Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu kardio dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah, dalam hal ini mencakup sistem
sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah. Pusat
peredarah darah atau sirkulasi darah berawal dari jantung, yaitu sebuah pompa berotot yang
berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir ke jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri,
arteriola dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena.

Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan


sebagai sistem transport O2, CO2, makanan dan hormom serta obat-obatan ke seluruh jaringan
sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor
perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler
baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi
yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika
berkaitan dengan sistem kardiovaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan
neglicent (kelainan). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anatomi fisiologi
kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi
dalam tubuh untuk proses kehidupan.

Sistem kardiovaskuker merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh yang berfungsi memberikan mengalirkan suplai O2 dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem
kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat
merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan yang di dalam tubuh terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut
lebih banyak diarahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memelihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

1
Gambar 2.1.1 : Jantung pusat kardiovaskuler Gambar2.1.2 : Sistem kardiovaskuler

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahani pengertian dan anatomi fisiologi kardiovaskuler


2. Untuk mengetahui dan memahami patofisiologi sistem dari kardiovaskuler
3. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari sistem kardiovaskuler
4. Untuk mengetahui dan memahami macam macam penyakit kardiovaskuler
5. Untuk mengetahui dan memahami komplikasi dari penyakit kardiovaskuler
6. Untuk mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang untu kardiovaskuler
7. Untuk mengetahui dan memahami terapi farmakologi dan non-farmakologi untuk
penyakit kardiovaskuler

2
BAB II

KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Kasus

Seorang laki-laki usia 70 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam RS AA hari ke-3,
pasien tersebut datang dengan keluhan sesak saat berjalan jauh, bengkak pada ekstremitas
bawah kanan, pucat, mengeluh susah tidur terlentangdan baru terasa nyaman setelah posisi
setengah duduk. Vital sign : TD 190/90 mmHg, N 90x/menit, RR 30x/menit dan S 370 C.

B. Analisa Kasus

 Step I (Tidak Ada)


 Step II
1. Anatomi dan fisiologi sistem kardiovasuler?
2. Faktor-faktor penyakit sistem kardiovaskuler?
3. Apa saja macam macam penyakit kardiovaskuler?
4. Apa saja penyebab dari penyakit kardiovaskuler?
5. Komplikasi apa saja yang terjadi pada penyakit kardiovaskuler?
6. Apa saja macam-macam pemeriksaan penunjang untuk
kardiovaskuler?
7. Patofisiologi sistem kardiovaskuler?
8. Apa saja terapi farmakologi untuk penyakit kardiovaskuler?
9. Apa saja terapi non-farmakologi untuk penyakit kardiovaskuler?
10. Apa saja pencegahan untuk mencegah penyakit kardiovaskuler?
 Step III
1.
 Arteri adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik
kiri jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh
dalam peredaran sistemik.
 Pembuluh darah balik cava atas ( cava superior ) adalah Vena Cava
Superior (pembuluh balik besar atas) adalah pembuluh darah yang

3
menerima darah dari kepala dan kedua tangan. Darah yang dibawa oleh
pembuluh darah ini juga mengandung banyak CO2.
 Katup trikuspid adalah Katup trikuspid menghubungkan antara atrium
kanan dengan ventrikel kanan
 Serambi kanan sebagai tempat menampung darah yang kaya
karbondioksida dari seluruh tubuh.
 Pembuluh darah balik kava bawah ( inferior ) mengembalikan darah ke
jantung dari setengah bagian tubuh bawah .
 Bilik kanan berfungsi memompa darah ”kotor” (yang dialirkan oleh
seramni kanan) ke paru-paru melalui arteri paru-paru.
 Otot papiler melampirkan ke bagian bawah dinding bagian dalam
ventrikel. Mereka menyambung korda tendinea, yang melekat pada katup
trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri.
Kontraksi otot-otot papiler membuka katup-katup ini. ketika otot papiler
santai, katup-katup dekat.
 Arteri koroner adalah pembuluh-pembuluh yang memasok darah
beroksigen ke otot jantung. Mereka disebut arteri koroner karena
mengelilingi jantung dalam bentuk mahkota.
 Bilik kiri menampung darah dari bagian serambi kiri.
 Katup aorta adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang
mengatur urutan aliran darah dari satu bagian ke bagian lain. Katup aorta
memisahkan ruang utama pemompa jantung (ventrikel kiri) dengan aorta,
pembuluh darah arteri utama yang memberikan darah beroksigen ke
seluruh tubuh. Katup mitral memisahkan ruang kiri atas (atrium) dengan
ruang kiri bawah (ventrikel) dan menjaga pergerakan aliran darah yang
tertib dari paru ke ventrikel kiri.
 Katup mitral atau bikuspid adalah untuk mengontrol aliran darah dalam
satu arah melalui sisi kiri jantung, terutama dalam hal mencegah darah
apapun dari muntah kembali ke paru-paru.
 Serambi kiri menampung darah bersih dari paru-paru yang banyak
mengandung oksigen.
 Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa
darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua patu paru.

4
2.
 Usia
 Gaya hidup tidak sehat
 Pola makan tidak sehat
 Jenis kelamin
3.
 Jantung coroner
 Gagal jantung
 Hipertensi
 Penyakit jantung bawaan
4.
 Fungsi dari jantung tidak bekerja dengan baik
 Hipertensi
 Infeksi
5.
 Hipertensi
 Diabetes Melitus
 Gagal ginjal
 Serangan jantung
 Kerusakan hati
6.
 CT-Scan
 MRI
 EKG
 USG
7.
8.
 Captopril
 Ventolin
 Oksigenasi

5
9.
 Posisi semifowler
 Manajemen nyeri
 Diet (Rendah kolesterol)
10.
 Gaya hidup sehat
 Rajin olahraga
 Makan makanan yang bergizi

 Step IV (Mind Mapping)

Kardiovaskuler

Anatomi Fisiologi Patofisiologi Manifestasi Klinis Gangguan

6
C. LO (Learning Outcames)

1. Enzim Pada Jantung

1. Glutamic Oxaloacetic Transaminase (GOT)

Nama lainnya adalah Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT). Ini adalah enzim
yang ada pada otot jantung dan hati, namun konsentrasi keberadaan enzim ini berada di area
otot rangka, ginjal, serta pankreas. SGOT ini sebenarnya merupakan enzim hati. Enzim ini
berpotensi meningkat ketika terdapat kerusakan sel hati. Meski begitu, kenaikan enzim
SGOT tidak selalu berbanding lurus dengan kerusakan sel hati karena sejatinya enzim ini
terdapat di beberapa organ tubuh lainnya.

Kadar SGOT dalam tubuh kita normal berada pada kisaran 5 sampai 40 unit per liter serum
(bagian yang cair dari darah). Ada beberapa kemungkinan yang membuat SGOT menjadi
naik, yaitu:

 kerusakan hati
 keracunan zat kimia (karena konsumsi alkohol berlebihan)
 makan dalam porsi besar dan tidak membiasakan sarapan
 konsumsi obat dalam jangka waktu panjang
 konsumsi makanan dengan minyak goreng yang terlalu banyak
 konsumsi makanan yang terlalu matang, terlalu gosong, atau terlalu mentah

2. Glutamat Piruvat Transaminase (GPT)

Enzim yang memiliki nama lain alanine amino transferase ini adalah enzim yang ada di
sebagian besar jaringan tubuh mamalia, terutama pada area otot jantung, jaringan hati, dan
juga diketahui ada pada serum darah. Serum GPT ini lebih sensitif dalam pemeriksaan yang
bertujuan mengetahui kerusakan pada hati.

SGOT dan SGPT sebenarnya dua jenis enzim yang saling berdekatan. Kelebihan jumlah
keduanya dalam tubuh adalah indikasi kerusakan pada hati. Kemungkinan penyakit lain yang
ditandai dengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT adalah:

7
 Hepatitis, mulai dari Hepatitis A, B, dan C. Penyakit ini menyebabkan peradangan
pada hati yang kemudian membengkak, merusak, dan mematikan sel-sel hati.
 Penumpukan lemak hati atau fatty liver yang mana sel-sel hati mengalami kerusakan
lantas diganti dengan sel lemak.
 Sumbatan empedu, yang terjadi akan menenggelamkan sel-sel hati.

3. Creatine Phosphokinase (CK aftau CPK)

Enzim ini adalah enzim yang biasa ditemukan pada organ tubuh kita, terutama pada area otot
(tak terkecuali otot jantung, yaitu CK-MB). Enzim ini menjadi enzim yang diukur untuk
mengetahui kerusakan sel pada otot. Misalkan ketika ada serangan jantung, maka kadar CPK
bisa meningkat dalam waktu 4 hingga 8 jam dan puncaknya ketika dalam waktu 18 jam.
CKMB sebagai isoenzim dari CPK, akan meningkat dalam waktu 3 hingga 6 jam setelah
serangan jantung dengan waktu puncak 12 hingga 24 jam. Kemungkinan yang menjadikan
kadar CKMB meningkat signifikan selain serangan jantung adalah karena adanya
miokarditis, gagal jantung, dan trauma otot jantung.

CPK dan CKMB memiliki kadar normal yang harus Anda ketahui. Pada wanita, kadar CPK
normal berada pada kisaran 40 sampai 150 mikro per liter serum, sedangkan pada pria adalah
kisaran 38 sampai 175 mikro per liter serum. Untuk kadar CKMB, kadar normal berada pada
angka kurang dari 3% dari CPK seseorang.

4. Troponin T (TnC, TnI, dan TnT)

Ini adalah molekul protein yang bisa ditemui di area otot rangka dan toto jantung. Troponin
dikenal sebagai enzim kompleks yang terdiri dari 3 sub unit, yaitu Troponin I atau TnI,
Troponin C atau TnC, dan Troponin T atau TnT. Troponin justru tidak terdeteksi pada darah
orang yang sehat. Troponin baru terlihat pada pemeriksaan orang dengan kerusakan atau
adanya kematian sel otot. Enzim ini paling sering digunakan untuk mengukur kematian sel
otot jantung. Meningkatnya kadar troponin bisa terjadi karena beberapa sebab, seperti:

 Kerusakan sel jantung


 Radang sel otot jantung
 Radang perikarditis
 Trauma otot antung

8
 Gagal jantung kronik
 Gangguan irama jantung
 Diseksi aorta

2. Pemeriksaan Khusus Jantung

1. EKG (Elektrokardiogram)

EKG jantung atau Elektrokardiogram jantung adalah sebuah proses medis


yang bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan jantung.

Fungsi EKG jantung diantaranya adalah sebagai berikut:

 Mengetahui denyut dan irama jantung yang bisa mengindikasikan adanya kelainan
jantung.
 Mengetahui posisi jantung dalam rongga dada. Posisi normal jantung seseorang
berada di area dada kiri, dipeluk oleh paru-paru sebelah kiri.
 Mengetahui ada atau tidaknya penebalan otot jantung atau hipertrofi. Hipertrofi juga
dikenal sebagai kondisi massa otot jantung yang bertambah, sehingga juga terjadi
penebalan atau pembengkakan. Hal ini akan membuat jantung meningkatkan curah.
 EKG jantung utamanya bisa berfungsi dalam mengindikasikan adanya pola aktivitas
listrik jantung yang mungkin menyebabkan gangguan irama atau aritmia.
 Mendeteksi sedini mungkin penyakit Jantung Ischema. Jantung Ischema adalah
kondisi tidak tercukupinya supply darah ke jaringan dan organ-organ tubuh akibat
permasalahan pada pembuluh darah, terutama di area jantung. Masalah penyebabnya
bisa jadi karena penumpukan kolesterol pada pembuluh darah.
 Mendeteksi sedini mungkin penyakit Myocardiac Infraction. Myocardiac Infraction
dikenal dengan nama lain serangan jantung, yaitu sebuah kondisi terhentinya aliran
darah meskipun hanya sesaat dari jaringan ke seluruh tubuh, sehingga mengakibatkan
sebagian sel jantung mati. Penyebab yang kerap kali dituding sebagai biang kerok
Myocardiac Infraction adalah penyumbatan pembuluh darah.
 Mendeteksi adanya efek obat-obatan yang dikonsumsi seseorang. EKG berfungsi
menemukan adanya kelainan yang mungkin terjadi dari konsumsi obat-obatan tertentu
yang berpengaruh pada kinerja jantung.

9
Prosedur EKG

Elektroda EKG akan ditempelkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, jadi sebaiknya
Anda (terutama wanita) menggunakan pakaian dengan atasan dan bawahan yang terpisah. Ini
untuk mempermudah pemasangan elektroda EKG. Jika lokasi penempelan elektroda EKG
didapati banyak bulu, bisa saja dokter memerintahkan untuk mencukurnya terlebih dahulu.
Sensor yang disebut dengan elektroda akan dilekatkan pada dada, pergelangan tangan dan
kaki, baik dengan menggunakan semacam cangkir hisap atau gel lengket. Elektroda ini
selanjutnya akan mendeteksi arus listrik yang dihasilkan jantung yang diukur dan dicatat oleh
mesin elektrokardiograf.

2. Echocardiography

Merupakan pemeriksaan jantung dengan menggunakan ultrasound (gelombang suara)


frekuensi 2-6 MHz. Nama lain echorcardiography adalah USG jantung dan test gema.
Echocardiography adalah suatu alat yang mengambil gambar dari jantung dengan
menggunakan gelombang suara. Echorcardiography ( ultrasound pengujian untuk jantung)
mengijinkan suatu ahli jantung untuk menguji struktur, fungsi, dan aliran darah dari jantung
tanpa menggunakan dari sinar-x. Echocardiography dilakukan dengan penggunaan suatu
tongkat plastik yang lembut (suatu echo-transducer) untuk memancarkan gelombang suara ke
dada. Gelombang suara lewat dengan aman sampai badan dan gema yang dihasilkan akan
ditafsirkan oleh suatu sistem yang terkomputerisasi.

10
Indikasi penggunaan echocardiography adalah untuk melihat fungsi ventrikel,
kelainan jantung kongenital, penyakit jantung katup, kardiomiopati, efusi perikardial, adanya
massa (tumor) dan penyakit aorta proksimal. Karena echocardiography dapat menghasilkan
gambar atau frame dengan inherensi (jumlah potongan ) yang tinggi, maka echocardiography
dapat digunakan untuk melihat pergerakan struktur pada jantung. Echocardiography dengan
kombinasi doppler digunakan untuk melihat fungsi ruang-ruang jantung, katup jantung dan
adanya pintas-pintas (shunt, seperti ASD atau VSD) dalam jantung.

3. Macam-macam penyakit kardiovaskuler

 Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung arteri koroner. Arteri koroner
merupakan sistem pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke otot jantung untuk
menjaga fungsinya. Penyakit ini disebut demikian karena sistem arteri membentuk seperti
koroner. Arteri koroner menyempit atau tersumbat, aliran darah ke jantung akan berkurang
sehingga menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke oto-otot jantung , yang menyebabkan
penyakit jantung koroner. Ini disebabkan oleh ateroskleorosis ( pengerasan arteri ) terjadi
ketika zat lemak yang terdiri dari “ lipoprotein “ ( produk dari protein dan lemak), kolosterol
dan produk limbah sel lainnya) dalam darah menumpuk di dinding bagian dalam arteri. Hal
ini akan menyebakan penyempitan atau bahkan penyumbatan pembuluh darah. Aliran darah
terputus, membuat otot jantung tidak dapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, yang
mengakibatkan kekurangan oksigen dan bahkan nekrosis pada otot jantung ( kematian akibat
pembusukan).

11
 Pericarditis
Pericarditis adalah penyakit radang yang mengiritasi perikardium jantung yang
umumnya infeksi. Namun gangguan ini jarang terjadi. Penyebabnya bisa dari cedera dada
yang berat atau operasi jantung yang menciderai atau mengiritasi pericardium, bisa juga dari
infeksi bakteri tuberkolosis, dan radioterapi, paparan radiasi dalam radioterapi khususnya
pada terapi kangker payudara dan kangker paru dapat merusak jaringan perikardiu.
 Irama Jantung Abnormal (Aritmia)
Jantung normalnya berdetak 60 100 kali per menit. (sekitar 100 ribu / hari). Jantung
yang berdetak tidak normal disebut arryhytmia atau dysrhythmia.Jantung yang berdetak
lambat (di bawah 60 kali/ menit) disebut bradyarrhythmias sedang yang cepat (berdetak
diatas 100 kali/ menit) disebut tachyarrhytmias.Penyebabnya adalah apabila sinyal-sinyal
listrik yang berfungsi mengontrol detak jantung yang tertunda atau yang mengalami
hambatan. Hal ini berpengaruh pada ritme denyut jantung. Hal ini dipengaruhi oleh sel-sel
saraf khusus yang membawa muatan listrik tidak berkerja dengan baik.

 Congenitas Heart Disease


Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga kelainan pada
jantung.Menurut penelitian, 8-10 anak dari 1.000 kelahiran bisa terserang gangguan ini.
Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Penyakit jantung
sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola makan, dan aktivitas sehari-hari yang dijalani
sipelaku yang tidak memperhatikan kesehatan. Penyebab penyakit ini sebagian besar
kasusnya tidak diketahui, namun sebagian dokter menyatakan sebagian penyebabnya adalah
infeksi virus yang diderita ibu saat hamil, faktor genetik, kebiasaan minum alkohol saat
muda, menggunakan obat berbahaya termasuk obat aborsi atau obat peluntur untuk
menggagalkan kehamilan.

12
4. Terapi farmakologi dan non-farmakologi

a. Farmakologi

1.Calcium channel blockers

Calcium channel blocker juga bekerja untuk menurunkan tekanan darah dengan relaksasi
otot-otot yang membentuk dinding arteri. Dengan demikian pembuluh darah arteri menjadi
lebih lebar sehingga bisa mengurangi tekanan darah.

Contoh obatnya termasuk amlodipine, nifedipin, verapamil dan diltiazem. Efek samping
termasuk sakit kepala dan kemerahan pada wajah, tetapi biasanya ringan dan akan membaik
dari waktu ke waktu.

2. Diuretik

Kadang-kadang dikenal sebagai pil air, diuretik bekerja dengan cara membuang kelebihan air
dan garam dari tubuh melalui urin. Sebagai akibatnya pengguna akan merasa ingin kencing
terus, dibanding ketika tidak menggunakan obat ini. Contoh obatnya antara lain: furisemid,
hct, dan lain-lain.

3.Antiplatelets

Antiplatelets adalah jenis obat yang dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung
dengan cara mengencerkan darah dan mencegah pembekuan. Obat antiplatelet umum
termasuk aspirin dosis rendah, clopidogrel, ticagrelor dan prasugrel.

4. Statin

Jika Anda memiliki kadar kolesterol tinggi, obat penurun kolesterol yang disebut statin dapat
diresepkan. Contohnya termasuk atorvastatin, simvastatin, rosuvastatin dan pravastatin.

Statin bekerja dengan cara menghalangi pembentukan kolesterol dan meningkatkan jumlah
reseptor LDL di hati, yang membantu menghilangkan kolesterol LDL (jahat) dari darah. Hal
ini akan membantu memperlambat perkembangan penyakit jantung koroner, dan mencegah
serangan jantung.

13
6. Beta-blocker

Beta blocker termasuk atenolol, bisoprolol, metoprolol dan nebivolol, sering digunakan untuk
mencegah angina pektoris dan mengobati tekanan darah tinggi. Obat ini bekerja dengan
menghalangi efek dari hormon tertentu dalam tubuh, sehingga efeknya akan memperlambat
detak jantung dan meningkatkan aliran darah.

6. Nitrat

Nitrat digunakan untuk memperlebar pembuluh darah. Dokter kadang-kadang menyebut


nitrat sebagai vasodilator. Obat jantung koroner ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk
tablet, semprotan dan patch kulit seperti gliseril trinitrat dan isosorbid mononitrat.

Nitrat bekerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah, sehingga memungkinkan aliran
darah berjalan lancar. Obat ini akan menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa sakit
pada dada kiri akibat serangan jantung. Nitrat dapat memiliki beberapa efek samping ringan,
termasuk sakit kepala, pusing dan kulit memerah.

7. ACE (angiotensin-converting enzyme) inhibitors

ACE inhibitor biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Contoh obatnya
seperti captopril, ramipril dan lisinopril. Obat-oabat ini bekerja dengan cara memblokir
aktivitas hormon yang disebut angiotensin II, yang menyebabkan pembuluh darah
menyempit. Serta menghentikan jantung bekerja begitu keras, ACE inhibitor meningkatkan
aliran darah ke seluruh tubuh.

Tekanan darah akan selalu dipantau saat Anda mengonsumsi ACE inhibitor, dan tes darah
rutin akan diperlukan untuk memeriksa bahwa ginjal Anda bekerja dengan benar. Efek
samping dari ACE inhibitor termasuk batuk kering dan pusing.

8.Antagonis reseptor angiotensin II

Antagonis reseptor angiotensin II bekerja dengan cara yang mirip dengan ACE inhibitor.
Obat jantung koroner ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dengan cara memblokir
angiotensin II.

14
Efek samping yang sering berupa pusing ringan. Obat ini sering diresepkan sebagai alternatif
ACE inhibitor, karena obat ini penya keunggulan tidak menyebabkan batuk kering.

5. Patofisiologi hipertensi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak


dipusat vasomotor pada medula diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula saraf saraf simpatis
yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinallis ganglia
simpatis di torak dan abdomen. Rangsangan pisat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
ini, neuron preganglion melepaskan asetikolin yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontritis.

Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak


diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi, pada saat bersamaan dimana sistem
saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar aderanal
jua teransang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontritis. Medulla adrenal mensekresi
epinefrin yang menyebabkan vasokontritis. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan streoid
lainnya yang dapat memperkuat respons vasokontritis pembuluh darah. Vasokntritis yang
yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal menyebabkan pelepasan rennin, rennin
merangsang pembentukkan angiostensin I yang kemudian diubah menjadi angiostensin II,
suatu vasokonstriktor kuat yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks
adrenal. Hormon ini menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini
cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

Untuk pertimbangan gerotology perubahan struktural dan funsional pada sistem


pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia
lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis hilangnya elatisitas jaringan ikat dan
penurunan dalam reaksi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurukan
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri
besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh
jantung, mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer.

15
6. Makanan yang tidak boleh dan makanan yang harus di konsumsi oleh seseorang
yang memiliki penyakit jantung

Makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung :

1. Makanan cepat saji


Makanan yang tidak baik untuk jantung adalah makanan cepat saji atau fastfood.
Kandungan yang terkandung pada makanan cepat saji ini adalah sodium, lemak trans
dan gula yang sangat tinggi. Dengan kandungan yang tidak menyehatkan yang cukup
tinggi ini maka akan sangat mengancam untuk kesehatan terutama untuk jantung.
2. Daging olahan
Daging olahan seperti sosis dan bacon biasanya mengandung lemak jenuh tinggi.
Kalaupun memilih jenis yang mengandung lemak jenuh kadar rendah, harus
diwaspadai juga kandungan garamnya yang tinggi.
3. Kopi
Bukan hanya makanan saja yang bisa mempengaruhi jantung manusia. Minuman
seperti kopi juga bisa menjadi satu konsumsi yang dapat memicu serangan jantung
dan mengakibatkan jantung bengkak. Jantung bengkak bisa diakibatkan karena
pembuluh darah yang menyempit atau menutup. Mengkonsumsi kopi secara
berlebihan bisa memicu menyempitnya pembuluh darah yang akan menuju jantung
yang kemudian menyebabkan jantung membengkak.
4. Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng seperti kentang goreng dan meningkatkan resiko penyakit
jantung. Cara masak seperti digoreng dapat mwmunculkan lemak trans, yang
menigkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan tingkat kolesterol baik dalam
tubuh.
5. Keripik kentang
Memang akan sangat menyenangkan ketika bersantai kemudian mengkonsumsi
keripik kentang sebagai cemilan. Padahal sebenarnya ada efek buruk bagi kesehatan
terutama bagi jantung jika terus menerus dikonsumsi. Dalam satu tons keripik kentang
memiliki kandungan 150 kalori dan hanya mengandung gizi yang sangat rendah.
Keripik kentang juga memiliki kandungan natrium dimana juga kandungan ini bisa
memicu darah tinggi yang kemudian memicu sakit jantung bengkak.

16
6. Minuman berkadar gula tinggi
Mengkonsumsi minuman dengan rasa yang manis memang menjadi satu jenis
minuman favorit tersendiri. Minuman dengan rasa pemanis seperti soda, jus dengan
pemanis, minuman dengan gula yang tinggi adalah jenis-jenis minuman yang harus
dihindari. Kandungan gula yang tinggi bisa meningkatkan resiko obesitas dan darah
tinggi dimana dua hal ini adalah penyebab utama dari penyakit jantung bengkak
menjadi lebih parah.
7. Makanan berlemak
Orang yang dalam keadaan sehat saja harus bisa berhati-hati dan sebisa mungkin
menghindari makanan berlemak apalagi bagi penderita penyakit jantung bengkak.
Bahaya lemak dijantung dapat memperburuk kinerja jantung. Berbagai makanan
dengan kandungan lemak yang tinggi diantaranya seperti minyak goreng, margarine
dan lain-lain.
8. Makanan berkadar garam yang tinggi
Salah satu dampak atau efek dari mengkonsumsi makanan dengan kadar garam yang
tinggi adalah akan mengakibatkan kadar darah menjadi meningkat atau disebut darah
tinggi. Darah tinggi ini menjadi salah satu penyebab utama dari terjadinya proses
pembengkakkan pada jantung.
Makanan yang disarankan untuk penyakit jantung
1. Kacang hijau
Mengkonsumsi kacang hijau secara teratur baik untuk kesehat jantung. Kacang hijau
kaya akan serat larut dan zat lainnya yang berkhasiat untuk menurunkan kadar
kolesterol jahat. Kacang hijau mengandung berbagai nutrisi untuk melindungi
jantung, yakni flavonoid yang bekerja untuk menghambat adhesi trombosit dalam
darah, sehingga dapat menurunkan resiko serangan jantung dan stroke.
2. Biji-bijian
Mengonsumsi biji-bijian utuh seperti gandum, beras merah hingga jagung dapat
menjadi sumber utama karbohidrat. Biji-bijian tersebut juga mengandung protein,
serat, antioksidan, vitamin B, zat besi, zinc dan magnesium. Manfaatnya mampu
menurunkan resiko penyakit jantung, diabetes, beberapa jenis kanker dan obesitas
3. Kacang
Kacang-kacangan mengandung banyak vitamin, mineral, lemak tak jenuh tunggal
yang menyehatkan jantung dan rendah lemak jenuh. Penelitian menunjukkan bahwa

17
orang yang mengkonsumsi kacang walnut, pecan, almond, hazelnut, pistachio, kacang
pinus dan kacang tanah hampir setiap hari memiliki jantung yang lebih sehat dan kuat
4. Coklat hitam
Para peneliti telah menemukan bahwa coklat kaya akan flavanol yang memiliki efek
pengencer darah, dan dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung, serta juga
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mengurangi peradangan.
5. Tomat
Tomat Merupakan buah yang kaya akan vitamin C, vitamin A, kalium dan serat.
Tomat juga mengandung iycopene, yang akan bekerja sama dengan vitamin dan
mineral lainnya untuk membantu dalam pencegahan dan pengobatan penyakit
jantung. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi nutrisi dalam tomat dapat
membantu mencegah penyakit kardiovaskuler.
6. Pisang
Didalamnya mengandung kalium yang membantu menjaga fungsi jantung dan
keseimbangan natrium serta air dalam tubuh. Kalium membantu ginjal
mengeksresikan kelebihan natrium, sehingga berkonstribusi untuk tekanan darah yang
sehat. Mineral ini sangat penting bagi orang yang memakai obat diuretic untuk
penyakit jantung.
7. Popcorn
Mengandung polifenol yang dapat meningkatkan kesehatan jantung. Popcorn bahkan
memiliki polifenol 3 kali lebih banyak dibandingkan kacang merah.
8. Teh hijau
Manfaat teh bagi kesehatan jantung berasal dari berbagai penelitian. Para ilmuan
menemukan bahwa mereka yang minum teh hijau setiap hari memiliki kesehatan
jantung yang sangat baik.

7. Fungsi Spigmomanometer

Fungsi spymomanometer adalah untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara
manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada manset. Tensi darah normal
manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk
tekanan diastolik.

Alat ini dalam penggunaannya digabung dengan manset pneumatik letaknya sedikit
melingkat diatas lengan. Bagian manset dapat dipompa dengan pompa tangan kecil dengan

18
cara ditekan, di dalam sistem ditunjukkan oleh pengukur tekanan gauge atau denan beberapa
model lainnya seperti manometer air raksa. Manset dipompa dengan tekanan yang lebih besar
dari tekanan darah dalam pembuluh darah yang berhubungan dengan tangan. Tekanan ini
melemahkan arteri dan menghentikan aliran darah ke lengan. Tekanan di dalam manset
perlahan-lahan diturunkan dengan menggunakan katub buang aliran pada pompa tangan,
suatu angka akan diperoleh yakni saat tekanan manset dan tekanan tertinggi (tekanan
pembuluh darah sistolik) adalah sama.

Pada tekanan sedikit lebih rendah di bawah ukuran ini tekanan pembuluh darah
tertinggi melebihi tekanan manset dan darah dapat menyembur melalui bagian pembuluh
darah tangan yang ditekan. Penyemburan darah ini menghasilkan gerak putar dan arteri
menimbulkan bunyi yang dikenal sebagai suara “korotkoff” bunyi ini biasanya dideteksi
dengan stetoskop yang ditempatkan diatas pembuluh darah tangan. Tekanan didalam manset
selanjutnya menurun,suara korotkoff masih berlanjut hingga tercapai suatu angka hal mana
tidak dihasilkan lagi gerak putar lanjutan yakni tidak ada penyempitan dalam pembuluh
darah.

19
8. Askep

A. Analisa Data
No. Analisa Data Problem Etiologi Paraf
1. DS : pasien mengatakan bngkak Ketidakefektifan Hipertensi
pada kaki bagian kanan perfusi jaringan
DO : -TD:190/90 mmHg perifer
-Pasien tampak pucat
2. DS : Pasien mengatakan susah Gangguan rasa Gejala terkait penyakit
tidur terlentang dan baru terasa nyaman
nyaman setelah posisi setengah
duduk
DO : Pasien tampak gelisah
ketika disuruh tidur terlentang

B. Rencana Keperawatan
No. Dx Keperawatan Nursing Outcomes Nursing Interventions Paraf
Clasification(NOC) Clasification(NOC)
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Perawatan kaki :
perfusi jaringan keperawatan diharapkan pasien 1.Periksa kulit umtuk
perifer b/d hiprtensi mengalami perkembangan dengan mengetahui adanya
kriteria hasil: iritasi,retak,lesi,kecacatan
Perfusi jaringan perifer atau edema.
indikator Outcome Outcome 2.Bersihkan kuku.
awal akhir 3.Berikan rendaman kaki
Pengisian 2 4 jika diperlukan.
kapiler 4.Kerinkan pada sela jari-
jari kaki jari dengan saksama.
Tekanan 2 4 5.Monitor edama pada
darah kaki.
sistolik Monitor tanda-tanda
Tekanan 2 4 vital:
darah 1.Monitor tekanan darah.
diastolik 2.Monitor tekanan darah
Edema 2 3 saat pasien
perifer berbaring,duduk dan

20
Muka 2 3 berdiri sebelum dan
pucat setelah perubahan posisi.
3.Monitor warna
kulit,sushu,kelembapan.
4.Identivikasi terkait
kemungkinan penyebab
perubahan ttv.
5.Pemberian obat untuk
tekanan darah yang
meningkat.

2 Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan Pengaturan posisi :


nyaman b/d gejala keperawatan diharapkan pasien 1.Monitor status
penyakit terkait mengalami perkembangan dengan oksignas(pasien sebelum
kriteria hasil: dan setelah perubahan
Status kenyamanan fisik posisi)
indikator Outcome Outcome 2.Posisikan pasien untuk
awal akhir mengurangi
Posisi 2 4 dyspnea(misalnya: posisi
yang semi fowler)
nyaman 3.Sangga dengan
Sesak 2 4 sandaran yang
nafas sesuai,misal: bantal.
Perasaan 2 4 4.edukasikan kepada
sulit keluarga cara mengatur
bernafas posisi sesuai jadwal
5.kolaborasi dengan
keluarga mengenai
perubahan posisi yang
dilakukan dan memantau
apakah ada perubahan
ketika tidur terlentang
dan perubahan posis yang
dilakukan.

21
C. Evaluasi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan SOAP Paraf
1. Ketidakefektifan perkusi jaringan perifer S : pasien mengatakan kakinya sudah
b/d hipertensi tidak bengkak.
O : kaki tampak sudah tidak bengkak.
A : masalah teratasi.
P : hentikan intervensi
2. Gangguan rasa nyaman b/d gejala S : orangtua mengatakan sudah paham
penyakit terkait cara mengatur posisi pasien
O : orangtua pasien tampak
melakukan cara mengatur posisi pasien
A : masalah gangguan rasa nyaman
teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi
-memonitoring posisi yang nyaman
-memonitoring sesak nafas

9. Jurnal EBN/EBP

Pengaruh Model Aktivitas dan Latihan Intensitas Ringan Klien Gagal Jantung
Terhadap Tekanan Darah

Abstrak :

Penurunan curah jantung, kerusakan difusi gas, dan intoleransi aktivitas merupakan masalah
utama pada klien gagal jantung. Ini merupakan kondisi dilematis bagi seorang klien. Klien
dianjurkan untuk beristirahat dengan cukup dan beraktivitas ringan agar tidak terlalu
membebani kerja jantung. Namun disisi lain klien juga memerlukan pergerakan tubuh yang
dapat meningkatkan sirkulasi darah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model aktivitas
berbasis pada indikator yang dapat mengarah pada perbaikan kemampuan pompa jantung
yaitu tekanan darah (sistole, diastole, rata-rata) Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi pengaruh model aktivitas dan latihan klien gagal jantung terhadap tekanan
darah (sistole, diastole dan rata-rata). Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment
tanpa kontrol group. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Jantung dan pembuluh darah

22
Harapan Kita Jakarta. Populasi sampel adalah klien gagal jantung sebanyak 24 orang, dengan
Kriteria inklusi: fraksi ejeksi < 40%, tekanan darah sistole 80 – 120 mmHg, diastole 60 – 80
mmHg. Klasifikasi fungsionil: II dan III, mendapat terapi pengobatan gagal jantung Standar
(Angiotension Converting enzymes - inhibitor, beta blockers, diuretic, digitalis), tidak ada
disritmia yang mengancam kehidupan/bersifat fatal, infark tidak luas dan non elivasi segmen
ST, usia 30 –70 tahun, mendapat izin dari dokter. Setiap responden di berikan model aktivitas
dan latihan selama 6 hari di rumah sakit. Intensitas latihan di ukur dengan skala Borg. Hasil
penelitian didapatkan ada perbedaan tekanan darah sistole, diastole dan rata-rata sebelum dan
sesudah intervensi aktivitas dan latihan. Dengan intensitas latihan pada fase akut selama
dirumah sakit (inpatient) adalah ringan. Rekomendasi penelitian ini adalah model aktivitas
dan latihan klien gagal jantung yang dikembangkan peneliti dapat diimplementasikan untuk
memenuhi kebutuhan aktivitas pada fase akut selama di rumah sakit (inpatient).

Metode Penelitian :

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Quasy Experiment tanpa kontrol group
(without control group). Penelitian ini menyelidiki efektifitas pompa jantung dengan
indikatornya adalah variabel tekanan darah sistol, diastol, dan tekanan darah rata-rata.
Dimana variabel bebas (variable independent) ialah tekanan darah sistol, diastol, dan tekanan
darah rata-rata, sebelum intervensi model aktivitas dan latihan intensitas ringan. Sedangkan
variabel tergantung (variable dependent) ialah variabel tekanan darah sistol, diastol, dan
tekanan darah rata-rata, sesudah intervensi model aktivitas dan latihan intensitas ringan dan
intensitas latihan diukur dengan Borg.

Kesimpulan :

1. Penerapan model aktivitas dan latihan gagal jantung yang dikembangkan oleh peneliti,
selama phase inpatient (6 hari), didapatkan hasil, ada perbedaan rata-rata tekanan darah
sistole, sebelum dan sesudah intervensi
2. Penerapan model aktivitas dan latihan gagal jantung yang dikembangkan oleh peneliti,
selama phase inpatient (6 hari), didapatkan hasil, ada perbedaan rata-rata tekanan darah
diastole sebelum dan sesudah intervensi
3. Penerapan model aktivitas dan latihan gagal jantung yang dikembangkan oleh peneliti,
selama phase inpatient (6 hari), didapatkan hasil, ada perbedaan tekanan darah rata-rata
sebelum dan sesudah intervensi.

23
4. Model aktivitas dan latihan intensitas Ringan berdasarkan Borgscala of perceived
exertion.klien gagal jantung dapat diberikan selama fase akut di rumah sakit (inpatient).

24
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem kardiovaskuker merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh yang berfungsi memberikan mengalirkan suplai O2 dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem
kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat
merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan yang di dalam tubuh terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut
lebih banyak diarahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memelihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

25
Daftar Pusataka

Herman, T.Heather. Nanda Internasional, Diagnosa Keperawatan 2015-2017 Edisi


10. 2015.EGC. Jakarta

Intansari Nurjannah. Roxsana Devi Tumanggor. Nursing Outcames Classifocation


(NOC).2016.Elsevier. Singapore

Intansari Nurjannah. Roxsana Devi Tumanggor. Nursing Intervantions Classifocation


(NOC).2016.Elsevier.

26

Anda mungkin juga menyukai