Anda di halaman 1dari 12

BAHAYA FISIK-RADIASI BAGI TENAGA MEDIS DAN UPAYA

PENCEGAHANNYA
Yudistira Sianipar

yudistirasianipar01@gmail.com

ABSTRAK
Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Keselamatan Kerja adalah pengetahuan tentang upaya yang dilakukan
untuk pencegahan kecelakaan kerja, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap
manusia, maupun yang berhubungan dengan penggunaan mesin, pesawat, alat, bahan dan proses
pengolahannya, lingkungan tempat kerja serta aktivitas dalam melakukan pekerjaan. Manajemen
risiko terbagi atas 3 bagian, yaitu Hazard Identification, Risk Assessment dan Risk Control atau
juga dikenal dengan HIRARC. HIRARC terdapat pada awal elemen perencanaan sistem
manajemen K3 yang dijadikan sebagai pangkal dari pengelolaan K3.Tenaga medis akan
dihadapkan dengan radiasi saat bekerjaa di rumah sakit,khususnya dalam profesi radiografer.
Radiasi Pengion yaitu yang berasal dari sinar alfa, sinar beta, sinar gamma atau sinar-X, pekerja
yang berisiko yaitu radiografer di bagian radiologi di suatu klinik atau rumah sakit, operator
pembangkit tenaga nuklir atau lainnya. Ada 5 isu penting yang terkait dengan
keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient
safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan dirumah sakit yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) (Depkes
RI, 2006).

Kata Kunci : Hazard, Radiasi, Keselamatan Kerja.


LATAR BELAKANG Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan dan kesehatan kerja Keselamatan Kerja (K3) adalah
dewasa ini merupakan istilah yang yang salah satu bentuk upaya untuk
sangat populer. Bahkan di dalam dunia menciptakan tempat kerja yang
industri istilah tersebut lebih dikenal dengan aman, sehat, bebas dari
singkatan K3 yang artinya keselamatan, dan pencemaran lingkungan, sehingga
kesehatan kerja. dapat mengurangi dan atau bebas
Menurut Milyandra (2009) Istilah dari kecelakaan kerja dan penyakit
‘keselamatan dan kesehatan kerja’, dapat akibat kerja yang pada akhirnya
dipandang mempunyai dua sisi pengertian. dapat meningkatkan efisiensi dan
Pengertian yang pertama mengandung arti produktivitas kerja.
sebagai suatu pendekatan pendekatan ilmiah Rumah sakit merupakan
(scientific approach) dan disisi lain institusi pelayanan kesehatan yang
mempunyai pengertian sebagai suatu terapan kompleks, padat profesi dan padat
atau suatu program yang mempunyai tujuan modal.Pelayanan rumah sakit
tertentu. Karena itu keselamatan dan menyangkut berbagai fungsi
kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai pelayanan, pendidikan, penelitian
suatu ilmu terapan (applied science). dan juga mencakup berbagai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja tindakan maupun disiplin
sebagai suatu program didasari pendekatan medis.Rumah Sakit adalah tempat
ilmiah dalam upaya mencegah atau kerja yang memiliki potensi
memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan
terhadap terjadinya kecelakaan
risiko (risk) terjadinya penyakit dan
kerja.Bahan mudah terbakar, gas
kecelakaan, maupun kerugian-kerugian
medik, radiasi pengion, dan bahan
lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat
kimia merupakan potensi bahaya
dikatakan bahwa Keselamatan dan
yang memiliki risiko kecelakaan
Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan
kerja. Oleh karena itu, Rumah Sakit
ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi
membutuhkan perhatian khusus
bahaya dan risiko kesehatan dan
terhadap keselamatan dan
keselamatan yang mungkin terjadi.( Rijanto,
kesehatan pasien, staf dan umum
2010 ).
(Sadaghiani, 2001 dalam Omrani leukopeni yaitu menurunnya
dkk., 2015). jumlah leukosit (dibawah normal
Kombinasi dari kemungkinan atau < 6.000 m3).
terjadinya kejadian berbahaya atau paparan
METODE
dengan keparahan dari cedera atau gangguan
Metode yang digunakan disini adalah
kesehatan yang disebabkan oleh kejadian
Literature review yang melakukan analisa
atau paparan. Yang termasuk ke dalam
dan kajian bebas terhadap artikel, buku,
risiko adalah perilaku bekerja, higiene
koran, majalah, jurnal print maupun jurnal
perorangan, serta kebiasaan selama bekerja
online, Thesis, disertasi, text book, maupun
yang dapat meningkatkan risiko gangguan
ebook yang sesuai dan berfokus bahaya
pada kesehatan.
fisik-radiasi bagi tenaga medis dan upaya
Tingginya penggunaan
pencegahannya yang harus dimiliki oleh
radiasi untuk kegiatan medis
tenaga medis guna untuk menghindari
merupakan kontribusi kedua
berbagai kecelakaan dalam menjalankan
terbesar sumber radiasi yang kita
tugasnya. Adapun artikel yang digunakan
terima, dimana selain memberikan
pada literature review ini adalah artikel yang
manfaat , juga dapat menyebabkan
didapatkan dengan memuat 3 database
bahaya baik bagi pekerja radiasi,
Pubmed, Geogle Scholar dan Science Direct
masyarakat, maupun lingkungan
dengan memasukkan kata kunci “Hazard”,
sekitar. Sehingga pelayanan
“Radiasi”, “Keselamatan Kerja”. Artikel
radiologi harus memperhatikan
yang digunakan 10 referensi dengan tahun
aspek keselamatan kerja radiasi
paling tua tahun 2012.
menurut Peraturan Kepala
BAPETEN No.8 Tahun 2011. Risiko HASIL

bahaya yang mungkin terjadi pada Rumah sakit adalah suatu tempat

pekerja radiasi yaitu efek kerja yang mempunyai risiko bahaya

deterministik dan efek stokastik. kesehatan yang cukup tinggi dan merupakan

Pengaruh sinar X dapat area kerja yang mudah menularkan penyakit.

menyebabkan kerusakan Sehingga dalam pelaksanaan kegiatannya

haemopoetik (kelainan darah) harus menerapkan upaya kesehatan kerja

seperti: anemia, leukimia, dan disamping keselamatan kerja, dengan tujuan


agar risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja ditemukannya sinar X oleh Roentgen pada
(PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) tahun 1895 dan kemudian diproduksinya
dapat diminimalisasi. Lingkungan kerja peralatan radiografi pertama untuk
yang sehat harus meminimalkan risiko penggunaan diagnostik klinis, prinsip dasar
pekerjaan, dan disesuikan dengan kesehatan dari radiografi tidak mengalami perubahan
dan kemampuan pekerja. sama sekali, yaitu memproduksi suatu
Dalam pekerjaan yang berhubungan gambar pada film reseptor dengan sumber
dengan pelayanan kesehatan ada prosedur radiasi dari suatu berkas sinar-X yang
yang harus dijalankan pada setiap pekerja mengalami absorbsi dan attenuasi ketika
yakni dengan melaksanakan SUP (standard melalui berbagai organ atau bagian pada
universal precaution). Melakukan prosedur tubuh.
kerja dengan zat radioaktif atau sumber Manajemen risiko adalah suatu
radiasi lainnya, karena sebagian besar kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi
radiografer adalah petugas proteksi radiasi risiko yang telah diketahui melalui rencana
( PPR ) maka bertugas untuk melakukan analisa risiko atau bentuk observasi lain
upaya – upaya tindakan proteksi radiasi untuk meminimalisasi konsekuensi buruk
dalam rangka meningkatkan kesehatan dan yang mungkin muncul. Tujuan dari
keselamatan kerja bagi pekerja radiasi, manajemen risiko adalah meminimalkan
pasien dan lingkungan. Evaluasi tindakan Kerugian.
proteksi radiasi yang telah dilakukan Pada dasarnya manajemen risiko
merupakan salah satu kemampuan dari bersifat pencegahan terhadap terjadinya
petugas Proteksi Radiasi termasuk pengujian kerugian maupun accident. Mengelola risiko
terhadap efektifitas dan efisiensi tindakan harus dilakukan secara berurutan langkah-
proteksi sehingga radiografer mampu langkahnya yang nantinya bertujuan untuk
membuat suatu sistem tindakan proteksi membantu dalam pengambilan keputusan
radiasi yang lebih baik. yang lebih baik dengan melihat risiko dan
Pemeriksaan diagnostik radiologi dampak yang kemungkinan di timbulkan.
telah menjadi bagian yang tidak dapat Sebagaimana terlihat dalam Risk
dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, Management Standard, yang meliputi:
terutama didalam penatalaksanaan klinis 1. Penentuan konteks
patient di dalam pelayanan kesehatan. Sejak 2. Identifikasi risiko
3. Analisis risiko monitoring, Jaminan Kualitas
4. Evaluasi risiko radiodiagnostik.
5. Pengendalian risiko Menurut Ridley (2008), sasaran
6. Monitor dan review pencegahan kecelakaan dan hazard adalah
7. Komunikasi dan Konsultasi. mencegah terjadinya keecelakaan dan jika
kecelakaan terjadi, maka mencegahnya agar
Perkembangan teknologi radiologi
tidak terulang. Adapun prosedurnya adalah :
telah memberikan banyak sumbangan tidak
1) Mengidentifikasi bahaya
hanya dalam perluasan wawasan ilmu dan
2) Menghilangkan bahaya
kemampuan diagnostik radiologi, akan
3) Mengurangi bahaya hingga
tetapi juga dalam proteksi radiasi pada
seminim mungkin jika
pasien-pasien yang mengharuskan
penghilangan bahaya tidak dapat
pemberian radiasi kepada pasen serendah
dilakukan
mungkin sesuai dengan kebutuhan klinis
4) Melakukan penilaian resiko
merupakan aspek penting dalam pelayanan
residual
diagnostik radiologi yang perlu mendapat
5) Mengendalikan resiko residual
perhatian secara kontinu. Karena selama
radiasi sinar-x menembus bahan/materi PEMBAHASAN
terjadi tumbukan foton dengan atom-atom Tenaga medis atau tenaga kesehatan
bahan yang akan menimbulkan ionisasi adalah setiap orang yang mengabdikan diri
didalam bahan tersebut, oleh karena sinar-x dalam bidang kesehatan serta memiliki
merupakan radiasi pengion, kejadian inilah pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
yang memungkinkan timbulnya efek radiasi pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
terhadap tubuh, baik yang bersifat non jenis tertentu memerlukan kewenangan
stokastik ,stokastik maupun efek untuk melakukan upaya kesehatan.
genetik..Dengan demikian diperlukan upaya Keselamatan dan kesehatan
yang terus menerus untuk melakukan kerja (K3) merupakan suatu usaha
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja untuj menciptakan perlindungan
dalam medan radiasi pengion melalui dan keamanan dari berbagai resiko
tindakan proteksi radiasi, baik berupa kecelakaan dan bahaya baik fisik,
kegiatan survey radiasi, personal mental maupun emosional
terhadap pekerja, perusahaan, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat
masyarakat dan lingkungan. merujuk kepada radiasi elektromagnetik 
Kecelakaan yaitu suatu (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah,
kejadian yang jelas tidak cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-
dikehendaki dan seringkali tidak ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain
terduga, semua yang dapat yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi
menimbulkan kerugian pada adalah bahwa energi memancarkan (yaitu,
manusia (menyebabkan orang bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala
cidera), kerusakan property, arah) dari suatu sumber. geometri ini secara
lingkungan ataupun kegiatan alami mengarah pada sistem pengukuran
proses kerja, sebagai akibat dari dan unit fisik yang sama berlaku untuk

kontrak dengan sumber energy semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat

mekanis, kimia, kinetic dan fisik berbahaya.

yang melebihi batas kemampuan Beberapa jenis radiasi memiliki


tubuh, alat atau struktur. energi yang cukup untuk mengionisasi 
Menurut dari beberapa ahli partikel.Secara umum, hal ini melibatkan
kecelakaan kerja adalah suatu hal sebuah elektron yang 'terlempar' dari
yang tidak diinginkan karena dapat cangkang  atom  elektron,yang akan
mengakibatkan kerugian berupa memberikan muatan (positif).Hal ini sering
cidera, kerusakan property, mengganggu dalam sistem biologi, dan
kerugian materi, gangguan dapat menyebabkan  mutasi  dan  kanker.
kesehatan dan penyakit akibat Undang-undang No.44 Tahun
kerja bahkan dapat menyebabkan 2009 tentang Rumah Sakit pasal 7
kematian. ayat 1, bahwa "Rumah Sakit harus
Dalam fisika, radiasi mendeskripsi- memenuhi persyaratan lokasi,
kan setiap proses di mana energi bergerak bangunan, prasarana, sumber daya
melalui media atau melalui ruang, dan manusia, kefarmasian, dan
akhirnya diserap oleh benda lain. Orang peralatan", persyaratan-
awam sering menghubungkan kata persyaratan tersebut salah satunya
radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana harus memenuhi unsur
terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di dalamnya. Rumah Sakit yang Setiap inti yang tidak stabil akan
tidak memenuhi persyaratan- mengeluarkan energi atau partikel radiasi
persyaratan tersebut tidak yang berbeda. Pada sebagian besar kasus,
diberikan izin mendirikan, dicabut inti melepaskan energi elektromagnetik yang
atau tidak diperpanjang izin disebut radiasi gamma, yang dalam banyak
operasional Rumah Sakit (pasal 17) hal mirip dengan sinar-X. Radiasi gamma
(MENKES RI, 2009). bergerak lurus dan mampu menembus
Radiologi adalah cabang atau sebagian besar bahan yang dilaluinya.
spesialisasi kedokteran yang berhubungan Dalam banyak kasus, inti juga
dengan studi dan penerapan berbagai melepaskan radiasi beta. Radiasi beta lebih
teknologi pencitraan untuk mendiagnosis mudah untuk dihentikan. Seng atap atau
dan mengobati penyakit. Pencitraan dapat kaca jendela dapat menghentikan radiasi
menggunakan sinar-X, USG,  CT beta. Bahkan pakaian yang kita pakai dapat
scan,tomografi emisi positron (PET) dan melindungi dari radiasi beta. Unsur-unsur
MRI.Pencitraan tersebut menciptakan tertentu, terutama yang berat seperti
gambar dari konfigurasi dalam dari sebuah uranium, radium dan plutonium, melepaskan
objek padat, seperti bagian tubuh manusia, radiasi alfa. Radiasi alfa dapat dihalangi
dengan menggunakan energi radiasi. seluruhnya dengan selembar kertas. Radiasi
Radiologi juga kadang-kadang disebut alfa tidak dapat menembus kulit kita.
radioskopi atau radiologi klinis. Radiologi Radiasi alfa sangat berbahaya hanya jika
intervensi adalah prosedur medis dengan bahan-bahan yang melepaskan radiasi alfa
bimbingan teknologi pencitraan. masuk kedalam tubuh kita.
Radiasi dapat diartikan sebagai Sinar-X merupakan jenis radiasi
energi yang dipancarkan dalam bentuk yang paling banyak ditemukan dalam
partikel atau gelombang. Jika suatu inti tidak kegiatan sehari-hari. Semua sinar-X di bumi
stabil, maka inti mempunyai kelebihan ini dibuat oleh manusia dengan
energi. Inti itu tidak dapat bertahan, suatu menggunakan peralatan listrik tegangan
saat inti akan melepaskan kelebihan energi tinggi. Alat pembangkit sinar-X dapat
tersebut dan mungkin melepaskan satu atau dinyalakan dan dimatikan. Jika tegangan
dua atau lebih partikel atau gelombang tinggi dimatikan, maka tidak akan ada lagi
sekaligus. radiasi. Sinar-X dapat menembus bahan,
misalnya jaringan tubuh, air, kayu atau besi, erithema, alergi hingga mutasi genetik.
karena sinar-X mempunyai panjang Radiasi dibagi menjadi 2,yaitu :
gelombang yang sangat pendek. Sinar-X 1. Radiasi Non-Ionisasi
hanya dapat ditahan secara efektif oleh Radiasi disini tidak menghasilkan
bahan yang mempunyai kerapatan tinggi. ion baru.Contohnya yaitu
Penggunaan alat sinar x untuk televise,microwere,dan paparan sinar
diagnosa dan pengobatan memerukan matahari.Dampak yang ditimbulkan
kehati-hatian karena tingginya resiko bahaya yaitu Hyperpigmentasi dan katarak.
yang dapat ditimbulkan dari penggunaannya 2. Radiasi Ionisasi
atau hal lain yang diakibatkan radiasi Paparan radiasinya menghasilkan ion
ionisasi. Semua jaringan pada hewan dan baru.Contohnya pada pembangkit
manusia peka terhadap radiasi. Penggunaan listrik tenaga nuklir. Dampak yang
dosis minimum degan nilai yang melebihi ditimbulkan yaitu kanker dan
batas tertentu dapat menyebabkan kerusakan kelainan genetika.
atau perubahan pada jaringan yang terpapar. Bagaimana reaksi sel terhadap radiasi :
Jaringan yang sangat rentang terhadap Disini ada berbagai reaksi sel yang
bahaya radiasi antara lain adalah : kulit, ditimbulkan, reaksi sel tersebut dibagi
limfatik hemopoetik, leukopoetik, glandula menjadi 3 bagian:
mammary, thyroid, tulang (pada pusat 1. Sel mengalami kematian dan
pertumbuhan empifise), epitel germinal atau menimbulkan gejala seperti
gonad. Oleh sebab itu, kehati-hatian dalam erytema.
penggunaan radiasi dangat diperlukan, 2. Sel kembali sehat dan berfungsi
karena kemungkinan terjadinya keselahan sebagai mana mestinya
dalam penggunaan radiasi ionisasi 3. Sel tetap rusak dan mengalami
mempunyai sifat tidak berwujud atau kelainan yang dapat
tampak, tidak berbau dan tidak memberikan mengakibatkan kanker pad si
rangsangan fisik langsung pada objek yang penderita.
terpapar. Efek radiasi pada objek yang Hazard adalah potensi
terpapar sangat berbahaya dan bersifat bahaya yang dapat menimbulkan
komulatif dari penyinaran yang terus gangguan kesehatan. Dari sudut
menerus. Efek yang sering mucul antara lain pandang kesehatan kerja, sistem
kerja mencakup empaat komponen 1) Bahaya mekanik, berupa
kerja yaitu pekerja, lingkungan terbentur, tertusuk,
kerja, pekerjaan pengorganisasian tersayat, terktekan dan
pekerjaan dan budaya kerja.Setiap lain-lain.
komponen kerja dapat menjadi 2) Bising
sumber atau situasi yang 3) Getar atau Vibration
berpotensi menimbulkan kerugian 4) Suhu ekstrim Panas
bagi kesehatan pekerja.Kerugian 5) Suhu ekstrim Dingin
kesehatan dapat berupa cidera 6) Cahaya
atau gangguan kesehatan baik fisik 7) Radiasi
maupun mental. Penangananya dapat dilakukan
Bahaya atau hazard dapat dengan rekognisi. Rekognisi merupakan
digolongkan menjadi bebera jenis, serangkaian kegiatan untuk mengenali suatu
yaitu: bahaya lebih detil dan lebih komprehensif
1. Hazard Tubuh Pekerja dengan menggunakan suatu metode yang
(somatic hazard) sistematis sehingga dihasilkan suatu hasil
Yaitu hazard yang berasal yang objektif dan bisa dipertanggung
dari dalam tubuh pekerja jawabkan.
yaitu kapasitas kerja dan a. Penilaian resiko dimulai dari perkiraaan
status kesehatan pekerja. Potensi resiko bahaya,
2. Hazard Perilaku Kesehatan b. Jenis bahaya dan b esarnya resiko,

(behavioral hazard) c. Jumlah dan karakteristik tingkat pemaparan,

Yaitu hazard yang terkaid dan

dengan perilaku pekerja. d. Dampak terhadap lingkungan

3. Hazard Lingkungan Kerja


PENUTUP
(environmental hazard)
Keselamatan dan Kesehatan
Dapat berupa factor fisik,
Kerja di Rumah Sakit (K3RS) yaitu
kimia dan biologi.
segala kegiatan untuk menjamin
a. Bahaya fisik, dapat
dan melindungi keselamatan dan
menimbulkan terjadinya
kesehatan bagi sumber daya
Penyakit Akibat Kerja (PAK).
manusia rumah sakit, pasien, itu dapat di minimalisir. Memiliki
pendamping pasien, pengunjung, pengetahuan yang baik tentang bahaya dan
maupun lingkungan rumah sakit resiko dari penggunaan setiap alat tersebut.
melalui upaya pencegahan
DAFTAR PUSTAKA
kecelakan kerja dan penyakit
Agnes Ferusge, A. B.(2018,Desember).
akibat kerja di rumah sakit.
Faktor yang Mempengaruhi
Dalam pekerjaan tenaga medis
Tindakan Keselamatan Radiasi
di rumah sakit memiliki banyak
Sinar-X di Unit Radiologi Rumah
resiko untuk kecelakaan, salah
Sakit Putri Hijau Medan. Journal
satunya yaitu bahaya terkena
of Borneo Holistic Health, 1(2),
radiasi yang berlebih. Proteksi radiasi
264-270.
adalah hal mutlak yang harus diketahui oleh
tenaga medis khususnya seorang yang Ginting, D. (2019). Kebijakan Penunjang
bekerja dalam bidang radiologi yang Medis Rumah Sakit (SNARS).
menggunakan radiasi pengion. Penggunaan Yogyakarta: Deepublish.
radiasi pengion dalam pemeriksaan dan
Helmidadang. (2012). HIRA (Hazard
tindakan medik saat ini makin berkembang
Identification and Risk
pesat baik untuk kepentingan diagnostik
Assessment).http://helmidadang.wo
guna meningkatkan ketepatan diagnosis
rdpress.com/2012/12/30/ hira-
maupun untuk kepentingan tindakan medik
hazard-identification-and-risk-
(terapeutik) guna meningkatkan kualitas
assessmentand-sample-of-hira/.
hidup pasien.
(diakses pada 15 Mei 2013).
Petugas radiology setiap melakukan
Hutaganol, Felix. (2012). Penyebab
tindakan radiology diharapkan dapat
Kecelakaan Kerja dan Penyakit
meminimalkan radiasi yang dipakai agar
Akibat Kerja. Ilmu Kesehatan
dapat mengurangi radiasi hambur yang
Masyarakat.http://tuloe.wordpress.
didapat oleh pasien dan petugas radiology
com.com/2010/02/20 /penyebab-
itu sendiri.
kecelakaan-kerja. (diakses pada 19
Dengan mempertahankan cara kerja
Mei 2013).
yang baik dan benar, yaitu bekerja sesuai
petunjuk SOP yang berlaku, maka bahaya
Julianna Simanjuntak, A. C. (2013, Preceptor Models. Medico Legal
November). Penerapan Keselamatan Update, 20(3), 553-556.
Radiasi pada Instalasi Radiologi di Tri, S. (2012). Angka Kecelakaan Kerja
Rumah Sakit Khusus (RSK) Paru Lima Tahun Terakhir Cebderung
Provinsi Sumatera Selatan Tahun Naik. Jakarta: Pos Kota News.
2013.Juenal Ilmu Kesehatan
Triwibowo, C., Yuliawati, S., & Husna, N.
Masyarakat, 4(3), 245-253.
A. (2016).Hardover sebagai Upaya
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Data dan
Peningkatan Keselamatan Pasien
Informasi Profil Kesehatan
(Patient safety) di Rumah Sakit.
Indonesia. Kementerian Kesehatan
Jurnal Keperawatan Soedirman,
RI, Jakarta.
11(2), 77-79.
Omrani, A., Raeissi, P., Khosravizadeh, O.,
Mousavi, M., Kakemam, E.,
Sokhanvar,M.,Najafi,B.,2015,Occu
-pational Accidents among
Hospital Staff, Client Centered
Nursing Care,Vol. I,No.2, pp. 97-
101.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. No
856/MENKES/XI/2009. Tentang
Standar IGD Rumah Sakit.
Simamora,R.H.(2019).Pengaruh Penyuluhan
Identifikasi Pasien dengan
Menggunakan Media Audio visual
terhadap Pengetahuan Pasien
Rawat Inap. Jurnal Keperawatan
Silampari, 3(1), 342-351.
Simamora, R. H. (2020). Learning of Patient
Identification in Patient Safety
Programs Through Clinical

Anda mungkin juga menyukai