Anda di halaman 1dari 16

The Efficacy of Thoracic Epidural

Anesthesia for Breast Surgeries

Pembimbing :
dr. Abdul Samad Amin, Sp.An

Oleh :
Dwindo Kusumo
FAB 118 047

SMF ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF RSUD dr. DORIS SYLVANUS


ABSTRAK

Jika khasiat yang sama Penelitian ini dilakukan untuk


Anestesi epidural toraks lebih baik atau setara
memberikan blokade selektif mengetahui efektivitas
untuk anestesi umum,
untuk lokasi pembedahan efek samping dengan anestesi epidural toraks pada
nanti dapat dihindari operasi payudara
Pendahuluan

❑ anestesi epidural dapat melemahkan "respons stres" terhadap


operasi, meningkatkan kualitas analgesia pasca operasi
dibandingkan dengan opioid sistemik dan mempercepat pemulihan
fungsi usus
❑ anestesi epidural dapat mengurangi morbiditas perioperatif dan
mortalitas dibandingkan dengan anestesi umum saja.
❑ anestesi epidural memungkinkan pasien untuk batuk, bernapas
dalam-dalam, minum dan mobilisasi berkontribusi untuk
meningkatkan hasil operasi.
Bahan dan Metode

❑Dilakukan di departemen Anestesiologi bekerja sama


dengan departemen Bedah di Raja Muthaiah Medical
College dan Rumah Sakit, Chidambaram dari Januari 2013
hingga Juni
❑Pasien wanita dewasa berusia antara 18-60 tahun dengan
ASA kelas I, kelas II dan kelas III menjalani operasi
payudara dimasukkan dalam penelitian ini.
Bahan dan Metode

❑31 pasien wanita dewasa berusia antara 18-60 tahun


dengan ASA kelas I, kelas II dan kelas III menjalani operasi
payudara dimasukkan dalam penelitian ini.
❑Penilaian  fisik umum pemeriksaan termasuk penilaian
jalan napas, tulang belakang dan pemeriksaan sistemik
dilakukan untuk mengkonfirmasi kriteria inklusi dan
eksklusi. Investigasi (termasuk darah dan teknik pencitraan)
dilakukan untuk menilai kelas ASA.
Bahan dan Metode

❑Pasien puasa setelah tengah malam dan diberi tab


Diazepam 10 mg secara oral malam sebelum operasi dan 5
mg 2 jam sebelum operasi.
❑Parameter seperti denyut nadi, tekanan darah, EKG,
respirasi, saturasi oksigen dicatat.
Bahan dan Metode

Hasil untuk menilai efektivitas anestesi epidural toraks pada


operasi payudara menggunakan 1,5% lignokain dengan
adrenalin dilakukan dengan menggunakan parameter seperti
tingkat blokade, durasi analgesia, waktu penyelamatan
analgesia, parameter hematologi dan komplikasi.
• Dalam penelitian ini, usia rata-
rata peserta penelitian
ditemukan 41,50 ± 13,69 tahun.
• Berat rata-rata dari mereka
59,96±11,32 kg
• Juga ada 46,7%, 40% dan
13,3% kasus dengan ASA kelas
I, kelas II dan kelas III,masing-
masing.
• Onset rata-rata keseluruhan
analgesia sensorik dalam
penelitian adalah 10,26±2,58
menit dengan kisaran 6-16
menit dan tingkat blokade
dilaporkan sebagai T10, T12
dan L1 dan L2 pada 16,7%,
26,7%, 33,3% dan 23,3%.
• Tingkat atas blokade adalah
dilaporkan sebagai T1, T2 dan
T3 di 26,7%, 56,7% dan 16,7%
dari kasus, masing-masing.
• Rata-rata tingkat denyut nadi
dilaporkan sebagai 81,8 ± 8,9
denyut / menit.
• Tekanan arteri rata-rata
dilaporkan sebagai 84,1 ± 5,9
mmHg.
• Rata-rata SpO2 dilaporkan
sebagai 98,0 ± 0,9.
• Durasi rata-rata operasi dilaporkan
sebagai 92,33 ± 31,42 menit.
• Durasi rata-rata penyelamatan
analgesia ditemukan 127,33 ± 27,62
menit.
• Pada komplikasi 10%, 23,3%,
13,3% dan 6,7% kasus yang
dilaporkan bradikardia, menggigil,
hipotensi dan mual selama periode
intra operasi sedangkan 10% dari
kasus melaporkan sakit punggung
dan mual, masing-masing selama
post periode operasi.
DISKUSI
• Waktu onset blok sensorik dicatat dari interval antara suntikan obat sampai blok sensorik
tingkat atas. Durasi rata-rata untuk onset analgesia ditemukan 10,26 ± 2,58 menit.

• Tidak ditemukan kejadian hipoksia yang dinilai dengan oksimeter nadi, tidak ada depresi
pernapasan atau pernapasan paradoks.

• Anestesi epidural ↓ curah jantung, ↓ resistensi vaskular sistemik dan ↓ tekanan darah
karena ke sejumlah besar serat vasokonstriktor diblokir, tingkat blokade dekat dengan
simpatis jantung  hambatan serabut simpatis jantung yang biasanya berasal dari T1 –
T4 dan penurunan aliran balik vena sentral  bradikardia tiba-tiba.
• Tekanan arteri rata-rata sebelum operasi  88,40 ± 6,20 mmHg yang menurun bertahap
mencapai 82,10 ± 7,10 mmHg pada 30 menit.

• Komplikasi intraoperatif adalah hipotensi (13%), bradikardia (10%) menggigil (23%) dan
mual (8%). Tidak ada kejadian hematoma epidural, infeksi, komplikasi neurologis dalam
penelitian kami. Jadi penelitian kami mengkonfirmasi umumnya rendah di atas semua
insiden lesi neurologis dengan kateterisasi epidural toraks.
Kesimpulan

❑Anestesi epidural toraks untuk operasi payudara


memberikan analgesia yang baik dengan jumlah obat yang
minimal. Dengan perubahan penting hemodinamik,
komplikasi perioperatif minimal dan tidak ada gangguan
pernapasan atau henti jantung dicatat. Tidak ada kejadian
post komplikasi neurologis operatif. Demikian disiimpulkan
bahwa anestesi epidural toraks adalah pilihan yang
menarik untuk operasi payudara.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai