Anda di halaman 1dari 17

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Ny.S
Alamat : Jl. Bhakti Pemakuan RT : 003 Kec: Sungai Tabuk
Pekerjaan KK : IRT
Pendidikan KK : Pesantren
Tife keluarga : Keluarga Besar
Suku bangsa : Banjar
Agama : Islam
Komposisi Keluarga : Keluarga tinggal dengan suami istri dan nenek klien

No Nama JK Umur Hub dengan KK Pendidikan


1 Tn. R L 30 th Suami dari Pesantren
2 Ny. S P 28 th Ibu dari An.A Pesantren
3 Ny. M P 20 th Anak Pesantren
4 An.A L 2 th Anak Belum sekolah

Genogram

Ket:

: Perempuan : Serumah

: Laki-laki X : Meninggal

: Klien : Hubungan
II. Sifat Keluarga
a. Tipe keluarga
Ny. S termasuk keluarga besar karena tinggal dengan menantu dan anaknya serta
klien karena hubungan darah pada keluarga.

b. Suku
Klien dari suku Banjar

c. Agama
Keluarga klien beragama Islam

d. Status sosial ekonomi keluarga


Pendapatan keluarga dalam satu bulan tidak menentu, karena tergantung dari
pendapatan perbulannya hasil tani ±Rp.250.000-500.000, penghasilan tersebut
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari saja dan menabung (arisan).

e. Aktivitas reakreasi keluarga


Keluarga klien hanya memancing ketika santai dan beristirahat dirumah.

III. Riwayat Perkembangan Keluarga Saat Ini


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Ny. S. berada pada tahap keluarga bertiga dengan ibu klien. Anak
klien sudah berkeluarga dan tidak tinggal serumah dengan klien. Terkadang cucu
klien datang untuk menjenguk klien.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Menyediakan lingkungan tempat tinggal yang bersih dan meningkatkan kesehatan
keluarga.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti


Ny. S tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius, selama ini penyakit yang
diderita adalah hipertensi yang dirasakan sejak lama dan sering merasa pusing, dan
nyeri di kepala. Sedangkan ibu klien mengalami hipertensi dan rematik pada kaki.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. S memiliki riwayat penyakit
hipertensi, dan ibu klien tidak memiliki riwayat hipertensi. kelurga klien tidak
mempunyai riwayat penyakit menular atau penyakit kronis yang berat.

IV. Data Lingkungan


a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah milik sendiri. Rumah itu berukuran lebar 5 x 8 m
yang terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang kelurga langsung, satu kamar tidur,
satu dapur, wc di luar rumah, lantai rumah cukup bersih, Hal ini terlihat dari tidak
adanya kotoran pada lantai, perabotan rumah tertata dengan rapi. Lantai rumah
terbuat dari papan. Dinding rumah terbuat dari kayu, jendela ada disetiap ruangan.
Plafon tidak ada sehingga saat siang hari terasa sangat panas. Kamar tidur ada juga
jendela. Pencahayaan dari jendela setiap ruangan. Penerangan malam hari
menggunakan listrik. Atap rumah dari atap kayu. Halaman rumah bersih jika tidak
ada hujan. Bila musim hujan, halaman rumah tampak becek. Kondisi air minum
bening, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak bewarna. Keluarga Ny. S mempunyai
kebiasaan merawat rumah dengan menyapu setiap hari dan disamping rumah
terdapat kandang ayam tampak terawat. Alat transportasi keluarga adalah sepeda
dan motor.
Keterangan: Posisi ruangan rumah dapat dilihat pada denah rumah dihalaman ini.

Ruang Tamu

Kamar 1

Dapur

Keterangan: : Pintu utama : Pintu belakang

: Jendela : Teras rumah

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Ny. S berada di lingkungan persawahan, dimana sebagian besar penduduk
identik dengan kegiatan bertani, keluarga sering berkumpul bersama tetangga di
rumah tetangga terutama pada sore hari, dan mengikuti kegiatan pengajian pada hari
rabu.

c. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Ny. S sudah menempati rumah setelah menikah dan ibu klien juga ada
disana tinggal. Jarak rumah Ny. S dengan tetangga cukup dekat.
d. Sistem pendukung keluarga
Klien mempunyai keluarga yang cukup dekat, yang mampu memotivasi untuk
berkembang satu sama lain. Ny. S mempunyai 1 buah motor dan sepeda yang
membantu Ny. S untuk beraktivitas sehari-hari.

V. Struktur Keluarga
a. Struktur peran
Ny. S Seorang janda dan berperan sebagai ibu rumah tangga untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari sedangkan anak dan menantu klien dan cucu klien tinggal
bersama di dirumah.

b. Nilai dan norma keluarga


Nilai-nilai yang dianut kelurga yaitu menganut kepentingan kesehatan seperti
minum, mandi, mencuci, dan kakus WC

c. Pola komunikasi keluarga


Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota
keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S didalam
keluarga menganut norma yang berlaku didalam masyrakat dan adat banjar.

d. Struktur kekuatan keluarga


Ny.S adalah kepala keluarga yang selalu memberi nasihat yang baik kepada anak
dan menantunya.

VI. Fungsi Keluarga


a. Fungsi efektif
Keluarga Ny. S tampak rukun dan harmonis, Ny. S mengatakan belum pernah
terjadi konflik yang besar antar anggota keluarga, saling menyayangi dan
mendukung satu sama lain.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, di dalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas di
dalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan
tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras
rumahnya untuk berbincang -bincang dengan anggota keluarga keluarga juga cukup
aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat.

c. Fungsi reproduksi
Keluarga Ny. S memiliki 1 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan
dengan suami yang tinggal bersamanya. Dan hubungan anak dan menantunya
terjalin dengan harmonis.

d. Fungsi ekonomi
Ny. S sudah tidak bekerja lagi ia hanya di rumah saja, anak dan menantunya yang
bekerja mencari nafkah sebagai petani untuk menanbah penghasilan keluarga dan
kebutuhan sehari-hari.

e. Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga belum mengenali masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi hal ini
ditunjukkan dengan keluarga belum menyadari dampak masalah kesehatan akibat
penyakit hipertensi. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga
terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi
pada penyakit hipertensi. Selama ini keluarga jarang memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada, karena keluarga lebih cenderung membeli obat bebas di toko
atau warung. Keluarga juga kurang menyadari akan pentingnya menjaga lingkungan
yang sehat. Jarak antara fasilitas kesehatan cukup jauh dari tempat tinggal keluarga,
kalaunya hujan jalannya becek. Keluarga juga jarang kontrol kesehatan.
VII. Stres dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang
Ny. S ketika mengalami pusing, sakit kepala, kelelahan biasanya takut kalau
tekanan darah naik. Sedangkan kalau jangka panjang takutnya menjadi komplikasi
dari tekanan darah. Keluarga juga tidak tahu komplikasi dari hipertensi.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor


Ny. S biasanya kalau mengalami sakit kepala, pusing, dan kelelahan hanya
beristirahat dan Ny. S hanya melakukan kegiatan yang dapat dilakukan seperti
menyapu rumah, memasak, mencuci dan lain-lain.

c. Strategi koping yang digunakan


Ny. S selalu beristirahat ketika merasa pusing, sakit kepala, dan kelelahan.
Terkadang bila Ny. S sakit kepala, pusing, dan kelelahan hanya memijat kepala
dengan minyak angin. Ny. S juga jarang mengontrol tekanan darah hanya membeli
obat diwarung ketika gejala itu muncul.

d. Strategi adaptasi disfungsional


Ny. S hanya beristirahat di rumah dan meminum obat jika merasa pusing, sakit
kepala, dan sakit pada leher.

e. Harapan keluarga
Ny. S berharap agar sembuh dari penyakit yang dirasakannya. Sehingga dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

VIII. Pemeriksaan Fisik


a. Pemeriksaan fisik umum (TTV)
Pada pengkajian hari Keadaan umum Ny. S nampak keletihan, penampilan terlihat
cukup rapi, kebersihan diri baik dengan kesadaran composmentis. TTV: TD: 180/100
mmHg, N: 99x/mnt R: 21x/mnt, T: 36,5oC
b. Pemeriksaan fisik khusus
1. Kepala dan leher
Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala simetris Pada
leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis,
tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid.
2. Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat edema, tidak
nampak kelainan pada mata dan fungsi penglihatan masih baik karena dapat
melihat dengan jarak 5 meter.
3. Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada kelainan pada telinga, fungsi pendengaran
masih baik.
4. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada kelainan pada bagian hidung, fungsi penciuman
masih baik.
5. Mulut
Bentuk mulut simetris, gigi nampak kuning, mulut tidak berbau, tidak ada infeksi
atau lesi pada bagian mulut, dan gigi berlubang.
6. Dada
Bentuk dada simetris, tidak nampak kelainan pada bentuk dinding dada,
pergerakan dinding dada simetris, P, suara jantung S1 dan S2 tunggal, suara mur –
mur (–) , ronchi (–), wheezing (–), nafas cuping hidung (–).
7. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak
kembung, pergerakan peristaltik usus baik 9x/mnt.

8. Ektermitas atas dan bawah


Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi kelumpuhan,
dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian, mampu mengangkat dan
melipat persendian secara sempurna.
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa data

No Data Problem Etiologi


1 Ds: Ketidak sanggupan Kurangnya
- Ny. S mengatakan beberapa bulan terakhir keluarga mengenali pengetahuan mengenai
ini sering merasa pusing, sakit kepala dan masalah kesehatan hipertensi
tegang dibagian leher belakang dan kaku
dibagian tengkuk.
- Ny. S jarang memeriksakan kesehatannya
ke Puskesmas.
- Ny. S mengatakan tidak tahu tentang
komplikasi dari hipertensi.

Do:
- Bedasarkan hasil pemeriksaan TTV didapat
TD: 160/90 mmHg N: 90x/mnt
R : 21x/mnt T : 36oc
- Ny. S tampak sakit kepala, pusing dan sulit
tidur pada malam
2 Ds: Ketidak mampuan Resiko terjadinya
- Ny. S mengatakan jarang kontrol ke keluarga menggunakan kesalahan dalam
fasilitas kesehatan sejak fasilitas kesehatan penatalaksanaan
- Ny. S mengatakan lebih senang makan secara optimal penyakit hipertensi
yang agak asin
- Ny. S mengatakan jarak antara fasilitas
kesehatan cukup jauh dari tempat tinggal
Do:
- Tampak dari jarak antara fasilitas
kesehatan cukup jauh dari tempat tinggal
- Ny. S tampak jarang kontrol kesehatan

2. Skoring masalah keperawatan


a. Ketidaksanggupan keluarga mengenali masalah kesehatan b.d kurangnya
pengetahuan mengenai hipertensi.

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat masalah: ancaman 3 1 3/3 x 1 = 1 Ketidaktahuan keluarga tentang
kesehatan masalah penyakit hipertensi
merupakan bahaya terhadap
kondisi klien.
2 Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x 2 =2 a. Kondisi klien pada usia lansia
dapat diubah: hanya b. Berdasarkan prognosa masalah
sebagian hipertensi hanya sebagian kecil
bisa sembuh, dan hanya bisa
dilakukan tindakan pencegahan.
3 Potensial masalah untuk 3 1 3/3 x 1 = 1 a. Penyakit hipertensi
dicegah: tinggi memungkinkan untuk dicegah
dengan menghindari faktor
resiko.
b. Keluarga mau diajak kerjasama
(kooperatif).
4 Menonjolnya masalah: 0 1 2/2x 1 = 1 Bila tidak segera ditanganni maka
Masalah berat, harus segera akan terjadi komplikasi lebih
ditangani lanjut, seperti stroke, gagal
jantung dan gagal ginjal.
Total 5

3. Prioritas diagnosa keperawatan


a. Ketidaksanggupan keluarga mengenali masalah kesehatan b.d kurangnya
pengetahuan mengenai hipertensi.
C. Rencana Asuhan Keperawatan

Dx Keperawatan Tujuan Hasil/Kreteria Intervensi


Ketidak sanggupan Setelah 8x pertemuan diharapkan Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang 1. Kaji TTV.
keluarga mengenali keluarga mengetahui tanda, gejala tanda, gejala, penyebab, pencegahan dan 2. Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda,
masalah kesehatan dan penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan Hipertensi serta akibat lanjut gejala, penyebab, pencegahan dan
b.d kurangnya penatalaksanaan. Hipertensi serta dari hipertensi penatalaksanaan hipertensi serta akibat
pengetahuan akibat lanjut dari hipertensi. lanjut dari hipertensi.
mengenai 3. Jelaskan keluarga tentang tanda, gejala,
hipertensi. penyebab, pencegahan dan
penatalaksanaan hipertensi serta akibat
lanjut dari hipertensi.
4. Beri penkes mengenai hipertensi.
5. Motivasi keluarga untuk menjaga pola
makan dengan dengan menu seimbang.
6. Motivasi klien untuk memeriksakan
kesehatan keluarga secara berkala.
7. Ajarkan klien tentang pentingnya
menjaga kesehatan lingkungan keluarga.
8. Berikan pujian atas keberhasilan
keluarga.
D. Implementasi dan Evaluasi

Hari/tanggal/ Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf


pukul
Senin, 9/10/2017 1. Mengkaji TTV: TD: 160/90 mmHg R: Pukul: 17.25 pm
x
Pukul 17.10 pm 22 /mnt S: Ny. S mengatakan masih belum
T: 36oc N: 90x/mnt mengetahui secara menyeluruh
2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang tentang penyakit hipertensi.
tanda, gejala, penyebab, pencegahan dan O: Ny. S tampak bertanya tentang
penatalaksanaan hipertensi serta akibat penyakitnya
I lanjut dari hipertensi: tampak Ny. S belum : Ny. S tampak memperhatikan
tahu tentang tanda, gejala, penyebab hanya apa yang disampaikan oleh
tahu sedikit pencegahan dengan perawat
mengurangi yang mengandung garam dan A: Masalah belum teratasi
sedikit tahu penatalaksanaan hipertensi, P: Intervesi dilanjutkan 1-4
tidak tahu akibat lanjut dari hipertensi.
3. Menjelaskan keluarga tentang tanda,
gejala, penyebab, pencegahan dan
penatalaksanaan hipertensi serta akibat
lanjut dari hipertensi: tampak Ny. S
mendengarkan dengan penuh perhatian.
4. Memberi penkes mengenai hipertensi:
perawat memberiakan penkes seputar
hipertensi.
Selasa, 1. Mengakaji TTV: TD: 170/100 mmHg N: Pukul: 17.15 pm
10/10/2017 98x/mnt S: Ny. S mengatakan tekanan
oc x
Pukul 17.00 pm T: 36,7 R: 23 /mnt darahnya masih tinggi
2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang : Ny. S mengatakan sulit untuk
tanda, gejala, penyebab, pencegahan dan tidur pada malam hari bisanya
penatalaksanaan hipertensi serta akibat jam 00.00 baru bisa tidur
lanjut dari hipertensi: Ny. S masih belum O: Ny. S tampak mendengarkan
I bisa menjelaskan sedikit tentang tanda, secara seksama
gejala, penyebab dan penatalaksanaan : Ny. S tampak akan mencoba
hipertensi dan akibat lanjut dari hipertensi. menjaga pola makan dengan
3. Menjelaskan keluarga tentang tanda, seimbang
gejala, penyebab, pencegahan dan A: Masalah belum teratasi
penatalaksanaan hipertensi serta akibat P: Intervesi dilanjutkan 1-5
lanjut dari hipertensi: tampak Ny. S
mendengarkan dan memperhatikan.
4. Memberikan penkes mengenai hipertensi:
perawat memberikan penkes secara
langsung.
5. Memotivasi keluarga untuk menjaga pola
makan dengan dengan menu seimbang:
Tampak Ny. S akan mencoba untuk
menjaga pola makan dengan seimbang.

Rabu, 1. Mengkaji TTV: TD: 160/90 mmHg N: Pukul: 17.00 pm


x
11/10/2017 90 /mnt S: Ny. S mengatakan mulai bisa
Pukul 16.45 T: 36,1oc R: 22x/mnt menjelaskan sedikit tentang
pm 2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang tanda, tanda, gejala, penyebab dan
gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi dan
penatalaksanaan hipertensi serta akibat lanjut akibat lanjut dari hipertensi.
dari hipertensi: Ny. S mulai bisa menjelaskan O: Ny. S mendengarkan penkes
sedikit tentang tanda, gejala, penyebab dan secara seksama
I penatalaksanaan hipertensi dan akibat lanjut A: Masalah belum teratasi
dari hipertensi. P: Intervensi dilanjutkan 1-5
3. Menjelaskan keluarga tentang tanda, gejala,
penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan
hipertensi serta akibat lanjut dari hipertensi:
tampak Ny. S mendengarkan dengan penuh
perhatian.
4. Memberikan penkes mengenai hipertensi:
perawat memberikan penkes secara langsung.
5. Memotivasi keluarga untuk menjaga pola
makan dengan dengan menu seimbang:
Tampak Ny. S akan mencoba untuk menjaga
pola makan dengan seimbang.
Kamis, 1. Mengkaji TTV: TD: 170/80 mmHg N: Pukul: 17.19 pm
x
12/10/2017 90 /mnt S: Ny. S mengatakan masih sulit
oc x
Pukul 17.05 T: 36 R: 23 /mnt untuk melakukanya karena
pm 2. Memberikan penkes mengenai hipertensi: kesibukannya sebagai petani dan
perawat memberikan penkes secara langsung. ibu rumah tangga
I 3. Memotivasi keluarga untuk menjaga pola O: Ny. S akan mencoba untuk
makan dengan dengan menu seimbang: menjaga pola makan dengan
Tampak Ny. S akan mencoba untuk menjaga seimbang.
pola makan dengan seimbang. A: Masalah belum teratasi
4. Memotivasi klien untuk memeriksakan P: Intervensi dilanjutkan 1-4
kesehatan keluarga secara berkala: Ny. S
mengatakan masih sulit untuk melakukanya
karena kesibukannya sebagai petani dan ibu
rumah tangga. Hanya kontrol tekanan darah
dan meminum obat saat malam hari.
Jum’at, 1. Mengkaji TTV: TD: 150/90 mmHg N: Pukul: 17.05 pm
13/10/2017 89x/mnt S: Ny. S mengatakan menjaga pola
oc x
Pukul 16.55 T: 36 R: 22 /mnt makan dengan seimbang dengan
pm 2. Memotivasi keluarga untuk menjaga pola tidak berani memakan-makanan
I makan dengan dengan menu seimbang: yang banyak mengandung garam.
Tampak Ny. S menjaga pola makan dengan O: Tampak ada obat di beli di
seimbang dengan tidak berani memakan- warung
makanan yang banyak mengandung garam. A: Masalah belum teratasi
3. Memotivasi klien untuk memeriksakan P: Intervensi dilanjutkan 1-4
kesehatan keluarga secara berkala: masih sulit
karena Ny. S bekerja di sawah dan kalau libur
hanya beristirahat di rumah.
4. Mengajarkan klien tentang pentingnya
menjaga kesehatan lingkungan keluarga: Ny.N
mengatakan hanya bisa meninum obat yang
sudah di beli di warung.
Sabtu, 1. Mengakaji TTV: TD: 160/90 mmHg N: Pukul: 17.00 pm
x
18/2/2017 90 /mnt S: Ny. S mengatakan menghindari
oc x
Pukul 16.50 T: 36,5 R: 20 /mnt asap rokok, asap sampah ketika
pm 2. Memotivasi keluarga untuk menjaga pola dibakar, dan lingkungan yang
makan dengan dengan menu seimbang: Ny.
Sengatakan mulai terbiasa tidak menggunakan kotor.
garam ketika makan dan mengurangi yang O: Tampak lingkungan Ny. S
I dapat meningkatkan hipertensi. bersih
3. Memotivasi klien untuk memeriksakan : Ny. S terbiasa tidak
kesehatan keluarga secara berkala: masih menggunakan garam ketika
dibantu dengan cara kontrol tekanan darah dan makan dan mengurangi yang
meminum obat pada malam hari. dapat meningkatkan hipertensi.
4. Menjelaskan klien tentang pentingnya menjaga A: Masalah teratasi sebagaian
kesehatan lingkungan keluarga: Ny. S P: Intervensi dilanjutkan 1-4
menghindari asap rokok, asap sampah ketika
dibakar, dan lingkungan yang kotor.
Senin, 1. Mengkaji TTV: TD: 160/100 mmHg N: Pukul: 17.14 pm
x
20/2/2017 90 /mnt S: Ny. S mengatakan mulai
oc x
Pukul 17.00 T: 36,5 R: 20 /mnt tidak menggunakan
pm 2. Memotivasi keluarga untuk menjaga pola garam ketika makan dan
makan dengan dengan menu seimbang: Ny. mengurangi yang dapat
Sengatakan tidak akan menggunakan garam meningkatkan hipertensi.
ketika makan dan mengurangi yang dapat O: Ny. S tampak bersemangat
I meningkatkan hipertensi. dengan kehiduapan
3. Memotivasi klien untuk memeriksakan : Tampak tekanan darah masih
kesehatan keluarga secara berkala: masih tinggi
dibantu dengan cara kontrol tekanan darah dan A: Masalah teratasi sebagian
meminum obat pada malam hari. P: Intervensi dilanjutkan 1-5
4. Menjelaskan klien tentang pentingnya menjaga
kesehatan lingkungan keluarga: Ny. S tampak
mengerti.
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga
walau hanya sebagian: Ny. S tampak
bersemangat dengan kehidupan.

Selasa, 1. Mengkaji TTV: TD: 150/80 mmHg N: 89x/mnt Pukul: 17.10 pm


oc x
21/2/2017 T: 36,5 R: 21 /mnt S: Ny. S mengatakan tidak lagi
Pukul 17.00 pm 2. Memotivasi keluarga untuk menjaga pola makan memakan makanan dengan
dengan dengan menu seimbang: Ny. S mengatakan mengandung garam dan rajin
tidak akan menggunakan garam ketika makan dan memakan buah mentimun untuk
I mengurangi yang dapat meningkatkan hipertensi. mengurangi tekanan tinggi.
3. Memotivasi klien untuk memeriksakan kesehatan O: Tekanan darah masih tinggi.
keluarga secara berkala: masih dibantu dengan cara : Ny. S tampak bersemangat
kontrol tekanan darah dan meminum obat pada malam dalam kehidupan.
hari. A: Masalah teratasi sebagian
4. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga walau P: Intervensi dilanjutkan 1-4
hanya sebagian: Ny. S tampak bersemangat dengan
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai