Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tn. T DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN

USIA SEKOLAH DI DESA WLAHAR ADIPALA

Disusun Oleh

BELA SAFITRI

19.03.0017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS CILACAP

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah praktik
keperawatan keluarga ini yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH”
dengan tepat waktu. 

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang


telah membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah
menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi
yang kami sajikan masih kurang sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang mendukung dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini.

Cilacap, 22 September 2021

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gigi merupakan bagian terpenting dalam rongga mulut, karena adanya


fungsi gigi yang tidak tergantikan, antara lain untuk mengunyah makanan
sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta menunjang
penampilan (Sariningsih, 2017).

Kelainan gigi yang sering dijumpai pada anak sekolah adalah karies,
karena pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak
lebih banyak makan makanan serta minuman yang dapat menyebabkan karies
dibanding orang dewasa. Peran orang tua sangat diperlukan dalam
pemeliharaan kesehatan anak, khususnya kebersihan gigi dan mulut karena
usia prasekolah masih bergantung pada orang tua. Orang tua mempunyai
kewajiban dalam menjaga kebersihan gigi pada anak sekolah, salah satunya
menjaga dari karies gigi atau biasanya dikenal sebagai gigi berlubang
(Herijulianti, 2016).
Karies gigi masih menjadi salah satu masalah yang paling sering
terjadi pada masyarakat Indonesia, bukan hanya pada orang dewasa tetapi
juga pada anak-anak. Pada anak usia sekolah, pemeliharaan kesehatan gigi
mereka masih bergantung kepada orang tua terutama ibu sebagai orang
terdekat dengan anak. Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting dari
pertumbuhan seorang anak. (Suciari dkk., 2015)
Organisasi kesehatan dun ia (WHO) pada tahun 2014 menyatakan angka
kejadian karies pada anak masih 60-90%. Karies di Indonesia merupakan
masalah kesehatan gigi dan mulut yang masih perlu mendapat perhatian.
Menurut data dari pengurus besar PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia)
menyebutkan bahwa sedikitnya 89% penderita gigi berlubang adalah anak-
anak usia dibawah 12 tahun (Sariningsih, 2012).
Berdasarkan pendataan dari Riskedas 2007 anak usia 5-6 tahun di Jawa
Tengah menderita karies sebanyak 21,6% dan pada tahun 2013 mengalami
peningkatan menjadi 28,9% (Riskesdas, 2013). Dampak yang terjadi karena
karies gigi sebenarnya akan sangat besar bila tidak dilakukan perawatan
untuk mencegah karies gigi pada anak. Dampak karies ini bisa menimbulkan
rasa sakit atau nyeri sejak dini yaitu fungsi gigi sebagai pengunyah terganggu,
sehingga anak akan mengalami gangguan dalam proses mengunyah, proses
pencernaan dan gangguan tidur. Akibatnya anak tidak mau makan dan
akhirnya anak menjadi kurus. Dalam hal ini, secara tidak langsung, karies
pada anak akan mempengaruhi tumbuh dan pertumbuhan gigi permanen.

Anak usia 5-6 tahun yang mengalami karies gigi sebanyak 93%, hal
ini tidak sesuai dengan target WHO dan FDI dimana 50% dari anak usia 5-6
tahun bebas dari karies gigi. Berdasarkan kelompok umur, proporsi terbesar
dengan masalah gigi dan mulut adalah kelompok umur 5-9 tahun (67,3%)
dengan 14,6% telah mendapat perawatan oleh tenaga medis gigi (Riskesdas,
Kemenkes RI, 2018).

Kerusakan pada gigi seperti karies, malokusi, plak gigi, karang gigi,
dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lain, bahkan jika gigi anak
sakit kemungkinan nafsu makan anak akan menurun, hal itu perlu
diperhatikan sejak dini oleh orang tua (Firmansyah, 2017). Peran serta orang
tua dalam memberikan edukator, motivator, dan fasilitator kepada anak agar
anak dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya (Rugianto, 2017).
B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara Asuhan Keperawatan dengan Tahap Perkembangan Anak


Usia Sekolah?

C. Tujuan

Untuk mengetahui dan menerapkan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan


Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Kemenkes republik
Indonesia, 2016). Keluarga sebagai unit sosial ekonomi terkecil dalam
masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi (Puspitawati,
2012)
Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau
perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental
mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi paraanggotanya yang
berada dalam suatu jaringan (Lestari, 2012).
Keluarga dengan anak usia sekolah (families with children) adalah
dimulai pada saat anak pertama memasuki sekolah usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Pada fase ini keluarga mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolahan
masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat sendiri demikian pula
orang tua memiliki aktivitas berbeda dengan anak, untuk itu berkerja sama
untuk mencapai tugas perkembangan (Sulistiowati 2019).

B. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap perkembangan keluarga dimulai ketika pasangan memulai hidup
baru dalam jenjang pernikahan dan berakhir ketika mereka masuk kategori
lanjut usia. Secara rinci, berikut tahap perkembangan keluarga menurut
Duvall (tokoh psikolog) yang dilalui nyaris setiap keluarga di dunia:
1. Tahap pasangan menikah dan belum memiliki anak (Beginning Family)
Pada tahap ini, pria dan wanita akan saling melakukan penyesuaian
atau sifat dari masing-masing individu yang baru menjalin pernikahan.

Tugas perkembangan pada fase ini adalah :


a. Membina hubungan intim dan memuaskan
b. Mendiskusikan visi dan misi keluarga, termasuk rencana memiliki
anak atau menundanya
c. Menjalin hubungan baik dengan masing-masing keluarga dari suami
maupun istri
2. Tahap kelahiran anak pertama (Child Bearing Family)
tahap ini terjadi ketika pasangan suami istri tengah menantikan
kelahiran anak pertamanya. tahap perkembangan keluarga akan
berlangsung hingga anak kemudian lahir dan berusia hingga 30 bulan.
Tugas perkembangan pada fase ini adalah :
a. Mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua
b. Melakukan adaptasi menyusul peran sebagai orang tua baru
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
3. Keluarga dengan anak sekolah (Families With Preschoolers)
tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak berusia 2,5
tahun-5 tahun. fase ini beberapa keluarga juga memulai memiliki anak
kedua sehingga orang tua harus membagi fokus antara menyiapkan
keperluan anak sekolah dengan kebutuhan anak kedua yang masih bayi.
Pada fase ini, tugas sebagai orangtua adalah:
a. Memastikan rasa aman setiap anggota keluarga
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan bayi baru lahir sambil memenuhi kebutuhan anak
lain
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam keluarga
maupun dengan masyarakat
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak
4. Keluarga dengan anak sekolah (Families With Children)
Tahap keluarga ini bisa dibilang sebagai tahap perkembangan
dengan aktivitas paling sibuk. Saat ini, anak tertua akan berusia 6-12
tahun dengan aktivitas yang padat, begitu pula orangtua yang harus
bekerja atau beraktivitas dengan agendanya sendiri. Tugas orangtua pada
fase ini mirip dengan tahap keempat, misalnya membantu anak
beradaptasi dengan lingkungan dan menjaga keintiman dengan pasangan.
Sedangkan tugas tambahan lainnya adalah menyiapkan kebutuhan dan
biaya kehidupan yang semakin meningkat.
5. Keluarga dengan anak remaja (Families With Teenagers)
Selain bertugas menjaga keharmonisan keluarga, tahap
perkembangan keluarga ini juga menantang orangtua untuk membangun
komunikasi yang baik dengan anak. Orangtua wajib memberi kebebasan
pada anak, namun juga memberi tanggung jawab sesuai usia dan
kemampuan anak.
6. Keluarga dengan anak dewasa (Launching Center Families)
Tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak pertama
memutuskan keluar dari rumah orangtua. Oleh karena itu, orangtua
bertugas membantu anak untuk mandiri sambil menata kembali peran
mereka di dalam rumah tangga dengan anggota keluarga yang masih ada.
7. Keluarga usia pertengahan (Middle Age Families)
Tahap keluarga ini memasuki masa-masa akhir ketika anak terakhir
telah meninggalkan rumah atau orangtua menjelang waktu pensiun. Pada
fase ini, tugas utama Anda adalah menjaga kesehatan dengan pola hidup
sehat, diet seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup, sambil tetap
menjaga keharmonisan dengan pasangan.
8. Keluarga dengan usia lanjut
Terakhir, tahap perkembangan keluarga akan masuk kategori usia
lanjut saat suami-istri telah pensiun hingga salah satunya meninggal
dunia. Di saat inilah suami-isteri bertugas untuk saling merawat dan
mempertahankan hubungan baik dengan anak dan sosial masyarakat.
Ketika tahap perkembangan keluarga belum terpenuhi, cari tahu
mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi serta
kendala mengapa tugas tersebut belum terpenuhi.

C. FUNGSI KELUARGA
Keluarga memiliki lima fungsi dasar (Berns, 2004 ; dalam Lestari,
2012), yaitu :
1. Reproduksi, keluarga memiliki fungsi untuk mempertahankan populasi
yang ada di dalam masyarakat
2. Sosialisasi/edukasi, keluarga menjadi sarana untuk transmisi nilai,
keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan teknik dari generasi
sebelumnya ke generasi yang lebih muda
3. Penugasan peran sosial, keluarga memberikan identitas pada para
anggotanya seperti ras, etnik, religi, sosial ekonomi, dan peran gender
4. Dukungan ekonomi, keluarga menyediakan tempat berlindung, makanan,
dan jaminan kehidupan

Senada dengan pendapat Berns di atas, Friedman (dalam Setyawan,


2012) menambahkan fungsi yang dapat dijalankan oleh suatu keluarga,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Afektif, yaitu mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarganya dalam berhubungan dengan orang lain
2. Fungsi Sosialisasi, yaitu sebagai tempat melatih anak untuk berkehidupan
sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang
lain di luar rumah
3. Fungsi Reproduksi, yaitu untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga
4. Fungsi Ekonomi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan, yaitu mempertahankan keadaan
kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

D. TUGAS PERKEMBANGAN kELUARGA PADA ANAK USIA SEKOLAH


(6-12 TAHUN)
Tugas perkembangan keluarga umumnya lebih ditekankan pada
pemenuhan tugas perkembangan anak. Untuk mencapai tugas perkembangan
yang optimal, keluarga akan membutuhkan bantuan dari pihak sekolah dan
kelompok anak sebaya. Keluarga perlu membantu meletakkan dasar
penyesuaian diri anak dengan teman sebaya (Andarmoyo & Sulistyo, 2012).
Tugas perkembangan keluarga menurut Ali Zaibidin (2010) adalah
1. Tahap I : Keluarga pemula
a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan
b. Menghubungkan ikatan persaudaraan secara harmonis
c. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai ortu)
2. Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak
a. Membentuk keluarga muda sebagai unit yang mantap
b. Mempertahankan pernikahan yang memuaskan
c. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambah
peran orang tua kakek dan nenek
3. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra-sekolah
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang
bermain, privasi dan keamanan
b. Mensosialisasi anak
c. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak yang lain
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah
a. Mensosialisasiskan anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah
b. Mempertahanakan hubungan dengan teman sebaya
c. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
a. Mengembangkan kebebasan bertanggung jawab ketika anak remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri
b. Memfokuskan kembali hubungan pernikahan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara ortu dan anak
6. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda
a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga
yang baru dapat melalui pernikahan anak-anak
b. Melanjutkan/memperbaruhi keharmonisan pernikahan dan
menyesuaikan kembali hubungan pernikahan
c. Membantu ortu lanjut usia dan cenderung sakit sakitan dalam
kehidupan dan kesehatan
7. Tahap VII : ortu usia pertengahan
a. Menciptakan linkungan yang meningkatkan kesehatan
b. Memperkokoh hubungan pernikahan
8. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pension dan usia lanjut
a. Mempertahankan peraturan hidup yang memuaskan
b. Menyesuaikan diri terhadap pendapatan yang menurun
c. Mempertahankan hubungan pernikahan
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan

E. PERAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA


Peran keluarga terutama pada anak-anak yaitu pendidikan, keluaga
merupakan pusat pendidikan bagi anak-anak, bahwa orang tua harus
mengambil peran terbesar dalam menerapkan pendidikan bagi anak-anak
mereka, tak peduli seberapa sibuk mereka dengan urusan pekerjaan. Peran
tanggung jawab keluarga menurut Friedman (2010) peran keluarga dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu
1. Peran Formal Keluarga
Peran formal adalah peran eksplisit yang terkandung dalam
struktur peran keluarga (ayah suami dll) yang berkaitan dengan masing –
masing posisi keluarga formal adalah peran terkait atau sekelompok
perilaku yang kurang lebih homogeny. Keluarga membagi peran kepada
anggota keluarganya dengan cara yang serupa dengan cara masyarakatt
membagi perannya berdasarkan pada seberapa pentingnya performa
peran terhadap berfungsinya system tersebut. Beberapa peran
membutuhkan keterampilan atau kemampuannya khusus peran yang lain
kurang komplek dan dapat diberikan kepada mereka yang kurang
terampil atau jumlah kekuasaannya paling sedikit.
2. Peran Informal Keluarga
Peran informal keluarga bersifat implist sering kali tidak tampak
pada permukaanya dan diharapkan memenuhi kebutuhan emosional
anggota keluarga dan atau memelihara keseimbangan keluarga berada
peran informal di perlukan untuk memenuhi kebutuhan integrasi dan
adaptasi dari kelompok keluarga.
a. Peranan ayah
Ayah sebagi suami dari istri dan anak-anaknya berperan sebagai
mencari nafkah. Pendidik, perlindung dan pemberian rasa aman
sebagai kepala keluarga sebagai anggota dari kelompok social serta
aggota keluarga masyarakat dari lingkungan
b. Peranan ibu
Ibu sebagai istri dari suami dan anak-anaknya mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, perlindung dan sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai
mencari nafkah tambahan dalam keluarganya
c. Peranan anak
Anak-anaknya melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai
dengan tingkat perkembangan baik fisik , social dan spiritual

F. MASALAH KESEHATAN YANG TERJADI PADA KELUARGA


DENGAN ANAK USIA KESEKOLAH (6-12 Tahun)
1. Bahaya fisik
a. Penyakit
Penyakit palsu/khayal untuk menghindari tugas-tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
b. Kegemukan
Anak kesulitan mengikuti kegiatan bermain sehingga kehilangan
kesempatan untuk keberhasilan sosial dan teman-temannya sering
mengganggu dan mengejek sehingga anak menjadi rendah diri.
c. Kecelakaan
Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik, kecelakaan sering
dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan
bahayanya bagi psikologisnya sehingga anak merasa takut dan hal ini
dapat berkembang menjadi rasa malu yang akan mempengaruhi
hubungan sosial.
d. Kecanggungan
Anak mulai membandingkan kemampuannya dengan teman
sebaya bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk
rendah diri.
e. Kesederhanaan
Hal ini sering dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa
memandangnya sebagai perilaku kurang menarik sehingga anak
menafsirkannya sebagai penolakan yang dapat mempengaruhi konsep
diri anak.
2. Bahaya psikologis
a. Bahaya dalam berbicara
Ada beberapa bahaya dalam berbicara yang umum terdapat pada
anak-anak usia sekolah yaitu, kosakata yang kurang dari rata-rata
menghambat tugas-tugas di sekolah dan menghambat komunikasi
dengan orang lain.
1) Kesalahan dalam berbicara, cacat dalam berbicara (gagap) akan
membuat anak jadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila
perlu saja
2) Anak yang kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakan
dilingkungan sekolah akan terhalang dalam usaha untuk
berkomunikasi dan mudah merasa bahwa ia berbeda
3) Pembicaraan yang bersifat egosentris, mengkritik dan
merendahkan orang lain, membual akan ditentang oleh temannya
b. Bahaya emosi
Anak akan dianggap tidak matang bila menunjukan polapola emosi
yang kurang menyenangkan seperti marah yang berlebihan, cemburu
masih sangat kuat sehingga kurang disenangi orang lain
c. Bahaya bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan merasa
kekurangan kesempatan untuk mempelajari permainandan olah raga
untuk menjadi anggota kelompok, anak dilarang berkhayal, dilarang
melakukan kegiatan kreatif dan bermain akan menjadi anak penurut
yang kaku.
d. Bahaya dalam konsep diri
Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa
tidak puas terhadap diri sendiri dan tidak puas terhadap perlakuan
orang lainbila konsep sosialnya didasarkan pada pelbagai stereotip,
anak cenderung berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam
memperlakukan orang lain. Karena konsepnya berbobot emosi dan
cenderung menetap serta terus menerus akan memberikan pengaruh
buruk pada penyesuaian sosial anak.
e. Bahaya moral
Bahaya umum diakitkan dengan perkembangan sikap moral dan
perilaku anak-anak :
1) Perkembangan kode moral berdasarkan konsep temanteman atau
berdasarkan konsep-konsep media massa tentang benar dan salah
yang tidak sesuai dengan kode orang dewasa
2) Tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas
perilaku
3) Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa
yang sebaiknya dilakukan
4) Hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak
5) Menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu
memuaskan sehingga menjadi perilaku kebiasaan
6) Tidak sabar terhadap perilaku orang lain yang salah

G. PENGKAJIAN
1. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
a. Nama kepala keluarga ( KK )
b. Alamat dan telepon
c. Pekerjaan kepala keluarga
d. Pendidikan kepala keluarga
e. Komposisi keluarga dan genogram
f. Tipe
g. Suku bangsa
h. Agama
i. Status sosial ekonomi keluarga
j. Aktivitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
d. Riwayat keluarga sebelumnya
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karaktristik tetangga dan komunitas RW
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan kelaurga dan interaksi dengan masyarakat
4. Struktur keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
b. Pola komunitas klaurga
c. Struktur kekuatan kelaurga
d. Struktur peran
e. Nilai dan norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi efektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi perawatan kesehatan
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu enam bulan
2) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dikaji sejauh mana
keluarga berespon terhadap stressor
c. Strategi koping yang digunakan
d. Stategi adaptasi difungsional
7. Pemeriksaan fisik

H. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL


Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala
pendidikan kesehatan jiwa keluarga terhadap tumbuh kebang anak usia
kesekolah, diagnosa yang dapat muncul adalah kesiapan peningkatan
pengetahuan dan kesiapan peningkatan perkembangan anak sekolah.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut Herdman
(2018) antara lain sebagai berikut
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
2. Ketidakefetifan pemeriliharaan kesehatan
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
4. Ketidakefektifan perlindungan
5. Ketidakefektifan dinamika makan anak

I. INTERVENSI YANG MUNGKIN DILAKUKAN


Perencanaan merupakan tindakan penentuan tipe-tipe intervensi
keperawatan gigi yang dapat dilaksanakan (diimplementasikan) untuk
mengatasi masalah pasien dan membantu pasien mencapai pemenuhan
kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Perencanaan
merupakan kerangka kerja untuk pembuatan keputusan dan menguji penilaian
klinis dalam pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi. Pada dasarnya,
perencanaan merupakan kesempatan untuk mengintegrasikan keputusan-
keputusan yang mendukung pencapaian tujuan dengan baik ( Fatarani, 2017).
Perencanaan asuhan keperawatan juga dikelompokkan berdasarkan
jenis tindakan dalam asuhan keperawatan gigi dan mulut, yaitu promotif,
preventif, dan kuratif yang merupakan kompetensi seorang perawat gigi.
Tindakan promotif terdiri dari penyuluhan tentang pemeliharaan
kesehatangigi. Tindakan preventif terdiri dari pembersihan karang gigi,oral
prophylaxis, pengolesan larutan fluor, dan fissure sealant (Laut, 2019).
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

LEMBAR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DI KOMUNITAS

Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register -

Nama Perawat yang mengkaji Bela Safitri Tanggal Pengkajian Senin. 22 November 2021

1. Data keluarga
Nama Kepala Keluarga Tn. T Bahasa sehari-hari Bahasa jawa

Alamat Rumah & Telp Desa wlahar Jarak yankes 1 km


terdekat

Agama & Suku Islam dan suku jawa Alat Transportasi Sepeda motor

DATA ANGGOTA KELUARGA

No Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidik Pekerjaa Status TTV (TD, Status Alat
KK an n Gizi N, S, P) Imunisasi Bantu/
Terakhir Dasar Protesa
(TB, BB)

1. Tn. Y Suami 50 L Jawa SD Buruh 170 TD : lengkap -


/ 118/68
kepala 60 mmHg
keluarg
IMT N : 85
a x/menit
20,7
S : 36,3

RR :
20x/me
nit

2. Ny. S Istri 48 P Jawa SD IRT 155 TD : lengkap -


120/80
50 mmHg

IMT N : 80
20,8 x/menit

S : 36

RR :
20x/me
nit

3. An. G Anak 16 L Jawa SMA Pelajar 165 TD : lengkap -


128/80
65 mmHg

N:
IMT 83x/me
nit
23,8
S 36,5

20x/me
nit

4. An. Anak 10 P Jawa SD Pelajar 136 N: Lengkap


M 89x/me
19 nit

IMT S : 36,2

10,3 RR :
22x/me
nit

6. An. A Anak 6 P Jawa TK Pelajar 131 N: Lengkap


90x/me
16 nit

9,3 S : 36,1

RR :
24x/me
nit

LANJUTAN

No Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Alergi Analisis


Masalah
Saat ini Kesehatan
INDIVIDU

1. Tn. T Baik Sehat Tidak ada -

2. Ny. S Baik Sehat Tidak ada -

3. An. G Baik Sehat Tidak ada -

4. An. Baik Gigi Berlubang Asma -


M

5. An. A Baik Sehat Tidak ada -

1. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)


2. DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan  Stres dan Koping Keluarga
o Stres jangka panjang*; tidak ada
 Kondisi Rumah : o Stres jangka pendek*; tidak ada
o Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor*; pasien
o Ukuran: 6x10 m2 apabila ada masalah dihadapi dengan tenang
o Jenis tempat tinggal*; Rumah, rumah kontrakan, rumah dinas o Strategi koping
o Kepemilikan: Pribadi,sewa  Koping internal*; berdoa, humor, diskusi bersama kelua
o Jenis bangunan*; Permanen, semi permanen peran dalam keluarga
o Jenis lantai: Tanah, semen, keramik, granit, marmer  Koping eksternal*: mencari informasi, memelihara hubun
o Genting*: Standar, rumbia masyarakat, dan mencari dukungan social
 Harapan Keluarga : ingin selalu menjaga keharmonisan keluarga
o Eternit*: Ada/tidak ada
o Jumlah ruangan*:1 tamu,1 makan, 3 kamar tidur, 1dapur, 1 kamar mandi
o Jumlah kamar tidur: ada/tidak; terang/lembab lantai kotor, dinding tidak
lelmbab PHBS Di Rumah Tangga
o Kebersihan perabor didalam rumah: Bersih/ kotor; rapi/beratakan
o Fasilitas dalam rumah; meja, kursi, almari, tv, video, mesin cuci, lemari  Jika PUS, KB yang digunakan: Implan
pendingin, kondisi Fasilitas; Baik/rusak
 Ventilasi : Cukup/Kurang*; berfungsi baik/tidak Ya/Tidak*..........................................................................................
 Pencahayaan Rumah : Baik/ Tidak*; Jendela ditiap ruang bisa dibuka  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
disiang hari/Tidak*, dimalam hari lampu terang/Tidak*;10% luas lantai Ya/ Tidak* ......................................................................................
bangunan/tidak.
 Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
 Saluran Buang Limbah : Baik Cukup/Kurang*; SPAL/ Terbuka tergenang Ya/ Tidak* ......................................................................................
 Sumber Air Bersih* : Sehat/Tidak Sehat*; Sumur terbuka, sumur bor
 jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
 Sumber mata air; Tercemar/Tidak; Untuk MCK/Tidak
Ya/ Tidak*.......................................................................................
 Jamban Memenuhi Syarat* : Ya/Tidak* Angsa train, Cemplung, Kolam ikan,
 Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Sungai; Ada sarana/Tidak; Bersih/ Kotor
 Tempat Sampah*: Ya/Tidak* Dibakar/ ditimbun teratur tidak menjadi Ya/ Tidak*.......................................................................................
sarang nyamuk, lalat dan tikus/diangkut petugas  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
 Kandang*: Ada/Tidak; Terpisah rumah/Tidak; Bersih/Kotor; Rapi/Tidak Ya/ Tidak* ......................................................................................
 Lubang asap*: Ada/tidak; Asap keluar dapur/Tidak; Menganggu  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
penglihatan/Tidak Ya/ Tidak* ......................................................................................
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota Keluarga 8m2/orang;  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Ya/Tidak* Ya/ Tidak* ......................................................................................
 Karakteristik Komunitas;  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
o Tipe komunitas*: Pedesaan, Perkotaan Ya/ Tidak* Ada sampah/kotoran hewan........................................
o Tipe tempat tinggal lingkungan*: Hunian, Agraris, Industri  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
o Lama keluarga tinggal di tempat tersebut 40 tahun Ya/ Tidak*
o Sejarah pindah atau migrasi*: Ada/Tidak  Menggunakan jamban sehat :
o Etnis komunitas jawa Kondisi jalan sudah di aspal Ya/ Tidak*, Tn. T
o Hubungan kekerabatan dengan tetangga*; Baik/Kurang/Tidak baik  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
o Support mental masyarakat keluarga ada masalah*; Peduli/Tidak
Ya/ Tidak*, Tn. T mengatakan selalu memberantas jentik nyamu
o Perkumpulan keluarga dimasyarakat*; Arisan, Pengajian
sekali
o Pelayanan kesehatan dimasyarakat*; Posyandu,Puskesmas, Klinik,
 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
Rs jarak terdekat yankes puskesmas
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
o Fasilitas dilingkungan*; Rumah ibadah, Sekolah, Pasar, Warung,
 Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak*, Tn. T mengatakan
Apotik, Tempat rekreasi, Angkutan umum tidak ada
o Keamanan komunitas*: Aman/Ada pencurian  Setiap anggota keluarga memiliki handuk masing-masing: Ya/Ti
 Keluarga menjadi anggota Jaminan Kesehatan: Ya/ Tidak, Tn. T
anggota keluarganya menggunakan BPJS dan KIS
 Pekarangan dimanfaatkan*: Ya/Tidak, Tn. T mengatakan pekara
mamfaatkatkan untuk menanam pohon pisang

 Struktur Keluarga
o Pembuat keputusan dalam keluarga; Musyawarah
o Penggunaan komunikasi antar anggota keluarga*: Langsung/Tlfon/Wa
o Penyampaian pendapat dalam keluarga*: Baik/Tidak
o Perasaannya selama berkomunikasi dan berinteraksi*: Nyaman/Tidak
o Memberi perhatian kasih sayang serta pentingnya keluarga*: Ya/Tidak
o Anggota keluarga menjalankan peran secara fleksibel*: Ya/Tidak
o Pencari nafkah dalam keluarga Tn. T Penghasilan perbulan tidak menentu
o Nilai agama/budaya/kesehatan yang dipegang keluarga; Menjalankan
ibadah agama/Tidak; Saling hormat/Tidak
3. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA
KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak karena
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya  Tidak …………………………………………………………
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:  Ya  Tidak……………………………………………
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya  Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :  Ya  Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Keluarga  Tetangga
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu.................
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasany
 Perlu berobat ke fasilitas yankes  Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
 Ya  Tidak,jelaskan ...................................................................................
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak , Jelaskan............................................................................
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
 Ya  Tidak, jelaskan .................................................................................................................................................................................................
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan.....................................................................................
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah ke
 Ya  Tidak, jelaskan .................................................................................................................................................................................................
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
 Ya  Tidak, jelaskan..................................................................................................................................................................................................

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA : Kesimpulan:


1. Menerima petugas puskesmas 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran - Kemandirian I : Jika memenuhi krit
2. Menerima yankes sesuai rencana 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif - Kemandirian II; jika memenuhi krit
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif - Kemandirian III: Jika memenuhi kr
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran - Kemandirian IV: Jika memenuhi kr

Nama Individu yang sakit : An.M Umur: 10 th. JK: L/P. Agama : Islam Diagnosa Medik :

Sumber Dana Kesehatan : Pekerjaan: Keluhan Utama :………………………………..Kel. Tambahan:………

 Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan


 Kesadaran : composmentis  Pola BAK …x/hr,vol ..ml/hr
 GCS : 15  Edema  Bunyi jantung: .....  Hematuri  Poliuria  Sianosis S
 TD : mmHg, N : x/menit,  Oliguria  Disuria
R: x/menit, S : oC  Asites  Akral dingin  Inkontinensia  Retensi  Irama ireguler  W
 IMT: BB/TB2: ………………..  Nyeri saat BAK
 <18 : BB kurang  Tanda Perdarahan: purpura/ hematom/  Ronki ...................
 18,5-24,9: BB ideal  KemampuanBAK : Mandiri/
 25-29,9 : BB lebih
petekie/ hematemesis/  Otot bantu napas
 30-39,9 : Gemuk Bantu sebagian/tergantung*
 >40: Sangat gemuk
 BB Ideal Anak:
melena/ epistaksis*  Alat bantu nafas .
 Alat bantu: Tidak/Ya*………
 1-10 tahun (2n+8 ) :………………
 0-12 bulan ( n/2+4): ………………  Tanda Anemia : Pucat/ Konjungtiva  Dispnea S
 Gunakan Obat :Tidak/Ya*...
 Takikardia  Bradikardia pucat/ Lidah pucat/ Bibir pucat/ Akral
pucat*  Stridor K
 Kemampuan BAB :Mandiri/
 Tubuh teraba hangat  Menggigil
 Tanda Dehidrasi: mata cekung/ turgor
Bantu sebagian/tergantung*
kulit berkurang/ bibir kering *
 Alat bantu: Tidak/Ya*...
 Pusing  Kesemutan  Berkeringat
 Rasa Haus  Pengisian kapiler  3 detik

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori

 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot  Kontraktur Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :

Nafsu Makan :  Fraktur Nyeri otot/tulang*  Buram  Kesemutan pada …….............


 Tak bisa melihat  Kebas pada ..........................…
Berkurang/Tidak*  Sulit Menelan  Drop Foot Lokasi ……...........…  Alat bantu …........  Disorientasi  Parese  Halus
 Visus ………........  Disartria  Amnesia  Paral
 Bau Nafas  Tremor Jenis ……......…......….. Fungsi pendengaran :  Refleks patologis ……
 Kurang jelas  Kejang : sifat …….. lama ..……
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Malaise / fatique  Tuli Fungsi Penciuman
 Tinnitus  Mampu
geraham/rahang/palatum*  Atropi  Kekuatan otot ....….............…..  Alat bantu  Terganggu
Fungsi Perasa
 Distensi Abdomen  Postur tidak normal .................  Mampu
 Terganggu
 Bising Usus: ................................  RPS Atas : bebas/ terbatas/

 Konstipasi  Diare .......x/hr kelemahan/ kelumpuhan Kulit

 Hemoroid, grade ..................... (kanan / kiri)*  Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi  Pus

 Teraba Masa abdomen .........  RPS Bawah :bebas/terbatas/  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae  Luka
Derajat ......  Perubahan warna…….  Decubitus: grade …
 Stomatitis  Warna ................... kelemahan/kelumpuhan
Tidur dan Istirahat
 Riwayat obat pencahar ......... (kanan / kiri)*
 Susah tidur  Waktu tidur ………………………………………………
 Maag  Konsistensi ..........  Berdiri : Mandiri/ Bantu
 Bantuan obat, …………………………………………..………………
Diet Khusus: Tidak/Ya*................ sebagian/tergantung*

 Kebiasaan makan-minum :  Berjalan : Mandiri/ Bantu

Mandiri/ Bantu sebagian/ sebagian/tergantung*

Tergantung*  Alat Bantu : Tidak/Ya*..............

 Alergi makanan/minuman :  Nyeri : Tidak/Ya*.......................

Tidak/Ya*..................................

 Alat bantu : Tidak/Ya*.............

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Seha

 Cemas  Denial  Marah  Takut  Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor  Mandi : Mandiri/ B
 Putus asa Depresi  Rendah diri
 Menarik diri  Agresif Perilaku Baik/ tehambat* ......................  Mata kotor  Kulit kotor sebagian/tergantu
kekerasan  Respon pasca trauma .....
 Berkomunikasi * :  Perineal/genital kotor  Berpakaian : Mand
 Tidak mau melihat bagian
Lancar/ terhambat...............  Hidung kotor  Kuku kotor sebagian/tergantu
tubuh yang rusak
 Kegiatan sosial sehari-hari :………………..  Telinga kotor  Menyisir Rambut :

 Menjalankan Ibadah agama*: Ya/Tidak  Rambut-Kepala kotor Bantu sebagian/te


 Keyakinan yang dianut mempengaruhi
kesehatan:………………………………………
 Merokok; Ya/Tidak
 Olahraga : Ya/Tidak/ Jarang
Keterangan Tambahan terkait Individu;
 Persepsi klien terhadap kesehatan *: Paham/Tidak………………… ; Penyakit masa lalu;…………..……..……….…; Riwayat penyakit keluarga; Ada/Tidak………
Kemampuan mengatasi masalah; Baik/Kurang…………..…… Sosial ekonomi ; Bekerja/Tidak, Penanggung jawab…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,…
tinggal;Layak/Kurang…………...Dukungan keluarga: Ada/Tidak…………………………………..Merokok: Ya/Tidak. Olahraga: Ya/Tidak…………………………….

 Jika ada anggota keluarga menderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; Ya/Tidak;
DOT………………………………………………………...............................................Waktu berobat…………………….Ada PMO………………Nama PMO……………..Tempa
kesehatan…………………………………………..
 Jika ada anggota keluarga menderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur: Ya/Tidak:
Obat……………………………………………………………………………………………………..…………….Waktu berobat…………………………..………………………. Tempat pemerik
………………………………

 Jika ada anggota keluarga menderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan; Ya/Tidak
Obat…………………..…………………………………….,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,…………………..,Waktu berobat……………………………………………….. Tempat pemeriksaan keseha
…………………………………………………..
 Jika ada anggota keluarga menderita penyakit tertentu sesuaikan mengenai keterangan tambahan:…………………………………………………………………………

Keterangan tambahan lain:

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT

Lampiran

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT


A. Analisa Data Keperawatan Keluarga
No Analisa Kesehatan Etiologi Problem
1. Ds : Ketidakmampuan Deficit
 An. M mengatakan mengenal masalah perawatan
giginya ada yang Kesehatan diri ( gigi)
berlubang dan pernah
sakit gigi
 An. M mengatakan
sering makan makanan
manis permen dan
coklat
 An. M mengatakan
tidak menggosok gigi
jika akan tidur
Do :

 Gigi tampak berlubang


dibagian belakang
2. Ds : Ketidakmampuan Perilaku
 Tn. T mengatakan keluarga Kesehatan
membersihkan rumah memodifikasi cenderung
jika kotor saja lingkungan tempat beresiko
 Tn.. T mengatakan tinggal
jarang membersihkan
rumah karena harus
bekerja
 Tn. T mengatakan setiap
hari merokok meskipun
takut anaknya kambuh
karena asap rokoknya
Do :

 Tampak terdapat
kotoran pasir dan air
didepan teras rumah
setelah hujan
 Barang-barang tampak
diletakan kurang rapih
 Lantai tampak kotor
 Tn. T tampak merokok
saat dilakukan
pengkajian

B. Intervensi
Diagnosa SLKI SIKI
Deficit Setelah dialkukan tindakan Mengenal masalah kesehatan
perawatan keperawatan selama 2x pertemuan
Edukasi Kesehatan perawatan mulut
diri (gigi) dengan keluarga di harapkan keluarga
mampu 1. Identifikasi kemampuan
Mengenal masalah Kesehatan mernerima informasi
Tingkat pengetahuan 2. Sediakan materi dan media
No Indikator A T pendidikan Kesehatan
1. Kemampuan 3 5
3. Jadwalkan Pendidikan
menjelaskan
Kesehatan
pengetahuan
4. Jelaskan aspek yang perlu
tentang suatu
diidentifikasi dari kondisi gigi
topik
dan mulut
2. Perilaku 2 4
5. Anjurkan sikat gigi 2 kali
sesuai dengan
sehari
pengetahuan
6. Beri kesempatan bertanya
Keterangan

1 : Menurun Mengambil Keputusan

2.: Cukup Menurun Dukungan pengambilan keputusan

3 : Sedang 1. Identifikasi persepsi megenai


masalah dan informasi yang
4 : Cukup Meningkat
memicu konflik
5 : Meningkat 2. Motivasi mengungkapkan tujuan
perawatan yang diharapkan
3. Berikan informasi yang diberika

Mengambil Keputusan pasien

Dukungan keluarga meningkat

No Indikator A T

1. Verbalisasi 2 4
keinginan untuk
mendukung
anggota
keluarga yang
sakit

2. Bekerjasama 3 5
dengan anggota
keluarga yang Merawat Individu yang sakit
sakit dalam
menentukan Perawatan mulut
perawatan
1. Identifikasi kondisi gigi dan mulut
Keterangan 2. Monitor kebersihan mulut, lidah
dan gusi
1 : Menurun
3. Pilih sikat gigi sesuai dengan
2.: Cukup Menurun kondisi pasien
4. Anjurkan mengganti sikat gigi
3 : Sedang
setiap 3-4 bulan
4 : Cukup Meningkat 5. Anjurkan melakukan pemeriksaan
gigi setiap 6 bulan sekali
5 : Meningkat

Merawat Individu yang sakit

Manajemen Kesehatan keluarga


meningkat

No Indikator A T

1. Aktivitas 3 5
keluarga
Memodifikasi lingkungan
mengatasi
masalah Kondisi diskusi keluarga
kesehatan
1. Identifiksi gangguan Kesehatan
2. Tindakan untuk 2 4
mengurangi setiap anggota keluarga

resiko 2. Ciptakan suasana rumah yang


sehat dan medukung
Keterangan
perkembangan kepribadian
1 : Menurun anggota keluarga
3. Anjurkan keluarga untuk
2.: Cukup Menurun
memamfaatkan sumber-sumber
3 : Sedang yang ada dalam masyarakat

4 : Cukup Meningkat

5 : Meningkat
Memanfaatkan Fasilitas

Rujukan Ke Layanan masyarakat

1. Identifikasi potensi dan sumber-


sumber kekuatan keluarga
Modifikasi lingkungan 2. Identifikasi apakah peran dan
fungsi kesehatan keluarga
Fungsi keluarga meningkat
berjalan dengan baik
No Indikator A T

1. Anggota 2 4
keluarga saling
mendukung

2. Anggta keluarga 2 3
terlibat dalam
aktivitas
komunitas

Keterangan

1 : Menurun

2.: Cukup Menurun

3 : Sedang

4 : Cukup Meningkat

5 : Meningkat

Memamfaatkan fasilitas pelayanan


Kesehatan

Ketahanan keluarga
No Indikator A T

1. Dukungan 2 4
kemandirian
antar anggota
keluarga

2. Verbalisasi 2 3
perasaan antar
keluarga

Keterangan

1 : Menurun

2.: Cukup Menurun

3 : Sedang

4 : Cukup Meningkat

5 : Meningkat

Perilaku Setelah dialkukan tindakan Mengenal masalah kesehatan


Kesehatan keperawatan selama 2x pertemuan
Edukasi pola perilaku kebersihan
cenderung dengan keluarga di harapkan keluarga
beresiko mampu a. Identifikasi kesiapan dan
Mengenal masalah Kesehatan kemampuan menerims
Tingkat pengetahuan informasi
No Indikator A T b. Sediakan materi dan media
1. Kemampuan 3 5
Pendidikan Kesehatan
menjelaskan
c. Jadwalkan Pendidikan
pengetahuan
Kesehatan sesuai kesepakatan
tentang suatu
d. Berikan kesempatan untuk
topik
2. Perilaku 2 4 bertanya
sesuai dengan e. Praktekan Bersama keluarga
pengetahuan cara menjaga kebersihan diri
Keterangan
dan lingkungan
1 : Menurun f. Jelaskan masalah yang dapat
timbul akibat tidak menajaga
2.: Cukup Menurun
kebersihan diri dan lingkungan
3 : Sedang

4 : Cukup Meningkat Mengambil Keputusan

5 : Meningkat Dukungan berhenti merokok

a. Identifikasi keinginan berhenti


merokok
b. Identifikasi upaya berhenti
merokok
c. Diskusikan motivasi berhenti
merokok
d. Jelaskan efek langsung berhenti
merokok

Merawat Individu yang sakit


Dukungan pengambilan keputusan
Pengajaran proses penyakit
Fungsi keluarga
No Indikator A T a. identifikasi tanda dan gejala
1. Anggota 2 4 yang umum dari penyakit
keluarga saling sesuai kebutuhan
mendukung b. Instruksikan pasien untuk
2. Verbalisasi 3 5 mencegah meminimlkan
komitmen efeksamping penanganan
terhadap penyakit sesuai kebutuhan
keluarga c. Edukasi keluarga mengenai
Keterangan Tindakan untuk mengontrol
dan meminimalkan gejala.
1 : Menurun

2.: Cukup Menurun

3 : Sedang
Memodifikasi lingkungan
4 : Cukup Meningkat
Manajemen lingkungan
5 : Meningkat
a. Identifikasi keamanan dan
Merawat individu yang sakit
kenyamanan lingkungan
Manajemen Kesehatan keluarga b. Atur posisi furniture dengan
meningkat rapih dan terjangkau
No Indikator A T c. Jelaskan membuat lingkungan

1. Aktivitas 2 4 rumah yang aman


keluarga Memanfaatkan Fasilitas
mengatasi
Panduan system pelayanan Kesehatan
masalah
Kesehatan a. Monitor kecukupan tindak
lanjut perawatan Kesehatan.
2. Tindakan untuk 3 5
b. Bantu keluarga untuk
mengurangi
bekoordinasi dan
resiko
mengkomunikasikan
Keterangan
perawatan Kesehatan

1 : Menurun c. Bantu keluarga memilih


professional perawatan
2.: Cukup Menurun Kesehatan yang tepat

3 : Sedang

4 : Cukup Meningkat

5 : Meningkat
Memodifikasi lingkungan

Keamanan lingkungan rumah

No Indikator A T

1. Pemeliharaan 2 4
rumah

2. Kebersihan 2 5
hunian

Keterangan

1 : Menurun

2.: Cukup Menurun

3 : Sedang

4 : Cukup Meningkat

5 : Meningkat

Memamfaatkan fasilitas Kesehatan

Ketahanan keluarga

No Indikator A T

1. Memamfaatkan 3 5
tenaga kesehatan
untuk mendapat
informasi

2. Memafaatkan 3 5
tenaga Ke

sehatan untuk
mendapat
bantuan

Keterangan
1 : Menurun

2.: Cukup Menurun

3 : Sedang

4 : Cukup Meningkat

5 : Meningkat

C. Implementasi Keperawatan
Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd
24 nov Deficit 1. Menanyakan S : klien mengatakan belum memahami
10.00 perawatan pemahaman keluaraga tentang perawatan gigi yang baik
mulut tentang perawatan gigi O : gigi klien tampak berlubang
2. Melakukan kontrak
A : masalah belum teratasi
waktu untuk melakukan
Pendidikan Kesehatan P : lakukan penkes perawatan gigi dan
4. Menanyakan tentang mulut, lanjutkan intervensi
pemahaman keluarga
megenai masalah dan
informasi yang dapat
memicu konflik
5. Melakukan pemeriksaan
kondisi gigi dan mulut
6. Memeriksa kebersihan
mulut, lidah dan gusi
7. Mananyakan tentang
apakah ada gangguan
Kesehatan setiap
anggota keluarga
8. Menganalisis potensi
dan sumber-sumber
kekuatan keluarga
24 nov Perilaku 1. Menanyakan pada S : Klien mengatakan susah untuk
10.00 Kesehatan pasien apakah bersedia berhenti merokok
cenderung dilakukan Pendidikan
O : klien tampak masih merokok
beresiko Kesehatan
2. Melakukan kontrak A : masalah belum teratasi
waktu dilakukan
Pendidikan Kesehatan P : Lanjutkan intervensi

3. Menanyakan pada Tn.W


apakah ada keinginan
untuk berhenti merokok
4. Menanyakan pada Tn.
W mengenai upaya
yang telah dilakukan
untuk berhenti merokok
5. Memerikasa apakah ada
tanda dan gejala sakit
pada anggota keluarga
6. Melakukan pemeriksaan
mengenai keamanan
perabotan dan kondisi
rumah
7. Menanyakan kepada
keluarga mengenai
kepuasan dalam layanan
kesehatan
25 nov Defisit 1. menyediakan materi S : klien mengatakan lebih memahami
10.30 perawatan dan media pendidikan cara merawat gigi dan mulut
mulut Kesehatan
O : klien tampak memahami cara
a. pentingnya merawat
menggosok gigi yang benar
gigi sejak dini
b. masalah gigi yang A : masalah teratasi
sering muncul pada
anak P : hentikan intervensi

c. makanan yang baik


untuk Kesehatan
gigi
d. makanan yang
harus dihindari
e. cara menggosok
gigi dengan benar
2. Menjelaskan aspek yang
perlu diperhatikan dari
kondisi mulut
3. Menyarankan sikat gigi
2 kali sehari
4. Memberikan
kesempatan bertanya
pada kelurga
5. Memberikan dukungan
untuk mengungkapkan
tujuan perawatan yang
diinginkan oleh keluarga
6. Menganjurkan
memeriksakan ke dokter
gigi
7. Menentukan sikat gigi
yang berbulu lembut dan
mempunyai kepala yang
kecil sesuai ukuran
giginya
8. menganjurkan An.A
untuk mengganti sikat
gigi setiap 3-4 bulan
9. memberikan saran untuk
melakukan pemeriksaan
gigi setiap 6 bulan
10. menata perabotan sesuai
keinginan kelurga
11. menganjurkan kelurga
untuk aktif mengikuti
kegitan social yang ada
dilingkungan
12. melihat apakah peran
dan fungsi kesehatan
keluarga berjalan
dengan baik
25 nov Perilaku 1. Melakukan S : klien mengatakan lebih memahami
10.30 Kesehatan Pendidikan apa yang telah di sampaikan
cenderung Kesehatan sesuai
O : klien tampak aktif berkomunikasi
beresiko kontrak waktu
a. Pengertian A:
PHBS
b. Mamfaat P:

PHBS
c. Cara
menerapkan 10
PHBS
d. Mamfaat
masing-masing
10 PHBS
2. Memberikan
kesempatan
bertanya
3. mempraktekan
Bersama keluarga
cara menjaga
kebersihan diri dan
lingkungan
4. memberikan
motivasi untuk
berhenti merokok
5. menjelaskan efek
langsung berhenti
merokok
6. menginstruksikan
pasien untuk
mencegah
meminimlkan
efeksamping
penanganan
penyakit sesuai
kebutuhan
7. Memberikan
edukasi keluarga
mengenai Tindakan
untuk mengontrol
dan meminimalkan
gejala.
8. menyarankan pada
keluarga untuk
memilih fasilitas
Kesehatan yang
tepat terkait dengan
penyakit
9. membantu keluarga
memilih
professional
perawatan
Kesehatan yang
tepat

Anda mungkin juga menyukai