Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Anemia
2.1.1 Defenisi Anemia
Anemia adalah salah satu gangguan darah yang sering terjadi yang
muncul saat jumlah sel darah merah dalam tubuh terlalu sedikit. Hal ini dapat
menjadi masalah karena sel darah merah mengandung hemoglobin yang
berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh.Anemia dapat menyebabkan
beragam komplikasi termasuk gangguan organ tubuh.
Tiga kemungkinan dasar penyebab Anemia:
1. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
2. Kehilangan darah
3. Produksi sel darah merah yang tidak optimal.
4.

2.1.2 Etiologi
Anemia dapat disebabkan hal-hal lainnya seperti gangguan genetic,gangguan
nutrisi ( defisiensi besi atau vitamin ),infeksi,kanker atau paparan terhadap obat atau
racun.
Macam macam anemia
1. Anemia Hemolitik
Muncul saat darah merah dihancurkan lebih cepat dari normal ( umur sel
darah merah normalnya 120 hari,pada anemia hemolitik umur sel darah
merah lebih pendek ). Sumsum tulang penghasil darah merah tidak dapat
memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah.hal ini di sebabkan
berbagai penyebab,kadangkala infeksi dan obat-obatan ( anti biotik dan anti
kejang )
2. Anemia karena kehilangan darah
Kehilangan darah dapat menyebabkan anemia,karena perdarahan
berlebihan,pembedahan atau permasalahan dengan pembekuan darah.
3. Anemia karena produksi sel darah merah yang tidak optimal
Anemia aplastic muncul saat sumsum tulang tidak dapat membentuk sel
darah merah dalam jumlah cukup.ini akibat infeksi virus,paparan terhadap
kimia beracun,radiasi atau obat-obatan ( antibiotic,antikejang atau obat
kanker.anemia terjadi saat tubuh tidak dapat membentuk sel darah merah
yang sehat karena defisiensi besi,atau bentuk anemia yang paling sering pada
anak terutama usia < 2 tahun.anak yang terlau banyak minum susu sapi
beresiko terkena anemia defisiensi besi.

2.1.3 Gambaran klinis


a. Rewel
b. Lesu
c. Pusing,kepala terasa ringan dan denyut jantung cepat.

Jika anemia disebabkan penghancuran berlebihan dari sel darah


merah maka gejala lain seperti jaundice,warna kuning pada bagian putih
mata;pembesaran limpa dan warna urine seperti teh pada bayi dan
balita,anemi defisiensi besi dapat mengakibatkan gangguan perkembangan
dan perilaku seperti penurunan aktifitas motoric,interaksi social dan
konsentrasi.

2.1.3 Patofisiologi
Anemia

Viskositas darah menurun

Resistensi aliran darah perifer

Penurunan transportasi o2 kejaringan

Hipoksia,pucat,lemah

Beban jantung meningkat


Kerja jantung meningkat

Payah jantung

2.2 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan


I. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1. BIodata
Ditanyakannama,umur,jeniskelamin,pendidikan,alamat,na
ma orangtua,pendidikan orangtua,pekerjaan orangtua.
2. Keluhan Utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan anak.
3. Riwayat penyakit yang lalu
Untuk mengetahui ada/ tidaknya penyakit yang diderita
anak.
4. Riwayat penyakit sekarang
Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit yang di derita
anak.
5. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit anggota
keluarga yang menderita penyakit menular,kronis dan
penyakit menurun.
6 Pola kebiasaan sehari-hari
Meliputi : Pola nutrisi,eliminasi,istirahat,aktivitas dan
kebersihan diri.
b. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum :
a. Keadaan Umum : Baik,cukup,lemah
b. Kesadaran : Composmetis/apatis/coma
c. Tanda-tanda Vital :
- Suhu Badan
- Nadi
- Tekanan darah
- Respirasi
2. Pemeriksaan Fisik
a.Inspeksi
rambut,muka,mata,telinga,hidung,mulut,le
her,dada,perut,genetalia,ektremitas.
II Identifikasi Masalah/ Diagnosa
Diagnosa,data subyektif,data objektif dan masalah
III. Antisipasi Masalah Potensial
Untukmengetahui dan menentukan diagnose atau masalah
potensial berdasarkan intervensi data yang benar.
IV. Identifikasi kebutuhan dan tindakan segera
Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan tindakan
selanjutnya.
V. Intervensi
Diagnosa,Tujuan,kriteria hasil
VI. Implementasi
Mengacu pada intervensi
VII. Evaluasi
Mengacu pada krietria hasil.

Anda mungkin juga menyukai