Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PATOFISIOLOGI DALAM KEBIDANAN

TENTANG KELAINAN PRESENTASI

Dosen Pengampu : Istri Utami, S.ST, M.Keb

Disusun Oleh :

1. Nadalia Indah (1710104237)


2. Indra Iswari Ningsih (1710104238)
3. Indah Rahmawati (1710104239)
4. Regina Delvika Sary (1710104240)
5. Winda Puspitasari (1710104241)

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISIYAH YOGYAKARTA

201
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Patofisiologi dengan
judul “KELAINAN PRESENTASI”.
Makalah ini disusun sebagai upaya memenuhi kebutuhan materi belajar-
mengajar untuk mata kuliah Paofisiologi.
Dalam penulisan makalah ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis Tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi dukungan
dan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari walaupun sudah berusaha sekuat kemampuan yang
maksimal, mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki, makalah ini
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa, pengolahan,
maupun dalam penyusunan.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik yang
sifatnya membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan
dalam bidang mata ajar Patofisiologi.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gangguan terhadap jalannya proses persalinan dapat disebabkan oleh
kelainan presentasi, posisi dan perkembangan janin intrauterin. Diagnosa
distosia akibat janin bukan hanya disebabkan oleh janin dengan ukuran yang
besar, janin dengan ukuran normal namun dengan kelainan pada presentasi
intra uterin tidak jarang menyebabkan gangguan proses persalinan.
Disproporsi fetopelvik bukan hanya disebabkan oleh berat badan janin yang
besar, kelainan letak seperti posisio oksipitalis posterior, presentasi muka ,
presentasi dahi juga dapat menyebabkan hambatan persalinan.
Upaya untuk meramalkan adanya Disproporsi Fetopelvik – FPD
secara klinis dan radiologis atas dasar ukuran kepala janin tidak memberi hasil
memuaskan. Thorp dkk (1993) melakukan evaluasi terhadap maneuver
Mueller- Hillis dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
distosia dengan kegagalan desensus kepala janin. Ferguson dkk ( 1998)
menyatakan bahwa sensitivitas dalam meramalkan adanya CPD dengan
menggunakan index fetopelvic ( yang dikemukakan oleh Thurnau dkk 1991)
sangat kurang. Sampai saat ini tidak ada metode terbaik untuk meramalkan
secara akurat adanya FPD berdasarkan ukuran kepala janin.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
C. Tujuan
1. Mengetahui kelainan letak dan posisi serta upaya-upaya apa sajakah yang
harus direncanakan untuk mengatasi masalah dalam kehamilan.
2. Mengetahui konsep dasar kelainan presentasi dan posisi janin
3. Mengetahui mekanisme persalinan pada presentasi bukan kepala
4. Untuk mengetahui asuhan yang harus diberikan kepada kehamilan dengan
kelainan posisi dan letak janin
BAB II
PEMBAHASAN

A. PRESENTASI MUKA
1. Pengertian
Adalah keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal,
sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian
terendah janin menghadap kebawah. Primer bila terjadi sejak
kehamilan, sekunder bila terjadi pada proses persalinan

2. DIAGNOSIS
a. Tubuh janin dalam keadaan fleksi, sehingga pada pemeriksaan luar dada akan teraba
punggung.
b. Bagian kepala menonjol yaitu belakang kepala berada disebelah yang berlawanan
dengan letak dada.
c. Didaerah itu juga dapat diraba bagian-bagian kecil janin dan djj lebih jelas
d. Periksa dalam teraba dagu, mulut hidung, pinggir orbita
3. ETIOLOGI
- Panggul sempit
- Janin besar
- Kematian intra uterin
- Maltiparitas
- Perut gantung
4. PENANGANAN
Dagu anterior
a. Bila pembukaan lengkap :
- Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
- Bila kemajuan persalinan lambat lakukan disitoksin drip.
- Bila kurang lancar lakukan forseps
b. Bila pembukaan belum lengkap
- Tidak didapatkan tanda obstruksi, lakuakn oksitosin drip. Lakukan evaluasi
persalinan sama dengan persalinan vertex.
Dagu posterior
- Bila pembukaan lengkap, lakukan penilaian penurunan rotasi dan kemajuan
persalinan, jika macet maka SC
- Jika janin mati maka kraniotomi

5. MEKANISME PERSALINAN
Kepala turun melalui PAP dengan sirkumferensiatrakelo-parietalis dan dengan dagu
melintang/ miring. Setelah muka mencapai dasar panggul terjadi PPD, sehingga dagu
memutar kedepan dan berada di bawah arkus oubis. Dengan daerah submentum
sebagai hipomoklion kepala lahir dengan gerakan fleksi sehingga dahi, UUB,
belakang kepala melewati perineum. Setelah kepala lahir terjadi PPL dan badan janin
lahir seperti pada presentasi kepala. Kalau dagu berada dibelakang pada waktu
putaran dalam dagu harus melewati jarak yang lebih jauh supaya dapat berada
didepan. Kadang dagu tidak memutar kedepan dan tetap berada dibelakang. Keadaan
ini disebut posisi mento posterior persisten dan janin tidak dapat lahir spontan,
kecuali bila janin mati atau kecil. Hal ini karena kepala sudah berada dalam fleksi
maksimal dan tidak mungkin menambah defleksinya lagi, sehingga kepala dan bahu
terjepit dalam panggul dan persalinan tidak akan maju

Anda mungkin juga menyukai