Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS JURNAL

EFFECT MOIST WOUND HEALING TECHNIQUE TOWARD DIABETES


MELLITUS PATIENTS WITH ULKUS DIABETIKUM IN DHOHO ROOM
RSUD PROF Dr. SOEKANDAR MOJOSARI

Di susun oleh:

Kelompok B

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2020
ANALISA JURNAL

Penulis : Lutfi Wahyuni

Tahun : 2017

Judul : Effect Moist Wound Healing Technique Toward Diabetes Mellitus Patients With
Ulkus Diabetikum In Dhoho Room Rsud Prof Dr. Soekandar Mojosari

Jurnal : Jurnal Keperawatan, 2017

Link : http://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Kep/article/view/161/143

No Poin Analisa Analisa Jurnal PICO


1 Problem  Masalah yang terdapat dalam jurnal ini adalah Ulkus
diabetikum
 Penelitian ini dilakukan untuk untuk menerapkan teknik
dengan luka lembab penyembuhan terhadap pasien
diabetes mellitus dengan diabetes maag di ruang dhoho
RSUD Prof Dr. Soekandar Mojosari
 Desain penelitian deskriptif deskriptive. Sampel adalah
20 responden yang merupakan penderita diabetes ulkus
keseluruhan pada Januari - Maret 2016.
2. Intervention  Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan teknik dengan
luka lembab penyembuhan terhadap pasien diabetes
mellitus dengan diabetes maag di ruang dhoho RSUD
Prof Dr. Soekandar Mojosari. Teknik pengumpulan data
dengan cara tanggal dikumpulkan dari hari ke-1 dan ke-7
perawatan luka dari medis menyulam dan digunakan
lembar observasi
3 Comparator (C)  Jurnal yang dianalisis:
Effect Moist Wound Healing Technique Toward Diabetes
Mellitus Patients With Ulkus Diabetikum In Dhoho
Room Rsud Prof Dr. Soekandar Mojosari
Hasil penelitian pada penelitian ini didapatkan bahwa
bahwa 20 responden memiliki tingkat penyembuhan luka
luka regenerasi; itu berarti bahwa seluruh responden
dirawat dengan penyembuhan luka lembab dalam waktu
7 hari mendapat luka regenerasi atau perbaikan bersih.
Teknik penyembuhan luka lembab mampu menjaga
kelembaban luka itu sendiri, sehingga dapat memfasilitasi
pergerakan sel dan luka serta mempercepat granulasi
proses sekitar 50%. Karena itu, setelah melakukan
penyembuhan luka selama 7 hari, perubahan yang
signifikan terjadi pada pengembangan granulasi luka.
Selain itu, dapat meminimalkan kerusakan sel saat
perubahan perban untuk mencegah trauma baru dan
penyebaran luka..
4 Outcome  Hasil penelitian tentang pengaruh teknik moist wound
healing pada pasien diabetes melitus dengan ulkus
diabetikum yang dilaksanakan di di Ruang Dhoho RSUD
Prof Dr. Soekandar Mojosari menunjukkan bahwa
seluruh responden (100%) mengalami luka regenerasi
setelah dilakukan rawat luka selama 7 hari.

ANALISIS JURNAL

No Komponen Aspek Hasil Analisa


1 Dimensi Abstrak Abstrak dalam penelitian ini sudah memuat latar belakang,
Substansi tujuan, metode, hasil, kesimpulan.
Pendahulua Peneliti sudah mencantumkan Latar belakang, tujuan, metode,
dan Teori
n hasil, dan kesimpulan.
Kerangka Pada jurnal peneliti tidak mencantumkan kerangka teori
teori
2 Dimensi Penelitian  Desain penelitian yang digunakan adalah desain
Desain deskriptif. Desain deskriptif merupakan suatu metode
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
membuat gambaran tentang suatu keadaan secara
objektif melalui studi kasus (Setiadi, 2013). Peneliti
akan mengobservasi sampel yang menggunakan
perawatan luka dengan teknik moist wound healing,
kemudian digambarkan proses penyembuhan lukanya.
 Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
non Probability Sampling yang merupakan teknik
pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang
yang sama dari setiap anggota populasi, yang bertujuan
tidak untuk generalisasi, dan berasa pada probabilitas
yang tidak sama (Hidayat, 2010).
 jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah
“Total Sampling” yang merupakan teknik penentuan
sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel
Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 20 responden
yang merupakan penderita diabetes ulkus
Instrumen  Pada penelitian ini, akan menggunakan lembar observasi
Penelitian perbaikan luka dengan menggunakan instrumen
pengukuran luka Bates Jansen dengan nama“Bates-
Jansen Wound Assessment Tools (BWAT)” yang
merupakan pengembangan dari PSST. BatesJansen
Wound Assessment Tools dapat digunakan untuk
menilai dan memantau penyembuhan pada luka tekan
dan luka kronik lainnya. Pada BWAT terdapat 13 item
untuk menilai luka meliputi ukuran luka, kedalaman
luka, tepi luka, terowongan, jenis jaringan nekrotik, tipe
eksudat, jumlah eksudat, warna kulit sekitar luka,
edema, indurasi jaringan perifer, granulasi jaringan,
epitelisasi. Pada masing-masing item tersebut memiliki
deskripsi karakteristik penilaian dalam bentuk skala
berupa skor 1 sampai 5 (Sussman & Bates-Jansen,
2012).
Analisis Pada Jurnal peneliti tidak mencantumkan analisis statistik
Statistik
3 Dimensi Pembahasan Effect Moist Wound Healing Technique Toward Diabetes
Pembahasa Mellitus Patients With Ulkus Diabetikum In Dhoho Room
n Rsud Prof Dr. Soekandar Mojosari
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% responden
dengan ulkus diabetikum, lukanya mengalami regenerasi
setelah dilakukan perawatan luka dengan teknik moist
wound healing selama 7 hari. Dimana saat dilakukan
observasi dengan membandingkan pengkajian awal dengan
pengkajian hari ke 7, didapatkan data bahwa tidak ada
perubahan yang signifikan pada ukuran luka, kedalaman,
terowongan atau goa, dan epitelisasi. Namun, pada tipe
jaringan nekrotik, jumlah nekrotik, tipe eksudat, jumlah
eksudat, dan jaringan granulasi mengalami sedikit
perubahan pada seluruh responden, hal ini dapat dilihat dari
adanya penurunan satu poin pada item –item tersebut
dalam pengkajian.
 Hasil penelitian yang ada menunjukkan responden ulkus
diabetikum dengan usia 59-67 tahun lebih banyak yang
mengalami luka regenerasi dari pada responden dengan
usia 32- 49 tahun. Hal tersebut dapat disebabkan karena
pada responden dengan usia 59-67 tahun sebagian besar
memiliki kadar gula yang terkontrol dan sebagian besar
tidak memiliki penyakit penyerta lain selain diabetes
melitus.
4 Dimensi Subjek Subjek penelitian adalah paasien yang menderita luka ulkus
Etik Penelitian diabetes
Dilema Etik Di dalam jurnal tidak di jelaskan tentang informed consent .
dan Hukum
Pelanggaran Di dalam jurnal peneliti tidak mencantumkan izin penelitian
Prinsip Etik atau peneliti tidak mencantumkan surat perlindungan hukum.
5 Presentasi Kejelasan Pada penelitian ini informasi, penelitian telag menjabarkan
dan Informasi setiap variabel penelitian yang dilakukan dengan cukup jelas.
Teknik Teknis yang digunakan dalam penulisan jurnal sudah bagus,
Penulisan
Penulisan tersusun rapi dan sistematis.
6 Daftar Arifin, I., Prasetyaningrum, E., & Andayani, T. M. (2007).
Evaluasi Kerasionalan Pengobatan Diabetes Melitus
Pustaka
Tipe 2 Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Bhakti
Wira Tamtama Semarang Tahun 2006. Jurnal Ilmu
Farmasi dan Farmasi Klinik Vol.4 No.1 Juni 2007 .
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arisanty, I. P. (2013). Konsep Dasar Menejemen Perawatan
Luka. Jakarta: EGC.
Billota, K. A. (2009). Kapita Selekta Penyakit Dengan
Implikasi Keperawatan Edisi 2. Jakarta: ECG.
Ekaputra, E. (2013). Evolusi manajemen Luka Menguak 5
Keajaiban Moist Dressing. Jakarta: TIM.
Graham Brown, R., & Burns, T. (2008). Lecture Notes On
Dermatologi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Hadi, S. (2004). Metodologi Research Untuk Penulisan
Laporan, Skripsi, Thesis & Disertasi Jilid 3.
Yogyakarta: ANDI.
Handayani, T. N. (2010). Pengaruh Pengelolaan Depresi
Dengan Latihan Pernafasan Yoga (PRANAYAMA)
Terhadap Perkembangan Proses Penyembuhan Ulkus
Diabetikum Di Rumah Sakit Pemerintah Aceh.
Hendrickson, D. A. (2005). Wound Care for The Equine
Practioner. South Hny: Teton New Media.
Hidayat, A. A. (2010). Metode penelitian Kebidanan &
Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Ismail, D. D., & Irawaty, D. (2009). Penggunaan Balutan
Modern Memperbaiki Penyembuhan Luka Diabetik.
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. XXV, No.1 .
Koutoukidis, G., & Lawrence, K. (2009). Tabber's Nursing
Care : Theory and Practice 5th Ed. Catswood: Alsevier
Australia.
Kozier, B., & Erb, G. (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses, Praktek Edisi 7 Volume
2. Jakarta: ECG.
LPPM. (2014). Buku Panduan Penyusunan KTI dan
SKRIPSI. Mojokerto: LPPM STIKES BINA SEHAT
MOJOKERTO.
Maryunani, A. (2013). Perawatan Luka Modern ( Modern
Wound Care ) Terkini dan Terlengkap. Jakarta: In
Media.
Misnadiarly. (2006). Diabetes Melitus, Gangren Ulcer,
Infeksi, mengenal Gejala, Menanggulangi, dan
Mencegah Komplikasi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Morison, M. J. (2003). Manajemen Luka. Jakarta: EGC.
Mubarok, W. I. (2011). Promosi Kesehatan Untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Nizam, W. K., Hasneli, Y., & Arneliwati. (2014). Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Citra Tubuh Pasien
Diabetes Melitus Yang Mengalami Ulkus Diabetikum.
JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 ..

Implikasi Keperawatan pada jurnal yang dapat diterapkan pada kasus trigger case bahwa
perawatan luka ulkus DM dengan Teknik moist wound healing memiliki pengaruh baik
terhadap perbaikan kerusakan integritas kulit akibat ulkus.

Teknik moist wound healing merupakan teknik penangganan luka dengan cara menjaga
keadaan luka agar tetap lembab sehingga dapat menfasilitasi pergerakan sel pada luka,
serta dapat mempercepat proses granulasi sebesar 40% dari pada luka dengan keadaan
kering (Koutoukidis & Lawrence, 2009).

Teknik moist wound healing ini menunjukkan bahwa eksudat luka dapat memberikan
bahan – bahan yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan, seperti enzim, growth
factors, dan faktor kemotaktik dimana dapat mengendalikan infeksi, serta dapat
menyediakan lingkungan yang terbaik dalam proses penyembuhan (Hendrickson, 2005).
Dengan demikian harapannya dengan hasil penelitian tersebut teknik moist wound
healing dapat diimplikasikan pada praktik keperawatan luka ulkus DM

JURNAL PENATALAKSANAAN NYERI

PENGARUH TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP TINGKAT NYERI


AKUT PADA PASIEN ABDOMINAL PAIN DI IGD RSUD KARAWANG 2014

Penulis : Nita Syamsiah1, Endang Muslihat2


Tahun : April 2015

Judul : Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Tingkat Nyeri Akut Pada Pasien
Abdominal Pain Di Igd Rsud Karawang 2014

Jurnal : Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015

Halaman : 2338-7246

Link : https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/view/148/113

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh tehnik relaksasi yang signifikan
terhadap nyeri akut pada pasien dengan abdominal pain di IGD RSUD Karawang. Hasil
analisa diperoleh (Pv=0,000) < α (0,005). Berdasarkan hal tersebut maka rekomendasi
dari hasil penelitian ini adalah kepada unit pelayanan kesehatan untuk dapat menerapkan
prosedur tehnik relaksasi autogenik sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan
tingkat nyeri pada pasien khususnya abdominal pain.

Implikasi keperawatan pada jurnal bahwa Terapi relaksasi autogenik dapat dijadikan
sebagai salah satu terapi alternatif untuk mengatasi nyeri khususnya abdominal pain.
Namu dengan demikian teknik Menejemen nyeri ini tetap menggunakan pendekatan
multidisiplin yang didalamnya termasuk pendekatan farmakologikal (termasuk pain
modifiers) pemberian obat analagesik yang artinya perawat berkolaborasi dengan doket
untuk pemberian terapi obat, kemudian pendekatan non farmakologikal dan psikologikal.
Managemen nyeri non farmakologikal merupakan upaya-upaya mengatasi atau
menghilangkan nyeri dengan menggunakan pendekatan non farmakologi. Pada hal ini
peran perawat sangat diperlukan dalam penurunan nyeri yaitu dengan upaya-upaya teknik
relaksassi autogenik tersebut antara lain relaksasi, distraksi, massage, guided imaginary
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai