN GIZI
TAHUN 2022

A. Pendahuluan
Puskesmas adalah sarana kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan
promotif, preventif dan kuratif termasuk didalamnya adalah program penanggulangan gizi
masyarakat. Di Puskesmas Program Gizi Masyarakat dilaksanakan secara terintergrasi oleh
berbagai macam petugas Puskesmas seperti, Ahli Gizi, Bidan, Perawat, Dokter dan Tenaga
Kesehatan Lain yang disebut Tenaga Pengelola Gizi (TPG).

B. Latar belakang
Berbagai masalah gizi di masyarakat seperti gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), Kurang Energi Protein (KEP), masalah gizi ganda, dll
termasuk masalah kesehatan yang perlu ditanggulangi bersama. Bukan hanya oleh pihak
kesehatan tetapi juga membutuhkan peran serta dari masyarakat, lintas program dan lintas
sektor.
Pada tahun 2015 masalah gizi yang terjadi di Wilayah Kecamatan ABCD adalah ,
masalah KEP total 9,11%, balita berstatus gizi kurus 3,0%, balita berstatus gizi pendek
11,25%, ibu hamil anemia 12,04%, ibu hamil KEK 15,38%, bayi BBLR 4,56%, bayi lahir
dengan panjang badan lahir kurang dari 48 cm sebesar 4,56%, dan bayi umur 6 bulan yang
mendapat ASI Eksklusif 54,6 %

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


1. Tujuan umum
Untuk menanggulangi masalah gizi yang ada di masyarakat dan meningkatkan
status gizi masyarakat
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus program gizi masyarakat antara lain :
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggota untuk mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benar
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatkan status gizi warga dari berbagai
institusi pemerintah dan swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi dalam merencanakan,
melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
d. Terselenggaranya Pelayanan Gizi yang melibatkan Partisipasi Masyarakat.
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan dan pelaporan gizi dan tersedianya
situasi pangan dan gizi.
f. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor dalam penanggulangan
masalah gizi yang ada di masyarakat

D. Kegiatan pokok, Rincian Kegiatan dan Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Penyuluhan gizi masyarakat
Cara pelaksanaan:
a. Menganalisa dan menentukan permasalahan gizi
b. Menentukan kelompok sasaran
c. Menyiapkan rencana penyuluhan gizi
d. Menyiapkan materi penyuluhan gizi sesuai sasaran
e. Metode penyuluhan: ceramah, tanya jawab
f. Media yang digunakan: poster, leaflet, power point
g. Waktu penyuluhan sesuai situasi dan kondisi, antara lain: pada saat rakor kader
posyandu, pada saat pembinaan di posyandu, kerjasama dengan pelaksanaan
screening di SD/MI
h. Dokumentasi
2. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
Kegiatan Pokok UPGK tersebut ditekankan pada upaya penanggulan masalah gizi sbb:
a. Penyuluhan gizi
Cara pelaksanaan:
Ceramah, tanya jawab, diskusi
b. Pelayanan gizi di posyandu
Cara pelaksanaan:
1) Menginvertarisasi ketersediaan kader di posyandu
2) Mempersiapkan tenaga posyandu melalui pelatihan ulang kader
3) Membantu kader dalam melakukan registrasi kelompok sasaran
4) Melakukan kegiatan pelayanan gizi di posyandu, bekerjasama dengan program
dan sektor lain
5) Melakukan kegiatan pembinaan kader dan bimbingan teknis
6) Melakukan pencatatan dan pelaporan
c. Pencatatan dan pelaporan
d. Penanggulangan Gangguan Akibat kekurangan yodium (GAKY)
1) Pemasyarakatan sosial garam beryodium
2) Cara pelaksanaan:
a) Penyuluhan di tk desa/ masyarakat untuk menggunakan garam beryodium

b) Pemantauan mutu garam beryodium tingkat desa dan masyarakat


e. Penanggulangan Anemia gizi bezi (AGB)
1) Pemberian TTD (tablet tambah darah) pada ibu hamil
Cara pelaksanaan:
a) Pemberian TTD minimal 90 tablet selama kehamilan
b) Tenaga distribusi: petugas Puskesmas, bidan baik di Puskesmas induk maupun
pustu, BPS
2) Pemberian TTD pada remaja putri
Cara pelaksanaan:
a) Pemberian TTD 1 tablet per hari selama haid
b) Distribusi lewat sekolah
f. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP) pada balita
1) Pemantauan pertumbuhan balita melalui KMS
Cara pelaksanaan:
a) Pelaksanaan di posyandu oleh kader
b) Ploting hasil penimbangan di KMS
c) Merekap laporan bulanan posyandu dari kader
d) Rujukan balita 2T dari posyandu ke Puskesmas
2) Penyuluhan melalui posyandu dan kelompok sosial yang ada
Cara pelaksanaan:
Ceramah, tanya jawab, diskusi
3) Pelacakan balita gizi buruk
Cara pelaksanaan:
a) Kunjungan rumah untuk kroscek data balita gizi buruk (BB/U): BB, TB,
tanggal lahir, nama orangtua, keadaan sosial ekonomi,
b) Pelaksanaan di tempat tinggal sasaran
c) Jika data benar, dilakukan penilaian status gizi (BB/TB).
d) Menganalisa penyebab Gizi buruk
e) Menentukan rencana tindak lanjut
4) Pemberian MP ASI baduta gakin gizi kurus./sangat kurus.
Cara pelaksanaan:
a) Pemberian MP ASI diprioritaskan kepada baduta gizi kurus/sangat kurus dari
keluarga miskin
b) Diberikan selama 90 hari
5) Pemberian Taburia
Cara pelaksanaan:
a) Pemberian taburia diprioritaskan kepada baduta gizi kurang/ gizi buruk/
kurus/sangat kurus dari keluarga miskin
b) Cara pemberian : diberikan 2 hari sekali selama 4 bulan
6) Pemberian PMT pemulihan
Cara pelaksanaan:
a) Pemberian PMT pemulihan diprioritaskan kepada balita dengan stautus gizi
buruk (BB/U) dan atau kurus / sangat kurus (BB/TB) dari keluarga miskin
b) PMT pemulihan diberikan selama 90 hari
g. Penanggulangan KEK (Kurang Energi Kronis)
1) Penapisan ibu hamil KEK
Cara pelaksanaan:
a) Koordinasi dengan bidan pembina wilayah, bidan desa, dan kader masing-
masing dusun dalam penapisan sasaran
b) Dengan cara pengukuran Lila ibu hamil menggunakan pita Lila
c) Pelaksanaan: pada saat ANC di Puskesmas, pustu, BPS
2) Pemberian PMT Pemulihan pada ibu hamil KEK
Cara pelaksanaan:
a) Sasaran diberikan PMT bekerjasama dengan bidan pembina wilayah, bidan
desa
b) Sasaran pemberian PMT diutamakan dari keluarga miskin
c) Pemberian PMT dilakukan di Puskesmas/ pustu/pada saat PHN
d) PMT diberikan selama 90 hari
h. Konseling gizi caten, ibu hamil K1 / KEK
Cara pelaksanaan:
Konsultasi dilakukan di klinik sehat
Penyuluhan kelompok sasaran, misal remaja
Cara pelaksanaan:
1) Ceramah, tanya jawab, diskusi
2) Pelaksanaan di sekolah, bekerjasama dengan UKS
i. Penanggulangan KVA (Kurang Vitamin A)
Pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita
Cara pelaksanaan:
1) Vitamin A warna biru diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan
2) Vitamin A warna merah diberikan kepada balita umur 12-59 bulan
3) Distribusi di posyandu dan kader yang memberikan kepada balita
j. Penanggulangan stunted pada balita
1) Pendataan PBL (panjang badan lahir) < 48 cm dan BBLR
Cara pelaksanaan:
Data diperoleh dari data persalinan bidan praktek swasta
1) PHN bayi dengan PBL < 48 cm dan atau BBLR
Cara pelaksanaan:
a) Kunjungan rumah bersama bidan pembina wilayah , bidan desa
b) Mengisi form PE kasus BBLR dan bayi pendek
3. Usaha Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
a. Melaksanakan penyuluhan gizi di SD/MI secara terpadu dengan kegiatan kesehatan
lain di sekolah
Cara pelaksanaan:
1) Ceramah, tanya jawab, diskusi
2) Leaflet, poster, power point
3) Dilakukan di sekolah bekerjasama dengan tim UKS
b. Melaksanakan bimbingan teknis dalam kegiatan gizi di sekolah
Cara pelaksanaan:
1) Kunjungan secara teratur terhadap kegiatan gizi di SD/MI
2) Melakukan bimbingan dalam pengukuran BB, TB dan penggunaan KMS
3) Melakukan bimbingan teknis dalam penyampaian PGS
c. Melaksanakan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan PMT-AS
Cara pelaksanaan:
1) Melakukan bimbingan dalam penyusunan menu PMT-AS dan penerapannya
2) Memantau dan mengawasi mutu gizi PMT-AS
4. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
a. Pemantauan Status Gizi (PSG) posyandu
Cara pelaksanaan:
1) Dilakukan miniman 1 tahun sekali
2) Pengukuran BB, TB, U oleh petugas kesehatan
3) Pelaksanaan pada saat posyandu
4) Mengisi form F1 PSG
5) Petugas gizi merekap data F1 PSG dan melakukan olah data status gizi
b. Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TB ABS)
Cara pelaksanaan:
1) Petugas kesehatan melakukan pengukuran BB, TB, U di sekolah
2) Dilakukan pada awal tahun ajaran baru
3) Petugas gizi merekap data dan melakukan olah data status gizi
5. Melaksanakan Koordinasi Kegiatan Gizi
a. Kerjasama lintas program
Cara pelaksanaan:
Melalui lokakarya mini, mikro planning antar program di Puskesmas
b. Kerjasama lintas sektor
Cara pelaksanaan:
Melalui pertemuan-pertemuan lintas sektor
c. Pendekatan informal
Cara pelaksanaan:
Berperan serta secara aktif dalam pertemuan lintas program maupun lintas sektor
6. Melaksanakan Pemantauan dan Penilaian
a. Melakukan pengamatan langsung di lapangan
b. Mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari kegiatan di lapangan seperti
distribusi Fe, kapsul vitamin A, SKDN, ASI eksklusif, dll
c. Mengolah dan menganalisa data secara sederhana
d. Membandingkan hasil dengan target yang ditetapkan
e. Menyimpulkan hasil pemantauan ke tingkat kabupaten
f. Tindak lanjut hasil pemantauan antara lain berupa umpan balik, pembinaan teknis,
pelatihan penyegaran
7. Melaksanakan Pembinaan Kegiatan Perbaikan Gizi
a. Menelaah hasil pemantauan dan penilaian kegiatan gizi di lapangan
b. Merumuskan masalah yang ditemukan
c. Menentukan prioritas wilayah dan sasaran pembinaan
d. Menetapkan langkah pembinaan
e. Melakukan pembinaan
E. Sasaran
Sasaran kegiatan program perbaikan gizi masyarakat di UPT Puskesmas ABCD
adalah target kegiatan yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun. Target kegiatan
program gizi UPT Puskesmas Danau Rawah tahun 2022 adalah :

No Indikator Kinerja Target


1 Presentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%
2 Presentase balita yang ditimbang (D/S) 85%
3 Presentase bayi 6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif 42%
4 Presentase rumah tangga menggunakan garam beryodium 90%
Presentase cakupan balita ( 6 - 59 bulan ) yang mendapatkan Vitamin
5 A 100%
6 Presentase Ibu Hamil mendapat TTD 90 tablet selama hamil 85%
7 Presentase Ibu Hamil KEK mendapat PMT Pemulihan 50%
8 Presentase Balita Kurus mendapat PMT Pemulihan 75%
9 Presentase remaja putri mendapat Tablet tambah darah 15%
10 Ibu Nifas mendapat Vitamin A 100%
11 Presentase bayi lahir dilakukan IMD 41%
12 Presentase bayi BBLR
13 Presentase Balita mempunyai KMS 100%
14 Presentase balita Naik timbangannya di posyandu 70%
15 Presentase balita Tetap ( T )
16 Presentase balita 2 T
17 Presentase Balita BGM < 2,5%
18 Presentase Ibu Hamil Anemia <15%
19 Presentase Baduta Kurus Gakin yang mendapat MP-ASI 100%
20 Presentase Ibu Hamil KEK <20%
21 Presentase Balita kurang Gizi ( KEP ) <7%
22 Presentase anak balita Wasthing ( Kurus ) <5%
23 Presentase anak Balita Stunting ( Pendek ) <20%
24 Presentase keluarga Kadarzi 85%

F. Skedul (Jadual) pelaksanaan kegiatan


Jadwal kegiatan program gizi tahun 2022 sebaga berikut :
No Kegiatan Jml. Biaya Waktu Pelaksanaan Tenaga
1 Perencanaan 0 Setiap awal tahun Nutrisionis
tahunan
2 PSG balita 3.465.000 Februari dan Agustus Nutrisionis,bidan,
Perawat
3 Pemberian vitamin 0 Februari dan Agustus Nutrisionis,bidan,
A balita Kader
4 Sweeping 4.00.000 Maret dan September Nutrisionis
Pemberian Vitamin
A balita
5 Survey garam 500.000 Maret,Juni,Desember Nutrisionis,kader
beryodium
6 Pelacakan balita 1.650.000 April, Oktober Tim penanggulangan
gizi buruk, bayi gizi buruk
BBLR
7 TBABS Awal tahun ajaran baru Nutrisionis
8 PMT pemulihan 6.480.000 April, Mei, Juni Nutrisionis
balita
9 PMT Penyuluhan 4.800.000 November,Desember Nutrisionis
Balita di Posyandu
10 PMT ibu hamil 5.400.000 April, Mei, Junil Nutrisionis
KEK/ Anemia
11 Distribusi PMT 1.100.000 April, Mei, Juni, Nutrisionis
November, Desember
12 Survey Kadarzi 1.480.000 Juni Kader, Nutrisionist
13 Pendataan Sasaran 100.000 Maret Nutrisionis
MP-ASI Gakin
14 Pemetaan ASI 100.000 November Kader
Eksklusif
15 Pemantauan 100.000 November Kader
Pertumbuhan Balita
16 Konseling gizi 0 situasional Nutrisionis
catin, ibu hamil,
pasien
17 Pemberian Vitamin 0 situasional Nutrisionis, Bidan
A untuk Ibu Nifas
18 Pemberian Tablet 0 situasional Nutrisionis, bidan
Tambah darah pada
ibu hamil
19 Pemberian Tablet 0 situasional Nutrisionis,UKS
Tambah darah pada
remaja putri
20 Evaluasi 0 Setiap akhir kegiatan Nutrisionis
21 Pelaporan 0 Maksimal tanggal 8 Nutrisionis
bulan berikutnya
Kegiatan program gizi melibatkan lintas program dan lintas sektoral sesuai dengan
perannya masing-masing.
Peran lintas program dan lintas sektoral dalam kegiatan porgram gizi adalah sebagai
berikut :
1. Dokter
Dokter berperan sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan pasien sekaligus sebagai
koordinator Tim Asuhan Gizi Puskesmas yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
a. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta menegakkan diagnosis medis
b. Menentukan pilihan tindakan, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan
c. Menentukan terapi obat dan preskripsi diet awal bekerjasama dengan tenaga gizi
Puskesmas
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi tindakan
e. Melakukan konseling terkait penyakit
f. Melakukan rujukan

G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan satu bulan sebelumnya dan dilaporkan kepada
kepala Puskesmas.
H. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
1. Pencatatan
Semua kegiatan didokumentasikan dengan baik (form F1 PSG, form PE, form survey
garam, survey ASI eksklusif, dll). Pencatatan dilakukan oleh petugas gizi Puskesmas
2. Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan dan hasil dilaporkan dalam bentuk tertulis kepada dinas kesehatan
diketahui oleh kepala Puskesmas maksimal tanggal 8 setiap bulan
3. Evaluasi kegiatan
Evaluasi dilaksanakan setiap akhir pelaksanaan kegiatan dan evaluasi keseluruhan
program dilaksanakan setiap akhir tahun
Hasil pelaksanaan program dan evaluasi dilaporkan kepada dinas kesehatan setiap akhir
tahun dalam bentuk laporan tahunan
I. Biaya
Kegiatan program perbaikan gizi masyarakat dibiayai dari dana BOK (bantuan
Operasional Kesehatan), maupun dana DAU.

Bukit Batu, 1 Februari 2022


Mengetahui Petugas Gizi
Kepala UPT Puskesmas Danau Rawah

dr.Benediktus Bayu Anggoro Putro Susanamiah, A.Md.Gz


NIP. 19920212 201903 1 010 NIP. 19861209 201101 2 009

Anda mungkin juga menyukai