AND ABORSI
2
3
Sebab Tidak Langsung Kematian Ibu
4
Sebab Tidak Langsung Kematian Ibu
Sisi Suplay
* Jumlah dan penyebaran sarana
pelayanan maternal tidak
menguntungkan
* Kualitas dan efektifitas pelayanan
maternal belum memadai
* Sistem rujukan maternal belum mantap
5
Kehamilan Tidak Diinginkan
• Pada saat ini, karena pegaruh pelbagai
faktor, jumlah anggota masyarakat dengan
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) tampak
semakin meningkat
6
Faktor penyebab Unwanted Pregnancy
1. Penundaan dan peningkatan usia perkawinan,
serta makin dininya usia menarche
2. Ketidaktahuan dan minimnya pengetahuan ttg
prilaku seks yang dapat menyebabkan kehamilan
3. Kehamilan yang diakibatkan oleh perkosaan
4. Persoalan ekonomi (biaya melahirkan dan
membesarkan anak
5. Alasan karir atau masih sekolah
6. Kehamilan karena incest
7
ABORSI
Aborsi adalah keluarnya hasil konsepsi
sebelum usia kehamilan berumur 20 minggu
8
Aborsi Buatan
Alasan Medis:
Dilakukan untuk keselamatan jiwa ibu: hamil di luar
kandungan, kelaianan jantung berat, kelaianan jiwa
berat, komplikasi kehamilan(gestosis), infeksi,
perdarahan.
Dilakukan atas indikasi janin/mudigah dengan
kelainan kromosom, genetika
Alasan non Medis:
10
Aborsi di Indonesia
Umur
< 20 th (15%)
20-29 th (51%)
30 th (34%)
11
Aborsi di Indonesia
Pelaksanaan
12
DAMPAK ABORSI
Dampak aborsi yang bersifat ilegal
Pengawasan dan pemantauan sulit mempengaruhi
standardisasi dan mutu
Objek pemerasan mempengaruhi biaya
Biaya tinggi memberatkan pasien mempengaruhi
waktu memperoleh pertolongan
Mendorong penggunaan tenaga tradisional/non
profesional
14
aborsi adalah persoalan yang sangat
kompleks, tidak bisa hanya dilihat dari
satu sudut pandang agama, hukum, atau
medis saja
Aborsi harus dilihat secara komprehensif,
karena pokok persoalan ini bukan berdiri
sendiri. Ada berbagai faktor yang dapat
kita lihat, termasuk agama, sosial,
ekonomi, dan lain-lain
15
PANDANGAN TENTANG ABORSI
16
Lanjutan
Tindakan medik
Kuret tajam
Kuret isap
Laminaria
Operasi laparotomi/laparoskopi
18
Pencegahan Unwanted pagnancy
19
Penanganan kasus unwanted
pregnancy pada remaja
20
Memberikan alternatif penyelesaian masalah :
a. Diselesaikan dengan kekeluargaan
b. Segera menikah
c. Knseling kehamilan, persalinan dan KB
d. Pemeriksaan kehamilan sesuai standart
e. Bila ada gangguan jiwa rujuk ke psikiater
f. Bila ada resti kehamilan rujuk SpOG
g. Bila tidak terselesaikan dengan menikah anjurkan
pada keluarga menerima dengan baik
h. Bila ingin melakukan aborsi berikan konseling
risiko aborsi
21
Penutup
Sekitar 90% dari negara-negara di dunia sudah mempunyai
kebijakan untuk membolehkan tindakan ABORSI dengan tujuan
menyelamatkan nyawa perempuan (FCI, 1999:18)
Namun, kerancuan antara pemahaman awam tentang “ABORSI”
dan definisi kedokteran ABORSI menyebabkan terjadinya
stigmatisasi di masyarakat.
Akibatnya, masih sangat tinggi presentase perempuan yang
melakukan ABORSI TIDAK AMAN (mulai dari jamu peluntur,
ramuan ragi-nanas, sampai dipijat atau dimasukkan benda
asing ke mulut rahim untuk merangsang kontraksi, infeksi dan
perdarahan).
Diperlukan adanya perundang-undangan yang memberikan opsi
untuk pertolongan aborsi atas indikasi kesehatan perempuan
sebagai hak reproduksi, hak individual dan hak untuk hidup.
22
Kepercayaan telah ditanamkan pada
masyarakat, banyak perempuan yang
melakukan aborsi merasa bersalah
seumur hidup karena cap “pembunuh”
tertanam dalam diri mereka.
23
TERIMA KASIH
KUATKAN IMAN
JANGAN PERCAYA BUJUKAN SETAN
LALUI KEHIDUPAN DENGAN AMAN
DAN NYAMAN
24