Anda di halaman 1dari 20

Trend dan Issue

Keperawatan Maternitas
Kematian Pada Ibu
Angka Kematian Ibu
Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu
(maternal mortality rate) merupakan jumlah
kematian ibu akibat dari proses kehamilan,
persalinan, dan pasca persalinan yang dijadikan
indikator derajat kesehatan perempuan.
Faktor Penyebab
Kematian Ibu
PENYEBAB LANGSUNG
• Penyebab kematian ibu secara
langsung sangat berkaitan dengan
medis, berhubungan dengan
komplikasi obstetric selama masa
kehamilan, persalinan dan masa nifas
• Beberapa penyebab kematian ibu
adalah Pendarahan, Eklamsia, Partus
lama, Komplikasi aborsi, dan Infeksi.
PENYEBAB TIDAK LANGSUNG
• Faktor penyebab tidak langsung
kematian ibu diakibatkan oleh penyakit
yang diderita atau penyakit yang timbul
selama kehamilan dan tidak ada
kaitannya dengan penyebab langsung
obstetric, tapi penyakit tersebut
diperberat oleh efek fisiologik kehamilan

• Beberapa penyebab kematian ibu tidak


langsung : Status perempuan dalam
keluarga, Keberadaan anak, Sosial
budaya, Pendidikan, Ekonomi dan Letak
geografis daerah
• Aspek penyebab, kematian ibu dan
bayi kebanyakan sangat terkait
dengan 4T dan 3L

4 L : Terlalu dini hamil, Terlalu tua


hamil, Terlalu sering hamil dan
melahirkan, Terlalu banyak anak.

3 L : Lambat memutuskan dirujuk ke


tempat pelayanan kesehatan,
Lambat dibawa ketempat pelayanan
kesehatan, dan Lambat memperoleh
pelayanan kesehatan.
Upaya Menurunkan
Kematian Ibu
Upaya ditempuh melalui MPS (Making
Pregnancy Safer). Ada tiga pesan kunci
dalam MPS :
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan yang terlatih.
2. Setiap komplikasi obstetric dan
neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat (memadai)
3. Setiap wanita usia subur mempunyai
akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran
• Dari sisi ibu, Ibu perlu mengambil komitmen
yang tinggi untuk menghindari kematian yaitu :

1. Terlalu muda melahirkan, yakni menghindari


hamil/melahirkan dibawah usia 20 th.
2. Terlalu tua usia melahirkan, yakni
menghindari hamil/melahirkan di atas usia
35 th.
3. Terlalu dekat jarak kelahiran, yakni
menghindari jarak kelahiran anak yang satu
dengan yang lain dibawah 3 tahun.
4. Terlalu banyak melahirkan, yakni
menghindari melahirkan lebih dari 3 anak.
Kematian Pada Bayi
Angka Kematian Neonatal
• Kematian neonatal adalah
kematian bayi yang berumur 0
sampai 28 hari.
• Klasifikasi kematian neonatal :
Kematian neonatal dini : kematian
seorang bayi yang dilahirkan hidup
dalam waktu 7 hari setelah lahir.

Kematian neonatal lanjut : Kematian


seorang bayi yang dilahirkan hidup
setelah 7 hari, atau sebelum 29 hari.
Faktor Penyebab
Kematian Neonatal
FAKTOR IBU
Umur ibu : Bayi yang dilahirkan pada umur ibu lebih dari
35 tahun dapat mengalami kematian karena adaptasi
fisiologis ibu. Usia hamil yang ideal bagi seorang wanita
adalah 20-35 tahun.
Pendidikan ibu.
Pekerjaan ibu.
Status gizi ibu.
Anemia .
FAKTOR IBU
 Kunjungan ANC : Pemeriksaan antenatal care (ANC) dilakukan untuk
mengetahui keadaan ibu ataupun janin yang dikandungnya. pada kehamilan
normal minimal 6x dengan rincian 2x di Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan
3x di Trimester 3.
 Jenis kehamilan
 Jarak kehamilan.
 Paritas : Paritas adalah jumlah kelahiran hidup yang pernah dilalui ibu, baik
bayi tunggal maupun bayi kembar
 Umur kehamilan : Perkiraan usia janin yang dihitung dari hari pertama haid
sampai pada saat melahirkan. Bayi yang lahir pada usia < 37 minggu disebut
dengan bayi prematur, persalinan prematur akan memberikan dampak
terhadap kematian neonatal
FAKTOR BAYI
 Jenis kelamin : Bayi laki-laki cenderung lebih rentan terhadap penyakit.
Secara biologis bayi perempuan mempunyai keunggulan fisiologi pada
tubuhnya jika dibandingkan dengan bayi laki-laki, bayi perempuan memiliki
kromosom XX sedangkan laki-laki memiliki kromosom XY.
 Kelainan kongenital : Kelainan kongenital atau cacat bawaan merupakan
kelainan yang terlihat pada saat lahir bukan akibat proses persalinan.
 Sepsis : terjadi bila bakteri masuk ke tubuh bayi dari ibu selama masa
kehamilan dan persalinan.
 BBLR.
 Asfiksia : kondisi dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan
teratur setelah saat lahir
 Ikterus
Family Centered
Maternity Care
PENGERTIAN
Family Centered Maternity Care (FCMC) atau
keperawatan maternitas yang berfokus pada
keluarga didefinisikan sebagai melahirkan secara
aman dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas
sambil menggali, memfokuskan dan
mengadaptasikan terhadap kebutuhan klien, bayi
dan keluarga. Penekanannya adalah pada pelayanan
ibu dan bayinya yang mendukung, kesatuan
keluarga sambi mempertahankan keamanan dan
keselamatan fisik (May & mahlmiester, 1994)
PRINSIP FCMC
10 PRINSIP FCMC
1. Persalinan dipandang sebagai sesuatu yang normal/alamiah, bukan
penyakit.
2. Perawatan perinatal dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan
psikososial, pendidikan, fisik, spriritual, dan budaya dari masing-
masing wanita dan keluarganya.
3. Program komprehensif perinatal mempersiapkan keluarga untuk
aktif berpartisipasi sepanjang periode perinatal, serta masa menjadi
orang tua. Program ini mempersiapkan ibu dan keluarga sesuai
kemampuannya belajar merawat diri, bayi dan keluarganya.
4. Penyedia pelayanan kesehatan membantu
keluarga agar dapat membuat keputusan untuk
perawatan mereka dan membantu keluarga
memiliki pengalaman positif sesuai dengan
harapannya.
5. Suami dan orang-orang yang dipercaya ibu untuk
membantu dirinya secara aktif dalam proses
perinatal. Memfasilitasi pasangan atau orang yag
dipercaya ibu untuk belajar merawat bayinya
selama dirumah sakit, agar dapat membantu
istrinya/ibu postpartum setalh dirumah.
6. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan
keinginan ibu dan keluarga selama
perawatan diruang rawat.
7. Perawatan rooming-in diberikan
kecuali pada ibu dengan persalinan
seksio sesarea. Memberikan gambaran
bagaimana peran keluarga dalam
menjalankan perannya masing-masing
di rumah.
8. Ibu adalah perawat untuk bayinya sendiri, ibu
melakukan aktifitas unutk memenuhi kebutuhan
bayinya kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi
apapun.
9. Perawat memfasilitasi ibu dan bayi sebagai satu
kesatuan yang menjadi tanggung jawabnya,
memberi gambaran pada ibu dan keluarga,
kebutuhan mana yang memerlukan bantuan orang
lain.
10. Para orang tua diijinkan unutk merawat bayi
mereka yang sakit setiap ada waktu dan mereka
diikutsertakan dalam merawat bayinya sesuai
dengan kondisinya, memberi kesempatan kepada
ibu dan keluarga.
GOD BLESS YOU

Anda mungkin juga menyukai