Anda di halaman 1dari 7

RESUME BST 2

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Pemasangan NGT dan Irigasi Lambung

Di susun oleh:

Tri Utami (190300700)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2020

A. Bilas Lambung/ Irigasi Lambung


1. Definisi
Bilas lambung, atau disebut juga pompa perut dan irigasi lambung merupakan suatu
prosedur yang dilakukan untuk membersihkan isi perut dengan cara mengurasnya.
2. Tujuan
Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun
dari dalam tubuh, sampai dengan menguras isi lambung sampai bersih

1
3. Indikasi
a. Keracunan Alokohol
b. Keracunan zat-zat kimia cair
c. Keracunan obat oral kurang dari 1 jam.
d. Overdosis obat/narkotik 3.
e. Terjadi perdarahan lama (Hematemesis Melena) pada saluran pencernaan atas.
f. Mengambil contoh asam lambung untuk dianalisis lebih lanjut.
g. Dekompresi lambung
h. Sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan endoskopi
4. Kontraindikasi :
a. Keracunan oral lebih dari 1 jam;
b. Pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko perforasi
esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida,
hidrokarbon aromatic, halogen);
c. Pasien yang menelan benda asing yang tajam;
d. Pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar)
membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi.
5. Peran Perawat
Memberikan penatalaksanaan dan perawatan pada pasien dengan keracunan den
mencegah tingkat keparahan pada pasien
6. Langkah-langkah Bilas Lambung
a. Tahap Prainteraksi
1) Membaca catatan keperawatan dan RM pasien
2) Menyiapkan alat:
a) Pastikan pasien telah terpasang NGT
b) NaCl 0,9%
c) Gelas penampung cairan yang dikeluarkan oleh pasien
d) Sarung tangan tidak steril
e) Plaster hepavik
f) Gunting plester
g) Gunting heting

2
h) Spuit 20 cc atau 50 cc
i) Perlak
j) Bengkok
3) Cuci tangan
b. Tahap Orientasi
1) Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2) Menyampaikan maksud dan tujuan pemeriksaan
3) Kontrak waktu
4) Memberikan privasi
c. Tahap Kerja
 Teknik pertama
Menggunakan spuit 10 cc dan memasangkan ke selang NGT, namun teknik
ini tidak banyak dianjurkan karena mengabiskan waktu yang lama dan dan
racun akan menyebar lebih cepat ke tubuh pasien dan dapat membahayakan
pasien
 Teknik kedua
Menggrojok langsung dengan cairan NaCl, dengan cara:
1) Letakkan perlak di daerah dekat NGT
2) Dekatkan bengkok
3) Buka penutup NGT
4) Menggunakan tutup spuit yang dipotong dimasukkan ke ujung mulut
plabot
5) setelah terpasang kemudian buka penutup NGT
6) Sambungkan plabot yang telah terpasang oleh penutup spuit ke ke ujung
selang NGT.
7) Posisikan cairan lebih tinggi dari pasien
8) Bilas lambung sampai mengahabiskan cairan NaCl kurang lebih 2500 cc
atau 3 plabot NaCl
9) Obeservasi pasien sampe ada keluhan ingin muntah
10) Jika pasien sudah ada keninginan muntah miringkan kepala pasien tepat
diatas bengkok guna mempermudah cairan yang keluar dari mulut pasien.

3
11) Evaluasi warna, bau racun, jika masih terdapat bau. Lakukan bilas
lambung ulang untuk menghilangkan racun yang masih tersisa di lambung
sampai bersih
d. Terminasi
1) Bereskan alat lipat perlak dengan melibat bagian atas yang terkena cairan
pasien dilipat kearah dalam
2) Evalusasi kegiatan
3) Evaluasi perasaan pasien
4) Kontrak waktu selanjutnya
5) Cuci tangan
e. Doumentasi
1) Tindakan yang telah dilakukan
2) Hari/jam tanggal tindakan
3) Respon pasien (SOAP)
4) Tanda tangan dan nama terang

B. Pemasangan NGT
1. Definisi
Pemasangan NGT (nasogasstric tube) adalah suatu tindakan pemasangan selang ke
ronggo hidung sampe ke lambung tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada
pasien
2. Indikasi
a. Aspirasi cairan lambung
b. Untuk memasukkan nutrisi atau makanan bagi pasien yang sulit menelan.
c. Untuk mendiagnosis suatu penyakit
d. Bilas lambung pada keracunan
3. Kontraindikasi
a. Pasien dengan trauma cervical
b. Pasien dengan fraktur facialis
c. Pasien dengan varises oesophagus
4. Peran perawat

4
Memberikan penatalaksanaan dan perawatan pada pasien yang mengalami kesulitan
atau ketidakmampuan dalam pemenenuhan kebutuhan dasar khususnya nutrisi,
dengan cara memberikan nutrisi parenteral melalui selang NGT
5. Langkah-langkah Pemasangan NGT
a. Tahap Prainteraksi
1) Membaca catatan keperawatan dan RM pasien
2) Menyiapkan alat:
a) Stetoskop
b) Perlak
c) Handuk kecil
d) Gel
e) Korentang
f) Bengkok
g) Spuit 20 cc
h) Plester dan gunting
i) Midlight
j) Selang NGT
k) Tounge spatel
l) Kasa
m) Pinset anatomis
n) Sarung tangan non steril
b. Tahap Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Verifikasi identitas pasien
3) Memperkenalkan diri
4) Menyampaikan maksud dan tujuan pemeriksaan
5) Kontrak waktu
6) Memberikan privasi
7) Beri kesempatan pasien untuk bertanya
c. Tahap Kerja
1) Cuci tangan 6 langkah

5
2) Dekatkan alat dan siapkan gel
3) Pasang perlak dan handuk kecil di dada pasien
4) Pakai sarung tangan
5) Letakkan bengkok pada sisi kepala pasien
6) Mengukur panjang selang dengan cara meletakan ujung selang NGT dari
samping daun telinga sampai ke bagian prosesus spoideus kemudian ditandai
7) Oleskan selang pada gel yang telah disipakn di bak instrument
8) Anjurkan pasien untuk posisi kepala ekstensi
9) Pegang selang dengan salah satu tangan menggunakan pinset anatomi
10) Masukkan selang NGT secara perlahan ke salah satu rongga hidung
11) Beri aba-aba kepada pasien untuk melakukan gerkan menelan pada saat selang
NGT dimasukkan
12) Setelah selesai pastikan dengan menggunakan tong spatel untuk mengetahui
apakah selang sudah masuk ke faring atau belum
13) Pasang spuit 20 cc pada ujung selang NGT
14) Kemudian pasang stetoskop pada bagian lambung
15) Masukkan udara dengan spuit ke dalam lamung melalui pipa tersebut dan
dengarkan dengan stetoskop. Apabila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa
tersebut sudah masuk. Setelah itu, kelurkan udara yang ada di dalam sebanyak
jumlah yang dimasukkan.
16) Fiksasi selang NGT di bagian hidung dan pipi
17) Letakkan selang NGT di samping kepala pasien dengan menutup ujung NGT
18) Bereskan alat
19) Rapikan pasien
20) Cuci tangan 6 langkah
f. Tahap Terminasi
1) Evalusasi kegiatan
2) Evaluasi perasaan pasien
3) Beri reinforcement positif
4) Beri kesempatan pasien untuk bertanya
5) Ucapkan salam

6
g. Doumentasi
1) Tindakan yang telah dilakukan
2) Hari/jam tanggal tindakan
3) Respon pasien (SOAP)
4) Tanda tangan dan nama terang

Anda mungkin juga menyukai