Anda di halaman 1dari 3

IV.

KERANGKA KONSEPTUAL MASALAH

A. Anemia
1. Definisi
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin darah kurang dari
normal, yang berbeda untuk kelompok umur dan jenis kelamin. Secara klinis, definisi
anemia berupa hemoglobin (Hb) atau hematokrit di bawah persentil 10. (1,8)
Berdasarkan WHO batas normal hemoglobin untuk ibu hamil adalah 11gr%.(1)
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, definisi anemia dalam
kehamilan adalah seperti yang berikut :
1. Hb kurang dari 11,0 gr/dL di trimester pertama dan ketiga
2. Hb kurang dari 10,5 gr/dL di trimester kedua.

2. Etiologi
Etiologi anemia dalam kehamilan terbagi menjadi dua yaitu :
1) Didapatkan (acquired)
a) Anemia defisiensi besi
b) Anemia karena kehilangan darah secara akut
c) Anemia karena inflamasi atau keganasan
d) Anemia megaloblastik
e) Anemia hemolitik
f) Anemia aplastik (9)
2) Herediter
a) Thalasemia
b) Hemoglobinopati lain
c) Hemoglobinopati sickle cell
d) Anemia hemolitik herediter (9)

Anemia disebabkan oleh penurunan produksi darah yaitu hemopoetik,


peningkatan pemecahan sel darah (hemolitik), atau kehilangan darah yaitu hemoragik.
Dalam kehamilan, anemia yang sering ditemukan adalah anemia hemopoetik yaitu karena
kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi), asam folat (anemia megaloblastik), dan
protein.

3. Manifestasi Klinis
Gejala klinis dari anemia bervariasi bergantung pada tingkat anemia yang
diderita. Berdasarkan gejala klinisnya anemia dapat dibagi menjadi anemia ringan,
sedang dan berat. Tanda dan gejala klinisnya adalah :
a) Anemia ringan : adanya pucat, lelah, anoreksia, lemah, lesu, dan sesak.
b) Anemia sedang : adanya lemah dan lesu, palpitasi, sesak, edema kaki, dan tanda
malnutrisi seperti anoreksia, depresi mental, glossitis, ginggivitis, emesis atau diare.
c) Anemia berat : adanya gejala klinis seperti anemia sedang dan ditambah dengan
tanda seperti demam, luka memar, stomatitis, koilonikia, pika, gastritis, termogenesis
yang terganggu, penyakit kuning, rambut halus dan rapuh, hepatomegali dan
splenomegali bisa membawa seorang dokter untuk mempertimbangkan kasus anemia
yang lebih berat.
4. Penatalaksaan
a. Pencegahan Anemia

Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan


pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di ketahui data dasar kesehatan ibu tersebut,
dalam pemeriksaan kesehatan di sertai pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan
tinja sehingga di ketahui adanya infeksi parasit.

b. Penanganan pada Anemia sebagai berikut :

1. Anemia Ringan

Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10 gr% masih di anggap ringan sehingga
hanya perlu di perlukan kombinasi 60 mg/hari zat besi dan 500 mg asam folat peroral
sekali sehari.
2. Anemia Sedang

Pengobatan dapat di mulai dengan preparat besi feros 600-1000 mg/hari seperti
sulfat ferosus atau glukonas ferosus.

3. Anemia Berat

Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 mg, 6 bulan selama hamil,
dilanjutkan sampai 3 bulan setelah melahirkan.

B. Skema Kerangka Konseptual

Anemia pada
kehamilan
Pengetahuan ibu hamil

C. Hipotesis
Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia
pada kehamilan

Anda mungkin juga menyukai