Anda di halaman 1dari 36

Referat

Demam
Berdarah
Dengue
Shindi Yunia Purwanto (21704101011)

DPK: dr. Indah Sulistyani Sp.A

KSM Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebo
Bangkalan
2018
Febris
febris
• Kenaikan suhu tubuh 1oC Faktor yang
mempengaruhi:
• Akibat perubahan pada • Usia
pusat termoregulasi di • Jenis kelamin
hipotalamus • Aktivitas fisik
• Suhu udara
Tempat Rentang; ambien
Jenis Demam
pengukur rerata suhu
termometer (oC)
an normal (oC)
Air raksa, 34,7 – 37,2;
Aksila 37,3
elektronik 36,4
Air raksa, 35,5 – 37,5;
Sublingual 37,6
elektronik 36,6
Air raksa,
Rektal 36,6 – 37,9; 37 38
elektronik
Demam berdarah
dengue
definisi
✖ Demam berdarah adalah Virus demam berdarah terdiri
suatu penyakit infeksi yang dari 4 serotipe:
disebabkan oleh virus dan ✖ DEN-1,
ditularkan melalui nyamuk
✖ DEN-2,
Aedes Aegypti dan Aedes
✖ DEN-3
Albopictus
✖ DEN-4
epidemiologi
✖ Penyakit DBD endemik pada Faktor DBD :
daerah tropis dan subtropis, ✖ Manusia sebagai hospes
muncul sepanjang tahun
✖ Nyamuk Aedes sebagai vektor

✖ 4 serotipe virus Dengue


✖ Saat ini terjadi ↑jumlah kasus sebagai penyebab
DBD & penyebaran di luar
✖ Faktor yang menyebabkan
daerah tropis dan subtropis,
keparahan (DBD) yaitu belum
contohnya di Eropa
adanya obat/vaksin spesifik
Angka kesakitan demam berdarah
dengue per 100.000 penduduk tahun
2010-2016.

Angka kesakitan demam berdarah dengue per


100.000 penduduk menurut provinsi tahun 2016.
Jumlah kabupaten/kota terjangkit dbd di
indonesia tahun 2010-2016.

Case fatality rate demam berdarah dengue


menurut provinsi tahun 2016.
etiopatofisiologi
Virus dengue
✖ grup B Arthropod Borne Virus
(Arbo viruses)
✖ RNA untai tunggal (ssRNA)
✖ genus Flavivirus, famili Flaviviridae
✖ 4 serotipe(DEN-1, DEN-2, DEN-3,
dan DEN-4)
Struktur virus Dengue melalui
✖ Serotipe DEN-3 merupakan mikroskop krioelektron
serotipe dominan di Indonesia dan
berhubungan dengan kasus berat
saat KLB.
KLASIFIKASI INFEKSI VIRUS
DENGUE
Klasifikasi diagnosis
dengue menurut
WHO 2011
Demam tidak Demam
terdiferensiasi dengue
✖ Demam ✖ inkubasi dengue fever sekitar 4-6 hari

✖ Ruam ✖ Ditandai
makulopapular ○ Demam tinggi (39-40˚C)
○ Menggigil antara
✖ gejala pada respirasi ○ Bifasik (saddle back fever)
bagian atas ○ 5-7 hari
✖ saluran pencernaan. ✖ Ditemukan 2/lebih gejala
○ nyeri kepala berat
○ nyeri belakang bola mata
○ nyeri otot, tulang, atau sendi
○ nyeri kolik, nyeri perut, mual dan muntah
○ timbulnya ruam
✖ Tidak dijumpai kebocoran plasma
✖ Leukopenia, trombositopenia ringan
Demam berdarah dengue
✖ Fase febris (2-7hr)
○ muka kemerahan, eritema kulit, nyeri
seluruh tubuh, mialgia, artralgia dan
sakit kepala
✖ Fase kritis (3-7hr)
○ ↓ suhu tubuh disertai ↑ permeabilitas
kapiler dan timbulnya kebocoran
plasma (24 – 48 jam)
✖ Fase pemulihan

○ Fase kritis terlewati  cairan kembali


ke intravaskuler secara perlahan pada
48 – 72 jam setelahnya  Keadaan
umum ↑, nafsu makan pulih kembali,
hemodinamik stabil dan diuresis ↑.
Tanda Infeksi virus dengue berat
○ Kebocoran plasma seperti,
■ ↑hematokrit
■ efusi pleura/asites
■ gangguan sirkulasi/syok
○ Perdarahan yang signifikan
○ Gangguan kesadaran
○ Gangguan GI berat (muntah berkelanjutan, nyeri
abdomen hebat atau bertambah, ikterik)
○ Gangguan organ berat (gagal hati akut, gagal ginjal
akut, ensefalopati/ensefalitis, kardiomiopati)
Sindrom Syok Dengue

✖ Suhu turun (hr ke3-7)


✖ Awalnya letargi, gelisah
✖ Syok
○ Kulit dingin-lembab
○ sianosis sekitar mulut,
○ nadi cepat-lemah,
○ tekanan darah sistolik
& diastolik berjarak
<20 mmHg
○ hipotensi
○ urin sedikit
Derajat keparahan infeksi dengue
Diagnosa banding
✖ awal perjalanan penyakit DD :
✖ DC : demam mendadak, masa
demam tifoid, campak,
demam lebih pendek, suhu
influenza, hepatitis, demam
lebih tinggi, hampir selalu
chikungunya, leptospirosis,
disertai ruam makulopapular,
dam malaria.
infeksi konjungtiva, dan nyeri
✖ trombositopenia yg jelas +
sendi.
hemokonsentrasi  DBD
✖ Proporsi uji tourniquet (+),
✖ demam chikungunya (DC) :
petekie dan epistaksis hampir
seluruh anggota keluarga
sama dengan DBD
dapat terserang dan
✖ DC tidak ditemukan
penularannya mirip influenza.
✖ Idiopathic

DD ptekie dan ekimosis Thrombocytopenic Purpura


(ITP) sulit dibedakan dengan
✖ Sepsis : sejak awal tampak DBD derajat II (perdarahan di
sakit berat, demam naik bawah kulit)
turun, tanda infeksi,
✖ ITP : demam cepat
leukositosis disertai
menghilang /tanpa demam),
dominasi sel PMN (shift to
leukopeni (-),
left).
hemokonsentrasi (-),shift to
✖ Meningitis meningokokus : the right (-).
rangsangan meningeal dan
✖ Fase penyembuhan : DBD
kelainan pemeriksaan CSF.
jumlah trombosit lebih cepat
DD perdarahan
✖ leukimia : demam tidak
✖ Pada DBD ditemukan efusi
teratur, kelenjar limfe dapat
pleura dan hipoproteinemia
teraba dan pasien sangat
sebagai tanda perembesan
anemis, pansitopenia
plasma.
(leukosit, hemoglobin dan
trombosit menurun).
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap Kimia darah
✖ Kadar Hb, HCT, trombosit, dan ✖ DBD dg manifestasi
hapusan darah tepi untuk perdarahan/curiga gangguan
melihat adanya limfositosis koagulasi pemeriksaan
relatif (sejak H-3). hemostasis (PT, APTT,

✖ Trombositopenia hari ke 3-8 Fibrinogen, D-Dimer, atau FDP).

sejak demam. ✖ Pemeriksaan lain yang dapat

✖ Hemokonsentrasi dapat dikerjakan adalah albumin,

dijumpai mulai hari ke 3 SGOT/SGPT, ureum/kreatinin

demam
Pemeriksaan penunjang
Isolasi virus Imunoserologi
✖ gold standar ✖ IgM terdeteksi mulai H 3-5, ↑
✖ butuh tenaga lab ahl
sampai minggu-3 dan
✖ waktu lama(>1–2 minggu)
Reverse menghilang setelah 60-90 hari.
✖ biaya mahal
Transcription ✖ Infeksi primer IgG mulai
PCR terdeteksi pada H-14,
✖ sensitif sedangkan pada infeksi
✖ lebih cepat >isolasi virus
sekunder dapat terdeteksi
✖ relatif mahal
✖ mudah kontaminasi (+ mulai H-2
semu)
Pemeriksaan penunjang
Antigen NS1 radiologis
✖ Diekspresikan di permukaan ✖ foto toraks PA tegak dan lateral
sel yang terinfeksi virus
Dengue. dekubitus kananefusi pleura,
terutama pada hemitoraks
✖ Pemeriksaan antigen NS1 dg
ELISA  sensitivitas dan kanan
spesifisitas tinggi (88,7% dan
100%) ✖ pada perembesan plasma
hebatefusi pada kedua
✖ Kadar antigen NS1 tertinggi
Hari 1-12 demam pada infeksi hemitoraks.
primer Dengue atau sampai H-
5 pada infeksi sekunder ✖ Asites dan efusi pleura dapat
pula dideteksi dengan USG.
penatalaksanaan

Alur triage yang


direkomendasikan
WHO tahun 2011
✖ Tata laksana infeksi
dengue sesuai dengan
perjalanan penyakit
yang terbagi atas :

○ Fase demam
○ Fase kritis
○ Fase
penyembuhan

Flow chart penggantian volume cairan


pada sindrom syok dengue pada pedoman
Tatalaksana fase demam

✖ Parasetamol sbg antipiretik ✖ larutan oralit, larutan gula-


pilihan pertama dengan
dosis 10mg/kg/dosis selang garam, jus buah, susu.
4 jam jika suhu >380C.
✖ Anak tidak mau minum,
✖ Kontraindikasi aspirin dan
ibuprofen muntah atau nyeri perut
✖ Kompres hangat berlebih cairan IV sesuai
✖ Pemberian antipiretik tidak rumatan (koreksi dehidrasi)
mengurangi tingginya suhu,
tetapi dapat memperpendek
durasi demam.
Tatalaksana fase kritis

✖ Pengawasan ketat terhadap syok,


✖ Fase kritis, dg tanda :
terutama bayi, DBD derajat III & IV,
○ Umumnya hari 3-
↓ kesadaran, perdarahan berat, PJB
5 fase demam, ✖ volume yang dibutuhkan selama
disertai anoreksia terjadi peningkatan permeabilitas
kapiler adalah jumlah cairan
dan/muntah
dehidrasi sedang (rumatan ditambah
○ Diawali
5-8%).
leukopenia ✖ Pemeriksaan DL berkala untuk eval
(<5.000 hasil pemberian cairan
✖ Cairan IV jika ○ Monitor tanda vital,
○ Anak muntah terus, diuresis tiap jam, HCT
serta trombosit tiap 6
minum (-), demam jam  evaluasi
KU membaik12-24
tinggi  resiko jam.

dehidrasi  cairan diturunkan menjadi 5


ml/kgBB/jam
mempercepat syok;
○ Nilai HCT 3 ml/ kgBB/jam
cenderung ↑

○ Cairan kristaloid awal dihentikan setelah 24-48 jam


✖ Cairan Kristaloid
○ Ringer laktat (RL),
ringer asetat (RA),
○ Ringer maleate,
garam faali (GF),
○ Dekstrosa 5% dalam
larutan ringer laktat
(D5/RL),
○ Dekstrosa 5% dalam
larutan ringer asetat ✖ Cairan koloid
(D5/RA),
○ Dekstran 40, Plasma,
○ Dekstrosa 5% dalam Albumin,
1/2 larutan garam
faali (D5/1/2LGF) ○ Hidroksil etil starch 6%,
gelafundin.
○ (resusitasi syok
dipergunakan larutan
kristaloid tanpa
Tatalaksana fase penyembuhan
✖ Dapat ditemukan confluent petechial
✖ Fase penyembuhan, dg rash (30%) atau sinus bradikardi akibat
mikokarditis  tidak perlu pengobatan.
tandai
✖ Cairan intravena harus dihentikan segera
○ KU membaik,
✖ nafsu makan tidak meningkat, perut
nafsu makan ↑ kembung dan/ BU menghilang cek
kadar kalium (resiko hypokalemia ↑
○ tanda vital karena fase diuresis).
✖ Buah-buahan, jus buah atau larutan
stabil, Ht stabil oralit untuk menanggulangi gangguan
elektrolit.
dan ↓sampai
35-40%
Kie tanda syok
○ KU memburuk sewaktu pasien mengalami ↓ suhu
○ setiap perdarahan yang ditandai dengan nyeri abdominal akut
dan hebat,
○ mengantuk, lemah badan, tidur sepanjang hari,
○ menolak untuk makan dan minum
○ gelisah, perubahan tingkah laku,
○ kulit dingin, lembab,
○ tidak BAK selama 4-6 jam.
Tatalaksana sindrom syok dengue

✖ Cairan resusitasi inisial : kristaloid 20 ml/kgBB IV dalam 30 menit


(BB berlebih, maka sesuai BB ideal dan umur)  tidak ada
perbaikan (-)/syok belum teratasi setelah 60 menit  koloid 10-20
ml/kg BB dalam 30 menit.

✖ Umumnya pemberian koloid maks 30ml/kgBB/hari atau


1500ml/hari dan tidak diberikan saat perdarahan
✖ Setelah resusitasi kristaloid dan koloid  syok masih , HCT ↓
(curiga perdarahan internal)  transfusi darah segar/
komponen sel darah merah.

✖ Setelah resusitasi kristaloid dan koloid  syok masih , HCT


masih tinggi  transfuse darah 10ml/kgBB/jam yang dapat
diulang sampai 30ml/kgBB/24jam.

✖ klinis membaik  cairan diturunkan menjadi 10 ml/kgBB/ jam


dan disesuaikan tergantung kehilangan plasma yang terjadi
selama 24-48 jam.
✖ Jumlah urin ≥1ml/kgBB/jam = sirkulasi membaik.

✖ Umumnya cairan dapat dihentikan setelah 48 jam syok teratasi.

✖ Jika cairan tetap diberikan secara berlebih saat terjadi reabsorpsi


plasma dari ekstravaskular (ditandai dengan ↓HCT setelah
pemberian cairan rumatan)hipervolemia edema paru dan gagal
jantung.

✖ ↓ HCT reabsorbsi plasma merupakan tanda hemodilusi.

✖ Nadi kuat, TD normal, diuresis cukup, tanda vital baik = fase


reabsorbsi.
prognosis
✖ Sebagian pasien sembuh
✖ sebagian besar infeksi dengue
setelah pemberian cairan
sembuh tanpa pengobatan
intravena,
✖ perembesan plasma dan
✖ Sebagian pasien dg kondisi
perdarahan  infeksi dengue
berat/tidak mendapat cairan
berat dan berakibat fatal.
sesuai dengan kebutuhan
✖ Pemberian cairan saat fase
fase syok.
kritis menentukan prognosis.
✖ Secara umum, sebagian besar
pasien DBD akan sembuh
tanpa komplikasi dalam waktu
24-48 jam setelah syok.
pencegahan
✖ Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) ✖ Penyelidikan Epidemiologi

○ Metode 3 M min. 1 x seminggu ✖ Penyuluhan


tiap keluarga perorangan/kelompok untuk
meningkatkan kesadaran
○ 100% tempat penampungan air
masyarakat.
sukar dikuras diberi abate tiap
3 bulan ✖ Kemitraan untuk sosialisasi
✖ Foging Focus dan Foging Masal penanggulangan DBD.

○ Foging fokus 2 siklus dengan


radius 200 m dengan selang
waktu 1 minggu
○ Foging masal 2 siklus di seluruh
wilayah suspek KLB dalam
jangka waktu 1 bulan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai