DEMENSIA DI DESA ….
Disusun oleh :
Kelompok 6 :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Lanjut Usia dengan Demensia”.
Penyusunan asuhan keperawatan keluaga ini tidak terwujud tanpa adanya
dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat :
1. Iva Puspaneli, Ns,. M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah keperawatan
keluarga.
2. Keluarga Tn.S yang sudah mengizinkan kami membuat asuhan keperawatan
keluaga sehingga tugas keperawatan keluaga dapat diselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan,
penyusunan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca dan dosen pembimbing, sehingga
penyusunan selanjutnya dapat lebih baik. Penulis berharap agar asuhan keperawatan
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Definisi lansia
2. Tahap Perkembangan Keluaga
3. Fungsi Keluaga
4. Tugas Perkembangan Keluaga Pada Tahap Pertengahan
5. Peran Tanggung Jawab Keluaga
6. Masalah Kesehatan Yang Terjadi Pada Tahap Pertengahan
B. Konsep keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
3. Intervensi Yang Mungkin Dilakukan
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Analisa data
C. Intrvensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jumlah populasi berusia 60 tahun atau lebih adalah yang paling cepat
berkembang di dunia, disebabkan karena penurunan kesuburan dan
meningkatnya usia harapan hidup. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan
penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada tahun 2015, orang berusia
60 tahun atau lebih sebanyak 901 juta orang atau 12% dari populasi di
dunia. Penduduk berusia 60 tahun atau lebih meningkat menjadi 3,26%
per tahun.
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, maka diperkirakan
jumlah penduduk lanjut usia juga akan semakin bertambah. Menurut PBB,
proyeksi jumlah lansia di dunia pada tahun 2025 mencapai 77,37% dari
penduduk dunia.
Saat ini, Eropa memiliki presentase terbesar penduduknya berusia 60
atau lebih (24%), tetapi penuaan yang cepat juga akan terjadi dibagian
dunia lainnya. Sehingga pada tahun 2050, negara-negara lainnya di dunia
akan memiliki hampir seperempat atau lebih dari populasi mereka berusia
60 tahun atau lebih kecuali Afrika. Jumlah lansia di dunia diproyeksikan
menjadi 1,4 miliar pada tahun 2030 dan 2,1 miliar pada tahun 2050 dan
bisa naik menjadi 3,2 miliar pada 2100.
Di kawasan Asia Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar
142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi Lansia meningkat 3
kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000
(7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia
24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan
jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi.
Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan jumlah
Lansia sekitar 80.000.000 (WHO, 2013)
Salah satu hal yang menjadi perhatian seseorang ketika memasuki usia
menua adalah gejala pikun maupun kesulitan mengingat memori baru. Hal
ini dikenal dengan Demensia. Saat ini, Demensia juga menyerang usia
muda, tidak lagi terjadi hanya terjadi pada lansia namun keparahannya
mungkin lebih pada usia tua. Seseorang yang menderita demensia, akan
mengalami penurunan fungsi intelektual yang akan menyebabkan
deteriorasi atau kemunduran kognitif dan fungsional. Hal ini akan
mengganggu kegiatan lainnya seperti sosial, pekerjaan dan aktivitas
seharihari. Orang dengan demensia juga akan mengalami penurunan
kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menjaga emosi
Prevalensi demensia juga menunjukkan angka yang cukup tinggi. Pada
tahun 2010 terdapat 35,6 juta orang dengan demensia dan diperkirakan
terjadi peningkatan dua kali lipat setiap 20 tahun, menjadi 65,7 juta di
tahun 2030 dan 115,4 juta di tahun 2050. Sementara di Asia Tenggara,
jumlah penderita demensia diperkirakan mengalami peningkatan dari 2,48
juta pada tahun 2010 menjadi 5,3 juta pada tahun 2030. Demensia
memiliki beberapa sub tipe diantaranya demensia alzheimer, demensia
vaskular, demensia lewy body dan demensia penyakit parkinson,
demensia frontotemporal, dan tipe campuran. Demensia tipe Alzheimer
prevalensinya paling besar (50-60%), disusul demensia vaskular (20-
30%).
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat penulisan
BAB II
KONSEP TEORI
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
Menurut Undang-Undang Republi Indonesia Nomor 13 tahun
1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia , yang dimaksud dengan
Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun ke atas (Infodation Kemenkes RI,2014).
Menurut Setianto (2004) eseorang dikatakan lanjut usia apabila
usianya 65 tahun ke atas. Lansia menurut Pudjiastuti (2003) , lansia
bukan penyait , namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
ehidupan yag ditandai dengan penurunan emampuan tubuh utu
beradaptasi dengan stress lingkungan
2. Klasifikasi Lansia
Berikut adalah klasifikasi lansia menurut usia menurut Maryam,
Ekasari, & dkk (2008) :
a. Pralansia (prasenilis), seseorang yang berusia antara 45-59 tahun
b. Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
c. Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih
atau seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan
b. Pengobatan
1) Antipsikotik seperti Haloperidol
2) Sedative-hypnotiv :Chloral hydrate
4) Antidepresan
5) Laksatif (Tarwoto, 2013)
c. Terapi Farmakologi
1) Anti-oksidan, vitamin E yang terdapat dalam sayuran, kuning
telur, margarine, kacang-kacangan, minyak sayur, bisa
menurunkan resiko demensia Alzheimer. Vitamin C dapat
mengurangi radikal bebas (misalnya sayuran, stroberi, melon,
tomat, dan brokoli).
2) Obat anti-inflamasi
3) Obat penghambat asetilkolin esterase (misalnya Exelon)
d. Terapi Non Farmakologi
1) Penyampaian informasi yang benar kepada keluarga
2) Program harian untuk klien
5) Rehabilitasi
6) Terapi musik
C. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Identitas (Pasien,Penanggung jawab)
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mudah lupa akan peristiwa yang baru saja
terjadi, dan tidak mampu mengenali orang, tempat dan waktu.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Penyakit Sekarang
2) Riwayat Penyakir Dahulu
3) Riwayat Penyakit Keluarga
4) Riwayat Pekerjaan
5) Riwayat LingkunganHidup
6) RiwayatRekreasi
7) Sumber/ SistemPendukung yang digunakan
. Psiko Sosial Budaya dan Spiritual
d. Riwayat Psikososial
1) Sosial
2) Budaya
3) Spiritual
Keyakina klien terhadapa agama dan keyakinannya
masih kuat.a tetapi tidak atau kurang mampu dalam
melaksnakan ibadatnmya sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
i. Pengkajian Sistem
j. Pengkajian Psikososial
k. Pengkajian Status Fungsional/Intelektual, Kognitif, Afektif dan
Psikologis
1) Pengkajian Indeks Barthel
N Kriteria Dengan Mandiri Skor
o bantuan
1. Makan 5 10 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat 5-10 15 15
tidur, atau sebaliknya
3. Personal toilet (cuci muka, menyisir 5 10 5
rambut, gosok gigi)
4. Keluar masuk toilet ( mencuci pakaian, 0 5 0
menyika tubuh, menyiram)
5. Mandi 0 5 0
6. Berjalan dipermukaan datar (jika tidak 10 25 10
bisa menggunakan kursi roda)
7. Naik turun tangga 5 10 5
8. Mengenakan pakaian 5 10 10
9. Mengontrol bowel (BAB)/defekasi 5 10 10
1 Mengontrol bladder (BAK)/berkemih 5 10 10
0
Jumlah 75
Interpretasi ;
0-20 : Ketergantungan total
21-61 : Ketergantungan berat
62-90 : Ketergantungan sedang
91-99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
2) Pengkajian Nutrisi
Skrining Skor
Mengalami penurunan asupan makanan lebih dari tiga bulan selama
adanya penurunan nafsu makan, gangguan pencernaan, menelan dan
kesulitan menelan makanan
0 = Adanya penurunan asupan makanan yang besar
A
1 = Adanya penurunan asupan makanan yang
sedang
1 = Tidak diketahui
B
2 = Penurunan BB 1-3 kg
2 = Tidak
Mengalami gangguan neuropsikologis
0 = Mengalami demensia atau depresi berat
E
1 = Mengalami demensia ringan
F 1 = IMT 19-21
1
2 = IMT 21-23
3 = >23
Jika IMT tidak dapat diukur ganti pertanyaan F1 dengan F2
Evaluasi
Interpretasi
3) Pengkajian psikososial
PERTANYAAN JAWABAN
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Ny. K
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status Perawinan : Menikah
Alamat : JL. Tirto Mulyo Mertasinga Cilacap Utara
Penanggung Jawab: Nn. D
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mudah lupa dengan peristiwa yang sudah terjadi
dan suka lupa menaruh barang contohnya kacamata dan dompet.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan 1 tahun terakhir mulai sering lupa. Pasien
mengatakan sering tidak mengikuti posyandu lansia karena lupa jarang
diingatkan oleh keluarganya, pasien juga mengatakan sering lupa
metutup kran air, menutup pintu dan mematikan TV jika akan
berpergian.
b. Riwayat Penyakir Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
asam urat serta pernah dirawat dirumah sakit 7 bulan yang lalu karena
jatuh terpleset di depan rumah.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarga memiliki riwayat hipertensi yaitu
Alm. ibu.
d. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengatakan pernah bekerja di pabrik tahu dan sebagai
buruh tani. Pasien mengatakan sekarang hanya berkerja sebagai petani.
Pendapatan ekonomi yang diterima dari suami dan anak-anaknya.
e. Riwayat Lingkungan Hidup
Pasien mengatakan tempat tinggal yang dihuni rumah sendiri
dengan jumlah kamar tidur 4, kamar mandi dalam 1, ada sumur timba,
samping kanan kiri rumah, penghuni 5 orang.
f. Riwayat Rekreasi
Pasien mengatakan setiap pagi ke sawah dan mencari keong.
Disiang dan sore hari memberi makan bebek. Dimalam hari dusuk
santai menonton TV.
g. Sumber/ SistemPendukung yang digunakan
Pasien mengatakan pelayanan kesehatan yang digunakan adalah
puskesmas yang berjarak 3,7 KM.
4. Psiko Sosial Budaya dan Spiritual
a. Riwayat Psikososial
Pasien mengatakan merasa cemas karena kondisi saat ini yang
mudah lupa dan untuk melakukan aktivitas mudah lelah.
b. Sosial
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan tetangga sering
duduk bersama mengobrol dan sering mengikuti pengajian.
c. Budaya
Pasien mengatakan setiap bulan Suro melakukan puasa sunah
selama 3 hari dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan tubuh
sesuai dengan keyakinan masyarakat.
d. Spiritual
Pasien mengatakan mengakui adanya Tuhan, beragama Islam,
sholat 5 waktu puasa senen kemis dan lebih sering mengaji.
5. Pengkajian Kebutuhan Dasar Klien
a. Aktivitas dan Latihan
B. Diagnose Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
BAB IV
PENUTUP