Anda di halaman 1dari 90

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, PENGETAHUAN IBU


DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PIL
DI BPM MITRA MULIA

DI SUSUN OLEH :

SITI RITA AFRIA


181540102010

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
2020
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN UMUR, PARITAS, PENGETAHUAN IBU
DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PIL
DI BPM MITRA MULIA

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai


Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
AHLI MADYA KEBIDANAN (A.Md.Keb)

DI SUSUN OLEH :
SITI RITA AFRIA
181540102010

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Umur, Paritas, Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan
Metode Kontrasepsi Pil Di BPM Mitra Mulia
Telah Di setujui untuk di pertahankan di hadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Kebidanan STIKES’Aisyiyah Palembang

Dosen Pembimbing

I. Rhipiduri Rivanica,S.SiT.,M.Kes (.....................................)


NIK. 2009.07.002

II. Adelina Pratiwi.,SST.,M.Kes (.....................................)


NIK.2011.11.029

Mengetahui
Ketua Prodi DIII Kebidanan

Wita Solama.,SST.M.Kes
NIK. 2011.10.021
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Hubungan Umur, Paritas, Pengetahuan Ibu Dengan Metode Kontrasepsi Pil
Di BPM Mitra Mulia

Disusun Oleh :
Siti Rita Afria
181540102010
Telah Di Pertahankan Di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal :

SUSUNAN TIM PENGUJI


Penguji I
Susanti Delina,S.Pd.,M.Kes (....................................)
Nik.2016.11.064

Penguji II
Adelina Pratiwi.,SST.,M.Kes (.....................................)
NIK.2011.11.029

Penguji III
Rhipiduri Rivanica,S.SiT.,M.Kes (.....................................)
NIK. 2009.07.002

Mengetahui
Ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang

Khoirin.,SKM.,M.Kes
NIK. 2000.12.014

iii
PERSEMBAHAN

KTI ini ku persembahkan untuk :

1. Teristimewa Kedua orang tua ku yang telah memberikan semua

restu, dukungan dan do’anya yang tidak pernah berhenti dan tak
ada kata lelah untuk menjadikan anaknya menjadi orang yang
sukses.
2. Kakak dan Adik tersayang yang telah memberikan dukungan dan

semangat dalam segala hal.


3. Sahabatku yang telah memberikan support dan juga
membangkitkan semangat untuk kembali kuat demi mencapai cita2
dan juga demi membahagiakan orang tuaku.
4. Almamater Tercinta
RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Siti Rita Aafria
Tempat / Tanggal Lahir : Banyuasin, 13 April 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Orang Tua:Ayah : Tantili
Ibu : Rohini
Alamat : Jl. Tanjung Siapi-Api kecamatan Tanjung Lago,
desa Tanjung Lago RT:07, RW: 02

RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2006 - 2012 : Tamat SD Negeri 22 Palembang

Tahun 2012 - 2015 : Tamat SMP N 3 Tanjung Lago

Tahun 2015 - 2018 : Tamat Madrasah Aliyah Inayatullah Gasing

Tahun 2018 – 2021 : Prodi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Palembang

v
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Siti Rita Afria
NIM : 181540102010
Tempat tanggal lahir : Banyuasin , 13 April 2000
Alamat : Jl. Tanjung Siapi-Api kecamatan Tanjung Lago,
Desa Tanjung Lago RT:07, RW: 02
Telepon/HP : 087776941017
Judul Penelitian : Hubungan Umur, Paritas, Pengetahuan ibu dengan
metode kontrasepsi pil di BPM Mitra Mulia
Dipublikasikan di : STIKES ‘Aisyiyah Palembang

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa Penelitian ini dibuat

sendiri (bukan plagiat). Apabila dikemudian hari ternyata saya memberi

pernyataan yang tidak benar sehubungan dengan pernyataan diatas, maka saya

bersedia dituntut secara hukum.

Palembang, Januari 2021


Yang Menyatakan
Siti Rita Afria
181540102010
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas STIKES ‘Aisyiyah Palembang, saya yang bertanda tangan


dibawah ini :
Nama : Siti Rita Afria
NIM : 181540102010
Program Studi : D III Kebidanan
Jenis Karya : Proposal Penelitian

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada STIKES ‘Aisyiyah Palembang Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-

Exclusive Royalty-Free Right) atas Karya Tulis Ilmiah yang berjudul :

Hubungan Umur, Paritas, Pengetahuan Ibu Dengan Metode Kontrasepsi


Pil Di Bpm Mitra Mulia 2020. Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).
Dengan Hak kepada Royalti Noneksklusif ini STIKES ‘Aisyiyah Palembang
berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Palembang, Januari 2021


Yang Menyatakan

Siti Rita Afria


181540102010

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

‘‘Hubungan Umur, Paritas, Pengetahuan Ibu dengan Pemilihan Metode

Kontrasepsi Pil Di Bpm Mitra Mulia“ dapat diselesaikan tepat waktunya.

Karya Tulis ilmiah ini di buat dalam raangka untuk memenuhi syarat ujian

tingkat III Semester V di Prodi DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Palembang.

Dalam Penyusunan Karya Tulis ilmiah ini penulis banyak mengalami hambatan,

Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka Karya Tulis

ilmiah ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Bapak Khoirin.,SKM.,M.Kes,selaku Ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang

atas do’a dan motivasinya.

2. Ibu Wita Solama, S.SiT., M.Kes, selaku Ketua Prodi STIKES ‘Aisyiyah

Palembang.

3. Ibu Ratna Dewi.,AM.Keb yang telah memberikan izin untuk mengadakan

penelitian di BPM Mitra Mulia

4. Ibu Rhipiduri Rivanica,S,SiT.,M.Kes selaku Pembimbing I Karya Tulis

ilmiah

5. Ibu Adelina Pratiwi,SST.,M.Kes.selaku Pembimbing II Karya Tulis ilmiah


6. Para dosen dan staf pendidikan di STIKES ‘Aisyiyah Palembang yang telah

memberikan pendidikan dan pengetahuan selama menempuh pendidikan di

bangku perkuliahan.

7. Para staff pegawai BPM Mitra Mulia Palembang yang membantu dalam

proses akan pengambilan penelitian.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis ilmiah ini masih


sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapan segenap kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk laporan-laporan selanjutnya. Penulis
berharap semoga Karya Tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya mahasiswa/mahasiswi STIKES ‘Aisyiyah Palembang. Aamiin.

Palembang, Desember 2020

Peneliti

ix
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Halaman Judul...................................................................................... i
Halaman Persetujuan........................................................................... ii
Halaman Pengesahan........................................................................... iii
Persembahan......................................................................................... iv
Riwayat Hidup.............................................................................. v
Surat Pernyataan …………………………………………………. vi
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi .............................. vii
Kata Pengantar.................................................................................... viii
Abstrak ……………………………………………………………… ix
Abstract ……………………………………………………………... x
Daftar Isi.............................................................................................. xi
Daftar Tabel......................................................................................... xii
Daftar Skema....................................................................................... xiii
Daftar Lampiran…………………………………………………..... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 5
C. Tujuan Penulisan................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................. 6
E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. keluarga Berencana............................................................. 8
B. Kontrasepsi ………………............................................... 10
C.  Faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan pil KB.... 23
D.      Kerangka Teori.................................................................. 30
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep................................................................ 31
B. Definisi Operasional............................................................ 32
C. Hipotesis.............................................................................. 33

BAB IV METODE PENELITIAN


A. Jenis/Desain Penelitian....................................................... 35
B. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 35
C. Lokasi dan waktu Penelitian............................................... 36
D. Teknik instrument pengambilan data ................................. 37
E. Teknik pengambilan datan dan analisa data ……………. 37

BAB V HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Tempat Penelitian................................ 40
B. Hasil Penelitian.................................................................. 41

BAB VI PEMBAHASAN
A.  Profil Bidan Praktik Mandiri Mitra Mulia........................ 46
B. Pembahasan....................................................................... 48

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan........................................................................ 52
B. Saran.................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...............………………………………………..32


Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pemilihan Metode Pil Kb di BPM Mitra Mulia.. 41
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Umur dengan Pemlihan Pil KB di BPM Mitra
Mulia .............................................................................................……42
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Paritas dengan Pemilihan Metode Pil KB di
BPM Mitra Mulia ....................………………………………….…….43
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan dengan Pemilihan Metode Pil
KB di BPM Mitra Mulia ............................................……….…………43
Tabel 5.5 Hubungan Antara Umur dengan Pemlihan Pil Kb di BPM Mitra
Mulia…………………………………………………………………..44
Tabel 5.6 Hubungan Antara Paritas dengan Pemlihan Pil Kb di BPM Mitra
Mulia…………………………………………………………………..45
Tabel 5.7 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Pemlihan Pil Kb di BPM
Mitra Mulia .............................………………………………………46
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori................................................................... 30


Skema 3.1 Kerangka Konsep................................................................ 31

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengajuan Judul

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian

Lampiran 4 Informed Consent

Lampiran 5 Lembar Kuesioner

Lampiran 6 Master Tabel

Lampiran 7 Frekuensi dan Distribusi

Lampiran 8 Dokumentasi
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

KARYA TULIS ILMIAH FEBRUARI 2020

Siti Rita Afria

Hubungan antara Umur, Paritas, Pengetahuan Ibu dengan pemilihan


metode kontrasepsi Pil di BPM Mitra Mulia
(xvi +57 halaman, 8 Tabel dan 7 Lampiran)

ABSTRAK

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat laju perkembangan diberbagai


bidang oleh karena itu upaya untuk menurunkan tingkat kelahiran perlu ditingkatkan.
Pemerintah telah merencanangkan beberapa program, salah satunya adalah program
Keluarga Berencana (KB). Oleh karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN) berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan cara
mengajak semua pihak bekerja keras dalam melakukan beberapa upaya untuk
mengendalikan pertambahan jumlah penduduk dengan metode keluarga berencana atau
kontrasepsi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur, paritas,
pengetahuan ibu dengan pemilihan metode Kontrasepsi Pil di BPM Mitra Mulia. Jenis
Penelitian ini adalah survey analitis dengan pendekatan pemilihan secara silang, sampel
di ambil secara purvosive berjumlah 30 responden dengan alat ukur kuesioner. Analisis
data menggunakan uji chi-square menggunakan analisis univariat dan analisa bivariat.
Hasil uji chi-square menunjukan variabel umur (p=1.000) tidak ada hubungan signifikan
antara umur dengan pemilihan metode kontrasepsi Pil KB, sama halnya paritas (p=1.000)
tidak ada hubungan signifikan antara paritas dengan pemilihan metode kontrasepsi Pil
KB, begitu juga pengetahuan (p=0,062) tidak ada hubungan signifikan antara
pengetahuan dengan pemilihan metode kontrasepsi Pil KB. Diharapkan kepada petugas
BPM Mitra Mulia, agar lebih meningkatkan pemberian penyuluhan tentang Keluarga
Berencana terutama Pil KB pada responden yang datang ke BPM Mitra Mulia.

Kata kunci: pemilihan metode kontrasepsi pil, umur, paritas, pengetahuan.


Dafftar pustaka: 31(2010-2019)

xv
‘AISYIYAH PALEMBANG SCHOOL OF HEALTH SCIENCE STUDT
DEGREE PROGRAM OF MIDWIFERY STUDY PROGRAM

SCIENTIFIC WRITINGS TASK FEBRUARY 2020

Siti Rita Afria

Relationship between Age, Parity, Mother's Knowledge with the choice of Pill
contraceptive method at BPM Mitra Mulia
(xvi + 57 pages, 8 Tables and 7 Attachments)

ABSTRACT

High population growth will hamper the pace of development in various fields.
Therefore, efforts to reduce the birth rate need to be increased. The government has
planned several programs, one of which is the Family Planning (KB) program. Therefore,
the Population and Family Planning Agency (BKKBN) is trying to reduce the population
growth rate. by inviting all parties to work hard in making several efforts to control
population growth using the family planning method or contraception.
The purpose of this study is to know the relationship between age, parity, maternal
knowledge and the choice of the Pill contraceptive method at BPM Mitra Mulia. This
type of research is an analytic survey with a cross sectional approach, the sample was
taken by purposive sampling amounting to 30 respondents with a questionnaire
measuring instrument. Data analysis used the chi-square test using univariate analysis and
bivariate analysis.
The results of the chi-square test showed that the age variable (p = 1,000) had no
significant relationship between age and the choice of birth control pill contraceptive
method, as well as parity (p = 1,000) there was no significant relationship between parity
and the choice of birth control pill contraceptive method. (p = 0.062) there is no
significant relationship between knowledge and the choice of the birth control pill
contraceptive method. It is hoped that BPM Mitra Mulia officers will further increase the
provision of counseling on family planning, especially the Pill for KB to respondents who
come to BPM Mitra Mulia.

Key words: choice of pill contraceptive method, age, parity, knowledge.


References: 31 (2010-2019)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat laju pembangunan

diberbagai bidang oleh karena itu upaya untuk menurunkan tingkat kelahiran

perlu ditingkatkan Pemerintah telah merencanangkan beberapa program,

salah satunya adalah program Keluarga Berencana (KB). Oleh karena

itu.Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).berupaya untuk

menekan laju pertumbuhan penduduk. dengan mengajak semua pihak bekerja

keras dalam melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan pertambahan

jumlah penduduk dengan metode keluarga berencana atau kontrasepsi.

sehingga diharapkan laju pertumbuhan penduduk menurun menjadi 1.19 pada

tahun 2019 (BKKBN 2017).

Keluarga berencana (KB) merupakan program yang bertujuan untuk

mengatur dan mengontrol jumlah penduduk dengan cara mengurangi jumlah

anak yang di lahirkan oleh perempuan, dengan pengaturan jumlah anak

tersebut diharapkan keluarga yang mengikuti program ini dapat

meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kehidupan mereka (Marmi,2016) .

Berdasarkan data Word Health Statistics tahun 2016, proporsi wanita usia

15-49 melaporkan pengunaan metode kontrasepsi modern telah meningkat

pada tahun 2008 dan 2015. Di Afrika aseptor yang menggunakan kontrasepsi

modern dari 23,6% menjadi 28,5% , di Asia telah meningkat

1
sedikit dari 60,9%menjadi 61,8%dan di Afrika Latin dan Karibial itu tetap

stabil pada 66,7%.

Di Indonesia berdasarkan hasil SDKI 2017 menunjukan bahwa 64%

wanita yang sudah menikah berusia 15-49 tahun menggunakan alat KB 57%

di antaranya menggunakan alat kontrasepsi modern. Wanita yang telah

menikah menggunakan alat kontrasepsi 13 di antaranya menggunakan

metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang terdiri dari IUD, Implan,

dan tubektomi( operasi pada perempuan). Alat kontrasepsi suntik KB

merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh wanita yang

telah menikah menurut hasil SDKI 2017 yaitu 29%, di ikuti oleh pil 12%,

susuk kb dan IUD( masing-masing 5%) dan tubektomi 4%, dari data di atas

dapat kita lihat metode kontrasepsi suntik adalah metode yang terbanyak

yang di gunakan (SDKI,2017).

Berdasarkan data dari profil keluarga Indonesia tahun 2017 dan badan

kependudukan dan keluarga berencana nasional tahun 2018, di Indonesia

pada presentase peserta KB aktif pil masih menduduki peringkat kedua

sebesar 17,24% terbanyak setelah suntik . begitu juga di provinsi Sumatera

Selatan 11,60%, setelah suntik (Kemenkes RI,2018).

Data dari seksi Kesehatan Keluaga dan Gizi, proporsi peserta KB aktif di

kota palembang tahun 2017 menunjukan hal sama seperti di Indonesia dan

Sumatera Selatan , pil paling banyak di minat akseptor KB aktif selain suntik

yakni sebesar 13% (Dinkes Palembang, 2017) .


3

Pil dan suntik adalah cara KB modern yang paling di ketahui oleh

masyarakat di semua golongan usia termasuk pada usia risiko tinggi di atas

35 tahun, proporsinya hampir sama baik di perkotaan maupun perdesaan dan

di berbagai tingkat pendidikan (Kemenkes RI, 2013)

Banyak faktor yang mempengaruhi minat ibu terhadap Penggunaan pil KB

yaitu pengetahuan, umur dan paritas.pengetahuan berkaitan dengan Pemilihan

metode kontrasepsi kb Pil.Menurut penelitian Lindawati (2015) menunjukan

bahwa pengetahuan akseptor kontrasepsi pil baik sebesar 6

responden(17.1)dan tingkat pengetahuan kurang sebesar 29

responden(82,9%). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

jumlah sampel sebanyak 35 responden. Teknik pengambilan sampel

accidental sampling dan data di olah secara univariat dan bivariatberdasarkan

hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic chi squarep.value=

0.008 >a 0.05.ada hubungan antara pengetahuan dengan pengunaan

kontrasepsi pil di RB Nurachmi Tahun 2015.

Menurut penelitian Baharu, dkk (2019) ditemukan hasil penelitian

menggunakan metode survey analitik dengan sampel 63 responden, teknik

purposive sampling. Analisa data menggunakan uji statistikchi square dengan

hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dan peminatan

alat kontrasepsi pil dan suntik dengan p.value=0.002a<0,05. Ada hubungan

antara pengetahuan dengan peminatan kontrasepsi pil dan suntik di wilayah

kerja Puskesmas Global Tibawa


Umur bekaitan dengan kedewasaan psikologis dengan bertambahnya umur

seseorang semakin tinggi pula keingintahuannya sehingga diharapkan

pengetahuan juga semakin bertambah. Menurut

Penelitian ,Maulana,dkk(2014). menyatakan bahwa ada hubungan antara

umur dengan pemilihan alat kontrasepsi, karena umur mempengaruhi

kebutuhan alat yang di inginkan. Sebagian besar responden yang berumur 20-

35 tahun memilih menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek yaitu KB Pil

sebanyak 14(15%) dan alat kontrasepsi jangka menengah yaitu KB Suntik

sebanyak 60(64,5%), hasil ini memberikan kesimpulan bahwa semangkin

muda umur seseorang maka seseorang akan memilih metode kontrasepsi

jangka pendek , karena seseorang masih menginginkan mempunyai anak lagi.

Sedangkan semangkin tua umur seseorang akan memilih metode kontrasepsi

jangka panjang karena seseorang akan membatasi punya anak.

Paritas adalah keadaan wanita yang pernah melahirkan anak. Di tingkat

dunia gerakan keluarga berencana telah berhasil menurunkan jumlah anak

pada tiap keluarga dari 3 menjadi 2 orang anak, khususnya di negara maju

hasil penelitian Kaporina (2016).kemungkinan seorang ibu untuk menambah

kelahiran tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya. Seorang

ibu mungkin menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai anak tertentu

dan juga umur anak yang masih hidup. Semakin seorang ibu melahirkan

anak, maka akan semakin memiliki risiko kematian dalam persalinan. Hal ini

berarti jumlah anak sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan dapat

meningkatkan taraf hidup keluarga secara maksimal.


5

Hasil survey lapangan di BPM Mitra Mulia tahun 2020 pada 10 peserta

KB dengan sasaran Wanita Usia Subur (WUS) ditemukan informasi bahwa,

WUS masih banyak yang mengkonsumsi pil KB yang diberikan

secara cuma-cuma oleh tenaga kesehatan setempat. Hasil

wawancara juga dengan beberapa warga yang termasuk kategori

WUS, ditemukan bahwa mereka meminum pil KB setiap hari dan ada

kalanya lupa meminumnya. Disamping itu, tujuan mereka

mengkonsumsi pil KB tersebut adalah hanya untuk menghambat

kehamilan. Namun sebagian dari mereka mengaku belum

mengetahui dengan jelas tentang tata cara atau metode kontrasepsi dengan

pemakaian pil. Permasalahan tersebut diduga sangat berkaitan dengan

tingkat pengetahuan WUS, namun demikian hal ini belum diketahui secara

jelas.

Berdasarkan masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Hubungan Umur, Parita, Pengetahuan ibu Dengan

Metode Kontrasepsi Pil KB Di BPM Mitra Mulia ”.

B. Rumusan masalah

Apakah ada hubungan umur, paritas, pengetahuan ibu dengan pemilihan

metode Kontrasepsi Pil di BPM Mitra Mulia .

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diketahui hubungan umur, paritas, pengetahuan ibu dengan pemilihan

metode Kontrasepsi Pil di BPM Mitra Mulia.


2. Tujuan Khusus

a. Diketahui data distribusi frekuensi umur pemilihan Pil KB di BPM

Mitra Mulia.

b. Diketahui data distribusi frekuensi paritas dengan pemilihan metode

Pil KB di BPM Mitra Mulia.

c. Diketahui data distribusi frekuensi pengetahuan dengan

pemilihanmetode pil KB di BPM Mitra Mulia.

d. Diketahui data distribusi frekuensi pemilihan kontrasepsi pil KB di

BPM Mitra Mulia.

e. Diketahui tidak ada hubungan umur dengan pemilihan kontrasesi pil

KB di BPM Mitra Mulia.

f. Diketahui tidak ada hubungan paritas dengan pemiliha metode Pil KB

di BPM Mitra Mulia.

g. Diketahui tidak ada hubungan pengetahuan dengan pemilihan metode

pil KB di BPM Mitra Mulia.

D.Mamfaat penelitian

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengalaman dan wawasan dalam penelitian serta

sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama

kuliah.

b. Bagi BPM Mitra mulia Palembang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna

peningkatan pelayanan pil KB yaitu pengetahuan ibu dalam pengunaan


7

kontrasepsi dengan pil demi terciptanya metode kontrasepsi efektif dan

berjangka panjang

c. Bagi STIKES Aisyiyah Palembang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan

pengetahuan serta untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berguna

bagi Mahasiswa Program Studi D III kebidanan Sekolah Tinggi ilmu

Kesehatan Aisyiyah Palembang

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan penelitian di bidang ilmu kebidanan,

penelitian ini membahas mengenai hubungan umur, paritas, pengetahuan ibu

dengan metode kontrasepsi pil di BPM Mitra Mulia Palembang tahun 2020.

Pil KB merupakan salah satu alkon yang di gemari masyarakat karena

kesuburan kembali bila penggunaan di hentikan, penelitian ini dilakukan pada

bulan Desember 2020. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan

pendekatan cross sectional Teknik pengabilan sampel dilakukan dengan

metode purvosive sampling dengan alat ukur kuesioner.Data diolah dengan

uji statistik chi-square, kemudian data dianalisis menggunakan analisis

univariat dan analisa bivariat.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Keluarga Berencana

1. Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak,jarak,

dan usia ideal melahirkan,mengatur kehamilan ,melalui promosi,

perlindungan,dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk

mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN,2015).

Pasangan usia subur(PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana

pasangan laki-laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal

terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini

pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan

reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga

berencana (KB) sehingga jumlah kehamilan dapat di perhitungkan untuk

meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan

datang(Manuba,2015)

2. Tujuan Kelurga Berencana

a. Tujuan dari program keluarga berencana adalah untuk membangun

manusia Indonesia sebagai obyek dan subyek pembangunan melalui

peningkatan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga. Selain itu program

KB juga ditujukan untuk menurunkan angka kelahiran dengan

menggunakan salah satu jenis kontrasepsi secara sukarela yang didasari

keinginan dan tanggung jawab seluruh masyarakat. Upaya unuk


9

b. menurunkan angka kelahiran sekaligus membentuk keluarga sejahtera

merupakan cerminan dari program KB (Bappeda, 2013).

c. Tujuan umum pelaksanaan keluarga berencana adalah untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak,

keluarga serta masyarakat pada umumnya (BKKBN, 2015)

3. Mamfaat Keluarga Berencana

a. Untuk Ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka

manfaatnya:

1) Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang

berulang kali

2) Peningkatkan kesejahteraan mental dan sosial yang dirnungkinkan

oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak

b. Untuk anak-anak yang dilahirkan, manfaatnya :

1) Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandung

dalam keadaan Sehat.

2) Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan

makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut memang

diinginkan dan direncanakan.

c. Untuk anak-anak yang lain, manfaatnya:

1) Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya

lebih baik

2) Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna

3) Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik


d. Untuh ayah memberikan kesempatan agar dapat:

1) Memperbaiki kesehatan fisiknya

2) Memperbaiki kesehatan mental dan sosial

e. Untuk seluruh keluarga, manfaatnya:

Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga

tergantung dari kesehatan seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga

mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh

pendidikan ( Sutiya, 2017).

B. Kontrasepsi

1. Pengertian kontrasepsi

Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma

( konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah di buahi ke

dinding rahim(nugroho dkk,2014)

2. Jenis kontrasepsi

a. Kontrasepsi non hormonal

1)Metode KontrasepsiAlamiah.

a) SenggamaTerputus

Senggama terputus adalah mengeluarkan kemaluan pria

dari alat kelamin wanita menjelang ejakulasi. Dengan cara ini

diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta

mengecilkan kemungkinan bertemunya sel telur yang dapat

mengakibatkan terjadinya pembuahan (Proverawati, 2010).


11

b) Pantang Berkala

Pantang berkala adalah tidak melakukan hubungan seksual

saatistri sedang dalam masa subur. Sistem ini berdasarkan pada

siklus haid atau menstruasi wanita. Masa subur tidak selalu terjadi

tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau

16 hari sebelum menstruasi berikutnya (Proverawati,2010).

c) Metode Lendir Servik

Metode lendir servik adalah metode kontrasepsi dean

melihat lendir dalam vagina untuk mengetahui masa subur pada

seorang wanita, dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur

dan sebelum melakukan aktifitas lainnya (Proverawati, 2010).

2) Metode KontrasepsiSederhana

a) Kondom

Kondom adalah selubung atau sarung karet yang terbuat

dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vynil) atau

bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat

berhubungan.Kondom terbuat dari karet sintesis yang tipis,

berbentuk silinder dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung

berbentuk rata. Standar kondom dilihat dari ketebalannya, yaitu 0,02

mm (Lusa,2010)

b) Spermisida

Spermisida adalah zat-zat kimia yang kerjanya

melumpuhkan spermatozoa didalam vagina sebelum spermatozoa


bergerak kedalam traktus genetalia interna.Dikemas dalam bentuk

busa (aerosol), tablet vagina dan krim.Cara kerjanya menyebabkan

sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma

dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur (properawati,

2010).

c) Diafragma

Merupakan kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari

lateks (karet) yang diinsersikan kedalam vagina sebelum

berhubungan seksual sehingga menutup serviks. Cara kerjanya

menahan sperma agar tidak mendapat akses mencapai saluran alat

reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat

tempat spermisida (properawati,2010).

3) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) Adalah salah satu alat

kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa yang

diletakkan dalam kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi, menghalangi

fertilisasi dan menyulitkan sel telur untuk berimplantasi dalam uterus.

a) Keuntungan

(1) Dapat segera efektif setelah pemasanga

(2) Efektivitas tinggi, yaitu 0,6 0.8 kehamilan 100 perempuan dalam

1 tahun pertama pemakaian (1 kegagalan dalam 125 170

kehamilan)

(3) Umumnya aman dan efektif


13

(4) Dapat digunakan hingga menopause

(5) Dapat dipasang segera setelah partus / aborsi sehingga tidak ada

infeksi.

b) Kerugian

(1) Perdarahan / spotting.

(2) Rasa nyeri pada perut, secret vagina lebih banyak.

(3) Benang IUD dirasakan mengganggu hubungan seksual.

(4) Disminore, keram atau kejang suprapubis. (Anggraini, 2012)

4) Metode Kontrasepsi Mantap

a) Tubektomi

Tubektomi adalah setiap tindakan yang dilakukan pada

kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang yang

bersangkutan tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Kontrasepsi ini

digunakan untuk jangka panjang, walaupun kadang- kadang masih

dapat dipulihkan kembali seperti semula. Cara tubektomi dapat dibagi

atas beberapa bagian antara lain saat operasi, cara mencapai tuba, dan

cara penutupan tuba (Sulistyawati, 2011).

b) Vasektomi

Vasektomi adalah kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan

suatu metode operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana

dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang sangat singkat dan

tidak memerlukan anastesi umum (Hartanto, 2004).

b. Kb hormonal
1) Suntik

a) Pengertian

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo

Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Spinoat yang

diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg Estradiol

Valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.

b) Keuntungan kontrasepsi

1) Risiko terhadap kesehatan kecil

2) Tidak berpengaru terhadap hubungan suami istri

3) Tidak di perlukan pemeriksaan dalam

4) Jangka panjang

5) Efek samping sangat kecil

6) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

c) Kerugian

1) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur,

perdarahan bercak/spotting atau perdarahan sela sampai 10 hari.

2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti

ini akan hilang setelah suntikan kedua dan ketiga.

3) Ketergantungan klien teerhadap pelayanan kesehatan. Klien

kembali setiap setelah 30 hari untuk mendapatkan suntikan.

4) Efektifitasnya berkurang bila di gunakan bersamaan dengan

obat-obatan epilepsi ( Fenitoin dan Barbituat) atau obat

tubercolosis (Rifampisin).
15

5) Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung,

stroke, bekuan darah pada pare dan otak dan kemungkinan

timbulnya tumor hati

6) Penambahan berat badan

7) Tidak menjamin perlindungan pada penularan PMS, hepatitis B ,

atau HIV/AIDS

8) Kemungkinan terlambatnya pemuliahan kesuburan setelah

penghentian pemakaian.

d) Cara pengunaan

Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan

intramuscular.Klien diminta datang setiap 4 minggu.Suntikan ulang

dapat diberikan 7 hari lebih awal dengan kemungkinan terjadi

gangguan perdarahan.Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadual

yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak

dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau

menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.

2) Implant

KB implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung

iwonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastic-silicone dengan

disusukkan di bawah kulit (Handayani, 2010)

a) Kentungan

(1) Perdarahan yang terjadi lebih ringan

(2) Tidak menaikkan tekanan darah


(3) Jangka panjang

(4) Bersifat reversible

b) Kerugian :

(1) Gangguan pola haid

(2) Terjadi perubahan pada libido

(3) Perubahan pada berat badan

(4) Timbulnya acne.

c) Efektifitas :

Daya guna cukup tinggi, kegagalan antara 0,3 -0,5 per seratus

tahun wanita ( Mulyani, 2013).

3) Pil

Pil KB adalah salah satu alat kontrasepsi hormonal yang efektif

untuk mencegah kehamilan atau dan salah satu metode metode yang di

sukai kaarena kesuburan langsung kembali bila penggunaan di hentikan.

(istiawati,2015).

a) Cara kerja kontrasepsi pil

(1) Mekanisme kerja estrogen

(a) Melakukan evolusi pada efek hipotalamus mengakibatkan

suppresi pada PSH dan LH kelenjar hifofisi

(b) Mencegah implantasi keseimhangan estrogen progesteron tidak

tepat menyebabkan pola endometiam abnormal sehingga

menjadi tidak baik untuk implantasi.

(c) Mempercepat transport gamet/ ovum


17

(d) Transport gamet/ovum dipercepat oleh estrogen di sebabkan

efek hormon pada sekresi dan peristaltu tuba serta kontraktilitas

uterus.

(e) Implantasi telur yang sudah dibuahi dihambat oleh estrogen

dosis tinggi yang diberikan pertengahan siklus haid. Jarak

waktu diantara kontrasepsi dan implantasi rata-rata 6 hari.

(2) Mekanisme kerja progesterone

(a) Lendir serviks uteri menjadi lebih kental. sehingga mengalami

penetrasi spermatozoa untuk masuk ke dalam uterus

(b) Kapasitas sperma yang perlu untuk memasuki ovum terganggu

(c) Beberapa progrstagen tertentu,noretinodrel mempunyai efek

anti estrogenik terhadap endometrium , sehingga menyulitkan

implantasi ovum yang telah di buahi.

b)Jenis-jenis cara pengunaan masing-masing pil KB

(1) pil kombinasi, mengandungg dua hormone sintesis yaitu hormone

estrogen dan progesterone. Pil kontrasepsi yang sampai saat ini di

anggap paling efektif. Selain mencegah terjadinya ovulasi ,pil juga

mempunyai efek lain terhadap tratus genetalis, seperti menimbukan

perubahan-perubahan pada lender servick sehingga menjadi kurang

banyak kavum uteri. Juga terjadi perubahan-perubahan pada

mobilitas tuba fallopi dan uterus


(2) pil sekuensial,dimana hanya estrogen yang di sediakan selama 14-15

pertama haid selanjutnya kombinasi estrogen dan progesterone

sampai siklus haid selesai

(3) pil mini, mengandung progesteron saja tanpa estrogen dosis

progestinya pun kecil 0,5 mg atau kurang, pil mini harus di minum

setiap hari, juga pada waktu haid, karena tanpa estrogen maka pil

mini di anjurkan bagi para wanita yang masih menyusui dan lain-

lain yang mempunyai masalah yang bersangkutan dengan estrogen

(Handayani,2010).

c) keuntungan daan keerugian pil KB

(1) keuntungan

(a) dapat di andalkan dan refensibel

(b) merendahkan disminorhea

(c) mengurangi resiko anemia

(d) merendahkan gejala premenstruasi

(2) kerugian

(a) perlu diminum secara teratur

(b) tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular sekseual

(PMS).

(c) peningkatan risiko gangguan sirkulasi

(d) peningkatan risiko adenoma hati, interus kolestatik, batu ginjal

(anggraini, 2012).

d) efek samping dan komplikasi


19

Efek samping dan komplikasi yang di timbulkan dari pengunaan

pil kombinasi ini antara lain:

(1) Meningkatkan risiko thrombosis vena

(2) Emboli paru

(3) Serangan jantung

(4) Stroke

(5) Kangker leher rahim

(6) Peningkatan TB dan retensi cairan

(7) Pada kasus tertentu menimbulkan depresi, perubahan suasana hati

dan penurunan libido

(8) Mual terjadi pada 3 bulan pertaama

(9) Kembung

(10) Perdarahan bercak

(11) Pusing

(12) Amenorea

(13) Nyeri payudara

(14) Kenaikan BB(Sulistyawati,2011)

e) indikasi

(1) Indikasi pil kombinasi

(a) Umur reproduksi

(b) Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak

(c) Gemuk dan kurus

(d) Mengingikan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi


(e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui

(f) Setelah melahirkan 6 bulan, yang tidak memberikan asi ekslusif

sedangkan semua cara kontrasepsi yang di ajukan tidak cocok

bagi ibu tersebut

(g) Pasca keguguran

(h) Anemia karena haid berlebihan

(i) Nyeri haid hebat

(j) Siklus haid tidak teratur

(k) Riwayat kehamilan etropik

(l) Kelainan payudara jinak

(m)Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah,

mata dan syaraf

(n) Penyakit tiroid, penyakit radang panggul,endometriotis atau tumor

ovarium jinak

(o) Menderita tuberkolosis ( kecuali yang sedang menggunakan

nifampisis)

(p) Parises

(2) Indikasi pil mini

(a) Umur reproduksi

(b) Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak

(c) Menginginkan satu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama

periode menyusui

(d) Pasca keguguran


21

(e) Mempunyai tekanan darah tinggi ( selama<180/110 mmHg) atau

dengan masalah pembekuan darah

(f) Tidak boleh menggunakan estrogen

(3) Indikasi pil sekuensial

(a) Pada wanita hipoestrogen

(b) Haid yang tidak teratur

(c) Hipofertil

(d) Haid yang sering terhambat

(e) Wanita dengan jerawaat

f) kontraindikasi

Kontraindikasi pemakaian pil KB adalah sebagai berikut:

(1) Kontraindikasi absolute

(a) Trombophelibitis

(b) Penyakit jantung koroner

(c) Di ketaahui atau di duga karsinoma mamae

(d) Diketahui atau di duga karsionoma endometrium

(e) Diketahui atau di duga neoplasma yang tergantung estrogen

(f) Perdarahan abnormal genetalia yang tidak diketahui penyebabnya

(g) Adenoma atau tumor jinak hepar

(h) Diketahui atau di duga hamil

(i) Gangguan fungsi hati

(j) Tumor hati yang sebelum pemakaian pil kontrasepsi yang

mengandung estrogen
(2) Kontraindikasi relatis

(a) Sakit kepala

(b) Fungsi jantung atau ginjal

(c) Diabetes gestasional atau prediabetes

(d) Hipertensi

(e) Depresi

(f) Varises

(g) Umur lebih 35 tahun

(h) Perokok berat

(i) Fase akut mononucleosis tahun lalu

(j) Riwayat keluarga yang terkena penyakit reumetik yang fatal atau

tidak fatal

(k) Menderita DM sebelum umur 50 tahun

(l) Colitis ulseratif( Sulistyawati,2011)

g) petunjuk pengunaan

(1) Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik dalam waktu yang

sama.

(2) Pil pertama dimulai dari hari pertama siklus haid ini sangat

dianjurkan.

(3) Bila paket 28 pil habis mulai minum dari paket yang baru. Paket 21

pil harus sebaiknya tunggul 1 minggu baru minum pil dari paket

yang baru
23

(4) Bila muntah dalam waktu 2 jam, minum pil lain atau gunakan

kontrasepsi lain

(5) Pil oral bukan barier mekanis terhadap penularan PHS dan tidak

melindungi akseptor terhadap virus HIV.

(6) Bila lupa minum pil setelah ingat segera minum pil yang lupa dan

minumlah pil untuk hari ini seperti biasa

(7) Bila lupa 2 pil setelah ingat segera minum 2 pil hari itu dan 2 pil

lagi hari berikutnya.

(8) Bila lupa minum 3 pil berturut-turut lebih hentikan pernakaian.

gunakan metode lain bilan ingin menggunakan pil lagi tunggu

menstruasi dan gunakan dari kemasan yang baru.

(9) Waktu mulai minum pil

(a) Setiap saat asalkan ibu tidak hamil

(b) Hari pertama ke-7 siklus haid

(c) Boleh menggunakan pada hari ke-8 perlu menggunakan

metode kontrasepsi yang lain sampai hari ke 14 atau tidak

melakukan hubungan seksual

(d) Setelah melahirkan

(e) Bila berhenti menggunakan kontrasepsi indeks, dan ingin

menggantikan dengan pil konthimas pil dapat segera diberikan

tanpa menunggu haid (Handayani, 2010)

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pil KB

1. Umur
Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan

baru, pada masa dewasa di tandai dengan adanya perubahan- perubahan

jasmani dan mental , semangkin bertambah usia seseorang maka akan

semangkin bertambah keinginan dan pengetahuanya tentang kesehatan

(Netoatmojo,2014)

Pada usia muda <20-35 tahun, individu akan lebih berperan aktif

dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan

persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua > 35

tahun, selain itu orang usia muda akan lebih banyak menggunakan banyak

waktu untuk membaca (wati, 2017 ).

Menurut penelitian dari ,Aminatul maulana,dkk(2014)menyatakan

bahwa ada hubngan antara umur dengan pemilihan alat kontrasepsi, karena

umur mempengaruhi kebutuhan alat yang di inginkan. Sebagian besar

responden yang berumur 20-35 tahun memilih menggunakan alat

kontrasepsi jangka pendek yaitu KB Pil sebanyak 14(15%) dan alat

kontrasepsi jangaka menengah yaitu KB Suntik sebanyak 60(64,5%), hasil

ini memberikan kesimpulan bahwa semangkin muda umur seseorang maka

seseorang akan memilih metode kontrasepsi jangka pendek , karena

seseorang masih menginginkan mempunyai anak lagi. Sedangkan

semangkin tua umur seseorang akan memilih metode kontrasepsi jangka

panjang karena seseorang akan membatasi punya anak

Menurut penelitian azizah(2015). Dari hasil penelitian menggunakan

teknik survey Deskriptif dengan pendekatan cross sectional di dapatkan


25

hasil dari penelitian dengan jumlah responden 151 dengan reproduksi

muda(61.4%),usia reproduksi tua 33 responden(13,4%) dengan hasil

p.value= 0,021 maka dapat dinyatakan ada hubungan antar umur dengan

penggunaan pil kb di BPM Maimunah.

2. Paritas

Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang

wanita yang pernah melahirkan anak.Di tingkat dunia gerakan keluarga

berencana telah berhasil menurunkan jumlah anak pada tiap keluarga dari

3 menjadi 2 orang anak, khususnya di negara maju (Sarwono, 2009).

Paritas 2 - 3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut

kematian maternal.Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai

angka kematian maternal lebih tinggi.Lebih tinggi paritas, lebih tinggi

kematian maternal.Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan

obstetrik lebih baik.sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi

atau dicegah dengan KB(Sarwono,2009).

Menurut peenelitianAzizah(2015)menurut hasil uji statistic chi squaredi

dapatkan p value=0,021<a 0,05 atau dengan kata lain Ho diitolak sehingga

ada hubungan antara paritas dengan pengunaan metode kontraspsi pilKB

di BPM Maimunah

hasil penelitian kaporina (2016) kemungkinan seorang ibu untuk

menambah kelahiran tergantung kepada jumlah anak yang telah

dilahirkannya. Seorang ibu mungkin menggunakan alat kontrasepsi setelah

mempunyai anak tertentu dan juga umur anak yang masih hidup. Semakin
seorang ibu melahirkan anak, maka akan semakin memiliki risiko

kematian dalam persalinan. Hal ini berarti jumlah anak sangat

mempengaruhi kesehatan ibu dan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga

secara maksimal.

3. Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2016) Pengetahuan merupakan hasil hasil tau

dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap satu obyek

tertentu, dari pengalaman dan penelian ini terbukti bahwa prilaku yang di

dasari oleh pengetahuan akan lebih langeng dari pada prilaku yang di

dasari olrh prngetahuan akan lebih langeng dari pada prilaku yang tidak di

dasari oleh pengetahuan.

Menurut fungsinya pengetahuan merupakan dorongan dasar untuk

ingin tahu , mencari penalaran, dan untuk mengorganisasikan

pengalamanya . semangkin tinggi tingkat pengetahuanya semangkin baik

pula ibu untuk patuh mengkomsumsi pil KB

Menurut Arikunto(2006)pengetahuan seseorang dapat diketahuidan di

interpretasikan dengan skala yang bersifat kuantitatif yaitu:

1. Baik, jika responden menjawab pertanyaan dengan benar 76-100%

2. Kurang ,jika responen menjawab pertanyaan dengan benar <75%

Tingkat pengetahuan meliputi domain kognitif yang mempunyai 6

tingkatan sebagai berikut:


27

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.Tahu

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk dapat

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.Orang yang telah

paham terhadap obyek atau materi harus menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan sebagainya terhadap obyek yang

dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode,

prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

Misalnya, dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-

perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip


pemecahan masalah (problem solving circle) didalam pemecahan

masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan).membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.Penilaian

penilaian itu didasarkan pada sutu kriteria yang ditentukan sendiri,

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

4. Pendidikan

pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk

mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga

sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula
29

menentukan mudah tidaknya seseorang dalam menyerap dan memahami

pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Arrasily oktarisa khairiyah (2016).

5. Pekerjaan

pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 46% karena salah

satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan didapati faktor pekerjaan.

RT/RW responden paling banyak bekerja sebagai wiraswasta/lain-lan

Dictionary Of Education menyebutkan seseorang mengembangkan

kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku lainya sehari-hari apabila hal

tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak (Sujiyatini,2009

dalam Elheart Budiman 2017).

6. Informasi

Informasi dan komunikasi itu sangat penting khususnya dengan

suami dan bahkan suami haus bisa menyampaikan informasi kepada

istrinya tentang kontrasepsi yang tepat(suryaningrum,2017)


D. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai

landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain

untuk mendiskripsikan kerangka refensi atau teori yang di gunakan untuk

mengkaji permasalah .

Menurut Goezt dan schindler dalam sugiyono mengemukakan bahwa

teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersususn secara

sistematis sehingga dapat di gunakan untuk menjelaskan dan meramalkan

fenomena.

Berdasarkan landasan teori di atas maka dapat disusun kerangka teori

sebagai berikut:

Umur

paritas

pengetahuan
Pemilihan kontrasepsi

pendidikan KB Pil

pekerjaan

informasi

Skema 2.1

Kerangka Teori

(Sumber : Netoatmodjo(2016),Darmawati.A(2016), Sarwono(2009), dkk).


31

BAB III
KERANGKA KONSEP , DEFINISI OPERASIONAL,DAN
HIPOTESIS

A. Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitan pada dasarnya adalah kerangka hubungan

antara konsep-konsep dan variabel-variabel, baik independen (variabel bebas

atau tidak terikat) maupun dependen (variabel terikat) yang ingin diamati atau

diukur melalui pengertian-pengertian yang akan dilakukan (Notoatmodjo,

2017).

Dalam penelitian ini banyak faktor yang berhubungan dengan alat

kontrasepsi yaitu ,pengetahuan, umur, paritas, status pendidikan , dan status

ekonomi, dengan pertimbangan kemampuan penelitian dan waktu yang telah

di sediakan untuk penyusunan laporan tugas akhir. Peneliti hanya meneliti

variabel umur, paritas dan pengetahuan ibu (Variabel Independen) dengan

pemilihan kontrasepsi KB Pil (Variabel Dependen). Variabel dalam penelitian

ini di gambarkan pada kerangka konsep di bawah ini :

Variabel independen Variabel Dependen

Umur

Paritas Pemilihan metode


kontrasepsi KB pil
pengetahuan

Skema 3.1
Kerangka Konsep
B. Definisi operasional

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang di

ungkap dalam definisi konsep)tersebut secara operasional,secara

praktik,secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang di teliti

variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

variabel terikat (Netoatmodjo, 2017).

Tabel 3.1

Definisi Operasional

 N0 Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala

1 Pemilihan Pemilihan Wawancara Kuesioner 1. Ya:jika Nominal


kontrasepsi kontrasepsi responden
pil pencegah menggunakan
kehamilan atau kontrasepsi pil
kontrasepsi KB
yang di 2. Tidak : jika
gunakan responden
dengan cara per tidak
oral / menggunakan
kontrasepsi kontrasepsi pil
oral KB

2. Umur Umur adalah Wawancara Kuesioner 1. reproduksi Ordinal


keadaan yang muda yaitu jika
menunjukan umur 20-35
lamanya hidup tahun
seseorang yang 2. Masa
biasanya di reproduksi tua
hitung sejak yaitu jika umur
lahirnya , yang >35 tahun
di nyatakan (Wati, 2017).
dalam tahun
33

3. Paritas Paritas adalah Wawancara Kuesioner 1. Paritas tinggi : Ordinal


banyaknya jika anak >2
kelahiran hidup orang
yang di punyai 2. Paritas rendah
oleh seorang jika anak ≤2
wanita orang
(Arii,2012)

4. Pengetahuan Segala sesuatu wawancara Kuesioner 1. Baik: jika Ordinal


yang diketahui responden
responden menjawab benar
tentang KB ≥ 75%
2. Kurang: jika
responden
menjawab
benar<75%
(Arikunto,2013)
.
C. Hipotesis

Sugiyono (2017) menyatakan bahwa hipotesis merupakanjawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitan dimana rumusan masalah

di nyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan di katakana

semenntarakarena jawaban yang di berikan baru berdasarkan teori yang

relavan, belum di dasarkan faktor-faktor empiris yang di perolehmelalui

pengumppuln data atau kuensioner,berdasarkan urraian dan hasil

penelitian yang di kembangkan oleh para ahli dan peneliti terdahulu di atas

,maka hipotsis simultan yang di ambiloleh penulis daripenelitian ini

adalah:

Ho

a. Tidak ada hubungan antara umur dengan pemiihan metede kontrasepsi

pil pada akseptor KB


b. Tidak ada hubungan antara paritas dengan pemilihan metode

kontrasepsi pil pada akseptor KB

c. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan metode

kontrasepsi pil pada akseptor KB

Ha

a. ada hubungan antara umur dengan pemiihan metede kontrasepsi pil

pada akseptor KB

b. ada hubungan antara paritas dengan pemilihan metode kontrasepsi pil

pada akseptor KB

c. ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihanmetode

kontrasepsi pil pada akseptor KB.


BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metodesurvey

analitik dengan rancangan studi pendekatan cross sectional dimana variabel

dependen (Metode Kontrasepsi pil) dan variabel independen(umur, paritas,

dan pengetahuan ibu) di kumpulkan dalam waktu yang bersamaan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi dan sempel penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti

(Notoadmojo,2017). Populasi penelitian ini adalah seluruh akseptor

kontrasepsi di BPM Mitra Mulian dari januari – November, 2020 yang

berjumlah 921 peserta.Karena terlalu banyak jumlah akseptor KB di BPM

Mitra Mulia, maka peneliti mengambil data sebagai populasi dalam

penelitian ini adalah data akseptor KB pada bulan September - November

2020 berjumlh 310 orang.

Sempel penelitian ini adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di

teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi.(Netoatmodjo,2017)

Sampel penelitian ini adalah Ibu yang memakai kontrasepsi BPM

Mitra Mulia Penelitian ini menggunakan CASE CONTROL yang

berjumlah 30 Responden dengan perbandingan 15 pengguna KB Pil dan

15 pengguna KB Hormon selain Pil

Tekhnik penelitian yang digunakan adalah Purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2016) bahwa: “purposive sampling adalah teknik

35
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.”

Alasan menggunakan teknik Purposive Sampling adalah karena tidak

semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang

diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih teknik Purposive Sampling yang

menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu

yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian

ini, Yaitu :

Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakter ristik umum subyek penelitian dari

suatu populasi yang terjangkau dan akan di teliti sesuai

target(Netoatmodjo,2010), Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah :

1. responden yang datang ke BPM untuk menggunakan kontrasepsi

2. Responden yang bisa membaca,menulis.

3. Bersedia menjadi responden

Kriteria Ekslusi

1. Tidak mau jadi Responden

2. Tidak bisa membaca dan menulis

C. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

penelitian ini akan di laksanakan di BPM Mitra Mulia palembang

tahun 2020

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan di lakukan di bulan Desember 2020


37

D. Teknik dan instrument pengambilan data

1. Teknik pengumpulan data

Data yang di gunakan pada penelitian ini adalah data primer, Data

primer yaitu data atau sumber informasi yang berlangsung berasal

dari yang mempunyai wewenang dan bertanggungjawab terhadap

data tersebut (Notoatmodjo, 2017).

2. Instrument pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam penenlitian ini yaitu berupa

kuensioner

E. Teknik pengolahan data dan Analisa data

1. Teknik pegolahan data

Menurut Notoatmodjo, 2017 Cara teknik pengolahan data dapat di

jelaskan sebagai berikut:

a. Editing ( pengeditan data)

Kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir

/kuensioner apakah jawaban yang sudah ada lengkap,jelas, relavan

dan konsisten.

b. coding ( buku kode/pengkodean)

kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Kegunaanya adalah untuk

mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada

saat pemasukan data


c. processing(pemasukan data)

setelah semua isisan koensioner terisi penuh dan benar dan juga

melewati pengkodingan, maka selanjutnya yaitu memperoses data

agar dapat di analisis .pemprosesan data dapat di analisis.

Pemprosesan data dapat di lakukan dengan caramengentry data

atau memasukan data dari kuensioner ke tabulasi.

d. cleaning( pembersihan data)

merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di

masukan apakah ada kesaahan atau tidak.

2. teknik analisa data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisa data yang dilakukan untuk

mengetahui distribusi frekuensi dari variabel dependen dan variabel

independen.Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisa data untuk mengetahui uji

hubungan antara variabel indevenden, dan dependen dengan memakai

rumus uji statistic Chi-square (x)² dengan tingkat kemaknaan bila p

value < α (0,05), maka keputusannya ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen bila nilai p value > α (0,05),

maka tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen
39

BAB V
HASIL PENELITIAN

A. Profil Bidan Praktik Mandiri Mitra Mulia

1. GambaranUmum

Secara geografis BPM Mitra Mulia Palembang lokasinya sangat

strategis karena mudah dijangkau dengan kendaraan umum yang berlokasi

di Jl. Desa Talang Buluh RT.02,Kec.Talang Kelapa, Kab.Banyuain Kota

Palembang Sumatera Selatan.

2. Keadaan Geografis

Mata pencarian masyarakat yang berkunjung di Bidan Praktik

Mandiri Mitra Mulia ini mulai dari Buruh, Pedagang, Pegawai, Pegawai

swasta, Ibu Rumah Tangga, Pegawai negri.

3. Fasilitas pelayanan kesehatan

a. Pemeriksaan kehamilan

b. Program Keluarga Berencana dan Penyuluhan KB

c. Kesehatan ibu dan anak

d. Imunisasi

e. Persalinan dan perawatan ibu nifas

4. Visi, Misi, Nilai BPM Mitra Mulia

a. Visi

Membuat masyarakat terutama ibu dan bayi dan anak diwilayah

pemerintah menjadi sehat


b. Misi

Membantu program pemerintah untuk ikut serta dengan sisih

menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi dan anak

balita.

c. Nilai

1). Keterbukaan

2). Kebersamaan

3). Kekeluargaan.

B. Analisis Univariat

1. Pemilihan Kontrasepsi Pil KB

Pada penelitian ini kontrasepsi pil di bagi menjadi dua yaitu 1)YA,

jika Responden menggunakan Kontrasepsi Pil KB dan, 2) tidak, jika

Responden yang menggunakan Kontrasepsi selain Pil KB, dapat dilihat

pada tabel 5.1

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pemilihaan Kontrasepsi Pil KB
di BPM Mitra Mulia Palembang

N Pengguna Pil KB Frekuensi Persentas


O e(%)
1 Ya 15 50
2 Tidak 15 50
Total 30 100
41

Berdasarkan tabel dari 5.1 menunjukan bahwa dari 30 Responden

yang di teliti diketahui jumlah responden dengan kategori pemilihan

kontrasepsi Pil KB 15 responden (50%) sebanding dengan Responden

yang tidak memilih Pil KB sebanyak 15 Responden (50%).

2. Umur

Pada penelitian ini umur ibu di bagi menjadi dua kategori yaitu

1). Reproduksi muda yaitu jika umur 20-35 Tahun , 2) Masa reproduksi

tua jika umur > 35 Tahun. Dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Umur dengan Pemilihan Pil KB
Di BPM Mitra Mulia

No Umur Ibu Frekuensi Persentase(%)

1 Masa Reproduksi Muda 19 63.3

2 Masa Reproduksi Tua 11 36,7

Total 30 100

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan bahwa dari 30 responden yang

usia reproduksi muda lebih besar sebanyak 19 responden( 63.3%) di

bandingkan dengan Reproduksi Tua sebanyak 11 responden (36,7%).

3. Paritas

Pada penelitian ini paritas ibu di bagi menjadi dua kategori yaitu

1) paritas tinggi > 2 , Paritas rendah ≤ 2 . Dapat dilihat pada Tabel 5.3
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Paritas dengan pemilihan Pil KB
Di BPM Mitra Mulia

No Paritas Frekuensi Persentase (%)

1 Paritas tinggi 7 23.3

2 Paritas rendah 23 76,7

Total 30 100

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan bahwa dari 30 responden yang

paritas rendah sebanyak 23 responden (76,7%) lebih besar dari paritas

tinggi sebanyak 7 responden (23,3%).

4. Pengetahuan

Pada penelitian ini pengetahuan ibu di bagi menjadi dua kategori

yaitu, 1) baik, jika responden menjawab benar ≥ 75 , dan 2) kurang, jika

responden menjawab benar < 75. Dapat dilihat pada Tabel 5.4

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi pengetahuan dengan pemilihan Pil KB
Di BPM Mitra Mulia

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 18 60

2 Kurang 12 40

Total 30 100
43

Berdasarka tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 30 responden yang

pengetahuannya baik sebanyak 18 responden (60%) lebih besar dari

pengetahuan kurang sebanyak 12 responden(40%).

C. Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara

Variabel Independen (Umur, Paritas, Pengetahuan) dengan Variabel

Dependen (Pemilihan Metode Kontrasepsi KB Pil ). Uji statistik yang

digunakan adalah chi-square, dengan batas kemaknaan bila p value ≤ α =

(0,05) artinya ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara variabel yang

diuji dan bila p value> α = (0,05) artinya tidak ada hubungan yang bermakna

(signifikan) antara variabel yang diuji.

1. Hubungan antara Umur ibu dengan pemilihan Pil KB di BPM Mitra Mulia

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Umur dengan pemilihan Pil KB
Di BPM Mitra Mulia

Penguna Pil Kb P
Ya Tidak va
Jumlah
Um lu
No
ur e
% N % N % 1,
n 00
Usi 9 60 1 7 1 1 0
a 0 3 9 3
repr . 3
osu 3 ,
ksi 3 3
mu 3
da
Usi 6 40 5 2 1 6
a 6 1 6
repr , ,
odu 6 6
ksi 7 7
tua
Total 1 1 3
5 5 0

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 30 responden terdapat 19

responden yang usia reproduksi muda dan menggunakan Pil KB sebanyak 9

responden (60%) sedangkan dari 30 responden terdapat 11 responden yang usia

reproduksi tua dan menggunakan pil kb sebanyak 6 responsen(40%).

Berdasarkan hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p value =

1,000>α = (0,05) atau dengan kata lain Ha ditolak sehingga tidak ada

hubungan antara umur dengan pemilihan kontrasepsi pil KB di BPM Mitra

Mulia.

2. Hubungan antara paritas ibu dengan pengunaan Pil KB di BPM Mitra Mulia

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Paritas dengan pemilihan Pil KB
Di BPM Mitra Mulia

Penguna Pil Kb P
Ya Tidak va
Jumlah
Um lu
No
ur e
n % N % N % 1,
00
Pari 3 20 4 2 7 4 0
tas 6 6
ting , ,
gi 6 6
7 7
Pari 12 80 1 2 2 7
45

tas 1 6 3 3
ren , ,
dah 6 3
7 3

Total 1 1 3
5 5 0

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 30 responden terdapat 16

responden yang paritas rendah dan menggunakan pil KB sebanyak 12

responden(80%), sedangkan dari 30 responden terdapat 14 responden yang berada

pada paritas tinggi dan menggunakan pil KB sebanyak 3 responden(20%).

Berdasarkan hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p value =

1,000>α = (0,05) atau dengan kata lain Ha ditolak sehingga tidak ada

hubungan antara paritas dengan pemilihan kontrasepsi pil kb di BPM

Mitra Mulia

3. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan pengunaan Pil KB di BPM Mitra

Mulia

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan dengan pemilihan Pil KB
Di BPM Mitra Mulia

Penguna Pil Kb P
Ya Tidak va
Jumlah
Um lu
No
ur e
N % N % N % 0,
06
Bai 12 80 6 4 1 1 2
k 0 8 2
0
Kur 3 20 9 6 1 8
ang 0 2 0
Total 1 1 3
5 5 0

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan bahwa dari 30 responden terdapat 18

responden yang pengetahuan baik dan menggunakan pil KB sebanyak 12

responden(80%), sedangkan dari 30 responden terdapat 12 responden yang berada

pada pengetahuan kuraang dan menggunakan pil KB sebanyak 3 responden

(20%).

berdasarkan hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p value =

0,062>α = (0,05) atau dengan kata lain Ha ditolak sehingga tidak ada

hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi pil kb di

BPM Mitra Mulia


47

BAB VI
PEMBAHASAN

A. Hubungan antara Umur ibu dengan pemilihan Pil KB di BPM Mitra Mulia

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan bahwa dari 30 responden yang usia

reproduksi muda lebih besar sebanyak 19 responden( 63.6%) di bandingkan

dengan Reproduksi Tua sebanyak 11 responden (36,7%).

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 30 responden terdapat 19

responden yang usia reproduksi muda dan menggunakan Pil KB sebanyak 9

responden (60%) sedangkan dari 30 responden terdapat 11 responden yang

usia reproduksi tua dan menggunakan pil kb sebanyak 6 responsen(40%).

Berdasarkan hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p value =

1,000>α = (0,05) atau dengan kata lain Ha ditolak sehingga tidak ada

hubungan antara umur dengan pemilihan kontrasepsi pil KB di BPM Mitra

Mulia.

Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru,

pada masa dewasa di tandai dengan adanya perubahan- perubahan jasmani dan

mental , semangkin bertambah usia seseorang maka akan semangkin

bertambah keinginan dan pengetahuanya tentang kesehatan

(Netoatmojo,2014)

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya oleh

azizah(2015). Dari hasil penelitian menggunakan teknik survey Deskriptif

dengan pendekatan cross sectional di dapatkan hasil dari penelitian dengan

jumlah responden 151 dengan reproduksi muda(61.4%),usia reproduksi tua


33 responden(13,4%) dengan hasil p.value= 0,021 maka dapat dinyatakan ada

hubungan antar umur dengan penggunaan pil kb di BPM Maimunah.

Hal ini dapat di pengaruhi oleh karakteristik dan jumlah responden dari

tiap peneliti.

Dari hasil penelitian di atas peneliti berasumsi bahwa pemilihan pil kb

berdasarkan kategori umur 20-35 tahun lebih aman dan cocok memilih alat

kontrasepsi KB Pil hal ini dikarenakan Pil KB mempunyai efek samping

yang lebih rendah yakni masa kesuburanya cepat kembali bila di hentikan

pemakaian, mudah di dapatkan, lebih murah, mudah dalam penggunaan .

sedangkan responden yang berumur di atas 35 tahun akan lebih rentan

mengalami komplikasi, hal ini dikarenakan efek samping dari KB itu sendiri

cepat mengembalikan masa subur, maka dari itu ibu akan lebih cepat

mengalami kehamilan. sedangkan secara biologis tubuhnya sudah tidak

mendukung untuk mengalami kehamilan sehingga risiko komplikasi pun akan

semangkin besar banyak resiko seperi penyakit jantung.darah tinggi dan

sebagainya.maka dari hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara umur dan

pemilihan kontrasepsi pil KB.

Selain itu ibu yang mengkomsumsi pil kb melebihi usia 35 tahun akan

lebih berisiko untuk terkena kanker payudara hal ini dikarenakan hormone

estrogen yang menumpuk maka dari itu untuk ibu yang mempunyai umur

lebih dari 35 tahun disarankan untuk memilih kontrasepsi jangka panjang.

B. Hubungan antara paritas ibu dengan pengunaan Pil KB di BPM Mitra Mulia
49

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan bahwa dari 30 responden yang paritas

rendah sebanyak 23 responden (76,7%) lebih besar dari paritas tinggi

sebanyak 7 responden (23,3%).

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 30 responden terdapat 16

responden yang paritas rendah dan menggunakan pil KB sebanyak 12

responden(80%), sedangkan dari 30 responden terdapat 14 responden yang

berada pada paritas tinggi dan menggunakan pil KB sebanyak 3

responden(20%).

Berdasarkan hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p value =

1,000>α = (0,05) atau dengan kata lain Ha ditolak sehingga tidak ada

hubungan antara paritas dengan pemilihan kontrasepsi pil kb di BPM Mitra

Mulia

Paritas adalah keadaan wanita yang pernah melahirkan anak. Di tingkat

dunia gerakan keluarga berencana telah berhasil menurunkan jumlah anak

pada tiap keluarga dari 3 menjadi 2 orang anak, khususnya di negara maju,

Kaporina (2016).

Hal ini sejalan dengan penelitian Lontoan,dkk(2011) Faktor-faktor yang

berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi pasangan usia subur di

puskesmas Damau Kabupaten Talaud dari hasil penelitian menggunakan chi

square di dapatkan hasil penelitian dengan jumlah sampel 303 pasangan usia

subur yang di tentukan secara propesional random sampling dengan nilai p

value = 0,726 menyatakan tidak ada hubungan antara paritas dengan

pemilihan kontrasepsi
Dari hasil penelitian di atas peneliti berasumsi bahwa pemilihan pil kb

berdasarkan kategori paritas atau jumlah anak yang di lahirkan,memunkinkan

seorang ibu untuk menambah kelahiran tergantung kepada jumlah anak yang

telah di lahirkan,setelah melahirkan ibu mungkin akan menggunakan alat

kontrasepsi tertentu. Semankin banyak Ibu yang melahirkan anak maka akan

semangkin memiliki risiko kematian dalam persalinan.

Maka dari itu paritas yang memiliki jumlah anak <2 memiliki risiko

kematian yang lebih rendah di bandingkan ibu yang memiliki anak ≥ 2. akan

tetapi banyak juga terdapat responden yang mempunyai anak ≥ 2 masih baik-

baik saja maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

paritas dengan pemilihan kontrasepsi Pil, peneliti menyarankan untuk ibu

yang telah mempunyai anak ≥ 2 untuk memakai MKJP(Metode Kontrasepsi

Jangka Panjang).seperti : Implan, IUD, MOW( metode operasi wanita) dan

MOP(metode operasi pria)

Selain itu untuk menghindari kehamilan resiko tinggi, petugas kesehatan

harus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai KB dengan cara

melakukan konseling kepada responden agar cara kerjanya bisa maksimal dan

terhidar dari tingka kegagalan lebih rendah.

C. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan pengunaan Pil KB di BPM Mitra

Mulia

Berdasarka tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 30 responden yang

pengetahuannya baik sebanyak 18 responden (60%) lebih besar dari

pengetahuan kurang sebanyak 12 responden(40%).


51

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan bahwa dari 30 responden terdapat 18

responden yang pengetahuan baik dan menggunakan pil KB sebanyak 12

responden(80%), 12 responden yang berada pada pengetahuan kurang dan

menggunakan pil KB sebanyak 3 responden (20%).

berdasarka hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p value = 0,062>α

= (0,05) atau dengan kata lain Ha ditolak sehingga tidak ada hubungan

antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi pil kb di BPM Mitra Mulia.

Menurut Notoatmodjo (2016) Pengetahuan merupakan hasil hasil tau dan

ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap satu obyek tertentu,

dari pengalaman dan penelian ini terbukti bahwa prilaku yang di dasari oleh

pengetahuan akan lebih langeng dari pada prilaku yang di dasari olrh

prngetahuan akan lebih langeng dari pada prilaku yang tidak di dasari oleh

pengetahuan.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya oleh

Lindawati (2015) menunjukan bahwa pengetahuan akseptor kontrasepsi pil

baik sebesar 6 responden(17.1)dan tingkat pengetahuan kurang sebesar 29

responden(82,9%). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

jumlah sampel sebanyak 35 responden. Teknik pengambilan sampel

accidental sampling dan data di olah secara univariat dan bivariatberdasarkan

hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic chi squarep.value=

0.008 >a 0.05.ada hubungan antara pengetahuan dengan pengunaan

kontrasepsi pil di RB Nurachmi Tahun 2015.


Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya oleh

Baharu, dkk (2019) ditemukan hasil penelitian menggunakan metode survey

analitik dengan sampel 63 responden, teknik purposive sampling. Analisa

data menggunakan uji statistikchi square dengan hasil penelitian menunjukan

ada hubungan antara pengetahuan dan peminatan alat kontrasepsi pil dan

suntik dengan p.value=0.002a<0,05. Ada hubungan antara pengetahuan

dengan peminatan kontrasepsi pil dan suntik di wilayah kerja Puskesmas

Global Tibawa

Dari hasil Penelitian di atas peneliti berasumsi bahwa tidak ada hubunga

yang signifikan antara pengetahuan responden dengan pemilihan kontrasepi

pil KB karena pengetahuan responden mengenai keluarga berencana dalam

kategori baik memungkinkan responden untuk memilih kontrasepsi nyaman

sehingga memungkinkan responden dapat mengatur jarak kehamilan.

Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang keluarga

berencana mungkin di karenakan kurangnya responden mencari informasi dari

berbagai media seperti internet, majalah, iklan , televisi dan berbagai sumber

lainya hanya dari teman dan tetangga , selain hal tersebut responden juga takut

lupa dalam meminum Pil KB dan juga takut akan hamil. tetapi ibu yang ber

pengetahuan kurang dan ibu yang mempunyai pengetahuan baik mempunyai

pendapat masing-masing untuk memilih KB yang dipakai.

Selain itu banyak perempuan mengalami keesulitan dalam menentukan

jenis kontrasepsi terutama pil hal ini di karenakan terbatasnya metode yang

tersedia dan ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode


53

kontrasepsi tersebut. responden hendaknya mencari sumber infformasi

kesehatan KB terutama pil baik secara individual ataupun kelompok di

Bidan,Polides, Puskesmas, maupun Rumah Sakit.


BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Distribusi Frekuensi umur dari 30 responden yang usia reproduksi

muda lebih besar sebanyak 20 responden( 66.7%) di bandingkan

dengan Reproduksi Tua sebanyak 10 responden (33,3%).

2. Distribusi Frekuensi paritas dari 30 responden yang paritas rendah

sebanyak 23 responden (76,7%) lebih besar dari paritas tinggi

sebanyak 7 responden (23,3%).

3. Distribusi Frekuensi pengetahuan dari 30 responden yang

pengetahuannya baik sebanyak 18 responden (60%) lebih besar dari

pengetahuan kurang sebanyak 12 responden(40%).

4. Tidak ada hubungan umur dengan pemilihan kontrasepsi pil kb dengan

nilan p value = = 1.000 > (0,05)

5. Tidak ada hubungan paritas dengan pemilihan kontrasepsi pil kb

dengan nilai p value = 1,000 > (0,05)

6. Ttidak ada hubungan pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi pil kb

dengan nilai p value = 0,062 > (0,05)

B. Saran

1. Bagi BPM Mitra Mulia

Di sarankan kepada BPM Mitra Mulia agar melakukan konseliang

yang baik bagi para konseptor KB sebelum mereka memilih alat


54

kontrasepsi terkhususnya pil agar mereka lebih memahami dengan

baik apa saja mamfaat dan kerugian penggunaan kontrasepsi pil

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan referensi

dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemilihan kontrasepsi

terkhususnya pil , Umur, Paritas dan pengetahuan sebagai bahan

bacaan bagi yang membaca dengan variabel yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Anggraini,Y.2012. Pelayanan Keluarga Berencana.Yogyakarta : Rohima Press

Arikunto,S(2013),Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan praktik Edisi Revisi

Arini (2012), Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta:Pustaka Sinar


Harapan Indriani,R.

Azizah,Nur(2015),Hubungan Umur dan Paritas ibu dengan penggunaan pil KB


di BPM Maimunah.Palembang.

Badan pusat statistik. Survey demografi dan keseharan Indonesia(SDKI) 2017.


Jakarta: badan pusat statistik

BKKBN,(2017), Informasi pelayanan kesehatan, Jakarta

Dinkes palembang.( 2017). Profil kesehatan

Evitasari, mayla , dkk (2019), Pengaruh efek samping penggunaan kontrasepsi


terhadap kejadian umnet Need di wilayah kerja puskesmas Klabang
kabupaten Bodowongso(http://jurnal.alinsyirah.ac.i/index.php/keperawatan)di
akses tanggal 27 Desember 2020

Handayani,S.(2010) Pelyanan Keluarga Berencana .Jogjakarta Pustaka Rihana

Kemenkes RI. (2013). Buletin jendela data dan informasi kesehatan semester II
topik utama situasi Keluarga Berencana di Indonesia.Profil Kesehatan
Indonesia

. (2018). Profil Kesehatan Indonesia tahun.

Kaporina,meta,(2016),Hubungan Paritas Terhadap Minat Penggunaan Alat


Kontrasepsidi Puskesmas Banguntapan II Batul Yogyakarta
(http://digilib.unisa.yogya.ac.id/eprint/2196) di akses tanggal 25 November
2020.

Lindawati,(2015), Hubungan Antara Usia, Pendidikan, Dan Pengetahuan


Dengan Pengunaan Kontrasepsi Pil Di Rb Nurachim,Palembang.

Lontoan,dkk(2011) Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan


kontrasepsi pasangan usia subur di puskesmas Damau Kabupaten Talaud.

Manuaba,IAC.,I Bagus dan IB Gde.(2015) Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan


Dan KB Utuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua.jakarta: EGC
Maulana,amiatul.dkk(2014),Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan
Alat Kontrasepsi Pada Akseptor KB Wania Di Tuwel
(http://dx.doi.org/10.30591/siklus.v2i2.42), di akses tanggal 25 November
2020.

Melisa R.Baharu, dkk,(2019), Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Peminatan Kontrasepsi Pil Dan Suntikdi Wilayah Kerja Puskesmas Global
Tibawa(http://journal.umgo.ac.id/index.php/akademika/artcle/view/298)di
akses tanggal 20 November 2020.

Meliati, linda. (2014). Hubungan Partitas Pada PUS Dengan pemilihan metode
kontrasepsi di puskesmas ampena di akses pada tanggal 24 juni
2016,available:http://www.lpsdimantara.com/phoacadonload/oktober201/6hu
bungan%20paritas%20pada%20PUS%%20dengn%pemilihan%metode
%kontrasepai-linda%meneliti-pdf.

Mita, E .(2017). Hubungan antara umur dan paritas ibu dengan pemakaian
akseptor KB pil oral kombinasi dengan kepatuhan dalam mengkomsumsi kb
pil di desa karang kecamatan delenggu klatel. JURNAL KEPERAWATAN
2(2).

Mulyani,S,N.(2013)Keluarga berencana an alat kontrasepsi. Yogyakarta.Nuha


Medika

Notoadmojo (2017) Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:Rineka


Nugroho,taufan,dkk (2014) Buku Ajar Obstetric Dan Mahasiswa Kebidanan
Yogyakarta:Nuha Medika

Proverawati .A (2010) Buku aJar Untuk Kebidanan . Yogyakakarta: Nuha


Medika.
(2014)Panduan Memilih Kontrasepsi : Yogyakarta, Nuha Medika
Purwaningsih ,E.,& kusuma Y.(2015). Hubungan pengetahuan aksepto KB pil
oral kombinasi dengan kepatuhan dalam mengkomsumsi KB pil di desa
karang kecamatan delanggu klaten.INVOLUSI : jurnal ilmu kebidanan 4(8).

Sanding,cicilia charisanti, dkk (2015), Hubungan pengetahuan ibu dengan


kepatuhan minum pil kb di Puskesmas Modayag kecamatan Modayag
kabupaten bolaang mongondow timur. JURNAL KEPERAWATAN 2(2).

Sutiyah pemantauan peserta KB menurut WHO 2010(http://www.pemantauan-


peserta-kb--menurut –WHO.co.id)diakses 25 November 2020

Sulistiawati,(2011). Hubungan antara akseptor KB pil dengan kepatuhan


akseptor dalam mengkonsumsi pil KB di BPM Anis
desaledokom(http://bejocomuniity.blogspot.com/2010/05/proposal-karya-
tulis-ilmiah-hubungan.html) di akses tanggal 25 Noverber 2020.
Sugiyono,(2014),Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tensis dan disertasi, Bandung:
Afabeta.

Wati,linda,(2017), Pemilihan metode kontrasepsi- linda meliati.pdf. Diakses pada


tanggal 27 November 2020.

WHO,2017, World Health Statistics, World Health Orgnization.


L

N
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

( INFORMED CONSENT )

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi sampel penelitian Mahasiswa

STIKES‘Aisyiyah Palembang Prodi DIII Kebidanan Tingkat III Semester V.

Nama : Siti Rita Afria

NIM : 181540102010

Judul : Hubungan Umur, Paritas, Pengetahuan ibu dengan pemilihan

metode kontrasepsi Pil di BPM Mitra Mulia

Dan saya sudah mengetahui bahwa data-data yang didapat nantinya pada

penelitian saja, tidak dipublikasikan kepada masyarakat umum dan tidak akan

dipergunakan untuk sesuatu hal bertentangan dengan norma-norma hukum yang

berlaku.

Demikianlah lembar persetujuan ini saya buat, atas bantuan dan

partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Palembang, Desember 2020

Peneliti

(........................)
LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, PENGETAHUAN IBU

DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PIL

DI BPM MITRA MULIA 2020

1. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Diharapkan ibu

a. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan cara memberi tanda

Silang (x) pada Kotak pilihan/kolom yang tersedia

b. Bacalah soal dengan teliti

c. Semua pertanyaan harus di jawab

d. Setiap pertanyaan harus di isi satu jawaban

e. Bila ada yang kurang mengerti silahkan bertanya kepada peneliti

f. Kejujuran anda akan sangat di jaga ketahasiaanya oleh peneliti.

2. Identitas responden

a. Tanggal pengisian : ...................................................................................

b. No Responden : .....................................................................................

c. Nama / inisial : ......................................................................................

d. Umur : ......................................................................................

e. Paritas/jumlah anak : .....................................................................................

f. Pemilihan kontrasepsi ( jenis kontraepsi yang di gunakan saat ini)

: ....................................................................................
3. Variabel Pengetahuan

Jawablah pertanyaan berikut dengan tanda Silang (x) pada pilihan

yang tersedia dengan jawaban yang paling anda anggap benar.

1. Apakah ibu mengerti tentang keluarga berencana

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah tujuan dari KB

a. Mengatur jarak kehamilan

b. Tidak tahu

3. Menurut ibu ,apakah yang di maksud dengan alat kontrasepsi

a. Alat untuk mengakhiri kesuburan

b. Alat untuk mencegah terjadinya kehamilan

4. Apa yang ibu ketahui tentang pil KB

a. Tablet yang dapat menunda kehamilan

b. Tablet yang dapat menghilangkan kesuburan

5. Bagaimana cara kerja alat kontrasepsi pil?

a. Efektif mencegah kehamilan bila di minum rutin setiap hari

b. Dapat dihentikan setiap saat

6. Misalnya ibu lupa meminum pil kb, maka sebaiknya ibu

a. Mengganti dengan KB lain

b. Tetap menggunakan pil

7. Apa akibat jika ibu lupa meminum pil KB


a. Meningkatkan kesuburan lebih cepat sehingga bisa hamil

b. Tidak ada

8. Jika ibu mengalami pusing ,mual dan siklus haid tidak teratur maka

ibu harus?

a. Berhenti menggunakan KB pil

b. Tetap menggunakan kb pil

9. Bagaimana aturan minum pil KB

a. Diminum dalam waktu bersamaan, jika pil di minum pagi maka

besok pil juga diminum pada pagi hari

b. Terserah ibu

10. Apa yang harus dilakukan ibu apabila ibu mengalami sakit kepala

hebat, nyeri perut hebat dan ngangguan pada penglihatan

a. Memeriksakan ke bidan

b. Tetap menggunakan pil KB


HASIL PENGOLAHAN DATA SPSS

A. Analisa univariat

1. Pemilihan Pil KB

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ya, jika responden

menggunakan kontrasepsi 15 50.0 50.0 50.0

pil KB

tidak , jika responden tidak

menggunakan kontrasepsi 15 50.0 50.0 100.0

pil

Total 30 100.0 100.0

2. Umur

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid reproduksi muda yaitu jika


19 63.3 63.3 63.3
umur 20-35 tahun

reproduksi tua yaitu jika


11 36.7 36.7 100.0
umur >3 5 tahun

Total 30 100.0 100.0


3. Paritas

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Paritas tinggi , jika anak > 2


7 23.3 23.3 23.3
orang

Paritas rendah,jika anak≤2


23 76.7 76.7 100.0
0rang

Total 30 100.0 100.0

4. Pengetahuan

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik: jika responden


18 60.0 60.0 60.0
menjawab benar >= 75%

Kurang : jika responden


12 40.0 40.0 100.0
menjawab benar < 75

Total 30 100.0 100.0


B. Analisa bivariat

1. Hubungan umur dengan pemilihan kontrasepsi pil kb

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

umur * pemilihan 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

umur * pemilihan Crosstabulation

Pemilihan

ya, jika

responden tidak , jika

menggunakan responden tidak

kontrasepsi pil menggunakan

KB kontrasepsi pil Total

Umur reproduksi muda yaitu jika


9 10 19
umur 20-35 tahun

reproduksi tua yaitu jika


6 5 11
umur >3 5 tahun

Total 15 15 30
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-

Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .144a 1 .705

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .144 1 .705

Fisher's Exact Test 1.000 .500

Linear-by-Linear Association .139 1 .710

N of Valid Casesb 30

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value
Lower Upper
Odds Ratio for umur
(reproduksi muda yaitu jika
umur 20-35 tahun / .750 .169 3.327
reproduksi tua yaitu jika
umur >3 5 tahun)
For cohort pemilihan = ya,
jika responden
.868 .424 1.781
menggunakan kontrasepsi
pil KB
For cohort pemilihan = tidak ,
jika responden tidak
1.158 .533 2.514
menggunakan kontrasepsi
pil
N of Valid Cases 30
2. Hubungan antara paritas dengan pemilihan kontrasepsi kb pil

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

paritas * pemilihan 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

paritas * pemilihan Crosstabulation

Pemilihan

ya, jika

responden tidak , jika

menggunakan responden tidak

kontrasepsi pil menggunakan

KB kontrasepsi pil Total

Paritas Paritas tinggi , jika anak > 2


3 4 7
orang

Paritas rendah, jika anak ≤ 2


12 11 23
orang

Total 15 15 30
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-

Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .186a 1 .666

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .187 1 .666

Fisher's Exact Test 1.000 .500

Linear-by-Linear Association .180 1 .671

N of Valid Casesb 30

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper


Odds Ratio for paritas
(Paritas tinggi , jika anak > 2
.688 .125 3.786
orang / reproduksi tua yaitu
jika umur >3 5 tahun)
For cohort pemilihan = ya,
jika responden
.821 .321 2.104
menggunakan kontrasepsi
pil KB
For cohort pemilihan = tidak ,
jika responden tidak
1.195 .553 2.582
menggunakan kontrasepsi
pil
N of Valid Cases 30
3. Hubungan pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi kb pil

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuan * pemilihan 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

pengetahuan * pemilihan Crosstabulation

Pemilihan

ya, jika

responden tidak , jika

menggunakan responden tidak

kontrasepsi pil menggunakan

KB kontrasepsi pil Total

Pengetahuan Baik: jika responden


12 6 18
menjawab benar >= 75%

Kurang : jika responden


3 9 12
menjawab benar < 75

Total 15 15 30
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.000a 1 .025
Continuity Correction b
3.472 1 .062
Likelihood Ratio 5.178 1 .023
Fisher's Exact Test .060 .030
Linear-by-Linear Association 4.833 1 .028
N of Valid Cases b
30
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,00.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper


Odds Ratio for pengetahuan
(Baik: jika responden
menjawab benar >= 75% / 6.000 1.172 30.725
Kurang : jika responden
menjawab benar < 75)
For cohort pemilihan = ya,
jika responden
2.667 .949 7.492
menggunakan kontrasepsi
pil KB
For cohort pemilihan = tidak ,
jika responden tidak
.444 .214 .923
menggunakan kontrasepsi
pil
N of Valid Cases 30
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai