Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PATOFISIOLOGI KEBIDANAN

“GANGGUAN HIPERTENSI PORTAL DAN LIMPHA”

Disusun Oleh:

Mariska

1910104104

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JANJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi portal adalah hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam sistem
portal hepatik terdiri dari vena portal dan cabang-cabang yang mengalir
sebagai bagian besar ke usus ke hati. Hipertensi portal didefinisikan sebagai
gradien tekanan vena hepatik. Sirosis (suatu bentuk gagal hati kronis) adaalah
penyebab paling umum dari hipertensi portal , karena itu penyebab yang lebih
jarangdikelompokkan sebagai hipertensi portal non-sirosis. Ketika menjadi
cukup parah untuk menyebabkan gejala atau komplikasi, pengobatan dapat
diberikan untuk mengurangihipertensi portal sendiriatau untuk mengelola
komplikasinya.

B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu gangguan hipetrensi portal dan limpha?
2. Untuk mengetahui Tanda-tanda gangguan hipertensi portal dan limpha?
3. Untuk mengetahui apa gejala gangguan hipertensi portal dan limpha?
4. Untuk mengetahui bagaimana penanganan gangguan hipertensi portal dan
limpha?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Gangguan Hipertensi Portal dan Limpha
Hipertensi porta adalah peningkatan tekanan vena porta di atas 5 mmHg.
Referensi lain menyebutkan tekanan normal vena porta antara 5-10 mmHg dan
apabila lebih dari 12 mmHg terjadi komplikasi seperti varises dan asites.1
Tekanan vena porta adalah perbedaan tekanan antara vena porta dan vena cava
inferior, juga disebut portal pressure gradient, dengan harga normal 1-5 mmHg.
Hipertensi portal yang kronis menimbulkan gejala-gejala klinis, salah satunya
adalah pembentukan pembuluh darah kolateral, menghubungkan darah dari
sirkulasi portal ke sirkulasi sistemik tanpa melalui liver. Pembuluh darah
kolateral berasal dari dilatasi pembuluh darah yang menghubungkan sirkulasi
portal dengan vena cava di mana pada keadaan normal tertutup. Faktor lain
pembentukan kolateral adalah angiogenesis. Secara klinis hipertensi portal di
atas 12 mmHg mempunyai potensi timbulnya perdarahan, suatu komplikasi
hipertensi Paling berat dengan morbiditas dan mortalitas tinggi.
B. Etiologi Hipertensi Portal
Tanpa memandang penyakit dasarnya, mekanisme primer penyebab
hipertensi portal adalah peningkatan resistensi terhadap aliran darah melalui
hati. Selain itu biasanya terjadi peningkatan aliran arteria splangnikus.
Kombinasi kedua faktor yaitu menurunnya aliran keluar melalui vena hepatika
dan meningkatnya aliran masuk bersama sama menghasilkan beban berlebihan
pada sistem portal. "embebanan berlebihan sistem portal ini merangsang
timbulnyaaliran kolateral guna menghindari obstruksi hepatik (varises).
Tekanan balik pada sistem portal menyebabkan splenomegali dan sebagian
bertanggung jawab atas tertimbunnya asites.
Asites merupakan penimbunan cairan encer intraperitoneal yang
mengandung sedikit protein. Faktor utama patogenesis asites adalah
peningkatan tekanan hidrostatik pada kapiler usus (hipertensi portal) dan
penurunan tekanan osmotik koloid akibat hipoalbuminemia. Faktor lain yang
berperan adalah retensi natrium dan air serta peningkatan sintesis dan aliran
limfe hati.
Saluran kolateral penting yang timbul akibat sirosis dan hipertensi portal
terdapat padaesofagus bagian bawah. Pirau darah melalui saluran ini ke vena
kava menyebabkan dilatasi vena-vena tersebut (varises esofagus). Varises ini
terjadi pada sekitar 70% penderita sirosis lanjut. Perdarahan dari varises ini
sering menyebabkan kematian.
Sirkulasi kolateral juga melibatkan vena superfisial dinding abdomen dan
timbulnya sirkulasi ini menyebabkan dilatasi vena-vena sekitar umbilikus
(kaput medusa). Sistem vena rektal membantu dekompensasi tekanan portal
sehingga vena-vena berdilatasi dan dapat menyebabkan berkembangnya
hemoroid interna. Perdarahan dari hemoroid yang pecah biasanya tidak hebat
karena tekanan di daerah ini tidak setinggi tekanan pada esofagus karena jarak
yang lebih jauh dari vena porta.
Splenomegali pada sirosis dapat dijelaskan berdasarkan kongesti pasif
kronis akibataliran balik dan tekanan darah yang lebih tinggi pada vena linealis
C. Penyebab Hipertensi Portal
Penyebab hipertensi portal paling utama adalah sirosis hati. Sirosis hati
terjadi akibat jaringan parut yang menganggantikan sel-sel dan jaringan hati
yang sehat. Jaringa parut menghalangi aliran darah menuju hati sehingga
kerusakan hati yang meluas dan lambat laun berhenti berfungsi. Kondisi ini
biasanya di awali oleh hepatitis atau perilaku konsumsi minuman yang
beralkohol. Hipertensi portal juga dapat disebabkan sebagai berikut:
1. Pembekuan darah di vena portal (trambosis)
2. Penyumbatan pembuluh darah yang membawa darah dar hati ke jantung
3. Infeksi parasit schistosomiasis
4. Penyakit autoimun seperti hepatitis autoimun, kolangitis sklerosis primer
dan kolangitis bilier primer.
5. Hiperplasia nodular fokal
D. Tanda dan Gejala
1. Asites (cairan bebas di rongga peritoneum)
2. Nyeri atau nyeri perut (ketika bakteri menginfeksi asites, seperti
pada peritonitis bakteri spontan ).
3. Peningkatan ukuran limpa ( splenomegali ), yang dapat menyebabkan
jumlah trombosit yang lebih rendah ( trombositopenia )
4. Varises anorektal
5. Pembengkakan vena esofagus ( varises esofageal ), yang dapat berdarah
dan menyebabkan muntah darah ( hematemesis ) .
6. Pembengkakan vena di dinding perut anterior (kadang-kadang disebut
sebagai caput medusae ) .

Selain itu, vena portal yang melebar (dilatasi) seperti yang terlihat pada CT
scan atau MRI dapat meningkatkan kecurigaan tentang hipertensi
portal. Nilai cutoff 13 mm banyak digunakan dalam hal ini, tetapi
diameternya seringkali lebih besar dari ini pada individu normal juga.

E.

Anda mungkin juga menyukai