Disusun Oleh
BELA SAFITRI
19.03.0017
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah praktik
keperawatan keluarga ini yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH”
dengan tepat waktu.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelainan gigi yang sering dijumpai pada anak sekolah adalah karies,
karena pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak
lebih banyak makan makanan serta minuman yang dapat menyebabkan karies
dibanding orang dewasa. Peran orang tua sangat diperlukan dalam
pemeliharaan kesehatan anak, khususnya kebersihan gigi dan mulut karena
usia prasekolah masih bergantung pada orang tua. Orang tua mempunyai
kewajiban dalam menjaga kebersihan gigi pada anak sekolah, salah satunya
menjaga dari karies gigi atau biasanya dikenal sebagai gigi berlubang
(Herijulianti, 2016).
Karies gigi masih menjadi salah satu masalah yang paling sering
terjadi pada masyarakat Indonesia, bukan hanya pada orang dewasa tetapi
juga pada anak-anak. Pada anak usia sekolah, pemeliharaan kesehatan gigi
mereka masih bergantung kepada orang tua terutama ibu sebagai orang
terdekat dengan anak. Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting dari
pertumbuhan seorang anak. (Suciari dkk., 2015)
Organisasi kesehatan dun ia (WHO) pada tahun 2014 menyatakan angka
kejadian karies pada anak masih 60-90%. Karies di Indonesia merupakan
masalah kesehatan gigi dan mulut yang masih perlu mendapat perhatian.
Menurut data dari pengurus besar PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia)
menyebutkan bahwa sedikitnya 89% penderita gigi berlubang adalah anak-
anak usia dibawah 12 tahun (Sariningsih, 2012).
Berdasarkan pendataan dari Riskedas 2007 anak usia 5-6 tahun di Jawa
Tengah menderita karies sebanyak 21,6% dan pada tahun 2013 mengalami
peningkatan menjadi 28,9% (Riskesdas, 2013). Dampak yang terjadi karena
karies gigi sebenarnya akan sangat besar bila tidak dilakukan perawatan
untuk mencegah karies gigi pada anak. Dampak karies ini bisa menimbulkan
rasa sakit atau nyeri sejak dini yaitu fungsi gigi sebagai pengunyah terganggu,
sehingga anak akan mengalami gangguan dalam proses mengunyah, proses
pencernaan dan gangguan tidur. Akibatnya anak tidak mau makan dan
akhirnya anak menjadi kurus. Dalam hal ini, secara tidak langsung, karies
pada anak akan mempengaruhi tumbuh dan pertumbuhan gigi permanen.
Anak usia 5-6 tahun yang mengalami karies gigi sebanyak 93%, hal
ini tidak sesuai dengan target WHO dan FDI dimana 50% dari anak usia 5-6
tahun bebas dari karies gigi. Berdasarkan kelompok umur, proporsi terbesar
dengan masalah gigi dan mulut adalah kelompok umur 5-9 tahun (67,3%)
dengan 14,6% telah mendapat perawatan oleh tenaga medis gigi (Riskesdas,
Kemenkes RI, 2018).
Kerusakan pada gigi seperti karies, malokusi, plak gigi, karang gigi,
dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lain, bahkan jika gigi anak
sakit kemungkinan nafsu makan anak akan menurun, hal itu perlu
diperhatikan sejak dini oleh orang tua (Firmansyah, 2017). Peran serta orang
tua dalam memberikan edukator, motivator, dan fasilitator kepada anak agar
anak dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya (Rugianto, 2017).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Kemenkes republik
Indonesia, 2016). Keluarga sebagai unit sosial ekonomi terkecil dalam
masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi (Puspitawati,
2012)
Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau
perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental
mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi paraanggotanya yang
berada dalam suatu jaringan (Lestari, 2012).
Keluarga dengan anak usia sekolah (families with children) adalah
dimulai pada saat anak pertama memasuki sekolah usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Pada fase ini keluarga mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolahan
masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat sendiri demikian pula
orang tua memiliki aktivitas berbeda dengan anak, untuk itu berkerja sama
untuk mencapai tugas perkembangan (Sulistiowati 2019).
C. FUNGSI KELUARGA
Keluarga memiliki lima fungsi dasar (Berns, 2004 ; dalam Lestari,
2012), yaitu :
1. Reproduksi, keluarga memiliki fungsi untuk mempertahankan populasi
yang ada di dalam masyarakat
2. Sosialisasi/edukasi, keluarga menjadi sarana untuk transmisi nilai,
keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan teknik dari generasi
sebelumnya ke generasi yang lebih muda
3. Penugasan peran sosial, keluarga memberikan identitas pada para
anggotanya seperti ras, etnik, religi, sosial ekonomi, dan peran gender
4. Dukungan ekonomi, keluarga menyediakan tempat berlindung, makanan,
dan jaminan kehidupan
G. PENGKAJIAN
1. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
a. Nama kepala keluarga ( KK )
b. Alamat dan telepon
c. Pekerjaan kepala keluarga
d. Pendidikan kepala keluarga
e. Komposisi keluarga dan genogram
f. Tipe
g. Suku bangsa
h. Agama
i. Status sosial ekonomi keluarga
j. Aktivitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
d. Riwayat keluarga sebelumnya
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karaktristik tetangga dan komunitas RW
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan kelaurga dan interaksi dengan masyarakat
4. Struktur keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
b. Pola komunitas klaurga
c. Struktur kekuatan kelaurga
d. Struktur peran
e. Nilai dan norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi efektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi perawatan kesehatan
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu enam bulan
2) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dikaji sejauh mana
keluarga berespon terhadap stressor
c. Strategi koping yang digunakan
d. Stategi adaptasi difungsional
7. Pemeriksaan fisik
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Nama Perawat yang mengkaji Bela Safitri Tanggal Pengkajian Senin. 22 November 2021
1. Data keluarga
Nama Kepala Keluarga Tn. T Bahasa sehari-hari Bahasa jawa
Agama & Suku Islam dan suku jawa Alat Transportasi Sepeda motor
No Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidik Pekerjaa Status TTV (TD, Status Alat
KK an n Gizi N, S, P) Imunisasi Bantu/
Terakhir Dasar Protesa
(TB, BB)
RR :
20x/me
nit
IMT N : 80
20,8 x/menit
S : 36
RR :
20x/me
nit
N:
IMT 83x/me
nit
23,8
S 36,5
20x/me
nit
IMT S : 36,2
10,3 RR :
22x/me
nit
9,3 S : 36,1
RR :
24x/me
nit
LANJUTAN
Struktur Keluarga
o Pembuat keputusan dalam keluarga; Musyawarah
o Penggunaan komunikasi antar anggota keluarga*: Langsung/Tlfon/Wa
o Penyampaian pendapat dalam keluarga*: Baik/Tidak
o Perasaannya selama berkomunikasi dan berinteraksi*: Nyaman/Tidak
o Memberi perhatian kasih sayang serta pentingnya keluarga*: Ya/Tidak
o Anggota keluarga menjalankan peran secara fleksibel*: Ya/Tidak
o Pencari nafkah dalam keluarga Tn. T Penghasilan perbulan tidak menentu
o Nilai agama/budaya/kesehatan yang dipegang keluarga; Menjalankan
ibadah agama/Tidak; Saling hormat/Tidak
3. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA
KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: Ada Tidak karena
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya Tidak …………………………………………………………
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya: Ya Tidak……………………………………………
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat : Ya Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: Keluarga Tetangga
Kader Tenaga kesehatan, yaitu.................
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasany
Perlu berobat ke fasilitas yankes Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
Ya Tidak,jelaskan ...................................................................................
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya :
Ya Tidak , Jelaskan............................................................................
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
Ya Tidak, jelaskan .................................................................................................................................................................................................
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya Tidak, jelaskan.....................................................................................
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah ke
Ya Tidak, jelaskan .................................................................................................................................................................................................
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
Ya Tidak, jelaskan..................................................................................................................................................................................................
Nama Individu yang sakit : An.M Umur: 10 th. JK: L/P. Agama : Islam Diagnosa Medik :
Mual Muntah Kembung Tonus otot Kontraktur Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
Hemoroid, grade ..................... (kanan / kiri)* Jaringan parut Memar Laserasi Ulserasi Pus
Teraba Masa abdomen ......... RPS Bawah :bebas/terbatas/ Bulae/lepuh Perdarahan bawah Krustae Luka
Derajat ...... Perubahan warna……. Decubitus: grade …
Stomatitis Warna ................... kelemahan/kelumpuhan
Tidur dan Istirahat
Riwayat obat pencahar ......... (kanan / kiri)*
Susah tidur Waktu tidur ………………………………………………
Maag Konsistensi .......... Berdiri : Mandiri/ Bantu
Bantuan obat, …………………………………………..………………
Diet Khusus: Tidak/Ya*................ sebagian/tergantung*
Tidak/Ya*..................................
Cemas Denial Marah Takut Interaksi dengan Keluarga : Gigi-Mulut kotor Mandi : Mandiri/ B
Putus asa Depresi Rendah diri
Menarik diri Agresif Perilaku Baik/ tehambat* ...................... Mata kotor Kulit kotor sebagian/tergantu
kekerasan Respon pasca trauma .....
Berkomunikasi * : Perineal/genital kotor Berpakaian : Mand
Tidak mau melihat bagian
Lancar/ terhambat............... Hidung kotor Kuku kotor sebagian/tergantu
tubuh yang rusak
Kegiatan sosial sehari-hari :……………….. Telinga kotor Menyisir Rambut :
Jika ada anggota keluarga menderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; Ya/Tidak;
DOT………………………………………………………...............................................Waktu berobat…………………….Ada PMO………………Nama PMO……………..Tempa
kesehatan…………………………………………..
Jika ada anggota keluarga menderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur: Ya/Tidak:
Obat……………………………………………………………………………………………………..…………….Waktu berobat…………………………..………………………. Tempat pemerik
………………………………
Jika ada anggota keluarga menderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan; Ya/Tidak
Obat…………………..…………………………………….,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,…………………..,Waktu berobat……………………………………………….. Tempat pemeriksaan keseha
…………………………………………………..
Jika ada anggota keluarga menderita penyakit tertentu sesuaikan mengenai keterangan tambahan:…………………………………………………………………………
Lampiran
Tampak terdapat
kotoran pasir dan air
didepan teras rumah
setelah hujan
Barang-barang tampak
diletakan kurang rapih
Lantai tampak kotor
Tn. T tampak merokok
saat dilakukan
pengkajian
B. Intervensi
Diagnosa SLKI SIKI
Deficit Setelah dialkukan tindakan Mengenal masalah kesehatan
perawatan keperawatan selama 2x pertemuan
Edukasi Kesehatan perawatan mulut
diri (gigi) dengan keluarga di harapkan keluarga
mampu 1. Identifikasi kemampuan
Mengenal masalah Kesehatan mernerima informasi
Tingkat pengetahuan 2. Sediakan materi dan media
No Indikator A T pendidikan Kesehatan
1. Kemampuan 3 5
3. Jadwalkan Pendidikan
menjelaskan
Kesehatan
pengetahuan
4. Jelaskan aspek yang perlu
tentang suatu
diidentifikasi dari kondisi gigi
topik
dan mulut
2. Perilaku 2 4
5. Anjurkan sikat gigi 2 kali
sesuai dengan
sehari
pengetahuan
6. Beri kesempatan bertanya
Keterangan
No Indikator A T
1. Verbalisasi 2 4
keinginan untuk
mendukung
anggota
keluarga yang
sakit
2. Bekerjasama 3 5
dengan anggota
keluarga yang Merawat Individu yang sakit
sakit dalam
menentukan Perawatan mulut
perawatan
1. Identifikasi kondisi gigi dan mulut
Keterangan 2. Monitor kebersihan mulut, lidah
dan gusi
1 : Menurun
3. Pilih sikat gigi sesuai dengan
2.: Cukup Menurun kondisi pasien
4. Anjurkan mengganti sikat gigi
3 : Sedang
setiap 3-4 bulan
4 : Cukup Meningkat 5. Anjurkan melakukan pemeriksaan
gigi setiap 6 bulan sekali
5 : Meningkat
No Indikator A T
1. Aktivitas 3 5
keluarga
Memodifikasi lingkungan
mengatasi
masalah Kondisi diskusi keluarga
kesehatan
1. Identifiksi gangguan Kesehatan
2. Tindakan untuk 2 4
mengurangi setiap anggota keluarga
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Memanfaatkan Fasilitas
1. Anggota 2 4
keluarga saling
mendukung
2. Anggta keluarga 2 3
terlibat dalam
aktivitas
komunitas
Keterangan
1 : Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Ketahanan keluarga
No Indikator A T
1. Dukungan 2 4
kemandirian
antar anggota
keluarga
2. Verbalisasi 2 3
perasaan antar
keluarga
Keterangan
1 : Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
3 : Sedang
Memodifikasi lingkungan
4 : Cukup Meningkat
Manajemen lingkungan
5 : Meningkat
a. Identifikasi keamanan dan
Merawat individu yang sakit
kenyamanan lingkungan
Manajemen Kesehatan keluarga b. Atur posisi furniture dengan
meningkat rapih dan terjangkau
No Indikator A T c. Jelaskan membuat lingkungan
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Memodifikasi lingkungan
No Indikator A T
1. Pemeliharaan 2 4
rumah
2. Kebersihan 2 5
hunian
Keterangan
1 : Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Ketahanan keluarga
No Indikator A T
1. Memamfaatkan 3 5
tenaga kesehatan
untuk mendapat
informasi
2. Memafaatkan 3 5
tenaga Ke
sehatan untuk
mendapat
bantuan
Keterangan
1 : Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
C. Implementasi Keperawatan
Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd
24 nov Deficit 1. Menanyakan S : klien mengatakan belum memahami
10.00 perawatan pemahaman keluaraga tentang perawatan gigi yang baik
mulut tentang perawatan gigi O : gigi klien tampak berlubang
2. Melakukan kontrak
A : masalah belum teratasi
waktu untuk melakukan
Pendidikan Kesehatan P : lakukan penkes perawatan gigi dan
4. Menanyakan tentang mulut, lanjutkan intervensi
pemahaman keluarga
megenai masalah dan
informasi yang dapat
memicu konflik
5. Melakukan pemeriksaan
kondisi gigi dan mulut
6. Memeriksa kebersihan
mulut, lidah dan gusi
7. Mananyakan tentang
apakah ada gangguan
Kesehatan setiap
anggota keluarga
8. Menganalisis potensi
dan sumber-sumber
kekuatan keluarga
24 nov Perilaku 1. Menanyakan pada S : Klien mengatakan susah untuk
10.00 Kesehatan pasien apakah bersedia berhenti merokok
cenderung dilakukan Pendidikan
O : klien tampak masih merokok
beresiko Kesehatan
2. Melakukan kontrak A : masalah belum teratasi
waktu dilakukan
Pendidikan Kesehatan P : Lanjutkan intervensi
PHBS
c. Cara
menerapkan 10
PHBS
d. Mamfaat
masing-masing
10 PHBS
2. Memberikan
kesempatan
bertanya
3. mempraktekan
Bersama keluarga
cara menjaga
kebersihan diri dan
lingkungan
4. memberikan
motivasi untuk
berhenti merokok
5. menjelaskan efek
langsung berhenti
merokok
6. menginstruksikan
pasien untuk
mencegah
meminimlkan
efeksamping
penanganan
penyakit sesuai
kebutuhan
7. Memberikan
edukasi keluarga
mengenai Tindakan
untuk mengontrol
dan meminimalkan
gejala.
8. menyarankan pada
keluarga untuk
memilih fasilitas
Kesehatan yang
tepat terkait dengan
penyakit
9. membantu keluarga
memilih
professional
perawatan
Kesehatan yang
tepat