Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RISIKO PAPARAN RADIASI SINAR-X DI PT.

XYZ
Analysis Of The Risk Of Exposure To X-Ray Radiation In PT. XYZ
Muhammad Dzaki Noor Rais
Master of Occupational Safety and Health, Faculty of Public Health, Indonesia University

PENDAHULUAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga
kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial dengan cara mempromosikan dan
memelihara kesehatan bagi para pekerja yang mempunyai risiko kecelakaan kerja
sehingga dapat mengancam nyawa (WHO, 2010).
Dalam suatu sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga
kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi untuk mencegah dan mengurangi
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) sehingga dapat
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. maka dilaksanakanlah suatu
sistem yang merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh Kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan
hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Radiasi merupakan
potensi bahaya yang besar karena sinar radiasi tidak tampak,tidak berbau dan tidak
terasa namun efeknya sangat besar terhadap tubuh. Hasil penelitian terhadap 20.000
korban hirosima, menunjukkan adanya keterkaitan antara dosis radiasi dengan insidensi
adenoma parathyroid dan myoma uterin serta lensa mata. Penelitian suwarda di batan,
membuktikan bahwa terjadinya penurunan limfosit sebesar 17% pada pekerja radiasi
yang menggunakan sumber radiasi dan 5% pada pekerja yang tidak menggunakan
sumber radiasi (Amirul dkk., 2019).
Keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pasien,
pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Radiasi
adalah gelombang elektromagnetik danpartikel bermuatan yang karena energi
yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya. Proteksi Radiasi adalah
tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh Radiasi yang merusak akibat
Paparan Radiasi (BAPETEN Nomor 8, 2011).
Peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja terhadap radiasi di Indonesia
telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang keselamatan radiasi
pengion dan keamanan sumber radioaktif untuk pelaksana secara operasionalnya
diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No.1/Ka-Bapeten /V-
99 yakni tentang ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi. Ketentuan tersebut tidak
menghendaki sifat kuratif atau korektif atas kecelakaan kerja, melainkan kecelakaan
kerja harus dicegah jangan sampai terjadi dan lingkungan kerja harus memenuhi
syarat-syarat kesehatan dengan jelas melindungi pekerja radiasi. Ketentuan tersebut
tidak menghendaki sifat kuratif atau korektif atas kecelakaan kerja, melainkan
kecelakaan kerja harus dicegah jangan sampai terjadi dan lingkungan kerja harus
memenuhi syarat-syarat kesehatan dengan jelas melindungi pekerja radiasi (Sukmana,
2022).
Ketika radiasi mengenai tubuh manusia, maka akan menimbulkan ionisasi pada sel
tubuh manusia yang sebagian besar tersusun dari molekul air (H2O). Ionisasi ini dapat
mengakibatkan kematian, kerusakan, atau pun perubahan sel sehingga mengakibatkan
efek klinis yang dapat teramati secara langsung pada orang yang mengalaminya,
terjadinya kelainan genetik yang diwariskan pada keturunan, atau pun terjadinya
kanker. Secara umum efek tersebut dikenal sebagai efek deterministik dan efek
stokastik.Jika tubuh manusia terkena dampak kerusakan jaringan dari paparan radiasi,
kondisi ini disebut cedera radiasi. Beberapa jenis cedera radiasi tidak memiliki
gejala klinis, dan karenanya tidak dapat terdeteksi tanpa pemeriksaan yang tepat.
Telah ditunjukkan bahwa dosis ambang ada untuk efek deterministik, seperti cedera
kulit dan lensa, di mana efek tersebut tidak diamati (Guidlines for Radiation
Safety in Interventional Cardiogy) (JCS, 2011).
Dosis radiasi yang diterima pekerja merupakan salah satu masalah Kesehatan bagi
pekerja radiasi, dimana jumlah dosis yang diterima dapat disebabkan oleh beberapa
faktor seperti masa kerja, bidang/jenis pekerjaan, besarnya aktivitas radiasi yang
ditangani, frekuensi bekerja dengan radiasi, penggunaan peralatan proteksi radiasi dan
lain sebagainya.Mengingat potensi bahaya radiasi yang besar dalam pemanfaatan
sinar-X, faktor keselamatan merupakan hal yang penting sehingga dapat
memperkecil risiko akibat kerja di instalasi radiologi dan dampak radiasi terhadap
pekerja radiasi. Untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan
aspek manajemen radiasi dimana keselamatan radiasi merupakan Tindakan yang
dilakukan untuk melindungi pasien, pekerja, dan anggota masyarakat dari bahaya
radiasi (Dianasari dkk., 2017).

INTRODUCTION
Occupational Health and Safety is an effort made to maintain physical, mental health
and social welfare by promoting and maintaining health for workers who are at risk of
work accidents that can threaten lives (WHO, 2010).
In an K3 system in the workplace involving integrated elements of management, labor,
working conditions and environment to prevent and reduce Occupational Accidents
(KAK) and Occupational Diseases (PAK) so that a safe, efficient and productive
workplace can be created. then a system is implemented which is a human right that
must be fulfilled by Occupational health and safety (K3) is an instrument that protects
workers, companies, the environment and the surrounding community from dangers
resulting from work accidents. Radiation is a big potential danger because radiation rays
are invisible, odorless and not felt, but they have a very big effect on the body. The
results of research on 20,000 Hiroshima victims showed that there was a link between
radiation dose and the incidence of parathyroid adenomas and uterine myomas as well as
the lens of the eye. Suwarda's research in Batan proved that there was a 17% decrease in
lymphocytes in radiation workers who used radiation sources and 5% in workers who
did not use radiation sources (Amirul et al., 2019).
Radiation safety is an action taken to protect patients, workers, members of the public
and the environment from the dangers of radiation. Radiation is electromagnetic waves
and charged particles which, because of the energy they possess, are able to ionize the
media they pass through. Radiation Protection is an action taken to reduce the damaging
influence of radiation due to radiation exposure (BAPETEN Number 8, 2011).
Regulations regarding occupational safety and health regarding radiation in Indonesia
have been regulated in Government Regulation no. 33 of 2007 concerning the safety of
ionizing radiation and the safety of radioactive sources for operational implementers is
regulated in the Decree of the Head of the Nuclear Energy Supervisory Agency
No.1/Ka-Bapeten /V-99, namely concerning provisions for work safety against
radiation. These provisions do not require curative or corrective properties for work
accidents, but work accidents must be prevented from occurring and the work
environment must meet health requirements and clearly protect radiation workers. These
provisions do not require curative or corrective properties for work accidents, but work
accidents must be prevented from occurring and the work environment must meet health
requirements and clearly protect radiation workers (Sukmana, 2022).
When radiation hits the human body, it will cause ionization of human body cells,
which are mostly composed of water molecules (H2O). This ionization can cause death,
damage, or changes in cells, resulting in clinical effects that can be directly observed in
the person who experiences it, the occurrence of genetic disorders that are inherited
from offspring, or the occurrence of cancer. In general, these effects are known as
deterministic effects and stochastic effects. If the human body is affected by tissue
damage from radiation exposure, this condition is called radiation injury. Some types of
radiation injury have no clinical symptoms, and therefore cannot be detected without
proper examination. It has been shown that threshold doses exist for deterministic
effects, such as skin and lens injury, where such effects are not observed (Guidlines for
Radiation Safety in Interventional Cardiogy) (JCS, 2011).
The radiation dose received by workers is one of the health problems for radiation
workers, where the amount of dose received can be caused by several factors such as
work period, field/type of work, the amount of radiation activity handled, frequency of
working with radiation, use of radiation protection equipment and others. etc.
Considering the potential for large radiation hazards in the use of X-rays, safety factors
are important so as to minimize the risks resulting from working in radiology
installations and the impact of radiation on radiation workers. To prevent this, this can
be done by implementing aspects of radiation management where radiation safety is an
action taken to protect patients, workers and members of the public from the dangers of
radiation (Dianasari et al., 2017).

METODE
Jenis dan rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
untuk mengetahui data lebih mendalam mengenai analisis risiko paparan radiasi sinar-x
di PT. XYZ. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sample.
Informan kunci pada penelitian ini berjumlah 1 orang, yaitu HSE. Informan utama
pada penelitian ini adalah Pekerja PT XYZ yang berjumlah 2 orang. Pengumpulan data
penelitian dilakukan dengan cara observasi, penelusuran dokumen dan kemudian
wawancara mendalamkepada informan. Keabsahan data dilakukan dengan teknik
triangulasi yaitu triangulasi data, triangulasi metode dan triangulasi sumber.
REFERENCES

WHO. 2010. Prevention Of Hospital -Bacquired Infection. Malta. Department Of


Communicable Disease.
Amirul Mukminin, M., Via Rahmah dan Ideris. 2019. Analisis Pengembangan Sistem
Manajemen Keselamatan Radiasi pada Radiodiagnostik.
BAPETEN. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 8 Tahun
2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi
Diagnostik dan Intervensional. Jakarta: Badan Pengawas Tenaga Nuklir.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2007 Keselamatan Radiasi
Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.
Sukmana, Giri. 2022. Analisis Kesesuaian Penerapan Persyaratan Proteksi Radiasi Dengan
Perka Bapeten No 8 Tahun 2011 Di Radiologi Rumah Sakit Sentra Medika.
Cikarang.
Dianasari, Tri dan Koesyanto, Herry. 2017. Penerapan Manajemen Keselamatan Radiasi
di Instalasi Radiologi Rumah Sakit. Unnes Journal of Public Health. Vol.
6 (3).
JCS Joint Working Group. Guidelines for radiation safety in interventional cardiology (JCS
2011). Digest Version. Circ J 2011.

Anda mungkin juga menyukai